• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daily N ws Market Snapshot Thursday, 30 December 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daily N ws Market Snapshot Thursday, 30 December 2010"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PTPP : Akuisisi 49% Saham Sepoetih Daya

BPS : Inflasi Desember Pada Kisaran 0,6%

BUMI : 2011, Arutmin Pasok 7,2 Juta Ton Batu Bara PLN

Major Indices

Close Chg Chg %

JCI 3,699.22 39.22 0.01

LQ-45 660.85 6.99 0.01

Turnover (in Mn Rp.)

Volume Value

JCI 1,885.27 2,627.24

LQ-45 896.09 1,670.26

Market Cap (in Tn Rp.)

Value JCI 3,126,635.00 LQ-45 2,123,912.00

Foreign Transaction (in Mn Rp.)

Buy Sell Net

Foreign 0.96 0.83 0.00

JCI Top 5 Leading Movers

Close Chg %

BMRI IJ 6,600 2.33 BBNI IJ 3,850 4.05 UNVR IJ 16,200 1.89 ASII IJ 54,000 1.03 PTBA IJ 22,650 2.95

JCI Top 5 Lagging Movers

Close Chg %

CPIN IJ 1,880 -3.59 INTP IJ 16,200 -0.61 NISP IJ 1,700 -2.3 ITMG IJ 50,950 -0.29 PNLF IJ 210 -2.33

World Indexes

Close Chg % PER

NIKKEI 10,310.15 -33.24% 20.03

HANGSENG 22,969.30 153.64% 14.16

KOSPI 2,043.49 50.02% 14.73

STI 3,207.91 76.04% 12.72

DOW JONES 11,585.38 8.50% 14.06

FTSE 5,996.36 -20.90% 17.85

Commodities

Close Chg %

WTI Crude ($/barrel) 91 0.03

Gold 100 (USD/t oz) 1,411 -0.06

CPO (RM/MT) 3,780 1.46

Coal Newc. (USD/MT) 122 5.88

Nickel (USD/MT) 23,845 -1.24

Tin (USD/MT) 26,550 -0.93

source : Bloomberg

Daily N ws Market Snapshot

• Market Prediction

Pada perdagangan hari Rabu (29/12) Indeks Dow Jones ditutup menguat 9 point (+0.09%) ke level 11,585.38 menyusul naiknya saham – saham sektor energi yang disebabkan karena naiknya harga minyak mentah dunia. Sementara di Indonesia, IHSG kemarin (29/12)) kembali melakukan penguatan sebesar 39 point (+1.07%) di kisaran level 3,699 dengan volume transaksi harian yang masih di bawah transaksi hari Selasa (28/12). Pada hari Kamis (30/12) ini, yang merupakan hari terakhir perdagangan di tahun 2010, diperkirakan IHSG masih akan melakukan penguatan dan jika kita lihat window dressing yang telah berjalan dari hari Selasa (28/12) tentu masih akan berlanjut. Stochastic pun masih menunjukan uptrend walaupun telah memasuki wilayah overbought. Asing sendiri telah melakukan pembelian sebesar Rp150 miliar dan pada hari ini IHSG akan bergerak dalam kisaran 3,660 – 3,750.

• News & Analysis

• Chart in Focus

Thursday, 30 December 2010

“An investor without investment objectives is like a traveler without a destination”

Ralph Seger

• Economic & Strategy

MPPA (Spec Buy) SMCB (Buy)

KRAS (Trading Buy) JSMR (Trading Buy)

BMRI (Trading Buy) BBNI (Trading Buy)

BI: Maret 2011, Naikkan Cadev Minimum Perbankan Menjadi 5%

BBTN : Bunga KIK-EBA Ditetapkan 9,25%

(2)

BUMI

Open High Low Close

3,075 3,075 3,025 3,075

PTPP

Open High Low Close

770 790 770 790

News & Analysis

BUMI: 2011, Arutmin Pasok 7,2 Juta Ton Batu Bara PLN

PT Arutmin Indonesia akan memasok batu bara sebesar 7,2 juta ton untuk PLTU 10 ribu Mega Watt (MW) milik PT PLN (Persero) pada tahun 2011 mendatang. Adapun PLN dan Arutmin telah menyelesaikan negosiasi pasokan batubara untuk tahun 2011 dengan menerapkan sepenuhnya Peraturan Menteri ESDM No. 17/2010 tentang harga batubara acuan.

Nantinya, pasokan batu bara tersebut akan dialokasikan bagi pembangkit yang termasuk dalam proyek 10 ribu MW diantaranya PLTU Labuan, PLTU Suralaya Baru, PLTU Lontar, PLTU Indramayu, PLTU Rembang, PLTU Pacitan dan PLTU Paiton dengan kapasitas total sekira 4.500 MW. Berdasarkan Permen 17/2010 tersebut, harga batubara yang dipasok Arutmin di tahun 2011 dihitung dari harga batubara acuan rata -rata kuartal IV tahun 2010 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Nilai kalori batubara yang dipasok Arutmin adalah 42.00 as received (AR). (okezone/btr) Comment: Target produksi arutmin pada tahun 2010 adalah 24.3 million ton, if we assume the production will increase 8% then th e production will reach 26.244 million ton wh ere 7.2 ton or 27% of total p roduction has been pledged to PLN. Kami meliha t hal ini positif dikarenakan batubara yang dipasok berkalori rendah dan harga jual berdasarkan harga acuan, kerugian dari arutmin adalah bila harga batubara terus naik pada tahun depan maka tidak dapat dinikmati sepenuhnya sampai masa perpanjangan kontrak berikutnya yang juga akan berpengaruh pada induk perusahaan yakni bumi.

BUMI direko mendasikan oleh 17 analis dimana 11 buy 4 hold dan 2 sell dengan target ha rga rata-rata 3200.

PTPP: Akuisisi 49% Saham Sepoetih Daya

PT PP melakukan akuisisi 49% kepemilikan saham PT Sapoetih Daya Prima, pemilik proyek PLTU berdaya 2x7 MW dan 2x30 MW di Lampung Tengah.

Direktur Utama PTPP Musyanif mengemukakan perseroan telah mer ealisasikan bisnis investasi di bidang pembangkit listrik dengan mengakuisisi saham perusahaan itu. (Bisnis/AA)

Comment: Sapoetih Daya Prima adalah perusahaan yang memenangkan tender pengadaan dan pembangunan Pembangkit Listrik dari PLN dengan Daya 2 X 7MW di Lampung Tengah yang kemungkinan akan bertumbuh menjadi 72MW. Proyek tersebut b ernilai Rp. 930 milila r dan pengerjaanny aakan dimulai di Q1 tahun 2011. Akuisisi 49% saha m terseb ut memberikan penambahan pendapatan Perseroan dan sejalan dengan aktivitas Perseroan yang memang giat meren canakan proyek-p royek EPC (Infrastruktur).

Dengan keluarnya berita tersebut dan yuang sebelumnya membahas mengenai target Perseroan dengan pertu mbuhan Net Profitntya a tau laba bersih yang diperkirakan mencapai Rp.201milia r dan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp. 325 miliar atau tu mbuh +/- 60% maka berita tersebut memberikan sen timent yang positif bagi PTPP yang saat ini diperdagangkan di harga Rp. 790,-. Data consensus dari “Bloomberg” meb erikan hasil sebagai berikut: Buys:1 Holds:0 Sells:1 dan TP di harga Rp .970,-

(3)

BBTN: Bunga KIK-EBA Ditetapkan 9,25%

Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK-EBA) atau Asset Back Securities PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) resmi dicatatkan di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (29/12/2010). KIK-EBA Danareksa BTN Kelas A bernilai Rp 750 miliar. KIK-EBA mendapatkan pernyataan efektif 23 Desember 2010, dengan tanggal penjatahan di 27 Desember 2010. Sebelum hari ini, dilakukan distribusi secara elektronik. Tingkat bunga yang ditetapkan sebanyak 9,25% dengan frekuensi pembayaran bunga tiap 3 bulan serta akan jatuh tempo di 27 September 2019. Dana yang terkumpul dari KIK-EBA tersebut akan digunakan untuk membiayai kredit perumahan yang menjadi prioritas BTN. Langkah itu sekaligus memecahkan masalah maturuty mismatch dalam pembiayan kredit kepemilikan rumah oleh BTN. EBA milik BTN telah dicatatkan untuk ketiga kalinya. Pembeli KIK-EBA adalah dana pensiun, perusahaan sekuritas dan PT Sarana Multigriya Finance (SMF).

Nama yang terakhir disebut juga bertindah sebagai arranger dan pendukung kredit yang memberi jaminan pembayaran guna mendukung peningkatan kualitas EBA. EBA tersebut diterbitkan oleh PT Danareksa Investment Management selaku Manager Investasi yang berfungsi sebagai pengelola dan PT Bank Mandiri (Persero) selaku Bank Kustodian yang berfungsi sebagai penyimpan portofolio efek. Serta selaku penjamin emisi adalah PT Kresna Graha Sekurindo, PT Trimegah Securities dan PT Andalan Artha Advisindo.

(detik/wf)

Comment: aksi BTN ini memang tidak akan b erda mpak langsung terhadap kinerja sahamnya, terbukti pada perdagangan kemarin (29/12) saham BTN malah ditutup turun 10 point. KIK-EBA ini sendiri merupakan alternatif pendanaan yang dapat diambil oleh emiten selain menerbitkan obligasi, penerbitan saham, pinjaman bank, dan lainnya. Dengan tingkat bunga yang dipatok diangka 9.25% ini maka BTN akan memberikan bunga tetap sela ma periode KIK-EBA tersebut berlangsung. KIK-EBA ini merupakan suatu alternatif investasi yang cukup aman karena memiliki jaminan berupa asset tetap dari p erusahaan penerbit. Dengan jumlah dana yang tergolong cukup besar ini akan menambah kapasitas bisnis perusahaan yang nantinya akan ikut menggenjo t bisnis perusahaan. Na mun, karena jangka waktu yang cukup lama sampai d engan tahun 2019, perlu diperhatikan dulu tingkat suku bunga dan inlfasi di masa yang akan datang sebagai pembanding alternatif investasi.

BBTN

Open High Low Close

1,680 1,690 1,670 1,670

(4)

Economic & Strategy

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memprediksi bahwa inflasi pada Desember ini akan berada pada kisaran 0,6 persen atau tidak berbeda jauh dengan angka inflasi November lalu. "November kan sudah 0,6 persen, mudah -mudahan ya sekitar November sudah bagus," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu. Menurut dia, inflasi masih akan dipengaruhi oleh tingginya harga komoditas terutama beras dan juga dipicu oleh adanya hari raya natal serta datangnya tahun baru. (Antara/AA)

Comment: Prediksi tingkat inflasi Desember 2010 sebesar 0,6% menu rut kami cukup waja r. Jika prediksi tersebut terealisasi, maka inflasi selama tahun 2010 menembus level 6.5 %. Hal ini melebihi tingkat inflasi yang dita rgetkan p emerin tah sebesar 5.3 % (plu s minus satu persen). Diha rapkan pada tahun 2011, tingkat inflasi Indonesia dapat sesuai dengan yang ditarg etkan pemerin tah sebesar 5 % (plus minus satu persen). Kebijakan fiskal dan moneter yang sinkron menjadi strategi u tama untuk mencapai hal tersebut.

BPS: Inflasi Desember pada Kisaran 0,6 Persen

Bank sentral Indonesia akan menaikkan minimum cadangan devisa perbankan menjadi 5% yang efektif per Maret 2011 dan akan naik menjadi 8% per Juni 2011, dari cadangan devisa minimum saat ini sebesar 1%. Hal ini diungkapkan Deputi Gubernur Bank Indonesi a, Budi Mulya pada press briefing hari ini di Jakarta (Bloomberg/AA)

BI: Maret 2011, Naikkan Cadev Minimum Perbankan Menjadi 5%

Comment: Minimum cadangan devisa yang akan ditetapkan BI untuk perbankan Indonesia sebesar 5 % efektif Maret 2011 dan sebesar 8% efektif Juni 2011, menuru t ka mi adalah langkah yang cukup baik. Dengan adanya kebijakan ini, BI menginginkan perbankan Indonesia lebih menguta makan tercapainya tujuan likuiditas dan kea manan daripada keun tungan perbankan yang tinggi. Diharapkan bila rencana ini terealisasi, tidak berdampak signifikan pada kinerja keuangan perbankan Indonesia.

(5)

Charts in Focus

MPPA (Spec Buy) SMCB (Buy)

KRAS (Trading Buy) JSMR (Trading Buy)

BMRI (Trading Buy) BBNI (Trading Buy)

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 4,000 CS 13,307 KI 7,617

R2 4,025 ZP 11,506 PK 7,030

S1 3,675 AK 7,357 BK 6,462

S2 3,600 DH 6,329 AO 4,650

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 6,700 ML 8,419 BW 10,749

R2 6,850 ZP 5,853 DB 3,457

S1 6,350 CS 4,216 OD 3,027

S2 6,250 FS 1,504 NI 1,167

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 3,500 BW 2,500 ZP 3,225

R2 3,550 BJ 2,154 DX 1,013

S1 3,300 HG 1,480 DR 627

S2 3,200 HK 400 YP 408

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 1,260 AI 12,465 YP 9,501

R2 1,230 HD 7,241 DX 7,451

S1 1,190 LS 5,013 NI 5,035

S2 1,160 KS 3,020 DR 3,718

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 2,400 AI 3,198 YU 5,364

R2 2,450 DR 3,052 YP 4,822

S1 2,125 GR 1,203 KZ 1,000

S2 2,075 ZR 1,000 CP 437

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 1,550 OD 1,687 CP 2,286

R2 1,650 HD 1,400 YP 1,627

S1 1,410 YU 1,195 DR 1,104

S2 1,340 QA 750 ZP 859

(6)

Disclaimer:

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professio nal experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable.

No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly dis claim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of t he report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2007.

Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist

Chandra Widjanarka Technical & Mining

Budhy S M Siallagan Property & Construction

Andrew Argado Consumer Goods

M Wafi Banking

Yessy Amelia

Eva Puspawati

Nurul Tiffani

Grace Putri Sejati Utfi Humaya

Research Analyst :

Research Support :

eTrading Research

Referensi

Dokumen terkait

Kami menyambut positif langkah perseroan yang akan mempercepat pembayaran fasilitas kredit dan pelunasan obligasi karena hal ini akan mengurangi beban hutang

Pertumbuhan asset menjadi 40 trilun dalam 5 tahun ke depan merupakan hal yang realistis atau tumbuh sebesar di atas 58%/tahun (CAGR) dimana sejak tahun 2006

Comment: Jumlah yang diperkirakan untuk pembangunan infrastruktur di 6 (enam) koridor (Sumatra,Jawa,Kalimantan,Sulawesi, Bali NT dan Papua/Maluku) sebesar Rp.2.964 triliun dan

Sehingga jika angka Rp 4 triliun tersebut dapat tercapai pada kuartal ini, maka laba bersih BBRI tercatat meningkat sebesar 86,04% dibanding periode yang sama

Melihat pertu mbuhan Revenue sebesar 24,1% ini, kami melihat angka tersebut masih pada batas yang cukup waja r, namun melihat kontribusi yang cukup besar da ri

Whiz Hotel Kuta merupakan hotel pertama dari jaringan Whiz Hotels yang dibangun di Bali.. Selain di Kuta, perseroan akan mengembangkan satu hotel lagi di kawasan Legian

Melihat target 2011, pencapaian Revenue yang tumbuh 30-50% dan melihat p ertumbuhan di sector property kedepannya masih sangat menjanjikan pertumbuhannya, target tersebut

Efek dari penerimaan fasilitas tersebut akan menaikan Debt to equity rasio EXCL dari 0,78 pada tahun 2011 menjadi 0,83 pada awal tahun 2012 dan efek selanjutnya