• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Penelitian Terdahulu. Tabel 2. 1 Jurnal Penelitian Terdahulu. Alat Analisis &Variabel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Penelitian Terdahulu. Tabel 2. 1 Jurnal Penelitian Terdahulu. Alat Analisis &Variabel"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II

LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini digunakan sebagai acuan referensi penulis untuk

melakukan penelitian. Berikut adalah hasil data jurnal penelitiam terdahulu tabel 2.1 :

Tabel 2. 1 Jurnal Penelitian Terdahulu No. Topik& Nama Peneliti Alat Analisis

&Variabel

Penelitian 1. Pengaruh Kualitas

Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Vario Di Kota Serang

(Hilmawan., 2019)

 Kualitas produk

 Harga

 Keputusan pembelian

 Minat beli

 Kualitas produk tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

 Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

 Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

 Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

 Minat beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

 Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan minat beli sebagai variabel intervening.

 Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan minat beli sebagai variabel intervening.

(2)

No. Topik& Nama Peneliti Alat Analisis

&Variabel

Penelitian 2. Pengaruh Kualitas

Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Studi Pada Perilaku Pengguna Sepeda Motor Honda CB 150R Streetfire (Zulaikin., 2019)

 Kualitas produk

 Harga

 Keputusan Pembelian

 Kualitas produk memiliki pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. (Studi pada perilaku pengguna sepeda motor Honda CB 150R Streetfire)

 Harga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. (Studi pada perilaku pengguna sepeda motor Honda CB 150R Streetfire).

 Kualitas produk dan harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

(Studi pada perilaku pengguna sepeda motor Honda CB 150R Streetfire).

3. Kualitas Produk, Cita Merek Dan Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Matic Honda (Fatmawati dan Soliha., 2017)

 Kualitas produk

 Citra merek

 Persepsi harga

 Keputusan pembelian

 Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

 Citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

 Persepsi harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

(3)

No. Topik& Nama Peneliti Alat Analisis

&Variabel

Penelitian 4. Kualitas Produk Dan

Harga Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening

(Sakinah dan

Firmansyah., 2021)

 Kualitas produk

 Harga

 Minat beli

 Kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa UIN.

 Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa UIN.

 Minat beli berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa UIN.

 Kualitas produk secara langsung dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan minat beli dapat memdiasi pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

 Harga secara langsung dapat

mempengaruhi keputusan

pembelian dan minat beli dapat memdiasi pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

5. Pengaruh Iklan, Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda.

Studi Kasus di Dusun Sribitan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

(Wahyuningsih., 2017)

 Iklan

 Citra merek

 Kualitas produk

 Keputusan pembelian

 Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.

 Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.

 Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.

 Iklan, citra merek dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.

(4)

No. Topik& Nama Peneliti Alat Analisis

&Variabel

Penelitian 6. Pengaruh Kualitas

Produk Dan Harga Terhadap Keputuan Pembelian Sepeda Motor Studi Pada Kosnumen Pengguna Sepeda Motor Yamaha Mio Di Pemelang.

(Sagarawanti dan Hidayat., 2018)

 Kualitas produk

 Harga

 Keputusan pembelian

 Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

 Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

7. Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Desain Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Honda Vario 150 Esp.

(Widais., 2020)

 Kualitas Produk

 Harga

 Desain

 Minat Beli

 Kualitas produk berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli konsumen

 Harga tidak berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli konsumen

 Desain produk berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli konsumen

8. Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Honda Beat Pada Dealer Honda Motocare Sawangan Depok.

(Hanifan., 2017)

 Kualitas produk

 Harga

 Minat beli

 Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli

 Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli

(5)

No. Topik& Nama Peneliti Alat Analisis

&Variabel

Penelitian 9. Pengaruh Kualitas

Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening.

(Wildagdo dkk., 2020)

Analisis jalur (path analysis)

 Kualitas Produk

 Harga

 Keputusan Pembelian

 Minat Beli

 Hasil dari analisis data yang telah dilakukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

 Harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap minat beli.

 Minat beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

 Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

 Harga berpengaruh negarif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

 Kualitas produk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian melalui minat beli.

 Kualitas produk berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian melalui minat beli.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan proses di mana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pascapembelian, yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki

dampak yang lama setelah itu (Kotler & Keller, 2007).

Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli tentang bagaimana barang, jasa, ide, atau

(6)

pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler & Keller, 2009).

1) Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Kotler (2005) mengatakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

a) Faktor budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam. Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, ras, dan geografis. Sedangkan kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen. Kelas sosial mencerminkan penghasilan, pekerjaan, pendidikan dan wilayah tempat tinggal.

b) Faktor sosial

Faktor sosial meliputi acuan, keluarga, serta peran dan status sosial masyarakat.

c) Faktor pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

d) Faktor psikologis

Keputusan pembelian dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama. Faktor-faktor tersebut terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai tahap intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna mencipatakan gambaran dunia yang memiliki arti.

(7)

2) Tahap Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2005), tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu:

a) Tahap Pengenalan Masalah

Pada tahap ini konsumen akan mengenali sebuah kebutuhan, keinginan ataupun masalah. Perusahaan harus menentukan kebutuhan, keinginan ataupun masalah mana yang akan mendorong konsumen untuk memulai proses pembelian.

b) Tahap Pencarian Informasi

Calon konsumen yang sudah dirangsang untuk mengenali kebutuhan, keinginan dan masalah tersebut, dapat ataupun tidak mencari informasi lebih lanjut.

c) Tahap Evaluasi/Pilihan

Setelah memperoleh informasi, maka masalah selanjutnya ialah bagaimana konsumen memakai informasi tersebut untuk tiba pada suatu pilihan merk akhir serta bagaiaman konsumen memilih diantara merk-merk alternatif.

d) Tahap Pilihan (Keputusan Pembelian)

Keputusan pembelian baru bisa dilakukan sesudah tahap evaluasi dari berbagai merk dan ciri sudah disusun menurut peringkat yang akan membentuk niat pembelian terhadap suatu merk yang paling disukai.

e) Tahap Perilaku Purna Pembelian

Tugas perusahaan pada hakikatnya tidak hanya berakhir setelah konsumen membeli produk yang dihasilkannya, akan tetapi yang harus diperhatikan lebih lanjut ialah meneliti dan memonitor apakan konsumen mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan sesudah menggunakan produk yang dibelinya. Tugas ini adalah tugas terakhir setelah periode sesudah pembelian.

(8)

3) Indikator Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2012) ada tiga indikator keputusan pembelian yaitu:

a) Kemantapan pada sebuah produk

Pada saat melakukan pembelian, konsumen memilih salah satu dari beberapa alternatif. Pilihan yang ada didasarkan pada mutu, kualitas dan faktor lain yang memberikan kemantapan bagi konsumen untuk membeli produk yang dibutuhkan. Kualitas produk yang baik akan membangun semangat konsumen sehingga menjadi penunjang kepuasan konsumen.

b) Kebiasaan dalam membeli produk

Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus menerus dalam melakukan pembelian produk yang sama. Ketika konsumen telah melakukan keputusan pembelian dan merasa produk sudah melekat dibenaknya bahkan manfaat produk sudah dirasakan. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika membeli produk lain.

c) Kecepatan dalam membeli sebuah produk

Konsumen sering mengambil sebuah keputusan dengan menggunakan aturan (heuristic) pilihan yang sederhana.

Heuristic adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan secara cepat, menggunakan sebuah pedoman umum dalam sebagian informasi saja.

2.2.2 Kualitas produk

Kualitas produk merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam meperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya (Kotler & Amstrong, 2012).

Pengertian lain menurut Prawirosentono (2002) Kualitas produk dapat dikatakan sebagai keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen

(9)

dengan memuaskan sesuai nilai uang yang dikeluarkan Sedangkan Nasution (2005) kualitas produk merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen.

Menurut Ariani (2003), terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan menciptakan kualitas produk yang baik, yaitu:

a) Meningkatkan reputasi perusahaan. Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapatkan predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas, oleh karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan nilai lebih di mata masyarakat.

b) Menurunkan biaya. Untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas perusahaan atau organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi. Hal ini disebabkan perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi pada (Customer Satisfaction), yaitu dengan mendasarkan jenis, tipe, waktu, dan jumlah produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan kebutuhan konsumen.

c) Meningkatkan pangsa pasar. Pangsa pasar akan meningkat bila minimisasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.

d) Dampak internasional. Bila mampu menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa tersebut juga akan dikenal dan diterima di pasar internasional.

e) Adanya tanggungjawab produk. Dengan semakin meningkatkan persaingan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi atau perusahaan akan dituntut untuk semakin bertanggungjawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

(10)

f) Untuk penampilan produk. Kualitas akan membuat produk atau jasa dikenal, dalam hal ini akan membuat perusahaan yang mengahasilkan produk juga akan dikenal dan dipercaya dimasyarakat luas.

g) Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting. Persaingan yang saat ini bukan lagi masalah harga melainkan kualitas produk, hal inilah yang mendorong konsumen untuk mau membeli produk dengan harga tinggi namun dengan kualitas yang tinggi pula.

Menurut David A. Garvin (1987), indikator kualitas produk adalah sebagai berikut:

a) Kinerja (Peformance). Kinerja adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti dan dapat didefinisikan sebagai tampilan dari sebuah produk sesungguhnya. Sebuah produk dikatakan memiliki performance yang baik bilamana dapat memenuhi harapan.

b) Keandalan (Reability). Keandalan adalah tingkat kendala suatu produk atau konsistensi keandalan sebuah produk didalam proses operasionalnya di mata konsumen. Sebuah produk dikatakan memiliki reability yang tinggi bilamana dapat menarik kepercayaan dari kosnumen terkait kualitas keandalan sebuah produk.

c) Keistimewaan Tambahan (Feature). Keistimewaan adalah karakteristik sekunder atau pelengkap dan dapat didefiniskan sebagai tingkat kelengkapan atribut-atribut yang ada pada sebuah produk.

d) Kesesuain Dengan Spesifikasi (Conformance To Spesification).

Kesesuaian adalah sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya dan dapat didefinisikan sebagai tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.

(11)

e) Daya Tahan (Durability). Daya tahan berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan dan dapat didefiniskan sebagai suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.

f) Kemampuan Melayani (Service Ability). Kemampuan melayani meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah diresapi, serta penanganan keluhan yang memuaskan dan dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.

g) Estetika (Aesthrthics). Estetika adalah keindahaan produk terhadap panca indera dan dapat didefinisikan sebagai atribut- atribut yang melekat pada sebuah produk, sperti warna, model, atau desain, bentuk, rasa, aroma dan lain-lain.

h) Kualitas Yang Dipersepsikan (Perceived Quality). Kualitas yang dipersepsikan merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk.

Adapun indikator kualitas produk menurut Tjiptono (2001):

a) Kinerja (performance) yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli.

b) Keistimewaan tambahan (feature) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

c) Kehandalan (reability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

d) Daya tahan (durability) yaitu ketahanan produk tersebut dapat digunakan.

e) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetepkan sebelumnya.

f) Estetika (aesthethic) yaitu daya Tarik produk terhadap panca indera.

(12)

2.2.3 Harga

Harga merupakan satu satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, tempat, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya/pengeluaran (Fandy Tjiptono, 2012). Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat.

Adapun pendapat lain menurut Buchari Alma (2011), “Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.” Sedangkan Fajar Laksana (2008) “Harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa.”

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa, harga atas suatu barang atau jasa tidak saja sejumlah nilai yang tertera di daftar harga atau lebelnya tetapi merupakan kombinasi yang tepat antara kualitas dan pelayanan lain yang diberikan pihak penjual kepada pembeli barang tersebut. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatar belakangi mengapa konsumen memilih suatu produk untuk dimilikinya.

Konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis, kerena ada kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal.

1) Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga menurut Rohman (2010) terbagi menjadi tiga orientasi yaitu:

a. Pendapatan

(13)

Hampir sebagian besar bisnis berorientasi pada pendapatan, hanya perusahaan nirlaba atau pelayanan jasa publik yang biasanya berfokus pada titik impas.

b. Kapasitas

Beberapa sektor bisnis biasanya menyelaraskan antara permintaan dan penawaran dan memanfaatkan kapasitas produksi maksimal.

c. Pelanggan

Biasanya penetapan harga yang diberikan cukuprepresentativedengan mengakomodasi segala tipe pelanggan segmen pasar dan perbedaan daya beli, bisa dengan menggunakan sistem diskon, bonus dan lain-lain.

2) Tujuan Penetapan Harga

Menurut Ratnasari&Aksa (2011) terdapat 5 tujuan penentuan harga.

Tujuan penentuan harga adalah sebagai berikut:

a) Survival, tujuan meningkatkan profit ketika perusahaan dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan sehingga perusahaan tetap bertahan hidup.

b) Profit maximization, penentuan harga bertujuan untuk memaksimumkan profit dalam periode tertentu.

c) Sales maximization, penentuan harga betujuan untuk membangun market share dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.

d) Prestige, penentuan harga bertujuan memposisikan perusahaan sebagai eksklusif.

e) Return on investment, penentuan harga disusun berdasarkan rencana pencapaian return on investment atau tingkat pengembalian investasi.

3) Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Harga a) Keadaan perekonomian

(14)

Keadaan perekonomian berpengaruh terhadap tingkat harga.

b) Kurva permintaan

Kurva yang memperlihatkan tingkat pembelian pasar pada berbagai tingkatan harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan dasar yang beragam.

c) Biaya

Biaya merupakan faktor dasar dalam penentuan harga, sebab bila harga yang di tetapkan tidak sesuai maka perusahaan akanmengalami kerugian. Perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya, termasuk pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya.

4) Indikator Harga

Menurut Kotler & Amstrong (2008) ada 4 indikator yang mencirikan harga, yaitu:

a) Keterjangkauan harga

b) Kesesuaian harga dengan kualitas produk c) Daya saing harga

d) Kesesuaian harga dengan manfaat

2.2.4 Minat Beli

Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana pengunjung untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu (Durianto dan Sitinjak, 2004).

Minat beli adalah suatu dorongan yang muncul dari diri konsumen untuk membeli suatu produk dalam memenuhi kebutuhannya (Carthy, 2002). keinginan membeli secara umum didasarkan pada upaya mencocokkan motif pembelian dengan atribut atau karakteristik merek yang tengah dipertimbangkan dengan melibatkan aspek psikologis, seperti motivasi, integrasi, persepsi, dan sikap (Elisa Desy, 2018).

(15)

1) Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli

Menurut Abdurachman (2004), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli, yaitu:

a) Faktor kualitas. Merupakan atribut produk yang dipertimbangkan dari segi manfaat fisiknya.

b) Faktor brand/merek. Merupakan atribut yang memberikan manfaat non material, yaitu kepuasan emosional.

c) Faktor kemasan. Atribut produk berupa pembungkus daripada produk utamanya.

d) Faktor harga. Pengorbanan real dan materil yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh atau memiliki produk.

e) Faktor ketersediaan barang. Merupakan sejauh mana sikap konsumen terhadap ketersediaan produk yang ada.

f) Faktor acuan. Merupakan pengaruh dari luar yang ikut memberikan rangsangan bagi konsumen dalam memilih produk, sehingga dapat pula dipakai sebagai media promosi.

2) Tahapan Minat Beli

Menurut Kotler (2008), ada empat tahapan yang dikenal dengan model AIDA, yaitu:

a) Attention. Tahap ini merupakan tahap awal dalam menilai suatu produk atau jasa sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan, selain itu calon pelanggan juga mempelajari produk atau jasa yang ditawarkan.

b) Interst. Dalam tahap ini calon pelanggan mulai tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan, setelah menadapatkan informasi yang lebih terperinci mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.

c) Desire. Calon pelanggan mulai memikirkan serta berdiskusi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, karena hasrat dan keinginan untuk membeli mulai timbul. Pada tahap ini calon

(16)

pelanggan sudah mulai berminat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

d) Action. Pada taha ini calon pelanggan telah mempunyai kemantapan yang tinggi untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.

3) Indikator Minat Beli

Menurut Ferdinand (2009), minat beli dapat diidentifikasikan melalui beberapa indikator, yaitu:

a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

d) Minat eksploratif, yaitu menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

2.3 Kerangka Berpikir

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir Penelitian Kualitas Produk

(X1)

Harga (X2)

Minat Beli (Z)

Keputusan Pembelian

(Y) H3

H4

H5 H1

H2

H6

H1

H7

(17)

Dari kerangka pikir penelitian di atas dapat diketahui terdapat variabel bebas (independent), variabel terikat (dependent), dan variabel intervening (intervening). Variabel bebas (independent) pada penelitian ini yaitu kualitas produk dan harga yang diberikan oleh Scoopy kepada pengguna, untuk variabel terikat (dependent) yaitu keputusan pembelian konsumen pengguna sepeda motor Honda Scoopy, dan variabel intervening (intervening) yaitu minat beli konsumen terhadap sepeda motor Honda Scoopy.

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiono, 2003). Dikatakan sebagai jawaban sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka pikiran yang dikemukakan, maka hipotesis ini adalah sebagai beriku:

1. Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulaikin (2019) yang menyatakan bahwa kualitas produk sepeda motor Honda CB 150R Streetfire memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil yang sama didapatkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan Soliha (2017) yang menyatakan bahwa kualitas produk sepeda motor matic Honda memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dari uraian tersebut, maka dapat di hipotesiskan:

H1 :Kualitas Produk Berpengaruh Langsung Terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

(18)

2. Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sakinah dan Firmansyah (2021) yang menyatakan bahwa harga sepeda motor Honda memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil yang sama didapatkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Sagarawanti dan Hidayat (2018) yang menyatakan bahwa harga sepeda motor Mio berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dari uraian tersebut, maka dapat di hipotesiskan:

H2 :Harga Berpengaruh Langsung Terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilmawan (2019) yang menyatakan bahwa kualitas produk sepeda motor Vario berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Dan hasil serupa dalam penelitian yang dilakukan oleh Widais (2020) yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli konsumen sepeda motor Honda Vario 150 Esp.

Dari uraian tersebut, maka dapat di hipotesiskan:

H3 :Kualitas Produk Berpengaruh Langsung Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Pengaruh harga terhadap minat beli

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanifan., (2017) yang menyatakan bahwa harga sepeda motor Honda Beat berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Hasil yang sama pada penelitian yang dilakukan oleh Hilmawan., (2019) yang menyatakan bahwa harga sepeda motor Vario memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

(19)

Dari uaraian tersebut, maka dapat di hipotesiskan:

H4 :Harga Berpengaruh Langsung Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sakinah dan Firmansyah., (2021) yang menyatakan bahwa minat beli memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil yang sama pada penelitian yang dilakukan oleh Wildagdo dkk., (2020) yang menyatakan bahwa minat beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Dari uaraian tersebut, maka dapat di hipotesiskan:

H5 :Minat Beli Berpengaruh Langsung Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian melalui minat beli

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hilmawan., (2019) dan Sakinah & Firmansyah., (2021) menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dengan minat beli sebagai variabel intervening.

Dari uaraian tersebut, maka dapat di hipotesiskan:

H6 :Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Motor Matic Honda Scoopy Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Pengaruh harga terhadap keputusan konsumen melalui minat beli Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wildagdo dkk., (2020) menyatakan bahwa harga berpengaruh positif terhadap

(20)

keputusan pembelian dengan minat beli sebagai variabel intervening.

Dari uaraian tersebut, maka dapat di hipotesiskan:

H7 :Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Motor Matic Honda Scoopy Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

Gambar

Tabel 2. 1 Jurnal  Penelitian  Terdahulu  No.  Topik&  Nama Peneliti  Alat  Analisis
Gambar  2. 1 Kerangka Pikir  Penelitian Kualitas Produk (X1) Harga (X2) Minat Beli (Z)  Keputusan  Pembelian   (Y) H3 H4 H5 H1 H2 H6H1 H7

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan investasi juga merupakan suatu keputusan diambil dalam penanaman modal yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan investasi yang telah

a) Motivasi : proses psikologis yang mendasar dan merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Motivasi merupakan salah satu faktor

1) Keterlibatan dengan produk seseorang akan terlibat dengan suatu produk tertentu dan bermaksud untuk membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain, sehingga terjadi

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk menggambarkan baik buruknya suatu produk yang terdiri semua faktor yang melekat pada barang atau jasa,

Terdapat lima tahap dari proses keputusan pembelian yang dikembangkan oleh (Kotler & Keller, 2016). 1) Pengenalan masalah : Proses keputusan pembelian diawali dengan

Berdasarkan Gambar 2.2 tersebut menunjukkan bagaimana nantinya pengaruh Country of Origin (X1) atau negara asal terhadap keputusan pembelian selain itu, mencari pengaruh

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk atau

Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pembelian Perusahaan harus memberikan layanan terbaik karena kualitas layanan memiliki hubungan yang erat dengan keputusan