• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

S IT I KUSMIYATI

NIM: 11408235

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 (Tiga) Ekslemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

A ss a la a m u ’ala ik u m . Wr. Wb.

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami

kirimkan naskah skripsi sau d a ri:

Nam a : Siti Kusmiayati

NIM : 11408235

Judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA

ARAB MELALUI METODE TA’BIRUSSUROH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULIJM SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah Skripsi.

Demikian untuk menjadi periksa.

W a ssa la a m u ’a la ik u m . W r. W b.

Salatiga, 10 Agustus 2010 Pembimbing

(3)

P E N G E S A Ha N k e l u l u s a n

Skripsi Saudara Siti Kusmiyati dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408235 yang

beijudul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Melalui Metode T a ’birussuruh Pada Siswa Kelas IV MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”. Telah dimonaqosahkan dalam sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari : Sabtu, 28 Agustus 2010 yang

bertepatan dengan 18 Romadhon 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari

syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan islam (S.Pdi).

Salatiga, 28 Agustus 2010 18 ramadhan 1431

(4)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SITI KUSMIYATI

NIM : 11408235

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 14 Agustus 2010

Penulis

SITI KUSM1YATI

(5)

S a 6 a rsa a t dico6a itu sewajarnya

(Bersyukur dikgta menerima ujian dan co6aan, sangat [uar

6iasa

PERSEMBAHAN

1. Skripsi ini penulis persembahkan

2. Bapak dan ibu yang selalu mendoakan ku.

3. Suami tercinta yang selalu membantu ku.

4. Adik-adik ku yang selalu memberi ku semangat.

5. Segenap guru yang telah memberi ku ilmu.

6. Teman-teman dan keluarga besar Ml Gatak.

vii

(6)

Kusmiyati, Siti (114 08 235) Tahun 2010.

Upaya meningkatkan hasil belajar bahasa arab melalui metode ta'birussalam pada

siswa kelas IV MI Darul Ulum Sugihan kecamatan tengaran, kabupaten semarang

tahun pelajaran 2009/ 2010

Skripsi Jurusan Tarbiyah

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

Pembimbing : H. Agus Waluyo. M.Ag

Kata K unci: Meningkatkan hasil belajar siswa, Metode ta’birussurah.

Untuk melatih siswa berpikir dan bertindak secara mandiri dan kreatif

dalam proses belajar mengajar, maka perlu lebih banyak di gunakan metode yang

banyak menimbulkan aktivitas berpikir siswa sebagai variasi metode ceramah.

Akan tetapi kenyataan di lapangan metode ceramah masih mendominasi proses

belajar mengajar sehari-hari. Untuk mengubah kecenderungan penerapan metode

ceramah saja, di sekolah perlu dilakukan penelitian tindakan yaitu dengan metode

ta’birussurah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa

Arab siswa kelas IV semester II MI Darul Ulum Sugihan tahun 2009/2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode ta’birussuran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas

yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi

dan refleksi. Pelaksanaan penelitian dapat di hentikan apabila hasil meningkatkan

dibandingkan dengan hasil pembelajaran sebelum mengunakan metode ini.

Adapun siklus yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 siklus, yaitu

siklus I, siklus II, siklus III. Pengumpulan data di lakukan dengan cara mengisi

lembar observasi guru dan siswa oleh peneliti dan dari soal. Soal evaluasi, baik

pre-test, post test I, post test II, dan post test III. Data yang diperoleh dianalisa dan

hasilnya sebagai bahan kajian untuk refleksi serta sebagai pedoman untuk

(7)

Halaman B erlo g o ... ii

Halaman J u d u l... iii

Halaman Persetujuan Pem bim bing...iv

Halaman Pengesahan Kelulusan ... v

Halaman Pernyataan Keaslian T u lisa n ... vi

Halaman M o tto ... vii

F. Penegasan Istilah dan Definisi O perasional...5

G. Metode P en elitian ...7

H. Sistematika Penulisan S k rip si... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar M en g ajar... 15

B. Hasil B elaja r... 23

C. Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah...28

D. Penerapan Metode Ta’birussunah dalam Pembelajaran Bahasa A r a b ... 34

(8)

A. Gambaran Umum Lokasi P en elitian ... 38

B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Obyek P en elitian ... 41

C. Pelaksanaan P en elitian ...42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian...49

B. Pem bahasan...54

BAB V PENUTUP

A. K esim pulan... 58

B. S a ra n ... 58

Daftar P u stak a... 60

(9)

3. Table 4.2 hasil pengamatan siswa siklus 1... 50

4. Table 4.3 hasil pengamatan siswa siklus II... 52

5. Table 4.4 hasil pengamatan siswa siklus III... 53

(10)

Lampiran

1. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I

2. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II

3. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus III

4. Soal Pretest dan Post Test Siklus I

5. Soal Pretest dan Post Test Siklus II

6. Soal Pretest dan Post Test Siklus III

7. Kunci Jawaban Pretest dab Post Test Sikus I

8. Kunci Jawaban Pretest dab Post Test Sikus II

9. Kunci Jawaban Pretest dab Post Test Sikus III

10. Lembar Observasi Sikap Siswa Siklus I

11. Lembar Observasi Sikap Siklus II

12. Lembar Observasi Sikap Siklus III

13. Analisis Hasil Pretes I

14. Analisis Hasil Post tes I

15. Analisis Hasil Pretes II

16. Analisis Hasil Post tes II

17. Analisis Hasil Pretes III

18. Analisis Hasil Post tes III

19. Hasil Observasi Siswa Siklus I

20. Hasil Observasi Siswa Siklus II

21. Hasil Observasi Siswa Siklus III

22. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus I

23. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus II

24. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus III

(11)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

manusia, karena pendidikan dapat mencapai tujuan yang diinginkan serta

dapat meningkatkan kwalitas sumber daya manusia. Setiap manusia wajib dan

berhak mendapatkan pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.

Sebagaimana tertuang dalam UUD Pasal 31 Ayat 1, 2, dan 3 amandemen III

dan IV yaitu:

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan (amandemen ke III)

2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah

wajib membiayainya (amandemen ke IV)

3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasional yang meningkatkan keamanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan

undang-undang (amandemen ke IV)

Kaitannya dengan pasal 31 di atas seorang warga Indonesia setidaknya

wajib mengikuti pendidikan 9 tahun, yang dimulai dari SD/MI hingga SLTP.

Dalam pendidikan tingkat dasar SD atau MI setiap siswa berhak mendapatkan

pengajaran baik ilmu umum maupun ilmu agama. Sebagai lembaga

p e n d id ik a n fo r m a l s e k o la h m e m p u n y a i tugas dan tanggung jawab untuk

mendidik siswanya. Untuk itu sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar

(12)

mengajar (KBM) sebagai sarana mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan.

Pendidikan dasar di tingkat SD atau MI pada dasarnya memberikan

pengetahuan dan kurikulum yang sama akan tetapi kurikulum pendidikan

agama Islam di MI lebih terperinci menjadi empat mata pelajaran yaitu Qur’an

Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan SKI. Sedang mata pelajaran bahasa, selain

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris terdapat juga pelajaran bahasa Arab yang

tidak diajarkan di SD.

Tujuan pemberian pelajaran bahasa Arab di MI adalah:

1. Agar faham dan mengerti apa yang dibaca dalam sholat dengan pengertian

yang mendalam

2. Agar mengerti membaca Al-Qur’an, sehingga dapat mengambil petunjuk

dan pengajaran dari padanya

3. Agar dapat belajar ilmu agam Islam dalam buku-buku yang banyak

dikarang dalam bahasa Arab, seperti ilmu tafsir, hadits, fiqih dan

sebagainya (Mahmud Junus, 1983:21).

Pelajaran bahasa Arab di MI mulai diberikan pada siswa kelas IV,

pada umumnya mereka kurang menyukai pelajaran ini, lebih-lebih bagi siswa

yang tidak pemah mengaji di rumah. Mereka akan sulit sekali untuk mengenal

huruf-huruf hijaiah apalagi untuk dapat membaca dan memahami materi

bahasa Arab tersebut. Padahal komponen utama bahasa Arab tidak hanya satu

aspek saja, melainkan 4 aspek yang harus dikuasai siswa yaitu menyimak

(13)

keempatnya saling berhubungan. Dewasa ini kondisi pembelajaran bahasa

Arab di madrasah-madrasah mengalami penurunan kualitas hal ini disebabkan

siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab. Demikian

juga yang dialami oleh siswa Madrasah lbtidaiyah Darul Ulum Sugihan

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Disini peran seorang guru bahasa Arab sangat mendukung sekali

kaitannya dengan hasil belajar peserta didik. Seorang guru yang aktif, kreatif

dan inovatif senantiasa dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan

menyenangkan bagi peserta didik melalui beberapa metode dan pendekatan

sehingga tujuan belajar yang diinginkan dapat tercapai. Perlu ditambahkan

pembahasan model pembelajaran bahasa Arab saat ini.

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tidakan

Kelas (PTK) yang diberi judul ’’UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'B1RUSSURAH

PADA SISWA KELAS IV Ml DARUL ULUM SUGIHAN KECAMATAN

TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang di atas maka perumusan masalah dari penelitian

ini adalah:

1. Apakah strategi pembelajaran melalui metode ta ’birussurah dapat

(14)

2. Apakah strategi pembelajaran melalui metode ta ’birussurah dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan

penelitian ini adalah mencari suatu pembuktian tentang ada tidaknya

peningkatan hasil belajar bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Darul Ulum

Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2009/2010.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi :

1. Guru

Dapat menumbuhkan minat guru untuk mengembangkan kemampuan

dalam merencanakan pembelajaran dengan metode yang lebih bervariasi,

sehingga tercapai suasana pembelajaran yang menyenangkan hingga pada

akhirnya akan meningkatkan minat belajar siswa yang secara tidak

langsung akan tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

2. Siswa

a. Dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran

bahasa Arab

b. Memberikan pengalaman bagi siswa untuk aktif dan kreatif dalam

proses pembelajaran

(15)

d. Meningkatkan hasil belajar siswa

3. Sekolah

a. Memberikan masukan untuk mengadakan pembinaan dan penyediaan

sarana dan prasarana dan penunjang lebih baik

b. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia

dalam peningkatan mutu pendidikan

E. Hipotesis Tindakan

Pemilihan metode yang tepat pada proses belajar mengajar sangat

mempengaruhi terhadap hasil yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Jika metode yang di pakai dalam pembelajaran kurang tepat,

maka siswa akan merasa cepat bosan dan kesulitan dalam memahami materi

pelajaran. Penerapan metode ta ’birussurah (mendeskripsikan gambar)

diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang akhirnya

berimplikasi pada pencapaian tujuan belajar secara maksimal. Maka hipotesis

yang diajukan pada skripsi ini adalah ’’dengan metode ta ’birussurah di

harapkan dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran bahasa Arab

siswa kelas IV MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang.

F. Penegasan Istilah dan Definisi Operasional

1. Penjelasan istilah

Untuk menghindari mis perception dan agar mendapat penjelasan

(16)

bahasa Arab melalui metode ta ’birussurah pada siswa kelas IV MI Darul

Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2009/2010”. Maka penulis perlu memberikan batasan sebagai berikut:

a. Upaya adalah usaha atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan dan mencari jalan keluar (Depdiknas,

2003:1250).

b. Meningkatkan adalah menaikkan derajat, taraf, memper tinggi

memperhebat (Depdiknas, 2003:1198).

c. Hasil adalah sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha

(Depdiknas, 2003:391).

d. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungan (Abu Ahmad, 2004:128).

e. Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang di arahkan ur.tuk

mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan

berbahasa Arab baik produktif maupun reseptif serta menumbuhkan

sikap positif terhadap bahasa itu (Departemen Agama RJ, 2004:141).

f. Metode ta ’birrussurah (mendiskripsikan gambar) (Depdiknas,

2004:258). Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan

kata-kata secara jelas dan terperinci. Gambar adalah tiruan barang

(orang, binatang, tumbuhan) yang dibuat dengan coretan pensil pada

(17)

2. Definisi operasional

Metode ta ’birussurah merupakan metode belajar bahasa Arab

dengan menampilkan gambar atau foto yang disertai penjelasan agar siswa

lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar bahasa Arab.

Langkah penggunaan metode ta ’birussurah:

a. Guru menyiapkan gambar terkait topik

b. Meminta siswa untuk mengamati gambar secara cermat

c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok

d. Semua anggota kelompok mencatat kosa kata sebanyak banyaknya

sesuai pengamatan gambar

e. Setiap kelompok menyusun kalimat sempurna dalam bahasa Arab dan

menulisnya di papan tulis

f. Selanjutnya setiap kelompok mendiskripsikan atau tabir cerita tentang

gambar yang diamati dalam bahasa Arab

g. Klarifikasi/kesimpulan/refleksi guru (Ismail SM, 2008:94)

G. Metode Penelitian

1. Rencana penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian

yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran

bahasa Arab di Ml Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang. Prosedur peneitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap-

tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti

(18)

melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang selama ini dilakukan,

mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan dengan rekan sejawat,

serta mengkaji teori ataupun metode pembelajaran yang relevan.

Berdasarkan refleksi awal serta diskusi dengan rekan tersebut maka

langkah awal yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan hasil belajar

bahasa Arab dengan meningkatkan aktifitas dan peran serta siswa dalam

kegiatan pembelajaran tersebut, sehubungan dengan hal ini, maka tindakan

yang paling tepat untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Arab adalah

dengan metode ta ’birussurah.

Adapun setiap siklus dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam perencanaan tindakan meliputi:

1) Membuat rencana pembelajaran yang akan diterapkan dalam

proses belajar mengajar

2) Menentukan pokok bahasan

3) Mempersiapkan cara dan fasilitas yang diperlukan

4) Mempersiapkan sumber belajar

5) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi

kegiatan evaluasi

6) Membuat format evaluasi

7) Melakukan stimulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk

(19)

b. Pelaksanaan (action)

Action dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun

sebagaimana tertuang dalam rencana pembelajaran

Langkah-langlah yang dilakukan yaitu:

1) Menguasai kelas

2) Menciptakan suasanan belajar yang menyenangkan

3) Guru mengadakan apersepsi untuk mengetahui hasil belajar anak

didik

4) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan

metode yang sesuai dan menarik perhatian peserta didik

c. Pengamatan (observation)

Selama action berlangsung guru mengamati hasil proses belajar

mengajar yang dilakukan siswa, guru mendata hasil kegiatan belajar

dengan menggunakan lembar observasi dan mencatat akan

tercapainya tindakan serta dampak vang terjadi setelah dilakukan

tindakan.

d. Refleksi

Hasil pengamatan (observasi) didiskusikan untuk memperoleh

gambaran tentang perilaku guru, siswa, kepala sekolah dan teman

kolaborasi dengan metode yang di rencanakan. Refleksi ini berfungsi

untuk memperoleh ketercapaia tujuan, apabila ditemukan kekurangan

(20)

siklus berikutnya. Apabila sudah berhasil perlu ditingkatkan lagi dan

di bina diberitahukan kepada teman yang lain untuk mengikutinya.

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah

sebagai berikut:

Perencanaan Pelaksanaan

tindakan I tindakan I

Refleksi I Pengamatan/

*

pengumpulan data I

Perencanaan Pelaksanaan

tindakan II tindakan II

Refleksi II Pengamatan/

◄= pengumpulan data II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

2. Subjek penelitian

a. Siswa

Siswa dan siswi kelas IV Ml Darul Ulum Sugihan Kecamatan

(21)

c. Pengamat

Pengamat sekaligus sebagai teman kolaborasi dilakukan oleh teman

sejawat (teman guru) dan Kepada MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang

d. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2009/2010

3. Langkah-langkah penelitian

Penelitian dalam perencanaan penelitian mengikuti prinsip SMART yang

artinya cerdas. Tindakan yang dipilih penelitian adalah:

a. Khusus spesifik, tidak terlalu luas

b. Mudah dilakukan, tidak sulit/berbelit

c. Dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan

d. Tidak menyimpang dari kenyataan dan jelas bermanfaat bagi dirinya

dan subjek yang dikenai tindakan

e. Tindakan tersebut sudah tentu jangka waktunya yaitu kapan dan dapat

di lihat hasilnya. Batasnya awaktu ini penting agar guru mengetahui

bentuk hasil yang diberikan kepada siswa dan lain kali kalau diulang

(22)

4. Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan:

a. Silabus

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Lembar kegiatan siswa

d. Tes formatif

e. Lembar kegiatan belajar mengajar

5. Pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan pemasalahan yang

diteliti penulis menggunakan tiga metode dalam penelitian ini yaitu:

a. Dokumentasi

Untuk mencari data mengenai siswa kelas IV yang berupa buku

administrasi kelas, profil madrasah dan lain sebagainya.

b. Tes

Digunakan lembar tes yang dikerjakan siswa, untuk mngeiahui

penguasaan materi siswa baik berupa tes awal maupun tes akhir

c. Observasi

Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan di MI Darul Ulum Sugihan

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang untuk melihat hasil belajar

bahasa Arab khususnya kelas IV.

6. Analisis data

Analisis data yaitu proses menyederhanakan, menyeleksi dan

(23)

bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap

tujuan penelitian tindakan kelas.

Untuk menganalisa data yang diperoleh peneliti menganalisa data-

data yang berupa konsep, keterangan yang merupakan interprestasi

terhadap data yang diperoleh dalam pengamatan dan penelitian dengan

menggunakan cara berfikir induktif yaitu berangkat dari data khusus

kemudian diambil kesimpulan yang sifatnya umum. Dalam setiap siklus

akan dilakukan refleksi yang kemudian menjadi evaluasi dan

pertimbangan dalam pelaksanaan siklus berikutnya. Sehingga dengan

melakukan refleksi tersebut peneliti memiliki wawasan otentik untuk

menafsirkan data.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Rangkuman laporan penelitian tindakan kelas disusun dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan memuat; latar belakang masalah, rumusn

masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian,

definisi istilah/operasional, metode penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka memuat berbagai faktor yang menyebabkan hasil

belajar rendah, teori belajar, serta berbagai pendekatan dan strategi

(24)

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar Mengajar

Peristiwa belajar mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan.

Pandangan tentang belajar mengajar tersebut banyak mengalami

perkembangan sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

pesat. Sehingga timbul berbagai pandangan dan konsep baru dalam bidang

pendidikan yang tentunya memberikan modus baru dalam strategi belajar

mengajar. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan-perubahan atau inovasi

yang cukup mendasar dalam pendidikan, antara lain timbulnya kebijaksanaan

penyempurnaan kurikulum pada kurun waktu tertentu.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks

sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa

adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar

teijadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar

(Dimyati dan Mujiono, 1991:7). Belajar dan mengajar adalah dua konsep

yang tak dapat dipisahkan dan merupakan sebuah proses. Hal ini berarti

antara murid dan guru terdapat sebuah interaksi. Interaksi ini mempunyai

peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan belajar yang efektif.

1. Teori belajar

Menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setyawati (1993:4) belajar

diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

(25)

mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di dalam kelas

maupun di luar kelas (Moh Uzer Usman dan Lilis Setyawati 1993:6)

pemahaman akan pengertian dan pandangan guru terhadap mengajar akan

mempengaruhi peranan dan aktifitasnya dalam mengajar. Sebaliknya

aktifitas guru dalam mengajar serta aktifitas siswa dalam belajar sangat

bergantung pula pada pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar

bukan sekedar penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan mengandung

makna yang lebih luas dan kompleks yaitu terjadinya komunikasi dan

interaksi manusiawi dengan berbagai aspeknya.

Mengajar ialah membina rangkaian pengalaman yang dapat

menjadi sumbu pengetahuan dan ketrampilan pelajar (Winamo Surakhmad

1986:67). Pengalaman tersebut tidak selalu dapat dilalui secara riil

sehingga kadang-kadang perlu diciptakan situasi “buatan” pengalaman

jenis pertama pada umumnya lebih baik daripada jenis kedua, tetapi hal ini

tidak mutlak. Keduanya melengkaoi satu sama lain, dan efektifitasnya

dapat dipertinggi melalui berbagai jalan. Bila tidak demikian, maka

pengalaman-pengalaman itu mugkin sulit disebut pengalaman edukatif.

Sedangkan menurut Slameto (1991:74) mengajar adalah

membimbing siswa agar mengalami proses belajar. Pada waktu guru

mengajar hasuslah efektif.

Untuk mengajar efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:

a. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik.

(26)

kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru

berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa

berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini

akan berjalan baik kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan

guru. Oleh karena itu metode mengajar yang baik adalah metode yang

menumbuhkan kegiatan belajar siswa.

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode digunakan untuk

guru dan penggunaannya sangat bervariasi sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Guru tidak harus selalu

terpaku dengan satu metode, tetapi sebaiknya menggunakan beberapa

metode yang bervariasi agar di dalam pengajaran tidak membosankan,

e. Evaluasi dalam proses belajar mengajar

Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan

dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau

evaluasi. Menurut Nana Sudjana (2009:111) Penilaian atau evaluasi

adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan

kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam

bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu tindakan atau kegiatan tersebut

dinamakan penilaian hasil belajar. Penilaian atau evaluasi tersebut

mempunyai beberapa fungsi diantaranya :

1) Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran.

2) Untuk mengetahui keefektifan prcses belajar mengajar yang telah

(27)

Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari

keduanya ialah daya serap siswa terhadap pelajaran.

4. Tingkat keberhasilan

Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar

siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukannya sekaligus juga

untuk mengetahui tingkat keberhasilan mengajar guru. Kita dapat

menggunakan acuan tingkat keberhasilan tersebut sejalan dengan

kurikulum yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:

a. Persentase

1) Istimewa / Maksimal

Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai

sisw a.

2) Baik sekali / Optimal

Bila sebagian besar (85% s/d 94%) bahan pelajaran yang diajarkan

dapat dikuasai siswa.

3) Baik / Minimal

Apabila bahan yang diajarkan hanya 75% s/d 84% dikuasai siswa.

4) Kurang

Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai

siswa.

b. Nilai

Apabila siswa mendapat nilai minimal 6 berarti telah tuntas

(28)

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Faktor-faktor yang mempemgaruhi hasil belajar yaitu proses

belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu

masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Lilik Sriyanti, dkk (2009:23-24). Keberhasilan belajar

sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor eksternal dan faktor

internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri

individu. Dalam proses belajar di sekolah faktor eksternal berarti

faktor-faktor yang beradaa diluar diri siswa. Faktor tersebut terdiri

d a ri:

1) Faktor Non Sosial

Faktor Non Sosial adalah faktor di luar individu yang berupa

kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.

2) Faktor Sosial

Faktor Sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa

manusia, faktor ini bisa dipilah menjadi faktor yang berasal dari

keluarga, lingkungan sekolah dn lingkungan masyarakat.

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

(29)

1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya.

Keadaan badan yang sehat akan mendukung hasil belajar.

2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Yaitu keadaan yang berkaitan dengan fungsi panca indra yang ada

dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang

masuknya pengetahuan dalam diri individu,

c. Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah psikis yang ada dalam diri individu.

Antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap

kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.

C. Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah

1. Pengertian Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa sangat penting sekali diberikan kepada

setiap siswa yang belajar di madrasah ibtidaiyah, karena pelajaran bahasa

arab tersebut berhubungan erat sekali dengan pelajaran agama Islam yang

lain yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah yang tidak mungkin terpisah

dari tulisan-tulisan arab seperti pelajaran Al Qur’an Hadits, akidah

akhlak, fiqih dan juga pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam).

Dengan mempelajari bahasa Arab tersebut maka akan sangat membantu

dalam memahami keempat pelajaran di atas, serta menjadi ciri khas,

karena mata pelajaran bahasa Arab tersebut hanya terdapat di Madrasah

(30)

tangga. Begitu juga pekerjaan yang biasa dilakukan murid-murid misal

duduk, berdiri, makan dan sebagainya.

Dalam cara penyampaian dari satu mata pelajaran ke mata

pelajaran lain tak ada banyak perbedaan, dimana guru membaca dan

mengalih bahasakan ke dalam bahasa daerah dari kalimat ke kalimat.

Kemudian murid mencatat teijemahnya ke dalam bahasa daerah

(Fachrudin, 2006:15).

7. Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Menurut Ismail, (2008:7) ditinjau dari segi etimologi (bahasa),

metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri

dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati, dan

“hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu

jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab kata

metode diucapkan dengan “Al Thariqoh”.

Berangkat dari pembahasan metode di atas bila dikaitkan dengan

pembelajaran, dapat digarisbawahi bahwa metode pembelajaran adalah

suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk

menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran

yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih

metode yang akan digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran, yaitu:

tujuan, siswa, bahan pelajaran, fasilitas, guru, situasi, partisipasi,

(31)

Dalam setiap proses belajar mengajar tidak hanya dipakai satu

jenis metode, melainkan dipakai dua atau lebih metode sesuai dengan

situasi dan kebutuhan ketika berlangsungnya proses belajar mengajar itu.

Tidak ada satu pun metode yang baik untuk mencapai setiap tujuan

dalam setiap situasi. Setiap metode mempunyai kelebihan dan

kelemahan, sebagai guru hendaknya mengetahui kapan suatu metode

tepat digunakan dan kapan harus dikombinasikan.

Seorang guru bahasa Arab dapat menggunakan berbagai macam

metode dalam mengajarkan bahasa Arab diantaranya adalah metode

Ta'birus Surah (mendeskripsikan gambar).

Menurut Ismail, (2008:90) ada beberapa jenis metode yang dapat

digunakan untuk rumpun mata pelajaran bahasa Arab diantaranya :

a. Musykilat Al-Tullab (problematika murid)

Tujuan strategi ini adalah dapat mengakomodasi kebutuhan dan

harapan siswa. Hal ini memberikan peluang kepada seluruh siswa

untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam gramatika

yang didiskusikan.

b. Istintajiyah (pengambilan kesimpulan)

Istintajiyah yaitu strategi yang dapat dikombinasikan dengan

metode ceramah sehingga siswa dapat tetap berkonsentrasi

mengamati jalannya materi sambil diselingi dengan berbagai contoh

(32)

c. Muqaranat Al-Nash (perbandingan teks)

Muqaranat Al-Nash memiliki tujuan yaitu agar siswa mampu

membedakan dua tulisan yang berbeda polanya namun temanya

sama. Kajian fokusnya pada unsur gramatika bahasa.

d. Ta ’birrus Surah (mendeskripsikan gambar)

Ta’birrus Surah merupakan metode belajar bahasa Arab dengan

menampilkan gambar atau foto yang disertai penjelasan agar siswa

lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar bahasa Arab.

8. Evaluasi Belajar Bahasa Arab

Untuk mengungkapkan dan mengukur hasil belajar harus

dilakukan evaluasi, menurut Tabrani Rusyan, dkk (1989:209) evaluasi

adalah tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu atau dapat

diartikan sebagai tindakan atau proses untuk menentukan nilai segala

sesuatu yang ada hubungannya dengan pendidikan. Sama halnya untuk

mengukur keberhasilan pengajaran bahasa Arab juga menggunakan

proses tersebut.

D. Penerapan Metode Ta’birus Surah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Dalam metode seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat

yang telah benar-benar dipahami agar proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik dan lancar. Metode ta ’birus surah yang dipilih diharapkan siswa

mampu memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan

(33)

Metode ta ’birus surrah yang digunakan dalam pembelajaran bahasa

Arab ini merupakan salah satu metode yang tepat dan dapat menarik

perhatian siswa. Kata ta b ir berasal dari bahasa Arab yang artinya

mendeskripsikan atau menjelaskan. Sedangkan al surah / al suwar juga dari

bahasa Arab yang artinya gambar (Fachrudin, 2006:126).

Gambar mempunyai peran penting yang digunakan sebagai media.

Sesuatu benda yang belum dikenal murid, dapat dilihat dalam bentuk gambar

atau foto yang ditampilkan oleh guru. Hal ini akan menimbulkan kesan lebih

mendalam dibandingkan dengan guru hanya bercerita saja.

Sebelum proses belajar mengajar dimulai guru dapat menyampaikan

atau memberikan bahan materi yang akan diajarkan. Kemudian guru

menyajikan sebuah gambar berwarna-warni yang mudah menarik yang

mudah menarik perhatian siswa. Kemudian siswa disuruh melihat dan

mengamati gambar tersebut yang dibawahnya diberi nama benda tersebut.

Belajar lewat indra penglihatan akan menimbulkan kesan lebih mendalam

dibandingkan lewat pendengaran. Setelah pengamatan selesai, seluruh siswa

diberi tugas untuk menjelaskan maksud-maksud dari gambar yang telah

mereka lihat. Kemudian guru memberikan tugas atau soal untuk dikeijakan

siswa dengan dibimbing dan diawasi.

Guru harus mempertimbangkan semua jawaban siswa, tetapi setiap

jawaban tidak selalu harus dinyatakan dengan angka untuk mengisi rapor.

Banyak hal yang tidak dapat bahkan tidak perlu dinyatakan dengan angka,

(34)

kecakapan itu dimulai sepenuhnya oleh siswa secara nyata. Hal inilah yang

menyebabkan perlunya penggunaan metode ta ’birus surah atau menyebabkan

perlunya penggunaan metode ta ’birus surah atau mendeskripsikan gambar.

Semua metode yang digunakan dalam proses belajr mengajar

mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga metode ta'birus surah

yang peneliti gunakan. Menurut Etin Solihatin dan Raharjo (2007:27-28)

kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan metode gambar :

Sifatnya semi konkret, Dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indra,

selain itu dapat melatih kreatifitas guru dalam kondisi penghematan

pembiayaan.

2. Kelemahan metode gambar

a. Hanya menekankan persepsi indra mata, ukurannya terbatas hanya

dapat terlihat oleh sekelompok siswa.

b. Jika gambar terlalu kompleks, kurang efektif untuk tujuan

pembelajaran tertentu.

c. Gambar tidak bisa digunakan mewakili indra pencium, peraba,

pendengar dan perasa tapi hanya visual.

Langkah mengajarkan Bahasa Arab menggunakan gambar berpola

muthala ’ah :

1. Guru memasang gambar.

2. Guru membacakan teks ditirukan oleh murid.

(35)

4. Mengyuruh murid yang terpandai untuk membacanya sebagai contoh.

5. Murid-murid yang lain mengikuti bacaan tersebut dan diharapkan semua

bisa membaca (Fachrudin, 2006:129)

Berbagai gambar memiliki karakteristik tersendiri. Pada dasarnya,

semua gambar bisa diaplikasikan baik untuk mutala’ah, insya’ maupun

muhadasah, dimana guru berperan sangat penting dalam proses belajar

mengajar, sehingga ia harus mampu menggunakannya sebagai media

(36)

PELAKSANAAN TINDAKAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah singkat berdirinya Ml Darul Ulum Gatak

Madrasah ini didirikan pada tanggal 12 Juni 1966 pendirian

madrasah ini digagas oleh para tokoh ulama Gatak. Mereka ingin

mendirikan sebuah sekolah yang tidak hanya mengajarkan ilmu umum saja

akan tetapi mengajarkan ilmu agama. Berdasarkan PP No. 24 tahun 1997

jo PMNA/KBPN nomor 3 tahun 1997 sekolah ini diberi nama Madrasah

Ibtidaiyah Darul Ulum Gatak yang dikelola oleh Yayasan Yaspinamat

(Yayasan Pimpinan Amanat Ummat) di bawah pimpinan KJL Zaenal

Mahmud yang mempunyai kantor sekretariat di Butuh Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang.

Madrasah ini terletak di dusun Gatak, kelurahan Sugihan,

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Lokasi ini sangat strategis dan

sangat cocok untuk melakukan proses belajar mengajar, karena lokasinya

tidak terlalu ramai jauh dari perkotaan yang bising, tenang dan mudah di

jangkau. Luas madrasah ini + 739 m2, berdasarkan akreditasi Madrasah

Ibtidaiyah Nomor: KW:11.4/4/PP.03.2/623.22.127/2005 madrasah ini

terakreditasi C atau cukup, jumlah siswa di MI Darul Ulum Gatak pada

tahun pelajaran 2009/2010 adalah 77 siswa yang terdiri dari; kelas I

beijumlah 15 siswa, kelas II berjumlah 14 siswa, kelas III berjumlah 12

(37)

siswa, kelas IV berjumlah 12 siswa, kelas V dan kelas VI berjumlah 12

siswa.

2. Keadaan guru dan Karyawan

Madrasah ini mempunyai 11 guru. Mereka semuanya adalah guru

wiyata bhakti (GWB) 3 orang diantaranya telah menyelesaikan pendidikan

Strata I, 5 orang Diploma II serta melanjutkan kuliah SI dan 3 orang yang

lain masih pendidikan SI. mereka antara lain: Mahfudh Sidiq, A.Ma,

Mardliyah, S.Pd.I, M. Muttaqin, S.Pd.I, Arifatul Muizzaj, S.Pd.I, Nur

Arifah, A.Ma, Siti Kusmiyati, A.Ma, M. Saeful, A.Ma, Hidayat, A.Ma,

Zainil Imtihan, Zaenal dan Nani Latifah.

3. Struktur organisasi MI Darul Ulum Gatak

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di madrasah ini

terdapat struktur organisasi yang berfungsi untuk mengelola sekolah

sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud. MI Darul Ulum Gatak

ini dikepalai Mahfudh Sidiq, A.Ma sedangkan wakilnya Muhammad

Muttaqin, S.Pd.I. untuk lebih jelasnya dapat dilihat bagan struktur

(38)

g- Gudang : 2

h. Dapur :

1

i. Lapangan basket :

1

j-

Lapangan bulu tangkis :

1

k. Komputer : 3

1

. Drum band : 2 unit

B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Gatak

Kelurahan Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun

pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa kelas IV yaitu 12 siswa yang terdiri dari 4

siswa putra dan 8 siswa putri yang dijadikan subyek. Berikut nama siswa-

siswi kelas IV MI Darul Ulum Sugihan :

1. Amin Maksum

2. Ayu Pumamasari

3. Fariza Nur A.

4. Naflah

5. Lukman Ali

6. Nur Laila A.

7. Riski Nur H.

8. Siti Zulaikhah

9. Sri Ani Rizki M.

(39)

11. Wahyu Prasetyo

12. Sartono

Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Arab sesuai

dengan kompetensi dasar atau silabus pada saat penelitian ini dilaksanakan.

Maka pokok bahasan yang diambil adalah peralatan sekolah profesi dan

keluarga penelitian ini dimulai tanggal 4 Januari 2010 sampai 3 Februari 2010.

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah di desain

dalam faktor yang diteliti. Kekurangan-kekurangan pada siklus pertama akan

diperbaiki pada siklus kedua, dan selanjutnya siklus ketiga akan memperbaiki

siklus kedua. Untuk melihat prestasi belajar siswa. Dilakukan pre tes, pada

siklus I dan siklus II serta pada siklus III. Sedangkan untuk melihat

peningkatan perhatian siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab, di gunakan

lembar observasi. Adapun prosedur dalam penelitian tindakan ini antara lain:

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Mempersiapkan materi bahasa Arab dengan pokok bahasa

peralatan sekolah yaitu pemaparan atau dialog tentang adawatu

madrosiah (peralatan sekolah)

(40)

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran dengan metode ta ’birus surah

4) Membuat lembar soal pre tes untuk mengetahui kesiapan siswa

ketika mengikuti pembelajaran bahasa Arab

5) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui hasil belajar

siswa setelah melaksanakan siklus 1

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 ini dilaksanakan pada

tanggal 4 Januari 2010 dan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan

meliputi:

1) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sesuai

dengan materi tentang adawatu madrosiah (peralatan sekolah)

2) Guru menjelaskan secara garis besar mengenai pokok bahasan

macam-macam peralatan sekolah dengan disertai penggunaan

beberapa gambar terkait materi agar diamati oleh siswa secara

cermat dan mencatat kosa kata sebanyak banyaknya sesuai

pengamatan gambar

3) Memberikan kesempatan siswa bertanya tentang materi yang baru

diterangkan

4) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyusun kalimat

(41)

5) Setiap kelompok mendiskripsikan atau ta ’bir cerita tentang gambar

yang diamati dalam bahasa Arab

6) Guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa

7) Pengamatan aktivitas guru dan murid selama proses pembelajaran

berlangsung, dengan menggunakan lembar observasi.

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama

mengajar serta peningkatan perhatian dan hasil belajar siswa tentang

materi peralatan sekolah. Pada siklus I ini kegiatan siswa yang diamati

oleh peneliti adalah perhatian dan keaktifan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan

serta dianalisis pada tahap ini. Dari hasil observasi, peneliti dan guru

dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar

observasi maupun hasil pekerjaan siswa. Hasil analisis data yang

dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk

merencanakan siklus berikutnya.

2. Siklus II

a. Perencanaan

(42)

2) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode

ta ’birus surah

3) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui hasil belajar

siswa setelah melaksanakan siklus II

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan pada

tanggal 11 Januari 2010. berdasarkan perencanaan, kegiatan yang

dilaksanakan yaitu:

1) Guru menjelaskan secara garis besar mengenai materi al mihnah

(profesi) selanjutnya guru mengenalkan beberapa kosa kata

(mufrodat) baru yang disertai dengan gambar untuk diamati siswa

secara cermat

2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyusun kalimat

dalam bahasa Arab

3) Setiap kelompok membacakan kalimat yang telah dibuat dan

mendiskripsikan gambar atau ta ’bir tentang materi profesi

4) Guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa

5) Peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap

(43)

belajar siswa tentang profesi. Pada siklus II ini kegiatan siswa yang

diamati oleh peneliti adalah perhatian dan kekatifan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktivitas

guru yang diamati antara lain cara menyampaikan materi, kemampuan

berinteraksi dengan siswa, penggunaan metode dan sikap-sikap yang

lain selama pembelajaran berlangsung,

d. Refleks

Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan

serta dianalisis pada tahap ini. Dari hasil observasi, peneliti dapat

merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar

observasi maupun hasil pekerjaan siswa. Hasil analisis data yang

dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk

merencanakan siklus berikutnya.

3. Siklus III

a. Perencanaan

1) Mempersiapkan pelajaran bahasa Arab yaitu ungkapan dan

fungsional pendek sederhana tentang al usroti (keluarga)

2) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan

siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode

ta ’birus surah

3) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui hasil belajar

(44)

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada tanggal

18 Januari 2010, berdasarkan perencanaan kegiatan yang dilaksanakan

yaitu:

1) Guru menjelaskan materi al usroti (keluarga)

2) Guru menampilkan gambar terkait materi yaitu berupa foto-foto

anggota keluarga yang disertai dengan pengenalan mufrodat baru

3) Setiap siswa membaca mufrodat serta mengamati gambar yang

ditampilkan guru

4) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membuat cerita

tentang keluarga dengan menggunakan bahasa Arab

5) Setiap kelompok membacakan cerita tersebut di depan kelas serta

dapat memberi ta ’bir atau penjelasan mengenai gambar

6) Guru memberikan latihan soal dari LKS serta soal-soal yang

memuat materi siklus III, sehingga dap?f diketahui hasil belajar

siswa

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan dan jenis yang diamati

sama dengan siklus I dan siklus II, yang diharapkan ada peningkatan

perhatian dan hasil dalam pembelajaran bahasa Arab.

d. Refleks

Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan

(45)

merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar

observasi guru dan siswa serta hasil tes belajar siswa. Hasil analisis

data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai

acuan untuk menarik suatu kesimpulan apakah metode ta ’nirus surah

dapat atau tidak untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

(46)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Tes Awal

Beradasarkan tes awal, yaitu hasil dari pre-test diketahui hasil belajar

Bahasa Arab siswa di kelas IV masih rendah yaitu dari jumlah 12 siswa,

3 siswa mendapatkan nilai 60 ke atas dan yang lainnya masih di bawah

kriteria ketuntasan minimal yang ada di MI Darul Ulum Sugihan. Jadi

baru 25% dari seluruh siswa yang benar-benar memahami materi

pelajaran Bahasa Arab, (lihat tabel 4.1 dan lampiran 13)

Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Jenis Tes Jumlah Siswa Prosentase Ketuntasan

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

Pre Test I 12 25% V

Post Test I 12 33% V

Post test 11 12 58% V

Post test III 12 83% ✓

2. Hasil dari Siklus I

a. Hasil Observasi Terhadap Guru

Setelah pembelajaran pada siklus I selesai, pengamatan aktivitas

guru dapat diketahui melalui lembar observasi. Dari 10 butir

pengamatan tercatat 1 butir mendapat tanggapan sangat setuju (yaitu

(47)

butir 10), 5 butir ditanggapi setuju (yaitu butir 1, 4, 5, 7, dan 3),

sedang butir yang mendapat ragu-ragu beijumlah 4 butir (yaitu butir

2, 3, 6, dan 9). (lihat pada lampiran 22).

b. Hasil Pengamatan Sikap Siswa

Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung pada siklus I (lihat lampiran 9)

terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan metode

ta ’birrusurah atau mendeskripsikan gambar bisa dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus 1

No Aspek yang Dinilai Hasil Pengamatan Nilai Rata-Rata

1 Keaktifan 71 5,9

2 Perhatian 77 6,4

Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk

keaktian siswa ketika pembelajaran berlangsung yaitu 5,9 dan rata-

rata aspek perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi

menunjukkan nilai rata-rata. 6. Adapun terget rata-rata kelas yang

ingin dicapai adalah nilai 7 ke atas dalam kategori baik (Safari, 2005:

54).

(48)

c. Hasil Belajar Siswa

Dari data analisis hasil pre test I (lihat lampiran 13) dapat dilihat ada

3 siswa telah mendapatkan nilai minimal 60 dan 9 siswa mendapat

nilai di bawah 60. Hal ini berarti siswa yang telah tuntas belajarnya

baru mencapai 25% (lihat tabel 4.1.). Sedangkan data analisis post

test I (lihat lampiran 14) juga dapat dilihat tercapainya atau

ketuntasan hasil belajar siswa yakni 5 siswa mendapatkan nilai

minmal 60 dan 7 siswa mendapatkan nilai di bawah 60. Akan tetapi

sedikit terdapat peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pre test

I. Ketuntasan belajar mencapai 41% (lihat tabel 4.2)

3. Hasil dari Siklus II

a. Hasil Observasi Terhadap Guru

Setelah pembelajaran pada siklus II selesai, pengamatan aktivitas

guru dapat diketahui melalui lembar observasi yang ke-2. Dari 10

butir jenis pengamatan tercatat 2 butir mendapat tanggapan sangat

setuju (yaitu butit 4 dan 7), dan 6 butir ditanggapi setuju (yaitu butir

1, 2, 5, 6, 8, dan 10), sedang untuk butir yang mendapat tanggapan

ragu-ragu (yaitu butir 3 dan 9). (lihat pada lampiran 23).

b. Hasil Observasi Terhadap Siswa

Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung pada siklus II (lihat lampiran 20)

terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan metode

(49)

ta ’birrusurah atau mendeskripsikan gambar bisa dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus II

No Aspek yang Dinilai Hasil Pengamatan Nilai Rata-Rata

1 Keaktifan 77 6,4

2 Perhatian 79 6,5

Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk

keaktian siswa ketika pembelajaran berlangsung yaitu 6,4 dan rata-

rata aspek perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi

menunjukkan nilai rata-rata. 6,5 Adapun terget rata-rata kelas yang

ingin dicapai adalah nilai 7 ke atas dalam kategori baik

c. Hasil Belajar Siswa

Dari data analisis hasil pre test II (lihat lampiran 14) dapat dilihat

ketercapaian atau ketuntasan hasil belajar siswa. Yakni sejumlah 4

siswa telah mendapat nilai minimal 6,0 dan 13 siswa masih

mendapat nilai di bawah 6,0. Hal ini berarti siswa yang sudah tuntas

belajarnya baru mencapai 33% dan yang belum tuntas 67% (lihat

tabel 4.3).

Sedangkan data analisis post test II (lihat lampiran 15) dapat dilihat

ketercapaian atau ketuntasan hasil belajar siswa yakni sejumlah 7

siswa mendapat nilai minimal 60 dan 5 siswa mendapatkan nilai di

bawah 60. Ketuntasan belajar mencapai 58% (lihat tabel 4.4).

(50)

4. Hasil dari Siklus III

a. Hasil Observasi Terhadap Guru

Setelah pembelajaran pada siklus III selesai, pengamatan aktivitas

guru dapat diketahui melalui lembar observasi yang ke-3. Dari 10

butir jenis pengamatan tercatat 6 butir mendapat tanggapan sangat

setuju (yaitu butit 1, 4, 5, 7, 8, dan 10), dan 4 butir ditanggapi setuju

(yaitu butir 2, 3, 6, dan 9), sedang untuk butir yang mendapat

tanggapan ragu-ragu pada akhir siklus III sudah tidak ada (lihat pada

lampiran 24).

b. Hasil Observasi Terhadap Siswa

Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung pada siklus III (lihat lampiran 21)

terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan metode

ta ’birrusurah atau mendeskripsikan gambar bisa dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Sikap Siswa pada Siklus III

No Aspek yang Dinilai Hasil Pengamatan Nilai Rata-Rata

1 Keaktifan 99 8,2

2 Perhatian 95 7,9

Dari tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk

keaktian siswa ketika pembelajaran berlangsung yaitu 8,2 dan

(51)

rata aspek perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi

menunjukkan nilai rata-rata. 7,9 Adapun terget rata-rata kelas yang

ingin dicapai adalah nilai 7 ke atas dalam kategori baik

c. Hasil Belajar Siswa

Dari data analisis hasil pre test III (lihat lampiran 17) dapat dilihat

ketercapaian atau ketuntasan hasil belajar siswa. Yakni sejumlah 5

siswa telah mendapat nilai minimal 6,0 dan 7 siswa masih mendapat

nilai di bawah 6,0. Hal ini berarti siswa yang sudah tuntas belajarnya

baru mencapai 41% dan yang belum tuntas 59% (lihat tabel 4.5).

Sedangkan data analisis post test III (lihat lampiran 18) dapat dilihat

ketercapaian atau ketuntasan hasil belajar siswa yakni sejumlah 10

siswa mendapat nilai minimal 60 dan 5 siswa mendapatkan nilai di

bawah 60. Hal :ni menunjukkan keberhasilan ketuntasan belajar

melalui metode ta ’birussurah cukup tinggi yaitu mencapai 83%.

B. Pembahasan

Pembelajaran dengan metode ta ’birussurah atau mendeskripsikan

gambar dapat memberikan tambahan wawasan dan pengalaman baru

khususnya pelajaran Bahasa Arab pada materi adawatu madrosiah

(peralatan sekolah), al usroti (keluarga) dan al mihnah (profesi). Dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan metode ta ’birussurah ini guru

menjelaskan bahan yang diajarkan dengan teratur dan tingkatan dengan

(52)

tingkatan, setelah itu guru memberikan gambar terkait materi, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru memasang gambar

2. Guru membacakan teks ditirukan oleh murid

3. Mengeluarkan kanta-kata sulit (al mnufrodat)

4. Menyuruh murid yang terpandai untuk membacanya sebagai contoh

5. Murid-murid yang lain mengikuti bacaan tersebut dan diharapkan semua

bisa membacanya.

Pembelajaran melalui metode ta ’birussurah ini diawali dengan

pemasangan gambar untuk menarik perhatian murid serta agar murid tidak

mudah lupa nama berbagai benda ataupun beberapa mufrodat. Maka gambar

bisa dipasang di dinding yang biasa mereka lihat sehari-hari dan

diaplikasikan dalam pembelajaran.

Penggunaan metode ta ’birussurah yang dilaksanakan melalui bentuk

penelitian tindakan kelas tersebut ternyata membuahkan hasil dan akibat

yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan terhadap guru dan

siswa sedangkan untuk peningkatan hasil belajar siswa, bisa dilihat dari hasil

belajar siswa.

Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I perolehan keaktifan siswa di

kelas yaitu 519 dan perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi yaitu 6,4

sedangkan untuk kategori baik yaitu 7. hasil pengamatan terhadap guru yaitu

10 butir sikap, 1 butir mendapat tanggapan sangat setuju, 5 butir mendapat

(53)

tanggapan setuju dan 4 butir mendapatkan tanggapan ragu-ragu, maka untuk

4 butir tersebut perlu perbaikan pada siklus II.

Adapun perbaikan untuk keempat butir tersebut adalah :

1. Sebelum dilaksanakannya pembelajaran, guru lebih menguasai materi

yang akan disampaikan dan mendesain bagaimana menjelaskan materi

sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan

2. Diharapkan guru mampu memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan

oleh pihak sekolah

3. Siswa perlu ditambah latihan-latihan soal, baik yang harus dikerjakan di

sekolah maupun di rumah sebagai tugas PR.

4. Diharapkan guru mampu menanggapi pertanyaan siswa, sehingga siswa

akan lebih jelas dan mengerti dengan materi yang disampaikan.

Mengacu adanya perbaikan tersebut di atas, pada siklus II terjadi

peningkatan, yaitu dari 12 siswa, perolehan rata-rata keaktifan siswa di kelas

dalam satu kelas yaitu 6,4 dan perhatian siswa ketika guru menjelaskan

materi mendapatkan nilai rata-rata 6,5. Namun hasil pengamatan terhadap

sikap guru masih ada butir yang ditanggapi dengan ragu-ragu yaitu butir 3

dan 9.

Adapun perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus II antara lain :

1. Diharapkan guru mampu membuat variasi dalam menjelaskan materi dan

memberikan stimulus pada siswa sehingga siswa lebih mudah menerima

materi yang akan disampaikan.

(54)

2. Siswa perlu mendapat motivasi dan pengawasan selama proses

pembelajaran dengan metode ini berlangsung.

Mengacu perbaikan-perbaikan tersebut di atas, pada siklus III terjadi

peningkatan yaitu daru 12 siswa, rata-rata keaktifan siswa di kelas yaitu 8,2

dan perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi yaitu 7,9. Sedangkan

hasil pengamatan terhadap sikap guru menunjukkan tanggapan setuju dan

sangat setuju untuk smeua butir. Hal ini berarti perbaikan-perbaikan tersebut

berhasil dengan baik.

Pada akhir setiap siklus akan bisa dilihat berapa besar perhatian siswa

terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada siklus I, setelah

diadakan tes terlihat ketuntasan belajar siswa baru mencapai 41%. Setelah

ada perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh guru,pada akhir siklus II dapat

dilihat bahwa ketuntasan belajar mencapai 58%, ini berarti sudah ada

peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I, namun hasil ini belum

mencapai target yang diharapkan. Guru memperbaiki kekurangan-

kekurangan yang ada pada siklus III dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil

belajar siswa telah berhasil atau sesuai target yang diharapkan, yaitu 83 dari

keseluruhan siswa telah mendapat nilai minimal 6,0. Dengan begitu, tujuan

yang diharapkan dari pelaksanaan pembelajaran dengan metode

ta ’birussurah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa telah tercapai.

(55)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

metode Ta’birussurah yang dilaksanakan apda siswa kelas IV semester II

MI Darul Ulum Sugihan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode Ta’birussurah dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap

pembelajaran Bahasa Arab materi adawatu madrosiah, al usroti, dan al

mihnah. Ha\ ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan rata-rata

perhatian siswa pada setiap siklus yaitu Siklus I (6,4), Siklus II (6,5) dan

Siklus III (7,9).

2. Pembelajaran Bahasa Arab materi adawatu madrosiah, al usroti, dan al

mihnah dengan menggunakan metode ta ’birussurah dapat meningkatkan

belajar siswa kelas IV, dengan ditandai adanya peningkatan rata-rata

hasil belajar setiap siklus yaitu pre test Siklus I (25%), post test siklus I

(41%), Siklus II (58%) dan Siklus III (83%). Dengan nilai rata-rata

kelas pre test I (5,4), post test I (5,5), siklus II (6,0) dan siklus III (6,75).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat

digunakan untuk menyempurnakan penggunaan metode ta ’birussurah ini

(56)

agar tujuan pendidikan dapat berhasil seperti apa yang diharapkan, yaitu

sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan model pembelajaran Bahasa Arab melalui metode

ta ’birrusurah memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru

mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa

diterapkan pada pembelajaran dengan menggunakan metode

ta ’birussurah ini. Sehingga hasil yang ingin dicapai dapat diperoleh

secara optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan berbagai media yang ada di sekitarnya

walaupun dalam taraf yang sederhana. Dimana siswa nantinya dapat

menemukan pengetahuan baru, memperoleh keterampilan sehingga

siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalahnya.

3. Pada saat siswa mengamati gambar dan mengeijakan soal perlu diawasi

dengan baik, agar hasil yang didapat oleh siswa mumi pekerjaannya

sendiri.

4. Perlu diadakan penelitian lanjutan dengan waktu yang lebih lama dan

populasi yang lebih banyak agar mendapat hasil yang lebih baik.

5. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan

(57)

Arikunto, Suharsimi, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, PT. Bumi Aksara. Departemen Agama RI, 2004, Standar Kompetensi, Jakarta. Departemen Pendidikan

Nasional.

Depdiknas, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan ke III, Jakarta.

Fachrudin, 2006, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Salatiga, STAIN Salatiga Press. Marzuki, 1989, Metodologi Riset, Yogyakarta, Hanindita Ofset.

Safari, 2003, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional. Slameto, 1988, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka

Cipta.

Sudjana, Nana, 2009, Dasae-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algensindo.

Suprijono, Agus, 2009, Cooperative Learning, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Surakhmad, Winamo, 1994, Pengantar Interaksi Mengajar, Bandung, Tarsito. Solihatun, Eren dan Rahaijo, 2007. Analisis Model Pembelajarn IPS, Jakarta, Bumi

Aksara.

Usman, Moh Uzer dan Lilis Setyawati, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung, Remaja Rosda Karya.

UUD 45, 2009, Hasil Amandemen 1999-2000, Solo, Sarana Ilmu.

(58)

Nama

Nim

Tempat, Tanggal lahir

Agama

Alamat

Pendidikan

: Siti Kusmiyati

: 114 08 235

: Kab. Semarang, 30 April 1984

: Islam

: Buyaran RT. 36 RW. IX Sugihan

Tengaran Semarang 50775

RA Darul Afiyah lulus tahun 1990

MI Darul Afiyah lulus tahun 1996

MTs Negeri Boyolali lulus tahun 1999

MA Almuayyad Surakarta lulus tahun 2002

(59)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Standar Kompetensi : Menyimak/istima’ memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan paparan atau dialog tentang

adawatu madrosah (peralatan sekolah

2. Mendemostrasikan materi secara berpasangan

3. Melakukan tanya jaw ab dengan mufrodat dan

struktur kalimat yang diajarkan

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat menyimak,

bercakap, membaca dan menulis bahasa Arab tentang adawatu madrosiah

(peralatan sekolah)

B. Materi Pembelajaran

Gambar

gambar yang diamati dalam bahasa Arab
Gambar mempunyai peran penting yang digunakan sebagai media.
gambar terlalu
Tabel 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

1.1.a) forests within nature reserves and national parks (forests designated only for nature conservation not compromising productive needs) excluding forests within landscape

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga penuli s

Mager dalam (http//www.psb-psma.com) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda ini dilakukan dengan bantuan software.. Ini berarti bahwa variabel

Tahun 2019 yang akan datang, Gereja KAJ mengangkat tema "Amalkan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat." Pemaparan historis, filosofis, politik

Sejalan dengan hasil penelitian menurut Kuswardi (2012), yang menyatakan bahwa solvabilitas perusahaan memiliki arah positif dan berpengaruh signifikan terhadap opini audit

Membagi siswa dalam kelompok asal menjadi 4 kelompok terdiri dari. masing-masing kelompok sebanyak 6 siswa berdasarkan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain adalah motivasi belajar, pergaulan teman sebaya (peer group), minat belajar, kebiasaan belajar siswa,