DATA SEBAGAI INFORMASI DAN
INDIKATOR-INDIKATOR PEMBANGUNAN
Workshop Kepemimpinan dan Inovasi
Pemda Provinsi Bangka Belitung, Pangkal Pinang, 30-31 Juli 2015
Dr.Eng . Bonny Prasetya
Apakah Program SKPD Sudah Sesuai
dengan Kepentingan Masyarakat??
A B
C D
Yang dianggap penting masyarakatapi Kurang mendapat perhatian SKPD
Program yang dianggap masyarakat telah dilakukan dengan baik
Dilakukakan SKPD tapi dianggap masyarakat biasa saja
Program yang dianggap kurang penting oleh masyarakatapi dilaksanakan SKPD
APA ANDA MENGGUNAKAN DATA ?
APA ANDA MENGGUNAKAN INTUISI ?
APA ANDA MENGGUNAKAN INFORMASI ?
DARIMANA INFORMASI ITU DIDAPAT?
JAWAB PERTANYAAN-2
BERIKUT INI
DATA VERSUS INFORMASI
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya. Data bisa berupa suatu keadaan, gambar, huruf,
angka, bahasa dll, yang bisa digunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model,
formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari
data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal
ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah
suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi
juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun
pemrosesan data.
Data
Jumlah Penduduk Babel: PDRB Provinsi Babel
Proses
PDRB / Jumlah Penduduk = PDRB per kapitaInformasi
Keberhasilan PembangunanDEFINISI DAN KEGUNAAN DATA
DATA:
Sesuatu yang diketahui; memberikan gambaran tentang suatu
keadaan atau persoalan; selalu dikaitkan dengan tempat dan
waktu.
Contoh: Persentase penduduk miskin di Indonesia pada bulan
Maret 2011 sebesar 12,49 persen.
Data dibutuhkan dalam setiap proses manajerial.
Kegunaan data:
Dasar suatu
perencanaan
Alat kontrol terhadap
implementasi
perencanaan
Dasar evaluasi
terhadap hasil kerja
JENIS DATA (1)
Menurut Sifat
• Data kualitatif:
data yang tidak
berbentuk angka.
Contoh:
meningkat,
sangat meningkat.
• Data kuantitatif:
data berbentuk
angka.
Contoh: jumlah/
porsi makanan yang
dikonsumsi, tinggi
badan, berat
badan.
Menurut cara
pengumpulan
• Data primer:
data yang
dikumpulkan sendiri
langsung dari obyek
yang diteliti.
• Data sekunder
:
data yang diperoleh
dari pihak lain dalam
bentuk jadi/
publikasi.
Contoh: data yang
diperoleh dari BPS.
Menurut waktu
pengumpulan
• Data cross-section
:
data yang
dikumpulkan pada
satu waktu tertentu
dan
menggambarkan
keadaan pada
waktu dikumpulkan.
• Data berkala
:
data yang
dikumpulkan dari
waktu kewaktu
dengan tujuan untuk
memperoleh
gambaran tentang
perkembangan
suatu keadaan.
Data Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan
Informasi
Pengetahuan
Aksi
Data
Analisa
Keputusan
Pengolahan
Pengukuran
DATA SEBAGAI INDIKATOR
Reference
Indicators
Indikator
Input
Indikator
Proses
Indikator
Output
Indikator
Outcome
Indikator
Rujukan
INDIKATOR:
Indikator adalah alat pemantau yang dapat memberikan petunjuk atau
keterangan
Sebagai alat ukur tentang kondisi/posisi kita, seberapa jauh/dekat kita
Dimensions
of Quality
RELEVANCE ACCURACY TIMELINESS AND PUNCTUALITY ACCESSIBILITY AND CLARITY COMPARI-BILITY COHERENCEDIMENSI DATA
BERKUALITAS
Source: UK NSO
Good quality is not just
producing accurate, timely, accessible, understandable and coherent data that satisfy users needs, but also
 addressing respondent concerns regarding reporting burden and confidentiality
 ensuring institutional environment is impartial, objective, comprising sound methodology and cost-effective procedures
BEBERAPA KONSEP PEMBANGUNAN
1. KONSEP EKONOMI MAKRO
a. Hasil akhir pembangunan adalah adanya pertumbuhan ekonomi
b. Pendapatan nasional sebagai ukuran, dan hal yang perlu diperhatikan:
2. KEPENDUDUKAN
a. Laju pertumbuhan besar = Kesempatan kerja besar b. Kesempatan kerja terbatas = Tingkat kemiskinan rendah
3. TRANSISI DEMOGRAFI
a. Pertumbuhan stagnan - Kelahiran & kematian tinggi
b. Pertumbuhan cepat - Kelahiran tinggi, kematian rendah c. Pertumbuhan stabil - Kelahiran rendah, kematian rendah
4. STRUKTUR UMUR
a. Dependency Ratio, penduduk dibawah umum 15 th
dengan penduduk usia kerja sangat besar (negara sedang berkembang)
b. Usia kerja tinggi, usia dibawah umur 15 th rendah (negara maju)
c. Usia di bawah 15 th tinggi, angka kelahiran turun, pertumbuhan penduduk tetap tinggi.
5. PENGANGGURAN
a. Pengangguran terbuka
1). Tenaga sukarela yang tidak bekerja walaulpun mempunyai ketrampilan
2). Tenaga bukan sukarela yang mau bekerja tapi tdk ada kesempatan kerja
6. KEMISKINAN
a. Kemiskinan Absolut; penduduk yang tingkat
kesejahterannya berada di bawah garis kemiskinan.
b. Konsep “garis kemiskinan”; jumlah penghasilan minimum untuk dapat sekedar bertahan hidup
c. Kemiskinan relatif.
b. Underemployment, pekerja bangunan yang bekerja
pada waktu tertentu.
c. Disguised underemployment, angkatan kerja yang
INDIKATOR PEMBANGUNAN
1. Pendapatan per-kapita
2. Pertumbuhan ekonomi – pertumbuhan ekonomi tinggi
akan semakin besar penyerapan tenaga kerja
3. Laju inflasi – kenaikan harga barang & jasa (Indek
Harga Konsumen)
4. Surplus/defisit APBN/
Product Domistic Bruto
(PDB)
5. Pertumbuhan ekonomi (Sumbangan konsumsi,
Sumbangan investasi, pertumbuhan ekonomi).
6. Investasi dan Pembiayaan (Ratio investasi thd PDB,
Peranan investasi dunia usaha, Peranan dana luar
negeri diharapkan menurun)
7. Distribusi PDB; Ukuran kemajuan adalah besarnya
proporsi sektor industri dibanding pertanian
8. Distribusi kesempatan kerja; Sektor pertanian dan
Sektor industri (Proporsi industri lebih besar)
a. Meningkatnya peran & fungsi program legislasi
nasional
b. Meningkatnya jumlah tenaga perancang
perundang-undangan yang berkualitas.
1. Bidang Hukum
;
a. Meningkatnya keluarga yang menggunakan
jamban yang sehat
b. Meningkatnya keluarga yang menggunakan air
bersih
2. Bidang Sosbud
c. Meningkatnya tempat pengelolaan makanan
sehat.
d. Meningkatnya keluarga yang menghuni
rumah sehat.
CAPAIAN SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI
5,5 6,0 6,4 6,7 7,0 5,6 6,3 6,9 7,4 7,7 5,0 5,5 6,1 6,7 7,2 7,6 5,0 5,7 5,5 6,3 6,0 4,6 6,1 6,5 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Target RPJMN (Optimis) Target RPJMN (Moderat) Target RPJMN RealisasiRealisasi 2011 : Triw I (y on y)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah
tertentu, atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
PDRB harga berlaku menunjukkan kemampuan sumber
daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai
PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya
ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya.
Distribusi
PDRB
harga
berlaku
menurut
sektor
menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap
sektor ekonomi dalam suatu wilayah. Sektor-sektor
ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan
basis perekonomian suatu wilayah.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan
nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.
PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk
menunjukkan
laju
pertumbuhan
ekonomi
secara
keseluruhan atau setiap sektor/komponen dari tahun ke
tahun.
Rincian Pertumbuhan Sumber Pertumbuhan 2011 2012 2011 2012 (1) (2) (3) (4) (5) LAPANGAN USAHA 1. Pertanian 3,0 4,0 0,4 0,5 2. Pertambangan dan Penggalian 1,4 1,5 0,1 0,1 3. Industri Pengolahan 6,2 5,7 1,6 1,5 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,8 6,4 0,0 0,1 5. Konstruksi 6,7 7,5 0,4 0,5 6. Perdagangan 9,2 8,1 1,6 1,4 7. Pengangkutan dan Komunikasi 10,7 10,0 1,0 1,0 8. Keuangan 6,8 7,2 0,7 0,7 9. Jasa-jasa 6,7 5,2 0,6 0,5
PENGELUARAN
1. Konsusmsi Rumah Tangga 4,7 5,3 2,7 2,9 2. Konsumsi Pemerintah 3,2 1,3 0,3 0,1 3. PMTB 8,8 9,8 2,1 2,4 4. Ekspor Barang dan Jasa 13,6 2,0 6,3 1,0 5. Dikurangi Impor 13,3 6,7 4,8 2,5
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
6,5 6,2 6,5 6,2
PERTUMBUHAN EKONOMI CUKUP BAIK, KUALITAS BELUM MEMADAI
DISPARITAS TINGKAT
KEMISKINAN ANTAR KOTA
DAN DESA TINGGI
SEBAGIAN BESAR RT MISKIN
DI PEDESAAN BEKERJA DI
PERTANIAN..
Persentase Penduduk Miskin
Menurut Daerah 2004-Sept 2011
Persentase RT Miskin di PEDESAAN
Menurut Sumber Penghasilan Utama,
Maret 2011
NTP Stagnan, Upah Buruh Riil Cenderung Turun, Kesejahteraan
Petani Relatif Tidak Berubah
20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 45.000 Ja nu ar i 20 10 Fe br ua ri Ma re t A pr il Mei Juni Juli A gu st us Sept emb er Ok tobe r N op emb er D es emb er … Ja nu ar i 20 11 Fe br ua ri Ma re t A pr il Mei Jun i Juli A gu st us Sept emb er Ok tobe r N op emb er D es emb er … Ja nu ar i 20 12 Fe br ua ri Ma re t A pr il Mei Juni Juli A gu st us Sept emb er Ok tobe r N op emb er D es emb er … Ja nu ar i 20 13
Tren Upah Buruh Pertanian, 2008-2012
Nominal Riil
• Nilai Tukar Petani (NTP) relatif stagnan pada kisaran 100
• Upah buruh pertanian cenderung turun.
• Kesejahteraan petani relatif tidak berubah
34.01 49.50 47.97 38.70 37.90 38.40 37.3036.10 35.10 39.30 37.17 34.96 32.53 31.02 30.02 29.89 29.13 28.59 17.47 24.23 23.43 19.14 18.41 18.20 17.42 16.66 15.97 17.75 16.58 15.42 14.15 13.33 12.49 12.36 11.96 11.66 0 10 20 30 40 50 60
Jumlah Pend. Miskin % Pend. Miskin
Trend Kemiskinan di Indonesia 1996-2012
Kemiskinan meningkat di tahun 1998, 2002, 2006
16.70 16.00 17.75 16.58 15.42 14.15 13.30 12.36 11.66 12.00 11.50 10.50 9.50 8.00 13.50 12.50 11.50 10.50 10.00 7 9 11 13 15 17 19 Tingkat Kemiskinan Target RPJMN (Optimis) Target RPJMN (Moderat)
Realisasi Kemiskinan dan Target RPJMN, 2004-2014
Penurunan Kemiskinan Lambat, Target RPJMN 2012
Belum Tercapai
Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi, Maret 2012
3.7 4.2 5.1 5.5 5.9 6.5 6.7 7.1 8.2 8.2 8.2 8.2 8.4 8.5 10.1 10.110.7 13.213.413.7 13.815.315.4 16.0 16.2 17.3 17.718.619.5 20.921.8 28.2 31.1 0 5 10 15 20 25 30 35DISPARITAS TINGKAT KEMISKINAN ANTAR PROVINSI SANGAT TINGGI
Banyak penduduk yang
hidup di sekitar garis
kemiskinan. Mereka tidak
tergolong miskin tetapi
sangat rentan terhadap
kemiskinan.
11,96 % (29,13 juta penduduk miskin dan sangat miskin)
10,83% (26,39 juta penduduk rentan/hampir miskin)  1. Sangat Miskin: < 0,8*GK  2. Miskin ≤ 1*GK  3. Hampir Miskin: 1*GK - 1,2*GK  4. Tidak Miskin: > 1,2*GK
DISPARITAS TINGKAT KEMISKINAN ANTAR KOTA DAN DESA TINGGI
14.7 8.6 0 5 10 15 20 25 Kota Desa
SEBAGIAN BESAR RT MISKIN DI
PEDESAAN BEKERJA DI PERTANIAN..
Persentase Penduduk Miskin
Menurut Daerah 2004-2012
Persentase RT Miskin di PEDESAAN
Menurut Sumber Penghasilan Utama,
Maret 2011
IPM/HDI
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indikator penting untuk
mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk).
IPM merupakan indeks daya saing karena bisa dibandingkan antarwaktu dan
antarwilayah.
IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala
dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR) → tahun 2010 dan 2011
dilakukan penyempurnaan metodologi.
Dipilih tiga aspek pembangunan manusia yang paling mendasar yaitu:
• Longevity (umur panjang dan sehat)
• Knowledge (pengetahuan)