• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA TINGGI PUNDAK DAN PANJANG BADAN DENGAN KECEPATAN LARI GALLOP KUDA POLO DI NUSANTARA POLO CLUB KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN BOGOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA TINGGI PUNDAK DAN PANJANG BADAN DENGAN KECEPATAN LARI GALLOP KUDA POLO DI NUSANTARA POLO CLUB KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN BOGOR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 1

HUBUNGAN ANTARA TINGGI PUNDAK DAN PANJANG BADAN DENGAN KECEPATAN LARI GALLOP KUDA POLO DI

NUSANTARA POLO CLUB KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN BOGOR

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE SHOULDER HEIGHT AND BODY LENGHT WITH RUNNING GALLOP SPEED POLO HORSE IN

NUSANTARA POLO CLUB CIBINONG SUB DISTRICT BOGOR REGENCY

Raden Gani Wiradikusumah*, Dedi Rahmat**, Jan Alex Siwi**

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM 21 Sumedang 45363

*Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016

**Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

e-mail : ganiwiradikusumah@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian mengenai Hubungan antara Tinggi Pundak dan Panjang Badan dengan Kecepatan Lari Gallop Kuda Polo di Nusantara Polo Club Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor telah dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 30 April 2016 di Nusantara Polo Club, Kabupaten Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Tinggi Pundak dan Panjang Badan dengan Kecepatan lari. Ternak kuda yang digunakan sebanyak 25 ekor merupakan kuda aktif dilatih polo. Peubah yang diukur adalah Tinggi Pundak, Panjang Badan dan Kecepatan Lari. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata tinggi pundak 152 + 3,32 cm, rata-rata panjang badan 157 + 3,33 cm dan rata-rata kecepatan lari 17,66 + 1,61 m/dtk.

koefisien korelasi menunjukan nilai positif antara tinggi pundak dan panjang badan dengan kecepatan lari sebesar 0,84 dan 0,52. Bentuk hubungan kecepatan lari dengan tinggi pundak dan panjang badan Ŷ = -65,974 + 0,374x1 + 0,170x2 dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,835.

Kata Kunci : kuda polo, tinggi pundak, panjang badan, kecepatan lari

ABSTRACT

Research on the relationship between the shoulder height and body lenght with running gallop speed polo horse in nusantara polo club Cibinong sub district Bogor Regency has been done from 20th to 30th April 2016. This research was conducted aiming to find out the relationship between the shoulder height and body lenght with running gallop speed. Research object uses 25 to from active horse training. The observed variables are the shoulder height, body lenght and speed. The result showed average shoulder height is 152 + 3,32 cm, body lenght is 157 + 3,33 cm and an average of running speed was 17,66 + 1,61 (meters/second). A correlation coefficient to show positif value between shoulder height and body lenght with running speed is 0,84 and 0,52. Form of relationship to running speed with shoulder height and body lenght is Ŷ = -65,974 + 0,374x1 + 0,170x2 with coeficient of determination (R2) is 0,835.

Key Word : Polo Horse, Shoulder Height, Body Length and Running Speed.

(2)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 2 PENDAHULUAN

Kuda Equus caballus telah dikenal banyak orang sebagai hewan yang memiliki banyak fungsi. Hubungan kuda dengan manusia sangat erat kaitannya seperti peranan kuda sebagai transportasi dan pengangkut beban bahkan dibeberapa tempat digunakan sebagai sumber protein hewani, selain itu kuda dapat dimanfaatkan sebagai kuda perang, kuda rekreasi, kuda olahraga serta dijadikan sebagai simbol status sosial pada kebudayaan tertentu. Seiring perkembangan kuda memiliki daya tarik tersendiri bagi penggemarnya, diantaranya digunakan pada berbagai macam pertandingan olahraga berkuda yaitu polo kuda, pacuan kuda, gymkhana, show jumping, cross country dan masih banyak lagi jenis pertandingan olahraga lainnya yang menggunakan kuda.

Seekor kuda digunakan untuk pertandingan olahraga polo adalah kuda yang mempunyai kecepatan berlari, hal ini dipengaruhi oleh konformasi tubuh masing-masing kuda tersebut.

Konformasi tubuh merupakan indikator untuk mengukur performa kuda dalam pertandingan polo berkuda, bila konformasi tubuh kuda baik maka performa yang dihasilkan akan baik juga.

Faktor yang menentukan kecepatan lari kuda diantaranya adalah tinggi pundak dan panjang badan, hal ini mempengaruhi panjang langkah dan frekuensi melangkah, sedangkan fungsi kerja otot menempel pada rangka kuda menghasilkan ketangguhan kuda dalam berlari.

Tinggi pundak adalah tinggi pundak tertinggi tegak lurus sampai tanah, jadi tinggi rendahnya pundak akan berpengaruh dalam menentukan langkah kaki kuda dalam berlari, sedangkan panjang badan dapat diukur dari siku (humerus) sampai benjolan tulang tapis (os ischium), sehingga ukuran panjang tubuh memiliki hubungan dengan kontinuitas gerak kaki pada kuda saat berlari.

Berdasarkan latar belakang ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Hubungan Antara Tinggi Pundak dan Panjang Badan dengan Kecepatan Lari Gallop Kuda Polo di Nusantara Polo Club Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor” perlu untuk dilakukan.

BAHAN DAN METODE 1 Bahan

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jantan dan 20 betina dengan umur berkisar antara 10 – 15 tahun. Kuda yang digunakan adalah kuda dewasa dan jenis kuda tersebut semuanya jenis Criollo diimport dari Argentina.

Kuda yang diteliti adalah kuda yang sedang dilatih pada saat pelatihan rutin Season 2016.

(3)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 3 2 Metode Penelitian

a. Prosedur Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode survey, penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan diambil kuda yang aktif latihan dalam pertandingan polo berkuda. Pengukuran dilakukan pada kuda untuk mengambil data mengenai tinggi pundak, panjang badan dan kecepatan lari kuda. Data yang diperoleh melalui pengamatan selanjutnya dicatat kedalam format formulir data kecepatan dan konformasi tubuh (tinggi pundak dan panjang badan) yang kemudian diolah untuk dianalisis.

b. Peubah yang diamati 1. Tinggi Pundak (TP)

Puncak tertinggi pundak sampai ketanah yang diukur dengan tongkat ukur (cm).

2. Panjang badan (PB)

Jarak garis lurus dari siku (humerus) sampai benjolan tulang tapis (os ischium) diukur dengan pita ukur.

3. Kecepatan lari (KL).

Kecepatan lari diukur dengan menghitung waktu (detik) dengan menggunakan stop watch, pada jarak yang ditetapkan sejauh 200 m.

c. Analisis Statistik

Data kuda, tinggi pundak, panjang badan dan kecepatan lari kuda yang telah didapat kemudian dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi serta metode-metode statistika.

Analisis yang digunakan meliputi : 1. Rata-rata/Mean ( ̅)

Keterangan : ̅ = Rata-rata

∑ = Jumlah nilai data n = Jumlah sampel 2. Ragam (

𝑥̅ = 𝑋

𝑖

𝑛

𝑠 = 𝑛 𝑋𝑖 − ( 𝑋

𝑖

𝑛(𝑛 − 1

⬚ ⬚

(4)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 4 Keterangan: = Peubah ke-i

x = Rata-rata sampel n = Banyaknya data sampel i = 1,2,3,…30

3. Simpangan Baku (

Keterangan: = Ragam 4. Koefisien Variasi (KV)

Keterangan: s = Simpangan baku ̅ = Rata-rata sampel 5. Analisis Korelasi

Korelasi digunakan untuk menghitung besarnya keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan rumus:

6. Analisis Regresi

Analisis regresi menggunakan stepwise (bertahap) dimulai dari regresi linier ganda.

Bentuk Dugaan : =

Keterangan: y = Variabel tidak bebas (Kecepatan lari kuda)

= Intersep

= Koefisien regresi

= Variabel Bebas (Tinggi Pundak dan Panjang Badan).

= Galat

𝑠

= 𝑠

𝐾𝑉 = 𝑠 𝑥

̅

𝑥 100%

𝑟 = 𝑛

𝑛𝑖=

𝑋

𝑖

𝑌

𝑖

𝑛𝑖=

𝑋

𝑖 𝑛𝑖=

𝑌

𝑖

𝑛

𝑛𝑖=

𝑋

𝑖

𝑛𝑖=

𝑋

𝑖

𝑛

𝑛𝑖=

𝑌

𝑖

𝑛𝑖=

𝑌

𝑖

𝑦 = 𝛽 𝛽 𝑋 𝛽 𝑋 𝜀

(5)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 5 Model terbaik ditentukan berdasarkan model regresi yang memiliki koefisien determinasi (R2) terbesar dengan simpangan baku (s2) terkecil.

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Nusantara Polo Club bertempat di kawasan Jagorawi Golf & Country Club, Jalan Karanggan Raya, Kampung Kranji Timur, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong berbatasan dengan kota Depok dan kota Jakarta. Nusantara Polo Club berada di titik koordinat 6°27'35.45" LS dan 106°51'46.76" BT. Keadaan suhu di Nusantara Polo Club sebesar 27oC, serta kelembaban 79 - 85%. Nusantara Polo Club memiliki lapangan berukuran 320 m x 130 m dengan ditanami rumput. Kandang memiliki dua, yaitu Alfa stable dan Bravo Stable. Alfa Stable merupakan tempat kuda aktif yang biasa digunakan untuk olahraga polo sedangkan Bravo Stable terdiri dari kuda yang sudah tidak aktif olahraga polo, kuda penjantan dan kuda member.

Tinggi Pundak

Data hasil pengukuran mengenai Tinggi Pundak yang diperoleh di Nusantara Polo Club sebagai berikut :

Tabel 1 . Ukuran Tinggi Pundak kuda di Nusantara Polo Club Analisis Statistik Nilai

Maksimum (cm) 157

Minimum (cm) 142

Rata-rata (cm) 152

Simpangan Baku (cm) Ragam (cm)

3,32 11,08 Koefisien Variasi (%) 2,19 Keterangan : Populasi 25

Pada Tabel 1 menunjukan bahwa ukuran tinggi pundak Kuda Polo adalah sebesar 152 + 3,32 cm, ragam 11,08 dan koefisian variasi sebesar 2,19%. Ukuran tinggi pundak tertinggi adalah 157 dan tinggi pundak terendah adalah 142 cm. Berdasarkan nilai koefisien variasi kondisi data tinggi pundak Kuda Polo adalah seragam, karena nilai koefisien variasi dari tinggi pundak yaitu 2,19%. Hal ini mengacu pada pendapat (Nasoetion yang dikutip dari Sastrosupadi, 2000) bahwa koefisien variasi dibawah 15 % bearti populasi yang diamati seragam. Tinggi pundak merupakan tinggi puncak tertinggi sampai tanah yang diukur dengan menggunakan tongkat ukur dalam satuan (cm).

Jika dilihat dari data tinggi pundak bahwa kuda polo yang berada di Nusantara Polo Club merupakan tipe kuda ringan, hal ini sesuai bahwa kuda polo termasuk kuda tunggang

(6)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 6 yaitu kuda tipe ringan dengan bobot badan 400 sampai 600 kg dan tinggi pundak 145 sampai 170 cm (Blakeley dan Bade, 1998). Kategori umum tinggi pundak menurut Sasimowski (1987) adalah ukuran pundak kurang dari 130 cm termasuk ke dalam kategori sangat kecil, 131 sampai 147 cm kecil, 148 sampai 158 cm sedang, 159 sampai 169 cm besar, lebih dari 170 cm sangat besar. Rataan tinggi pundak polo di Nusantara Polo Club 152 + 3,32 cm, jika dimasukan ke dalam kategori umum tinggi pundak maka Kuda Polo di Nusantara Polo Club termasuk ke dalam kategori sedang. Tinggi pundak sangat penting bagi seekor kuda karena semakin tinggi pundak maka akan diperoleh postur tubuh yang ideal untuk memiliki kecepatan berlari yang tinggi (Bandiati, 1990).

Panjang Badan

Data hasil pengukuran mengenai panjang badan yang diperoleh di Nusantara Polo Club sebagai berikut :

Tabel 2. Ukuran Panjang Badan kuda di Nusantara Polo Club Analisis Statistik Nilai

Maksimum (cm) 164

Minimum (cm) 152

Rata-rata (cm) 157

Simpangan Baku (cm) Ragam (cm)

3,33 11,14 Koefisien Variasi (%) 2,11 Keterangan : Populasi 25

Pada tabel 2 menunjukan bahwa ukuran panjang badan Kuda Polo di Nusantara Polo Club adalah sebesar 157 + 3,33 cm, ragam 11,14 dan koefisien variasi 2,11%. Ukuran panjang badan tertinggi adalah 164 cm dan nilai ukuran panjang badan terendah adalah 152 cm. Data Panjang badan kuda Polo di Nusantara Polo Club adalah seragam karena, nilai koefisien variasi dari panjang badan yaitu 2,11%, hal ini mengacu pada pendapat (Nasoetion yang dikutip dari Sastrosupadi, 2000) bahwa koefisien variasi dibawah 15 % bearti populasi yang diamati seragam.

Panjang badan pada umumnya memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai tinggi pundak. Menurut (Bandiati, 1990) menyatakan bahwa semakin panjang badan akan semakin cepat larinya pada jarak lintasan yang pendek. Panjang badan akan mempengaruhi kualitas langkah pada kaki kuda baik tipe jarak panjang maupun jarak yang pendek berupa pencapaian jarak dalam waktu singkat.

(7)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 7 Kecepatan Lari

Data hasil pengukuran mengenai kecepatan lari kuda yang diperoleh di Nusantara Polo Club sebagai berikut :

Tabel 3. Ukuran Kecepatan Lari kuda di Nusantara Polo Club Analisis Statistik Nilai

Maksimum (m/dtk) 20,06

Minimum (m/dtk) 13,27

Rata-rata (m/dtk) 17,66

Simpangan Baku (m/dtk) Ragam (m/dtk)

1,61 2,62 Koefisien Variasi (%) 9,16 Keterangan : Populasi 25

Pada tabel 3 menunjukan bahwa rata-rata Kecepatan Lari Kuda Polo di Nusantara Polo Club adalah sebesar 17,66 + 1,61 m/dtk, ragam 2,62 dan koefisien variasi 9,16.

Kecepatan lari tertinggi adalah 18,06 m/dtk dan terendah adalah 11,27 m/dtk. Kecepatan lari kuda polo adalah seragam karena, nilai koefisien variasi dari panjang badan yaitu 9,16 hal ini mengacu pada pendapat (Nasoetion yang dikutip dari Sastrosupadi, 2000) bahwa koefisien variasi dibawah 15 % bearti populasi yang diamati seragam.

Kecepatan lari merupakan waktu yang dibutuhkan kuda untuk menempuh jarak tertentu. Data mengenai kecepatan diambil pada sesaat kuda sedang melakukan latihan lari gallop dengan jarak 200 m. Kecepatan ini merupakan hal terpenting dalam pertandingan polo berkuda, karena kecepatan lari merupakan tolak ukur prestasi yang menunjang dari setiap kuda polo.

Jika dilihat dari data kecepatan lari gallop kuda pada saat latihan di Nusantara Polo Club kecamatan Cibinong kabupaten Bogor memiliki rata-rata kecepatan lari gallop 17,66 m/dtk. menurut (harris, 1993) bahwa Rata-rata kecepatan lari gallop sekitar 11-14 m/dtk, ini tergantung panjang langkah dari kuda.

Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan kausal, simetris dan reciprocal. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi (r).

Tabel 4. Korelasi antara Tinggi Pundak dan Panjang Badan dengan Kecepatan Lari Konformasi Badan Korelasi dengan kecepatan

Tinggi Pundak 0,84

Panjang Badan 0,52

(8)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 8 Besar Koefisien Korelasi dari tinggi pundak adalah 0,84. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi termasuk dalam kategori sangat kuat. Hubungan yang terjadi antara tinggi pundak dan kecepatan lari signifikan terlihat dari nilai yang dihasilkan. Nilai ini juga dapat menggambarkan jika Tinggi Pundak naik satu satuan maka Kecepatan Lari hanya akan naik sebesar 0,84. Begitu pula dengan Panjang Badan, nilai koefisien korelasinya sebesar 0,52. Terdapat hubungan yang signifikan dari panjang badan dengan kecepatan lari kuda polo terlihat dari koefisien korelasi yang dihasilkan. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,52 menunjukan hubungan antara panjang badan dengan kecepatan lari pada kategori kuat. Nilai ini juga dapat menggambarkan, apabila panjang badan naik satu satuan maka kecepatan lari akan naik sebesar 0,52.

Analisis Regresi

Pada penelitian ini terdapat dua variabel independen yaitu tinggi pundak (x1), panjang badan (x2) dan variabel dependen yaitu kecepatan lari (y) Hasil analisis regresi disajikan pada tabel 5.

Tabel 5. Regresi linier ganda antara Tinggi Pundak dan Panjang Badan dengan Kecepatan Lari.

Model B Standar Error Sig

(Konstan) -65,974 8,322 0,000

Tinggi Pundak 0,374 0,043 0,000

Panjang Badan 0,170 0,043 0,000

Berdasarkan tabel 5 model yang tepat untuk menduga persamaan linier berganda antara tinggi pundak dan panjang badan dengan kecepatan lari adalah Ŷ = -65,974 + 0,374x1

+ 0,170x2, Model tersebut dapat dijadikan model untuk menunjukan suatu hubungan antara tinggi pundak dan panjang badan dengan kecepatan lari kuda polo di Nusantara Polo Club, karena pengaruh tinggi pundak (x1) dan panjang badan (x2) dengan kecepatan lari (y) sebesar 83,5%. Faktor-faktor lain sebesar 16,5% bahwa sebagian besar pengaruh berada diluar tinggi pundak (x1) dan panjang badan (x2). Faktor-faktor seperti kemampuan joki, kondisi lapangan, sistem manajemen pemeliharaan memberi sumbangan terhadap kecepatan kuda, faktor lain yang berpengaruh terhadap kecepatan Kuda yang terlatih memiliki kemampuan untuk berlari dengan daya tahan rangka lebih besar dibandingkan dengan yang tidak terlatih. Kuda yang memiliki panjang badan dan tinggi pundak yang panjang mempunyai ruang langkah kaki yang luas yang menjadikan kuda dapat belari dengan cepat. Menurut Bruin dkk (1994) dan Van Weeren (1992) pengaruh lingkungan permanen pada performa berlari kuda adalah faktor nutrisi, cidera, pemilik, dan pelatih.

(9)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 9 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap 25 ekor kuda polo di Nusantara Polo Club maka dapa ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1 Koefisien korelasi antara tinggi pundak dengan kecepatan lari sebesar 0,84 termasuk ke dalam kategori sangat kuat dan koefisien korelasi panjang badan dengan kecepatan lari sebesar 0,52 termasuk ke dalam kategori sedang.

2 Persamaan yang cocok untuk menduga kecepatan berdasarkan tinggi pundak dan panjang badan yaitu Ŷ = -65,974 + 0,374x1 + 0,170x2 dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,835.

SARAN

Untuk menduga kecepatan lari kuda Polo di Nusantara Polo Club dapat digunakan persamaan regresi linier ganda berdasarkan tinggi pundak dan panjang badan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada pembimbing utama, Dr. Ir. H. Dedi Rahmat, MS dan pembimbing anggota, Ir. Jan Alex Siwi, DES. yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya untuk membimbing.

DAFTAR PUSTAKA

Bandiati, Sri, K. P. 1990. Hubungan antara Ukuran-ukuran Tubuh dengan kecepatan Lari pada Kuda. Sumedang. Universitas Padjajaran.

Blakely, J. dan D. H. Blade. 1991. The Science of Animal Hubandry. Printice-Hall Inc. New Jersey.

Bruin G, Kuipers H, Keizwe H.A., Vander Vusse G.J. 1994. Adaptation and overtraining in horses subjected to in creasing training loads. J Appl Physiol, 76, 1908-1913.

Harris, Susan E.1993. Horse gaits, Balance and movement. Howell Book House.

Sasimowski, E. N. Moore. 1987. Animal Breeding and Production an Outline. Elrevier Science Publishing. USA.

Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius.

Yogyakarta.

Veene Goel. 1998. Encylopedia of sports and games, Published vikas house. UK.

(10)

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 10 Van Weeren, P.R., Jansen, M.O., Van Den Bogert, A.J. and Barneveld, A. 1992. A kinematic

and strain gauge study of the reciprocal apparatus in the equine hindlimb. J.

Biomech. 25, 1291-1301. Dalam jurnal Hoyt et al 2002 Effect of trotting speed, load and incline on hindlimb stance-phase kinematics.

`

Referensi

Dokumen terkait

Setelah meneliti dan melakukan kegiatan kepengawasan di madrasah , maka dengan ini saya memberikan rekomendasi kepada guru – guru madrasah dalam binaan untuk

Administrasi Pembangunan. SKPD wajib melakukan pengawasan terhadap PPK dan Pokja ULP / Pejabat Pengadaan di lingkungan SKPD masing masing, dan menugaskan aparat pengawasan intern

Dengan menggunakan signifikansi α sebesar 0,05 (  = 5%) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,221, dikarenakan nilai signifikansi sebesar 0,221 lebih besar dari 0,05, maka

Seminar Nasional Tempe Goes International (tahun 2012) untuk 150 UMKM dan pengrajin Tempe guna mendukung upaya Indonesia memperjuangkan SNI tempe menjadi standar

 Nitrogen pilot cylinder = Actuator utama untuk membuka aliran karbondioksida dengan memanfaatkan gas nitrogen dengan tekanan 65 bar membuka aliran karbondioksida dar tabung.

Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kebijakan TDUP di Kota Padang dari variabel disposisi belum terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dan tujuan yang diharapakan terutama

Tindakan ini menuntut pihak polis mempunyai suatu hubungan atau ikatan yang kuat dengan masyarakat supaya wujud nilai kepercayaan antara mereka dalam menghadapi musuh