• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENYAMPAIAN UMPAN BALIK SEKETIKA DAN TERMINAL TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMAN 9 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENYAMPAIAN UMPAN BALIK SEKETIKA DAN TERMINAL TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMAN 9 BANDUNG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh :

FITRI MUTIA ARPAH 1006324

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

SMAN 9 Bandung

Oleh

Fitri Mutia Arpah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Fitri Mutia Arpah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

v

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Permainan Bolabasket ... 16

E. Keterampilan Dasar Bolabasket ... 17

F. Daerah Shooting ... 22

2. KERANGKA PEMIKIRAN ... 25

3. HIPOTESIS PENELITIAN ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Lokasi, populasi, dan sampel ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Populasi Penelitian ... 27

3. Sampel Penelitian ... 27

B. Desain Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian ... 30

D. Definisi Operasional ... 31

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

(5)

vi

2. Pelaksanaan Eksperimen ... 38

3. Test Akhir ... 38

G. Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Deskripsi Data Dan Hasil Penelitian ... 43

B. Pengujian Analisis ... 44

1. Uji Normalitas ... 44

2. Uji Homogenitas ... 45

C. Pengujian Hipotesis ... 46

D. Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(6)

ABSTRAK

PERBANDINGAN PENYAMPAIAN UMPAN BALIK SEKETIKA DAN TERMINAL TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING PADA SISWA

YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET penyampaian umpan balik seketika dan umpan balik terminal memberikan pengaruh terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMAN 9 Bandung?.” Lebih rinci permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Apakah penyampaian umpan balik seketika berpengaruh terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung? ; 2) Apakah penyampaian umpan balik terminal berpengaruh terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung? ; 3) Manakah yang memberikan pengaruh lebih signifikan antara penyampaian umpan balik seketika dan terminal terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung ?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian Pretest – Postest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelititan ini tes penguasaan gerak menembak (shooting) dalam permainan bola basket dari Harrow (dalam Nurhasan, 2010, hlm. 190-191). Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara sampling jenuh. Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara penyampaian umpan balik seketika dengan terminal. Adapun kesimpulan khusus adalah 1) Terdapat pengaruh yang signifikan penyampaian umpan balik seketika terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung dengan nilai signifikansi 7,8. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan penyampaian umpan balik terminal terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung dengan nilai signifikansi 5,82. 3) Penyampaian umpan balik seketika lebih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung dengan nilai signifikansi 3,9.

(7)

ABSTRACT

COMPARISON OF DELIVERY INSTANTANEOUS FEEDBACK AND TERMINAL FEEDBACK OF SHOOTING LEARNING OUTCOMES OF STUDENTS WHO PARTICIPATE IN BASKETBALL EXTRACURRICULAR IN

SMAN 9 BANDUNG

By:

FITRI MUTIA ARPAH

1006324

The main problem in this study is that "What is the use of delivering instantaneous feedback and terminal feedback effect on learning outcomes of students who followed the shooting on extracurricular at SMAN 9 London ?." More detailed issues in this study were 1) Does the delivery of instantaneous feedback effect on learning outcomes of students who follow the shooting in extracurricular basketball at SMAN 9 Bandung? ; 2) Does the delivery terminal feedback effect on the learning outcomes of students who followed the shooting on extracurricular basketball at SMAN 9 Bandung? ; 3) Which is the more significant impact of the delivery of instantaneous feedback and terminals on learning outcomes of students who followed the shooting on extracurricular basketball at SMAN 9 Bandung?

The method used in this study is the experimental method to the study design pretest - posttest design. The instruments used in these tests mastery penelititan motion shooting (shooting) in the game of basketball from Harrow (in Nurhasan, 2010, pp. 190-191). The samples in this study saturation sampling. In general it can be concluded that there are differences between the delivery of student learning outcomes instantaneous feedback to the terminal. The specific conclusions are: 1) There is a significant effect of delivering instant feedback on learning outcomes of students who followed the shooting on extracurricular basketball at SMAN 9 Bandung with a significance value of 7.8. 2) There is a significant effect of delivering feedback terminal to the learning outcomes of students who followed the shooting on extracurricular basketball at SMAN 9 Bandung with a significance value of 5.82. 3) Submission of instantaneous feedback is a significant influence on learning outcomes of students who followed the shooting on extracurricular basketball at SMAN 9 Bandung with a significance value of 3.9.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak manusia lahir tidak berdaya, tidak dilengkapi insting yang sempurna, masa penyesuaian untuk belajar memerlukan waktu yang cukup lama dan kemampuannya masih terbatas, oleh karena itu anak manusia perlu bantuan, perlu perlindungan dan perawatan. Di sisi lain manusia sebagai masyarakat perlu budaya kelompok, perlu warisan sosial budaya, perlu kehidupan beradab, perlu pendidikan. Dengan demikian manusia adalah makhluk yang harus/perlu dididik dan mendidik, manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan mendidik, serta pendidikan sebagai humanisasi.

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupannya tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan. Didalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa :

pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup. “Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.” ( Mahendra, 2009, hlm. 21).

Pada dasarnya mata pelajaran pendidikan jasmani yang membedakan dengan mata pelajaran yang lain adalah alat yang digunakannya adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Sebagaimana dikemukakan oleh Mahendra

(9)

gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk

mendidik.”

Materi pembelajaran pendidikan jasmani yang dikembangkan melalui kurikulum pembelajaran di sekolah harus diikuti oleh peserta didik. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003, hlm. 10) menjelaskan bahwa :

Ruang lingkup materi mata pelajaran pendidikan jasmani antara lain adalah mata pelajaran permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas (outdoor education).

Materi mata pelajaran permainan dan olahraga adalah permainan bola kecil dan permainan bola besar, salah satunya permainan bola besar terdiri dari permainan bolabasket, permainan bolabasket merupakan permainan beregu yang bertujuan mencetak angka sebanyak-banyaknya kedalam keranjang lawan, hal ini dijelaskan dalam buku FIBA (2010, hlm. 1) yaitu : “Bola basket dimainkan oleh dua tim yang masing terdiri dari lima pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha

mencegah tim lawan mencetak angka.”

Dalam permainan bolabasket ada beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai. Hal itu dikarenakan teknik dasar bolabasket adalah hal utama yang diperlukan dalam bermain bolabasket. Seseorang dikatakan terampil dalam bermain bolabasket, apabila ia dapat menguasai teknik–teknik dasar bola basket dengan baik. Menurut Sucipto, dkk (2010, hlm.106) bahwa, “ ada 4 teknik dasar dalam permainan bola basket, yaitu penguasaan bola (ball handling), mengoper dan menangkap bola (passing & catching), memantulkan bola ke lantai (dribbling), dan tembakan (shooting).”

(10)

bolabasket, karena dalam permainan bola basket, teknik dasar shooting diperlukan pada pertandingan untuk mencetak angka.

Ambler, Vic (2008, hlm. 11) dalam buku aslinya “The basics for coach and player” menjelaskan juga tentang menembak sebagai berikut : “Gerakan menembak ini bukan hanya sekedar asal melemparkan bola saja, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola tetap jatuh tepat

disasaran.”

Saat melakukan tembakan seorang pemain dalam usaha memasukkan bola ke keranjang lawan diperkenakan melakukan berbagai cara menembak, sesuai dengan kemahiran dan tentu saja sesuai dengan situasi permainan. Sucipto, dkk (2010, hlm. 116) menyebutkan ada beberapa cara melakukan shooting antara lain:

1. Standing Shoot 2. Jump Shoot 3. Lay-up Shoot 4. Hook Shoot

5. Bola diarahkan langsung ke ring atau dapat dipantulkan terlebih dahulu ke papan pantul

Dengan beberapa cara yang telah disebutkan dalam kutipan tersebut, siswa dapat melakukan shooting dengan cara apapun untuk mencetak skor.

Bloom (dalam Susilana, R, 2006, hlm. 102) mengemukakan tiga ranah hasil

belajar yaitu “kognitif, afektif, dan psikomotor.” Dalam aspek psikomotor, guru berperan penting untuk menilai performa siswa agar tujuan pembelajaran tercapai. Tujuan dari proses pembelajaran adalah terjadinya perubahan kearah positif dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam permainan bolabasket tujuan yang akan dicapai dalam bidang keterampilan adalah terbentuknya kemampuan siswa dalam teknik dasar shooting atau keterampilan –keterampilan lainnya dalam bolabasket. Untuk mencapai pembentukan keterampilan tersebut, maka umpan balik dapat disampaikan kepada siswa dan guru memberi informasi tentang hasil belajar yang telah dikakukan oleh siswa.

(11)

atau umpan balik. Umpan balik ini sangat penting dilakukan sepanjang proses pembelajaran, karena setiap kesalahan gerak yang terjadi akan terkontrol untuk selanjutnya diperbaiki.

Umpan balik merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan keterampilan gerak dan penampilan olahraga. Menurut Hidayat (2010, hlm.36) bahwa :

Umpan balik adalah informasi yang diterima oleh siswa sebagai hasil dari proses pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh guru terhadap penampilannya. Melalui umpan balik siswa dapat mengetahui secara pasti bagaimana pandangan gurunya tentang apa yang dilakukannya: apakah gerakan yang dipelajarinya sudah benar, perlu perbaikan, atau bagaimana memperbaikinya.

Umpan balik yang dilakukan guru antara lain memberikan penjelasan terhadap kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, baik secara langsung (seketika) maupun tidak langsung (terminal), seperti yang dijelaskan Lutan (dalam Mudjihartono, 2000, hlm. 7) bahwa :

Terdapat dua bentuk umpan balik, yaitu : (1) Umpan balik seketika, yaitu disampaikan selama satu satuan gerakan berlangsung, (2) Umpan balik terminal, yaitu disampaikan setelah satu satuan gerakan selesai. Dari kedua umpan balik tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan pada saat melaksanakan kegiatan pembentukan keterampilan.

Maka dari latar belakang diatas, peneliti bermaksud untuk meneliti sejauh mana tingkat keberhasilan kedua umpan balik tersebut, dengan mengambil judul perbandingan penyampaian umpan balik seketika dan terminal terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMAN 9 Bandung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang terkait dengan pembelajaran shooting dapat di identifikasikan sebagai berikut :

(12)

2. Pentingnya umpan balik yang dilakukan dalam proses belajar.

C. Rumusan Masalah

Berkenaan dengan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti dapat merumusk an masalah yang berkenaan dengan penelitian ini :

1. Apakah penyampaian umpan balik seketika berpengaruh terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung?

2. Apakah penyampaian umpan balik terminal berpengaruh terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung?

3. Manakah yang memberikan pengaruh lebih signifikan antara penyampaian umpan balik secara seketika dan terminal terhadap hasil keterampilan bank shoot pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah penyampaian umpan balik seketika berpengaruh terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung.

2. Untuk mengetahui apakah penyampaian umpan balik terminal berpengaruh terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMAN 9 Bandung.

(13)

E. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian, mengadakan pengukuran, analisis, sistensis, membandingkan, mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang bersifat belum jelas. Dalam suatu penelitian diperlukan metode. Metode adalah cara atau jalan yang di tempuh unutk mencapai tujuan.

Tujan penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara yang sesuai dengan prosedur penelitian. Sugiyono (2010, hlm. 6) menjelaskan bahwa :

Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian yang sedang dilakukan tersebut. Disamping itu, penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan metode harus dilihat dari efektifitasnya, efisiensinya dan relevansi metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Terdapat beberapa metode yang sering digunakan untuk memecahkan permasalahan, seperti metode historis, metode deskriptif, metode eksperimen. Dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

F. Manfaat Penelitian

(14)

 Bagi para peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan, bahan kajian, serta sumbangan pemikiran dalam upaya penyempurnaan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar shooting pada pembelajaran bola basket.

 Bagi guru sebagai sumber informasi keilmuan dalam menjalankan profesinya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif dan diharapkan dapat bermanfaat untuk menyempurnakan pelaksanaan pengajaran penjas di sekolah.

 Bagi siswa. Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dalam meningkatkan kualitas hasil belajar shooting pada pembelajaran bola basket.

 Bagi Sekolah. Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah itu sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada sekolah tersebut khususnya dan sekolah lain pada umumnya.

G. Struktur Organisasi

Bab 1 Pendahuluan yang berisikan : Latar belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi.

Bab II Kajian Teoritis yang berisikan : Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian.

Bab III Metode Penelitian yang berisikan : Lokasi dan subjek penelitian, Desain penelitian, Metode penelitian, Definisi operasional, Instrumen penelitian, Teknik pengumpulan data, Analisis data.

Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan yang berisikan : Pengolahan atau Analisis data, Pembahasan atau Analisis Temuan.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di lapangan bolabasket SMAN 9 Bandung yang bertempat di Jl. LMU Suparmin 1A Bandung.

2. Populasi Penelitian

Dalam suatu penilaian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan populasi sebagai sumber data untuk keperluan penelitianya. Menurut Sugiyono (2010:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket putri di SMAN 9 Bandung yang berjumlah 16 orang.

3. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada atau sampling jenuh, mengenai hal ini Sugiyono (2010, hlm. 124) menjelaskan bahwa :

(16)

Jumlah sample dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMAN 9 Bandung dan berjumlah 16 orang putri yang telah dibagi menjadi dua kelompok.

B. Desain Penelitian

Mengenai desain penelitian Nazir, M (dalam nurfitriana, 2014, hlm. 25) menjelaskan bahwa : “Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian Pre Test-Post Test Design, seperti yang tertera di bawah ini :

3.1 Gambar Desain Penelitian

Keterangan:

R1 : Kelompok penyampaian umpan balik seketika R2 : Kelompok penyampaian umpan balik terminal

O1 : Pretest Kelompok penyampaian umpan balik seketika X1 : Treatment Kelompok penyampaian umpan balik seketika O2 : Posttest Kelompok penyampaian umpan balik seketika O3 : Pretest Kelompok penyampaian umpan balik terminal X2 : Treatment Kelompok penyampaian umpan balik terminal O4 : Posttest Kelompok penyampaian umpan balik terminal

R1 O1 X1 O2

(17)

Dari desain penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa tes yang akan dilakukan yaitu dua tes hasil belajar shooting dengan treatment umpan balik seketika dan umpan balik terminal. Untuk mempermudah langkah penelitian, maka peneliti membuat gambaran langkah penelitian sebagai berikut :

Dari bagan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : POPULASI

SAMPEL

TEST AWAL

UMPAN BALIK SEKETIKA UMPAN BALIK TERMINAL

TES AKHIR

ANALISA DATA

PENGOLAHAN DATA

KESIMPULAN

3.1 Bagan

Langkah-langkah penelitian

(18)

1. Langkah pertama menentukan populasi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian.

2. Dari populasi itu diambil sampel dengan teknik sampling jenuh.

3. Setelah sampel terpilih selanjutnya diberikan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal shooting, lalu hasil tersebut disusun dari hasil yang tertinggi sampai yang terendah.

4. Setelah pengambilan data awal dan mengetahui hasilnya, sampel dibagi menjadi 2 kelompok, setiap kelompoknya berjumlah 8 orang dan ditentukan menurut hasil tes awal tersebut.

5. Setelah pengambilan data dan pembagian kelompok menjalani kegiatan eksperimen dengan memberikan treatment umpan balik seketika dan umpan balik terminal.

6. Setelah setiap kelompok menjalani kegiatan eksperimen yang dengan diberikan treatment selama 16 kali pertemuan, kemudian dilakukan pengambilan data kembali dengan melakukan tes akhir.

7. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dilakukan pengolahan dan analisis data sehingga hasilnya dapat dijabarkan.

8. Langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan yang didasarkan hasil pengolahan data.

C. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian, perlu menetapkan suatu metode yang sesuai serta membantu untuk mengungkapkan suatu masalah, keberhasilan dalam suatu penelitian dengan menggunakan metode yang tepat maka tujuan akan tercapai. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, membuktikan, dan mengembangkan hasil pemecahan masalah yang dilakukan sesuai dengan prosedur. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 6) bahwa :

(19)

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Disamping itu, penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan metode harus dilihat dari efektifitasnya, efisiensinya dan relevansi metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan (treatment) yaitu pengaruh umpan balik seketika dan umpan balik terminal terhadap hasil belajar shooting, seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010, hlm. 107) bahwa : “ penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Jadi dari uraian yang telah dikemukakan, penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen.

Perlakuan eksperimen dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan, sesuai dengan pendapat Juliantine, dkk (2007, hlm. 3.5) mengatakan bahwa “Sebagai percobaan untuk mendapatkan hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hari/minggu, sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu.” Jadi menurut kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan perlakuan eksperimen dapat dilakukan paling sedikit 12-18 kali pertemuan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini hanya 14 kali pertemuan dan 2 kali pertemuan untuk pretest serta postest.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menjelaskan secara operasional istilah-istilah sebagai berikut :

(20)

2. Lutan (dalam Mudjihartono, 2000, hlm. 46) bahwa : “Umpan balik seketika disampaikan pada waktu gerakan itu sedang dilakukan (misalnya, informasi tentang kesalahan posisi kaki ketika seorang pesenam sedang melakukan satu rangkaian gerakan dalam senam lantai).”

3. Schmidt (dalam Mudjihartono, 2000, hlm. 50) menjelaskan bahwa “Another

aspect of the extrinsic feedback is when itnis delivered; it can be either immediate or delayed by some amount of time.” Kutipan di atas mengandung arti bahwa umpan balik pada siswa dapat dilakukan langsung setelah satu unit gerakan dilakukan, atau dilakukan tertunda beberapa saat.

4. Hergenhahn dan Olson (dalam Mahendra, A, 2007, hlm.159) bahwa :

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku yang merupakan hasil dan pengalaman dan tidak dicirikan oleh keadaan-keadaan diri yang sifatnya sementara seperti yang disebabkan oleh sakit, kelelahan atau obat-obatan.

5. Bloom (dalam Susilana, R, 2006, hlm. 102) mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu “kognitif, afektif, dan psikomotor.”

6. FIBA (2010, hlm. 1) yaitu : “Bola basket dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka.”

7. Mengenai teknik pelaksanaan menembak, Kosasih, D (2008, hlm.48) menjelaskan sebagai berikut :

(21)

E. Instrumen Penelitian

Meneliti adalah melakukan pengukuran, oleh karena itu perlu adanya alat ukur dalam penelitian ini yang disebut instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 148) menjelaskan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.” Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Dalam penelitian ini penulis bermaksud mengukur aspek psikomotor siswa, menurut Harrow (dalam Nurhasan, 2013, hlm. 181) menyebutkan pengukuran aspek psikomotor terdiri dari enam tingkatan, yaitu :

1. Gerakan reflex, merupakan semua gerakan yang tidak disadari.

2. Gerakan dasar fundamental, gerakan lokomotor (berjalan, lari, lompat, berguling & gerakan non lokomotor (lari di tempat, sit up, push up). 3. Kemampuan perseptual, kemampuan dalam mempersepsi suatu gerakan. 4. Kemampuan fisikal, lemampuan yang berupa kekuatan, daya tahan,

power.

5. Gerakan keterampilan, rangkaian gerak mulai dari gerakan sederhana sampai gerakan yang kompleks.

6. Komunikasi non discursive., kumpulan yang meliputi berbagai kemampuan yang berkenaan dengan gerakan eksplosif dan interpretive.

(22)

Tabel 3.1

Penilaian Penguasaan Gerak Menembak (shooting)

Tahapan

gerak No Kriteria penilaian Gambar

Skor 1 2 3 4

Persiapan 1

Posisi siap, salah satu kaki didepan agak

bengkok

2

Bola dipegang didepan dada dengan jari-jari

dibuka lebar

3

Angkatlah bola keatas kepala bersamaan

dengan tangan

4 Sikut menghadap kedepan

5 Pandangan kedepan ke arah keranjang

Pelaksanaan 6

(23)

7

Tangan kiri menahan bola agar tidak jatuh

(menjaga keseimbangan)

8 Irama gerakan jangan terputus-putus

9

Saat melempar bola, luruskan kedua lutut dan lengan ke atas yang

diakhiri dengan telapak tangan menghadap

kebawah

Gerak lanjut 10

Gerakan loncat saat bergerak kearah yang

yang dituju

11 Bola gerak ke arah sasaran

Nilai Proses (jumlah skor siswa)

Skor Maksimal 44

(24)

Tabel 3.2

Kriteria norma penilaian menembak (shooting) bolabasket Presentasi Rentang skor Nilai produk menembak

(shooting) 80 – 100% 34 – 44 Baik sekali

66 – 79% 27 – 33 Baik

56 – 65% 25 – 26 Cukup

41 – 55% 18 – 24 Kurang

0 – 40 % 0 – 17 Kurang sekali Sumber : Harrow (dalam Nurhasan, 2013, hlm. 191)

F. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal penting dalam suatu kualitas data hasil penelitian, yaitu instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas dalam teknik pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 193) menjelaskan bahwa : “ pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.” Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan penilaian penguasaan gerak menembak (shooting).

Penulis melakukan pengumpulan data melalui penilaian, yang dimaksud penilaian disini adalah dengan melakukan gerakan praktek menembak dalam pengumpulan data kepada subjek yang akan diteliti. Penilaian dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan test awal, kemudian subjek diberikan treatment, setelah diberikan treatment kemudian mengambil data kembali dengan melakukan test akhir. Langkah-langkah pengumpulan data dengan melakukan test yaitu :

(25)

Tes awal dilakukan pada pertemuan pertama, mengenai teknis pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut :

a. Test yang digunakan adalah penilaian penguasaan gerak menembak (shooting).

b. Sebelum test dilakukan, penulis mempersiapkan lapangan dan alat-alat yang dibutuhkan.

c. Setelah lapangan dan alat siap, penulis merekam subjek yang sedang melakukan permainan bolabasket, penilai (observer) memperhatikan hasil rekaman permainan bolabsket tersebut dan memberi nilai pada lembar penilaian penguasaan gerak shooting. Dimana observer tersebut adalah seorang pelatih, asisten pelatih, dan penulis yang ikut serta dalam penilaian. d. Setelah ada hasil penilaian tes awal, maka hasil tersebut dirangking,

kemudian subjek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan kedalam kelompok umpan balik seketika dan kelompok umpan balik terminal. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang memiliki kemampuan setara. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Adapun tekhnik pembagian kelompok secara Ordinal Pairing menurut Sutrisno, (dalam Fardina, T, 1995, hlm. 485) yang tersedia di http://tikafardina.blogspot.com/2012_10_01_archive.html yaitu sebagai berikut :

Kelompok Umpan Balik Seketika

Kelompok Umpan Balik Terminal

1 2

4 3

5 6

8 7

(26)

2. Pelaksanaan Eksperimen

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 16 kali pertemuan, 2 kali pertemuan untuk tes awal dan tes akhir lalu 14 kali pertemuan pemberian perlakuan (treatment) kepada subjek, dilaksanaan sesuai dengan jadwal latihan tim Basket Putri SMAN 9 Bandung yaitu selasa, kamis, jumat, pada pukul 15.30 – selesai dan pada setiap latihan subjek melaksanakan program latihan sesuai treatment yang ditentukan.

3. Tes Akhir

Setelah pelaksanaan eksperimen, maka dilakukan kembali pengambilan data yang terakhir dengan menggunakan seperti yang dilakukan pada tes awal. Lalu setelah data terkumpul tindakan selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan analisis data agar memporoleh penafsiran yang tepat sesuai dengan permasalahan yang sedang di teliti.

G. Analisis Data

Setelah data yang penulis perlukan dalam penelitian terkumpul, langkah selanjutnya adalah data-data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus secermat mungkin, sehingga nanti diperoleh jawaban diterima atau ditolaknya hipotesis sesuai taraf yang diajukan.

Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini adalah sebagai berikut :

1. Mencari nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai berikut :

=

��

(27)

� = nilai rata-rata yang dicari = jumlah dari

X = skor mentah n = jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 39) Keterangan:

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Sebelum dilakukan analisis korelasi, maka terlebih dahulu dilakukan penghitungan normalitas dari setiap butir tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumus yang digunakan yaitu dengan uji kenormalan secara non parametrik atau disebut uji Liliefors. Pengujian hipotesis nol dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, menurut Nurhasan, dkk. (2008, hlm. 118-119) :

a. Pengamatan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …….,

rata-rat dan simpangan baku setiap kelompok butir tes).

(28)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Zi , Z2 ,………, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1), maka:

S (Z1) = Banyaknya Z1, Z2, ...Zn n

d. Hitung selisih F (Z1) – S (Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata  = 0.05. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji Liliefors. Dalam hal ini hipotesis diterima.

4. Menguji homogenitas dengan menggunakan rumus : F = � � � � � �

� � � � � � �

(Sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 125) Terima Ho jika Fhitung≤ Ftabel

Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel

5. Pengujian signifikasi peningkatan hasil belajar

Menggunakan uji t dengan langkah awal mencari simpangan baku gabungan, dengan rumus:

�2 = � −1. S 2+

� −1. S 2

� + � −2

(sumber : Nurhasan, dalam ilsya, 2013, hlm. 35)

Keterangan:

(29)

� = Jumlas sampel

S 2 = Varians

Langkah berikutnya menghitung pengaruh umpan balik dengan pengujian signifikan, menguji coba dengan t dengan rumus:

= � − �

�12

� +�2 2 �

(sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 152)

Untuk masing-masing kelompok

Keterangan:

� = Jumlah sampel kelompok 1 � = Jumlah sampel kelompok 2 � = Rata-rata kelompok 1 � = Rata-rata kelompok 2 S12 = Varians kelompok 1 S22 = Varians kelompok 2

Untuk uji t kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :

Terima Hipotesis (H0) jika : t <

w 1t1 + w 2t2

w 1 + w 2

Tolak Hipotesis (H0) jika : t ≥

w 1t1 + w 2t2

w 1 + w 2

(30)

Dengan menggunakan uji signifikasi perbedaan dua rata-rata yaitu uji t, sebagai berikut:

= � − �

�12 � +�2

2 �

(sumber : Nurhasan, dkk, 2008, hlm. 152) Untuk perbedaan kelompok

Keterangan:

� = Jumlah sampel kelompok 1 � = Jumlah sampel kelompok 2 � = Rata-rata kelompok 1 � = Rata-rata kelompok 2 S12 = Varians kelompok 1 S22 = Varians kelompok 2

Untuk uji t kriteria penerimaan dan penolakan hipotesisnya :

Terima Hipotesis (H0) jika : t <

w 1t1 + w 2t2

w 1 + w 2

Tolak Hipotesis (H0) jika : t ≥

w 1t1 + w 2t2

(31)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyampaian umpan balik seketika memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMAN 9 Bandung.

2. Penyampaian umpan balik terminal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMAN 9 Bandung.

3. Penyampaian umpan balik seketika lebih memberikan pengaruh yang signifikan dari pada penyampaian umpan balik terminal terhadap hasil belajar shooting pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMAN 9 Bandung.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil pengolahan analisis data, peneliti dapat memberikan saran khususnya untuk sekolah tempat penelitian dilaksanakan. Berikut saran-saran dari peneliti :

1. Dalam meningkatkan hasil belajar shooting bolabasket dapat menggunakan penyampaian umpan balik seketika dan umpan balik terminal.

2. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, penyampaian umpan balik seketika lebih memberikan peningkatan yang lebih baik terhadap hasil belajar shooting bolabasket. Maka guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran maupun di ekstrakurikuler.

(32)

52

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar dan Darajat. (2012). Aplikasi Statistika Dalam Penjas. UPI Ambler, Vic (2008). Bola Basket. Bandung : CV. Pionir Jaya

Aryan, F. (2008). Pengaruh Metode Pembelajaran Yang Menggunakan Umpan Balik Langsung dan Umpan Balik Tidak Langsung Terhadap Hasil Belajar Service Dalam Permainan Tennis. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Denis, Y. (2013). Pengaruh Pemberian Simple Feedback Terhadap Hasil Belajar

Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dalam Pembelajaran Bulutangkis.Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia

Departemen Pendidikan Nasional (2003)

Ferdina, Tika. (2012), [online] Tersedia dalam :

(http://tikafardina.blogspot.com/2012_10_01_archive.html). [Diakses 5 Mei]. FIBA. (2010). Peraturan Resmi Bolabasket

Hidayat, Yusuf. (2010). Psikologi Olahraga. UPI

Ilsya. (2013). Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Keterampilan Bank Shoot Pada Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMPN 50 Bandung. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia

Indra Munawar. (2009), [online] Tersedia dalam :

(http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html). [Diakses 11 April].

Juliantine, dkk. (2007). Teori Latihan. UPI

Kosasih, D. (2008). Fundamental Basketball First Step To Win. Semarang : Karangturi Media

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung : FPOK UPI. Mahendra, A (2009) . Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. UPI

(33)

53

Keterampilan Gerak Dasar Pitching Baseball. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan.

Nurfitriana. (2014). Pengaruh Latihan Dribble Model Lader Bentuk Gerakan Lurus dan Menyamping Terhadap Keterampilan Dribbling. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan, dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. UPI

Nurhasan. (2013). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. STKIP Pasundan Cimahi.

Oliver, J. (2007). Dasar-Dasar Bola Basket. Bandung : Pakar Raya.

Septiadi, G. (2011). Uji Validitas da Reliabilitas Tes Keterampilan Menembak Dengan Teknik Clear Shoot dan Bank Shoot Pada Daerah Dua Angka Dalam Permainan Bola Basket. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sucipto, dkk. (2010). Permainan bolabasket. UPI

Sugiyono. (2010) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Susilana, R. (2006). Kurikulum Pembelajaran. UPI

Gambar

Tahapan gerak No Kriteria penilaian Gambar
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait