ASUH
ASUHAN AN KEPEKEPERAWRAWAATATAN N GAWGAWAAT DARUT DARURAT PADA PASIEN RAT PADA PASIEN DENGDENGANAN KETOASIDOSIS DIABETIK
KETOASIDOSIS DIABETIK MAKALAH
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tuga Kel!m"!k Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tuga Kel!m"!k
Mata Kuliah Ke"e#a$atan Ga$at Da#u#at II Mata Kuliah Ke"e#a$atan Ga$at Da#u#at II D!en Pem%im%ing & Lilik P#anata' S(Ke"(' M(Ke" D!en Pem%im%ing & Lilik P#anata' S(Ke"(' M(Ke"
Di%uat !leh & Di%uat !leh &
Di"#eentaikan !leh & Di"#eentaikan !leh & )
)((MMaa**e Ke Kaanna + a + ,,----))))..----..//00 11((MMuuttiiaa##a Ma Maagg**aalleenna + a + ,,----))))..----,,))00 .(M
.(M!na!nalilia a SitSitanganggangang+,g+,--)--)).).--.--.2020 /(N/(N3!m3!man an LuLuia$ia$ati ati + + ,--,--)))).--.--,,0,,0 ,(Melin*a
,(Melin*a 4it#iana 4it#iana + + ,--)),--)).--.50 .--.50 6(Renalia 6(Renalia Sa#i Sa#i Natiti Natiti + + ,--)),--)).--,/0.--,/0
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN PERDHAKI 7HARITAS SEKOLAH TINGGI KESEHATAN PERDHAKI 7HARITAS
PROGRAM STUDI S) KEPERAWATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI S) KEPERAWATAN PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK .-)18.-)/ TAHUN AKADEMIK .-)18.-)/
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Segala puji s
Segala puji serta rasa erta rasa syukur kehadirat Tuhan Ysyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkahang Maha Esa. Atas berkah da
dan n rarahmhmatat-N-Nyyalalah ah sesertrta a riridhdho-o-NyNya a sesehihingngga ga kakami mi dadapapat t memenynyelelesesaiaikakann penyusunan
penyusunan makalah makalah ini ini tentang tentang “Asuhan “Asuhan Keperaatan Keperaatan !aat !aat "arurat "arurat padapada #a
#asisien en dedengngan an KeKetotoasiasidodosisis s "i"iababetetik ik $. $. "e"engngan an haharaprapan an mamakakalalah h inini i dadapapatt mem
membanbantu tu mahmahasiasisa%sa%i i daldalam am memmempelapelajari jari matmata a kulkuliah iah KepKeperaeraataatan n gagaatat darurat &&.
darurat &&.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dal
dalam am ranrangka gka penpengemgembanbangan gan dasdasar ar ilmilmu u kepkeperaeraataatan n gagaat at dardarurat urat && && yanyangg berkaitan
berkaitan dengan dengan asuhan asuhan keperaatan keperaatan gaat gaat darurat darurat pada pada pasien pasien dengandengan Ketoas
Ketoasidosis "iabetik. Sidosis "iabetik. Selain itu elain itu tujuan dari tujuan dari penyupenyusunan makalah sunan makalah ini ini juga untuk juga untuk menambah aasan tentang pengetahuan !A"A' && se(ara meluas khususnya menambah aasan tentang pengetahuan !A"A' && se(ara meluas khususnya tentan
tentang g kegakegaatan atan pada pada KetoaKetoasidosis "iabetik. sidosis "iabetik. SehinSehingga gga besar besar harapaharapan n kami)kami) makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positi* bagi pengembang makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positi* bagi pengembang aasan pemba(a.
aasan pemba(a.
#enulis menyadari sepenuhnya baha makalah ini belum sempurna dan #enulis menyadari sepenuhnya baha makalah ini belum sempurna dan mas
masih ih perperlu lu perperbaibaikan kan sertserta a penpenyemyempurpurnaannaan) ) baibaik k dardari i segsegi i matmateri eri maumaupunpun pembahasan. +leh sebab itu dengan lapang dad
pembahasan. +leh sebab itu dengan lapang dada penulis akan menerima kritik dana penulis akan menerima kritik dan sara
saran n yanyang g si*asi*atnytnya a memmembanbangun gun demdemi i penpenyemyempurpurnaan naan makmakalah alah ini ini dimdimasaasa mendatang.
mendatang.
"emikianlah) semoga makalah ini berman*aat bagi pemba(a dan dapat "emikianlah) semoga makalah ini berman*aat bagi pemba(a dan dapat ikut memberikan sumbangan dalam men(erdaskan
ikut memberikan sumbangan dalam men(erdaskan kehidupan bangsa.kehidupan bangsa.
Palem%ang'
Palem%ang' A"#il A"#il .-)/.-)/ Penuli
DA4TAR ISI DA4TAR ISI
,alaman ,alaman ,alam
,alam judul judul ...i...i
Kata pengantar ... Kata pengantar ... iiii "a*tar isi ...iii
"a*tar isi ...iii
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN .... .... ...atar atar belakangbelakang ... ... BAB II TIN9AUAN TEORI BAB II TIN9AUAN TEORI /..#engertian ... /..#engertian ... ...// /./.#ato*isiologi...0
/./.#ato*isiologi...0
BAB III ASKEP GADAR PADA KETOASIDOSIS DIABETIK BAB III ASKEP GADAR PADA KETOASIDOSIS DIABETIK 0.. #engkajian keperaatan ...1 0.. #engkajian keperaatan ...1 0./. "iagnosa Keperaatan ...2 0./. "iagnosa Keperaatan ...2 0.0. &nter3ensi Keperaatan ...4 0.0. &nter3ensi Keperaatan ...4 0.1. &mplementasi keperaatan ...5 0.1. &mplementasi keperaatan ...5 0.6 E3aluasi keperaatan ...5 0.6 E3aluasi keperaatan ...5 BAB I: PENUTUP BAB I: PENUTUP 1.. 1.. Kesimpulan...Kesimpulan... 22 1./. Saran... 1./. Saran...22 "a*tar pustaka "a*tar pustaka
BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A(Lata# Belakang A(Lata# Belakang
Ketoasidosis diabeti( 7KA"8 merupakan kegaatan di bidang endokrin Ketoasidosis diabeti( 7KA"8 merupakan kegaatan di bidang endokrin ya
yang ng papaliling ng serserining g didihahadadapi pi ololeh eh papara ra dodoktkter er dadalam lam prprakaktetek k sesehahari-ri-hahari.ri. Ketoasidosis diabetikum juga salah satu komplikasi metabolik akut pada diabetes Ketoasidosis diabetikum juga salah satu komplikasi metabolik akut pada diabetes mellitus dengan perjalanan klinis yang berat dalam angka kematian yang masih mellitus dengan perjalanan klinis yang berat dalam angka kematian yang masih (ukup tinggi. Ketoasidosis diabetikum dapat ditemukan baik pada mereka dengan (ukup tinggi. Ketoasidosis diabetikum dapat ditemukan baik pada mereka dengan diabetes melitus tipe dan tipe /. Tetapi lebih sering pada diabetes melitus tipe . diabetes melitus tipe dan tipe /. Tetapi lebih sering pada diabetes melitus tipe .
Ketoa
Ketoasidosis diabetik disebabkan oleh sidosis diabetik disebabkan oleh penurpenurunan kadar unan kadar insuliinsulin n e*ekti* e*ekti* disirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti glukagon) disirkulasi yang terkait dengan peningkatan sejumlah hormon seperti glukagon) ka
katektekololamiamin) n) kokortirtisosol) l) dadan n grgrooth th hohormrmonone. e. KeKetotoasiasidodosisis s didiababetietik k 7K7KA"A"88 merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak dengna "iabetes merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak dengna "iabetes Melitus tipe 7&""M8. Mortalitas terutama berhubungan dengan edema serebri Melitus tipe 7&""M8. Mortalitas terutama berhubungan dengan edema serebri yang terjadi sekitar 659 - 259 dari seluruh kematian akibat KA".
yang terjadi sekitar 659 - 259 dari seluruh kematian akibat KA".
#eningkatan lipolisis) dengan produksi badan keton 7hidroksibutirat dan #eningkatan lipolisis) dengan produksi badan keton 7hidroksibutirat dan asetoasetat8 akan menyebabkan ketonemia dan asidosis metabolik. ,iperglikemia asetoasetat8 akan menyebabkan ketonemia dan asidosis metabolik. ,iperglikemia dan
dan asidasidosiosis s akaakan n menmenghaghasilksilkan an diudiuresiresis s osmosmotiotik k dehdehidraidrasi si dan dan kehkehilanilangangan elektrolit. Se(ara klinis) ketoasidosis terbagi kedalam tiga kriteria yaitu ringan) elektrolit. Se(ara klinis) ketoasidosis terbagi kedalam tiga kriteria yaitu ringan) sedang dan ber
sedang dan berat yang dibedat yang dibedakan menuakan menurut p, serum. rut p, serum. 'esiko KA" pad'esiko KA" pada &""Ma &""M adalah -:9 per pasien per tahun. 'isiko meningkat dengan kontrol metabolik adalah -:9 per pasien per tahun. 'isiko meningkat dengan kontrol metabolik yang jelek atau sebelumnya pernah mengalami episode KA") anak perempuan yang jelek atau sebelumnya pernah mengalami episode KA") anak perempuan ya
yang ng memmemasuasuki ki mamasa sa pupubeber r dadan n remremajaaja) ) ananak ak dedengngan an gagangngguguan an pspsikikiatiatririk k 7termasuk gangguan makan8) dan kondisi keluarga yang sulit 7termasuk status 7termasuk gangguan makan8) dan kondisi keluarga yang sulit 7termasuk status sos
sosial ial ekoekonomnomi i renrendah dah dan dan masmasalah alah asuasuranransi si keskesehatehatan8an8. . #en#engobgobataatan n dendengangan insulin yang tidak teratur juga dapat memi(u terjadinya KA".
Angka kematian ketoasidosis menjadi lebih tinggi pada beberapa keadaan yang menyertai) seperti ; sepsis) syok yang berat) in*ark miokard akut yang luas) pasien usia lanjut) kadar glukosa darah yang tinggi) uremia) kadar keasaman darah
yang rendah. Kematian pada pasien ketoasidosis usia muda) umumnya dapat dihindari dengan diagnosis (epat) pengobatan yang tepat dan rasional) serta memadai sesuai dengan dasar pato*isiologinya. #ada pasien kelompok usia lanjut) penyebab kematian lebih sering dipi(u oleh *aktor penyakit dasarnya.
!ejala yang paling menonjol pada ketoasidosis adalah hiperglikemia dan ketosis. ,iperglikemia dalam tubuh akan menyebabkan poliuri dan polidipsi. Sedangkan ketosis menyebabkan benda-benda keton bertumpuk dalam tubuh) pada sistem respirasi benda keton menjadi resiko terjadinya gagal na*as. +leh
sebab itu penanganan ketoasidosis harus (epat) tepat dan tanggap. Mengingat masih sedikitnya pemahaman mengenai ketoasidosis diabetik dan prosedur atau konsensus yang terus berkembang dalam penatalaksanaan ketoasidosis diabetik. Maka) perlu adanya pembahasan mengenai bagaimana metode tatalaksana terkini dalam menangani ketoasidosis diabetik.
B( Penge#tian
KA" adalah keadaan yang ditandai dengan asidosis met abolik akibat pembentukan keton yang berlebihan) sedangkan S,, ditandai dengan hiperos molalitas berat dengan kadar glukosa serum yang biasanya lebih tinggi dari KA" murni 7Ameri(an "iabetes Asso(iation) /::18.
"iabetik ketoasidosis adalah keadaan yang mengan(am hidup komplikasi dari diabetes mellitus tipe tergantung insulin dengan (riteria diagnosti( yaitu glukosa < /6: mg%dl) p, = > 5.0) serum bikarbonat >2 mE?%) ketoanemia atau ketourinia. 7@rden inda) /::28.
Ketoasidosis "iabetik adalah keadaan kegaatan atau akut dari "M tipe &) disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat kekurangan atau de*isiensi insulin) dikarakteristikan dengan hiperglikemia) asidosis) dan keton akibat kurangnya insulin 7Stillell) 44/8.
Ketoasidosis diabetikum adalah kasus kedaruratan endokrinologi yang disebabkan oleh de*isiensi insulin relati* atau absolut. Ketoasidosis "iabetikum terjadi pada penderita &""M. 7Marylyn E."ongoes) /:::8.
adi KA" merupakan komplikasi akut diabetes mellitus 7"M8 yang serius dan membutuhkan pengelolaan gaat darurat. Akibat diuresia osmotik) KA" biasanya mengalami dehidrasi berat dan dapat sampai menyebabkan syok .
7( Pat!;ii!l!gi
"iabetes ketoasidosis disebabakan oleh tidak adanya insulin atau tidak (ukupnya jumlah insulin yang nyata) keadaan ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat) protein dan lemak. Ada tiga gambaran klinis yang penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi) kehilangan elektrolit dan
asidosis.
Apabila jumlah insulin berkurang) jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula. "isamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali. Kedua *aktor ini akan mengakibatkan hipergikemia. "alam upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh) ginjal akan mengekresikan glukosa bersama-sama air dan elektrolit 7seperti natrium) dan kalium8. "iurisis osmotik yang ditandai oleh urinasi berlebihan 7poliuri8 ini kan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elekrolit. #enderita ketoasidosis yang berat dapat kehilangan kira B kira C)6 liter air dan sampai 1:: hingga 6:: mEg
natrium) kalium serta klorida selam periode aktu /1 jam.
Akibat de*isiensi insulin yang lain adalah peme(ahan lemak 7lipolisis8 menjadi asam B asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi benda keton oleh hati. #ada ketoasidosis diabetik terjadi produksi benda keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang se(ara normal akan men(egah timbulnya keadaan tersebut. Denda keton bersi*at asam) dan bila bertumpuk dalam sirkulasi darah) benda keton akan menimbulkan asidosis
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KETOASIDOSIS DIABETIK
A( KONSEP DASAR KEPERAWATAN
)( Pengkajian Anamnesis ; a. 'iayat "M b. #oliuria) #olidipsi
(. Derhenti menyuntik insulin d. "emam dan in*eksi
e. Nyeri perut) mual) mutah *. #englihatan kabur
g. emah dan sakit kepala
/. #emeriksan isik ;
a. +rtostatik hipotensi 7sistole turun /: mm,g atau lebih saat berdiri8 b. ,ipotensi) Syok
(. Na*as bau aseton 7bau manis seperti buah8 d. ,iper3entilasi ; Kusmual 7'' (epat) dalam8 e. Kesadaran bisa FM) letargi atau koma
*. "ehidrasi
0. #engkajian gaat darurat ; <P#ima#3 Su#=e3
8 Air Gay
#ada pasien dengan KA" jarang ditemukan sumbatan pada jalan napas) ke(uali dalam keadaan koma atau tidak sadar yang menyebabkan lidah klien dapat menyumbat saluran napas.
/8 Dreathing
Ta(hypnea sampai pernapasan kussmaul. 08 Fir(ulation
,ipotensi ortostatik dan ta(hy(ardia. Akral teraba dingin dan klien mengalami poliuri.
18 "isability
'espon neurologis klien dalam rentang sadar hingga koma) tergantung pada keparahan atau derajat asidosis yang dialami klien. !FS klien disesuaikan kondisi klien saat dibaa ke 'S.
<Se>!n*a#3 Su#=e3 #emeriksaan isik ;
8 Tekanan "arah ; hipotensi ortostatik. /8 Nadi ;takikardi.
08 '' ; takipnue sampai pernapasan kussmaul. 18 EK! ; T mungkin ele3asi.
68 Kulit ; kering) kemerahan) penurunan turgor) membran bu((al kering.
C8 #aru ; paru-paru bersih) nyeri peluritik) *ri(tion rubs 7dehidrasi8. 58 Abdomen ; tender) penurunan bising usus) kaku) tidak adanya bising usus) tenderness rebound 7"KA berat8.
28 Muskuloskeletal ; kelemahan) penurunan re*leks tendon dalam 7Krisanty) dkk.)/::48.
1. #engkajian head to toe a. "ata subyekti* ;
8 'iayat penyakit dahulu /8 'iayat penyakit sekarang 08 Status metaboli(
&ntake makanan yang melebihi kebutuhan kalori) in*eksi atau penyakit-penyakit akut lain) stress yang berhubungan dengan *aktor-*aktor psikologis dan so(ial) obat-obatan atau terapi lain yang mempengaruhi glukosa darah) penghentian insulin atau obat anti
hiperglikemik oral.
b. "ata +byekti* ; 8 Akti3itas % &stirahat
!ejala ; emah) letih) sulit bergerak%berjalan) kram otot) tonus otot menurun) gangguan istrahat%tidur
Tanda ; Takikardia dan takipnea pada keadaan istrahat atau akti*itas) letargi %disorientasi) koma
/8 Sirkulasi
!ejala ; Adanya riayat hipertensi) &M akut) klaudikasi) kebas dan kesemutan pada ekstremitas) ulkus pada kaki) penyembuhan yang lama) takikardia.
Tanda ; #erubahan tekanan darah postural) hipertensi) nadi yang menurun%tidak ada) disritmia) krekels) distensi 3ena jugularis) kulit panas) kering) dan kemerahan) bola mata (ekung.
08 &ntegritas% Ego
!ejala ; Stress) tergantung pada orang lain) masalah *inansial yang berhubungan dengan kondisi
Tanda ; Ansietas) peka rangsang 18 Eliminasi
!ejala ; #erubahan pola berkemih 7poliuria8) nokturia) rasa nyeri%terbakar) kesulitan berkemih 7in*eksi8) &SK baru%berulang) nyeri tekan abdomen) diare.
Tanda ; @rine en(er) pu(at) kuning) poliuri 7 dapat berkembang menjadi
oliguria%anuria) jika terjadi hipo3olemia berat8) urin berkabut) bau busuk 7in*eksi8) abdomen keras) adanya asites) bising usus lemah dan menurun) hiperakti* 7diare8 68 Nutrisi%Fairan
!ejala ; ,ilang na*su makan) mual%muntah) tidak mematuhi diet) peningkatan masukan glukosa%karbohidrat) penurunan berat badan lebih dari beberapa hari%minggu) haus) penggunaan diuretik 7ThiaHid8
Tanda ; Kulit kering%bersisik) turgor jelek) kekakuan%distensi abdomen) muntah) pembesaran tiroid 7peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula
darah8) bau halisitosis%manis) bau buah 7napas aseton8. C8 Neurosensori
!ejala ; #using%pening) sakit kepala) kesemutan) kebas) kelemahan pada otot) parestesi) gangguan penglihatan.
Tanda ; "isorientasi) mengantuk) alergi) stupor%koma 7tahap lanjut8) gangguan memori 7baru) masa lalu8) ka(au mental) re*leks tendon dalam menurun 7koma8) akti*itas kejang 7tahap lanjut dari "KA8.
!ejala ; Abdomen yang tegang%nyeri 7sedang%berat8
Tanda ; Gajah meringis dengan palpitasi) tampak sangat berhati-hati 28 #ernapasan
!ejala ; Merasa kekurangan oksigen) batuk dengan%tanpa sputum purulen 7tergantung adanya in*eksi%tidak8
Tanda ; apar udara) batuk dengan%tanpa sputum purulen) *rekuensi pernapasan meningkat
48 Keamanan
!ejala ; Kulit kering) gatal) ulkus kulit
Tanda ; "emam) diaphoresis) kulit rusak) lesi%ulserasi) menurunnya kekuatan umum%rentang gerak) parestesia%paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan 7jika kadar kalium menurun dengan (ukup tajam8.
:8 Seksualitas
!ejala ; 'abas 3agina 7(enderung in*eksi8
Masalah impoten pada pria) kesulitan orgasme pada anita 8 #enyuluhan%pembelajaran
!ejala ; aktor resiko keluarga "M) jantung) stroke) hipertensi. #enyembuhan yang lambat) penggunaan obat sepertii steroid) diuretik 7thiaHid8) dilantin dan *enobarbital 7dapat meningkatkan kadar glukosa darah8. Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan. 'en(ana pemulangan ; Mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diet) pengobatan) peraatan diri) pemantauan terhadap glukosa darah.
.( Diagn!a ke"e#a$atan
."e*isit 3olume (airan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikema) pengeluaran (airan berlebihan; diare) muntah) pembatasan intake akibat mual) ka(au mental.
/. #ola na*as tidak e*ekti* berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik. 0. 'esiko tinggi terhadap in*eksi 7sepsis8 berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa.
1. Ketidakseimbangan nutrisi;kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak (ukupan insulin) penurunan masukan oral) status hipermetabolisme.
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan in*ormasi. ,( Inte#=eni Ke"e#a$atan N O DIAGNOSA KEPERAWATAN TU9UAN DAN
KRITERIA HASIL INTER:ENSI
"e*isit Iolume Fairan "e*inisi ; #enurunan (airan intra3askuler) interstisial) dan%atau intrasellular. &ni mengarah ke dehidrasi) kehilangan (airan dengan pengeluaran sodium. Datasan Karakteristik; -Kelemahan -,aus -#enurunan turgor kulit%lidah -Membran mukosa%kulit kering -#eningkatan denyut nadi) penurunan tekanan darah) penurunan 3olume%tekanan nadi -#engisian 3ena menurun - #erubahan status NO7& -luid balan(e -,ydration -Nutritional Status ; ood and luid &ntake K#ite#ia Hail & -Mempertahankan
urine output sesuai dengan usia dan DD) D urin-normal) ,T normal
- Tekanan darah) nadi) suhu tubuh dalam batas normal
- Tidak ada tanda tanda dehidrasi) Elastisitas turgor kulit baik) membran mukosa lembab) tidak ada rasa haus yang berlebihan
NI7 &
luid management
-#ertahankan (atatan intake dan output yang akurat -Monitor status hidrasi
7 kelembaban membran mukosa) nadi adekuat) tekanan darah ortostatik 8) jika diperlukan
- Monitor 3ital sign
- Monitor masukan makanan % (airan dan hitung intake kalori harian
- Kolaborasikan pemberian (airan &I
- Monitor status nutrisi
- Derikan (airan &I pada suhu ruangan
- "orong masukan oral - Derikan penggantian
nesogatrik sesuai output - "orong keluarga untuk
membantu pasien makan - Taarkan sna(k 7 jus buah)
buah segar 8
- Kolaborasi dokter jika tanda (airan berlebih mun(ul meburuk
mental -Konsentrasi urine meningkat --Temperatur tubuh meningkat --,ematokrit meninggi -Kehilangan berat badan seketika 7ke(uali pada third spa(ing8.
aktor-*aktor yang berhubungan ; --Kehilangan 3olume
(airan se(ara akti* -- Kegagalan
mekanisme pengaturan
- #ersiapan untuk tran*usi
/ #ola Na*as tidak e*ekti* "e*inisi ; #ertukaran udara inspirasi dan%atau ekspirasi tidak adekuat Datasan karakteristik ; -#enurunan tekanan inspirasi%ekspirasi --#enurunan pertukaran
udara per menit -Menggunakan otot perna*asan tambahan - Nasal *laring --"yspnea --+rthopnea NO7 & --'espiratory status ; Ientilation --'espiratory status ; Airay paten(y
-Iital sign Status K#ite#ia Hail & - Mendemonstrasikan
batuk e*ekti* dan suara na*as yang bersih) tidak ada
sianosis dan dyspneu 7mampu
mengeluarkan sputum) mampu berna*as dengan
mudah) tidak ada
NI7 &
Ai#$a3 Management
- Duka jalan na*as) guanakan teknik (hin li*t atau ja thrust bila perlu
- #osisikan pasien untuk memaksimalkan 3entilasi - &denti*ikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan na*as buatan
- #asang mayo bila perlu -- akukan *isioterapi dada
jika perlu
- Keluarkan sekret dengan batuk atau su(tion
- #erubahan penyimpangan dada -- Na*as pendek - Assumption o* 0-- point position --#erna*asan pursed-lip --Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama - #eningkatan diameter anterior-posterior --#erna*asan rata-rata%minimal Dayi ; > /6 atau < C: @sia -1 ; > /: atau < 0: @sia 6-1 ; > 1 atau < /6 @sia < 1 ; > atau < /1 -- Kedalaman perna*asan "easa 3olume tidalnya 6:: ml saat istirahat
Dayi 3olume tidalnya C-2 ml%Kg -Timing rasio - #enurunan kapasitas 3ital aktor yang berhubungan ; -,iper3entilasi -"e*ormitas tulang pursed lips8 - Menunjukkan jalan na*as yang paten 7klien tidak merasa ter(ekik) irama na*as) *rekuensi perna*asan dalam rentang
normal) tidak ada suara na*as abnormal8 - Tanda Tanda 3ital
dalam rentang normal 7tekanan darah) nadi) perna*asan8
adanya suara tambahan - akukan su(tion pada mayo - Derikan bronkodilator bila
perlu
- Derikan pelembab udara Kassa basah NaFl embab - Atur intake untuk (airan
mengoptimalkan keseimbangan.
- Monitor respirasi dan status +/
Te#a"i !kigen
- Dersihkan mulut) hidung dan se(ret trakea
- #ertahankan jalan na*as yang paten
- Atur peralatan oksigenasi Monitor aliran oksigen - #ertahankan posisi pasien - +nser3asi adanya tanda
tanda hipo3entilasi
-Monitor adanya ke(emasan pasien terhadap oksigenasi
:ital ign M!nit!#ing
Monitor T") nadi)
suhu) dan ''
Fatat adanya
-Kelainan
bentuk dinding dada -#enurunan energi%kelelahan -#erusakan%pelemahan muskulo-skeletal -+besitas -#osisi tubuh -Kelelahan otot perna*asan -,ipo3entilasi sindrom - Nyeri -Ke(emasan -"is*ungsi Neuromuskuler - Kerusakan persepsi%kogniti* - #erlukaan pada
jaringan syara* tulang belakang
-&maturitas Neurologis
darah
Monitor IS saat
pasien berbaring) duduk) atau berdiri
Auskultasi T" pada
kedua lengan dan bandingkan
Monitor T") nadi)
'') sebelum) selama) dan setelah akti3itas Monitor kualitas dari nadi Monitor *rekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu) arna) dan kelembaban kulit Monitor sianosis peri*er Monitor adanya (ushing triad
7tekanan nadi yang melebar) bradikardi) peningkatan sistolik8 &denti*ikasi penyebab dari
perubahan 3ital sign 0 'esiko &n*eksi "e*inisi ; #eningkatan resiko masuknya organisme patogen aktor-*aktor resiko ; -#rosedur &n*asi* -Ketidak(ukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen -Trauma -Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan lingkungan -'uptur membran amnion -Agen *armasi 7imunosupresan8 -Malnutrisi -#eningkatan paparan lingkungan patogen - &monusupresi - Ketidakadekuatan imum buatan -Tidak adekuat NO7 & - &mmune Status - Knoledge ; &n*e(tion (ontrol - 'isk (ontrol K#ite#ia Hail & - Klien bebas dari tanda
dan gejala in*eksi - Menunjukkan
kemampuan untuk men(egah timbulnya in*eksi
- umlah leukosit dalam batas normal
- Menunjukkan
perilaku hidup sehat
NI7 &
In;e>ti!n 7!nt#!l +K!nt#!l in;eki0
- Dersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain - #ertahankan teknik isolasi
Datasi pengunjung bila perlu
- &nstruksikan pada
pengunjung untuk men(u(i tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
meninggalkan pasien - !unakan sabun
antimikrobia untuk (u(i tangan
- Fu(i tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperatan
- !unakan baju) sarung tangan sebagai alat pelindung
- #ertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
pertahanan sekunder 7penurunan ,b) eukopenia) penekanan respon in*lamasi8 -Tidak adekuat pertahanan tubuh primer 7kulit tidak
utuh) trauma jaringan) penurunan kerja silia)
(airan tubuh statis) perubahan sekresi p,) perubahan peristaltik8 -#enyakit kronik
line (entral dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
- !unakan kateter intermiten untuk menurunkan in*eksi kandung ken(ing
- Tingktkan intake nutrisi - Derikan terapi antibiotik
bila perlu
In;e>ti!n P#!te>ti!n
+"#!teki te#ha*a" in;eki0 - Monitor tanda dan gejala
in*eksi sistemik dan lokal - Monitor hitung granulosit)
GDF
- Monitor kerentanan terhadap in*eksi - Datasi pengunjung
- Saring pengunjung terhadap penyakit menular
- #artahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko - #ertahankan teknik isolasi
k%p
- Derikan peraatan kuliat pada area epidema
-- &nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan) panas) drainase - &speksi kondisi luka % insisi
bedah
- "orong masukkan nutrisi yang (ukup
- "orong masukan (airan - "orong istirahat
- &nstruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
- Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala in*eksi - Ajarkan (ara menghindari
in*eksi
- aporkan ke(urigaan in*eksi - aporkan kultur positi
1 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
"e*inisi ; &ntake nutrisi tidak (ukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
Datasan karakteristik ; - -Derat badan /: 9
atau lebih di baah ideal
- -"ilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari '"A 7'e(omended "aily Alloan(e8
--Membran mukosa dan konjungti3a pu(at - -Kelemahan otot yang
digunakan untuk menelan%mengunyah --uka) in*lamasi pada
rongga mulut
NO7 &
- Nutritional Status ; *ood and luid &ntake - Nutritional Status ;
nutrient &ntake
K#ite#ia Hail & - Adanya peningkatan
berat badan sesuai dengan tujuan - Derat badan ideal
sesuai dengan tinggi badan
-Mampu
mengidenti*ikasi kebutuhan nutrisi - Tidak ada tanda tanda
malnutrisi - Menunjukkan peningkatan *ungsi penge(apan dari menelan - Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NI7 &
Nut#iti!n Management - Kaji adanya alergi makanan - Kolaborasi dengan ahli giHi
untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. - Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake e - Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan 3itamin F
- Derikan substansi gula - Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk men(egah konstipasi - Derikan makanan yang
terpilih 7 sudah
dikonsultasikan dengan ahli giHi8
- Ajarkan pasien bagaimana membuat (atatan makanan harian.
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
--Mudah merasa kenyang) sesaat setelah mengunyah makanan
- "ilaporkan atau *akta adanya kekurangan makanan - -"ilaporkan adanya perubahan sensasi rasa - -#erasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan --Miskonsepsi - -Kehilangan DD dengan makanan (ukup --Keengganan untuk makan
--Kram pada abdomen - Tonus otot jelek --Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi
-Kurang berminat terhadap makanan --#embuluh darah
kapiler mulai rapuh --"iare dan atau
steatorrhea
--Kehilangan rambut yang (ukup banyak 7rontok8
--Suara usus hiperakti*
- Derikan in*ormasi tentang kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nut#iti!n M!nit!#ing - DD pasien dalam batas
normal
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor tipe dan jumlah akti3itas yang biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan - Monitor lingkungan selama
makan
- adalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
- Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi - Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan) rambut kusam) dan mudah patah - Monitor mual dan muntah - Monitor kadar albumin)
total protein) ,b) dan kadar ,t
-- Monitor makanan kesukaan - Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor pu(at) kemerahan) dan kekeringan jaringan konjungti3a
--Kurangnya in*ormasi) misin*ormasi aktor-*aktor yang berhubungan ; Ketidakmampuan pemasukan atau men(erna makanan atau mengabsorpsi Hat-Hat giHi berhubungan dengan *aktor biologis) psikologis atau ekonomi.
- Monitor kalori dan intake nuntrisi
- Fatat adanya edema)
hiperemik) hipertonik papila lidah dan (a3itas oral.
- Fatat jika lidah berarna magenta) s(arlet
C Kurang pengetahuan
"e*inisi ;
Tidak adanya atau kurangnya in*ormasi kogniti* sehubungan dengan topi( spesi*ik.
Datasan karakteristik ; mem3erbalisasikan adanya masalah) ketidakakuratan mengikuti instruksi) perilaku tidak sesuai.
aktor yang berhubungan ;
keterbatasan kogniti*) interpretasi terhadap in*ormasi yang salah) kurangnya keinginan NO7 & - Koldge ; disease pro(ess - Koledge ; health Deha3ior
K#ite#ia Hail & - #asien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang penyakit) kondisi) prognosis dan
program pengobatan - #asien dan keluarga
mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan se(ara benar
- #asien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
NI7 &
Tea(hing ; disease #ro(ess . . Derikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesi*ik
/. /. elaskan pato*isiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan *isiologi) dengan (ara yang tepat. 0. 0.!ambarkan tanda dan
gejala yang biasa mun(ul pada penyakit) dengan (ara
yang tepat
1. 1. !ambarkan proses
penyakit) dengan (ara yang tepat
6. 6. &denti*ikasi kemungkinan penyebab) dengna (ara yang
untuk men(ari in*ormasi) tidak mengetahui sumber-sumber in*ormasi. peraat%tim kesehatan lainnya.
C. C. Sediakan in*ormasi pada pasien tentang kondisi)
dengan (ara yang tepat 5. 5. ,indari jaminan yang
kosong
2. 2. Sediakan bagi keluarga atau S+ in*ormasi tentang kemajuan pasien dengan (ara yang tepat
4. 4. "iskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk men(egah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit ::. "iskusikan pilihan terapi
atau penanganan
. "ukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan se(ond opinion dengan (ara yang tepat atau diindikasikan //. Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan) dengan (ara yang tepat 00. 'ujuk pasien pada grup
atau agensi di komunitas lokal) dengan (ara yang tepat
11. &nstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi peraatan
kesehatan) dengan (ara yang tepat
1( Im"lementai
&mplementasi adalah tahap pelaksanaan terhadap ren(ana tindakan keperaatan yang telah ditetapkan untuk peraat bersama klien. &mplementasi dilaksanakan sesuai dengan inter3ensi yang telah diren(anakan.
/( E=aluai
E3aluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperaatan. Kegiatan e3aluasi ini merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperaatan yang telah ditentukan untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien se(ara optimal dan mengukur hasil dari proses keperaatan.
BAB III PENUTUP
)( Keim"ulan
Keto Asidosis "iabetikum 7KA"8 merupakan salah satu kompliasi akut "M akibat de*isiensi hormone insulin yang tidak dikenal dan bila tidak mendapat pengobatan segera akan menyebabakan kematian. Etiologi dari KA" adalah
&nsulin tidak diberikan dengan dosis yang kurang) keadaan sakit atau in*eksi pada "M) mani*estasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Ada tiga gambaran kliniks yang penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi) kehilangan elektrolit dan asidosis. "ehidrasi disebabkan mekanisme ginjal dimana tubuh terjadi hiperglikemia) sehingga ginjal mensekresikan dengan natrium dan air yang disebut poliuri. Kehilangan elektrolit merupakan kompensasi dari de*isiensi insulin. Sedangkan asidosis adalah peningkatan p, dan diiringi oleh penumpukan benda keton dalan tubuh. Keadaan ketoasidosis merupakan keadan yang memerlukan banyak pengontrolan dan pemantauan insulin dan (airan elektrolit) karena bila kekurangan atau malah terjadi kelebihan akan mengakibatkan komplikasi yang sulit untuk ditanggulangi.
Dila menemukan klien yang "M tetapi belum terjadi KA" berikan in*ormasi tentang KA" dan pen(egahan terhadap KA". Dila menemukan klien dengan KA") sebaiknya selalu kontrol pemberian insulin dan (airan elektrolit sehingga meminimalkan terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan.
DA4TAR PUSTAKA
http;%%lpkeperaatan.blogspot.(om%/:1%:%aporan-pendahuluan-ketoasidosis-diabetikum-KA".htmlJ.ISK"Au!eYhA
,ypergly(emi( (rises in patien ts ith diabetes mellitus. Ameri(an "iabetes Asso(iation. "iabetes Fare3ol/5 supplement /::1) S 41-S:/.
!aglia ) Gy(ko** ) Abrahamson M . A(ute hypergly(emi( (r isis in elderly. Med Fli N Am 22; :C0-:21) /::1.
Sikhan. /::4. Ketoasidosis Diabetikum. http;%%id.sh3oong.(om. "iakses pada tanggal 5 No3ember /:/.
Muhammad aiHi) Netty E#. K @NA&' 'S "r Soetomo Surabaya. Kuliah tatalaksana ketoasidosis diabetic. http;%%.pediatri(.(om. "iakses pada tanggal 5 No3ember /:/.
Galla(e TM) Matthes "'. 'e(ent Ad3an(e in The Monitoring and management o* "iabeti( Ketoa(idosis. Med /::1L 45 ; 550-2:.
"r. M,". Syahputra. "iabeti( ketosidosis. . ibrary.usu.a(.id. "iakses pada tanggal 5 No3ember /::.
Samijean Nordmark. Critical Care Nursing Handbook . http;%%books.google.(o.id. "iakses pada tanggal 5 No3ember /:/
Elisabeth E3a +akes) 'N. /::5. Diabetic Ketoacidosis DKA.
http;%%intensi3e(are.hsnet.ns.go3.au. "iakses pada tanggal 5 No3ember /:/.
Kitab(hi AE) isher N) Murphy MD ) 'umbak M ; "iabeti( ketoa(idosis and the hypergly(emi( hyperosmolar nonketoti ( state. &n oslins "iabetes Mellitus . 0th ed. Kahn F') Geir !F) Eds. #hiladelphia) ea ebiger) 441) p.502B55:
LAPORAN PENDAHULUAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM
(KAD)
A. PENGERTIAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
• Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik yang
ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif. KAD dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat. Akibat diuresis osmotik, KAD biasanya mengalami dehidrasi berat dan bahkan dapat sampai menyebabkan syok. Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis. Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin.
• KAD adalah keadaan yan g ditandai dengan asidosis met abolik akibat
pembentukan keton yang berlebihan, sedangk an SHH ditandai dengan hiperos molalitas berat dengan kadar glukosa serum yang biasanya lebih tinggi dari KAD murni (American Diabetes Association, !!")
• Ketoasidosis diabetikum adalah merupakan trias dari hiperglikemia, asidosis,
dan ketosis yang terlihat terutama pada pasien dengan diabetes tipe#$. (Sami%ean ºark, !!')
• Salah satu kendala dalam laporan mengenai insidensi, epide miologi dan
angka kematian KAD adalah belum ditemukannya kesepakatan tentang definisi KAD. Sindroma ini mengandung triad yang terdiri dari hiperglikemia, ketosis dan asi demia. Konsensus diantara para ahli dibidang i ni mengenai kriteria diagnost ik untuk KAD adalah pH arterial ,*, kadar bikarbonat $+ m-/, d an kadar glucosa darah 0 +! m gd/ disertai ketonemia dan ketonuria moderate (Kitabchi dkk, $11").
• Diabetic Keto Acidosis (DKA) adalah komplikasi akut yang mengancam %iwa
seorang penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol. Kondisi kehilangan urin, air, kalium, amonium, dan natrium menyebabkan hipo2olemia, ketidakseimbangan elektrolit, kadar glukosa darah sangat tinggi, dan pemecahan asam lemak bebas menyebabkan asidosis dan sering disertai koma. (http3medical#dictionary.thefreedictionary.com )
B. ETIOLOGI KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
Ada sekitar !4 pasien KAD yang baru diketahui menderita D5 untuk pertama kali. 6ada pasien yang sudah diketahui D5 sebelumnya, '!4 dapat dikenali adanya faktor pencetus. 5engatasi faktor pencetus ini penting dalam pengobatan dan pencegahan ketoasidosis berulang. 7idak adanya insulin atau tidak cukupnya %umlah insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh 3
$. 8nsulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi . Keadaan sakit atau infeksi
*. 5anifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati
9eberapa penyebab ter%adinya KAD adalah3
• 8nfeksi 3 pneumonia, infeksi traktus urinarius, dan sepsis. diketahui bahwa
%umlah sel darah putih mungkin meningkat tanpa indikasi yang mendasari infeksi.
• Ketidakpatuhan3 karena ketidakpatuhan dalam dosis
• 6engobatan3 onset baru diabetes atau dosis insulin tidak adekuat • Kardio2askuler 3 infark miokardium
• 6enyebab lain 3 hipertiroidisme, pankreatitis, kehamilan, pengobatan
kortikosteroid and adrenergik. (Sami%ean ºark,!!')
Krisis hiperglikemia pada diab etes tipe biasanya ter%adi karena ada keadaan yang mencetuskannya. :aktor pencetus krisis hiperglikemia ini antara lain 3
$. 8nfeksi 3 meliputi ! ;++4 dari kasus krisis hiperglikemia dicetuskan oleh 8nfeksi. 8nfeksinya dapat berupa 3 6neumonia, 8nfeksi traktus urinarius, Abses, Sepsis, /ain#lain.
. 6enyakit 2askular akut3 6enyakit serebro2askuler, 8nfark miokard akut, mboli paru, 7hrombosis <.5esenterika
*. 7rauma, luka bakar, hematom subdural. ". Heat stroke
+. Kelainan gastrointestinal3 6ankreatitis akut, Kholesistitis akut, =bstruksi intestinal >. =bat#obatan 3 Diuretika, Steroid, /ain#lain
6ada diabetes tipe $, krisis h iperglikemia sering ter%adi karena yang bersangkutan menghentikan suntikan insulin ataupun pengobatannya tidak ad ekuat. Keadaan ini ter%adi pada !#"!4 kasus KAD. 6ada pasien muda dengan D5 tipe $, permasalahan psikologi yang diperumit dengan gangguan makan berperan sebesar !4 da ri seluruh faktor yang mencetuskan ketoasidosis. :aktor yang bisa mendorong penghen tian suntikan insulin pada pasien muda meliputi ketakutan akan naiknya berat badan pada keadaan kontrol metabolisme yang baik, ketakut an akan %atuh dalam hypoglikem ia, pemberontakan terhadap otoritas, dan stres akibat penyakit kronis (?aglia dkk, !!")
D. TANDA DAN GEJALA KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
?e%ala klinis biasanya berlangsung cepat dalam waktu kurang dari " %am. 6oliuri, polidipsi dan penurunan berat badan yang nyata biasanya ter%adi beberapa hari men%elang KAD, dan sering disertai mual#muntah dan nyeri perut. &yeri perut sering disalah#artikan sebagai @akut abdomen@. Asidosis metabolik diduga men%adi penyebab utama ge%ala nyeri abdomen, ge%ala ini akan menghilang dengan sendirinya setelah asidosisnya teratasi.
Sering di%umpai penurunan kesadaran, bahkan koma ($!4 kasus), dehidrasi dan syok hipo2olemia (kulitmukosa kering dan penurunan turgor, hipotensi dan takikardi). 7anda lain adalah napas cepat dan dalam (Kussmaul) yang merupakan kompensasi hiper2entilasi akibat asidosis metabolik, disertai bau aseton pada napasnya.
• Sekitar '!4 pasien D5 ( komplikasi akut ) • 6ernafasan cepat dan dalam ( Kussmaul )
• Dehidrasi ( tekanan turgor kulit menurun, lidah dan bibir kering ) • Kadang#kadang hipo2olemi dan syok
• Didahului oleh poliuria, polidipsi. • iwayat berhenti menyuntik insulin
• Demam, infeksi, muntah, dan nyeri perut
(Dr. 5HD. Syahputra. Diabetic ketosidosis. http3www.library.usu.ac.id )
E. PATOFISIOLOGI KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
Ketoasidois ter%adi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainya %aringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton. 9ila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan men%adi asam sehingga %aringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya ter%adi karena tidak mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti kematian otot %antung, stroke, dan sebagainya.
:aktor faktor pemicu yang paling umum dalam perkembangan ketoasidosis diabetik (KAD) adalah infeksi, infark miokardial, trauma, ataupun kehilangan insulin. Semua gangguan gangguan metabolik yang ditemukan pada ketoasidosis diabetik (KAD) adalah tergolong konsekuensi langsung atau tidak langsung dari kekurangan insulin.
5enurunnya transport glukosa kedalam %aringan %aringan tubuh akan menimbulkan hiperglikemia yang meningkatkan glukosuria. 5eningkatnya lipolisis akan menyebabkan kelebihan produksi asam asam lemak, yang sebagian diantaranya akan dikon2ersi (diubah) men%adi keton, menimbulkan ketonaemia, asidosis metabolik dan ketonuria. ?likosuria akan menyebabkan diuresis osmotik, yang menimbulkan kehilangan air dan elektrolit seperti sodium, potassium, kalsium, magnesium, fosfat dan klorida. Dehidrsi ter%adi bila ter%adi secara hebat, akan menimbulkan uremia pra renal dan dapat menimbulkan syok hipo2olemik. Asidodis metabolik yang hebat sebagian akan dikompensasi oleh peningkatan dera%ad 2entilasi (peranfasan Kussmaul).
5untah#muntah %uga biasanya sering ter%adi dan akan mempercepat kehilangan air dan elektrolit. Sehingga, perkembangan KAD adalah merupakan rangkaian dari siklus interlocking 2icious yang seluruhnya harus diputuskan untuk membantu pemulihan metabolisme karbohidrat dan lipid normal.
Apabila %umlah insulin berkurang, %umlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang %uga . Disamping itu produksi glukosa oleh hati men%adi tidak terkendali. Kedua faktor ini akan menimbulkan hiperglikemi. Dalam upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, gin%al akan
mengekskresikan glukosa bersama#sama air dan elektrolit (seperti natrium dan kalium). Diuresis osmotik yang ditandai oleh urinasi yang berlebihan (poliuri) akan menyebabkan dehidrasi dan kehilangna elektrolit. 6enderita ketoasidosis diabetik yang berat dapat kehilangan kira#kira >,+ / air dan sampai "!! hingga +!! m- natrium, kalium serta klorida selama periode waktu " %am.Akibat defisiensi insulin yang lain adlah pemecahan lemak (lipolisis) men%adi asam# asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah men%adi badan keton oleh hati. 6ada ketoasidosis diabetik ter%adi produksi badan keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. 9adan keton bersifat asam, dan bila bertumpuk dalam sirkulasi darah, badan keton akan menimbulkan asidosis metabolik
Pathophyso!o"y o# DKA adapted from Brden3 7helanCs ritical are &ursing3 Diagnosis and 5anagement. +th ed.ited in &ursing onsult. www.nursingconsult.com
6ada keadaan normal kurang lebih +! 4 glukosa yang dimakan mengalami metabolisme sempurna men%adi =dan air, $! 4 men%adi glikogen
dan ! 4 sampai "! 4 diubah men%adi lemak. 6ada Diabetes 5ellitus semua proses tersebut terganggu karena terdapat defisiensi insulin. 6enyerapan glukosa kedalam sel macet dan metabolismenya terganggu. Keadaan ini menyebabkan sebagian besar glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah sehingga ter%adi hiperglikemia.
6enyakit Diabetes 5ellitus disebabkan oleh karena gagalnya hormon insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah men%adi glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan ter%adi hiperglikemi. ?in%al tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah adalah $'! mg4 sehingga apabila ter%adi hiperglikemi maka gin%al tidak bisa menyaring dan mengabsorbsi se%umlah glukosa dalam darah. Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine yang disebut glukosuria. 9ersamaan keadaan glukosuria maka se%umlah air hilang dalam urine yang disebut poliuria. 6oliuria mengakibatkan dehidrasi intraselluler, hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus menerus sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi.
6roduksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport glukosa ke sel#sel sehingga sel#sel kekurangan makanan dan simpanan karbohidrat, lemak dan protein men%adi menipis. Karena digunakan untuk melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia. 7erlalu banyak lemak yang dibakar maka akan ter%adi penumpukan asetat dalam darah yang menyebabkan keasaman darah meningkat atau asidosis. Eat ini akan meracuni tubuh bila terlalu banyak hingga tubuh berusaha mengeluarkan melalui urine dan pernapasan, akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah#buahan. Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan ter%adi koma yang disebut koma diabetik (6rice, $11+).
Pathway Ketoasidosis Diabetik
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) a. P%&%'saa La*o'ato'+&
,. G!+osa.
Kadar glukosa dapat ber2ariasi dari *!! hingga '!! mgdl. Sebagian pasien mungkin memperlihatkan kadar gula darah yang lebih rendah dan sebagian lainnya mungkin memiliki kadar sampai setinggi $!!! mgdl atau lebih yang biasanya bergantung pada dera%at dehidrasi. Harus disadari bahwa ketoasidosis diabetik tidak selalu berhubungan dengan kadar glukosa darah. Sebagian pasien dapat mengalami asidosis berat disertai kadar glukosa yang berkisar dari $!! ; !! mgdl, sementara sebagian lainnya mungkin tidak memperlihatkan ketoasidosis diabetikum sekalipun kadar glukosa darahnya mencapai "!!#+!! mgdl.
fek hiperglikemia ekstra2askuler bergerak air ke ruang intra2askuler. Bntuk setiap $!! mg d/ glukosa lebih dari $!! mg d/, tingkat natrium serum diturunkan oleh sekitar $,> m- /. 9ila kadar glukosa turun, tingkat natrium serum meningkat dengan %umlah yang sesuai.
. Ka!+&.
8ni perlu diperiksa sering, sebagai nilai#nilai drop sangat cepat dengan perawatan. K? dapat digunakan untuk menilai efek %antung ekstrem di tingkat potasium.
/. Ba'*oat.
Kadar bikarbonat serum adalah rendah, yaitu !# $+ m-/ dan pH yang rendah (>,'#,*). 7ingkat p= yang rendah ( $!# *! mmHg) mencerminkan kompensasi
respiratorik (pernapasan kussmaul) terhadap asidosisi metabolik. Akumulasi badan keton (yang mencetuskan asidosis) dicerminkan oleh hasil pengukuran keton dalam darah dan urin. ?unakan tingkat ini dalam hubungannya dengan kesen%angan anion untuk menilai dera%at asidosis.
0. S%! 1a'ah !%"ap (CBC).
7inggi sel darah putih (F9) menghitung (0 $+ G $!1 /) atau ditandai pergeseran kiri mungkin menyarankan mendasari infeksi.
2. Gas 1a'ah a't%' (ABG).
pH sering .*. <ena pH dapat digunakan untuk mengulang pH measurements. 9randenburg dan Dire menemukan bahwa pH pada t ingkat gas darah 2ena pada pasien dengan KAD adalah lebih rendah dari pH !,!* pada A9?. Karena perbedaan ini relatif dapat diandalkan dan bukan dari signifikansi klinis, hampir tidak ada alasan untuk melakukan lebih menyakitkan A9?. Akhir = pasang surut telah dilaporkan sebagai cara untuk menilai asidosis %uga.
3. K%to.
Diagnosis memadai ketonuria memerlukan fungsi gin%al. Selain itu, ketonuria dapat berlangsung lebih lama dari asidosis %aringan yang mendasarinya.
4. 56h1'os*+t'at.
Serum atau hidroksibutirat kapiler dapat digunakan untuk mengikuti respons terhadap pengobatan. 7ingkat yang lebih besar dari !,+ mmol / dianggap normal, dan tingkat dari * mmol / berkorelasi dengan kebutuhan untuk ketoasidosis diabetik (KAD).
7. U'a!ss (UA)
ari glikosuria dan urin ketosis. Hal ini digunakan untuk mendeteksi infeksi saluran kencing yang mendasari.
,8. Os&o!a!tas
Diukur sebagai (&a I) (m- /) I glukosa (mg d/) $' I 9B& (mg d/) .'. 6asien dengan diabetes ketoasidosis yang berada dalam keadaan koma biasanya memiliki osmolalitis 0 **! m=sm kg H=. Jika osmolalitas kurang dari
,,. Fos#o'
Jika pasien berisiko hipofosfatemia (misalnya, status gii buruk, alkoholisme kronis), maka tingkat fosfor serum harus ditentukan.
,-. T"at BUN &%"at.
Anion gap yang lebih tinggi dari biasanya. ,. Ka1a' '%at
Kenaikan kadar kreatinin, urea nitrogen darah (9B&) dan Hb %uga dapat ter%adi pada dehirasi. Setelah terapi rehidrasi dilakukan, kenaikan kadar kreatinin dan 9B& serum yang terus berlan%ut akan di%umpai pada pasien yang mengalami insufisiensi renal.
Ta*%! S#at6s#at p%t" 1a' t"a *%t+ 1%o&p%sas (p%'+'aa) &%ta*o! pa1a 1a*%t%s.
S#at6s#at Da*%t9 %toa91oss (KAD) Hyp%'os&o!a' o %tot99o&a (HONK) As1oss !atat
G!+osa p!as&a T"" Sa"at t"" B%':a'as
K%to% A1a T1a a1a B%':a'as
As1oss S%1a";h%*at T1a a1a H%*at D%h1'as Do&a Do&a B%':a'as Hp%':%t!as A1a T1a a1a A1a
*. P%&%'saa Da"ost
6emeriksaan diagnostik untuk ketoasidosis diabetik dapat dilakukan dengan cara3
$. 7es toleransi ?lukosa (77?) meman%ang (lebih besar dari !!mgdl). 9iasanya tes ini dian%urkan untuk pasien yang menun%ukkan kadar glukosa meningkat dibawah kondisi stress.
. ?ula darah puasa normal atau diatas normal. *. ssei hemoglobin glikolisat diatas rentang normal. ". Brinalisis positif terhadap glukosa dan keton.
+. Kolesterol dan kadar trigliserida serum dapat meningkat menandakan ketidakadekuatan kontrol glikemik dan peningkatan propensitas pada ter%adinya aterosklerosis.
>. Aseton plasma3 6ositif secara mencolok
. As. /emak bebas3 kadar lipid dan kolesterol meninggkat
'. lektrolit3 &a normalmenurunL K normalmeningkat semuL : turun 1. Hemoglobin glikosilat3 5eningkat #" kali normal
$!. ?as Darah Arteri3 pH rendah, penurunan H=* (asidosismetabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik
$$. 7rombosit darah3 Ht mungkin meningkat, leukositosis, hemokonsentrasi $. Breumcreatinin3 meningkatnormal
$*. Amilase darah3 meningkat mengindikasikan pancreatitis akut G. DIAGNOSIS KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
Didasarkan atas adanya Mtrias biokimiaM yakni 3 hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis. Kriteria diagnosisnya adalah sebagai berikut 3
• Hiperglikemia, bila kadar glukosa darah 0 $$ mmol/ (0 !! mgd/).
• Asidosis, bila pH darah ,*.
• kadar bikarbonat $+ mmol/).
Dera%at berat#ringannya asidosis diklasifikasikan sebagai berikut 3
• ingan3 bila pH darah ,+#,*, bikarbonat $!#$+ mmol/.
• Sedang3 bila pH darah ,$#,", bikarbonat +#$! mmol/.
• 9erat3 bila pH darah ,$, bikarbonat + mmol/.
H. DIAGNOSIS BANDING KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
KAD %uga harus dibedakan dengan penyebab asidosis, sesak, dan koma yang lain termasuk 3 hipoglikemia, uremia, gastroenteritis dengan asidosis metabolik, asidosis laktat, intoksikasi salisilat, bronkopneumonia, ensefalitis, dan lesi intrakranial.
I. KOMPLIKASI KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) Komplikasi dari ketoasidoisis diabetikum dapat berupa3 $. ?in%al diabetik ( &efropati Diabetik )
&efropati diabetik atau gin%al diabetik dapat dideteksi cukup dini. 9ila penderita mencapai stadium nefropati diabetik, didalam air kencingnya terdapat protein. Dengan menurunnya fungsi gin%al akan disertai naiknya tekanan darah. 6ada kurun waktu yang lama penderita nefropati diabetik akan berakhir dengan gagal
gin%al dan harus melakukan cuci darah. Selain itu nefropati diabetik bisa menimbulkan gagal %antung kongesif.
. Kebutaan ( etinopati Diabetik )
Kadar glukosa darah yang tinggi bisa menyebabkan sembab pada lensa mata. 6englihatan men%adi kabur dan dapat berakhir dengan kebutaan.
*. Syaraf ( &europati Diabetik )
&europati diabetik adalah akibat kerusakan pada saraf. 6enderita bisa stres, perasaan berkurang sehingga apa yang dipegang tidak dapat dirasakan (mati rasa).
". Kelainan Jantung.
7erganggunya kadar lemak darah adalah satu faktor timbulnya aterosklerosis pada pembuluh darah %antung. 9ila diabetesi mempunyai komplikasi %antung koroner dan mendapat serangan kematian otot %antung akut, maka serangan tersebut tidak disertai rasa nyeri. 8ni merupakan penyebab kematian mendadak. +. Hipoglikemia.
Hipoglikemia ter%adi bila kadar gula darah sangat rendah. 9ila penurunan kadar glukosa darah ter%adi sangat cepat, harus diatasi dengan segera. Keterlambatan dapat menyebabkan kematian. ?e%ala yang timbul mulai dari rasa gelisah sampai berupa koma dan ke%ang#ke%ang.
>. Hipertensi.
Karena harus membuang kelebihan glokosa darah melalui air seni, gin%al penderita diabetes harus beker%a ekstra berat. Selain itu tingkat kekentalan darah pada diabetisi %uga lebih tinggi. Ditambah dengan kerusakan#kerusakan pembuluh kapiler serta penyempitan yang ter%adi, secara otomatis syaraf akan mengirimkan signal ke otak untuk menambah takanan darah.
KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
J. PENATALAKSANAAN MEDIS KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) 7u%uan penatalaksanaan 3
$. 5emperbaiki sirkulasi dan perfusi %aringan (resusitasi dan rehidrasi), . 5enghentikan ketogenesis (insulin),
*. Koreksi gangguan elektrolit, ". 5encegah komplikasi,
+. 5engenali dan menghilangkan faktor pencetus.
A'$ay 1a B'%ath" =ksigenasi 2entilasi
Jalan napas dan pernapasan tetap prioritas utama. Jika pasien dengan kesadaran koma (?S ') mempertimbangkan intubasi dan 2entilasi. 6ada pasien tsb sementara saluran napas dapat dipertahankan oleh penyisipan ?uedel@s saluran napas. 6asang oksigen melalui masker Hudson atau non# rebreather masker %ika ditun%ukkan. 5asukkan tabung nasogastrik dan biarkan drainase %ika pasien muntah atau %ika pasien telah muntah berulang. Airway, pernafasan dan tingkat kesadaran harus dimonitor di semua treatment DKA. C'9+!ato
6enggantian cairan
Sirkulasi adalah prioritas kedua. DKA pada pasien yang menderita dehidrasi berat bisa berlan%ut pada shock hipo2olemik. =leh sebab itu, cairan pengganti harus dimulai segera. airan resusitasi bertu%uan untuk mengurangi hiperglikemia, hyperosmolality, dan counterregulatory hormon, terutama dalam beberapa %am pertama, sehingga mengurangi resistensi terhadap insulin. 7erapi 8nsulin paling efektif %ika didahului dengan cairan awal dan penggantian elektrolit. Defisit cairan tubuh $!4 dari berat badan total maka lebih dari > liter cairan mungkin harus diganti. esusitasi cairan segera bertu%uan untuk mengembalikan 2olume intra2askular dan memperbaiki perfusi gin%al dengan solusi kristaloid, koloid dan bisa digunakan %ika pasien dalam syok hipo2olemik. &ormal saline (&al !,14) yang paling sesuai. 8dealnya +!4 dari
total defisit air tubuh harus diganti dalam ' %am pertama dan +!4 lain dalam " %am berikutnya. Hati#hati pemantauan status hemodinamik secara teliti (pada pasien yang tidak stabil setiap $+ menit), fungsi gin%al, status mental dan keseimbangan cairan diperlukan untuk menghindari o2erload cairan.
(E!sa*%th E:a Oa%s< RN. -883. Da*%t9 K%toa91oss DKA)
K. PENGKAJIAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) $. Akti2itas 8stirahat
?e%ala 3 /emah, letih, sulit bergerakber%alan, Kram otot, tonus otot menurun, gangguan istirahattidur
7anda 3 7akikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktifitas, /etargidisorientasi, koma
6enurunan kekuatan otot . Sirkulasi
?e%ala 3 Adanya riwayat hipertensi, 85 akut, Klaudikasi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas, Blkus pada kaki, penyembuhan yang lama, 7akikardia
7anda 3 6erubahan tekanan darah postural, hipertensi, &adi yang menuruntidak ada, Disritmia, Krekels, Distensi 2ena %ugularis, Kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung
*. 8ntegritas go
?e%ala 3 Stress, tergantung pada orang lain, 5asalah finansial yang berhubungan dengan kondisi
7anda 3 Ansietas, peka rangsang ". liminasi
?e%ala 3 6erubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, asa nyeriterbakar, kesulitan berkemih (infeksi), 8SSK baruberulang, &yeri tekan abdomen, Diare 7anda 3Brine encer, pucat, kuning, poliuri ( dapat berkembang men%adi oliguriaanuria, %ika ter%adi hipo2olemia berat), Brin berkabut, bau busuk (infeksi), Abdomen keras, adanya asites, 9ising usus lemah dan menurun, hiperaktif
(diare)
+. &utrisiairan
?e%ala 3 Hilang nafsu makan, 5ualmuntah, 7idak mematuhi diet, peningkattan masukan glukosakarbohidrat, 6enurunan berat badan lebih dari beberapa hariminggu, Haus, penggunaan diuretik (7hiaid)
7anda 3 Kulit keringbersisik, turgor %elek, Kekakuandistensi abdomen, muntah, 6embesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah), bau halisitosismanis, bau buah (napas aseton)
>. &eurosensori
?e%ala 3 6usingpening, sakit kepala, Kesemutan, kebas, kelemahan pada otot, parestesia, ?angguan penglihatan
7anda 3 Disorientasi, mengantuk, alergi, stupor koma (tahap lan%ut). ?angguan memori (baru, masa lalu), kacau mental, efleks tendon dalam menurun (koma), Aktifitas ke%ang (tahap lan%ut dari DKA)
. &yerikenyamanan
?e%ala 3 Abdomen yang tegangnyeri (sedangberat)
'. 6ernapasan
?e%ala 3 5erasa kekurangan oksigen, batuk dengan tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksitidak)
7anda 3 /apar udara, batuk dengantanpa sputum purulen, :rekuensi pernapasan meningkat
1. Keamanan
?e%ala 3 Kulit kering, gatal, ulkus kulit
7anda 3 Demam, diaforesis, Kulit rusak, lesiulserasi, 5enurunnya kekuatan umumrentang erak, 6arestesiaparalisis otot termasuk otot#otot pernapasan (%ika kadar kalium menurun dengan cukup ta%am)
$!. Seksualitas
?e%ala 3 abas 2agina (cenderung infeksi), 5asalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita
$$. 6enyuluhanpembela%aran
?e%ala 3 :aktor resiko keluarga D5, %antung, stroke, hipertensi. 6enyembuhan yang, /ambat, penggunaan obat sepertii steroid, diuretik (thiaid), dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah). 5ungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan
encana pemulangan 3 5ungkin memerlukan bantuan dalam pengatuan diet, pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah
L. DIAGNOSA KEPERA=ATAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
$. Defisit 2olume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikema, pengeluaran cairan berlebihan3 diare, muntah, pembatasan intake akibat mual, kacau mental
. 6ola nafas tidak efektif berhubungan dengan kompensasi asidosis metabolik *. esiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan dengan peningkatan kadar
glukosa
". Ketidakseimbangan nutrisi3kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidak cukupan insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme.
M. RENCANA KEPERA=ATAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) NO
$ Defisit <olume airan
Definisi 3 6enurunan cairan intra2askuler, interstisial,
9atasan Karakteristik 3
- Kelemahan
- Haus
- 6enurunan turgor kulitlidah
- 5embran mukosakulit kering
- 6eningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah,
- 6engisian 2ena menurun
- 6erubahan status mental
- Konsentrasi urine meningkat
- 7emperatur tubuh meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third
:aktor#faktor yang berhubungan3
- Kehilangan 2olume cairan secara aktif
- Kegagalan mekanisme pengaturan
6ola &afas tidak efektif
9atasan karakteristik 3
- 6enurunan tekanan inspirasiekspirasi
- 6enurunan pertukaran udara per menit
- 5enggunakan otot pernafasan tambahan
- &asal flaring
- Dyspnea
- =rthopnea
- 6erubahan penyimpangan dada
- &afas pendek
- Assumption of *#point position
- 6ernafasan pursed#lip
- 7ahap ekspirasi berlangsung sangat lama
- 6eningkatan diameter anterior#posterior
- 6ernafasan rata#rataminimal 9ayi 3 + atau 0 >! Bsia $#" 3 ! atau 0 *! Bsia +#$" 3 $" atau 0 + Bsia 0 $" 3 $$ atau 0 " - Kedalaman pernafasan
Dewasa 2olume tidalnya +!! ml saat istirahat
9ayi 2olume tidalnya >#' mlKg
- 7iming rasio
- 6enurunan kapasitas 2ital
:aktor yang berhubungan 3 Hiper2entilasi
Kelainan bentuk dinding dada 6enurunan energikelelahan
6erusakanpelemahan muskulo#skeletal =besitas
6osisi tubuh
Kelelahan otot pernafasan Hipo2entilasi sindrom &yeri
Kecemasan
Disfungsi &euromuskuler Kerusakan persepsikognitif
6erlukaan pada %aringan syaraf tulang belakang 8maturitas &eurologis
* esiko 8nfeksi
Definisi 3 6eningkatan resiko masuknya organisme pa
:aktor#faktor resiko 3 6rosedur 8nfasif
Ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari pa 7rauma
Kerusakan %aringan dan peningkatan paparan lingku uptur membran amnion
Agen farmasi (imunosupresan) 5alnutrisi
6eningkatan paparan lingkungan patogen 8monusupresi
Ketidakadekuatan imum buatan
7idak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, 7idak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak u 6enyakit kronik
Definisi 3 8ntake nutrisi tidak cukup untuk keperluan m
9atasan karakteristik 3
- 9erat badan ! 4 atau lebih di bawah ideal
- Dilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari
- 5embran mukosa dan kon%ungti2a pucat
- Kelemahan otot yang digunakan untuk menelanmen
- /uka, inflamasi pada rongga mulut
- 5udah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah
- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan
- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa
- 6erasaan ketidakmampuan untuk mengunyah maka
- 5iskonsepsi
- Kehilangan 99 dengan makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- 7onus otot %elek
- &yeri abdominal dengan atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap makanan
- 6embuluh darah kapiler mulai rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang cukup banyak (rontok)
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi, misinformasi