• Tidak ada hasil yang ditemukan

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) NEXT DIGITAL INDONESIA - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) NEXT DIGITAL INDONESIA - FISIP Untirta Repository"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

i

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)

NEXT

DIGITAL INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Komunikasi Pemasaran Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

RATIH KURNIA AMANDA NIM : 6662131684

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku

Dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku (HR.Muslim)

Skripsi ini aku persembahkan untuk kedua orang tuaku

dan adik-adikku tercinta

(6)

vi ABSTRAK

Ratih Kurnia Amanda. NIM 6662131684. Skripsi. Customer Relationship Management(CRM) Next Digital Indonesia. Program Studi Ilmu Komunikasi. 2018. Pembimbing I : Dr. Rd. Nia Kania K., M.Si dan Pembimbing II : Ari Pandu W., M.I.Kom.

Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya membuat pemasaran melalui digital atau pemasaran internet semakin digemari oleh pelaku usaha. Dalam melakukan pemasaran secara digital diperlukan strategi yang tepat karena persaingan di dunia digital kini kian ketat. Next Digital Indonesia merupakan digital agency yang membantu klien mereka untuk melakukan pemasaran secara digital. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma post positivis. Penelitian ini menggunakan model

Customer Relationship Management (CRM) IDIC (Identifikasi, Differensiasi, Interaksi, Coustumize) yang diungkapkan oleh Don Peppers dan Martha Rogers. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Customer Relationship Management (CRM) yang dilakukan oleh Account Executive (AE) Next Digital Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam melaksanakan CRMAccount Executive Next Digital Indonesia memerlukan kecepatan update informasi dan pengetahuan serta tidak dapat lepas dari bantuan teknologi komunikasi ataupun internet seperti email, telepon, telepon genggam, dan aplikasi chatting dan pentingnya menciptakan kedekatan emosional dengan klien. CRM dilakukan dengan cara interview intens, berkomunikasi secara rutin, memperlakukan klien seperti kerabat, program member get member, ikut serta dalam pameran, menelpon klien, melakukan riset, menentukan strategi, membuat grup koordinasi, membuat acara pertemuan, dan berkomunikasi menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan keinginan klien.

(7)

vii ABSTRACT

Ratih Kurnia Amanda. NIM 6662131684.Customer Relationship Management (CRM) of Next Digital. Communication Science. 2018. Advisor I : Dr. Rd. Nia Kania K., M.Si and Advisor II : Ari Pandu W., M.I.Kom.

The Number of internet users every year continues to increase, this makes the digital marketing or internet marketing increasingly favored by entrepreneurs. Strategy is necessary when doing digital marketing, because the competition in the digital world today is getting tougher. Next Digital Indonesia is a digital agency that helps their clients to do digital marketing. The method that used in this research is qualitative with post positivist paradigm. This research used Customer Relationship Management (CRM) IDIC (Identify, Differentiate, Interaction, Customize) models that presented by Don Peppers and Martha Rogers. Problem in this research is how Customer Relationship Management implemented by Account Executive of Next Digital Indonesia. The conclusion of this research is Account Executive of Next Digital Indonesia reguraly the update information and knowledge about digital marketing quickl. Account Executive can not do Customer Relationship Management without communication technology like email, phone, handphone, chat apps and an emotional relationship with the client is important. CRM done by intense interview, treat clients like bestfriends, member get member program, communicate regularly, join the exhibition, make strategy, create a coordination group, held a gathering, and communicate in accordance with the desire of the clients.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyusun skripsi ini sampai selesai.

Tak lupa pula shalawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad SAW, Keluarga,

Sahabat, dan para pengut setianya hingga akhir zaman. Skripsi yang berjudul

Customer Relationship Management Next Digital Indonesia (Studi Kasus Account

Executive Next Digital Indonesia) penulis susun guna memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana.

Dikarenakan keterbatasan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Namun, selesainya penyusunan

skripsi ini merupakan sesuatu yang patut untuk disyukuri dan tidak dapat terwujud

tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, yaitu :

1. Dr. Agus Sjafari, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Darwis Sagita, S.I.Kom, M.I.Kom, selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtaayasa

4. Dr. Nia Kania K., S.Ip., M.Si, selaku pembimbing I yang selalu

memberikan arahan, ilmu yang sangat bermanfaat serta meluangkan

(9)

5. Ari Pandu W, S.Sos., M.I.Kom selaku pembimbing II yang juga selalu

memberikan arahan, ilmu yang sangat bermanfaat serta meluangkan

waktu untuk penulis

6. Ayah dan Mama yang sangat penulis cinta atas semua kesabaran dalam

memberikan doa, dukungan, semangat, serta kasih sayang kepada

penulis. Selalu memberikan nasihat agar pantang menyerah dan

mengingatkan untuk tak lupa berdoa.

7. Khalif Rahmansyah, Nandya Aulia Wahdah, Hudan Qutbi Althaf terima

kasih atas segala motivasi, semangat serta dukungan yang diberikan

kepada penulis.

8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Ilmu Komunikasi Untirta atas segala ilmu

yang diberikan.

9. Pak Kurniawan, Pak Rusdi Razak, Pak Endy Rama, Kak Kinan, Kak

Seto, Kak Gampang, Kak Satya, Kak Paolo, Kak Arista, Kak Riri, Kak

Fadli, Kak Kharis, Kak Erick, Elan, Mas Hendro, Kak Jason, Kak Barli,

Kak Gita, Ryan, Fika, Eva, Arif dan Vela atas bantuan yang diberikan

kepada penulis dalam memperoleh informasi yang sangat dibutuhkan

mengenai Next Digital Indonesia.

10.Fauzan yang selalu memberikan support, bantuan, motivasi serta

meluangkan waktunya untuk membantu penulis.

11.Teman-teman kosan JOMRIK Nopita, Lintang, Rien, Dilla, Rima,

Agnes, Semblay, Bayu, Uwa, Kiwil, Nge, Joseph, Pange, Soni, Cahyo

(10)

tumpangan, serta saling memotivasi satu sama lain. Terima kasih atas

segala kebahagiaan dan rasa kebersamaan yang diberikan.

12.Anggota grup MK Ojan, Alif, Yasmin, Hikmat, Tanti, Nda, Yola,

Haikal, Harsop terima kasih atas segala dukungan, motivasi, hiburan

dan tawa yang diberikan.

13.Teman-teman Ilmu Komunikasi Untirta Yesica, Ikoh, Fitri, Tari,

Suheni, Denisa, Elliana, Ani, Ferdian, Harset, Reri, Indra, Ani, Adam

Atmaja, Wilda, Wika, Adam Paula dan Lela atas segala bantuan, saran,

masukan serta motivasi yang diberikan kepada penulis.

14.Terima kasih untuk Teh Sarah dan Kak Pewe senantiasa dengan sabar

menjawab pertanyaan yang penulis tanyakan serta segala saran yang

telah diberikan.

15.Adik-adik Ilmu Komunikasi Untirta Hani, Nova, Icha, Rifal dan Tiara

atas dukungan yang diberikan kepada penulis.

16.Kawan-kawan dari Himakom Sinergi, Orange, Untirta TV dan IMIKI

telah menjadi wadah bagi penulis mengembangkan ilmu selama di

perkuliahan serta terimakasih atas segala pengalaman, ilmu,

pembelajaran dan kebersamaan selama ini.

17.Keluarga besar Beswan 31, Beswan Untirta, Mina, Sharfan, Ganivan

atas segala ilmu, pengalaman, semangat dan pelatihan yang telah

diberikan untuk penulis.

18.Terima kasih untuk semua pihak yang membantu yang tidak dapat

(11)

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfat bagi penulis serta

seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi Sultan Ageng Tirtayasa yang

sedang melakukan penelitian serupa. Penulis tidak menutup masukan

berupa kritik dan saran yang dapat menjadikan penulis lebih baik lagi di

kemudian hari.

Serang, 7 Februari 2017

(12)

xii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR ORISINALITAS ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Identifikasi Masalah ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Manfaat Penelitian ... 10

1.5.1 Manfaat Akademis ... 10

1.5.2 Manfaat Praktis ... 10

BAB II ... 11

TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Komunikasi Pemasaran ... 11

2.2 Pemasaran Digital ... 14

2.3 Digital Agency ... 16

2.4 Account ExecutiveDigital Agency ... 17

2.5 Customer Relationship Management (CRM) ... 19

2.5.1 Pengertian Customer Relationship Management ... 19

2.5.2 Tujuan Customer Relationship Management ... 23

2.5.3 Tataran Customer Relationship Management ... 24

2.6 Kerangka Berpikir ... 25

2.7 Penelitian Terdahulu ... 26

(13)

METODOLOGI PENELITIAN ... 35

3.1 Metode Penelitian ... 35

3.2 Paradigma Penelitian ... 36

3.3 Instrumen Penelitian ... 36

3.4 Informan Penelitian ... 37

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 39

3.7 Keabsahan Data ... 40

3.8 Jadwal Penelitian ... 42

BAB IV ... 43

HASIL PENELITIAN ... 43

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 43

4.1.1 Profil Next Digital Indonesia ... 43

4.1.2 Sejarah Singkat Next Digital Indonesia ... 44

4.1.3 Visi dan Misi ... 45

4.1.4 Arti Logo Next Digital Indonesia ... 46

4.1.3 Pelayanan Next Digital Indonesia ... 48

4.1.4 Klien Next Digital ... 51

4.1.5 Struktur Perusahaan ... 52

4.2 Pembahasan... 53

4.3 Hasil Penelitian ... 55

4.3.1 Mengidentifikasi Prospek dan Klien (Identify) ... 58

4.3.2 Mendifferensiasikan klien (Differentiate) ... 66

4.3.3 Berinteraksi dengan klien perorangan (Interaction) ... 71

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran Internet ……….. 15

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ……… 29

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah Klien Next Digital Indonesia tahun 2014 –2016 ………. 8

Gambar 2.1 Proses Komunikasi Pemasaran ……… 12

Gambar 2.2 Hasil dan Hambatan Proses Komunikasi Pemasaran ………….. 13

Gambar 2.3 Customer Relationship Management (CRM) IDIC Models…… 21

Gambar 2.4 Kerangka Beripikir ……….. 25

Gambar 4.1 Partner Next Digital Indonesia ……… 44

Gambar 4.2 Logo Next Digital Indonesia 2013 –2014 ……….. 47

Gambar 4.3 Logo Next Digital Indonesia 2015 –Sekarang …………..……. 47

Gambar 4.4 Jumlah Klien Next Digital Indonesia tahun 2014 –2016 ..……. 52

Gambar 4.5 Struktur Organisasi Next Digital Indonesia ……… 53

Gambar 4.6 Next Digital Memberikan Saran kepada Klien

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia kini sedang mengalami masa peralihan dari media konvensional ke

media digital. Menurut hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 jumlah pengguna internet di Indonesia

telah mencapai angka 132 juta jiwa atau sekitar 51,8% penduduk Indonesia

menggunakan internet. Jumlahnya meningkat jika dibandingkan dengan hasil

survey sebelumnya yaitu 88 juta pada tahun 2014. Mengingat terus meningkatnya

pengguna internet dari tahun ke tahun membuat pemasaran melalui media internet

atau dapat disebut juga pemasaran digital semakin digemari.

Digital agency membantu perusahaan melakukan pemasaran melalui media

digital seperti website, media sosial, aplikasi, search engine dan lainnya. Sebuah

perusahaan dapat memasarkan produknya sendiri namun proses ini akan

memakan waktu yang lama serta memerlukan biaya yang besar. Oleh karena itu

beberapa perusahaan lebih memilih untuk menyewa sebuah agensi pemasaran

agar kegiatan pemasaran perusahaan mereka dapat berjalan lebih baik dan efektif.

Orang-orang di dalam sebuah digital agency dianggap lebih mampu untuk

membuat sebuah iklan digital kreatif dengan tujuan semakin banyak target market

(17)

di dalam sebuah digital agency haruslah memiliki pemikiran yang kreatif dan out

of the box, mereka selalu membutuhkan ide baru untuk membantu kliennya

memasarkan produk. Digital agency akan memberikan ide kreatif pemasaran

kemudian setelah ide tersebut disetujui oleh klien maka digital agency akan

mewujudkan ide tersebut. Seseorang yang memiliki peran sebagai perantara klien

dengan perusahaan adalah Account Executive.

Next Digital Indonesia merupakan sebuah Digital agency yang berfokus pada

Search Engine Optimization (SEO), Social Media Marketing (SMM) dan Search

Engine Marketing (SEM). Search Engine Optimization (SEO) merupakan sebuah

strategi yang bertujuan untuk meningkatkan peringkat juga visibilitas suatu situs

di mesin pencari contohnya Google dengan cara menggunakan sebuah keyword

yang tertuju pada konsumen. Mesin pencari biasanya akan menampilkan hasil

pencarian berdasarkan sebuah kata kunci yang dituliskan. Semakin tingginya nilai

sebuah situs maka situs tersebut akan ditampilkan di halaman hasil pencarian yang

lebih awal, ini dapat meningkatkan pengunjung website tersebut. Social Media

Marketing (SMM) merupakan sebuah pemasaran yang dilakukan melalui media

sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Melakukan pemasaran melalui

media sosial dianggap efektif karena hampir setiap hari pengguna setia internet

menggunakan media sosial untuk melakukan interaksi satu sama lain. Melakukan

pemasaran melalui media sosial juga memungkinkan si pengiklan berinteraksi

langsung dengan para konsumen. Kedekatan antara klien dan konsumen mereka

dapat terbangun. Search Engine Marketing (SEM) Next Digital akan membantu

(18)

pencari. Iklan ini nantinya akan ditampilkan pada bagian paling atas hasil

pencarian mesin pencari. Terdapat cara unik untuk menentukan biaya yang harus

dikeluarkan klien jika memilih pemasaran jenis ini yaitu sistem pembayaran pay

per click. Klien hanya perlu membayar jika ada seseorang yang tertarik dengan

iklan mereka dan melakukan ‘klik’ pada iklan tersebut sehingga mereka akan

dialihkan menuju website klien. Pembayaran jenis ini tentu dinilai lebih efektif

karena dengan kata lain klien hanya membayar jika ada seseorang yang tertarik

dengan iklan mereka. Selain tiga jenis iklan yang difokuskan oleh Next Digital,

masih ada beberapa jenis iklan yang mereka tangani seperti iklan melalui website,

iklan youtube sampai dengan sebuah aplikasi. Next Digital akan membantu klien

dalam hal memasarkan produk secara digital agar barang atau jasa yang dijual

dapat dikenal serta diterima oleh khalayak.

Menurut pengamatan penulis Next Digital Indonesia selalu berusaha untuk

menjaga hubungan baik dengan klien mereka dengan cara memenuhi target yang

telah disepakati antara pihak Next dan klien terkait sebuah iklan. Dalam hal ini

seorang Account Executive memiliki peranan penting karena merekalah

penghubung antara klien dengan divisi kreatif. Divisi kreatif merupakan sebuah

tim yang bertanggung jawab untuk membuat sebuah iklan dan menjalankan ide

pemasaran yang telah disetujui oleh klien. Di Next Digital Indonesia tim kreatif

terdiri dari Project Manager, Admin Media Sosial, Web Developer,

SEO/SEMSpecialist, Copywriter, dan Designer. Setiap bagian memiliki tugas

(19)

Mereka juga menjalankan beberapa program rutin untuk menambah kedekatan

dengan klien salah satunya adalah kegiatan bernama Digitalk yang diadakan satu

atau dua bulan sekali. Dalam kegiatan ini mereka akan mengundang seluruh klien

untuk menghadiri acara ini. Selain itu, mereka juga melakukan interaksi rutin

dengan klien melalui telepon ataupun email. Interaksi yang biasanya dilakukan

melalui telepon dan email adalah progress update sebuah projek yang sedang

dilakukan oleh Next Digital. Seringkali klien meminta Next Digital untuk

memberikan update berkala sesuai dengan kesepakatan antara pihak Next dengan

klien. Interaksi melalui telepon dan email inilah yang paling sering dilakukan oleh

Next dan klien. Mereka dapat langsung terhubung dengan klien tanpa harus bertatap

muka, tentu hal ini juga lebih menghemat biaya dibandingkan dengan mengadakan

sebuah pertemuan. Untuk berkomunikasi dengan klien seorang Account Executive

akan menggunakan komunikasi pemasaran.

Komunikasi pemasaran menjadi hal yang penting di kalangan pelaku usaha

karena komunikasi pemasaran adalah segala macam proses penyampaian pesan

yang ada dalam dunia pemasaran. Pemasaran sendiri merupakan segala aspek

yang berhubungan dengan berjalannya sebuah usaha bisnis, mulai dari

perencanaan, pembuatan, hingga penjualan. Tanpa komunikasi maka pesan tidak

akan tersampaikan, jika pesan tidak tersampaikan maka bisnispun tidak dapat

berjalan. Dalam melakukan komunikasi pemasaran kepada konsumen atau klien,

para pelaku bisnis menggunakan berbagai macam media. Para pengiklan biasanya

menggunakan media yang dapat menjangkau orang banyak karena memang

(20)

ini, media yang sedang banyak digemari oleh para pelaku bisnis unutuk

memasarkan produknya adalah media digital. Media digital memiliki jangkauan

yang luas bukan hanya Indonesia tetapi sampai seluruh dunia.

Wahana Komputer (2003 : 132) mengatakan bahwa semakin meningkatnya

minat masyarakat menggunakan internet, maka semakin besar peluang

pemanfaatan internet sebagai media pemasaran dan bisnis. Internet telah

memunculkan alternatif strategi pemasaran yang baru. Bahkan internet telah

memberikan kemungkinan menjadi pasar karena kemampuannya menjadi tempat

transaksi.

Konten dalam dunia internet seperti media sosial, website, search engine hingga

sebuah aplikasi dapat digunakan untuk menyebarluaskan iklan yang dibuat.

Menurut Wahana Komputer (2003 : 183) Keberadaan internet saat ini memberikan

keuntungan secara langsung maupun tidak langsung kepada dunia bisnis dari skala

kecil hingga besar. Cara menyimpan secara konvensional harus dalam bentuk hard

copy sehingga membutuhkan biaya besar, sedangkan dengan internet data-data

lebih mudah disimpan serta dikirimkan ke seluruh penjuru dunia. Pemasaran

melalui internet memiliki beberapa kelebihan dibanding pemasaran secara

konvensional. Jika biasanya pemasaran secara konvensional membutuhkan biaya

banyak, waktu respon yang lama, dan bila gagal kerugian akan besar maka

pemasaran melalui internet justru sebaliknya. Tidak membutuhkan biaya yang

besar untuk dapat melakukan pemasaran di internet, sehingga apabila terjadi

kegagalan kerugian yang ditanggung juga tidak besar. Selain itu, pemasaran

(21)

respon yang dibutuhkan juga cepat. Dengan melakukan sebuah pemasaran internet

atau pemasaran digital sebuah perusahaan dapat memasarkan produknya ke market

yang lebih terarah yang tidak terkendala oleh batas wilayah. Pemasaran digital juga

memungkinkan proses komunikasi 2 arah antara pengiklan dan khalayak.

Account Excutive dalam digital agency memiliki tugas sebagai penghubung

antara kliendengan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepadaklien. Dalam

sebuah digital agency, Account Executive memberikan saran kepada klien serta

mempelajari tuntutan klien terhadap iklannya. Seorang Account Executive bukan

hanya berperan dalam mendapatkan klien baru tetapi juga mempertahankan

loyalitas klien yang ditanganinya. Seorang Account Executive harus menjaga

hubungan antara Digital agency dengan klien agar klien tetap memberikan

kepercayaannya. Lebih baik mempertahankan klien daripada mencari klien baru

karena dapat menghemat pengeluaran perusahaan oleh karena itu menjaga

hubungan baik dengan klien merupakan tugas penting yang dimiliki oleh seorang

Account Executive.

Seorang Account Executive harus tahu apa yang dibutuhkan oleh kliennya

sehingga dapat memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Account

Executive juga berperan sebagai jembatan yang menghubungkan antara klien dan

divisi kreatif sehingga seorang Account Executive harus benar-benar memahami

brief yang diberikan oleh klien dan menyampaikannya kepada divisi kreatif.

Seorang Account Executive juga memberika mn batas waktu kepada divisi kreatif

agar iklan yang dikerjakan selesai tepat waktu. Bila hasil pekerjaan sesuai dengan

(22)

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009 : 148) Manajemen

hubungan Pelanggan (CRM-Customer Relationship Management) adalah proses

mengelola informasi rinci tentang pelanggan peroragan dan semua “titik kontak”

pelanggan secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan.

Manajemen hubungan pelanggan memungkinkan perusahaan menyediakan

layanan pelanggan real-time yang sempurna melalui penggunaan informasi akun

perorangan yang efektif.

Segala kegiatan ataupun strategi perusahaan menggunakan sumber daya

yang bertujuan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dapat dikatakan

sebagai CRM. CRM bukan hanya strategi untuk mempertahankan klien namun

juga mencakup strategi untuk mendapatkan klien yang baru. Next Digital

Indonesia juga menggunakan Customer Relationship Management untuk mencari

klien baru serta mempertahankan klien yang sudah ada.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009 : 150) beberapa dasar

manajemen hubungan pelanggan dikemukakan oleh Don Peppers dan Martha

Rogers yang sering disebut model IDIC (Identify, Differentiate, Interaction,

Customize) untuk pemasaran satu-satu yang dapat diterapkan ke pemasaran CRM

(1) Mengidentifikasi prospek dan klien, (2) Mendiferensiasikan klien (3)

berinteraksi dengan klien, (3) memodifikasi produk/jasa, layanan dan pesan

kepada setiap klien.

Digital agency semakin diperlukan oleh perusahaan untuk membantu mereka

melakukan pemasaran secara digital karena bertambahnya jumlah pengguna

(23)

Indonesia adalah salah satu digital agency yang saat ini sedang berkembang dan

diakui eksistensinya di bidang pemasaran digital. Hal ini dibuktikan oleh jumlah

klien Next Digital yang terus meningkat setiap tahunnya.

Gambar 1.1 Jumlah Klien Next Digital Indonesia Tahun 2014 – 2016 Sumber : Next Digital Indonesia

Di tahun 2014 Next Digital memiliki klien sebanyak 125, pada tahun 2015

jumlah klien Next Digital meningkat menjadi 205 klien dan di tahun 2016 jumlah

klien Next Digital kembali mengalami peningkatan menjadi 378 klien. Jumlah

peningkatan pada tahun 2015 - 2016 lebih dari 100% dibandingkan peningkatan

pada tahun 2014 – 2015.

Account Executive merupakan orang yang berhubungan langsung dengan

klien serta menjadi jembatan antara digital agency dengan kliennya. Seorang

Account Executive harus mampu menjalankan Customer Relationship

Management. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk membahas tentang

Customer Relationship Management yang dilakukan oleh Account Executive Next

125

202

378

2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6

J U M L A H K L I E N N E X T D I G I T A L I N D O N E S I A T A H U N 2 0 1 4 - 2 0 1 6

(24)

Digital Indonesia dengan judul penelitian Customer Relationship Management

(CRM)Next Digital Indonesia” menjadi bahan penelitian penulis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis

merumuskan masalah dalam penelitian “Bagaimana Customer Relationship

Management (CRM) Next Digital Indonesia?”

1.3Identifikasi Masalah

1. Bagaimana Account Executive Next Digital Indonesia

mengidentifikasi prospek dan klien?

2. Bagaimana Account Executive Next Digital Indonesia

mendiferensiasikan klien?

3. Bagaimana Account Executive Next Digital Indonesia berinteraksi

dengan klien?

4. Bagaimana Account Executive memodifikasi jasa, layanan dan

pesan kepada klien?

1.4 Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini penulis memiliki tujuan yaitu untuk menjelaskan tentang :

1. Bagaimana Account Executive Next Digital Indonesia

mengidentifikasi prospek dan klien.

2. Bagaimana Account Executive Next Digital Indonesia

(25)

3. Bagaimana Account Executive Next Digital Indonesia berinteraksi

dengan klien.

4. Bagaimana Account Executive memodifikasi jasa, layanan dan

pesan kepada setiap klien.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik dalam hal

akademis maupun praktis. Manfaat penelitian ini adalah :

1.5.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi dalam

perkembangan penelitian mengenai manajemen hubungan pelanggan

yang dilakukan oleh seorang Account Executive. Selain itu penelitian

ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran baru tentang

bagaimana manajemen hubungan pelanggan yang harus dilakukan

oleh seorang Account Executive digital agency.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi serta

memberi masukan kepada para anggota tim digital agency terutama

Account Executive agar memilih sebuah strategi yang tepat dalam hal

(26)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Pemasaran

Ilham (2006 : 1) menggambarkan pengertiaan sederhana tentang

komunikasi adalah proses transfer pesan dalam penyaluran informasi atau

message melalui sarana atau saluran komunikasi kepada komunikan yang

tertuju.

Menurut Ilham (2006 : 6) berkomunikasi sebenarnya adalah interaksi dua

belah pihak baik komunikator dan komunikan. Pada tataran bisnis, yang sering

terjadi adalah komunikasi perusahaan dengan khalayak atau pelanggan terjadi

disinterpretasi, hal ini disebabkan tidak adanya kesamaan maksud dan tujuan

antar keduanya.

Irwansyah (2011:7) menjelaskan bahwa pemasaran merupakan sebuah

sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang dilakukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa

yangmemuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada ataupun pembeli

potensial.

Komunikasi Pemasaran dapat dipahami dengan cara menguraikan dua unsur

pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan sebuah

(27)

Komunikasi dapat dilakukan antar individu, individu dengan kelompok atau

kelompok dengan kelompok. Sedangkan pemasaran merupakan kegiatan

menjual sebuah barang atau jasa kepada konsumennya yang bertujuan untuk

memperoleh laba.

Uyung (2007 : 33) memberikan gambaran sederhana mengenai proses

komunikasi pemasaran.

Gambar 2.1 Proses Komunikasi Pemasaran

Sumber : Integrated Marketing Communication, Uyung Sulaksana (2007 : 33)

1. Sumber (Source) pesan yang menentukan tujuan komunikasi dan

menetapkan sasaran komunikasi. Pemasar membuat tujuan kampanye

iklan dan promosi dan menyasarkan kampanye itu pada segmen

sasaran tertentu.

2. Proses (Encoding) adalah penyandian tujuan di atas menjadi sebuah

pesan. Agensi iklan merancang pesan yang disandikan dalam bentuk

iklan. Pesan disandikan wiraniaga dalam bentuk presentasi penjualan.

3. Pengiriman (Transmission) pesan melalui media agar dapat jangkauan

audiens sasaran. Penyebaran komunikasi pemasaran bisa lewat media

(28)

massa, atau selebaran direct-mail yang dikirimkan kepada rumah

sasaran.

4. Proses (Decoding) oleh penerima agar pesan dapat dipahami dan

mungkin untuk disimpan dalam memiri nantinya. Dua pertanyaan

utama adalah apakah konsumen menafsirkan pesan seperti yang

diinginkan pengiklan, dan apakah pesan berdampak postif pada sikap

dan perilaku konsumen.

5. Umpan Balik (Feedback) atas efektivitas komunitas pemasaran kepada

sumber.

Proses Komunikasi Pemasaran

Implementasi Proses Komunikasi

Hambatan Komunikasi

Gambar 2.2 Hasil dan Hambatan Proses Komunikasi Pemasaran Sumber : Integrated Marketing Communication, Uyung Sulaksana (2007 : 34)

(29)

2.2 Pemasaran Digital

Irwansyah (2001:7) mengatakan bahwa saat ini media digital tidak dapat

dipungkiri telah menjadi bagian dari kehidupan individu sehari-hari.

Berdasarkan fenomena tersebut ditambah semakin tingginya biaya operasional

promosi maka pengusaha melihat adanya peluang besar untuk memanfaatkan

media digital sebagai media pemasarn yang mampu merebut konsumen dengan

cepat dan tepat sasaran.

Irwansyah (2011:12-13) menjabarkan bahwa konsep digital mengacu pada

sosialisasi atau promosi brand menggunakan kanal atau media digital untuk

mengenalkannya ke konsumen. Bentuk media digital bisa berupa radio, televisi,

handphone, internet dan social media marketing. Sementara itu, yang menjadi

trend dalam praktek pemasaran digital salah satunya adalah menggunakan kanal

atau media internet, biasanya dikenal pula dengan istilah internet marketing.

Media internet memiliki jangkauan sangat luas, tanpa batas serta berbiaya

murah sehingga menjadikannya alternatif yang sangat menarik dalam

melakukan promosi melalui internet. Perbedaan pemasaran internet dengan

pemasaran tradisional adalah adanya keterlibatan internet sebagai fasilitas.

Selain untuk memuaskan kedua belah pihak, pemasaran internet juga bertujuan

membangun hubungan dan memelihara hubungan dengan customer-nya agar

(30)

Tabel 2.1 Perbandingan Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Internet

Pemasaran Tradisional Pemasaran Internet

Mahal dan lambat Murah dan cepat

Waktu pengiriman lama Waktu pengiriman cepat

Terhambat masalah geografis yang terbatas

Tidak terbatas, bisa mencapai seluruh dunia

Waktu respon lama Waktu respon instan

Push marketing Pull marketing

Biaya entry tinggi Biaya entry rendah

Bila gagal, ongkosnya sangat mahal Bila gagal, rugi lebih sedikit

Bisnis diluncurkan di lokasi tertentu yang pasti

Bisnis dapat dilakukan di mana saja asalkan terdapat komputer

Basis konsumen terbatas dan bisa menyusut

Basis konsumen berkembang dan tak terbatas

Iklan bisa hilang dengan cepat Iklan dapat dipajang selama yang diinginkan

Masih dinilai berdasarkan ras, usia, uang dan tampilan

Dinilai berdasarkan kualitas ide Anda

Perlu uang besar untuk pemain besar Bisa dilakukan orang biasa dengan sedikit modal

(31)

Monle Lee & Carla Johnson (2004 : 213) mengatakan produksi periklanan

di internet mengikuti proses yang sama sebagaimana periklanan siaran dan

cetak.

Pertumbuhan e-commerce di Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari survei Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet yang telah mencapai angka

132,7 juta jiwa pada tahun 2016 atau sekitar 51,8% dari jumlah penduduk

Indonesia tentunya e-commerce seperti tambang emas yang menjanjikan bagi

setiap orang yang dapat melihat potensi ke depannya.

2.3 Digital Agency

Blech dalam jurnal Boby (2013 : 3) digital agency dapat pula disebut

interactive agencies menjadi pihak yang bekerja sama dengan brand dalam

menjalankan kampanye digital.

Beberapa contoh pemasaran digital adalah pemasaran melalui website,

media sosial, search engine dan aplikasi. Digital agency berperan sebagai

konsultan yang bertugas untuk memberikan masukan kepada klien tentang

strategi kreatif iklan yang harus dilakukannya. Apabila ide kreatif tersebut

diterima oleh klien maka tugas sebuah digital agency berikutnya adalah

mewujudkan ide kreatif yang diajukan. Setiap anggota tim dalam digital agency

memiliki peranan penting dalam tahap ini.

PT. Nadi Digital Indonesia (Next Digital Indonesia) sebuah digital agency

yang berfokus pada Social Media Marketing (SEM), Search Engine

(32)

yang ditawarkan oleh Next Digital Indonesia adalah Search Engine Marketing,

Google Display Network, Iklan Youtube, Remarketing, Search Engine

Optimization, Social Media Marketing, Web Development dan Mobile App

Marketing.

2.4 Account ExecutiveDigital Agency

Morissan (148 : 2010) menyatakan bahwa Account Executive merupakan

orang yang bertnggung jawab membina hubungan yang baik antara perusahaan

iklan dengan kliennya. Kegiatan yang dilakukan AE dalam membina hubungan

baik antara perusahaan iklan dengan klien disebut Account Service. Seorang

Account Executive bertanggung jawab untuk memahami kebutuhan pemasaran

dan promosi pemasang iklan dan menginterpretasikan kebutuhan itu kepada

personel perusahaan iklan. Ia bertugas mengoordinasikan kegiatan perusahaan

iklan dalam merencanakan, menciptakan ide kreatif dan memproduksi iklan.

Seorang AE juga bertugas mempresentasikan rekomendasi yang diberikan

perusahaan iklan untuk mendapatkan persetujuan klien.

Jaiz (2014 : 85) menjelaskan bahwa Account Executive adalah orang yang

dirujuk oleh biro iklan sebagai penghubung (liaison officer/LO) dalam melaani

klien. Ia memberikan saran-saran untuk klien yang ditanganinya dan

mempelajari tuntutan yang dikehendaki klien terhadap iklannya. Dalam istilah

periklanan klien disebut account.

Morissan (149 : 2010) menyatakan bahwa sebagai aktor utama dalam

hubungan kerjanya antara lien dan perusahaan iklan, seorang AE harus

(33)

mengkomunikasikan hal tersebut kepada para personel perusahaan iklan yang

terlibat dan bertanggung jawab terhadap proyek yang dipercayakan klien

kepadanya. Seorang AE yang ideal adalah orang yang memiliki pemahaman

yang mendalam terhadap setiap proses periklanan.

Sadewo dalam jurnalnya (2011 : 23-24) menjaabarkan beberapa hal yang harus

dimiliki oleh seorang Account Executive yaitu :

1. Teknik Presentasi

Seorang Account Executive harus dapat menjelaskan serta mempertahankan

hasil presentasi sesuai maksud, tujuan juga keinginan di hadapan klien agar

mendapat kepercayaan dari klien dan menjaga nama baik perusahaan guna

mendapat keuntungan.

2. Teknik Negosiasi

Account Executive harus menguasai teknik negosiasi yang benar serta

menguasai kosa kata yang bervariasi agar mampu meyakinkan klien dan

mewujudkan seluruh keinnginan klien.

3. Marketing

Mampu melakukan penelitian pasar dan media umumnya dengan penelitian

psikologi juga sosiologi yang mampu mendesain perilaku konsumen.

4. Advertising

Harus mampu mengetahui tentang tujuan sebuah advertising. Bahwa

advertising memang suatu hal dibayar untuk menarik konsumen,

memberikan informasi, serta mengharapkan suau tindakan yang

(34)

5. Leadership

Seorang Account Executive harus memiliki jiwa kepemimpinan dalam

menentukan tujuan dan mengkoordinasi tim, mempunyai prisnsip yang

jelas, berkemauan keras, dan mampu mempengaruhi orang lain.

Sadewo dalam jurnalnya (2011:23) juga menjabarkan beberapa kriteria

seorang Account Executive yang baik :

1. Mengetahui segi-segi pekerjaannya.

2. Mengkhayati dan mengetahui produk pemasaran dan siffat bidang usaha

klien yang bersangkutan.

3. Mampu mengetahui watak serta dapat dengan cepat beradaptasi dengan

watak yang berbeda-beda.

4. Memiliki positif attitude, aktif, dinamis, senang bergaul dengan orang lain,

serta keterbukaan.

5. Gemar dan suka membaca agar berwawasan luas.

2.5 Customer Relationship Management (CRM)

2.5.1 Pengertian Customer Relationship Management

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (1997 : 148)

mengatakan bahwa manajemen hubungan Pelanggan (CRM-Customer

Relationship Management) adalah proses mengelola informasi rinci

tentang pelanggan peroragan dan semua “titik kontak” pelanggan secara

seksama untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan. Manajemen

(35)

pelanggan real-time yang sempurna melalui penggunaan informasi akun

perorangan yang efektif.

Konsep manajemen hubungan pelanggan tidak lepas dari perspektif

Relationship Marketing. Chaffey dalam jurnal Muchtar (2013 : 2)

relationship marketing adalah aplikasi pengetahuan terkini mengenai

para pelanggan individual secara konsisten untuk keperluan perancangan

produk dan jasa yang dikomunikasikan secara interaktif dalam rangka

mengembangkan hubungan jangka panjang berkesinambungan yang

saling menguntungkan. Asumsi utama Customer Relationship

Management bahwa sama dengan Relationship Marketing yaitu bahwa

membangun relasi jangka panjang merupakan cara terbaik untuk

menciptakan loyalitas pelanggan. Selain itu pelanggan yang loyal

cenderung lebih profitable daripada pelanggan yang tidak loyal. Dalam

menjalin suatu hubungan dengan pelanggan, perusahaan harus

mengetahui karakteristik tertentu yang dibutuhkan untuk membuktikan

bahwa suatu hubungan itu eksis sehingga dapat memberikan sumbangan

yang positif terhadap hubungan tersebut.

Don Peppers dan Martha Rogers dalam Philip Kotler dan Kevin

Lane (2009 : 150). Peppers dan Rogers mengungkapkan kerangka kerja

empat langkah atau biasa disebut model IDIC (Identify, Differentiate,

Interaction, Customize) untuk pemasaran satu-satu yang dapat

(36)

Gambar 2.3 Customer Relationship Management (CRM) IDIC Models Sumber : www.ninjaoutreach.com (7 September 2017)

(1) Mengidentifikasi prospek dan klien (Identify)

Perusahaan harus mengetahui siapa sebenarnya klien mereka dan

perusahaan juga harus mengetahui informasi mendalam tentang klien.

Perusahaan harus terus dan terus mencari informasi tentang klien mereka

agar lebih mudah mengerti dan memberikan mereka pelayanan yang

dibutuhkan.

(2) Mendiferensiasikan klien (Differentiate)

Membedakan klien berdasarkan dua hal yaitu kebutuhan dan nilai

mereka. Menghabiskan banyak usaha untuk klien yang paling

menguntungkan. Selain dibedakan menurut nilai, bedakan pula

berdasarkan kebutuhan mereka. Setiap klien tentu saja memiliki

kebutuhan yang berbeda.

(37)

Merumuskan penawaran yang disesuaikan yang dapat dikomunikasikan

secara pribadi. Perusahaan harus melakukan interaksi dengan klien

sesuai dengan kebutuhan dan nilai mereka untuk perusahaan.

Berinteraksi secara perorangan dengan klien akan menciptakan

kepercayaan di benak klien bahwa perusahaan memperhatikan mereka

serta berusaha melayani mereka secara perorangan. Hal ini dapat

membuat klien menjadi loyal dan membantu perusahaan untuk

membangun hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan

mereka.

(4) Memodifikasi produk/jasa, layanan dan pesan kepada setiap klien

(Customize)

Membuat fasilitas untuk berinteraksi dengan klien seperti melalui pusat

hubungan perusahaan ataupun situs web. Saat perusahaan telah

membedakan klien berdasarkan kebutuhan dan nilai mereka, maka tahap

selanjutnya adalah memodifikasi atau membuat produk/jasa berdasarkan

hal tersebut. Buatlah produk dan komunikasikan agar hasilnya sesuai

dengan harapan klien.

Memberi informasi kepada klien bahwa perusahaan memiliki

kemampuan untuk memenuhi hal yang dibutuhkan klien. Kegagalan

pada tahap ketiga menandakan bahwa ada sesuatu yang salah di tahap

kedua atau ketiga. Sehingga perlu untuk kembali ke tahap sebelumnya

(38)

2.5.2 Tujuan Customer Relationship Management

Francis Buttle (2004 : 23) mengatakan bahwa alasan mendasar

yang mendorong perusahaan membuna hubungan dengan klien

sebenarnya sangat klasik yaitu motif ekonomi. Pundi-pundi perusahaan

akan semakin gemuk jika mereka mampu mengelola baseline klien untuk

mengidentifikasi, memuaskan dan berhasil mempertahankan klien.

Meningkatnya tingkat retensi klien maka otomatis akan meningkatkan

jumlah klien yang dimiliki.

Lukas dalam Jurnal Muchtar Achmad (2013 : 6) menyatakan bahwa

CRM memiliki beberapa fungsi yaitu :

a. Mendapatkan klien

b. Mengetahui klien

c. Mempertahankan klien yang menguntungkan

d. Mengembangkan klien yang menguntungkan

e. Merubah klien yang belum menguntungkan menjadi menguntungkan

Dalam jurnalnya Annastasha (2014:2) Customer Relationship

Management (CRM) merupakan suatu strategi bisnis yang

mengintegrasikan proses serta fungsi internal dengan eksternal untuk

menciptakan nilai dan memanjakan pelanggan serta menciptakan

keadaan win win solution melalui serangkaian kegiatan mengelola

informasi yang rinci tentang masing-masing pelanggan dengan tujuan

(39)

Perusahaan bermaksud untuk membangun ikatan yang lebih kuat dengan

para pelanggan bertujuan untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan.

2.5.3 Tataran Customer Relationship Management

Francis Buttle (2004 : 4-14) menyebutkan bahwa Customer

Relationship Management (CRM) dapat diklarifikasikan ke dalam tiga

tataran yaitu strategis, operasional, dan analitis :

a. CRM Strategis

Lebih berfokus pada cara untuk mengembangkan kultur usaha yang

berorientsi pada pelanggan atau customer centric. Tujuan utama strategis

CRM adalah untuk merebut hati klien dan menjaga loyalitas mereka

dengan cara memberikan nilai bagi klien yang mengungguli para

pesaing. Kultur ini tercermin dari perilaku pucuk pimpinan perusahaan,

desain sistem formal di dalam perusahaan dan berbagai mitos serta cerita

yang beredar di dalam perusahaan.

b. CRM Operasional

Lebih fokus pada otomatisasi cara-cara perusahaan dalam

berhubungan dengan pelanggan. Berbagai aplikasi perangkat lunak CRM

memungkinkan fungsi pemasaran dan penjualan dapat berjalan secara

otomatis.

c. CRM Analitis

Digunakan untuk mengeksploitasi data konsumen demi meningkatkan

nilai mereka (dan nilai perusahaan). Sistem ini dikembangkan

(40)

pemasaran dan data layanan. Kemudian data internal itu ditambahkan

dengan data eksternal seperti geodemografis sampai gaya hidup klien.

2.6 Kerangka Berpikir

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana Acount Executive Next

(41)

berdasarkan urutan model IDIC yang dikemukakan oleh Peppers dan Rogers.

Seorang Account Executive harus menjalankan empat tahapan dalam CRM

(1) mengidentifikasi prospek dan klien (Identifikasi), (2) mendifferensiasikan

klien (Differensiasi) (3) Berinteraksi dengan klien (Interaksi) (4)

Memodifikasi jasa, layanan dan pesan kepada setiap klien (Customize)

2.7 Penelitian Terdahulu

Guna menghindari adanya kesamaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya maka penulis melakukan peninjauan terhadap penelitian yang

sebelumnya pernah dilakukan :

1. Penelitian berjudul “Customer Relationship Management (CRM) dan

Aplikasinya dalam Industri Manufuktur dan Jasa” dilakukan oleh Fransisca

Andreani, mahasiswa Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra.

Penlitian ini meneliti tentang pengertian dari CRM dan tujuannya, perlukah

sebuah perusahaan melaksanakan CRM, seta penggunaan aplikasi CRM

dalam perusahaan manufuktur dan jasa. Hasil dari penelitian ini adalah

bahwa CRM perlu diperhatikan oleh perusahaan guna bersaing di era

globalilsasi, sebuah perusahaan harus mampu mengakomodasi keinginan

stakeholder dan shareholder mereka bila menginginkan perusahaan

berkembang. Kesuksesan perusahaan tergantung dari kemampuan

perusahaan menjaga hubungan harmonis dengan pelanggannya. Dalam

menggunakan aplikasi CRM, perusahaan manufukture dan jasa harus

memperhatikan software yang digunakan. Yang menjadi kunci keberhasilan

(42)

maupun ekstern. Aplikasi yang dipilih haruslah memudahkan kedua belah

pihak yaitu perusahaan dan pelanggan. Persamaan dengan penelitian ini

adalah meneliti tentang Customer Relationship Management dan

menggunakan metode penelitoian kualitatif. Perbedaannya terletak pada

fokus penelitiannya, dalam penelitian sebelumnya lebih berfokus pada

penggunaan aplikasi dalam penerapan CRM di perusahaan manufktur dan

jasa. Sedangkan, pada penelitian ini fokus yang diambil adalah CRM yang

dilakukan oleh Account Executive di sebuah digital agency

2. Penelitian berjudul “Penerapan Customer Relationship Management (CRM)

Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan” yang dilakukan

oleh Anastasha Onna Carisa, Achmad Fauzi, dan Srikandi Kumadji

mahasiswa fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Penelitian

ini meneliti tentang Customer Relationship Management beserta 3

tatarannya yang dilakukan oleh Bandung Sport Distro di Malang. Penelitian

ini mendeskripsikan penerapan CRM, mendeskripsikan program pelanggan

yang dibuat perusahaan, menganalisa penerapan CRM di perusahaan serta

menganalisa usaha perusahaan agar berhasilnya penerapan CRM,

mendeskripsikan target serta realisasi penjualan selama CRM berlangsung,

mendeskripsikan hambatan yang dialami perusahaan dalam pelaksanaan

CRM, menarik kesimpulan mengenai analisis CRM sebagai upaya

meningkatkan loyalitas pelanggan. Hasil dari penelitian ini menyatakan

bahwa Bandung Sport Distro melakukan CRM melalui serangkaian proses

(43)

identifikasi pelanggan sasaran, pengembangan program CRM dan

implementasi CRM. Kesamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama

meneliti tentang Customer Relationship Management serta menggunakan

metode kualitatif. Perbedaannya adalah mereka meneliti tentang CRM yang

dilakuka oleh sebuah sport distro di kota Malang, sedangkan penelitian ini

meneliti tentang Account Executive di Next Digital Indonesia yang

merupakan sebuah digital agency

3. Penelitian berjudul “Customer Relationship Management pada Sistem

Informasi Pelayanan Pelanggan Hotel” yang dilakukan oleh Veny Diastika

Putri program studi teknik Informatika, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Penulis berusaha untuk mengetahui bagaimana merancang dan membangun

sistem informasi pelayanan pelanggan hotel menggunakan konsep CRM,

dan bagaimana membantu memberikan alternatif cara bagi pihak hotel

untuk mengelola informasi pelanggan untuk menigkatkan pelayanan

terhadap pelanggan hotel. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa

perancangan pembangunan sistem informasi pelayaan pelanggan yang

menerapkan konsep CRM (Customer Relationship Management) telah

berhasil mengelola pendaftaran pengunjung yang akan melakukan

pemesanan kamar yang kemudian data dari pelanggan akan tersimpan di

hotel lengkap beserta history transaksi pengunjung selama berada di hotel.

Sistem yang dibangun juga dilengkapi fasilitas kirim email yang dikelola

oleh admin yang ditujukan bagi pengunjung hotel yang memeuhi kriteria

(44)

pelayanan pelanggan hotel degan konsep CRM dapat dijadikan sebagai

salah satu alternatif bagi pihak hotel untuk mengelola informasi pelanggan

guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan tersebut.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian milik Veny adalah kesamaan

meneliti tentang Customer Relationship Management serta sama-sama

menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah

fokus penelitiannya, penelitian Veny berfokus pada CRM yang ada pada

sistem indormasi pelayanan pelanggan hotel.

(45)
(46)

Teori Customer

Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif

(47)
(48)
(49)

tersebut

meneliti tentang

CRM yang dijalankan oleh sebuah distro di Malang,

sedangkan penelitian ini membahas tentang CRM Digital agency

di Jakarta. Perbedaan dengan penelitian 3 adalah fokus penelitian, penelitian 3 lebih fokus pada

(50)

35 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih metode penelitian

kualitatif. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009 : 1-3) metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti obyek yang

ilmiah, dalam metode ini penulis sebagai instrumen kunci. Dalam penelitian

kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, akan tetapi dipandu oleh

fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan.

Penelitian ini difokuskan pada Customer Relationship Management yang

dilakukan oleh seorang Account Executive Next Digital Indonesia. Customer

Relationhip Management (CRM) merupakan segala hal yang menghubungkan klien

dengan perusahaan.

Sehingga penelitian ini menjabarkan dan menjelaskan bagaimana Account

Executive melakukan Customer Relationship Management (CRM). Account

Executive merupakan seseorang yang berhubungan langsung dengan klien serta

(51)

3.2 Paradigma Penelitian

A. Chaedar (2003 : 78) menjelaskan bahwa paradigma merupakan ditilasi

atau esensi yang menjadi kepercayaan kita ihwal dunia dan alam sekitar (yang tidak

dapat dibuktikan). Kegiatan penelitian yang kita lakukan tidak akan terjadi jika

tidak merujuk pada paradigma ini. Selain sebagai rujukan dan sudut pandang,

paradigm juga berperan sebagai pembatas ruang dan gerak penulis.

Djam’an Satori dan Aan Komariah (2009 : 12) menyatakan paradigma post

positivis berbicara bukan hanya yang terlihat, terasa dan teraba akan tetapi juga

mencoba untuk memahami makna yang ada di baliknya. Realitas sosial menurut

paradigma ini adalah suatu gejala yang utuh terkait dengan konteks, bersifat

kompleks,, dinamis dan penuh makna, oleh karena itu tidak dalam bentuk ukuran

tetapi dalam bentuk eksplorasi untuk dapat mendekripsikannya secara utuh.

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengeksplorasi dan

mendeskripsikan secara utuh mengenai Customer Relationship Management yang

dilakukan oleh seorang Account Executive di Next Digital Indonesia.

3.3 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2009 : 59-60) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif

yang mejadi istrumen atau alat penelitian adalah penulis itu sendiri. Penulis

kualitatif sebagai human instrumen , berfungsi menetapkan fokus penelitian,

memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data, analisis data, menafsirkan data dam membuat kesimpulan atas

(52)

Dalam penelitian ini, penulislah yang menjadi instrument penelitian yang

berperan sebagai pengumpul data utama. Penulis akan berusaha mengumpulkan

data mengenai Customer Relationship Management yang dilakukan oleh Account

Axecutive Next Digital Indonesia kemudian mendeskripsikannya.

3.4 Informan Penelitian

Lincoln dan Guba dalam Sugiyono (2009 : 54) mendeskripsikan bahwa

penentuan sempel dalam penelitian kualitatif tidak seperti kuantitatif yang

didasarkan pada hasil perhitungan. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapat

informasi yang maksimum.

Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel atau informan penelitian adalah

Head of Sales, Supervisor AM & AE, dua orang Senior Account Executive, Account

Executive(AE) dan satu orang klien Next Digital Indonesia.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2009 : 62-63) mengatakan bahwa pengumpulan data dilakukan

dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber

datanya, maka pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber primer

dan sumber sekunder. Sumber primer merupakan sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data sedangkan sumber sekunder merupakan

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data contohnya

melalui orang lain atau dokumen. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data

(53)

teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam, dan

dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif oleh karena itu penulis

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang dibutuhkan yaitu :

1. Wawancara

Esterberg dalam Djam’an Satori dan Aan Komariah (2009 : 130)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik tertentu.

Penulis melakukan wawacara guna mendapatkan data primer.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan langsung kepada

informan yang memiliki kaitan serta menguasai akan hal yang diteliti.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semiterstruktur karena

penulis menentukan pokok bahasannya saja, sedangkan jawaban

dibebaskan kepada informan dan penulis akan memperhatikan dengan

baik-baik apa yang dikemukakan oleh informan.

Dalam wawancara penulis akan meneliti lebih dalam mengenai

bagaimana seorang Account Executive di Next Digital menjalankan

Customer Relationship Management. Setelah itu penulis akan

mengumpulkan data dan menjabarkan kembali hasil wawancara yang

dilakukan.

(54)

Nasution dalam Sugiyono (2009 : 64) mendefinisikan bahwa

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para Ilmuan hanya dapat

bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi.

Penulis melakukan observasi terkait penelitian. Observasi dilakukan

dengan cara melakukan wawancara langsung dan melaksanakan magang di

Next Digital Indonesia selama 2,5 bulan. Dalam melaksanakan magang

penulis mengamati bagaimana suasana dan iklim kerja yang ada di Next

Digital Indonesia. Dalam periode magang, penulis juga beberapa kali

membantu tugas seorang Account Executive di Next Digital sehingga dapat

merasakan bagaimana seorang Account Executive menjalankan tugasnya.

3. Dokumentasi

Sugiyono (2009 :82) Dokumen adalah sebuah catatan peristiwa yang

sudah berlalu. Dokumentasi dapa berbentuk gambar, tulisan, atau

karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap

dari teknik pengumpulan data observasi dan wawancara.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa buku serta

jurnal sebagai sumber referensi untuk menjabarkan mengenai Customer

Relationship Management, Account Executive, Digital agency dan hal lain

yang berhubungan dengan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2009 : 87-89) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif,

(55)

data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus. Analisis data

merupakan sebuah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Bogdan dalam Sugiyono (2009 : 88) mendeskripsikan bahwa analisis data

merupakan proses mencari dan menyusun sceara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lain sehingga mudah dipahami serta

temuannya dapat diinformasikan pada orang lain.

Berikut ini merupakan tahapan analisis data yang dilakukan oleh penulis :

1. Melakukan wawancara dengan Head Of Sales di Next Digital Indonesia

guna mengetahui apa saja tugas dari seorang Account Executive di Next

Digital Indonesia dan apa saja program yang diadakan Next Digital yang

menghubungkan klien dan perusahaan.

2. Mengumpulkan data atau inventarisasi data melalui studi dokumentasi,

mencari data yang berhubungan dengan penelitian.

3. Melakukan wawancara dengan Account Executive mengenai Customer

Relationship Management beserta hambatan yang mereka rasakan

selama menjalankannya.

4. Menjabarkan hasil wawancara dan pengumpulan data di lapangan.

3.7 Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, tenik yang digunakan untuk memeriksa

keabsahan data adalah triangulasi. Sugiyono (2016 : 327) mengatakan bahwa

(56)

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila penulis melakukan

pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya penulis

mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai

teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

Hasil wawancara yang penulis dapat dari Account Executive dikroscek

kembali menggunakan pendapat yang diutarakan oleh Head Of Sales, Supervisor

(57)

3.8Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

beralamat di Jalan Raya Jakarta Km. 4, Banten dan Di Next Digital Indonesia yang

beralamat di Business Park Kebon Jeruk, Jl. Meruya Ilir Blok I no 7, Jakarta Barat.

Dengan jadwal penelitian yang direncanakan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Agenda Bulan

Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Jan

Pra Riset Penysunan Bab 1- 3 Pengumpulan data dan pengelolaan data

(58)

43 BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Objek Penelitian

4.1.1 Profil Next Digital Indonesia Susunan Direksi

1. CEO : Andy Tan

2. Direktur : Yudi Tukiaty

3. Head of Sales : Rusdy Razak

4. Project Manager : Endy Rama

Alamat :

Business Park Kebon Jeruk , Jl. Meruya Ilir No 88, Blok i no. 7

Jakarta Barat 11620, Indonesia

Telp : (021) 3006 7981

Website : www.nextdigital.co.id

Tanggal Berdiri : 18 Maret 2013

Partnership

(59)

4.1.2 Sejarah Singkat Next Digital Indonesia

Next Digital Indonesia merupakan Digital agency yang terletak di Jakarta.

Next Digital Indonesia dibentuk pada tanggal 18 Maret 2003 oleh Andy Tan

dan Yudi Tukiaty. Andy Tan adalah seorang creative entrepreneur yang telah

memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun di industri digital. Sedangkan Yudi

Tukiaty adalah seorang web design and developer yang sudah memiliki

pengalaman lebih dari 13 tahun di industri digital.

Ide terbentuknya Next Digital Indonesia berawal ketika Yudi Tukiaty

melihat perkembangan dunia digital sangatlah pesat, semua lapisan

masyarakat menggunakan Media sosial ataupun Website sebagai alat

kehidupan sehari-hari. Namun perkembangan bisnis di dunia digital masih

sangat sedikit, sehingga beberapa perusahaan masih menggunakan media

konvensional untuk melakukan pemasaran. Padahal pemasaran konvensional

memerlukan biaya lebih besar dibanding pemasaran digital. Oleh karena itu

Yudi Tukiaty mengajak teman karibnya Andy Tan untuk membuat sebuah

Digital agency yang membantu perusahaan dalam melakukan pemasaran

dengan biaya murah namun sangat efektif.

Akhirnya Yudi dan Andy sepakat untuk mendirikan Digital agency

yang diberi nama Next Digital Indonesia dengan harapan Digital agency

milik mereka ini akan menjadi sebuah jembatan yang menghubungkan para

klien dengan fitur fitur pemasaran di masa depan. Sehingga Next Digital

Indonesia akan membuat perusahaan dan UKM di Indonesia akan terhubung

(60)

Namun nama Next Digital Indonesia sendiri terbentur masalah izin,

dikarenakan izin mendirikan perusahaan di Indonesia mengatur agar

perusahaan tidak diperbolehkan menggunakan nama asing kecuali ada orang

asing yang memiliki saham di perusahaan tersebut.

Maka Yudi dan Andy sepakat untuk mengubah nama perusahaannya

menjadi PT Nadi Digital Indonesia walaupun nama Digital Marketing Agency

mereka tetap Next Digital Indonesia. Nama PT Nadi Digital Indonesia sendiri

diambil dari kata Nadi yang diharapkan perusahaan ini akan menjadi nadi

yang akan selalu berdenyut untuk perkembangan dunia digital di Indonesia.

Nadi juga diharapkan agar dunia digital akan selalu menjadi bagian penting

dari pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan perusahaan lain di Indonesia.

Nadi juga diambil dari gabungan dua nama mereka yaitu Andy dan Yudi

sebagai pencetus awal berdirinya PT Nadi Digital Indonesia.

4.1.3 Visi dan Misi

Menjadi Digital agency yang paling terkemuka di Indonesia. Menjadi

pelopor perkembangan pemasaran digital di Indonesia yang berfokus pada

pertumbuhan loyalitas pelanggan melalui praktek yang transparan untuk

mengembangkan alat proprietary dan teknologi serta menghasilkan solusi

(61)

4.1.4 Arti Logo Next Digital Indonesia

Gambar 4.2 Logo Next Digital Indonesia 2013 – 2014

Gambar 4.3 Logo Next Digital Indonesia 2015 – Sekarang

Pada awal terbentuknya Next Digital Indonesia menggunakan logo

berwarna biru yang dimaksudkan agar Next Digital memberikan blue option

yang akan menciptakan pasar digital sendiri. Karena pada tahun 2013 baru

ada segelintir Agency yang focus di dunia digital. Oleh sebab itu Next Digital

melihat dunia digital menjadi pangsa tersendiri untuk dunia bisnis.

Namun pada tahun 2015 bekerja sama dengan perusahaan rebranding,

Next Digital merubah logo untuk melakukan rebranding. Branding memiliki

peranan penting dalam sebuah perusahaan karena akan menghasilkan suatu

pesan yang ingin disampaikan ke klien, customer ataupun eksternal

stakeholder. Dalam pembuatan logo terbarunya, Next Digital Indonesia

mengikuti sejarah terbentuknya yang berawal dari hal sederhana namun

diharapkan kedepannya akan menjadi sebuah jembatan untuk masa depan,

(62)

untuk para klien yang harus mulai menatap masa depan dengan menggunakan

media digital. Namun saat ini belum ada sebuah konektivitas untuk

menjembatani perusahaan perusahaan dengan dunia digital. Maka diharapkan

Next Digital Indonesia akan menjadi jembatan tersebut.

Akhirnya pada tahun 2015 Next Digital memiliki logo yang baru. Logo

yang baru terlihat seperti sebuah puzzle yang apabila disusun akan terlihat

sebuah nama yaitu Next Digital. Puzzle ini diharapkan akan menjadi sebuah

satu kesatuan yang utuh bahwa seluruh karyawan akan saling melengkapi

untuk mendukung kinerja dari Next Digital. Logo Next Digital juga

merupakan sebuah puzzle yang menyampaikan informasi sebuah nama yaitu

Andy dan Yudi yang merupakan pemilik dari Next Digital Indonesia.

Logo Next Digital Indonesia juga merupakan sebuah kesatuan dari

beberapa warna dan menimbulkan arti yang merupakan sebuah tujuan

terbentuknya Next Digital Indonesia. Warna warna tersebut yaitu :

a. Biru

Biru merupakan warna awal Next Digital ketika pertama kali terbentuk,

warna biru ini dimaksudkan agar Next Digital memberikan blue option untuk

menciptakan pasar di dunia digital itu sendiri

b. Kuning

Kuning melambangkan warna optimistik yang melambangkan Next

Digital memiliki masa depan yang cerah dan kedepannya akan membuat klien

Gambar

Gambar 1.1 Jumlah Klien Next Digital Indonesia Tahun 2014 – 2016
Gambar 2.1 Proses Komunikasi Pemasaran
Gambar 2.2 Hasil dan Hambatan Proses Komunikasi Pemasaran
Tabel 2.1 Perbandingan Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Internet
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan customer relationship management (CRM) pada Layanan digital Perpustakaan USU dapat diketahui dari upaya yang dilakukan pustakawan

Salah satu kegiatan pemasaran yang banyak dilakukan perusahaan adalah melakukan kegiatan promosi dengan menggunakan website.. Website merupakan salah satu alat

yang berjudul : “Strategi Diplomasi Komersial Indonesia dalamBidang Ekonomi Digital Melalui Next Indonesia Unicorn (NextICorn) Tahun 2017- 2019”, saya berpendapat

Meskipun perusahaan belum pernah memperoleh keuntungan dari kelompok ini, adalah penting untuk memvisualisasikan mereka untuk mengetahui berapa banyak waktu pemasaran dan uang

COCONUT INDONESIA (Studi Tentang Strategi Komunikasi Pemasaran DIGITAL MARKETING AGENCY Coconut Indonesia dalam Meningkatkan Jumlah Pengguna Jasa), Skripsi, Program

Fungsi operasional basis data adalah membantu kelancaran proses bisnis, sedangkan fungsi analitis basis data adalah memudahkan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan yang

Contohnya, CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi

Solusi untuk permasalahan yang dihadapi mitra antara lain memberikan pelatihan dan pendampingan pemasaran digital untuk meningkatkan promosi Elrico Villa, pelatihan dan pendampingan