• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap berbagai perubahan dengan jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun), jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek (1 tahun). Berdasarkan hal tersebut setiap daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2014-2018 merupakan penjabaran visi dan misi dan Program Walikota yang akan diwujudkan dalam satu periode masa jabatan.

Rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi sebagai pedoman penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja (Renja) SKPD serta digunakan sebagai instrumen evaluasi keberhasilan dan kegagalan kinerja SKPD dalam kurun 5 (lima) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah daerah maka Renstra Kecamatan

(2)

Lengkong Kota Bandung 2013-2018 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2013-2018 dan Renja SKPD, ilustrasi keterhubungan Renstra SKPD dengan RPJMD dan Renja SKPD dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1

Renstra disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD

yang diimplementasikan melalui pelaksanaan program

pembangunan daerah yang berisi program-program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut, Rencana Strategis Kecamatan Lengkong sebagai salah satu SKPD di Pemerintah Kota Bandung berupaya menjabarkan visi dan misi Pemerintah Kota

Perencanaan Stratejik

Perencanaan Operasional

RPJMD RENSTRA

- Visi dan Misi - Tujuan dan sasaran

- Strategi dan Arah Kebijakan - Visi dan Misi

- Tujuan dan sasaran

- Strategi dan Arah Kebijakan

- Program Pembangunan Daerah - Program Pembangunan Daerah

- Program Prioritas - Program Prioritas

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas

(3)

Bandung sesuai dengan tugas dan wewenang yang dilimpahkan walikota.

Diharapkan dengan Rencana Strategis ini dapat tersusun dokumen perencanaan Kecamatan Lengkong yang menyeluruh dan berkesinambungan yang dihasilkan dari proses penyusunan perencanaan yang transparan dan partisipatif.

1.2. LANDASAN HUKUM

Memuat tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD, landasan hukum tersebut yaitu :

a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang pembentukan

daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi jawa Timur, Jawa Barat, Jawa tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta;

b. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

d. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

e. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

(4)

f. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

g. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

h. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah;

i. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang;

j. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

k. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

l. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

m.Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional ;

n. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota ;

o. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah;

p. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah;

q. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang

Kecamatan;

r. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

(5)

tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah;

s. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung

Nomor 10 Tahun 1989 tentang batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung;

t. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2000 tentang

pengembangan dan Penataan Kawasan Inti Pusat Kota;

u. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan

Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

v. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007

Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

w. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tata

Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah

x. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025;

y. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2010-2030.

z. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018;

aa.Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang

Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

(6)

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Strategis Kecamatan Lengkong Tahun 2014 – 2018 dimaksudkan untuk menjabarkan Visi dan Misi Kecamatan Lengkong dalam upaya mendukung pencapaian Visi dan Misi Kota Bandung.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Lengkong Tahun 2014 – 2018 adalah untuk menetapkan strategi dan kebijakan, serta merumuskan program pembangunan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja tiap tahun.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat Tupoksi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, tantangan dan peluang SKPD.

BAB III : ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

DAN FUNGSI

Memuat identifikasi permasalahan, telaahan visi-misi, telaahan renstra, telaahan RTRW dan kajian lingkungan hidup strategis, penentuan isu-isu strategis.

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI

KEBIJAKAN

(7)

tujuan dan sasaran jangka menengah

Kecamatan Lengkong, strategi dan

kebijakan

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI : INDIKATOR KINERJA NSKPD YANG

MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

(8)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN

LENGKONG

2.1 Struktur Organisasi Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Aspek kelembagaan dan pengorganisasian Pemerintah Kecamatan Lengkong didasari oleh Peraturan Daerah Kota bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi

Pemerintah Kecamatan di Lingkungan Kota Bandung, terdiri atas

a.Camat;

b.Sekretaris Kecamatan;

c. Seksi Pemerintahan;

d.Seksi Ketentraman dan Ketertiban;

e. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan;

f. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup;

g. Seksi Pelayanan;

h.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

i. Sub Bagian Program dan Keuangan;

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan

Sumber : Perda Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 CAMAT SEKRETARIAT SEKSI PENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN SEKSI EKONOMI, PEMBANGUNAN & LINGKUNGAN HIDUP SEKSI

KETEMTRAMAN & KETERTIBAN SEKSI

PEMERINTAHAN

SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PROGRAM & KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PELAYANAN KELURAHAN KELURAHAN

(9)

2.2 Tugas Pokok Dan Fungsi

Adapun tugas para Pejabat Struktural di lingkungan Pemerintah Kecamatan sesuai Peraturan Walikota Bandung, Nomor 250 Tahun 2008 tentang Tupoksi SKPD Kecamatan dan

Kelurahanmempunyai fungsi sebagai berikut :

a) mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b) mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum;

c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan;

d) mengkoordinasikan pemerliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum;

e) mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat

Kecamatan;

f) membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan;

g) melaksanaan pelayanan ketatausahaan Kecamatan.

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas

dan fungsinya.

Sedangkan uraian tugas masing-masing unit organisasi pada Kecamatan Lengkong Kota Bandung sebagai berikut :

1) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok, Camat mempunyai fungsi : a. mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat;

b. mengkoordinasikan ketenteraman dan ketertiban umum; c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang- undangan;

d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

(10)

e. membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

2) Sekretaris Kecamatan; mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas pokok Sekretariat mempunyai fungsi :

a.pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan

kecamatan;

b.pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan

kecamatan dan kelurahan;

c. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana,

program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan;

d.pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan

Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan

pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya

3) Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

a.penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan;

b.pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tentangga;

c. pelayanan administrasi pertanahan;

d.pembinaan administrasi pemerintahan Kelurahan;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan

(11)

f. pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan.

4) Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban, untuk melaksanakan tugas Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi :

a.penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman

dan ketertiban;

b.pembinaan ketentraman dan ketertiban;

c. pembinaan potensi perlindungan masyarakat;

d.pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan bencana;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan

ketertiban dengan Instansi terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman da ketertiban.

5) Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas

pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan, untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a.penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan

kemasyarakatan;

b.inventarisasi dan fasilitasi masalah sosial kemasyarakatan;

c. inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan informal;

d.pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat

Kecamatan dan Kelurahan;

e. fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan

keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda;

f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan

(12)

g. pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan

6) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a.penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi,

pembangunan dan lingkungan hidup;

b.fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan

menengah.

c. inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan

pembangunan;

d.fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas

umum dan fasilitas sosial;

e. fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian

lingkungan hidup;

f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan

ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan Instansi terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan

lingkungan hidup.

7) Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Camat dibidang pelayanan, untuk

melaksanakan tugas pokok Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a.penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan;

b.pelayanan data dan informasi Kecamatan;

c. pelayanan administrasi kependudukan;

(13)

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi Terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

8) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian, untuk melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan

lingkup administrasi umum dan kepegawaian;

b.pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang

meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumahtanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan

c. pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan

kepegawaian.

9) Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang keuangan dan program, untuk melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi

keuangan dan program kerja Kecamatan;

b.pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi

kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Kecamatan;

c. pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan

penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta

(14)

koordinasi pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan; dan

d.pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan

administrasi keuangan dan program kerja Kecamatan.

10)Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang dilimpahkan Walikota kepada Lurah, dalam melaksanakan tugas pokok Lurah mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan Kelurahan;

b.pemberdayaan masyarakat, perekonomian dan

kesejahteraan rakyat;

c. pelayanan masyarakat;

d.penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

e. pemeliharaan prasarana, fasilitas pelayanan umum dan

lingkungan hidup; dan

f. pembinaan lembaga kemasyarakatan.

11)Sekretaris Lurah mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Lurah di bidang kesekretariatan, untuk melaksanakan tugas pokok Sekretaris Lurah mempunyai fungsi:

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup kesekretariatan

Kelurahan;

b.penyusunan rencana program dan kegiatan Kelurahan;

c. pengelolaan perlengkapan, keuangan dan kepegawaian;

d.pengkoordinasian kegiatan seksi di Kelurahan;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan Kelurahan dengan

Instansi Terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup kesekretariatan dan

(15)

12)Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang pemerintahan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pemerintahan;

b.fasilitasi penyelenggaraan pemilihan pengurus Rukun

Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW);

c. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan ketentraman dan

ketertiban;

d.pembinaan ketentraman dan ketertiban;

e. pembinaan potensi perlindungan masyarakat;

f. pengkoordinasian dan fasilitasi kegiatan pemerintahan

dengan Instansi Terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan.

13)Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Lurah di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup,

untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Ekonomi,

Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan materi bahan lingkup ekonomi,

pembangunan dan lingkungan hidup;

b.fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan

menengah;

c. inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan

pembangunan;

d.fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas

umum dan fasilitas sosial;

e. fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya

(16)

f. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup dengan Instansi terkait; dan

g. pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan

lingkungan hidup.

14)Seksi Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Lurah di bidang kemasyarakatan, untuk melaksanakan tugas pokok Seksi Kemasyarakatan mempunyai fungsi :

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup

kemasyarakatan;

b.inventarisasi potensi bidang kemasyarakatan;

c. inventarisasi dan Fasilitasi bidang pendidikan;

d.pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat

Kelurahan;

e. fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan

keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda;

f. pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan bencana;

g. inventarisasi dan fasilitasi ketahanan pangan;

h.fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang

kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan

i. pelaporan pelaksanaan lingkup kemasyarakatan.

15)Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas Lurah di bidang pelayanan, ntuk

melaksanakan tugas pokok Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a. penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan;

(17)

c. pelayanan administrasi kependudukan;

d.pelayanan administrasi umum lainnya;

e. fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan

Instansi Terkait; dan

f. pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

16)Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Kecamatan

dan Kelurahan terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap Kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Walikota atas usul Camat untuk Kecamatan dan Lurah untuk Kelurahan. Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

2.3. Sumber Daya

Berdasarkan struktur organisasi tersebut diatas Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat dengan eselon III-A, dengan membawahi :

1.Sekretariat Kecamatan (eselon III-B), membawahi 2 sub

bagian dengan eselon IV-B yaitu Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub Bagian Program dan Keuangan.

2.5 (lima) orang kepala seksi dengan eselon IV-A yaitu : Kasi

Pemerintahan, Kasi Ketentraman dan Ketertiban, Kasi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Kasi Pendidikan dan Kemasyarakatan dan Kasi Pelayanan.

3.7 (Tujuh) orang lurah dengan eselon IV-A, yaitu : Lurah

Malabar, Paledang, Cikawao, Burangrang, Lingkar Selatan, Turangga dan Cijagra.

(18)

Keadaan pegawai pada bulan Desember 2013 di Kecamatan Lengkong, adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Tabel. 2.2 NO SATUAN KERJA PERSONIL JUMLAH

E S E L O N PELA K SANA JML IV B IV A III B III A 1 KECAMATAN 18 2 5 1 1 8 18 2 KEL. MALABAR 7 5 1 - - 1 7 3 KEL. PALEDANG 7 5 1 - - 1 7 4 KEL. CIKAWAO 7 5 1 - - - 7 5 KEL. BURANGRANG 7 5 1 - - 1 7 6 KEL. LING.SELATAN 6 5 1 - - 1 6 7 KEL. TURANGGA 7 5 1 - - 2 7 8 KEL. CIJAGRA 7 5 1 1 7 J U M L A H 66 37 12 1 1 15 66

NO SATUAN KERJA GOLONGAN TINGKAT PENDIDIKAN

I II III IV JML SD SLP SLA DPL S1 S2 JML 1 KECAMATAN - 6 7 5 18 - - 5 1 6 6 18 2 KEL. MALABAR - 1 5 1 7 - - 3 - 3 1 7 3 KEL. PALEDANG - 1 6 - 7 - - 2 1 4 - 7 4 KEL. CIKAWAO - - 6 - 7 - - 3 - 4 - 7 5 KEL. BURANGRANG - 1 6 - 7 - - 4 - 3 - 7 6 KEL. LING.SELATAN - - 6 - 6 - - 3 - 2 1 6 7 KEL. TURANGGA - 1 6 - 7 - - 3 1 3 - 8 8 KEL. CIJAGRA - 1 6 - 7 - - 2 1 4 - 7 J U M L A H 0 12 49 6 66 0 0 25 3 29 8 66

(19)

2.4. Kinerja Pelayanan

Tingkat capaian kinerja Kecamatan Lengkong Kota Bandung berdasarkan sasaran/target Renstra Tahun 2009-2013 menurut indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya disajikan pada tabel berikut :

Tabel 2.3

Riviu Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2009-2013

NO.

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Kecamatan Lengkong Kota Bandung Target SPM Target IKK Target Indikato r Lainnya Satuan

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Tersedianya data

Pedagang Non Formal 5

dokume n

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

2 UMKM Terbina 200 usaha 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 100% 100% 100% 100% 100% 3 Terlaksananya Kegiatan Monitoring Hasil/Evaluasi Bawaku Makmur 20 kegiatan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100% 100% 100% 4 Tersusunnya Hasil Musrenbang Usulan Tahun 2014 5 dokume n 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 5 Tersedianya data Swadaya Murni 20 dokume n 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100% 100% 100% 6 Tersedianya data Koperasi dan Pra Koperasi

10 dokume n

(20)

7 Terlaksananya kegiatan pembinaan organisasi kemasyarakatan 40 kegiatan 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 100% 100% 100% 100% 100% 8 Terlaksananya pembinaan organisasi kewanitaan 15 kegiatan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100% 100% 100% 100% 100% 9 Terfasilitasinya Organisasi Kepemudaan 15 kegiatan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 100% 100% 100% 100% 100% 10 Meningkatnya kegiatan

olah raga 20 kegiatan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100% 100% 100% 100% 100% 11 Meningkatnya kualitas keagaaman (DKM, Majelis Ta'lim,MUI) 40 kegiatan 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 100% 100% 100% 100% 100% 12 Terfasilitasinya kegiatan pendidikan 10 kegiatan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100% 100% 100% 100% 100% 13 Meningkatnya apresiasi seni dan budaya

10 kegiatan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100% 100% 100% 100% 100%

14 Laporan dan evaluasi 5 1 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 15 penanaman pohon 3500 pohon 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 100% 100% 100% 100% 100% 16 Pendataan pohon

pelindung dan produktif

5 kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

17 Pendataan alat biofori dan sumur resapan

10 kegiatan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100% 100% 100% 100% 100%

18 Pendataan Perusahaan yang menggunakan air tanah

5 kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

19 Pembentukan Pengamanan Wilayah

5 kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

20 Refill APAR dan APAB 5 unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 21 Pendataan PKL 5 kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 22 Jumsih dan Opsih 55 kegiatan 11 11 11 11 11 11 11 11 11 11 100% 100% 100% 100% 100%

(21)

23 Pembuatan Kartu Linmas 5 kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 24 Pendataan Bangunan

Pinggir Kali

5 kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100%

25 Jumlah Linmas aktif 385 anggota 385 385 385 385 385 385 385 385 385 385 100% 100% 100% 100% 100% 26 Pendataan Satwankar 7 kegiata 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 27 Tersedianya Profil Kecamatan 100 dokume 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100% 100% 100% 100% 100% 28 Tersedianya data monografi 100 dokume n 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100% 100% 100% 100% 100%

29 Tersedianya Buku Ahli Waris

500 buku 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%

30 Tersedianya E-KTP E-KTP 55.00

0 55.00 0 55.00 0 55.00 0 100% 100% 100% 100% 100% 31 Terlaksananya tertib administrasi Kelurahan Kelurah an 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 100% 100% 100% 100% 100% 32 Indeks Kepuasan Masyarakat B B B B B B B B B B B 100% 100% 100% 100% 100% 33 Tersedianya KTP dan KK SIAK KTP dan KK 30.00 0 30.00 0 30.00 0 30.00 0 30.00 0 30.00 0 30.00 0 30.00 0 30.00 0 30.00 0 100% 100% 100% 100% 100%

(22)

NO.

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Kecamatan Lengkong Kota Bandung Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Prosentase peningkatan perekonomian masyarakat kecamatan dan kelurahan 80 % 51.853.000 94.311.800 39.400.000 77.510.00 0 174.031. 000 50.858. 000 93.00 0.000 38,995,500 66.860.00 0 168.031 .000 98,0 8 98,60 99,99 86.25 96,55 2 Prosentase peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan kecamatan dan kelurahan 80 % 83.074.000 125.9 58.80 0 73.66 2.500 110.002.5 00 257.950. 000 82.000. 000 124.9 00.00 0 72.32 9.800 89.841.60 0 255.120 .000 98,7 0 99,15 97,71 81.67 98,90 3 Prosentase peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat kecamatan dan kelurahan 80 % 191.36 0.000 101.4 46.18 0 63,68 7,500 68.047.50 0 811.650. 000 190.00 0.000 100.4 00.00 0 62.80 8.000 62.444.90 0 771.620 .349 99,2 8 98,96 91,33 91,76 95,07 4 Prosentase peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat kecamatan dan kelurahan 80 % 33.750.000 70.977.500 52.087.500 39.587.500 35.900.000 33.750.000 70.000.000 51.477.500 38.919.500 35.900.000 100 98,62 99,91 98,31 100 5 Prosentase peningkatan pemerintah umum kecamatan dan kelurahan 80 % 53.480.000 91.975.400 38.175.000 86.400.000 720.210.000 53.480.000 90.900.000 38.175.000 67.939.347 718.737.500 100 98,83 100 78,63 99,79 6 Prosentase peningkatan pelayanan kepada masyarakat kecamatan dan kelurahan 80 % 85.000.000 91.963.850 42.512.500 183.700.000 74.100.000 85.000.000 91.968.850 42.512.500 163.768.840 73.447.100 100 100 99,99 89,24 99,19

(23)

2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Untuk melaksanakan kegiatan rutin maupun strategis di lingkungan Kecamatan Lengkong Kota Bandung, sumber daya keuangan merupakan salah satu faktor yang menentukan di samping juga sumber daya manusia dan sarana prasarana. Pada tahun 2013 anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Kecamatan Lengkong Kota Bandung sebagaimana tabel berikut :

Tabel 2.4

Rekapitulasi Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Tahun 2013

Uraian Anggaran

Belanja 10.764.174.653,85

- Belanja Tidak Langsung 5.618.035.204,85

- Belanja Langsung 5.146.139.449,00

Bertambah/ (Berkurang) 522.096.436,85

Sumber : Kecamatan Lengkong 2013)

Realisasi keuangan Kecamatan Lengkong Kota Bandung pada tahun anggaran 2013 untuk belanja sebesar Rp. 10.242.078.217 ( 95%) yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp. 5.352.891.756 ( 95%) dan belanja langsung sebesar Rp. 4.889.186.461 ( 95 %).

Untuk periode pelayanan Tahun 2009-2013 kegiatan rutin maupun strategis di lingkungan Kecamatan Lengkong Kota Bandung, anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Kecamatan Lengkong Kota Bandung sebagaimana tabel berikut :

(24)

Tabel 2.5

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Tahun 2009-2013

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Angga ran Realisas i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 = (6-2)/5 (11-7)/5 18 = BELANJA 5.593.797. 718,30 7.329.062. 238 8.550.868. 182,85 10.764.17 4.653,85 5.511.395. 169 6.660.069.81 9 7.969.865.00 5 10.242.078.21 7 98 90 93 95 BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.619.363. 718,30 6.209.970. 908 6.579.313. 432,85 5.618.035. 204.85 3.578.248. 009 5.749.163.08 9 6.076.146.65 5 5.352.891.756 98 92 92 95 BELANJA LANGSUNG 1.974.434. 000 1.119.091. 330 1.971.554. 750 5.146.139. 449 1.933.147. 160 910.906.730 1.893.718.35 0 4.889.186.461 97 81 96 95

(25)

Tabel 2.6

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Tahun 2009-2013

Uraian

Anggaran pada Tahun ke - Realisasi anggaran pada Tahun ke - Rasio antara realisasi dan anggaran tahun ke -

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Fasilitasi peningkatan perekonomian

masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 51.853.000 94.311.800 39.400.000 77.510.000

174.031.00 0 50.858.00 0 93.000.00 0 38,995,500 66.860 .000 168.031.0 00 98,08 98,60 99,99 86.25 96,55

Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan 83.074.000 125.958.800 73.662.500 110.002.500 257.950.00 0 82.000.00 0 124.900.0 00 72.329. 800 89.841 .600 255.120.0 00 98,70 99,15 97,71 81.67 98,90

Peningkatan infrastruktur dan lingkungan

hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan 191.360.000 101.446.180 63,687,500 68.047.500

811.650.00 0 190.000.0 00 100.400.0 00 62.808. 000 62.444 .900 771.620.3 49 99,28 98,96 91,33 91,76 95,07 Peningkatan kualitas penanganan

ketentraman dan ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

33.750.000 70.977.500 52.087.500 39.587.500 35.900.000 33.750.000 70.000.000 51.477.500 38.919.500 35.900.000 100 98,62 99,91 98,31 100

Fasilitasi peningkatan pemerintah umum

Kecamatan dan Kelurahan 53.480.000 91.975.400 38.175.000 86.400.000

720.210.00 0 53.480.00 0 90.900.00 0 38.175. 000 67.939 .347 718.737.5 00 100 98,83 100 78,63 99,79 Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada

masyarakat 85.000.000 91.963.850 42.512.500 183.700.000 74.100.000 85.000.00 0 91.968.85 0 42.512. 500 163.76 8.840 73.447.10 0 100 100 99,99 89,24 99,19

(26)

2.6 Tantangan dan Peluang Tantangan

a. Masih adanya citra birokrasi Pemerintah Kota Bandung yang

kurang baik di masyarakat

b. Koordinasi pelaksanaan tugas dengan unit kerja lain kurang

berjalan lancer

c. Kualitas pelayanan Pemerintah kecamatan terhadap

masyarakat kurang optimal

d. Ketidak seimbangan formasi jabatan dengan aparat pelaksana

Pemerintah Kecamatan Peluang

a. Memiliki wilayah kerja yang cukup luas serta terletak di pusat

Kota Bandung

b. Memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dengan

karakteristik yang cukup potensial

c. Adanya penguatan kinerja Pemerintah Kecamatan dan

Pemerintah Kelurahan

d. Meningkatnya daya kritis serta dukungan masyarakat

terhadap Pemerintah Kecamatan

e. Memiliki jalur perdagangan dan jasa yang strategis

f. Adanya kebijakan Pemerintah Kota Bandung untuk

meningkatkan peran Pemerintah Kecamatan

g. Segmen pasar peningkatan PSD masih terbuka luas

Beberapa factor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD .

Faktor Penghambat :

(27)

a. Manajemen Kepegawaian perangkat Kecamatan masih lemah

b. Pengalaman sumber daya manusia dalam pengorganisasian

system pemerintahan Kecamatan Lengkong masih kurang

c. Komitmen, integritas, motivasi, disiplin dan loyalitas pegawai

masih kurang

d. Pelaksana fungional pranata computer, arsiparis serta tenaga

fungsional lainnya masih kurang

e. Kuantitas pegawai tenaga operasional yang berpengalaman

masih kurang

2) Manajemen Internal

a. Koordinasi internal ( antar seksi ), secretariat dan Pemerintah

Kelurahan di lingkungan Pemerintah Kecamatan Lengkong masih kurang

b. Prosedur, pembagian kewenangan dan koordinasi antara unit

kerja Pemerintah Kota dengan Pemerintah Kecamatan Lengkong belum jelas

c. Kurangnya kemampuan dalam melakukan analisa kebutuhan

organisasi

d. Belum adanya standar kualitas pelayanan di Pemerintah

Kecamatan Lengkong

3) Sarana dan Prasarana

a. Sarana dan prasarana Kantor Pemerintah Kecamatan Lengkong

masih kurang mendukung

b. Sistem informasi Pemerintah Kecamatan Lengkong masih

terbatas

c. Sistem pengarsipan dan dokumentasi hasil kegiatan masih

kurang tertata dengan baik

4) Hubungan dengan Pihak Luar

a. Sosialisasi dan tindak lanjut kegiatan Pemerintah Kecamatan

(28)

b. Kurangnya koordinasi dengan unit lain di Pemerintah Kota

Bandung dalam melakukan kegiatan

Faktor Pendorong

a. Sumber Daya Manusia yang professional dengan memiliki

komitmen, dedikasi dan integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

b. Kepemimpinan yang memiliki kemampuan teknis dan manajerial

yang handal dengan wawasan dan pemikiran yang luas serta actual

c. Sumber Daya Manusia dan Kepemimpinan dalam melaksanakan

tugasnya senantiasa diimbangi dengan inovasi dan kreatifitas

d. Dukungan sumber daya dan dana yang sesuai dengan kebutuhan di

lapangan turut menentukan bagi pencapaian kinerja yang tinggi

e. Bentuk system komunikasi dan puiblikasi kegiatan yang

dilaksanakan berpengaruh kuat terhadap pencapaian kinerja yang berkualitas professional dan handal.

(29)

BAB III ISU STRATEGI BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan

Dalam upaya mewujudkan dan merealisasikan Program Kerja, Pemerintah Kecamatan Lengkong Kota Bandung, senantiasa dihadapkan kepada permasalahan-permasalahan/kendala, adapun permasalahan yang dirasakan oleh Pemerintah Kecamatan Lengkong saat ini adalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya kualitas SDM aparatur baik di tingkat Kecamatan

maupun Kelurahan, sehingga untuk meningkatkan SDM aparatur tersebut perlu diikutsertakan dalam berbagai diklat terutama yang ada korelasinya dengan bidang tugasnya masing-masing.

2. Masih adanya Kantor Kelurahan yang belum memiliki bangunan

kantor representatif dalam upaya menunjang pelayanan kepada masyarakat karena sampai saat ini masih harus adanya perbaikan/rehab secara maksimal.

3. Peran serta masyarakat dalam menunjang pembangunan daerah

yang berorientasi kepada pembangunan yang berwawasan lingungan masih belum optimal, terbukti dengan masih adanya masyarakat yang:

 Membuang sampah tidak pada tempatnya (di sungai/kali, dll).

 Menebang dahan/ranting pohon-pohon pelindung.

4. Masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat Pedagang Kaki

Lima (PKL) terhadap upaya untuk menunjang kondisi lingkungan yang kondusif, terbukti dengan masih adanya:

 Para Pedagang Kaki Lima yang masih melaksanakan kegiatan

usahanya di atas trotoar dan badan jalan di lokasi-lokasi yang dilarang./tidak diperbolehkan oleh Pemerintah Daerah Kota

(30)

Bandung, sehingga mengganggu terhadap kelancaran arus lalu lintas maupun pejalan kaki.

 Para PKL tidak pernah mengindahkan dan memperhatikan

kebersihan lingkungan.

5. Masih banyaknya fasilitas-fasilitas sosial/umum di wilayah

Kecamatan Lengkong yang kondisinya sudah rusak dan perlu segera mendapat perhatian serta bantuan penanganannya, seperti jalan-jalan/gang yang sudah rusak, saluran air yang dangkal dan menyempit, dll.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah

Visi Kota Bandung tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 yaitu :

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut :

Bandung adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya

Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.

Unggul adalah menjadi yang terbaik dan terdepan dengan

mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG

(31)

daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

Nyaman adalah terciptanya suatu kondisidi mana kualitas

lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada

pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat. Masyarakat sejahtera tentunya tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah sebuah manifestasi akan sebuah sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjaditeladan bagi kota lainnya.

Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran

dari Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut.

(32)

Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi. Hal-hal yang menjadi

pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah : Manusia yang

berdaya saing, ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan Kota Bandung. Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung. Adapun Misi tersebut terdiri dari:

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal dan religius

2. Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing

3. Mengembangkan kehidupan sosial budaya kota yang kreatif,

berkesadaran tinggi serta berhati nurani

4. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota

5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien,

akuntabel, dan transparan.

6. Mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu (melalui

pembiayaan pembangunan yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat)

Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung 2014-2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut :

(33)

Tabel 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

No. Aspek Indikator

1 BANDUNG RESIK 1. Bebas Sampah dalam 2 Tahun

2. Bebas Banjir dalam 3 Tahun

3. Jalan Mulus dan Caang dalam 3

Tahun

4. Bebas Macet dalam 4 Tahun

2 BANDUNG NYAMAN

1. Sarana olahraga/taman bermain

di setiap RW

2. Penyediaan sarana air bersih

3. Perbaikan 10.000 rumah tidak

layak huni

4. Bantuan 100 juta/RW/tahun

5. Bantuan 100 juta

PKK/kelurahan/tahun

6. Bantuan 100 juta/karang taruna

kelurahan/tahun 3 BANDUNG SEHAT 1. Asuransi Kesehatan

2. Ambulance gratis

3. Puskesmas gratis dan pelayanan

24 jam 4 BANDUNG SEJAHTERA 1. Menciptakan 100.000 wirausahawan 2. Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru

3. Bantuan 100.000 beasiswa untuk

siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun

4. Bantuan keuangan untuk guru

honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah

5. Subsidi Harga sembako dan gas 3

kg

6. Santunan Kematian Rp. 2

juta/jiwa Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

(34)

Gambar 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

Hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kecamatan

Lengkong bersama stakeholder untuk turut mewujudkannya,

berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Lengkong untuk mengawal janji-janji politik Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung terpilih, secara terkoordinasi bersama dengan

2014

2015

2016

2017

2018

 Asuransi Kesehatan

 Ambulance gratis

 Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa

 Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam

 Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW

 Penyediaan sarana air bersih

 Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni

 Bantuan 100 juta/RW/tahun

 Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun

 Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun

 Menciptakan 100.000 wirausahawan

 Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru

 Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD,

SMP, SMU dan mahasiswa per tahun

 Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru

madrasah, dan tempat ibadah

 Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg

Bandung Sehat Bandung Nyaman Bandung Sejahtera Bandung Resik Bebas Sampah : 2 thn Bebas Banjir : 3 thn

Jalan Mulus & Caang : 3 thn Bebas Macet : 4 thn

(35)

Stakeholder di lingkungan Kecamatan Lengkong dan Kota Bandung pada umumnya.

Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung Nomor 002 Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi Menuju Bandung Juara telah mencanangkan 24 Kelompok Kerja meliputi 335 (tiga ratus tiga puluh lima) Program / Kegiatan untuk mewujudkan Bandung Juara atau unggul di bandingkan dengan Pemerintah Kota / Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Lengkong Kota Bandung, adapun rekapitulasi jumlah kegiatan rencana aksi Bandung Juara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Rencana Aksi Menuju Bandung Juara

No. KELOMPOK KERJA

JUMLAH KEGIATAN / RENCANA AKSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

KELOMPOK KERJA KEMACETAN BANDUNG KELOMPOK KERJA PEDAGANG KAKI LIMA KELOMPOK KERJA SAMPAH BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG HIJAU

KELOMPOK KERJA BANDUNG AMAN (MASALAH SOSIAL) KELOMPOK KERJA BANJIR BANDUNG

KELOMPOK KERJA KOTA KREATIF BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA BUDAYA KELOMPOK KERJA BANDUNG SMART CITY KELOMPOK KERJA KOLABORASI BANDUNG KELOMPOK KERJA KAMPUNG JUARA KELOMPOK KERJA REVITALISASI BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PENDIDIKAN KELOMPOK KERJA PARIWISATA BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PASAR BANDUNG KELOMPOK KERJA TAMAN TEMATIK

KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA MUSIK/FILM KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA DESAIN

KELOMPOK KERJA INDEX KEBAHAGIAAN (INDEX OF HAPINNES) BANDUNG

KELOMPOK KERJA PUBLIC RELATION BANDUNG

KELOMPOK KERJA REFORMASI DEKRANASDA BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PKK BANDUNG

KELOMPOK KERJA KESEHATAN KELOMPOK KERJA BANDUNG TO WTP

24 11 18 30 11 7 16 15 13 22 21 15 14 14 6 21 12 15 7 5 8 9 6 15 Jumlah 335 Sumber : Bagian Orpad Setda Kota Bandung 2013

(36)

3.3 Telaahan Renstra K/L Renstra Kecamatan Lengkong

Berdasarkan uraian pada pembahasan sebelumnya diperoleh

critical success factor yang merupakan strategi kunci untuk Kecamatan Lengkong yang harus dipenuhi sebagai berikut:

1. Kuantitas, kualitas dan motivasi Pegawai yang memadai;

2. Koordinasi yang mantap antar lini/sektor/unit;

3. Peran serta aktif dari masyarakat dan swasta yang mendukung

program dan kegiatan;

4. Tersedianya sarana prasarana yang memadai;

5. Tersedianya alokasi anggaran yang cukup guna mendukung

pelaksanaan tupoksi;

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.

Telahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Kecamatan Lengkong. Dibandingkan struktur dan pola ruang eksisting maka Kecamatan Lengkong dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan Kecamatan Lengkong dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, Kecamatan Lengkong dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan

(37)

partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam

pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

3.5 penentuan isu-isu strategis

Isu-isu strategis yang tercantum dalam draft RPJMD terdiri dari 14 isu, yaitu Lingkungan Hidup, Infrastruktur, Kemacetan, Banjir, Sampah, Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, Menurunkan angka kemiskinan, Penanggulangan Kemiskinan dan Permasalahan Sosial, Penataan Kawasan Kumuh dan Revitalisasi Kota, Pendidikan, Kesehatan, Pedagang Kaki Lima, Budaya, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemberdayaan Masyarakat serta Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi."Isu Strategis tersebut didasarkan pada permasalahan kota dan mempertimbangkan isu strategis regional, nasional dan global Terkait dengan visi, misi dan isu strategis yang tercantum dalam draft rancangan awal RPJMD,

(38)

BAB IV VISI DAN MISI

4.1. Visi dan Misi

Berdasarkan Visi dan Misi Kota Bandung tersebut, maka Kecamatan Lengkong telah menetapkan Visi Kecamatan Lengkong, sebagai berikut :

“Memantapkan Lengkong BERSEMANGAT (Bersih, Sehat, Makmur, Aman, Nyaman, Giat, Agamis dan Tertib)

Definisi operasional dari visi tersebut adalah :

1. Bersih, diharapkan Kecamatan Lengkong bersih secara lahir dan

batin, mulai dari penyelenggara pemerintahan da

masyarakatnya, bersih fisik lingkungan (lingkungan

permukiman, jalan, sarana/fasilitas umum dll.) dan bersih batin

adalah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi aparatur dan pelayanan kepada masyarakat dilandasi hati nurani yang bersih dan penuh keikhlasan;

2. Sejahtera, diharapkan terciptanya kondisi damai lahir maupun

bathin, yakni terpenuhinya kebutuhan baik secara ekonomi, sosial budaya maupun kehidupan beragama;

3. Maju, diharapkan mampu dalam suasana saling mendukung dan

bersinergi, mantap, dan dinamis serta iklim berusaha, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan bekerja di wilayah kerja Kecamatan Lengkong sebagai salah satu yang dapat memberikan akses bagi kemakmuran masyarakat;

4. Aman, diharapkan dapat terciptanya kondisi kamtibmas yang

lebih kondusif dari berbagai ancaman, hambatan dan gangguan dalam kehidupan bagi aparat maupun masyarakat;

(39)

5. Nyaman, diharapkan terciptanya kondisi lingkungan yang asri, indah, tenang dan memberikan kenyamanan sehingga dapat menimbulkan daya tarik ;

6. Giat, diharapkan dengan suasana saling mendukung dan

bersinergi, mantap, dan dinamis sehingga makin kreatif, inovatif dan produktif serta serta dapat berpengaruh terhadap iklim berusaha, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan bekerja di wilayah kerja Kecamatan Lengkong salah satunya dapat memberikan akses bagi kemakmuran masyarakat,

7. Agamis, diharapkan terciptanya situasi yang religius dalam

setiap pola prilaku dan kehidupan aparat maupun masyarakat;

8. Tertib, diharapkan terciptanya tertib/ketertiban di segala

bidang, mulai dari lingkungan aparatur kecamatan dan kelurahan, tertib administrasi, tertib di jalan raya, tertib di sarana atau fasilitas umum, tertib membuang sampah, tertib lingkungan, dan tertib pelayanan kepada masyarakat;

Aparatur kecamatan dan kelurahan sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator akan bekerja sama dengan masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan, pemuda dan

stakeholders secara bersama-sama untuk menjadikan

Kecamatan Lengkong sebagai mitra Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat Bandung dalam pengembangan kawasan Burangrang dan Buahbatu sebagai sentra kuliner dan Wisata Belanja serta pengembangan Pusat Sekunder Permukiman, Perdagangan, Perkantoran, dan Industri Jasa Perdagangan.

Sedangkan untuk mewujudakan Visi Kecamatan Lengkong tersebut, telah ditetapkan Misi Kecamatan Lengkong, yiatu :

(40)

a. Mewujudkan Pelayanan Publik Prima Makna yang terkandung adalah di dalam pengembangan implementasi pelayanan publik yang unggul dan memuaskan masyarakat dilandaskan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan inovasi mewujudkan kecepatan dan akurasi pelayanan.

b. Mewujudkan kinerja Aparatur pemerintahan Kecamatan

Lengkong yang lebih efektif, efisien, transparan, dan

akuntabel, terutama pemberdayaan aparatur pemerintah

kecamatan/kelurahan. Makna yang terkandung adalah kinerja

pemerintahan Kecamatan Lengkong saat ini sudah cukup baik, tetapi untuk mewujudkan visi masih perlu ditingkatkan lagi agar lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel di segala bidang kegiatan dan pelayanan kepada masyarakat.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Lengkong

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, Kecamatan Lengkong merumuskan tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan

2. Meningkatkan penyelenggaraan tugas umum pemerintah

Kecamatan.

(41)

Tabel 4.1 Tujuan Misi Tujuan 1.Mewujudkan pelayanan publik prima 1. Meningkatkan kepuasan

Masyarakat terhadap pelayanan

2. Meningkatkan penyelenggaraan tugas umum pemerintah

Kecamatan.

2.Mewujudkan kinerja

Aparatur pemerintahan Kecamatan Lengkong yang lebih efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel

3. Meningkatkan akuntabilitas kinerja Tabel 4.2 Sasaran T a b e l 4 . 3 Tujuan Sasaran 1.Meningkatkan kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 2.Meningkatkan penyelenggaraan tugas umum pemerintah Kecamatan 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan 3.Meningkatkan akuntabilitas kinerja 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kecamatan

(42)

Indikator Sasaran dan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Sasaran Indikator Kinerja

1.Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Publik

1.1 Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat 1.2 Keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti 1.3 Nilai Standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI

2.Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan

Pemerintahan umum 2.1 Rata-rata Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

2.2 Rata-rata prosentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu 2.3 Kelurahan yang memenuhi standar

kriteria baik 2.4 RW Juara

2.5 Lembaga kemasyarakatan Aktif 2.6 Rasio Anggota Linmas dengan jumlah

RT

3.Meningkatnya

akuntabilitas kinerja Pemerintah Kecamatan

3.1 Nilai AKIP Kecamatan

3.2 Ditindak lanjuti seluruh temuan BPK dan Inspektorat

Untuk menggambarkan hasil yang ingin dicapai oleh Kecamatan Lengkong Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, diperlukan data dan informasi yang relevan dengan hasil yang ingin dicapai oleh Kecamatan Lengkong Kota Bandung secara memadai, serta menetapkan target kinerja tujuan dan sasaran yang optimal dan terukur (kuantitatif maupun kualitatif) serta merencanakan tahapan pencapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan kemampuan, dengan demikian Sekretariat Daerah Kota Bandung sedang merencanakan keberhasilan bukan merencanakan kegagalan. Uraian tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Kecamatan Lengkong Kota Bandung pada periode Tahun 2013-2018, secara rinci diuraikan pada tabel berikut :

(43)

TABEL 4.4

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tahun 2013-2018

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

1. Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

2. Keluhan/pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti 3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI

Nilai % % 75 100 840 80 100 850 82 100 860 83 100 870 85 100 880 2 Meningkatkan kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan 2. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan

4. Rata-rata Prosentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu

5. Rata-rata prosentase waktu pelayanan adm. Umum lainnya tepat waktu 6. Kelurahan yang memenuhi standar

kriteria baik 7. RW Juara

8. Lembaga kemasyarakatan Aktif 9. Rasio Anggota Linmas dengan

jumlah RT % % % % % Rasio 70 65 70 65 65 1:1,3 75 70 75 70 70 1:1,5 76 75 85 75 75 1:1,6 78 78 95 78 78 1:1,7 80 80 100 80 80 1:1,8 3 Meningkatkan akuntabilitas kinerja 3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Kecamatan

10. Nilai AKIP Kecamatan Nilai 55 60 70 73 76

11. Ditindaklanjutinya seluruh temuan BPK dan Inspektorat

(44)

Dalam kerangka akuntabilitas kinerja pengukuran kinerja Tugas Umum Pemerintahan (TUP) Kecamatan dapat dilakukan dengan metoda pengukuran rata-rata tugas umum pemerintahan secara terstruktur untuk mengetahui capaian kinerja berdasarkan bidang tugas atau Kepala Seksi yang ada di Kecamatan Lengkong dan selanjutnya dapat diakumulasi untuk mengetahui capaian kinerja TUP pada tingkat Kecamatan Untuk menghitung capaian kinerja Tugas Umum Pemerintahan digunakan tabel sebagai berikut :

TABEL 4.5

INDIKATOR KINERJA SATUAN

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Capaian Kinerja Tugas Umum Pemerintahan Bidang pemerintahan NILAI 0,8 0.85 0,90 0,95 1,00 Bidang perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup, NILAI 0,8 0.85 0,90 0,95 1,00 Bidang Pendidikan dan kemasyarakatan NILAI 0,8 0.85 0,90 0,95 1,00 Bidang ketentraman dan ketertiban NILAI 0,8 0.85 0,90 0,95 1,00

Bidang pelayanan NILAI

0,8 0.85 0,90 0,95 1,00 Rata-rata Tugas Umum Pemerintahan

0,8

0,85 0,90 0,95 1.00

Tugas Umum Pemerintahan (TUP) Kecamatan sebagaimana diamanatkan dalam PP 19 Tahun 2007 tentang Kecamatan dan atau berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, sampai saat ini

(45)

belum ada alat ukur atau instrument pengukuran yang dikembangkan

secara khusus untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaannya, sehingga diperlukan alat ukur / instrument / tools

pengukuran kinerja TUP Kecamatan.

Rincian Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan berdasarkan PP 19 Tahun 2007 tentang Kecamatan, meliputi:

a. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan

ketertiban umum;

c. mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan; dan

g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat

Dalam kerangka akuntabilitas kinerja pengukuran kinerja Tugas Umum Pemerintahan (TUP) Kecamatan dapat dilakukan dengan metoda pengukuran secara terstruktur untuk mengetahui capaian kinerja berdasarkan bidang tugas atau Kepala Seksi yang ada di Kecamatan Lengkong dan selanjutnya dapat diakumulasi untuk mengetahui capaian kinerja TUP pada tingkat Kecamatan.

(46)

Alat ukur (Tools) yang dikembangkan untuk mengukur TUP Kecamatan berupa tabel pengukuran yang terdiri dari kolom isian dan

perhitungan menggunakan format Microsoft Excel meliputi :

1. Bidang Tugas Umum Pemerintahan / sesuai jumlah Kepala Seksi

pada Kecamatan

2. Indikator Kinerja (Outcome) Program/Kegiatan

3. Jumlah Indikator kegiatan pada setiap bidang / Kasi

4. Target kinerja Kegiatan Kepala Seksi Kecamatan / Kelurahan

5. Satuan Indikator Kinerja

6. Capaian Kinerja Tahun berkenaan

7. Hasil perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja

8. perbadingan capaian kinerja dengan nilai pembagi (jumlah indicator

pada setiap TUP)

9. Akumulasi Capaian Kinerja Kepala Seksi (= ∑ tiap bidang)

10. Penjumlahan seluruh bidang / Kasi (∑ Seluruh bidang)

11. Prosentase perbadingan ∑ nilai kinerja seluruh bidang dengan jumlah

bidang tugas / seksi yang di ukur

Format template yang digunakan untuk mengukur TUP Kecamatan,

(47)

Tabel 4.6 : Template Pengukuran Tahunan Capaian Kinerja Tugas Umum Pemerintahan (TUP) Kecamatan

BIDANG

TUGAS / SEKSI INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

NILAI PEMBAGI BIDANG TARGET TAHUN n SATUAN CAPAIAN TAHUN n PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN KINERJA KEPALA SEKSI 1 2 3 4 5 6 7 = 6/4 8 = 7/3 9 = ∑ tiap bidang Bidang pemerintahan

1 Jumlah Kelurahan Tertib Administrasi 4 Kelurahan

2 Jumlah RW dan RT Tertib Administrasi se Kecamatan 4 RW/RT

3 % Pelayanan adm. Pertanahan …….. 4 %

4 % surat keterangan ahli waris tepat waktu 4 %

Bidang perekonomian, Pembangunan, Lingkungan Hidup

1 % hasil musrenbang yang direalisasi (melalui P2KB,

PNPM, SKPD, CSR dan Reses Dewan) 12 %

2 Panjang Kerb dalam kondisi baik (telah dicat dan

terpelihara) 12 meter

3 Panjang Trotoar dalam kondisi baik (telah dicat dan

terpelihara) 12 meter

4 Panjang Drainage jalan protokol dalam kondisi baik

(telah dicat dan terpelihara) 12 meter

5 Jumlah RW se Kecamatan yang terbina melalui

program Bandung Green and Clean (BGC) 12 rw

6 Jumlah RW yang melakukan pengeloalan sampah

(48)

7 Jumlah sungai dan anak sungai yg telah dilakukan

program Kali Bersih 12

sungai/ anak sungai

8 Jumlah Rumah Kumuh yg menerima bantuan 12 rumah

9 Jumlah rumah ibadah yg menerima bantuan

12 rumah

ibadah

10 Jumlah Sumur Resapan 12 sumur

11 Jumlah Lubang Resapan Biopori 12 lubang

12 Jumlah pohon pelindung / produktif yang ditanam 12 pohon

Bidang Pendidikan dan kemasyarakatan

1 Jumlah LPM Aktif 9 LPM

2 Jumlah Forum RW aktif se Kecamatan 9 forum

3 % Peningkatan swadaya murni bidang social

kemasyarakatan, dll 9 %

4 Jumlah lembaga keagamaan tingkat Kecamatan dan

Kelurahan yg aktif 9 lembaga

5 Jumlah TP-PKK dan Pok PKK aktif se kecamatan 9 TP/Pok

6 Jumlah posyandu aktif se Kecamatan 9 pos

7 Jumlah Karang Taruna Kecamatan dan kelurahan

Aktif 9

Karang Taruna

8 Fasilitasi keg Bidang seni Budaya 9 Kegiatan

9 Fasilitasi keg bidang Olah Raga dan Prestasi 9 Kegiatan

Bidang ketentraman dan ketertiban

1 Penurunan jumlah kejadian gangguan ketentraman /

ketertiban dalam masyarakat 12 kejadian

(49)

3 Jumlah PKL terbina di Zona Kuning dan Hijau 12 %

4 Jumlah PKL tertata di Zona Kuning dan Hijau 12 %

5 Jumlah RW yang melakukan MOU dgn PD

kebersihan dari seluruh RW se Kecamatan 12 %

6 Pelaksanaan Jumsih dalam satu tahun, 12 Kegiatan

7 Jumlah Anggota Linmas Aktif 12 anggota

8 Peningkatan swadaya murni bidang linmas 12 Rp.

9 Jumlah Siskamling aktif 12 RW

10 Jumlah Pos Kamling 12 pos

11 Jumlah Anggota Satwankar Aktif 12 anggota

12 Jumlah RW yang memiliki sarana pemadam

kebakaran portable (APAR) atau tradisional 12 RW

Bidang pelayanan umum

1 % Fasilitasi Pelayanan adm. Kependudukan Tepat

waktu pelayanan (sesuai SOP) 2 %

2 % Pelayanan adm. Umum lainnya Tepat waktu

(Sesuai SOP) 2 %

5 BIDANG *) TOTAL KINERJA 5 BIDANG

(50)

penjelasan Instrumen Pengukuran

Kolom

1 Tugas Umum Pemerintahan dibagi menjadi 5 bidang sesuai jumlah Kepala Seksi pada Kecamatan

2 Indikator Kinerja (Outcome) Program/Kegiatan

3 Jumlah Indikator kegiatan pada masing-masing bidang / Kasi merupakan nilai pembagi kinerja bidang

4 Target kinerja Kegiatan Kepala Seksi Kecamatan / Kelurahan

5 Satuan Indikator Kinerja

6 Capaian Kinerja Tahun kegiatan

7 Pengukuran Kinerja Kegiatan

8 Pengukuran Kinerja dari keseluruhan Tugas Kepala Seksi

9 Akumulasi Capaian Kinerja Kepala Seksi

Gambar

Tabel 4.1  Tujuan  Misi  Tujuan  1.  Mewujudkan pelayanan  publik prima 1. Meningkatkan kepuasan
Tabel 4.6 : Template Pengukuran Tahunan Capaian Kinerja Tugas Umum Pemerintahan (TUP) Kecamatan  BIDANG

Referensi

Dokumen terkait

Pada sketsa yang telah dibentuk dapat diterapkan satu kurva contoh dari pustaka kurva untuk membentuk suatu kurva baru yang mirip dengan kurva contoh yang

Pada bagian ini hal yang dibahas yaitu kajian-kajian yang telah ada (relevan dengan topik) serta teori pendukung yang dipakai sebagai dasar dalam penulisan

Pada saat pembahasan tema di awal kegiatan pembelajaran, guru menggunakan media yang sesuai dengan tema.Kegiatan dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan, terdapat

Berdasarkan related research pada bab sebelumnya, nilai akurasi prediksi data rentet waktu menggunakan metode Evolving Neural Network (ENN) dinyatakan lebih akurat sehingga metode

DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LOMBOK BARAT. NO NAMA PNS

Bentuk molekul dari CCl 4 adalah simetris (tidak ada pasangan elektron bebas pada struktur molekul Lewisnya) dan tidak terjadi pengutuban atom atau polarisasi muatan karena

Tabel item-total statistik menunjukan hasil perhitungan reabilitas untuk 10 pernyataan.Menentukan besarnya r tabel dengan ketentuan tingkat kepercayaan (degree of

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para remaja mengenai kanker payudara yang bisa diketahui secara dini