P
PE
EN
NE
ER
RA
AP
PA
AN
N
M
MO
O
DE
D
EL
L
P
PE
EN
NE
EM
MU
UA
AN
N
T
TE
ER
RB
BI
IM
MB
BI
IN
NG
G
U
UN
NT
TU
UK
K
M
ME
EN
NI
IN
N
GK
G
KA
AT
TK
KA
AN
N
M
MO
OT
TI
IV
VA
AS
SI
I
B
BE
EL
LA
AJ
JA
AR
R
S
SI
IS
SW
WA
A
P
PA
AD
DA
A
P
PE
EL
LA
AJ
JA
AR
RA
AN
N
I
I
PA
P
A
D
DI
I
K
KE
EL
LA
AS
S
V
V
M
MI
IS
S
N
NU
UR
RU
UL
L
H
HI
I
DA
D
AY
YA
AH
H
M
ME
ED
DA
AN
N
D
DE
EN
NA
AI
I
T
TA
AH
HU
UN
N
A
A
JA
J
AR
RA
A
N
N
2
20
01
13
3/
/2
20
01
14
4
S
SKKRRIIPPSSII
S
SkkrriippssiiDDiiaajjuukkaannUUnnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M
MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P
PaaddaaJJuurruussaannPPGGSSDDSS--11
O Olleehh::
K
K
I
I
K
K
I
I
N
N
U
U
R
R
A
A
I
I
S
S
A
A
H
H
L
L
B
B
S
S
N
NI
I
M.
M
.
1
11
10
01
11
11
11
10
01
11
1
F
F
A
A
K
K
U
U
L
L
T
T
A
A
S
S
I
I
L
L
M
M
U
U
P
P
E
E
N
N
D
D
I
I
D
D
I
I
K
K
A
A
N
N
U
U
N
N
I
I
V
V
E
E
R
R
S
S
I
I
T
T
A
A
S
S
N
N
E
E
G
G
E
E
R
R
I
I
M
M
E
E
D
D
A
A
N
N
2
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas segala Rahmat
dan Hidayah-Nya, yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Penemuan Terbimbing
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas
V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014”, disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD
FIP Unimed.
Penulis menyadari bahwa selama penyelesaian dan penyusunan skripsi ini,
banyak mengalami berbagai kesulitan maupun hambatan dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menyusun skripsi. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik
beserta jajarannya.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS., selaku Pembantu Dekan I,
Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS., selaku Pembantu Dekan II dan Bapak
Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD), Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris
iii
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, motivasi dan saran-saran
mulai dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Kepada Bapak Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd., Bapak Drs. Akden
Simanuhuruk, M.Pd., dan Ibu Dra. Piti Singarimbun, M.Pd selaku dosen
penguji yang telah banyak memberikan saran, arahan dan masukan mulai dari
pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Teti Asimah, S.Pd selaku Kepala MIS Nurul Hidayah Medan Denai yang
telah memberikan izin penelitian, Bapak Ahmad Ade Fauzi,S.Pd Guru Kelas
V selaku mitra Kolaborasi dan seluruh guru-guru yang telah memberikan,
arahan, bantuan dan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan
penelitian di MIS Nurul Hidayah Medan Denai guna penulisan skripsi ini.
7. Teristimewa kepada Ayahanda Alm. Bustami Lubis dan Ibunda Hj. Chairiah
Nasution yang telah membesarkan, mendidik, mendoakan dan memberikan
segalanya bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1
dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi PGSD FIP di
Universitas Negeri Medan.
8. Buat saudara-saudaraku tercinta Bang Edi, Kak Eni, Kak Eli, Bang Erwin,
Bang Parlin, Bang Dodi, Kak Evi dan Kak Lisa terima kasih atas perhatian,
dukungan dan motivasi kalian selama ini.
9. Buat sahabat-sahabatku khususnya Tika, Oni, Ummu, Jehan, Uza, dan seluruh
teman-teman kelas C Reguler Jurusan PGSD FIP Unimed yang tidak dapat
iv
10.Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan
motivasinya.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapat balasan dari Allah swt. Penulis telah berupaya dengan semaksimal
mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak
terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini.
Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima
kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.
Medan, 17 Februari 2014 Penulis,
i
ABSTRAK
KIKI NUR AISAH LBS, NIM. 1101111011, “Penerapan Model Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian yang dilakukan di MIS Nurul Hidayah Medan Denai dengan tujuan untuk membuktikan apakah penerapan model penemuan terbimbing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet di kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 27 orang siswa. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi berupa daftar check-list motivasi siswa dan angket yang berisikan pernyataan tentang tanggapan-tanggapan siswa terhadap pembelajaran.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Pembatasan Masalah ... 5
1.4. Rumusan Masalah ... 5
1.5. Tujuan Penelitian ... 6
1.6. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1. Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1. Hakekat Model Pembelajaran ... 7
2.1.2. Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 8
2.1.3. Pengertian Model Penemuan Terbimbing ... 9
2.1.4. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Penemuan Terbimbing ... 10
2.1.5. Kelebihan dan Kekurangan Model Penemuan Terbimbing ... 11
2.1.6. Pengertian Motivasi Belajar ... 12
2.1.7. Fungsi Motivasi dalam Belajar ... 13
2.1.8. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar ... 14
2.1.9. Ciri-Ciri Motivasi Belajar ... 15
2.1.10. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar ... 16
vii
2.1.12. Gaya Magnet ... 18
2.2. Kerangka Berpikir ... 22
2.3. Hipotesis Tindakan ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
3.1. Jenis Penelitian ... 25
3.2. Lokasi Penelitian ... 25
3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 25
3.4. Definisi Operasional Variabel ... 25
3.5. Desain dan Prosedur Penelitian ... 26
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.7. Teknik Analisis Data ... 34
3.8. Waktu dan Jadwal Penelitian ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
4.1. Hasil Penelitian ... 36
4.1.1. Deskripsi Keadaan Awal ... 36
4.1.2. Siklus I ... 41
4.1.2.1. Perencanaan Siklus I ... 41
4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 42
4.1.2.3. Pengamatan (Observasi) Siklus I ... 45
4.1.2.4. Refleksi Siklus I ... 63
4.1.3. Siklus II ... 64
4.1.3.1. Perencanaan Siklus II ... 64
4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 65
4.1.3.3. Pengamatan (Observasi) Siklus II ... 69
4.1.3.4. Refleksi Siklus II ... 87
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97
5.1. Kesimpulan ... 97
5.2. Saran ... 98
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Skor Angket Bernilai Positif ... 32
Tabel 3.2. Skor Angket Bernilai Negatif ... 32
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Alat Ukur Motivasi ... 33
Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Keberhasilan ... 34
Tabel 3.5. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 35
Tabel 4.1. Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siswa Kondidi Awal ... 38
Tabel 4.2. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Kondisi Awal ... 39
Tabel 4.3. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan I ... 46
Tabel 4.4. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 48
Tabel 4.5. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 49
Tabel 4.6. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus I Pertemuan I ... 51
Tabel 4.7. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan II ... 53
Tabel 4.8. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 55
Tabel 4.9. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 56
Tabel 4.10. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus I Pertemuan II ... 58
ix
Tabel 4.12. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Siswa Siklus I ... 61
Tabel 4.13. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan I ... 69
Tabel 4.14. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 71
Tabel 4.15. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 72
Tabel 4.16. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus II Pertemuan I ... 74
Tabel 4.17. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan II ... 77
Tabel 4.18. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II .... 79
Tabel 4.19. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 80
Tabel 4.20. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus II Pertemuan II ... 81
Tabel 4.21. Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siswa Siklus II ... 84
Tabel 4.22. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Siswa Siklus II ... 85
Tabel 4.23. Hasil Keseluruhan Persentase Angket Siswa ... 88
Tabel 4.24. Daftar Keseluruhan Nilai Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 90
Tabel 4.25. Jumlah Keseluruhan Hasil Observasi Motivasi Belajar Setiap Deskriptor ... 92
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Garis Gaya Magnet ... 19
Gambar 2. Garis Medan Magnet Antara Dua Kutub Magnet Senama Dan Tidak Senama ... 20
Gambar 3. Membuat Magnet Dengan Cara Gosokan ... 21
Gambar 4. Setelah Dialiri Listrik Paku Menjadi Bersifat Magnet ... 22
Gambar 5. Model Suharsimi Arikunto ... 27
Gambar 4.1. Lokasi Penelitian MIS Nurul Hidayah Medan Denai Jl. Tangguk Bongkar II No. 28 A – Medan Denai ... 36
Gambar 4.2. Peneliti Sedang Membacakan Petunjuk Pengisian Angket Kepada Siswa ... 37
Gambar 4.3. Peneliti Sedang Membimbing Siswa dalam mengisi Angket ... 38
Gambar 4.4. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Kondisi Awal ... 40
Gambar 4.5. Alat Peraga Yang Digunakan Untuk Membuktikan Benda Magnetis dan Tidak Magnetis ... 42
Gambar 4.6. Siswa Sedang Melakukan Percobaan Mengenai Gaya Magnet .... 43
Gambar 4.7. Peneliti Sedang Memantau Kegiatan Siswa dan Memeriksa Alat Peraga Yang Dibawa Oleh Siswa ... 45
Gambar 4.8. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 50
xi
Gambar 4.10. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Siklus I ... 62
Gambar 4.11. Siswa Sedang Memperhatikan Penjelasan yang Disampaikan
Oleh Peneliti ... 65
Gambar 4.12. Peneliti Sedang Menulis Pertanyaan-Pertanyaan Yang Akan
Dipecahkan Oleh Siswa Berdasarkan Materi Gaya Magnet ... 66
Gambar 4.13. Siswa Sedang Menulis Hasil Analisis Perkiraan Mereka Dari
Kegiatan Yang Dilakukan ... 68
Gambar 4.14. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
Pertemuan I ... 73
Gambar 4.15. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
Pertemuan II ... 80
Gambar 4.16. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Siklus II ... 86
Gambar 4.17. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Hasil Persentase Angket
Siswa ... 89
Gambar 4.18. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Nilai Observasi Motivasi
Belajar Siswa ... 91
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPP – Siklus I) .... 101
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPP – Siklus I) .... 108
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPP – Siklus II) .. 115
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPP – Siklus II) .. 122
Lampiran 5: Lembar Format Observasi ... 128
Lampiran 6: Lembar Format Observasi Motivasi Belajar ... 130
Lampiran 7: Angket Motivasi Belajar Siswa ... 133
Lampiran 8: Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 137
Lampiran 9: Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 139
Lampiran 10:Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ... 141
Lampiran 11:Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 143
Lampiran 12:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal ... 145
Lampiran 13:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 147
Lampiran 14:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 149
Lampiran 15:Daftar Nama Siswa Kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Tahun Ajaran 2013/2014 ... 151
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Skor Angket Bernilai Positif ... 32
Tabel 3.2. Skor Angket Bernilai Negatif ... 32
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Alat Ukur Motivasi ... 33
Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Keberhasilan ... 34
Tabel 3.5. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 35
Tabel 4.1. Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siswa Kondidi Awal ... 38
Tabel 4.2. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Kondisi Awal ... 39
Tabel 4.3. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan I ... 46
Tabel 4.4. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 48
Tabel 4.5. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 49
Tabel 4.6. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus I Pertemuan I ... 51
Tabel 4.7. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus I Pertemuan II ... 53
Tabel 4.8. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 55
Tabel 4.9. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 56
Tabel 4.10. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus I Pertemuan II ... 58
ix
Tabel 4.12. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Siswa Siklus I ... 61
Tabel 4.13. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan I ... 69
Tabel 4.14. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 71
Tabel 4.15. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 72
Tabel 4.16. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus II Pertemuan I ... 74
Tabel 4.17. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Siklus II Pertemuan II ... 77
Tabel 4.18. Tabel Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II .... 79
Tabel 4.19. Klasifikasi Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 80
Tabel 4.20. Daftar Nilai Observasi Setiap Deskriptor Pada Siklus II Pertemuan II ... 81
Tabel 4.21. Hasil Persentase Nilai Angket Pada Siswa Siklus II ... 84
Tabel 4.22. Klasifikasi Nilai Angket Motivasi Pada Siswa Siklus II ... 85
Tabel 4.23. Hasil Keseluruhan Persentase Angket Siswa ... 88
Tabel 4.24. Daftar Keseluruhan Nilai Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 90
Tabel 4.25. Jumlah Keseluruhan Hasil Observasi Motivasi Belajar Setiap Deskriptor ... 92
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Garis Gaya Magnet ... 19
Gambar 2. Garis Medan Magnet Antara Dua Kutub Magnet Senama Dan Tidak Senama ... 20
Gambar 3. Membuat Magnet Dengan Cara Gosokan ... 21
Gambar 4. Setelah Dialiri Listrik Paku Menjadi Bersifat Magnet ... 22
Gambar 5. Model Suharsimi Arikunto ... 27
Gambar 4.1. Lokasi Penelitian MIS Nurul Hidayah Medan Denai Jl. Tangguk Bongkar II No. 28 A – Medan Denai ... 36
Gambar 4.2. Peneliti Sedang Membacakan Petunjuk Pengisian Angket Kepada Siswa ... 37
Gambar 4.3. Peneliti Sedang Membimbing Siswa dalam mengisi Angket ... 38
Gambar 4.4. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Kondisi Awal ... 40
Gambar 4.5. Alat Peraga Yang Digunakan Untuk Membuktikan Benda Magnetis dan Tidak Magnetis ... 42
Gambar 4.6. Siswa Sedang Melakukan Percobaan Mengenai Gaya Magnet .... 43
Gambar 4.7. Peneliti Sedang Memantau Kegiatan Siswa dan Memeriksa Alat Peraga Yang Dibawa Oleh Siswa ... 45
Gambar 4.8. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 50
Gambar 4.9. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 57
xi
Gambar 4.11. Siswa Sedang Memperhatikan Penjelasan yang Disampaikan
Oleh Peneliti ... 65
Gambar 4.12. Peneliti Sedang Menulis Pertanyaan-Pertanyaan Yang Akan
Dipecahkan Oleh Siswa Berdasarkan Materi Gaya Magnet ... 66
Gambar 4.13. Siswa Sedang Menulis Hasil Analisis Perkiraan Mereka Dari
Kegiatan Yang Dilakukan ... 68
Gambar 4.14. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
Pertemuan I... 73
Gambar 4.15. Diagram Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II
Pertemuan II ... 80
Gambar 4.16. Diagram Persentase Angket Siswa Pada Siklus II ... 86
Gambar 4.17. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Hasil Persentase Angket
Siswa ... 89
Gambar 4.18. Diagram Rata-Rata Keseluruhan Nilai Observasi Motivasi
Belajar Siswa ... 91
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPP – Siklus I) .... 101
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I (RPP – Siklus I) .... 108
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPP – Siklus II) .. 115
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II (RPP – Siklus II) .. 122
Lampiran 5: Lembar Format Observasi ... 128
Lampiran 6: Lembar Format Observasi Motivasi Belajar ... 130
Lampiran 7: Angket Motivasi Belajar Siswa ... 133
Lampiran 8: Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 137
Lampiran 9: Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 139
Lampiran 10:Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ... 141
Lampiran 11:Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 143
Lampiran 12:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal ... 145
Lampiran 13:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I ... 147
Lampiran 14:Tabel Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II ... 149
Lampiran 15:Daftar Nama Siswa Kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Tahun Ajaran 2013/2014 ... 151
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan haruslah dikelola
dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan usaha yang maksimal
dari berbagai pihak, baik dari tenaga pendidik maupun dari pemerintahan yang
mengatur sistem pendidikan itu sendiri.
Jika pendidikan merupakan salah satu instrumen utama pengembangan
SDM, tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu unsur yang berperan
penting didalamnya, memiliki tanjung jawab untuk mengembangkan tugas dan
mengatasi segala permasalahan yang muncul. Guru merupakan komponen yang
sangat menentukan dalam implementasi proses pembelajaran di dalam kelas
sebagai unsur mikro dari suatu keberhasilan pendidikan.
Tentu saja keberasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam
kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik,
strategi serta model pembelajaran tersebut serta upaya guru dalam memberikan
dorongan dan motivasi kepada siswanya agar tercipta mental anak didik yang
mampu bersaing di era global saat ini.
Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi dijadikan sebagai penentu
seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa
jauh siswa tersebut menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa
yang tidak memiliki motivasi belajar, tidak akan mendapatkan kualitas belajar dan
2
anak didiknya dalam menjaga dan meningkatkan motivasi belajar mereka. Siswa
yang termotivasi untuk belajar akan menggunakan proses kognitif yang lebih
tinggi dalam mempelajari setiap materi yang disampaikan, sehingga siswa akan
lebih mudah menerima dan menyerap setiap materi yang disampaikan dengan
baik.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran penting yang erat kaitannya
dalam kehidupan sehari-hari. IPA bukanlah hanya sekedar mata pelajaran yang
membahas mengenai suatu teori ataupun konsep belaka, melainkan membahas
mengenai berbagai macam kejadian yang berhubungan langsung dengan alam dan
juga membahas mengenai suatu proses penemuan.
Proses pembelajaran IPA lebih menekankan pada pemberian pengalaman
langsung kepada siswanya dalam menemukan hal-hal ataupun objek-objek baru
yang ada di alam sekitar untuk mengembangkan kompetensi siswanya agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah sehingga dapat membantu
mereka dalam memperoleh pengalaman yang lebih mendalam dan juga bermakna
tentang alam sekitar. Dengan belajar IPA, siswa diharapkan dapat merasakan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa terhadap segala ciptaannya, dapat memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam yang ada, dan juga
dapat memahami berbagai macam gejala ataupun peristiwa yang berhubungan
langsung dengan alam sekitar.
Kurangnya motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik yang bersifat dari dalam diri siswa itu sendiri maupun faktor dari luar.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di MIS Nurul Hidayah Medan Denai,
banyak ditemui pelaksanaan pembelajaran yang masih kurang bervariatif, guru
3
tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran, siswa lebih banyak mendengar dan
menulis yang menyebabkan isi pelajaran sebagai hafalan sehingga siswa tidak
memahami konsep yang sebenarnya dikarenakan kebiasaan guru yang
menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajarannya, dan terlebih lagi
nilai siswa pada pelajaran IPA masih tergolong rendah yaitu masih ada siswa
yang memperoleh nilai 60 dan di bawah standar kriteria ketuntasan minimal
(KKM).
Penggunaan metode, media dan model pembelajaran yang kurang tepat
diduga menjadi salah satu penyebab kurangnya motivasi siswa dalam belajar yang
mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru seharusnya
dapat merancang suatu proses pembelajaran yang dapat memotivasi dan
mengaktifkan siswa dalam belajar, salah satunya dengan menerapkan model
penemuan terbimbing dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam proses pembelajaran IPA, penerapan model penemuan terbimbing
sangatlah penting untuk diterapkan. Model penemuan terbimbing merupakan
salah satu strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk menemukan prinsip
umum, mencari, dan memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Model
belajar ini akan memberikan siswa kebebasan dalam menyelidiki dan menarik
kesimpulan terhadap hal-hal yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu
diharapkan kreativitas serta kemampuan guru dalam menerapkan model
penemuan terbimbing sebagai model pembelajaran yang tepat.
4
tingkat kegiatan sains dengan petunjuk dan pendampingan dari guru. Penemuan terbimbing pada anak yang usianya lebih muda akan mengarahkan anak ke arah penemuan bebas atau inkuiri ketika anak menginjak masa remaja (adolescence) dan dewasa (adulthood). (3) pembelajaran dengan penemuan terbimbing akan mengembangkan kemampuan metode mengajar guru untuk mempertemukan berbagai macam tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran.
Dengan menerapkan model Penemuan terbimbing, diharapkan dapat
membantu siswa untuk lebih mandiri, bisa mengarahkan diri sendiri, dan
bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri. Selain itu, siswa akan lebih
termotivasi untuk menemukan dan memecahkan masalahnya sendiri melalui
dorongan seorang guru untuk melakukan percobaan yang memungkinkan mereka
menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul: “Penerapan Model
Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar siswa Pada
Pelajaran IPA Di Kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang berhubungan dengan pembelajaran IPA di SD/MI, antara lain:
1. Kurangnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran IPA di kelas V MIS
Nurul Hidayah Medan Denai.
2. Kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan model ataupun metode
pembelajaran yang tepat di dalam kelas.
3. Guru cenderung menggunakan metode ceramah yang berpusat pada buku
pegangan dalam mengajarkan IPA di kelas.
4. Kurangnya keterlibatan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran.
1.3.Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, perlu
dilakukan pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu
meluas. Adapun masalah yang diteliti tentang mata pelajaran IPA dan dibatasi
pada “penerapan model penemuan terbimbing untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa pada pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet di kelas
V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Apakah penerapan model penemuan terbimbing dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet di kelas
6
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah penerapan model penemuan
terbimbing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA dengan
sub pokok bahasan gaya di kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai Tahun
Ajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa, melalui penerapan model penemuan terbimbing dapat
meningkatkan motivasi belajar serta mengatasi kesulitan siswa dalam belajar
IPA.
2. Bagi guru, memberi gambaran bagi guru tentang pentingnya penerapan model
penemuan terbimbing terhadap motivasi belajar siswa.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya kepala
Madrasah dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu sekolah.
4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan bagi peneliti sendiri untuk menerapkan
model penemuan terbimbing pada pembelajaran IPA dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa.
5. Bagi masyarakat, sebagai bahan pertimbangan dan kajian bagi peneliti
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi belajar siswa kelas V MIS Nurul Hidayah Medan Denai pada
pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet melalui penerapan
model penemuan terbimbing telah mengalami perubahan dan peningkatan
dibandingkan sebelum dilakukannya model pembelajaran ini.
2. Dengan penerapan model penemuan terbimbing dapat membantu siswa
untuk menjadi lebih mandiri dalam menemukan dan memecahkan
masalahnya sendiri yang berkaitan dengan pelajaran IPA.
3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui
dari rata- rata motivasi belajar siswa secara individu pada setiap siklus
pada pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan gaya magnet mengalami
peningkatan yaitu pada siklus I pertemuan I mencapai 47,42%, siklus I
pertemuan II mencapai 64,42%, siklus II pertemuan I mencapai 72,22%,
dan pada siklus II pertemuan II mencapai 86,51%. Rata- rata nilai angket
siswa pada kondisi awal mencapai 42,20%, pada siklus I mencapai 70,14
98
1.2.Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka sebagai tindak
lanjut dari hasil penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada siswa, diharapkan untuk terus berusaha memotivasi diri sendiri
dalam mengikuti pelajaran IPA agar ilmu yang dipelajari dapat dimengerti
dan menjadi suatu bekal yang sangat berguna untuk masa yang akan
datang nantinya.
2. Kepada guru, sebaiknya tidak hanya menggunakan metode ceramah dalam
mengajarkan materi pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan gaya
magnet, namun disarankan agar dapat menerapkan model penemuan
terbimbing sehingga siswa dapat lebih mandiri dan bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan pembelajarannya dan lebih termotivasi untuk
mengikuti pelajaran yang diberikan.
3. Bagi pihak sekolah khususnya Kepala Madrasah, diharapkan untuk lebih
memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang ada yang dapat
membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sehingga
dapat meningkatkan kualitas dan mutu sekolah tersebut.
4. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan atau
melanjutkan penelitian yang sama mengenai penerapan model penemuan
terbimbing dalam pembelajaran sehingga diperoleh motivasi belajar yang
99
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013, Jakarta: Pestasi Pustakaraya
Azam, Much. 2012. Akrab Dengan Dunia IPA, Jakarta: Platinum
Damayanti, Puti, dkk. 2010. IPA Alam Sekitar Kita, Bogor: Yudhistira
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Program Pasca Sarjana Unimed, Medan
Hamzah, H. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara
Hanafiah. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika Aditama
Hardini, Isriani, dkk. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu, Yogyakarta: Familia
Rufaida, Anis Dyah, dkk. 2011. Inti Sari Pengetahuan Alam, Klaten: Intan Pariwara
Paul Eggen., Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran, Jakarta: Indeks
Paizaluddin, dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Alfabeta
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka belajar
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Jakarta: Indeks)
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers
Sobry Sutikno, M. 2013. Belajar dan Pembelajaran, Lombok: Holistica
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruz Media
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
100
Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Referensi GP Press Group
Zuchdi, Damiyati, dkk. 2013. Model Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Multi Presindo
http://wulananindya.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-penemuan-terbimbing.html (diakses pada tanggal 16 juli 2013)
http://shodikti.blogspot.com/2012/08/penerapan-metode-penemuan-terbimbing.html (diakses pada tanggal 16 juli 2013)
v
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama : Kiki Nur Aisah Lbs
b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 11 Maret 1992
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Alamat : Jl. Kapten M. Jamil Lubis Gg. Kelapa No.1A
Medan
e. Agama : Islam
f. Nama Ayah : Alm. Bustami Lubis
g. Nama Ibu : Hj. Chairiah Nasution
h. Perkerjaan Ayah : -
i. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
2. Riwayat Pendidikan
a. MIN 1 Medan lulus tahun 2004
b. MTsN 2 Medan lulus tahun 2007