• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

45

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Objek Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

Diambil dari Company Profile Hotel Blue Sky tahun 2013, Blue Sky Group berdiri pada tahun 1973, pertama kali Blue Sky Group mendirikan Hotel Blue Sky yang berdiri di Balikpapan Kalimantan Timur dengan nama Blue Sky Hotel Balikpapan. Pada tahun 2009, Blue Sky Group mengembangkan sayapnya untuk mendirikan Hotel Blue Sky di Jakarta sebagai permintaan untuk menanggapi kebutuhan yang berkembang dalam dunia perhotelan di Jakarta. Blue Sky Hotel kali ini lahir tepatnya pada tanggal 14 Februari 2009. Hotel Blue Sky di Jakarta ini diberi nama Blue Sky Boutique Hotel, karena konsepnya hotel boutique yang menggambarkan bahwasanya hotel yang seringkali mengandung fasilitas mewah dari berbagai ukuran dalam pengaturan unik atau intim dengan akomodasi layanan penuh. Hotel boutique memiliki desain unik yang mengandung konsep yang berbeda dangan hotel lainnya.

Dan dalam menjalankan bisnis yang dikelola dengan baik oleh Blue Sky Group terakhir di tahun 2013, Blue Sky kembali menumbuhkan cabang di Jakarta dan mendirikan Hotel Blue Sky di Jakarta dengan PT yang berbeda yaitu PT Cahaya Bintang Fortuna. Hotel ini berlandaskan bintang 3+ dengan arti, hotel bintang tiga yang mempunyai fasilitas bintang empat, seperti kolam renang dan ruang olahraga. Hotel Blue Sky ini berdiri tepatnya tanggal 14 Agustus 2013 yang diberi nama Blue Sky Hotel Petamburan.

Hotel Blue Sky Petamburan ini adalah hotel yang berprinsip smart hotel. Smart hotel yang mempunyai makna hotel yang nyaman, bersih, dirancang secara minimalis, ultra stylish, moderen dan eco friendly dengan skema warna yang cerah. Disinilah dengan pengalaman yang baru dan konsep yang baru semua karyawan di Hotel Blue Sky Petamburan ini bersama-sama membangun dan merawat hotel ini dengan kerja keras. Untuk memiliki konsep seperti ini perlu edukaasi yang jelas agar pengunjung juga memiliki pengetahuan sebab dan makna apa yang terkandung dibalik peletakan gaya di setiap perabotan yang ditaruh di area lobi Hotel Blue Sky Petamburan (Company Profile, 2013).

(2)

4.1.1.2 Struktur Organisasi Hotel Blue Sky

Linan Kurniahu Jonny Wong Sinta Wong Director Director Director Of Finance

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Cahaya Bintang Fortuna Sumber: (Company Profile, 2013: 8)

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Blue Sky Hotel Petamburan Sumber: (Company Profile, 2013: 8)

General Manager HRM Chief Accou ntant S&M Direc tor Director Chef FO Mgr Chief Engin eering FB Coor dntr. Asst. Exctv. House keeper Gnrl. Cashier Asst. Chief Accnt. Asst. HRM IT GM Secrt. PR Sales Mgr. Acnt. Payable Exctv. Sales

(3)

Penjelasan struktur organisasi:

1. Direktur berhak mendapatkan laporan lengkap mengenai perkembangan dan peningkatan maupun penurunan perusahaan setiap bulannya yang dilaporkan dan dirangkum secara seksama oleh General Manager. Direktur juga mempunyai hak untuk mengatur dan mengawasi setiap kegiatan perusahaan yang terjadi dan juga jalannya perusahaan, termasuk segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan didalam ataupun diluar perusahaan yang berkaitan dengan perusahaan. 2. General Manager bertugas untuk mengatur dan mengawasi kerja dari semua divisi yang ada di Blue Sky Hotel Petamburan. General Manager bertanggung jawab kepada direktur atas seluruh kinerja karyawan dan kemajuan perusahaan. 3. Chief Accounting memiliki peranan untuk menghitung jumlah pengeluaran dan

pemasukan perusahaan yang terjadi tiap minggunya. Laporan keuangan setiap Manager untuk diserahkan ke Direktur.

4. Human Resources memiliki segala peranan yang berkaitan dengan karyawan, dari masuk keluarnya karyawan, absen karyawan, cara berpakaian karyawan, maupun peraturan-peraturan yang diatur bersama General Manager untuk peraturan bersama di Blue Sky Hotel Petamburan.

5. Director of Sales and Marketing memiliki tanggung jawab besar kepada bawahannya, bawahannya adalah Public Relation, Sales Manager, Sales Executive, Sales Admin. Director of Sales and Marketing juga melakukan penjualan, tapi dia ketempat yang lebih sulit dijangkau seperti ke luar kota ataupun ke pemerintahan.

Tabel 4.1 Position Level Hotel Blue Sky Sumber: Mading Karyawan Hotel Blue Sky

NO POSITION LEVEL POSITION

1. General Manager General Manager

2. Head of Department

Human Resources Manager Chief Accountant Director of Sales & Marketing

(4)

NO POSITION LEVEL POSITION

3. Assistant HOD

Chef, Chinese Chef

Assistant Human Resources Manager Assistant Front Office Manager Chief Enginering / Assistant Chief Enginering

Assistant Executive Housekeeper IT Coordinator

Sales Manager Night Manager

4. Coordinator

GM Secretary

FB Coordinator / Outlet Manager Sales Admin Coordinator

General Cashier Sales Executive Public Relations

5. Supervisor

Purchasing Officer

Housekeeping Supervisor, Loundry Supervisor Front Office Supervisor

FB Admin Coordinator, FB Supervisor Account Payable, Account Receivable Shift Leader Enginering / Eng Supervisor

Reservation / Sales Admin HR Admin

Cook Steward Supervisor Senior Front Desk Agent

Junior Cost Control Assistant Account Receivable

Income Audit, Night Audit Shift Leader Laundry Junior Cook Dimsum

FB Captain

6 Rank & File

Night Audit FDA

Guest Service Agent, Guest Relation Officer Senior Room Attendant

Driver

Receiving, Storekeeper Mechanical & Electrical

Maintenance Staff

Room Attendant, Laundry Attentdant, Public Area Cook Helper

Waiter, Waitress, Barman Security

(5)

Gambar 4.3 Logo Perusahaan Sumber: (Company Profile, 2013: 1)

4.1.1.3 Info Perusahaan

Nama : Blue Sky Hotel Petamburan

Alamat : Jl. AIPDA K.S. Tubun No. 19, Petamburan Jakarta Pusat 10260 – Indonesia Telepon : +62 21 2950 9999 Fax : +62 21 2950 9998 Email : reservation@bluesky-petamburan.com Website : www.bluesky-petamburan.com Facebook : blueskypetamburan Twitter : @blueskypetamburan

4.1.1.4 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi

Hotel terbaik dengan makanan terbaik. Memaksimalkan kepuasan tamu.

Dikenal sebagai hotel yang peduli dan tulus kepada klien, serta karyawan hotel yang menentukan faktor penentu keberhasilan untuk hotel baru.

Hotel baru dengan konsep yang moderen dan minimalis. b. Misi

Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghasilkan pendapatan

Meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan dengan menyediakan layanan yang paling efisien dan profesional untuk setiap orang.

Menciptakan dan memelihara pelanggan setia.

(6)

Menjadi hotel terbaik di sekitar wilayah dan mempertahankan tamu setia sepanjang tahun.

Faktor penentu keberhasilan untuk hotel baru.

4.1.1.5 Budaya Perusahaan

Blue Sky Hotel menetapkan sebuah motto yaitu BERIGHTS dengan arti sebagai berikut:

Be The Best : Menjadi yang terbaik

Effective & Efficient : Bekerja dan berfikir efektif, efisien serta menghargai waktu.

Responsible & Dicipline : Berdisiplin tinggi, komitmen dan bertanggung jawab. Innovative : Inovatif dan kreatif serta tanggap terhadap perubahan. Goal Orientation : Berorientasi pada target yang menguntungkan.

Honest & Sincerity : Mengutamakan kejujuran dan keramah tamahan Think Positively : Bijaksana, selalu berfikir positif.

Smart : Menjadi insan pembelajar untuk meraih prestasi setinggi-tinggi nya.

4.1.1.6 Sasaran dan Tujuan Perusahaan Kelebihan :

a) Hotel baru dengan peralatan baru.

b) Free internet broadband dan Wi-Fi 5 Mbps.

c) Dekat dengan pusat belanja dan pusat grosir Tanah Abang.

d) Berada di daerah pusat bisnis dan dekat dengan pusat pemerintahan. e) Akses yang mudah ke Mall seperti Mall Taman Anggrek dan Central Park. f) Karyawan yang Hospitality dan ramah.

g) Kualitas makanan yang terbaik. Kekurangan :

a) Area parkir yang terbatas. b) Fasilitas Banquet yang terbatas.

c) Karyawan membutuhkan training dan pengembangan. d) Area kolam renang yang terbatas.

e) Terletak di area macet terutama di pagi dan sore hari.

(7)

4.1.2 Profil Program/Unit Kerja

Unit yang diteliti saat ini adalah area lobi Hotel Blue Sky Petamburan, dan profilnya adalah sebagai berikut:

a. Lobi Hotel Blue Sky berlokasi dekat dari pintu masuk hotel atau lobi hotel. b. Kapasitas lobi ini adalah 2 kursi, dan semua adalah non smoking area. c. Jam buka lobi ini adalah jam 24 jam.

Berikut ini adalah gambar dari lobi Hotel Blue Sky Petamburan yang bersebelahan dengan front desk, dan juga didalamnya terdapat lounge, business center, bar, piano, televisi, dan tempat duduk nyaman. Lounge ini adalah lounge yang menyajikan banyak snack yang bercita rasa Indonesian food, seperti ubi goreng dan lainnya.

Lobi ini selalu memutar lagu yang menghibur bagi pengunjung disana dengan lagu yang bercirikan jazz, agar pengunjung selalu mengingat lobi di Hotel Blue Sky dan menjadi ciri khas tersendiri.

Gambar 4.4 Lounge Hotel Blue Sky Petamburan 1 Sumber: (Company Profile, 2013: 24)

(8)

Gambar 4.5 Lounge Hotel Blue Sky Petamburan 2 Sumber: Dokumen Pribadi

4.1.3 Profil Informan Informan (Internal)

1. Informan 1 (Key Informan)

Nama : Suis Iswandi (45 tahun) Jabatan : General Manager

Peran : Bertindak sebagai pengawas serta pengendali atas seluruh kegiatan eksternal dan internal di Hotel Blue Sky Petamburan. Alasan memilih informan ini karena beliau dapat memberikan penjelasan konkrit mengenai permasalahan pada penelitian ini. Sebagai General Manager pastinya sangat mengetahui lebih jelas bagaimana mekanisme terjadinya proses penyampaian pesan konsep smart hotel di area lobi.

2. Informan 2

Nama : Arben Siahaan (38 tahun) Jabatan : F&B Coordinator

(9)

Peran : Bertindak sebagai pengawas dan bertanggung jawab atas segala kegiatan food and beverages serta banquet di Hotel Blue Sky Petamburan.

Alasan memilih informan ini karena beliau dapat memberikan penjelasan mengenai mekanisme proses penyampaian pesan konsep smart hotel di area lobi. Sebagai F&B Coordinator yang selalu bekerja dengan ranah di area lobi dikarenakan terdapat lounge dan restoran, pastinya informan ini sangat mengerti apa yang menjadi kawasan pekerjaannya yaitu area lobi.

3. Informan 3

Nama : Hendra Purnama (42 tahun) Jabatan : Chief Accounting

Peran : Bertindak sebagai pengawas dan bertanggung jawab atas segala kegiatan keuangan di Hotel Blue Sky Petamburan. Alasan memilih informan ini karena beliau dapat memberikan penjelasan sebab akibat dari konsep smart hotel dari segi keuangan yang mana hal itu penting karena menyangkut masa depan Hotel Blue Sky itu sendiri.

4. Informan 4

Nama : Michel Atihuta (23 tahun) Jabatan : Public Relations

Peran : Bertindak sebagai Public Relations dari Hotel Blue Sky Petamburan yang bertanggung jawab atas segala kegiatan hubungan dengan masyarakat atau pengunjung.

Alasan mengapa memilih informan ini karena informan ini adalah pusat dari segala kegiatan hotel, dari hubungan pelanggan dan pihak hotel juga dia yang bertanggung jawab atas komponen-komponen yang terdapat di dalam hotel. Di lobi hotel itu adalah ranah Public Relations karena lobi adalah ibarat wajah dari hotel tersebut.

Informan (Eksternal) 5. Nama : Gerilda

Pekerjaan : Karyawan swasta Shell Oil Umur : 28 tahun

(10)

Beliau merupakan pelanggan yang memiliki kediaman yang dekat dari Hotel Blue Sky Petamburan, maka dari itu dia sering melakukan pekerjaannya di lounge Hotel Blue Sky Petamburan.

6. Nama : Pieter Pekerjaan : HRD Umur : 47 tahun

Beliau adalah tamu dari Hotel Blue Sky Petamburan yang saat itu juga sedang ada rapat di Hotel Blue Sky Petamburan. Beliau mengunjungi lounge karena beliau tertarik dengan makanan di lounge Hotel Blue Sky Petamburan.

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian ini adalah berupa hasil wawancara dengan para informan internal serta hasil observasi. Hasil wawancara dan hasil observasi akan dibahas dan dianalisa untuk memecahkan permasalahan pada penelitian ini.

4.2.1 Analisis Data

Pada bagian ini akan memaparkan proses dan hasil serta pembahasan dari rumusan masalah yang ada pada bab satu. Hasil dari diskusi ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam pada narasumber sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung dilapangan.

Pihak internal perusahaan yang dimaksud adalah General Manager, F&B Coordinator, Chief Accounting dan Public Relations. Mereka dipilih sebagai informan karena mereka adalah orang-orang yang paling tahu dalam permasalahan di area lobi. Dan apa saja yang terjadi disana merekalah yang bertanggungjawab atas semuanya.

Secara seksama, pertanyaan dalam wawancara yang diajukan kepada pihak internal perusahaan relatif sama, tapi dalam pengelompokan pertanyaan di wawancara itu kembali berdasarkan informasi yang didapat dari jawaban informan.

Berdasarkan analisa hasil yang didapatkan berkaitan tentang proses penyampaian pesan konsep smart hotel melalui simbol yang ada di area lobi hotel, telah dilakukannya wawancara kepada para informan sesuai dengan pertanyaan

(11)

penelitian yang telah disebutkan di awal. Berikut adalah hasil dari reduksi data dari hasil jawaban wawancara yang dilakukan.

4.2.1.1 Proses Penyampaian Pesan

Berdasarkan hasil wawancara, mekanisme terjadinya proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol melibatkan elemen-elemen komunikasi non verbal dan juga kredibilitas sumber.

A. Non Verbal

Dalam mekanisme terjadinya komunikasi non verbal di area lobi hotel Blue Sky, untuk menunjukkan hotel ini adalah smart hotel adalah dengan cara pertukaran menggunakan simbol. Dan disini makna adalah tindakan yang dilakukan pihak hotel untuk memberikan makna, agar pengunjung tahu bahwasanya ini adalah smart hotel.

Dalam penyampaian pesan konsep smart hotel di lobi Hotel Blue Sky, Suis Iswandi selaku General Manager dan key informan pada penelitian ini menjelaskan bahwa

“hotel ini adalah smart hotel, yang memang memiliki fasilitas diatas smart hotel. Hal itu bukanlah hal membingungkan untuk orang banyak, karena dari segi desainnya pun orang pasti akan tahu bahwa ini adalah hotel yang mempunyai konsep smart hotel. Hal itu diwakili oleh pelayanan yang memang dasar dari pelayanan hotel yang cukup membuat pelanggan puas”

Selanjutnya Arben Siahaan selaku Food and Beverages Coordinator di Hotel Blue Sky juga menambahkan bahwasanya

“disini memang perlakuannya bukan seperti di hotel bintang lima, tapi pengunjung juga pasti tahu. Dari segi perabotan yang digunakan juga merupakan proses penyampaian pesan yang digunakan, dan penyampaian pesan tersebut sangat terlihat dari kursi-kursi yang diletakkan hanya dua saja didepan front office. Pasti setelah itu para pengunjungpun akan tahu bahwa ini adalah hotel yang berkonsepkan smart hotel”

Proses penyampaian pesan dengan cara nonverbal dapat membuat pengunjung tahu bahwa Hotel Blue Sky sudah memberikan konsep yang

(12)

matang mengenai smart hotel ini. Suis Iswandi sebagai General Manager mengatakan bahwa

“proses penyampaian pesan di Hotel Blue Sky sangatlah simple, karena itu dinamakan smart hotel. Menurut direktur sekaligus pemilik hotel ini, penyampaian pesan agar pengunjung tahu bahwa ini adalah smart hotel yaitu dengan tata cara peletakan perabotan yang sangat minimalis dan juga moderen. Minimalis artinya semua tidak berlebihan, tidak memakai warna yang mencolok. Dan moreren artinya semua perabot juga sangat up to date”

Ada berbagai faktor mengapa pengunjung sangat tertarik terhadap hotel ini walaupun hotel ini terkesan hotel budget, akan tetapi selalu menyaingi hotel bintang empat disekitarnya. Menurut Michel Atihuta yang memang langsung turun tangan kepada pengunjung, beliau mengatakan

“pada prinsipnya pengunjung sangat suka dengan konsep hotel bintang tiga yang memiliki fasilitas bintang empat. Dan pengunjung juga setuju atas penyampaian pesan yang disampaikan oleh pihak hotel kepada pengunjung bahwa ini adalah smart hotel, jadi pelayanannya pun memang standar. Tapi smart hotel memiliki tanggung jawab yang dengan fasilitas dasar, pelanggan harus merasa nyaman. Dan hanya di Hotel Blue Sky lah pengunjung merasa senang mendapatkan penginapan yang tidak mahal tapi tetap menjunjung kepuasan tamu”

Hal serupa juga ditambahkan oleh Hendra Purnama selaku Chief Accounting Hotel Blue Sky. Menurut beliau adalah

“penyampaian pesan konsep smart hotel di Hotel Blue Sky sudah sangat mencolok dengan terlihatnya bangunan yang kecil, konsep desain yang minimalis, dan juga moderen. Hal itu bisa lansung terlihat jika pengunjung melihat secara luas. Penyampaian pesan itu mungkin sampai mungkin juga tidak sampai ke pengunjung, karena kurangnya edukasi latar belakang yang sama antara pengunjung dengan hotel”

(13)

Dari keterangan para informan, sumber penyampaian pesan konsep smart hotel pada Hotel Blue Sky terletak pada desain dan perabot yang melambangkan keminimalisan yang merujuk kepada konsep smart hotel. Pihak hotel juga mempunyai kewajiban yang mengikat bahwasanya smart hotel adalah konsep yang memberikan kenyamanan terhadap pelanggannya walaupun konsep ini adalah konsep yang mempunyai fasilitas dasar saja. Hal itu tidak mengubah dari segi minat pengunjung.

B. Kredibilitas Sumber

Dalam Dalam mekanisme kredibilitas sumber dalam penyampaian konsep smart hotel di Hotel Blue Sky, sponsor komunikasi sangat mempengaruhi cara komunikasi diterima oleh penerima. Jika sumbernya sangat disukai dan dihormati, pesan tersebut kemungkinannya lebih besar untuk dipercaya oleh penerima.

Berdasarkan wawancara dengan Suis Iswandi sebagai General Manager Hotel Blue Sky. Beliau mengatakan bahwa

“di Hotel Blue Sky bukan sekedar hotel bintang tiga biasa, tapi juga memiliki fasilitas bintang empat yang konsepnya didasari oleh perabotan yang baru dan moderen. Jadi di hotel ini bukan hanya sekedar memakai merek-merek biasa untuk perabotan hotel ini, tapi berkualitas dan menggunakan merek terkenal. Lalu penggunaan marmer di lantai lobi agar pengunjung tahu bahwa Hotel Blue Sky memegang teguh fasilitas bintang empat tersebut. Hal itu juga agar pengunjung mengerti bahwasanya hotel ini menggunakan konsep smart hotel minimalis moderen ”

Hal serupa juga dibenarkan oleh Michel Atihuta selaku Public Relations Hotel Blue Sky. Beliau mengatakan bahwa

“Hotel Blue Sky ini bukan saja diminati pengunjung dikarenakan oleh konsep bintang tiga fasilitas bintang empat. Tapi banyak sumber-sumber lainnya seperti iklan media cetak. Iklan nya dikemas sedemikian rupa dan pastinya mengungkapkan bahwasanya ini adalah hotel berkonsep smart hotel, dengan begitu pelanggan juga tertarik dikarenakan pihak hotel juga mempromosikan melalui media cetak, yang pastinya dipercaya oleh khalayak. Pelanggan

(14)

juga pasti tertarik oleh konsep yang didasari oleh konsep smart hotel minimalis moderen”

Dalam persaingan hotel yang saat ini menjamur, Hotel Blue Sky memberikan pelayanan dan fasilitas yang tidak kalah dengan hotel tetangganya. Dilain itu Hotel Blue Sky juga memberikan pelayanan khas yang tidak dijumpai hotel-hotel lainnya.

Hotel Blue Sky selalu memberikan senyum dan sapa khas dengan cara bersalaman dengan gaya pramugari dan pramugara di maskapai pesawat dengan cara menyatukan kedua belah telapak tangan dan ditaruh di dada lalu tersenyum. Dengan cara itu menunjukan kredibilitas yang menjual yang mampu menimbulkan keyakinan dan memberikan kesan jujur dan ketulusan hati dari Hotel Blue Sky.

Berdasarkan wawancara dengan Suis Iswandi selaku General Manager, beliau mengatakan bahwa

“hotel Blue Sky memberikan pelayanan yang tidak tanggung dan istimewa. Konsep smart hotel itu adalah investasi smart, jasa smart, karyawan smart. Jadi Hotel ini sangat menjunjung tinggi hal tersebut, yang mana pengaplikasiannya di praktekkan dengan cara salam sapa khas, karyawan yang selalu melayani walaupun dia adalah jabatan terendah, karena dengan adanya konsep karyawan smart, setiap karyawan dituntut untuk menjadi multi tasking” 4.2.1.2 Teori Interaksi Simbolik

Dalam penerapan interaksi simbolik konsep smart hotel di area lobi, pihak hotel selalu melakukan pembiasan makna melalui simbol-simbol yang ada di area lobi. Pemberitahuan secara halus tersebut diharapkan bisa mengedukasi pengunjung bahwasanya hotel ini adalah hotel yang mengandung konsep smart hotel.

Dalam penyampaian pesan konsep smart hotel di lobi Hotel Blue Sky, Suis Iswandi selaku General Manager dan key informan pada penelitian ini menjelaskan bahwa

“pembangunan yang memakan waktu banyak untuk konsep smart hotel di area lobi ini sangat sulit karena areanya yang terbatas tidak mencukupi untuk memberikan hal-hal lain yang berkaitan dengan

(15)

smart hotel yang bersifat moderen minimalis ini. Setiap sudut di area lobi ini dibangun oleh desain interior yang sangat mengerti dengan apa yang seharusnya konsep smart hotel dengan fasilitas bintang empat”

Hal tersebut dibenarkan oleh Michel Atihuta selaku Public Relations. Beliau berkata bahwa

“di setiap letak dan furniture yang digunakan sangat merepresentasikan konsep smart hotel. Hal ini cukup menantang karena harus secara simbolik memberitahu pengunjung bahwasanya ini adalah hotel berkonsep smart hotel. Tidak menutup kemungkinan bahwa hotel ini diberi apresiasi yang tinggi dikarenakan konsep smart hotel dengan furniture yang minimalis moderen”

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Arben Siahaan selaku F&B Coordinator. Beliau berkata bahwa

“memang konsep smart hotel ini sulit untuk diterka karena memang jika hanya dilihat dari furnitur dan desain lobi sangat terkesan minimalis moderen, tapi tidak dengan smart hotelnya. Karena smart hotel harus sesuatu yang simple. Tapi disini kesimpelannya adalah kuantiti. Jadi walaupun konsepnya minimalis moderen yang terkesan mewah, tapi kuantiti nya kecil. Seperti kursinya untuk menunggu di lobi hanya dua saja”

Hal tersebut disetujui oleh Suis Iswandi sebagai General Manager, beliau mengatakan bahwa

“sangat benar bahwa konsep hotel ini bintang tiga dengan fasilitas bintang empat. Jadi walaupun hotel ini adalah smart hotel, tapi perabotannya harus menjunjung konsep minimalis moderen yang dimana terkesan mewah. Akan tetapi hotel ini tetap mengusung konsep smart dengan cara kapasitas yang sedikit, dan area yang terbatas”

4.2.1.3 Simbol

Simbol mewakili sumber acuannya dalam cara yang konvensional. Tidak terlupakan bahwa makna-makna ini dibangun atas kesepakatan sosial yang bersifat simbolik. Dalam proses penyampaian pesan konsep smart hotel di area lobi, banyak yang menjadi pusat perhatian. Salah satunya furniture dan desain interior.

(16)

Dalam penyampaian pesan konsep smart hotel di lobi Hotel Blue Sky, Suis Iswandi selaku General Manager dan key informan pada penelitian ini menjelaskan bahwa

“banyak yang bisa dijadikan simbol untuk penyampaian pesan agar konsep smart hotel bisa lebih terlihat. Salah satunya dengan konsep pencahayaan yang natural. Yang natural maksudnya adalah pencahayaan yang tidak memerlukan energi yang lebih dari lampu, karena sudah mendapat pencahayaan dari matahari. Jadi area lobi ini sudah dibuat sedemikian rupa agar pencahayaan bisa masuk seperti ruang terbuka. Itu juga salah satu konsep dari smart hotel. Yang lainnya adalah, dengan kursi yang hanya disediakan dua untuk menunggu proses check in atau check out, hal itu juga bisa dijadikan simbol bahwasanya ini adalah smart hotel yang mengusung penempatan area yang kecil dan kuantiti yang sedikit tapi tetap memuaskan pelanggan”

Hal ini dibenarkan oleh Michel Atihuta selaku Public Relations, beliau berkata bahwa

“sangat disayangkan jika penyampaian pesan tersebut tidak terakomodir dengan baik kepada pelanggan. Karena dengan itu kita bisa memberikan kesan yang lebih untuk memuaskan pelanggan. Sebenarnya konsep smart hotel tidak hanya semata mata pencahayaan dan furniture, tapi kepada karyawan hotel juga harus menunjukkan ini adalah smart hotel dengan cara multi tasking dan sangat membantu tamu. Karena konsep smart hotel juga salah satunya adalah karyawan hotelnya itu sendiri, yaitu harus smart”

Juga di benarkan oleh Hendra Purnama selaku Chief Accounting, beliau berkata bahwa

“sebenarnya pengaruh konsep smart hotel ini cukup mempengaruhi occupancy. Karena tamu biasanya tertarik dengan konsep ini. Maka dari itu hotel ini bisa bertahan dengan pesaing yang lebih terkenal dan lebih lama bergelut dalam perhotelan. Jika dibandingkan dengan mereka kita sangat lumayan untuk hotel yang baru berdiri satu tahun. Tapi lagi-lagi karena konsep smart hotel yang berkonsep minimalis moderen yang juga bintang tiga yang mempunyai fasilitas bintang empat hotel ini sangat digemari oleh kalangan menengah keatas. Simbol smart hotel cukup hanya dengan melihat area yang terbatas saja bisa merepresentasikan ini adalah smart hotel. Tidak

(17)

adanya area luas antara pintu masuk dengan front office juga pertanda bahwa ini area ini terbatas”

Pemberian simbol secara abstrak ternyata sudah dipikirkan matang-matang saat hotel ini dibangun. Jadi sudah banyak konsep penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi Hotel Blue Sky.

4.2.1.4 Hasil Observasi

Dalam penelitian dilakukan sebuah observasi. Dalam observasi, diharuskan terlibat langsung dalam penelitian ini. Lalu dilakukan pengamatan tentang penelitian yang akan mendapatkan suatu hasil observasi.

Hasil observasi didapatkan dari kegiatan magang selama tiga bulan, yang dimulai dari tiga Februari sampai tiga Juni 2014 sebagai Marketing Public Relations. Dalam kerja praktek itu dapat dilihat kegiatan terjadinya proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi secara langsung.

Sebagai Marketing Public Relations pada saat melaksanakan kerja praktek yang secara langsung terjun di area lobi, penempatan furnitur, jumlah kursi, pencahayaan, area, dan karyawan, semua menunjukkan adanya konsep smart hotel.

Dengan pencahayaan yang terang yang semua berkonsepkan kaca, memang membuat lampu hampir tidak pernah digunakan selama siang hari karena di area lobi memang sudah mendapatkan pencahayaan yang terang dikarenakan setengah dari area lobi itu kaca, yang bisa dimasuki sinar matahari.

Hotel ini dijadikan hotel yang didominasi oleh kaca karena memang konsepnya sudah sangat melekat yaitu smart hotel. Penting untuk diketahui bahwa area juga menentukan pentingnya smart hotel yaitu jika area itu kecil, sudah bisa diketahui hotel itu adalah smart hotel. Dikarenakan Hotel Blue Sky tergolong mempunyai area yang terbatas di area lobinya, sangat membantu untuk proses penyampaian pesan untuk mengetahui bahwa ini adalah smart hotel.

Pembatasan kuantiti furnitur sangat memberikan kesan yang simpel dan minimalis. Simpel dan minimalis adalah salah satu konsep dari smart hotel. Memang benar di depan front office hanya terlihat dua buah kursi untuk tamu yang sedang melakukan proses check in atau check out.

Smart hotel juga merujuk pada karyawan yang harus mempunyai keterampilan yan banyak. Multi tasking pada setiap karyawan memberikan kesan

(18)

smart pada hotel tersebut, dan itulah salah satu ciri konsep smart hotel. Minimal karyawan di smart hotel harus menguasai bahasa Inggris.

Keterampilan yang banyak pada setiap karyawan, harus menutup kekecewaan setiap tamu, karena walaupun dengan area yang terbatas dan fasilitas yang minim, karyawan harus sangat memenuhi segala kebutuhan dan kenyamanan tamu.

Kebersihan dan kerapihan sangat diutamakan di Hotel Blue Sky. Karena jika dari area lobi saja sudah kotor dan tidak rapi, hilang sudah konsep smart hotel tersebut. Penting juga bahwa tamu harus mendapatkan kebersihan di area itu.

Terdapatnya cermin-cermin di area lobi hanya memberikan kesan tambahan agar hotel itu terkesan agak luas. Cermin adalah salah satu ciri yang memberikan kesan minimalis.

Di area lobi Hotel Blue Sky banyak sekali perabotan yang sekiranya sulit untuk untuk ditaruh, karena keterbatasan area itu. Dan pihak hotel tidak sembarangan menaruh berbagai atribut sebagai pelengkap di area lobi ini, karena akan terkesan penuh dan sesak. Dalam atribut-atribut tersebut pengelola yakin bahwa pengunjung akan puas jika melihat sesuatu yang diluar bayangan atau diluar imajinasi.

Dalam hal ini pihak hotel memberikan sedikit imajinasi tentang apa itu konsep smart hotel. Dan hasilnya adalah pada perabotan, desain dan atribut yang dipajang sedemikian rupa agar membuat pengunjung terkesima atas keartistikan yang dibuat oleh pengelola hotel untuk menciptakan Hotel Blue Sky menjadi hotel yang mempunyai konsep smart hotel.

Dalam hal proses penyampaian dengan memanfaatkan simbol harus ada sistem yang bergulir secara jelas apa itu yang disebut dengan penyampaian makna, dengan itu banyak sekali makna-makna yang tersirat dalam penempatan dan atribut dan desain yang dibuat sedemikian rupa di area lobi hotel. Dalam pelaksanaannya sejauh kita memandang apa yang ingin disampaikan oleh pengelola hotel terhadap konsep smart hotel sangat baik untuk dipelajari.

Dari keterangan seluruh informan, bahwa proses penyampaian pesan konsep smart hotel melalui simbol yang ada di area hotel itu benar dengan adanya fakta-fakta yang terlihat dari area lobi Hotel Blue Sky dan juga didapatkan dari pihak-pihak hotel yang secara langsung bertanggung jawab di area lobi hotel tersebut.

(19)

4.2.2 Pembahasan

Untuk menjelaskan analisa proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi, penarikan kesimpulan tentang hasil wawancara dan hasil observasi sebenarnya tidak berbeda jauh. Dari hasil wawancara dan observasi, diputuskan bahwa dalam proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi adalah merupakan hasil dari proses komunikasi.

4.2.2.1 Proses Penyampaian Pesan Dengan Memanfaatkan Simbol Konsep Smart Hotel di Area Lobi

Proses penyampaian dengan memanfatkan simbol di area lobi hotel melalui proses komunikasi yang di pakai pada teori penelitian ini yaitu model komunikasi Schramm. Dalam teori Schramm yang sirkuler ini dijelaskan bahwa proses komunikasi berhubungan dengan pengirim (encode) – menafsirkan (interpret) – menyandi ulang (decode) – mentransmisikan (transmit) – dan menerima sinyal (signal). Proses komunikasi di area lobi Hotel Blue Sky dapat dijelaskan lebih jelas sebagai berikut:

A. Sumber (Encode), Menafsirkan (Interpret), Penerima (Decode)

Setiap orang dalam proses komunikasi dapat sekaligus sebagai enkoder dan dekoder yang secara konstan menyandi balik tanda-tanda di sekitar kita. Dalam proses sirkuler ini setiap pelaku komunikasi bertindak sebagai enkoder dan dekoder.

Dia mendekode pesan yang dikirim dan mendekode pesan ketika menerimanya, dan juga menginterpret atau menerjemahkan pesan yang berhasil di sandikan atau disimbolkan. Disini sumber atau pengirim pesan adalah pihak hotel.

Pengirim pesan juga bisa disebut encode. Dalam pengiriman pesan konsep smart hotel di Hotel Blue Sky, si pengirim pesan atau pihak hotel saling bekerja sama untuk saling memberikan kesan smart hotel terhadap tamu.

Pihak hotel menjadi yang mengenkode dengan cara mengirim pesan tersebut kedalam bentuk simbol, dia juga menginterpret dengan cara

(20)

menerjemahkan kedalam dirinya bahwa ini adalah konsep smart hotel, dan juga dia yang menerima pesan tersebut yaitu mendekode dengan cara menerima pesan melalui simbol yang dia buat sendiri. Pihak hotel menjadi pengirim pesan yang baik, karena selalu mengelola simbol-simbol apa yang menjadi konteks smart hotel.

B. Pesan (Message)

Dalam proses penyampaian pesan sirkuler ini, setelah di encode, di terjemahkan, dan diterima kembali oleh pihak hotel, dia juga memberi pesan melalui simbol konsep smart hotel itu dengan cara mendesain area lobi tersebut 50 persen dengan kaca, agar cahaya matahari saat pagi sampai sore bisa masuk dengan lapang. Agar tidak lagi memakai lampu yang biayanya tinggai dan hal itu bukan konsep smart hotel. Lalu dengan space area lobi yang terbatas juga mengungkapkan bahwa hotel tersebut adalah hotel dengan konsep smart hotel.

Dengan konsep seperti itu juga harus memberikan furnitur yang simpel pula, di Hotel Blue Sky, sofa untuk tamu duduk disaat proses check in dan check out hanya diberikan dua buah saja, dikarenakan konsep smart hotel yang tadi sudah dibicarakan bahwa areanya kecil maka dari itu pemberian furniture juga tidak boleh berlebihan dengan kata lain kuantitinya harus sedikit agar terkesan lapang.

Konsep smart hotel harus diberi cermin yang banyak agar memberi kesan luas. Cermin memberi kesan satu bidang menjadi dua, dikarenakan pantulan tersebut. Tambahan bahwa Hotel Blue Sky adalah hotel bintang tiga dengan fasilitas bintang empat, dengan itu segala furnitur dan desainnya harus moderen disamping minimalis. Dengan begitu walaupun dengan konsep smart hotel tersebut, pihak hotel tetap mendesain lantai dengan marmer, tetap ada lounge dan juga furnitur dengan merek-merek terkenal.

C. Penerima (Decode), Menafsirkan (Interpret), Sumber (Encode)

Sama dengan pembahasan yang pertama, dikarenakan ini adalah model sirkuler, kembali bahwa yang menerima penyampaian pesan dengan memenfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi adalah pengunjung atau tamu.

(21)

Tamu adalah yang mendekode pesan yang dikirimkan oleh pihak hotel melalui simbol simbol smart hotel.

Setelah di encode oleh pengunjung, lalu kembali lagi dalam proses intepret yaitu proses memaknai. Proses memaknai disini adalah disaat tamu melihat simbol-simbol smart hotel tersebut dan dia langsung memproses pemikirannya agar bisa mengerti akan simbol-simbol yang merepresentasikan konsep smart hotel.

Selanjutnya tamu akan memproses kembali dalam mengenkode makna tersebut dengan menerima simbol-simbol tersebut yang mana merupakan bagian dari proses komunikasi.

D. Pesan (Message)

Di dalam message kali ini tamu akan memberikan sebuah jawaban, yang mana jawaban tersebut mungkin hanya pengunjung itu sendiri yang tahu. Jawaban itu bisa bermacam-macam, bisa berbentuk simbolik, bisa hanya dengan tertegun, bisa dengan bertanya dengan salah satu karyawan, bisa juga dengan hanya menewatinya saja.

Macam-macam jawaban tersebut itu disebut dengan feedback. Tapi disini lebih menekankan dengan message atau jawaban yang telah diproses melalui proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol tersebut.

Dengan memberikan konsep seperti itu dan para tamu pun menerima dengan sangat baik, mereka bisa mengetahui dan bisa sangat menyukai hotel tersebut.

Intinya adalah Hotel Blue Sky sudah memberikan semaksimal mungkin agar tercipta konsep smart hotel di Hotel Blue Sky. Dan melalui simbol-simbol tersebut mereka mengalurkan konsep smart hotel tersebut.

4.2.2.2 Kendala Yang Dihadapi Dalam Proses Penyampaian Pesan Dengan Memanfaatkan Simbol Konsep Smart Hotel di Area Lobi

Seperti yang dipaparkan oleh buku (Wasesa dan Macnamara 2010: 151) bahwa dengan kemampuan membangun kredibilitas, dengan sendirinya si pengirim pesan sebetulnya tidak hanya mengirimkan pesan, tetapi juga melalui proses edukasi yang mampu mengubah persepsi dan bahkan perilaku audiensi target sesuai dengan pendangan semula organisasi tersebut.

(22)

Dari hasil penelitian ditemukan beberapa kendala yang terjadi pada proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi. Kendala-kendala tersebut adalah sebagai berikut; Hambatan proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol adalah pada pengunjung di Hotel Blue Sky antara lain yaitu rendahnya edukasi yang dimiliki oleh setiap individu yang masuk ke area lobi. Mereka tidak tahu bahwa proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel tersebut sedang terjadi. Mereka cenderung apatis dan tidak perduli.

Juga kendala lainnya adalah berbedanya latar belakang yang dimiliki oleh setiap pengunjung. Ada yang tahu dan mengerti dengan konsep seperti itu adalah konsep smart hotel, ada juga yang tidak tahu dan mengabaikan konsep smart hotel tersebut.

Pengunjung yang memiliki pengetahuan banyak tentang konsep smart hotel pasti langung bertanya kepada karyawan tentang hotel ini. Sebaliknya jika pengunjung yang latar belakangnya tidak tahu menahu tentang konsep smart hotel ini pasti akan acuh terhadap konsep smart hotel ini pula. Latar belakanglah yang menyebabkan kendala yang terjadi di proses penyampaian pesan dengan memanfaatkan simbol konsep smart hotel di area lobi tersebut.

Pengunjung tidak sadar bahwa pengetahuan tentang konsep smart hotel itu penting untuk diketahui, karena semakin pengunjung itu tahu tentang konsep smart hotel yang ada di area lobi Hotel Blue Sky, semakin banyak keuntungan yang dia dapatkan pula di area tersebut.

Contohnya dengan pengunjung itu tahu bahwa hotel ini adalan konsep smart hotel adalah saat pengunjung itu hadir di lobi hotel, dan terlihat bahwa Hotel Blue Sky adalah hotel berkonsep smart hotel minimalis moderen, pengunjung itu akan langsung mengetahui bahwa jika menginap disini keuntungan yang akan dirasakan oleh tamu yang menginap yaitu dia akan lansung tahu bahwa konsep di setiap kamar di Hotel Blue Sky juga akan seperti di area lobi tersebut yaitu minimalis dan moderen.

Dengan kendala yang dimiliki oleh pengunjung, pihak hotel mempunyai ide agar mereka mengetahui bahwa keuntungan menginap disini adalah seperti tadi yang sudah dijelaskan, maka pihak hotel mengambil keputusan untuk memberikan gambaran yang besar di front office terhadap setiap kamar yang ada di Hotel Blue

(23)

Sky tersebut, agar pengunjung bisa melihat keuntungan yang akan dia dapatkan saat menginap.

(24)

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Cahaya Bintang Fortuna  Sumber: (Company Profile, 2013: 8)
Tabel 4.1 Position Level Hotel Blue Sky  Sumber: Mading Karyawan Hotel Blue Sky  NO  POSITION LEVEL  POSITION
Gambar 4.4 Lounge Hotel Blue Sky Petamburan 1  Sumber: (Company Profile, 2013: 24)
Gambar 4.5 Lounge Hotel Blue Sky Petamburan 2  Sumber: Dokumen Pribadi

Referensi

Dokumen terkait

Dakwah yang dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka, hingga dakwah yang dilakukan dengan menggunakan media sosial sebagai wadah penyampaian pesan (materi)

Berkaitan dengan tugas hubungan masyarakat pemerintah, Informan membenarkan bahwa IKP harus dapat menjalankan kegiatan yang terkait kebijakan program Desa Informasi

PSB SMART Ekselensia Indonesia memiliki empat fungsi yang harus dilaksanakan, antara lain Perpustakaan yang mengelola informasi dalam bentuk cetak (Perpustakaan Smart

Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku dapat diterima dengan baik dan tidak dianggap sebagai distorsi oleh karyawan jika keduanya memiliki

Dalam mendukung konsep smart city di kota Bandung terutama pada area smart payment dan smart commerce baik pemerintah maupun perusahaan-perusahaan penyedia uang

Media komunikasi dalam proses penyampaian pesan pada perayaan upacara Seren Taun sebenarnya sudah cukup diinterpretasikan melalui berbagai prosesi yang ditampilkan,

Namun penelitian ini tidak akan membahasa bagaimana miskomunikasi dalam penyampaian pesan ini, penelitian ini akan membahasa proses komunikasi yang dilakuakn oleh para

Memasukkan angka Memasukkan angka sesuai simbol yang ditulis dalam persamaan dan melakukan perhitungan dengan benar 3 Baik P-5 Membuat kesimpulan jawaban tapi tidak