PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Latar Belakang Latar Belakang
Panoftalmitis ialah peradangan pada seluruh bola mata yang juga termasuk sklera dan Panoftalmitis ialah peradangan pada seluruh bola mata yang juga termasuk sklera dan kapsul tenon sehingga bola mata menjadi rongga abses. Infeksi yang masuk kedalam bola mata kapsul tenon sehingga bola mata menjadi rongga abses. Infeksi yang masuk kedalam bola mata dapat melalui peredaran darah (secara endogen) atau perforasi dari bola mata (secara eksogen), dapat melalui peredaran darah (secara endogen) atau perforasi dari bola mata (secara eksogen), atau akibat tukak kornea perforasi.
atau akibat tukak kornea perforasi.1,21,2
Panoftalmitis merupakan suatu peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi yang Panoftalmitis merupakan suatu peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi yang mempengaruhi semua struktur dari
mempengaruhi semua struktur dari matamata. Biasanya keadaan ini terjadi pada pasien yang memiliki. Biasanya keadaan ini terjadi pada pasien yang memiliki kekura
kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh untuk setiap penyakit yang ngan dalam sistem kekebalan tubuh untuk setiap penyakit yang kronis seperkronis sepertiti diabetesdiabetes atau infeksi oleh irus
atau infeksi oleh irus !I"!I",, atau akibat dari trauma atau operasi pada mata yang menyebabkan atau akibat dari trauma atau operasi pada mata yang menyebabkan terbentuknya jalur yang dapat membuat mikroba menembus ke dalam bola mata.
terbentuknya jalur yang dapat membuat mikroba menembus ke dalam bola mata.
Pneumococcus
Pneumococcus memerurupapakakan n susuatatu u ororgaganinismsme e yyanang g papaliling ng seseriring ng memenynyebebababkakann panoftalmitis,
panoftalmitis, disamping disamping itu itu dapat dapat pula pula disebabkan disebabkan oleholeh Streptococcus, StaphylococcusStreptococcus, Staphylococcus dandan #.c
#.colioli. . $el$elain itu, ain itu, jamjamur ur (se(seperpertiti Candida albicansCandida albicans, !isto, !istoplaplasmasma,, Cryptococcus, dll), parasitCryptococcus, dll), parasit (seperti %o&oplasma, %o&ocara, dll), serta irus (sepert '", !I", dll) juga dapat menyebabkan (seperti %o&oplasma, %o&ocara, dll), serta irus (sepert '", !I", dll) juga dapat menyebabkan terjadinya panoftalmitis.
Tinjauan pustaka
Anatomi
Bola mata dibungkus oleh lapis jaringan, yaitu1, *
a $clera, yang merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk bentuk pada mata, merupakan bagian tertular yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sclera disebut kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata.
b +aringan uea, yang merupakan jaringan ascular, yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata, yaitu otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata, yaitu otot dilatator, sfingter iris dan otot siliar. Badan silia yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (auos humor), yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas kornea dan sclera.
c -apisan ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 1 lapis yang merupakan lapis membrane neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optic dan diteruskan ke otak.
Definisi
Panoftalmitis ialah peradangan pada seluruh bola mata yang juga termasuk sklera dan kapsul tenon sehingga bola mata menjadi rongga abses. Infeksi yang masuk kedalam bola mata dapat melalui peredaran darah (secara endogen) atau perforasi dari bola mata (secara eksogen), atau akibat tukak kornea perforasi.
Panoftalmitis merupakan suatu peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi yang mempengaruhi semua struktur dari mata. Biasanya keadaan ini terjadi pada pasien yang memiliki kekurangan dalam sistem kekebalan tubuh untuk setiap penyakit yang kronis seperti diabetes atau infeksi oleh irus !I", atau akibat dari trauma atau operasi pada mata yang menyebabkan terbentuknya jalur yang dapat membuat mikroba menembus ke dalam bola mata.1,
Etiologi
Panoftalmitis biasanya dapat disebabkan oleh masuknya organisme piogenik kedalam mata melalui luka yang terdapat pada kornea yang terjadi secara kebetulan atau akibat mengikuti perforasi suatu ulkus kornea. $ebagian kecil, kemungkinan dapat disebabkan oleh adanya
metastasis alamiah dan terjadi dalam kondisi seperti pyaemia, meningitis maupun septikaemia purpural.2,/
Pneumococcus merupakan suatu organisme yang paling sering menyebabkan panoftalmitis, disamping itu dapat pula disebabkan oleh Streptococcus, Staphylococcus dan
#.coli. $elain itu, jamur (seperti Candida albicans, !istoplasma, Cryptococcus, dll), parasit (seperti %o&oplasma, %o&ocara, dll), serta irus (sepert '", !I", dll) juga dapat menyebabkan terjadinya panoftalmitis./,0
Patogenesis
Panoftalmitis atau peradangan supuratif pada isi bola mata memiliki gejala yaitu terdapatnya nanah, palpebra yang bengkak, dan mata masih dapat digerakkan apabila pus keluar karena perforasi, panas, tetapi tekanan bola mata menjadi menurun, jaringan yang mengkerut, kemudian akan menjadi ptisis bulbi. %erjadinya panofthalmitis biasanya dikarenakan infeksi eksogen, misalnya pascabedah intraocular (terutama ekstraksi katarak), trauma tembus, atau tukak kornea yang mengalami perforasi.
$aat terjadi trauma penetrasi pada mata, korpus itreum menjadi bagian yang pertama kali akan terkena kemudian diikuti uea dan retina. asus metastasis, peradangan dimulai dengan terjadinya emboli septik pada arteri retina dan arteri choroid. eadaan ini biasanya mengenai kedua mata, bila pada kasus perforasi ulkus kornea atau infeksi pasca bedah intra ocular, peradangan dimulai dengan iridocyclitis jika infeksi tidak terlalu irulent, dapat dikontrol dengan pengobatan sedini mungkin. %api jika kuman terlalu irulent, peradangan purulen akan berangsurangsur menyebar ke bagian uea posterior dan mengenai seluruh jaringan uea dan
Infeksi endogen biasanya melalui hematogen dan merupakan penyulit dari bakteremia atau septikemia. 3an sangat jarang terjadi adanya inasi infeksi orbita ke dalam bola mata yang bersifat langsung. Infeksi ini proses penyebarannya juga dipengaruhi organisme penyebabnya
yaitu bakteri, jamur, parasite, dan irus./4
1. Bakteri
Bila panoftalmitis yang disebabkan karena bakteri, maka perjalanan penyakitnya akan cepat dan berat.0
• Pseudomonas
Bakteri batang gram negatif, bergerak, aerob5 beberapa diantaranya menghasilkan pigmen yang larut dalam air. Bakteri ini merupakan bakteri tipe ganas, merupakan patogen utama bagi manusia. Bisa menghancurkan semua bagian termasuk kornea5 sekret purulen, berupa nanah biru kehijauan5 mempunyai 6at proteolitik yang dapat menghancurkan fibrin5 banyak selsel yang mati, terutama leukosit, dan jaringan nekrosis.
• Staphylococcus
7dalah bakteri gram positif berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam rangkaian tak beraturan separti anggur. Bakteri ini mampu menghasilkan substansi (eksotoksin,
leukosidin, koagulase, dan enterotoksin), substansi ini meningkatkan kemampuannya untuk berlipat ganda dan menyebar secara luas ke dalam jaringan dan menghasilakan sekret mucopurulen (kental ber8arna kekuningan, elastis). Permukaan $tafilokok ditutupi dengan substansi yang dinamakan protein 7, yang menghambat fagositosis. Bakteri stafilokok yang telah difagostosis masih mampu bertahan dalam jangka 8aktu lama.
• Streptococcus
7dalah bakteri gram positif berbentuk bulat yang secara khas membentuk pasangan atau rantai selama masa pertumbuhan. $ekret pseudomembranacea, seolaholah melekat pada konjungtia tetapi mudah diambil dan tidak mengakibatkan pedarahan5 infeksi oleh bakteri ini akan membentuk sekret, terdapa tnya selsel lepas dan jaringan nekrotik,sehingga terjadi defek pada konjungtia.
2. Jamur
Bila panoftalmitis akibat jamur perjalanan penyakit akan berjalan perlahanlahan dan malahan gejala akan terlihat setelah beberapa minggu setelah terjadinya infeksi. 'andida albicans adalah salah satu jamur oportunis yang terpenting. -esi candida a8al ber8ujud retinitis granulomatosa nekrotikans fokal dengan atau tanpa koroiditis, yang ditandai lesi eksudatif putih berjonjot yang berhubungan dengan selsel dalam badan kaca yang menutupi lesi tersebut. -esi ini bisa menyebar d an mengenai saraf optik dan struktur mata lainnya. +amur ini juga bisa menyebabkan endoftalmitis, panoftalmitis, bercak 9oth, papilitis, dan ablasi retina. Penyebaran ke badan kaca dapat mengakibatkan terjadinya
abses badan kaca. +uga bisa akan terjadi ueitis anterior dengan selsel dan flare di dalam bilik mata depan, serta hipopion.,0,4
. Parasit
• Toxoplasma gondii
-esi okuler mungkin didapat inutero atau muncul sesudah serangan infeksi sistemik akut. %oksoplasmosis adalah penyebab retinokoroiditis paling umum pada manusia. ucing peliharaan dan spesies kucing lain berfungsi sebagai hospes definitif bagi parasit ini. :anita peka yang terkena penyakit ini selama kehamilan dapat
atau le8at udara ikut debu, daging kurang matang yang mengandung bradi6oit (parasit bentuk kista), dan taki6oit (bentuk proliferatif), yang diteruskan melalui plasenta.
%anda dan gejala infeksi parasit ini yaitu seperti melihat benda mengambang, penglihatan kabur, atau fotofobia. -esi okuler berupa daerahdaerah retinokoroiditis fokal nekrotik keputihputihan, kecil atau besar, satusatu atau mulipel. -esi yang aktif dapat bersebelahan dengan parut retina yang telah sembuh dan dikelilingi edem retina. 3apat terjadi askulitis retina, yang menimbulkan perdarahan retina. Peradangan berakibat terlihatnya selsel didalam itreus dan eksudasi. ungkin juga akan menimbulkan edem pada makula kistoid. Iridosklitis sering dijumpai pada pasien retinokoroiditis
toksoplasmik.
• Toxocara catidan Toxocara canis
%oksokariasis okuler dapat terjadi tanpa manifestasi sistemik. 7nakanak yang rentan terkena penyakit ini, berhubungan erat dengan binatang peliharaan dan karena memakan kotoran yang terkontaminasi oum %o&ocara. %elur yang termakan membentuk lara yang menembus mukosa usus dan masuk ke dalam sirkulasi sistemik, dan akhirnya sampai di mata.
%anda dan gejala lara %o&ocara diam di retina dan mati, menimbulkan reaksi radang hebat dan pembentukan antibodi %o&ocara setempat. eluhan berupa penglihatan kabur, atau pupil keputihan.
%erdapat tiga presentasi klinik, yaitu endoftalmitis, granuloma posterior lokal, dan granuloma posterior perifer dengan ueitisintermediate.
4. irus
anifestasi okuler pada infeksi !I" adalah bintik ;cotton wool”, peradarahan retina, sarcoma aposi pada permukaan mata dan adneksa, dan kelainan neurooftalmologik pada penyakit intrakranial. $elain itu sering terkena infeksi oportunistik. 9etinopati sitomegaloirus adalah penyakit yang membutakan dan merupakan infeksi okuler paling umum
!anifestasi klinik
Pasien dengan panoftalmitis akan terlihat sakit, mengigil disertai gejala endoftalmitis yang lebih berat. Pada mata terlihat kornea yang sangat keruh dan ber8arna kuning, hipopion, badan kaca dengan massa purulen yang disertai refleks kuning di dalamnya, konjungtia
kemotik, kelopak kemotik dan hiperemis. 7kibat jaringan ekstraokular juga meradang, maka bola mata menonjol atau eksoftalmus di sertai pergerakan mata yang terganggu maka
memberikan rasa sakit bila bergerak. elopak mata merah d an membengkak.1
Diagnosis
3iagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Pada umumnya pasien datang dengan keluhan demam, sakit kepala dan kadang < kadang muntah, rasa nyeri , mata merah, kelopak mata bengkak atau edem, serta terdapat penurunan tajam penglihatan./,0
• Pemeriksaan "isik
Pada pemeriksaan, ditemukan congesti conjungtia dengan injeksi ciliar hebat. 'hemosis conjungtia selalu ada dan kornea tampak keruh. amera oculi anterior sering menunjukkan pembentukan hypopion. Pupil mengecil dan menetap. $ebuah reflek ber8arna kuning terlihat pada pupil dengan illuminasi obliue. !al ini juga dapat terlihat pada eksudasi purulen dalam itreus humor. %erjadi peningkatan intra okuler. Proptosis derajat sedang serta gerakan bola mata terbatas disebabkan peradangan pada kapsul %enon=s (%enonitis)./,4
Pemeriksaan klinis yang baik dibantu slit lamp, sedangkan kausanya atau penyebabnya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan mikroskpik dan kultur. 3iagnosis laboratorium panoftalmitis secara integral berkaitan dengan terapinya. Biasanya cairan badan kaca (corpus itreum) diambil untuk contoh pada 8aktu dikerjakan debridemen rongga badan kaca (itrekomi). +ika gejala radang sangat berat dan eiserasi tidak segera dilakukan, maka pus atau nanah akan keluar mele8ati bagian anterior sklera setelah rasa nyeri dan gejala yang lainnya berkurang. $etelah beberapa minggu peradangan berlangsung dapat berakhir dengan terbentuknya fibrosis yang akan mengakibatkan ptisis bulbi.,/
Penatalaksanaan
a. !e#ikamentosa
Pengobatan dengan antibiotik dosis tinggi lokal dan sistemik harus segera dimulai, sepertiVancomycindan obatobat sulfa, misalnya
Trimethoprim- sulfamethoxazole. 3eksametason >a fosfat 1 mg, neomisina ,0 mg, polimiksina B sulfat
4 ?I (kandungan tiap ml tetes mata atau g salep mata). +ika peradangan terjadi pada segmen anterior bola mata, pengobatan yang intensif dengan kompres hangat, atropin lokal dan sulfonamide sistemik serta antibiotik sebaiknya diperiksa kemajuannya. +ika penyebabnya jamur diberikan amfotererisin B10 mikrogram sub konjungtia, flusitosin,
ketokona6ol secara sistemik, dan itrektomi.,4
Penyebab parasit (toxoplasma) diberikan pyrimetamine, 20 mg peroral per hari, sulfadia6ine, ,0 g per oral empat kali sehari selama / minggu. $elain itu mg kalsium leukoorin per oral dua kali seminggu, dan urin harus tetap dijaga agar tetap alkalis dengan minum satu sendok teh natrium bikarbonat setiap hari. 7lternatif lain clindamicyn, mg per oral empat kali sehari, dengan trisulfapyrimidine, ,01 g peroral empat kali sehari. 7ntibiotik lain spiramycin dan minocycline. %oksokakariasis okuler pengobatan dengan kortikosteroid secara sistemik atau periokuler bila ada tanda reaksi radang intra okuler, dipertimbangkan itrektomi pada pasien dengan fibrosis itreus nyata. $edangkan bila penyebabnya irus dapat diberikan sulfasetamid dan
antiirus (I3?). 7pabila mata sudah tidak dapat diselamatkan lagi harus segera dilakukan eiserasi./4
Non$ !e#ikamentosa E%iserasi
7dalah suatu tindakan operasi dimana isi bola mata dikeluarkan dan scleral cup disingkirkan. !al ini biasanya dilakukan pada kasus supuratiintraocular (panoftalmitis), perdarahan anterior staphyloma dan trauma penetrans pada bola mata dengan keluarnya
isi bola mata.4
Progonosis
Prognosis untuk mata yang terinfeksi oleh staphylococcus epidermidis keadaannya lebih baik, tetapi jika infeksinya karena Pseudomonas atau spesies gram negatif lainnya prognosisnya
Daftar pustaka
1. Ilyas, $. ata merah dengan penglihatan turun mendadak. 3alam* Ilmu Penyakit ata. #disi elima. +akarta* @akultas edokteran ?niersitas Indonesia5 21/* !al 1A01A4. 2. +ames, Bruce, dkk, -ecture >otes ftalmologi, #disi C, Penerbit #rlangga, +akarta, 24. . Ilyas, $. 7tlas Ilmu Penyakit ata, $agung $eto, +akarta, 2* 100140.
/. 9adjamin, %amin, 9.., dkk, Ilmu Penyakit ata, 7irlangga ?niersity Press , $urabaya, 1CCA* A0C2.
0. +a8et6 elnick, 7selberg. ikrobiologi edokteran, #disi 2, #D', +akarta, 1CC4* 211 2/.
Panoftalmitis
Disusun ole&'
1. !ell(ana "ransis)a Tamirin 11$*+14$+,1
*. Elsa -ariella Latupeirissa 11$*+1,$++4
/. !aria Anita Prin)ella 11$*+1,$+,1
Dokter pemiming' #r. AA. A(u 0atnaati2 3p. !
"AULTA3 ED5TE0AN U06DA *+17