• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur)."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN

AKUNTANSI

(Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Univer sitas Pembangunan Nasional “VETERAN” J awa Timur)

SKRIPSI

Diajukanoleh :

LEONARDUS SATRIA P 0913010005/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

J urusan Akuntansi

Diajukanoleh :

LEONARDUS SATRIA P 0913010005

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

(3)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (StudikasuspadaMahasiswaAkuntansiUniver sitas Pembangunan Nasional

“VETERAN” J awaTimur)

yangdiajukan

LEONARDUS SATRIA P 0913010005

disetujuiuntukUjianLisanoleh

PembimbingUtama

Dr. Gideon SetyoBudiwitjaksono, M.Si Tanggal : …………...

NPTY. 26706950243

Mengetahui

WakilDekan I FakultasEkonomi

(4)

DisusunOleh : LEONARDUS SATRIA P

0913010005/FE/EA

Telah dipertahankan dihadapan Dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

J ur usan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur padatanggal 31 Mei 2013

Pembimbing Utama Tim Penguji

Ketua

Dr. Gideon SetyoBudiwitjaksono, M.Si Dr s. Ec. Eko Riyadi, M.Aks

NPTY. 26706950243 NIP. 195705011991091001

Sekr etaris

Dr. Gideon SetyoBudi W, M.Si NPTY. 26706950243

Anggota

Dr s. Ec. Tamadoy Thamr in, MM NIP. 196305241988031001

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadirat Tuhan yang maha esa

yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ Faktor -faktor yang

mempengar uhi per sepsi ma hasiswa a kuntansi tenta ng pr ofesionalisme dosen

akuntansi(Studi kasus pada maha siswa a kuntansi Univer sitas Pembanguna n

Nasional “Vetera n” J awa Timur ) ”, guna memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung baik

dalam bentuk dukungan, doa, maupun bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus

penulis dengan rasa hormat mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dhani

Ichsanudin Nur, SE., MM. selaku dekan fakultas ekonomi atas kesempatan kepada

penulis untuk .

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak selaku ketua program studi akuntansi

(6)

yang telah meluangkan waktu dan mengarahkan penulis sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi

mahasiswa.

6. Kedua orang tua (bapak dan ibu) tercinta, yang senantiasa mendukung,

memeotivasi dan mendoakan penulis sampai saat ini.

7. Titis Ari Asmoro yang telah mendukung, memotivasi dan membantu

memperlancar penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman di Akuntansi serta di HMAK yang telah mendukung dan

membantu memperlancar penyelesaian skripsi ini.

Penulis sadar bahwa dalam menyusun skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat

kami harapkan demi perbaikan selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga hasil

skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, mei 2013

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI.. ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 10

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Akuntansi Keprilakuan ... 14

2.2.1.1 Pengertian Akuntansi Keprilakuan... 15

2.2.1.2 Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keprilakuan dan Akuntansi Keperilakuan ... 17

2.2.1.3 Tujuan Auntansi Keprilakuan ... 19

2.2.1.4 Dimensi Akuntansi Keprilakuan ... 19

(8)

2.2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa

Tentang Profesionalisme Dosen ... 21

2.2.3 Profesi Dan Profesional ... 22

2.2.4 Teori Persepsi ... 25

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi ... 27

2.2.5.1 Pengaruh IPK Mahasiswa Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Profesinalisme Dosen Akuntansi ... 27

2.2.5.2 Pengaruh Penghasilan Orang Tuan Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang profesinalisme Dosen Akuntansi ... 28

2.2.5.3 Pengaruh Pendidikan Orang Tua Mahasiswa Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi 28 2.3 Kerangka Pemikiran ... 29

2.4 Hipotesis ... 29

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 30

3.1.1 Definisi Operasional ... 30

3.1.2 Pengukuran Variabel ... 31

3.2 Teknik Penetuan Sampel ... 33

3.2.1 Populasi ... 33

3.2.2 Sampel ... 33

(9)

3.3.1 Jenis Data ... 35

3.3.2 Sumber Data ... 35

3.3.3 Pengumpulan Data ... 35

3.4 Uji Kualitas Data... 36

3.4.1 Uji Validitas ... 36

3.4.2 Uji Reabilitas ... 36

3.4.3 Uji Normalitas ... 37

3.5 Teknik Analisis ... 37

3.6 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.6.1 Uji Auto Korelasi ... 39

3.6.2 Uji Multikolinieritas ... 39

3.6.3 Uji Heterokedastisitas... 39

3.7 Uji Hipotesis ... 40

3.7.1 Uji Kesesuaian Model F ... 40

3.7.2 Uji t ... 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 42

4.1.1 Berkaitan Dengan Pertanyaan Mengenai IPK Mahasiswa X1 ... 43

4.1.2 Berkaitan dengan Pertanyaan Mengenai Penghasilan Orang Tua Mahasiswa X2 ... 44

(10)

4.1.4 Berkaitan Dengan Pertanyaan Mengenai Persepsi Mahasiswa

Tentang Profesinalisme Dosen Akuntansi Y ... 46

4.2 Hasil Analisis Data... 47

4.2.1 Uji Validitas ... 47

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 49

4.2.3 Uji Normalitas ... 49

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 50

4.3.1 Konstanta β 0 ... 51

4.3.2 Koefisien β 1 Untuk Variabel IPK Mahasiswa X1 ... 51

4.3.3 Koefisien β 2 Untuk Variabel Pengasilan Orang Tua Mahasiswa X2 52 4.3.4 Koefisien β 3 Untuk Variabel Pendidikan Orang Tua Mahasiswa X3 52 4.4 Uji Asumsi Klasik ... 53

4.4.1 Multikolinieritas ... 53

4.4.2 Heterokedastisitas ... 54

4.5 Uji Hipotesis ... 55

4.5.1 Uji Kesesuaian Model F ... 55

4.5.2 Uji t ... 56

4.5.2.1 Pengaruh IPK Mahasiswa (X1) Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) ... 57

(11)

4.5.2.3 Pengaruh Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (X3)

Terhadap Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme

Dosen Akuntansi (Y) ... 58

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

4.6.1 Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya ... 62

4.6.2 Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan

Dan Manfaat Penelitian ... 62

4.6.3 Keterbatasan Penelitian ... 63

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Tabel 4.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Penghasilan Orang Tua

Mahasiswa (X2) ... 44

Tabel 4.3 Rekapitulasi jawaban Responden Mengenai : Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (X3) ... 45

Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Mengenai : Persepsi Mahasiswa Akuntansi tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) ... 46

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y) ... 47

Tabel 4.6 Hasil uji Reabilitas ... 49

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 50

Tabel 4.8 Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda... 51

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ... 53

Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 54

Tabel 4.11 Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model ... 55

Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R square / R2) ... 56

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Uji Validitas dan Uji reliabilitas Variabel Profesionalisme Dosen (Y)

Lampiran 3 : Uji Normalitas

Lampiran 4 : Uji Multikolinieritas dan Uji Heterokedastisitas

Lampiran 5 : Analisis Regresi Linier Berganda

Lampiran 6 : Tabulasi Data Variabel X1

Lampiran 7 : Tabulasi Data Variabel X2

Lampiran 8 : Tabulasi Data Variabel X3

(14)

Oleh

Leonar dus Satr ia P Abstr aksi

Suatu perguruan tinggi dalam kiprahnya sebagai pencetak SDM yang berkualitas tidak terlepas dari konsep kualitas pengajaran yang memadai, untuk itu perlu profesionalisme dalam pengelolaan suatu lembaga pendidikan. Berdasarkan hasil survey pendahuluan dengan jumlah responden 32 mahasiswa jurusan akuntansi menunjukan adanya kesenjangan diantaranya misalnya dalam hal pemberian materi,bimbingan dan perhatian terhadap mahasiswa dinilai mahasiswa kurang intens, karena sebagian besar dosen hanya menunjukan kemampuannya memberikan materi, namun dosen kurang berperan dalam membimbing mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi mahasiswa terhadap kesulitan yang di hadapi oleh mahasiswa. Dari fenomena tersebut mahasiswa beranggapan bahwa sedikit sekali dosen yang dapat di jadikan sebagai dosen teladan, penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh IPK mahasiswa, penghasilan orang tua dan pendidikan terakir orang tua mahasiswa terhadap persepsi mahasiwa tentang profesinalisme dosen akuntansi Universitas Pembangnan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Sempel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 59 responden (Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Angkatan 2009). Sedangkan sumber data yang di gunakan berasal dari jawaban kuesioner yang di sebar pada 59 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS 16.0

Dari hasil analisis dapat di simpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa di duga IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap profesinalisme dosen akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(15)

FACTORS AFFECTING STUDENTS PERCEPTION OF PROFESSIONALISM LECTURER ACCOUNTING (Case Study in National Development University

Accounting student " VETERAN" East Java) By difficult ies t he difficulties faced by st udents in t he face by a st udent . Of the phenomenon of st udent s assume that very few lecturers t hat can be made as an exemplary teacher, this st udy aims to empirically examine the effect of GPA st udent , parental incom e and parental last educat ion student to st udent perceptions of account ing facult y professionalism Nat ional Universit y Nat ional Devolepment "Vet eran" East Java.

Sempel t hat is used in this st udy w ere 59 respondent s (Facult y of Economics, Department of Accounting Students Force 2009). While the source of t he data used are derived from responses to quest ionnaires in the scat terplot on 59 respondent s. The data obtained were analyzed by using mult iple linear regression analysis w it h the comput er too l, w hich using SPSS 16.0

From the analysis it can be concluded that t he hypothesis t hat st udent s in expect ed GPA, parental incom e and parent al education student st udent s do not significant ly affect the accounting facult y prof essionalism Universit y Nat ional Development " Vet eran" East Java

(16)

1.1 Latar Belakang

Negara kita Indonesia adalah negara yang sedang berkembang maka

diperlukan tenaga yang ahli dan terampil di bidangnya untuk membangun

bangsa dan negara, maka bidang pendidikan menempati prioritas utama

dalam tahapan yang akan dilaksanakan sehingga untuk memperoleh

sumber daya yang berkualitas maka dibutuhkan sistem pendidikan dan

tenaga kerja yang mampu berkinerja tinggi, itu merupakan tugas yang

berat dan merupakan tuntutan yang tidak dapat di hindari lagi bagi tenaga

pengajar kususnya bagi perguruan tinggi.

Kerjasama yang baik antara dosen, mahasiswa serta karyawan dan

adanya prasarana yang baik akan menunjang terciptanya kondisi yang

nyaman dan baik yang nantinya akan menghasilkan output yang

berkualitas. Sistem pendidikan yang tertata adalah tantangan yang harus di

hadapi karena kondisi yang berbeda seperti sosial ekonomi,budaya yang

nantinya mempengaruhi kualitas output yang dihasilkan.

Dengan dipisahkanya PP No 19 tahun 2005 tentang standart nasional

pendidik UU tentang guru dan dosen, tuntutan professionalisme bagi

sosok pendidik pada setiap jenjang pendidikan semakin ketat. Perguruan

(17)

undang-2

dan kepakaran yang relevan. Dosen professional yang tersertifikasi itu

minimal berijazah S-1 dan telah menempuh 6 semester bidang pendidikan.

Profesi dan pendidikan akuntansi menghadapi perjalanan yang

memerlukan perhatian yang serius karena adanya perubahan lingkungan

bisnis dan perkembangan profesi akuntan publik sendiri, yang

mengakibatkan perlunya pembaharuan dalam praktek dan sistem

pendidikan akuntansi, di sebuah perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Suatu perguruan tinggi dalam kiprahnya sebagai pencetak SDM yang

berkualitas, tidak terlepas dari konsepkualitas pengajaran yang memadai

untuk menghasilkan output yang diharapkan, untuk itu perlu

profesionalisme dalam pengelolaan suatu lembaga pendidikan, dosen

memiliki profesionalisme tinggi akan berusaha meningkatkan kualitas

layanan yang diberikan kepada mahasiswa. Salah satu bentuk layanan itu

dapat diukur dari kualitas pengajaran dosen terhadap mahasiswa pada saat

dosen memberikan pelajaran. Kerjasama yang baik antara dosen,

mahasiswa dan karyawan , serta adanya kondisi yang nyaman dan baik

yang nantinya juga akan menghasilkan output yang berkualitas.

Peran pendidikan menurut safford dan Kershaw (dalam machfoed

,1999) mengemukaan bahwa pendidikan perguruan tinggi harus

melakukan transformasi secara structural maupun sistemik dengan

melakukan pelatihan dan cara-cara lain untuk meningkatkan

profesionalisme, baik terhadap staf akademik maupun nonakademik. Di

(18)

pendidikan akuntansi ketinggalan bila dibandingkan dengan

Negara-negara di kawasan ASEAN lainya (Foo,1998) dan proses tersebut baru

dimulai akhir abad ini. Ujian sertifikasi yang terstruktur dengan baik baru

dimulai akhir tahun 1998 dan pendidikan profesi di perguruan tinggi

dimulai tahun 2000 (mas’ud machfoed 1999:7) kenyataan inilah yang

banyak mengundang keprihatinan terhadap profesionalisme bagi dosen

akutansi pada perguruan tinggi.

Semua upaya tersebut adalah dalam rangka meningkatkan

profesionalisme tenaga kerja pengajar (dosen), terutama menghadapi

persaingan global abad XXI. Untuk dapat disebut dosen yang professional

menurut Novindan Tucker (mas’ud machfoed,1999) maka harus

memenuhi 3 hal yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan

karakteristik (character) . seseorang dosen akuntansi sangat memerlukan

profesionalisme yang cukup karena merupakan penguasaan ilmu dan

teknologi yang sangat mendalam tentang sesuatu bidang pekerjaan

sehingga tugas-tugas dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. Proses

peningkatan profesionalisme diharapkan berpengaruh bagi mahasiswanya.

Mahasiswa yang mempunyai kelemahan seperti hanya belajar di kelas

tanpa menambah bekal keprofesionalismenya di luar kelas karena

dipengaruhi kekakuan pengajaran, tidak berkembangnya sistem belajar

mengajar dan aturan yang kaku sehingga akuntansi sulit berubah dengan

(19)

4

Masalah lain yang lebih menarik di abad XXI ini adalah perguruan

tinggi sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi juga

menghadapi persaingan dan tantangan diantara perguruan tinggi yakni

semakin banyaknya perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi swasta

yang menawarkan bidang pendidikan jurusan akuntansi dengan biaya yang

semakin mahal tanpa diimbangi dengan kualitas yang mencukupi.

(Sofina,2008)

Mahasiswa dituntut untuk peka dan memiliki persepsi yang kritis

terhadap keadaan yang berkembang pada proses belajar mengajar di

perguruan tinggi. Dengan adanya persepsi yang kritis tersebut diharapkan

para dosen khususnya jurusan akuntansi dapat meningkatkan kualitas

profesionalnya yang nantinya dapat diaplikasikan dalam proses belajar

mengajar sehingga mahasiswa dapat memiliki keahlian yang kemampuan

dan keahlian yang professional pada saat lulus nanti. Faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap profesionalisme dosen

akuntansi terdiri dari tingkat IPK mahasiswa, tingkat pendidikan orang tua

mahasiswa dan tingkat penghasilan orang tua

mahasiswa.(machfoedz,1999:14)

Menurut penelitian yang dilakukan sofina (2008), bahwa faktor IPK

mahasiswa berpengaruh secarasignifikan, sedangkan faktor pendidikan

dan penghasilan orang tua tidak mempengaruhi persepsi.

Dari hasil survey pendahuluan dengan jumlah responden 32

(20)

Jawa Timur angkatan 2009, mengenai persepsi mahasiswa tentang

profesionalisme Dosen Akuntansi dapat disajikan pada tabel 1.1, sebagai

berikut :

(21)

6

Tabel : 1.1 Hasil Sur vei Pendahuluan

Persepsi Mahasiswa Tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)

(22)

Berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan jumlah responden 32

mahasiswa jurusan akuntansi mengenai persepsi mahasiswa angkatan

2009 tentang profesionalisme dosen akuntansi nilai rata-rata terendah

dicapai pada nilai 3,87 pada item pertanyaan ke 4 “seberapa besar

perhatian dosen terhadap mahasiswa yang memiliki masalah dalam belajar

ataupun masalah lainya?” rata-rata responden memberikan jawaban jarang

memberikan perhatian pada item pertanyaan ke 4, artinya mahasiswa

akuntansi UPN JATIM berpendapat bahwa responden tidak mendapatkan

perhatian dosen atas masalah belajar yang mereka hadapi karena

kebanyakan dosen hanya menunjukan pengetahuan dan kemampuan

mereka dalam mengajar tanpa memberikan perhatian tentang masalah

belajar yang dihadapi mahasiswa akuntansi, sedangkan nilai rata-rata

tertinggi ditunjukan pada nilai 5,37 pada item pertanyaan ke 6 “Seberapa

sering dosen hadir dalam perkuliahan?” rata-rata responden memberikan

jawaban sering hadir memberikan materi perkuliahan. Maka, dapat ditarik

kesimpulan sementara bahwa professionalisme dosen akuntansi di

Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur dinilai oleh

responden kurang sebab meskipun dosen sering hadir dalam perkuliahan

akan tetapi dosen tidak memberikan perhatian terhadap masalah belajar

yang dihadapi oleh mahasiswa.

Dari uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul

(23)

8

pr ofesionalisme dosen akuntansi (Studi kasus pada universitas

pembangunan nasional “VETERAN” J awa Timur)“.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah IPK mahasiswa, penghasilan orang

tua dan pendidikan orang tua mahasiswa mempengaruhi persepsi

mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “VETRAN” Jawa Timur”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh IPK

mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua

mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak–pihak yang

berkepentingan, antara lain:

a. Bagi Obyek

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan yang

bermanfaat bagi Universitas dalam melaksanakan kegiatan yang

(24)

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan sekaligus

menerapkan ilmu pengetauan yang selama ini diperoleh di universitas.

c. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah

referensi dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti yang akan

dating mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

(25)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki hubungan dengan

penelitian sekarang adalah:

1. Mas’ud mahfoedz (1999)

a. Judul

“Studi persepsi mahasiswa terhadap profesionalisme dosen

akuntansi perguruan tinggi negeri”

b. Rumusan Masalah

Mengenai tingkat profesionalisme dosen di jawa dan luar jawa.

c. Hasil Penelitian

Tingkat profesionalisme dosen akuntansi di perguruan tinggi di

jawa secara signifikan lebih tinggi daripada dosen akuntansi di luar

jawa.

2. Widyastuti ,dkk (2003)

a. Judul

“pengujian empiris profil kebutuhan profesionalisme dosen

akuntansi di jawa “Semarang”.

b. Rumusan masalah

Apakah ada perbedaan profil kebutuhan profesional atas

(26)

(praktek/nonpraktek) hirarki (pimpinan/ ketua dengan non ketua),

gender (pria/wanita)

c. Hasil Penelitian

a) Hasil analisis menunjukan bahwa profil kebutuhan professional

dalam diri dosen akuntansi ternyata dapat timbul dari diri

dosen, dan sebagian di picu oleh tuntutan atau tanggung jawab

prfesionalismenya atas peran yang dilakukan dalam organisasi.

b) Kebutuhan prestasi dosen akuntnsi tidak di pengaruhi oleh

lingkungan kerjanya, melainkan timbul karena tanggung jawab

profesionalnya, sedangkan kebutuhan kekuasaan afiliasi dapat

timbul karena adanya pengaruh dari lingkungan kerjanya

seperti hirarki dan praktek sebagai akuntan karena tuntutan

peran dalam orgaisasi seperti halnya pimpinan, maka

kebutuhan kekuasaan ternyata berbeda secara signifikan

sebagai dosen biasa.

3. Sofina (2008)

a. Judul

“persepsi mahasiswa jurusan akuntansi terhadap profesionalisme

dosen akuntansi perguruan tinggi Surabaya”

b. Rumusan masalah

a) Mengenai tingkat IPK mahasiswa, tingkat pendidikan orang tua

(27)

12

universitas airlangga Surabaya dan universitas pembangunan

nasional “Veteran” jatim

b) Mengenai perbeda persepsi antara mahasiswa universitas

airlangga Surabaya dengan mahasiswa universitas

pembangunan nasional “Veteran” jatim.

c. Hasil Penelitian

a) IPK mahasiswa berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat

profesionalisme dosen akuntansi.

b) Tigkat pendidikan orang tua mahasiswa tidak ada pengaruh

secara signifikan terhadap tingkat profesionalisme dosen

akuntansi.

c) Tingkat penghasilan orang tua mahasiswa tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap tingkat profesionalisme dosen.

4. Moc. Ali Taufan (2010)

a. Judul

“faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang

profesionalisme dosen akuntansi ( studi pada universitas

pembangunan nasional “veteran” jatim)

b. Rumusan masalah

Apakah IPK mahasiswa, penghasilan orang tua dan tingkat

pndidikan orang tua mahasiswa akan mempengaruhi persepsi

mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi universitas

(28)

c. Hasil Penelitian

a) Berdasarkan hasil uji kesesuaian model dan uji t dapat

membuktikan bahwa IPK mahasiswa penghasilan orang tua

mahasiswa dan tingkat pendidikan orang tua mahasiswa

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi mahasiswa

terhadap profesionalisme dosen akuntansi universitas

pembangunan nasional “veteran” jatim, sehingga hipotesis

yang diajukan terbukti kebenaranya.

b) Selanjutnya berdasarkan dari hasil uji parsial juga dapat di

ketahui penghasilan orang tua mahasiswa mempengaruhi

persepsi mahasiswa tentang proesionalisme dosen akuntansi

universitas pembangunan nasional “veteran” jawa timur.

Adapun persamaan pada penelitian yang di lakukan sekarang ini

dengan penelitian terdahulu adalah dari segi variabel yaitu IPK

mahasiswa, penghasilan orang tua dan pendidikan orang tua, sedangkan

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah di lakukan

sebelumnya adalah subyek dan obyeknya, pada penelitian yang dilakukan

sekarang subyek dan obyeknya adalah mahasiswa akuntansi angkatan

(29)

14

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu

akuntansi yang semakin berkembang dalam 25 tahun belakangan ini. Hal

ini ditandai dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan

dengan keperilakuan ( behavioral ), dan semakin menjamurnya buku–buku

teks berbahasa asing yang membahas tentang akuntansi keperilakuan.

Sal;ah satu jurnal paling populer yang mengangkat permasalahan

akuntansi keperilakuan adalah Behaviour Research in Accounting yang

diterbitkan oleh American Accounting Association. Di Amerika Serikat

sendiri, mata kuliah mengenai akuntansi keperilakuan semakin banyak

ditawarkan. Perkembangan ini juga didukung oleh semakin bertumbuhnya

riset – riset para mahasiswa akuntansi dan pengajar mereka yang berfokus

pada dimensi akuntansi keperilakuan. Awal perkembangan riset akuntansi

keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen, khususnya

penganggaran (budgeting), namun dominan dalam hal ini terus

berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi

akuntansi, dan audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah

berkembang, tinjauan literatur telah menjadi spesialisasi dengan lebih

memfokuskan diri pada atribut keperilakuan spesifik seperti proses

kognitif atau riset keperilakuan pada satu topik khusus seperti audit

(30)

Perkembangan yang pesat dari akuntansi keperilakuan lebih

disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan

ilmu-ilmu sosial secara menyeluruh. Mengenai bagaimana perilaku manusia

memengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana

akuntansi mempengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia selalu

dicari jawabannya. Pada gilirannya, akuntansi keperilakuan diyakini dapat

menjadi suatu terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan

informasi, yang memungkinkan para direktur eksekutif (CEO), direktur

keuangan (CFO), dan pembuat rencana strategis lainnya untuk

mengoptimalkan keputusan yang diambil, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kinerja perusahaan. ( Iksan dan Ishak, 2005: 4 )

2.2.1.1Pengertian Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi

keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses

pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut memberikan

petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan

sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun

pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek–

aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan. Dengan demikian,

akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta

(31)

16

sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring

dengan perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. ( Iksan dan Ishak, 2005: 1 ).

Menurut Iksan dan Ishak (2005: 10) riset akuntansi keperilakuan

merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan

perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang

berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap

perilaku akuntan dan perilaku dari nonakuntan telah banyak dipengaruhi

oleh fungsi akuntansi dan laporan. Riset akuntansi keperilakuan meliputi

masalah yang berhubungan dengan:

a. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.

b. Pengaruh dari fungsi akuntansi, seperti partisipasi dalam penyusunan

anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap

perilaku, baik karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak.

c. Pengaruh hasil dari fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan

penggunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Menurut Siegel dan Marconi ( 1989 ), istilah ilmu keperilakuan adalah

penemuan yang relatif baru. Konsep tersebut begitu luasnya sehingga lebih

baik lingkup dam isinya digambarkan dari awal. Ilmu keperilakuan

mencakup bidang riset manapun yang mempelajari, baik melalui metode

eksperimentasi maupun observasi, perilaku dari manusia dalam

lingkungan fisik maupun sosial. Tujuan dari ilmu keperilakuan adalah

(32)

sampai pada generalisasi yang ditetepkan mengenai perilaku manusia yang

didukung oleh bukti empiris yang dikumpulkan secara impersonal melalui

produser yang terbuka untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat

diversifikasi oleh ilmuwan lainnya yang tertarik. Dengan demikian, ilmu

keperilakuan mencerminkan observasi sistematis atas perilaku manusia

dengan tujuan untuk menginformasikan hipotesis tertentu secara

eksperimental melalui referensi terhadap perubahan perilaku yang dapat

diobservasi. ( Iksan dan Ishak, 2005: 25 ).

Akuntansi keperilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan akuntansi

adalah untuk memengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi tindakan

yang diinginkan. Pengenalan hubungan timbal balik antara alat akuntansi

dan perilaku telah memunculkan modifikasi atas definisi akuntansi

konvensional. Definisi akuntansi terbaru dalam lingkaran professional

akademis menyiratkan komunikasi dan pengukuran data ekonomi untuk

berbagai pengambilan keputusan serta hasil keprilakuan lainnya. ( Iksan

dan Ishak, 2005: 27 )

2.2.1.2Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keprilakuan dan Akuntansi

Keperilakuan

Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi

keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara

(33)

18

perubahan perubahan atas cara akuntansi dilakasanakan dan bagaimana

prosedur laporan akuntansi dapat difunakan lebih efektif untuk memebantu

individu dan organisasi dalam mencapai tujuannya. ( Iksan dan Ishak,

2005: 27 ).

Sementara ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial,

akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan

pengetahuan keperilakuan. Oleh karena itu, ilmuawan keperilakuan terlibat

dalam riset terhadap aspek – aspek teori motivasi, kepuasan sosial,

maupun bentuk sikap. Sementara para akuntan keperilakuan menerapkan

unsur – unsur khusus dari riset atau teori tersebut untuk menghasilkan

hubungan dengan situasi akuntansi yang ada. ( Iksan dan Ishak, 2005:28 ).

Akuntansi keperilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset

ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia.

Akuntansi selalu menggunakan konsep, prinsip, dan pendekatan dari

disiplin ilmu lainnya untuk meningkatkan kegunaannya. Suatu pertanyaan

yang beralasan adalah apakah seorang akunatan keperilakuan dalam

kenyataannya merupakan seorang ilmuwan keperilakuan terapan? Adalah

benar bahwa pekerjaan para akuntan keperilakuan dan ilmuwan

keperilakuan terapan saling tumpang – tindih dalam beberapa bidang.

Kedua kelompok tersebut menggunakan prinsip sosiologi dan psikologi

untuk menilai dan memecahkan permasalahan organisasi. Namun, terdapat

perbedaan penting antara kedua golongan tersebut dalam hubungannya

(34)

masing. Akuntansi adalah suatu profesi, dan adalah sangat diinginkan agar

para akuntan menjadi terlatih untuk memikirkan tindakan secara

professional. Pelatihan ini berbeda dari pengalaman yang dilihat oleh para

ilmuwan (Iksan dan Ishak, 2005: 28).

2.2.1.3Tujuan dan Manfaat Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan tidak sama dengan akuntansi tradisional yang

hanya melaporkan data keuangan. Akuntansi keperilakuan menggunakan

metodologi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran

informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang

mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. Manfaat utama dari

akuntansi keperilakuan ini adalah menyediakan informasi bisnis yang

memungkinkan para direktur eksekutif, direktur keuangan, dan perencana

strategis lainnya untuk mengukur dan memengaruhi variabel – variabel

secara konvensional tidak dapat diukur tetapi sangat menentukan bisnis

mereka, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan mereka (Iksan

dan Ishak, 2005: 4).

2.2.1.4Dimensi Akuntansi Keprilakuan

Akuntansi keperilakuan berada dibalik peran akuntansi tradisional

yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat, dan melaporkan

(35)

20

informasi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, dengan

mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem

akuntansi, mencerminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu

organisasi (Iksan dan Ishak, 2005: 23).

Secara umum, akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang

besar (Iksan dan Ishak, 2005: 24):

1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, konstruksi, dan

penggunaan sistem akuntansi. Bidang ini berkaitan dengan sikap dan

filosofi manajemen yang mempengaruhi sifat dasar pengendalian

akuntansi yang berfungsi dalam organisasi.

2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia. Bidang ini

berkenaan dengan bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi

motivasi, produktifitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja, serta

kerja sama.

3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku

manusia. Bidang ini berhubungan dengan cara sistem akuntansi

digunakan sehingga mempengaruhi perilaku.

2.2.1.5Hubungan dengan akuntansi perilaku

Persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi

merupakan proses untuk mempelajari perilaku manusia dengan rancangan

(36)

akuntansi perilaku lebih menfokuskan pada hubungan antar manusia dan

sistem akuntansi. (Siegel dan Marconi, 1989: 3)

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dosen perguruan tinggi

diperlukan cara kerja dosen atau efektifitas dosen secara kualitatis

berkaitan dengan kemampuan dosen dalam proses belajar mengajar yang

efektif. Karena komponen mahasiswa dan dosen tidak dapat dipisahkan.

Dimana keberhasilan dosen dalam menyampaikan materi dalam pelajaran

sangat dipengaruhi oleh perhatian mahasiswa demikian pula perhatian

mahasiswa dalam belajar juga harus didukung oleh figure guru yang

memiliki kompetensi tertentu.(Sofina, 2008)

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Per sepsi Mahasiswa tentang

Pr ofesionalisme Dosen

Menurut Mas’ud Machfoedz (1999), persepsi mahasiswa tentang

profesionalisme dosen di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

1. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa

2. Penghasilan orang tua mahasiswa

3. Pendidikan orang tua mahasiswa

Faktor lingkungan dan keuangan sangat mempengaruhi mahasiswa,

karena keluarga merupakan kelompok social pertama dimana mahasiswa

berinteraksi lingkungan keluarga yang ikut mempengaruhi adalah

(37)

22

keadaan orang tua. Sedangkan keuangan adalah mengenai keadaan

ekonomi mahasiswa tersebut.

Di dalam lingkungan keluarga dan perkembangan mahasiswa, orang

tua ikut mempengaruhi perkembangan dalam pendidikan keluarga yang

sangat bervariasi antara lain bebas, keras atau mempengaruhi

perkembangan dalam pendidikan keluarga yang sangat bervariasi antara

lain bebas, keras atau demokrasi keuangan dan keluargga merupakan

penunjang studi mahasiswa yang dipengaruhi faktor sosial ekonomi.

Mahasiswa yang pandai dan dari keluarga terdidik atau dari keluarga

dengan tingkat ekonomi tertentu mempunyai keinginan terhadap engajar

yang professional. Jadi bisa di katakana mahasiswa yang mempunyai IPK

tinggi akan lebih memperdulikan bagaimana dosenya mengajar. Demikian

juga tentang pendidikan dan penghasilan orang tua, makin baik pendidikan

orang tua maka diharapkan makin baik persepsi mahasiswa tentang

profesionalisme dosenya dan keluarga dari ekonomi yang lebih besar

diharapkan memberkaj persepsi lebih baik terhadap dosennya.

(Machfoedz, 1999: 24)

Studi tentang tingkat profesionalisme pada bidang pendidikan

setidaknya dilakukan untuk akademik. Namun demikian di sadari

sepenuhnya bahwa profesionalisme merupakan suatu keharusan untuk

mampu bertahan di abad XXI. Persaingan yang sangat tajam di segala

bidang, salah satu cara yang harus di lakukan adalah peningkatan

(38)

2.2.3 Pr ofesi dan Profesional

Profesi ialah sekumpulan orang-orang yang terlibat dalam

aktifitas-aktifitas serupa yang menjadi prasyarat-prasyarat tertentu. Menurut Laura

(2008: 17) dalam disertasinya yang berjudul “ Studi Perbandingan antara

Akuntansi Amerika dan Belanda dan Pengaruhnya terhadap Profesi di

Indonesia”. Menulis prasyarat-prasyarat profesi sebagai berikut:

1. Bahwa ini harus berdasarkan suatu disiplin pengetahuan khusus.

2. Bahwa diperlukan suatu proses pendidikan tertentu untuk

memperoleh pengetahuan itu.

3. Bahwa harus ada standart-standart kualifikasi yang mengatur jika

memasukinya dan harus ada pengakuan formil mengenai statusnya.

4. Bahwa harus ada suatu norma perilaku yang mengatur hubungan

antara profesionalime dengaan langganan, teman sejahwat dan ada

publik maupun penerimaan tanggungjawab yang tercakup dalam

suatu pekerjaan.

5. Bahwa harus ada suatu organisasi yang mengabadikan diri untuk

memajukan kewajiban-kewajibanya terhadap masyarakat di

samping untk kepentingan-kepentingan kelompok ini.

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian

dari para anggotanya tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang

tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan

(39)

24

dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi itu maupun setelah

menjalankan suatu profesi.

Sebenarnya tidak ada dalam kenyataan tetapi menyediakan suatu

model status pekerjaan yang bisa di peroleh bila pekerjaan itu telah

mencapai profesionalisme dengan penuh. Dengan kata lain istilah profesi

menunjuk kepada suatu model yang abstrak dari sekelompok pekerjaan

yang telah mencapai profesionalisme dengan penuh, sedang istilah

profesionalisme menunjukan kepada proses dimana suatu pekerjaan

sedang mengubah sifat-sifatnya yang esensial mendekati model profesi

sesungguhnya.

Sedangkan dalam kamus besar ilmu pengetahuan (dagun,2006:893)

profesi memiliki arti bidang pekerjaan atau jabatan yang memerlukan

pendidikan khusus untuk mendapatkanya. Walaupun begitu, ada terdapat

kesepakatan mengenai jumlah sifat yang saling berkaitan memadai profesi

ideal. Citra tentang profesi ideal ini terdiri dari sejumlah ide tentang jenis

dan sifat pekerjaan yang dijalankan oleh profesi sungguh. Fungsi

pengetahuan spesialisasi dalam pelaksanaan pelayanan professional

menyangkut hubungan antara para anggota kelompok profesi dengan klien

dan masyarakat, sifat kewenangan yang di miliki oleh kelompok profesi

dan cara pengambilan (rekruitmen) calon serta jenis pendidikan yang di

perlukan bagi pekerjaannya. Jadi profesionalisasi ialah suatu perubahan

dalam status suatu pekerjaan dari non profesi atau semi profesi kearah

(40)

2.2.4 Teori Persepsi

Teori ini menganggap orang mengembangkan sikap berdasarkan

mereka mengamati dan mengimplementasikan perilaku mereka sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari masusia sering mengadakan persepsi

terhadap segala sesuatu yang dilihat,didengar, dan dirasa oleh panca indra

yang di miliki. Persepsi ini bukan hanya pada benda, tetapi dapat pula

berupa peristiwa atau kejadian dilingkungan atau nilai-nilai yang di anut

oleh suatu kelompok masyarakat. (Sofina,2008)

Persepsi merupakan factor psikologis yang mempengaruhi perilaku

seseorang. Persepsi adalah bagaimana individu melihat dan menafsirkan

objek. Individu akan bertindak berdasarkan persepsi merka tanpa

memperhatikan apakah persepsi menggambarkan realitas yang sebenarnya.

Proses persepsi di mulai dari panca indera yaitu proses di terimanya

stimulus melalui alat reseptornya, kemudian di teruskan ke pusat susunan

syaraf yaitu otak, akan terjadi proses psikologis sehingga individu

memahami dan menyadari apa yang di alaminya dan di katakana ia

mengalami persepsi. (Yeni,2001: 492-493)

Jadi persepsi adalah sesuatu proses pemberian arti kepada stimulus

untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya dengan jalan

menyeleksi dan mengorganisir masukan-masukan serta

menginterprestasikanya, karena setiap orang memiliki arti kepada stimulus

(41)

26

Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (1990: 863)

mendefinisikan “persepsi sebagai tanggapan (penerima) langsung dari

suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal mengenai

inderanya”.

Menurut Robins (2002: 46) persepsi adalah proses dimana individu

mengorganisasi dan menginterprestasikanya kesan sensori mereka untuk

memberi arti kepada lingkungan mereka.

Sedangkan menurut Toha (1992: 141) menyatakan bahwa persepsi

adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami

informasi tentang linkunganya, baik lewat pendengaran, pengelihatan,

penghayatan, perasaan dan penerimaan.

Persepsi didefinisikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari

sesuatu atau merupakan hasil memlalui panca inderanya. Dalam arti yang

sempit persepsi adalah pengelihatan, bagaimana cara seseorang melihat

sesuatu sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian yaitu

bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.

(Leavitt,1992: 27).

Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa persepsi

merupakan proses pemahaman, penerimaan (tanggapan) dalam diri

seseorang terhadap suatu obyek yang dilihat, didengar,dan dirasakan oleh

panca indera yang di milikinya, kemudian di simpulkan sehingga akan

menimbulkan penelitian terhadap obyek yang bersangkutan (dalam

(42)

diukur oleh IPK mahasiswa, pendapatan orangtua dan pendidikan orang

tua yang akan mempengaruhi profesionalisme dosen dalam perguruan

tinggi negeri maupun swasta. (Machfoedz,1999).

Dengan adanya teori persepsi ini mahasiswa dapat meningkatkan

pestasinya berdasarkan kemampuan pribadinya dan saingan antara

mahasiswa yang dapat di ukur dengan tingkat IPK sehingga adanya

persaingan antar mahasiswa di harapkan akan menjadi lebih rajin dan giat

mengikuti perkuliahan untuk dapat meningkatkan IPKnya. Sedangkan

pendapatan dan pendidikan orangtua juga mempengaruhi keinginan

mahasiswa untuk berprestasi lebih baik lagi dan sikap orang tua dapat

membantu mengembangkan sikap dari anaknya berdasarkan bagaimana

dia mengamati anaknya dan mengajarkan pada anaknya agar berperilaku

lebih baik (Machfoedz,1999).

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Per sepsi Mahasiswa tentang

Pr ofesionalisme Dosen Akuntansi

2.2.5.1Pengaruh IPK terhadap Per sepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme

Dosen Akuntansi

Analisis yang biasa dikemukakan adalah bahwa mahasiswa yang

mempunyai IPK lebih tinggi akan lebih konsentrasi bagaimana melihat

dosennya megajar. Secara intuitif bisa di kemukakan bahwa para

(43)

28

mempunyai suatu harapan bahwa dosen yang profesional akan

memberikan lebih banyak kontribusi pada para mahasiswa.

(Machfoedz,1999: 24).

2.2.5.2Pengaruh Penghasilan Orang Tua terhadap Per sepsi Mahasiswa

tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi

Mahasiswa dari keluarga ekonomi yang lebih tinggi di harapkan

memberikan persepsi yang lebih baik terhadap profesionalisme dosen.

Analisis tentang penghasilan orang tua menerangkan bahwa mahasiswa

yang berasal dari keluarga mampu, pada umunya, mempunyai banyak

fasilitas dan pengalaman. Misalnya dengan membaca media masa atau

melihat program-program televisi. Dengan demikian mereka akan

meminta lebih banyak pada dosenya tentang profesionalisme ini di

banding mahasiswa yang kurang mampu. (Machfoedz, 1999:25).

2.2.5.3Pengaruh Pendidikan Orang Tua terhadap Persepsi Mahasiswa

tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi

Makin baik pendidikan orang tua maka di harapkan makin baik

persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi (Machfoedz,

(44)

2.3Kerangka Pemikiran

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

kerangka pemikiran dari penelitian ini nampak pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Diagram kerangka pikir

Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

2.4Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis yang dapat dirumuskan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut bahwa diduga IPK mahasiswa,

penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa

mempengaruhi persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

IPK M ahasisw a

(X1)

Penghasilan Orang Tua

M ahasisw a (X2)

Pendidikan Orang Tua

M ahasisw a (X3)

Persepsi M ahasisw a

t entang Profesionalisme

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang di berikan kepada suatu

variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikan kegiatan ataupun

memberikan suatu operasional yang di lakukan untuk mengukur variabel

tersebut (Nazir,2005: 126)

Berkaitan dengan permasalahan dan hipotesis yang ada maka variabel

yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah IPK

mahasiswa (X1), penghasilan orang tua (X2) dan tingkat pendidikan orang

tua (X3) sedangkan variabel dependen adalah persepsi mahasiswa akuntansi

terhadap profesionalisme dosen akuntansi (Y).

1. Variabel bebas (X), yaitu:

1) IPK Mahasiswa (X1)

Adalah Merupakan indeks prestasi komulatif mahasiswa yang

merupakan nilai hasil studi dari seluruh mata kuliah yang telah

(46)

2) Penghasilan Orang Tua (X2)

Adalah suatu yang diterima seseorang dalam bentuk upah atau gaji

atas dasar prestasi kerjanya ataupun disesuaikan dengan jabatanya.

3) Tingkat Pendidikan Orang Tua (X3)

Adalah merupakan tingkat pengetahuan seseorang yang diukur

dengan studi akhir yang telah ditempuh untuk bangku sekolah atau

bangku kuliah.

2. Variabel Terikat (Y)

Persepsi mahasiswa terhadap profesionalisme dosen akuntansi

adalah merupakan tanggapan secara langsung dari seseorang

mahasiswa mengenai beberapa hal melalui panca inderanya tentang

seorang pengajar atau kelompok tertentu yang dianggap mempunyai

keterampilan,keahlian, punya komitmen moral, tanggung jawab,

disiplim dan tekun dalam menjalankan pekerjaan (profesinya).

3.1.2Pengukuran Variabel

Adapun teknik pengukuran untuk setiap variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah

1. Variabel Independen (X)

a) IPK Mahasiswa (X1)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dengan satuan

(47)

32

b) Penghasilan Orang Tua Mahasiswa (X2)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dengan satuan

rupiah.

c) Pendidikan Orang Tua Mahasiswa (X3)

Variabel ini merupakan pendidikan terakhir orang tua mahasiswa

yang di ukur dengan menggunakan skala rasio dengan satuan poin.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval dengan

teknik pengukuran semantic deferential. Menurut Nazir (2005: 131)

skala interval yaitu suatu pemebrian nagka kepada set objek yang

mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain,

yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval memperhatikan

jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Dalam teknik

semantik differensial ini responden di minta untuk menilai suatu

objek dengan menggunakan skala 7 (tujuh) poin dengan pola sebagai

berikut :

Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat Setuju

Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti respoden cenderung sangat

tidak setuju dengan pertanyaan yang di berikan , sedangkan nilai 4

(48)

pertanyaan yang diberikan dan jawaban 5 sampai 7, berarti responden

cenderung sangat setuju dengan pertanyaan yang di berikan.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

3.2.1Populasi

Unit populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Strata satu (S1) program studi Akuntansi UPN “VETERAN” Jawa Timur,

dikarenakan keterbatasan data yang diperoleh dari objek penelitian maka

yang dijadikan populasi adalah mahasiswa Strata satu (S1) program studi

akuntansi UPN “VETERAN” Jawa Timur Angkatan 2009 yang masih aktif

mengikuti perkuliahan dan tidak sedang cuti kuliah sebanyak 146 orang

mahasiswa. Diasumsikan bahwa mahasiswa angkatan 2009 telah mengalami

proses pembelajaran yang lama dan telah berada pada semester akhir,

sehingga mereka mengerti akan karakteristik setiap dosen yang mengajar

pada jurusan akuntansi.

3.2.2Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

probability sampling dengan teknik simple random sampling yaitu teknik

pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa

(49)

34

memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Suharyadi dan

Purwanto, 2004: 326).

Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan

rumus (Umar, 2002:141):

(Umar, 2002: 141)

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

diinginkan

Berdasarkan perhitungan diatas jumlah anggota sampel yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah sebanyak 59,34 yang kemudian dibulatkan

sehingga anggota sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 59

(50)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah data

primer. Data primer dengan cara menggunakan kuesioner atau daftar

pertanyaan yang telah terstruktur yang akan diisi oleh responden, sedangkan

sumber data yang di gunakan berasal dari jawaban kuisioner yang di sebar

pada 59 responden.

3.3.2Sumber Data

Sumber data merupakan asal mula pengambilan data. Sumber data

dalam penelitian ini adalah responden yaitu mahasiswa Strata satu (S1)

program studi akuntansi UPN “VETERAN” Jawa Timur Angkatan tahun

2009 yang menempuh studi dan tidak sedang cuti kuliah.

3.3.3 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

meliputi:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan

sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternative

yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran, 2006: 82). Dalam penelitian

(51)

36

Program Studi Akuntansi UPN “VETERAN” Jawa Timur Angkatan

Tahun 2009 yang menempuh studi dan tidak cuti kuliah.

2. Wawancara

Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara Tanya jawab

secara langsung kepada respoden yang diteliti untuk mendapatkan data

dari informasi atau keterangan.

3.4 Uji Kualitas Data

3.4.1Uji Validitas

Uji validitas di gunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuisioner.

Suatu kuisioner di katakana valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu

untuk mengungkap sesuatu yang akan di ukur oleh kuisioner tersebut

(Gozhali,2005: 45) Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing–

masing pertanyaan signifikan (ditunjukkan dengan taraf signifikan < 0,05),

maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.

3.4.2Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang

diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan

perkataan lain, hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran

dua kali atu lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama (Sumarsono,

(52)

suatu kuesioner dikatakan reliabel bila memiliki nilai cronbach alpha > 0,60

(Ghozali, 2001: 45).

3.4.3Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti

seberapa normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut

mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode

diantaranya adalah metode Kolmogrov Smirnov dan metode Saphiro Wilk

(Sumarsono, 2004: 40), dengan ketentuan sebagai berikut (Sumarsono,

2004: 43):

a. Jika nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 0,05 maka

distribusi adalah tidak normal.

b. Jika nilai signifikasi (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 0,05 maka

distribusi adalah normal.

3.5 Teknik Analisis

Berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian ini diatas, maka teknik

analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, dengan alasan

bahwa metode ini dapat digunakan sebagai model prediksi tehadap satu

variabel dependen (Y) dengan dua variabel independen (X1 dan X2).

Adapun model persamaan regresi linier berganda yang digunakan

adalah sebagi berikut:

(53)

38

Keterangan:

Y : Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesionalisme

Dosen Akuntansi

X1 : IPK Mahasiswa

X2 : Penghasilan Orang Tua Mahasiswa

X3 : Pendidikan Orang tua mahasiswa

b0 : Konstanta/Intersep

b1, b2,b3 : Koefisien regresi variabel X1 dan X2

e : Kesalahan baku (error term)

3.6 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linear harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator) yang artinya pengambilan keputusan Uji F dan Uji t tidak boleh

bias (sesuai dengan tujuan). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi

beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik yang meliputi asumsi

autokorelasi, multikolineritas, dan heteroskedastisitas (Suliyanto, 2005:

63).

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka

persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi BLUE, sehingga pengambilan

keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. Berikut ini uraian singkat

(54)

3.6.1 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu

(time series) atau ruang (cross section) (Suliyanto, 2005: 64). Dalam

penelitian ini tidak dilakukan uji autokorelasi karena data dari serangkaian

pengamatan tidak tersusun dalam rangkaian waktu (time series data).

3.6.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan

linier antara variabel–variabel bebas dalam suatu model regresi. Salah satu

cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas

yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besaran VIF,

yaitu (Ghozali, 2001: 95):

I. Jika besaran VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

II. Jika besaran VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas.

3.6.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

(55)

40

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2001:125).

Adanya heteroskedastisitas berarti adanya varian variabel dalam model

yang tidak sama (konstan). Untuk mendiagnosis adanya

Heteroskedastisitas, salah satunya dengan melakukan pengujian rank

spearman. Jika nilai probabilitasnya > nilai alpha-nya (0,05), maka dapat

dipastikan model tidak mengandung unsur heteroskedastisitas atau thitung ≤

ttabel pada alpha 0,05 (Suliyanto, 2005: 64).

3.7 Uji Hipotesis

3.7.1 Uji Kesesuaian Model F

Untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan,

digunakan uji F dengan prosedur sebagai berikut:

1. H0 : bj = 0 (model regresi yang dihasilkan tidak cocok untuk

mengetahui pengaruh X1, X2 dan X3 terhadap Y).

H1 : bj ≠ 0 (model regresi yang dihasilkan cocok untuk mengetahui

pengaruh X1, X2 dan X3 terhadap Y)

2. Dalam penelitian ini tingkat signifikan 0,05.

Kriteria kesimpulan:

H0 diterima jika nilai probabilitas ≥ 0,05.

(56)

3.7.2 Uji t

Pengujian hipotesis penelitian pengaruh parsial variabel X1 atau X2

atau X3 terhadap Y digunakan uji t student dengan prosedur sebagai

berikut (Anonim, 2010: L-21):

1. H0 : bj = 0 (tidak terdapat pengaruh yang nyata X1 atau X2 atau X3

terhadap Y)

H1 : bj ≠ 0 (terdapat pengaruh yang nyata X 1 atau X2 atau X3 terhadap

Y)

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05.

Kriteria kesimpulan:

H0 diterima jika nilai probabilitas ≥ 0,05.

(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskr ipsi Obyek Penelitian

Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban

kuisioner yang di sebar pada 59 responden (Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan

Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan

2009) dan kuisioner tersebut terdidiri dari 14 pertanyaan yang di bagi menjadi 4

bagian.

Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut adalah hasil dari jawaban

kuisioner untuk masing masing variabel, yaitu sebagai berikut:

4.1.1 Ber kaitan dengan pertanyaan mengenai “IPK Mahasiswa(X1)

IPK Mahasiswa adalah merupakan Indeks Prestasi Komulatif seorang

mahasiswa yang merupakan nilai hasil studi dari seluruh mata kuliah yang telah

(pernah) di tempuh di bangku perkuliahan.

Berdasarkan dari hasil jawaban kuesioner mengenai IPK mahasiswa, dapat di

lihat pada tabel 4.1 yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1 Rekapitulasi jawaban responden mengenai : IPK Mahasiswa (X1)

IPK Mahasiswa

Nilai terendah 2,40

Nilai Tertinggi 3,70

Mean 3,04

(58)

Berdasarkan dari tabel 4.1 di atas, dapat di ketahui bahwa nilai tertinggi IPK

dari 59 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2009 sebesar 3,70,

sedangkan nilai IPK terendah sebesar 2,40, dan nilai rata – ratanya yaitu sebesar

3,04.

4.1.2 Ber kaitan dengan pertanyaan mengenai “Penghasilan Orang Tua(X2)

Penghasilan orang tua mahasiswa adalah merupakan sesuatu yang di terima

seseorang dalam bentuk upah atau gaji atas dasar prestasi kerjanya taupun di

sesuaikan dengan jabatanya.

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengenai Penghasilan Orang Tua

Mahasiswa, dapat di lihat pada tabel 4.2, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.2 Rekapitulasi J awaban Responden Mengenai : Penghasilan Orang

Tua Mahasiswa (X2)

Penghasilan Orang Tua Mahasiswa

Nilai Terendah 1.000.000,00

Nilai Tertinggi 40.000.000,00

Mean 4.230.508,47

Sumber : Lampiran 7

Berdasarkan dari tabel 4.2 di atas, dapat di ketahui bahwa nilai tertinggi

penghasilan orang tua mahasiswa dari 59 mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan

(59)

44

2009 yaitu sebesar Rp.40.000.000,00 sedangkan nilai terendah sebesar

Rp.1.000.000,00 dan nilai rata – ratanya yaitu sebesar Rp.4.230.508,47.

4.1.3 Ber kaitan dengan pernyataan mengenai “Pendidikan Orang Tua Mahasiswa

(X3)”

Merupakan tingkat pengetahuan seseorang di ukur dengan studi akhir yang

telah di tempuh di bangku sekolah atau bangku kuliah.

Berdasarkan dari hasil kuesioner mengenai Pendidikan orang Tua Mahasiswa,

dapat di lihat pada tabel 4.3, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.3 Rekapitulasi jawaban Responden Mengenai : Pendidikan Orang

Tua Mahasiswa (X3)

Pendidikan Orang Tua Mahasiswa %

Sarjana 27 45,77%

Non Sarjana 32 54,23%

Total 59 100%

Sumber : Lampiran 8

Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas, dapat di ketahui bahwa Pendidikan Orang

Tua Mahasiswa dari 59 mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur angkatan 2009 yaitu

27 orang Tua Mahasiswa atau 45,77% berpendidikan sarjana dan 32 Orang Tua

(60)

4.1.4 Ber kaitan dengan pernyataan mengenai :Per sepsi Mahasiswa Akuntansi

Tentang Profesionalisme dosen akuntansi (Y)”

Persepsi Mahasiswa Akuntansi tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi

adalah merupakan tanggapan secara langsung dari seseorang mahasiswa mengenai

beberapa hal melalui panca indranya tentang seorang pengajar atau (kelompok

tertentu) yang di anggap mempunyai ketrampilan,keahlian, mempunyai komitmen

moral, bertanggung jawab, disiplin dan tekun dalam menjalankan pekerjaannya

(profesinya).

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner mengenai Persepsi Mahasiswa

Mahasiswa Akuntansi tentang Profesionalisme dosen Akuntansi, dapat dilihat

pada tabel 4.4 yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.4 Rekapitulasi J awaban Kuesioner Mengenai : Per sepsi Mahasiswa

Akuntansi tentang Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)

(61)

46

Berdasarkan dari tabel 4.4 di atas, dapat di ketahui bahwa nilai rata – rata

tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban cukup baik yaitu sebesar 21,91, hal ini

brarti 59 responden (Mahasiswa fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Angkatan 2009) beranggapan

bahwa persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen akuntansi dalam hal

belajar mengajar pada “Universitas Pembangnan Nasional “Veteran” Jawa Timur”

adalah cukup baik.

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas di gunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu

kuisioner di katakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk

mengungkap sesuatu yang akan di ukur oleh kuisioner tersebut (Gozhali,2005: 45)

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing–masing pertanyaan

signifikan (ditunjukkan dengan taraf signifikan < 0,05), maka dapat dikatakan

bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan SPSS.16.0, dapat di lihat pada

tabel 4.5, sebagai berikut

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Profesionalisme Dosen Akuntansi (Y)

Gambar

Gambar 2.1 Diagram kerangka pikir
Tabel 4.3 Rekapitulasi jawaban Responden Mengenai : Pendidikan Orang
Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Mengenai : Persepsi Mahasiswa
Tabel 4.6 Hasil Uji Reabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sanjaya (2007: 126) sistem pembelajaran MIPA adalah rangkaian kegiatan belajar matematika dan IPA dalam bentuk pendekatan strategi, metode, teknik dan model yang memiliki

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Implikasi Peraturan Mahkamah Agung Nomor

1) Perusahaan tersebut akan memiliki pengaruh perdagangan yang lebih besar dalam melakukan tawar-menawar dengan distributor dan pengecer karena

return yang diterima oleh pemegang saham (2) Variabel residual income tidak.. mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return yang

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program Studi

Air yang diserap tanah melalui gaya – gaya permukaan yang sangat kuat, seperti misalnya gaya adhesi antara partikel tanah dengan air yang disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen

sebagai pelaku bullying memiliki karakteristik diantaranya : a) memiliki.. sikap positif terhadap kekerasan, b) impulsif, c) ingin mendominasi orang. lain, d) kurang

Tujuan dari penelitian ini adalah (a) Mendeskripsikan penggunaan metafora pada komentar blog seword ditinjau dari kajian sosiopragmatik, (b) Mendeskripsikan pemanfaatan hasil kajian