• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V MIS NURUL HIDAYAH MEDAN DENAI TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA DI KELAS V MIS NURUL HIDAYAH MEDAN DENAI TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

P

PE

EN

NE

ER

RA

AP

PA

AN

N

M

MO

O

DE

D

EL

L

P

PE

EN

NE

EM

MU

UA

AN

N

T

TE

ER

RB

BI

IM

MB

BI

IN

NG

G

U

UN

NT

TU

UK

K

M

ME

EN

NI

IN

N

GK

G

KA

AT

TK

KA

AN

N

M

MO

OT

TI

IV

VA

AS

SI

I

B

BE

EL

LA

AJ

JA

AR

R

S

SI

IS

SW

WA

A

P

PA

AD

DA

A

P

PE

EL

LA

AJ

JA

AR

RA

AN

N

I

I

PA

P

A

D

DI

I

K

KE

EL

LA

AS

S

V

V

M

MI

IS

S

N

NU

UR

RU

UL

L

H

HI

I

DA

D

AY

YA

AH

H

M

ME

ED

DA

AN

N

D

DE

EN

NA

AI

I

T

TA

AH

HU

UN

N

A

A

JA

J

AR

RA

A

N

N

2

20

01

13

3/

/2

20

01

14

4

S

SKKRRIIPPSSII

S

SkkrriippssiiDDiiaajjuukkaannUUnnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M

MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P

PaaddaaJJuurruussaannPPGGSSDDSS--11

O Olleehh::

K

K

I

I

K

K

I

I

N

N

U

U

R

R

A

A

I

I

S

S

A

A

H

H

L

L

B

B

S

S

N

NI

I

M.

M

.

1

11

10

01

11

11

11

10

01

11

1

F

F

A

A

K

K

U

U

L

L

T

T

A

A

S

S

I

I

L

L

M

M

U

U

P

P

E

E

N

N

D

D

I

I

D

D

I

I

K

K

A

A

N

N

U

U

N

N

I

I

V

V

E

E

R

R

S

S

I

I

T

T

A

A

S

S

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

E

E

D

D

A

A

N

N

2

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas segala Rahmat

dan Hidayah-Nya, yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis

sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Penemuan Terbimbing

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas

V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014”, disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD

FIP Unimed.

Penulis menyadari bahwa selama penyelesaian dan penyusunan skripsi ini,

banyak mengalami berbagai kesulitan maupun hambatan dikarenakan

keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menyusun skripsi. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik

beserta jajarannya.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS., selaku Pembantu Dekan I,

Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS., selaku Pembantu Dekan II dan Bapak

Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD), Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris

(5)

iii

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan saran-saran

mulai dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Kepada Bapak Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd., Bapak Drs. Akden

Simanuhuruk, M.Pd., dan Ibu Dra. Piti Singarimbun, M.Pd selaku dosen

penguji yang telah banyak memberikan saran, arahan dan masukan mulai dari

pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Teti Asimah, S.Pd selaku Kepala MIS Nurul Hidayah Medan Denai yang

telah memberikan izin penelitian, Bapak Ahmad Ade Fauzi,S.Pd Guru Kelas

V selaku mitra Kolaborasi dan seluruh guru-guru yang telah memberikan,

arahan, bantuan dan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan

penelitian di MIS Nurul Hidayah Medan Denai guna penulisan skripsi ini.

7. Teristimewa kepada Ayahanda Alm. Bustami Lubis dan Ibunda Hj. Chairiah

Nasution yang telah membesarkan, mendidik, mendoakan dan memberikan

segalanya bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1

dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi PGSD FIP di

Universitas Negeri Medan.

8. Buat saudara-saudaraku tercinta Bang Edi, Kak Eni, Kak Eli, Bang Erwin,

Bang Parlin, Bang Dodi, Kak Evi dan Kak Lisa terima kasih atas perhatian,

dukungan dan motivasi kalian selama ini.

9. Buat sahabat-sahabatku khususnya Tika, Oni, Ummu, Jehan, Uza, dan seluruh

teman-teman kelas C Reguler Jurusan PGSD FIP Unimed yang tidak dapat

(6)

iv

10.Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan

motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah swt. Penulis telah berupaya dengan semaksimal

mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak

terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini.

Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima

kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, 17 Februari 2014 Penulis,

(7)

i

ABSTRAK

KIKI NUR AISAH LBS, NIM. 1101111011, “Penerapan Model Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian yang dilakukan di MIS Nurul Hidayah Medan Denai dengan tujuan untuk membuktikan apakah penerapan model penemuan terbimbing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet di kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 27 orang siswa. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi berupa daftar check-list motivasi siswa dan angket yang berisikan pernyataan tentang tanggapan-tanggapan siswa terhadap pembelajaran.

(8)
(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

RIWAYAT HIDUP ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1. Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1. Hakekat Model Pembelajaran ... 7

2.1.2. Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 8

2.1.3. Pengertian Model Penemuan Terbimbing ... 9

2.1.4. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Penemuan Terbimbing ... 10

2.1.5. Kelebihan dan Kekurangan Model Penemuan Terbimbing ... 11

2.1.6. Pengertian Motivasi Belajar ... 12

2.1.7. Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 13

2.1.8. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar ... 14

2.1.9. Ciri-Ciri Motivasi Belajar ... 15

2.1.10. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar ... 16

(10)

vii

2.1.12. Gaya Magnet ... 18

2.2. Kerangka Berpikir ... 22

2.3. Hipotesis Tindakan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1. Jenis Penelitian ... 25

3.2. Lokasi Penelitian ... 25

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 25

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 25

3.5. Desain dan Prosedur Penelitian ... 26

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.7. Teknik Analisis Data ... 34

3.8. Waktu dan Jadwal Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1. Hasil Penelitian ... 36

4.1.1. Deskripsi Keadaan Awal ... 36

4.1.2. Siklus I ... 41

4.1.2.1. Perencanaan Siklus I ... 41

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 42

4.1.2.3. Pengamatan (Observasi) Siklus I ... 45

4.1.2.4. Refleksi Siklus I ... 63

4.1.3. Siklus II ... 64

4.1.3.1. Perencanaan Siklus II ... 64

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 65

4.1.3.3. Pengamatan (Observasi) Siklus II ... 69

4.1.3.4. Refleksi Siklus II ... 87

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97

5.1. Kesimpulan ... 97

5.2. Saran ... 98

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Skor Angket Bernilai Positif ... 32

Tabel 3.2. Skor Angket Bernilai Negatif ... 32

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Alat Ukur Motivasi ... 33

Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Keberhasilan ... 34

Tabel 3.5. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 35

Tabel 4.1. Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siswa Kondidi Awal ... 38

Tabel 4.2. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Kondisi Awal ... 39

Tabel 4.3. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan I ... 46

Tabel 4.4. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 48

Tabel 4.5. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 49

Tabel 4.6. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus I Pertemuan I ... 51

Tabel 4.7. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan II ... 53

Tabel 4.8. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 55

Tabel 4.9. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 56

Tabel 4.10. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus I Pertemuan II ... 58

(12)

ix

Tabel 4.12. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Siswa Siklus I ... 61

Tabel 4.13. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan I ... 69

Tabel 4.14. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 71

Tabel 4.15. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 72

Tabel 4.16. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus II Pertemuan I ... 74

Tabel 4.17. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan II ... 77

Tabel 4.18. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II .... 79

Tabel 4.19. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 80

Tabel 4.20. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus II Pertemuan II ... 81

Tabel 4.21. Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siswa Siklus II ... 84

Tabel 4.22. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Siswa Siklus II ... 85

Tabel 4.23. Hasil Keseluruhan Persentase Angket Siswa ... 88

Tabel 4.24. Daftar Keseluruhan Nilai Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 90

Tabel 4.25. Jumlah Keseluruhan Hasil Observasi Motivasi Belajar Setiap Deskriptor ... 92

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Garis Gaya Magnet ... 19

Gambar 2. Garis Medan Magnet Antara Dua Kutub Magnet Senama Dan Tidak Senama ... 20

Gambar 3. Membuat Magnet Dengan Cara Gosokan ... 21

Gambar 4. Setelah Dialiri Listrik Paku Menjadi Bersifat Magnet ... 22

Gambar 5. Model Suharsimi Arikunto ... 27

Gambar 4.1. Lokasi Penelitian MIS Nurul Hidayah Medan Denai Jl. Tangguk Bongkar II No. 28 A – Medan Denai ... 36

Gambar 4.2. Peneliti Sedang Membacakan Petunjuk Pengisian Angket Kepada Siswa ... 37

Gambar 4.3. Peneliti Sedang Membimbing Siswa dalam mengisi Angket ... 38

Gambar 4.4. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Kondisi Awal ... 40

Gambar 4.5. Alat Peraga Yang Digunakan Untuk Membuktikan Benda Magnetis dan Tidak Magnetis ... 42

Gambar 4.6. Siswa Sedang Melakukan Percobaan Mengenai Gaya Magnet .... 43

Gambar 4.7. Peneliti Sedang Memantau Kegiatan Siswa dan Memeriksa Alat Peraga Yang Dibawa Oleh Siswa ... 45

Gambar 4.8. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 50

(14)

xi

Gambar 4.10. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Siklus I ... 62

Gambar 4.11. Siswa Sedang Memperhatikan Penjelasan yang Disampaikan

Oleh Peneliti ... 65

Gambar 4.12. Peneliti Sedang Menulis Pertanyaan-Pertanyaan Yang Akan

Dipecahkan Oleh Siswa Berdasarkan Materi Gaya Magnet ... 66

Gambar 4.13. Siswa Sedang Menulis Hasil Analisis Perkiraan Mereka Dari

Kegiatan Yang Dilakukan ... 68

Gambar 4.14. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II

Pertemuan I ... 73

Gambar 4.15. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II

Pertemuan II ... 80

Gambar 4.16. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Siklus II ... 86

Gambar 4.17. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Hasil Persentase Angket

Siswa ... 89

Gambar 4.18. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Nilai Observasi Motivasi

Belajar Siswa ... 91

(15)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPP – Siklus I) .... 101

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPP – Siklus I) .... 108

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPP – Siklus II) .. 115

Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPP – Siklus II) .. 122

Lampiran 5: Lembar Format Observasi ... 128

Lampiran 6: Lembar Format Observasi Motivasi Belajar ... 130

Lampiran 7: Angket Motivasi Belajar Siswa ... 133

Lampiran 8: Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 137

Lampiran 9: Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 139

Lampiran 10:Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ... 141

Lampiran 11:Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 143

Lampiran 12:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal ... 145

Lampiran 13:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 147

Lampiran 14:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 149

Lampiran 15:Daftar Nama Siswa Kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Tahun Ajaran 2013/2014 ... 151

(16)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Skor Angket Bernilai Positif ... 32

Tabel 3.2. Skor Angket Bernilai Negatif ... 32

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Alat Ukur Motivasi ... 33

Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Keberhasilan ... 34

Tabel 3.5. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 35

Tabel 4.1. Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siswa Kondidi Awal ... 38

Tabel 4.2. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Kondisi Awal ... 39

Tabel 4.3. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan I ... 46

Tabel 4.4. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 48

Tabel 4.5. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 49

Tabel 4.6. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus I Pertemuan I ... 51

Tabel 4.7. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan II ... 53

Tabel 4.8. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 55

Tabel 4.9. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 56

Tabel 4.10. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus I Pertemuan II ... 58

(17)

ix

Tabel 4.12. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Siswa Siklus I ... 61

Tabel 4.13. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan I ... 69

Tabel 4.14. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 71

Tabel 4.15. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 72

Tabel 4.16. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus II Pertemuan I ... 74

Tabel 4.17. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan II ... 77

Tabel 4.18. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II .... 79

Tabel 4.19. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 80

Tabel 4.20. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus II Pertemuan II ... 81

Tabel 4.21. Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siswa Siklus II ... 84

Tabel 4.22. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Siswa Siklus II ... 85

Tabel 4.23. Hasil Keseluruhan Persentase Angket Siswa ... 88

Tabel 4.24. Daftar Keseluruhan Nilai Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 90

Tabel 4.25. Jumlah Keseluruhan Hasil Observasi Motivasi Belajar Setiap Deskriptor ... 92

(18)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Garis Gaya Magnet ... 19

Gambar 2. Garis Medan Magnet Antara Dua Kutub Magnet Senama Dan Tidak Senama ... 20

Gambar 3. Membuat Magnet Dengan Cara Gosokan ... 21

Gambar 4. Setelah Dialiri Listrik Paku Menjadi Bersifat Magnet ... 22

Gambar 5. Model Suharsimi Arikunto ... 27

Gambar 4.1. Lokasi Penelitian MIS Nurul Hidayah Medan Denai Jl. Tangguk Bongkar II No. 28 A – Medan Denai ... 36

Gambar 4.2. Peneliti Sedang Membacakan Petunjuk Pengisian Angket Kepada Siswa ... 37

Gambar 4.3. Peneliti Sedang Membimbing Siswa dalam mengisi Angket ... 38

Gambar 4.4. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Kondisi Awal ... 40

Gambar 4.5. Alat Peraga Yang Digunakan Untuk Membuktikan Benda Magnetis dan Tidak Magnetis ... 42

Gambar 4.6. Siswa Sedang Melakukan Percobaan Mengenai Gaya Magnet .... 43

Gambar 4.7. Peneliti Sedang Memantau Kegiatan Siswa dan Memeriksa Alat Peraga Yang Dibawa Oleh Siswa ... 45

Gambar 4.8. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 50

Gambar 4.9. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 57

(19)

xi

Gambar 4.11. Siswa Sedang Memperhatikan Penjelasan yang Disampaikan

Oleh Peneliti ... 65

Gambar 4.12. Peneliti Sedang Menulis Pertanyaan-Pertanyaan Yang Akan

Dipecahkan Oleh Siswa Berdasarkan Materi Gaya Magnet ... 66

Gambar 4.13. Siswa Sedang Menulis Hasil Analisis Perkiraan Mereka Dari

Kegiatan Yang Dilakukan ... 68

Gambar 4.14. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II

Pertemuan I... 73

Gambar 4.15. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II

Pertemuan II ... 80

Gambar 4.16. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Siklus II ... 86

Gambar 4.17. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Hasil Persentase Angket

Siswa ... 89

Gambar 4.18. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Nilai Observasi Motivasi

Belajar Siswa ... 91

(20)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPP – Siklus I) .... 101

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPP – Siklus I) .... 108

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPP – Siklus II) .. 115

Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPP – Siklus II) .. 122

Lampiran 5: Lembar Format Observasi ... 128

Lampiran 6: Lembar Format Observasi Motivasi Belajar ... 130

Lampiran 7: Angket Motivasi Belajar Siswa ... 133

Lampiran 8: Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 137

Lampiran 9: Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 139

Lampiran 10:Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ... 141

Lampiran 11:Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 143

Lampiran 12:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal ... 145

Lampiran 13:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 147

Lampiran 14:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 149

Lampiran 15:Daftar Nama Siswa Kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Tahun Ajaran 2013/2014 ... 151

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan haruslah dikelola

dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan usaha yang maksimal

dari berbagai pihak, baik dari tenaga pendidik maupun dari pemerintahan yang

mengatur sistem pendidikan itu sendiri.

Jika pendidikan merupakan salah satu instrumen utama pengembangan

SDM, tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu unsur yang berperan

penting didalamnya, memiliki tanjung jawab untuk mengembangkan tugas dan

mengatasi segala permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang

sangat menentukan dalam implementasi proses pembelajaran di dalam kelas

sebagai unsur mikro dari suatu keberhasilan pendidikan.

Tentu saja keberasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam

kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik,

strategi serta model pembelajaran tersebut serta upaya guru dalam memberikan

dorongan dan motivasi kepada siswanya agar tercipta mental anak didik yang

mampu bersaing di era global saat ini.

Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi dijadikan sebagai penentu

seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa

jauh siswa tersebut menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa

yang tidak memiliki motivasi belajar, tidak akan mendapatkan kualitas belajar dan

(22)

2

anak didiknya dalam menjaga dan meningkatkan motivasi belajar mereka. Siswa

yang termotivasi untuk belajar akan menggunakan proses kognitif yang lebih

tinggi dalam mempelajari setiap materi yang disampaikan, sehingga siswa akan

lebih mudah menerima dan menyerap setiap materi yang disampaikan dengan

baik.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran penting yang erat kaitannya

dalam kehidupan sehari-hari. IPA bukanlah hanya sekedar mata pelajaran yang

membahas mengenai suatu teori ataupun konsep belaka, melainkan membahas

mengenai berbagai macam kejadian yang berhubungan langsung dengan alam dan

juga membahas mengenai suatu proses penemuan.

Proses pembelajaran IPA lebih menekankan pada pemberian pengalaman

langsung kepada siswanya dalam menemukan hal-hal ataupun objek-objek baru

yang ada di alam sekitar untuk mengembangkan kompetensi siswanya agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah sehingga dapat membantu

mereka dalam memperoleh pengalaman yang lebih mendalam dan juga bermakna

tentang alam sekitar. Dengan belajar IPA, siswa diharapkan dapat merasakan

kebesaran Tuhan Yang Maha Esa terhadap segala ciptaannya, dapat memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam yang ada, dan juga

dapat memahami berbagai macam gejala ataupun peristiwa yang berhubungan

langsung dengan alam sekitar.

Kurangnya motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

baik yang bersifat dari dalam diri siswa itu sendiri maupun faktor dari luar.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di MIS Nurul Hidayah Medan Denai,

banyak ditemui pelaksanaan pembelajaran yang masih kurang bervariatif, guru

(23)

3

tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran, siswa lebih banyak mendengar dan

menulis yang menyebabkan isi pelajaran sebagai hafalan sehingga siswa tidak

memahami konsep yang sebenarnya dikarenakan kebiasaan guru yang

menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajarannya, dan terlebih lagi

nilai siswa pada pelajaran IPA masih tergolong rendah yaitu masih ada siswa

yang memperoleh nilai 60 dan di bawah standar kriteria ketuntasan minimal

(KKM).

Penggunaan metode, media dan model pembelajaran yang kurang tepat

diduga menjadi salah satu penyebab kurangnya motivasi siswa dalam belajar yang

mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru seharusnya

dapat merancang suatu proses pembelajaran yang dapat memotivasi dan

mengaktifkan siswa dalam belajar, salah satunya dengan menerapkan model

penemuan terbimbing dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam proses pembelajaran IPA, penerapan model penemuan terbimbing

sangatlah penting untuk diterapkan. Model penemuan terbimbing merupakan

salah satu strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk menemukan prinsip

umum, mencari, dan memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Model

belajar ini akan memberikan siswa kebebasan dalam menyelidiki dan menarik

kesimpulan terhadap hal-hal yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu

diharapkan kreativitas serta kemampuan guru dalam menerapkan model

penemuan terbimbing sebagai model pembelajaran yang tepat.

(24)

4

tingkat kegiatan sains dengan petunjuk dan pendampingan dari guru. Penemuan terbimbing pada anak yang usianya lebih muda akan mengarahkan anak ke arah penemuan bebas atau inkuiri ketika anak menginjak masa remaja (adolescence) dan dewasa (adulthood). (3) pembelajaran dengan penemuan terbimbing akan mengembangkan kemampuan metode mengajar guru untuk mempertemukan berbagai macam tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran.

Dengan menerapkan model Penemuan terbimbing, diharapkan dapat

membantu siswa untuk lebih mandiri, bisa mengarahkan diri sendiri, dan

bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri. Selain itu, siswa akan lebih

termotivasi untuk menemukan dan memecahkan masalahnya sendiri melalui

dorongan seorang guru untuk melakukan percobaan yang memungkinkan mereka

menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul: “Penerapan Model

Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar siswa Pada

Pelajaran IPA Di Kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran

(25)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang berhubungan dengan pembelajaran IPA di SD/MI, antara lain:

1. Kurangnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran IPA di kelas V MIS

Nurul Hidayah Medan Denai.

2. Kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan model ataupun metode

pembelajaran yang tepat di dalam kelas.

3. Guru cenderung menggunakan metode ceramah yang berpusat pada buku

pegangan dalam mengajarkan IPA di kelas.

4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran.

1.3.Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, perlu

dilakukan pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu

meluas. Adapun masalah yang diteliti tentang mata pelajaran IPA dan dibatasi

pada “penerapan model penemuan terbimbing untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa pada pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet di kelas

V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah penerapan model penemuan terbimbing dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa pada pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet di kelas

(26)

6

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka yang menjadi tujuan dari

penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah penerapan model penemuan

terbimbing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA dengan

sub pokok bahasan gaya di kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun

Ajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

1. Bagi siswa, melalui penerapan model penemuan terbimbing dapat

meningkatkan motivasi belajar serta mengatasi kesulitan siswa dalam belajar

IPA.

2. Bagi guru, memberi gambaran bagi guru tentang pentingnya penerapan model

penemuan terbimbing terhadap motivasi belajar siswa.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya kepala

Madrasah dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu sekolah.

4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan bagi peneliti sendiri untuk menerapkan

model penemuan terbimbing pada pembelajaran IPA dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa.

5. Bagi masyarakat, sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi peneliti

(27)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai pada

pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet melalui penerapan

model penemuan terbimbing telah mengalami perubahan dan peningkatan

dibandingkan sebelum dilakukannya model pembelajaran ini.

2. Dengan penerapan model penemuan terbimbing dapat membantu siswa

untuk menjadi lebih mandiri dalam menemukan dan memecahkan

masalahnya sendiri yang berkaitan dengan pelajaran IPA.

3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui

dari rata- rata motivasi belajar siswa secara individu pada setiap siklus

pada pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet mengalami

peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan I mencapai 47,42%, siklus I

pertemuan II mencapai 64,42%, siklus II pertemuan I mencapai 72,22%,

dan pada siklus II pertemuan II mencapai 86,51%. Rata- rata nilai angket

siswa pada kondisi awal mencapai 42,20%, pada siklus I mencapai 70,14

(28)

98

1.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka sebagai tindak

lanjut dari hasil penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada siswa, diharapkan untuk terus berusaha memotivasi diri sendiri

dalam mengikuti pelajaran IPA agar ilmu yang dipelajari dapat dimengerti

dan menjadi suatu bekal yang sangat berguna untuk masa yang akan

datang nantinya.

2. Kepada guru, sebaiknya tidak hanya menggunakan metode ceramah dalam

mengajarkan materi pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan gaya

magnet, namun disarankan agar dapat menerapkan model penemuan

terbimbing sehingga siswa dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab

terhadap semua kegiatan pembelajarannya dan lebih termotivasi untuk

mengikuti pelajaran yang diberikan.

3. Bagi pihak sekolah khususnya Kepala Madrasah, diharapkan untuk lebih

memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada yang dapat

membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga

dapat meningkatkan kualitas dan mutu sekolah tersebut.

4. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan atau

melanjutkan penelitian yang sama mengenai penerapan model penemuan

terbimbing dalam pembelajaran sehingga diperoleh motivasi belajar yang

(29)

99

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013, Jakarta: Pestasi Pustakaraya

Azam, Much. 2012. Akrab Dengan Dunia IPA, Jakarta: Platinum

Damayanti, Puti, dkk. 2010. IPA Alam Sekitar Kita, Bogor: Yudhistira

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Program Pasca Sarjana Unimed, Medan

Hamzah, H. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara

Hanafiah. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika Aditama

Hardini, Isriani, dkk. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu, Yogyakarta: Familia

Rufaida, Anis Dyah, dkk. 2011. Inti Sari Pengetahuan Alam, Klaten: Intan Pariwara

Paul Eggen., Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran, Jakarta: Indeks

Paizaluddin, dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Alfabeta

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka belajar

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Jakarta: Indeks)

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers

Sobry Sutikno, M. 2013. Belajar dan Pembelajaran, Lombok: Holistica

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruz Media

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

(30)

100

Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Referensi GP Press Group

Zuchdi, Damiyati, dkk. 2013. Model Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Multi Presindo

http://wulananindya.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-penemuan-terbimbing.html (diakses pada tanggal 16 juli 2013)

http://shodikti.blogspot.com/2012/08/penerapan-metode-penemuan-terbimbing.html (diakses pada tanggal 16 juli 2013)

(31)

v

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Kiki Nur Aisah Lbs

b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 11 Maret 1992

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Alamat : Jl. Kapten M. Jamil Lubis Gg. Kelapa No.1A

Medan

e. Agama : Islam

f. Nama Ayah : Alm. Bustami Lubis

g. Nama Ibu : Hj. Chairiah Nasution

h. Perkerjaan Ayah : -

i. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

2. Riwayat Pendidikan

a. MIN 1 Medan lulus tahun 2004

b. MTsN 2 Medan lulus tahun 2007

Gambar

Gambar 4.11. Siswa Sedang Memperhatikan Penjelasan yang Disampaikan
Gambar 4.12. Peneliti Sedang Menulis Pertanyaan-Pertanyaan Yang Akan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi pada penilaian K1 dan K2 rata-rata 3.75 ini berarti peserta didik konsisten dan bernilai sangat baik, penilaian K4 dengan rata-rata akhir peserta didik sebesar

[r]

Suatu pin kartu ATM terdiri dari tiga angka ber- beda, tetapi angka pertama tidak boleh nol.. Tiga puluh data mempunyai

Hasil analisis pengaruh sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku terhadap minat beli konsumen dalam bisnis online shop dapat disimpulkan sebagai berikut:.. Sikap, norma

Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa pada pembelajaran matematika adalah nilai-nilai yang mencitrakan karakter yang dimiliki warga Negara Indonesia berdasarkan

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Siagian (1984) yang menyatakan bahwa babi jantan Yorkshire memiliki indeks seleksi yang lebih tinggi (156) dibanding

Bab IV Hasil Analisis jeung Pembahasan, midangkeun hasil transliterasi naskah tina aksara Pégon kana aksara Latén, ngadadarkeun hasil analisis data anu dijadikeun sumber

Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu sistem yang dapat menentukan kombinasi bahan pangan yang optimal untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro orang dewasa sehat