• Tidak ada hasil yang ditemukan

PTK IPA Metamorfosis Kelas 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PTK IPA Metamorfosis Kelas 4"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kita semua menyadari bahwa ada satu hal di dunia ini yang tidak pernah berubah yaitu perubahan itu sendiri. Perubahan-perubahan yang berlangsung begitu cepat menuntut kita untuk dapat mengikuti dan menyesuaikan bila kita tidak ingin menjadi korban dari perubahan itu. Oleh karena itu jika kita tidak ingin ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain maka pendidikan mutlak kita butuhkan untuk mengembangkan potensi diri melalui proses kegiatan belajar mengajar.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

(2)

berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan..

(3)

Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.

Sedangkan penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian in memilih judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA melalui Model Pembelajaran Jigsaw pada Materi Daur Hidup Makhluk Hidup di Siswa Kelas IV SDN Pasrujambe 06 Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah upaya peningkatan prestasi belajar IPA dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada Materi Daur Hidup Makhluk Hidup siswa Kelas IV SDN Pasrujambe 06 Tahun Pelajaran 2010/2011?

(4)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui upaya peningkatkan prestasi belajar IPA dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada Materi Daur Hidup Makhluk Hidup siswa Kelas IV SDN Pasrujambe 06 Tahun Pelajaran 2010/2011;

2. Untuk mengetahui penigkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada Materi Daur Hidup Makhluk Hidup siswa Kelas IV SDN Pasrujambe 06 Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA dengan model pembelajaran tipe Jigsaw.

2. Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan model pembelajaran tipe Jigsaw sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapi dengan baik.

3. Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternatif cara pembelajaran IPA pada siswa dengan pemanfaatan model pembelajaran tipe Jigsaw dalam mencapai tujuan pembelajaran.

E. Batasan Masalah

(5)

1. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daur Hidup Makhluk Hidup yang merupakan salah satu materi IPA kelas IV SDN Pasrujambe 06 semester ganjil sesuai kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

2. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan akan berlangsung dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri atas 4 tahapan yaitu : perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

3. Metode Pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw.

4. Media Pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah Media berupa Gambar Metamorfosis Sempurna.

5. Penelitian tindakan kelas ini hanya dilaksanakan di kelas IV SDN Pasrujambe 06 semester genap tahun pelajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 14 siswa.

F. Definisi Operasional

Berikut ini diberikan penjelasan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, antara lain :

1. Meningkatkan adalah usaha untuk menaikkan hasil atau nilai.

(6)

3. Aktifitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran dan perhatian yang ditunjukkan oleh kemampuan pengerjaan tugas secara berkelompok serta mengajukan pertanyaaan kepada guru.

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat IPA

IPA didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA.

Secara rinci hakikat IPA menurut Bridgman (dalam Lestari, 2002: 7) adalah sebagai berikut:

1. Kualitas; pada dasarnya konsep-konsep IPA selalu dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka.

2. Observasi dan Eksperimen; merupakan salah satu cara untuk dapat memahami konsep-konsep IPA secara tepat dan dapat diuji kebenarannya.

3. Ramalan (prediksi); merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. Dengan asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti maka berbagai peristiwa alam yang akan terjadi dapat diprediksikan secara tepat.

4. Progresif dan komunikatif; artinya IPA itu selalu berkembang ke arah yang lebih sempurn dan penemuan-penemuan yang ada merupakan kelanjutan dari penemuan sebelumnya.

5. Proses; tahapan-tahapan yang dilalui dan itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah dalam rangkan menemukan suatu kebernaran.

(8)

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA, dimana konsep-konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil (produk).

B. Proses Belajar Mengajar IPA

Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan (inter independent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan (Usman,2000:5).

Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingka laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. (dalam Usman, 2000: 5).

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggungjawab moral yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar.

(9)

mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar (Usman, 2000: 4).

Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam, proses belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi program tindak lanjut (dalam Suryabrata, 1997: 18).

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar IPA meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran IPA.

C. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif banyak mengilhami lahirnya model-model pembelajaran mutakhir yang berpusat pada siswa. Pembelajaran kooperatif berasal dari kata “kooperatif” yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. (Isjoni, 2009:22)

(10)

mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. (Isjoni, 2009:23)

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif itu adalah kerja kelompok yang terorganisir dan terkelola dimana siswa secara kooperatif dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri daru 4-6 orang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif itu mengutamakan kerja sama diantara siswa dalam kelompok-kelompok kecil sehingga tercipta masyarakat belajar (learning community) dengan tujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Model ini dirancang pada umumnya untuk menunjang proses pembelajaran siswa yang berkaitan dengan hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan dan keragaman, serta pengembangan keterampilan sosial siswa. Siswa belajar dan saling membantu belajar satu sama lain, energi sosial siswa dimanfaatkan untuk berdiskusi, berdebat dan menggeluti ide-ide, saling menghargai, dan saling mengambil tanggung jawab satu sama lain sehingga tercipta suatu suasana pembelajaran yang produktif.

1. Model - Model dalam Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tehnik yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas (Isjoni, 2009:73), yaitu ;

a. Student Team Achievement Division (STAD); b. Jigsaw;

c. Teams-Games-Tournaments (TGT); d. Group Investigation (GI);

(11)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif dengan model Group Investigation (GI). Model ini dikembangkan Sharan & Sharan, dan merupakan salah satu model kooperatif yang kompleks karena memadukan antara prinsip belajar kooperatif dengan pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokrasi.

2. Strategi Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran jigsaw pertama kalinya diperkenalkan oleh Aronson pada tahun 1964 dan 1974 merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi maksimal. Dalam model belajar ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraannya.

Menurut Slavin dalam Isjoni, 2009: 77, di dalam model jigsaw terdapat enam tahap, yaitu :

1. Pembentukan Kelompok Kecil

Pembentukan kelompok-kelompok siswa ini dapat dilakukan oleh guru berdasarkan pertimbangan tertentu. Untuk mengoptimalkan manfaat belajar kelompok, keanggotaan kelompok seyogyanya heterogen, baik dari segi kemampuannya maupun karakteristik lainnya. Jumlah siswa dalam kelompok harus dibatasi, agar kelompok-kelompok yang terbentuk dapat bekerjasama secara efektif, karena suatu ukuran kelompok mempengaruhi kemampuan produktifitasnya. Jumlah paling tepat terdiri dari 4-6 orang.

2. Pemberian Tugas dan Penguasaan Materi

(12)

kelompok asal. Para siswa dari masing-masing kelompok yang memiliki tugas yang sama berkumpul membentuk kelompok yang baru. Karena kelompok baru ini akan mengerjakan tugas dengan bidang yang telah ditentukan dan menentukan bagaimana cara mengajarkan ilmu yang baru mereka peroleh kepada anggota lain dari kelompok asal mereka.

3. Penerapan pada Kelompok Asal

Pada tahap ini masing-masing perwakilan kembali ke kelompok asal. Selanjutnya masing-masing anggota tersebut saling menjelaskan pada teman satu kelompok sehingga teman satu kelompoknya dapat memahami tugas yang diberikan guru 4. Analisis dan Sintesis

Siswa diberi tes/kuis, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami suatu materi.

5. Presentasi Produk Akhir

Sebagian atau seluruh kelompok di dalam kelas memberikan presentasi yang menarik atas topik yang dipelajari agar dapat melibatkan seluruh kelas dalam pekerjaan kelompok lain dan memperoleh pandangan yang lebi luas atas topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinasikan oleh guru.

6. Evaluasi

Guru dan siswa mengevaluasi konstribusi masing-masing kelompok terhadap kerja kelas, secara keseluruhan evaluasi dapat secara individual atau penilaian kelompok atau keduannya

Dengan demikian, secara umum penyelenggaraan model belajar Jigsaw dalam proses belajar mengajar dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa sehingga terlibat langsung secara aktif dalam memahami suatu persoalan dan menyelesaikannya secara kelompok.

(13)

sudah dikelompokkan, diberi tugas, lalu bekerja bersama, pembelajaran kooperatif ini bukan bermaksud untuk menggantikan pendekatan kompetitif (persaingan). Nuansa kompetitif dalam kelas akan sangat baik bila diterapkan secara sehat. Untuk menciptakan pembelajaran sedemikian, sehingga siswa bekerja secara kooperatif antara mereka, perlu dipahami dan diperhatikan komponen–komponen essensial/penting antara lain, (1)Saling ketergantungan positif, (2)tanggung jawab individu atau kelompok, (3)tatap muka, (4)komunikasi antar anggota dan (5)evaluasi proses kelompok.

Dengan pembelajaran teknik model Jigsaw ini diharapkan akan terjadi interaksi antar siswa dalam kelompok. Dengan cara ini setiap indivuidu akan merasakan bahwa sebenarnya belajar IPA itu tidak sulit, karena bisa dilakukan bersama–sama dengan teman sebaya. Keadaan ini sejalan dengan tingkat perkembangan anak seusia Sekolah Dasar yang senang bermain bersama.

Untuk pelaksanaan agar terjadi efisiensi waktu selama proses pembelajaran, bangku sudah ditata sedemikian rupa sehingga sudah membentuk kelompok. Penataan bangku memainkan peran penting dalam kegiatan belajar model pembelajaran kooperatif sehingga semua siswa bisa melihat guru atau papan tulis dengan jelas. Disamping itu, harus bisa melihat dan menjangkau rekan-rekan kelompoknya dengan baik dan berada dalam jangkauan kelompoknya dengan merata. Penataan bangku yang bisa dipakai dalam pembelajaran kooperatif model Jigsaw adalah sebagai berikut :

(14)

Gambar 3 Meja Individu

Gambar 2.1 Penataan Bangku Kelas

Penggunaan meja kelompok dan meja klasikal (gambar1) dapat menempatkan siswa dalam kelompok secara berdekatan. Sedangkan penggunaan meja berbaris (gambar 2) dapat menempatkan dua kelompok duduk dalam satu meja sedangkan penataan terbaik dan relatif lebih mudah adalah dengan menempatkan bangku individu dengan meja tulisnya (gambar3).

Dalam penelitian tindakan ini, peneliti dalam proses pembelajaran di kelas penataan bangkunya menggunakan “Meja Individu” karena sesuai dengan model pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan lebih efektif dalam pembelajaran dengan media pembelajaran berupa bagan metamorfosis sempurna.

D. Media Pembelajaran

(15)

5)disajikan dalam bentuk real (nyata), gambar atau diagram konsep IPA, 6)sesuai dengan konsep, 7)dapat menunjukkan konsep IPA dengan jelas, 8)peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak, 9)dapat dimanipulasi yaitu dapat diraba, dipegang, dipindah, dan diutak–atik, atau dipasang dan dilepas sehingga siswa dapat belajar kreatif baik sendiri maupun berkelompok.

1. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran berfungsi untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap konsep tersebut. Dengan menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA dimaksudkan agar siswa dapat mengoptimalkan panca indera dalam proses pembelajaran, sebab siswa dapat melihat, meraba, merasakan serta bisa menggunakan objek yang dipelajari.

2. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran secara garis besar, antara lain (Ruseffendi, 1988:1):

a. Proses belajar mengajar akan termotivasi. Baik guru maupun siswa, bagi siswa minatnya akan timbul dan senang, tertarik sehingga akan bersikap positif terhadap pengajaran IPA;

b. Konsep abstrak IPA tersajikan dalam bentuk konkret sehingga lebih mudah dipahami dan dimengerti, serta dapat ditanamkan pada tingkat–tingkat yang lebih rendah;

(16)

d. Konsep–konsep abstrak yang tersaji dalam bentuk konkret yaitu dalam bentuk model IPA yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide–ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak.

Menurut Nasution (dalam Sutinah, 2004:7), manfaat media pembelajaran secara garis besar, antara lain:

1. Menambah kegiatan belajar siswa; 2. Menghemat waktu belajar;

3. Menyebabkan hasil belajar lebih mantap;

4. Membantu anak-anak yang ketinggalan dalam pengajarannya;

5. Memberikan alasan yang wajar untuk belajar karena membangkitkan minat perhatian (motivasi) dan aktifitas peserta didik.

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunakan media pembelajaran sangat penting untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA. Dengan meningkatnya pemahaman konsep dalam pengerjaan hitung bilangan bulat, pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran IPA juga akan membantu guru dalam menerapkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna.

E. Prestasi Belajar IPA

(17)

hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.

Menurut Sujana (dalam Iskandar, 2008 : 128), prestasi belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Nasution menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga membentuk kecapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif.

Prestasi belajar dapat dilihat dari hasil ulangan harian (tes formatif), ulangan tengah semester (sub tes sumatif), dan ulangan semester (tes sumatif). Dalam penelitian tindakan ini yang dimaksud prestasi belajar adalah keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian yang diperoleh dari siswa dalam mata pelajaran matematika. tujuan ulangan harian adalah untuk memperbaiki modul dalam program pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi peserta didik.

(18)

itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar IPA adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar IPA.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Pasrujambe 06 untuk mata pelajaran IPA. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daur Hidup Makhluk Hidup.

2. Waktu Penelitian

(19)

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Penelitian

No Jenis Kegiatan

Bulan

September Oktober Nop Desember 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Pengajuan judul √

2 Penyusunan proposal √ √ 3 Pembuatan instrumen

penelitian √ √ √

4 Izin penelitian √

5 Pelaksanaan penelitian √ √ √

6 Konsultasi hasil penelitian √ √

7 Perbaikan revisi √ √

8 Penulisan laporan

penelitian √ √

3. Subjek dan Obyek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Pasrujambe 06, dengan jumlah siswa 14 orang, terdiri dari 7 siswa putra dan 7 siswa putri. Secara administrasi memang letak SDN Pasrujambe 06 terletak di desa. Dengan latar belakang pendidikan orang tua ± 75% SD, ± 20% SMP dan ± 5% SMA. Sedangkan latar belakang ekonomi orang tua ± 80% buruh tani, ± 10% pedagang dan sisanya menjadi TKI. Kondisi semacam ini menyebabkan motivasi belajar siswa kelas IV SDN Pasrujambe 06 sedikit rendah. Hasil pengamatan sementara hanya 50 % siswa yang bisa menyelesaikan soal dalam materi Daur Hidup Makhluk Hidup dengan baik. Peneliti adalah guru kelas IV berkolaborasi dengan guru kelas lainnya di SDN Pasrujambe 06.

(20)

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan 2 siklus berdasarkan materi dibagi dua, yaitu Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna. Adapun prosedur tindakan penelitian tiap siklusnya sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Rencana Tindakan ( Planing )

Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam pada siklus I, diantaranya: 1) Perencanaan refleksi awal, yaitu Tes Refleksi Awal;

2) Perencanaan Daftar Kelompok Siklus I (lampiran C);

3) Perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I (lampiran E); 4) Perencanaan Lembar kerja LKS Siklus I (lampiran G);

5) Perencanaan lembar observasi aktivitas siswa Siklus 1 (lampiran N); 6) Perencanaan lembar observasi kegiatan guru Siklus I (lampiran M); 7) Perencanaan lembar angket tanggapan siswa Siklus I (lampiran Q); 8) Perencanaan evaluasi akhir siklus, yaitu:

a) Soal Tes Akhir Siklus I (lampiran I); b) Kunci Soal Tes Akhir Siklus I (lampiran J); b) Pelaksanaan Rencana (Acting) dan Observasi

(21)

Pada tahap acting/tindakan ini dilakukan sekaligus dengan observasi terhadap proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran, secara terperinci sebagai berikut :

1) Guru melakukan apersepsi, dengan mengajak siswa bernyanyi.

2) Guru melakukan apersepsi, dengan melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan daur hidup makhluk hidup.

i. Coba sebutkan makhluk hidup yang ada di sekitarmu !

ii. Apakah kalian tahu, bagaimana cara daur hidup makhluk hidup tersebut ?

3) Guru mengkomunikasikan garis besar indikator produk, proses, psikomotor dan perilaku berkarakter dan keterampilan sosial yang akan dipelajari.

4) Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi Metamorfosis Sempurna yang akan dipelajari.

5) Dengan menggunakan media pembelajaran, guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang Daur Hidup Makhluk Hidup, terutama mengacu pada Materi Metamorfosis Sempurna, dan memotivasi siswa agar menjadi pendengar yang baik

6) Guru menjelaskan langkah kerja model pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw.

7) Guru membimbing siswa untuk berkelompok dengan 4 siswa setiap kelompok duduk berhadapan (lampiran C). Kelompok didasarkan pada pengetahuan siswa tentang IPA yang di dapat dari hasil tes refleksi awal.

(22)

Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan serta mencatat kejadian atau hal-hal penting pada lembar catatan lapangan.

9) Guru meminta dan membimbing salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas:

10) Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

11) Guru memberikan tes akhir siklus (lampiran I) untuk dikerjakan secara individu. 12) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan

merangkum materi.

13) Guru membimbing siswa untuk mengisi lembar angket (lampiran Q) yang sebelumnya telah dibagikan.

14) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

c) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dengan bimbingan kolabolator melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada Siklus I untuk kemudian dijadikan acuan perbaikan planning pada pertemuan berikutnya. Hal yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a) Peneliti akan melakukan analisis dan perbandingan nilai hasil tes akhir siklus I dengan nilai tes refleksi awal. Dengan demikian, dapat diketahui peningkatan hasil belajar yang telah dicapai

(23)

c) Hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung akan dijadikan acuan untuk mengubah komposisi kelompok. Pada Siklus I, siswa dikelompokkan berdasarkan nilai hasil refleksi awal. Jika komposisi kelompok tersebut belum menunjukkan hasil maksimal dalam artian prosentase siswa yang pasif masih besar, maka pada siklus berikutnya dalam setiap kelompok, diusahakan terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Dengan demikian, dalam menyelesaikan tugas kelompok, siswa yang berkemampuan lebih tinggi dapat membantu siswa yang berkemampuan dibawahnya.

2. Siklus II

a. Rencana Tindakan ( Planing )

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pada tahap ini dilakukan perencanaan sebagai berikut :

1) Perencanaan Daftar Kelompok Siklus II (lampiran D);

2) Perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II (lampiran F); 3) Perencanaan Lembar kerja LKS siklus II (lampiran H);

4) Perencanaan lembar pengamatan aktivitas siswa (lampiran N); 5) Perencanaan lembar pengamatan kegiatan guru (lampiran M); 6) Perencanaan lembar angket tanggapan siswa Siklus II (lampiran Q); 7) Perencanaan evaluasi akhir siklus, yaitu:

(24)

1) Guru mengkomunikasikan garis besar indikator produk, proses, psikomotor dan perilaku berkarakter dan keterampilan sosial yang akan dipelajari.

2) Guru melakukan apersepsi, dengan melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan pelajaran sebelumnya tentang daur hidup kupu-kupu.

i. Coba ceritakan dengan singkat bagaimana cara daur hidup kupu-kupu! ii. Pada fase apakah metamorfosis kupu-kupu dapat merugikan manusia?

3) Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi Metamorfosis Tidak Sempurna yang akan dipelajari.

4) Dengan menggunakan media pembelajaran, guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang Daur Hidup Makhluk Hidup, terutama mengacu pada Materi Metamorfosis Tidak Sempurna, dan memotivasi siswa agar menjadi pendengar yang baik.

5) Guru membimbing siswa untuk berkelompok dengan kelompok baru yang telah ditentukan sebelumnya (lampiran D).

6) Guru membagi lembar kerja LKS (lampiran H) dan bahan yang dibutuhkan pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan serta mencatat kejadian atau hal-hal penting pada lembar catatan lapangan.

7) Guru meminta dan membimbing salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas:

(25)

9) Guru memberikan tes akhir siklus (lampiran K) untuk dikerjakan secara individu. 10) Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan

merangkum materi.

11) Guru membimbing siswa untuk mengisi lembar angket (lampiran Q) yang sebelumnya telah dibagikan.

12) Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

c) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dengan bimbingan kolabolator melakukan analisis menyeluruh terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Diharapkan pada Siklus II, hasil belajar matematika kelas IV SDN Pasrujambe 06 pada materi “Daur Hidup Makhluk Hidup” telah memenuhi semua kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Selanjutnya peneliti dapat mengambil kesimpulan baik secara global maupun secara detail terhadap hasil penelitian ini.

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini sangat diperlukan. Data yang akurat sangat membantu dalam melakukan tindakan dan pengambilan kesimpulan. Data yang dijaring adalah data awal dan data pada saat pelaksanaan penelitian. Untuk keperluan itu diperlukan instrumen antara lain :

(26)

3. angket tanggapan siswa 4. format catatan lapangan 5. lembar kerja siswa

6. lembar soal tes akhir siklus

Adapun waktu pengumpulan data yaitu pada setiap akhir pembelajaran di setiap siklus.

D. Analisis Data

Analisis Data yang telah terkumpul menggunakan analisis deskriptif memaparkan hasil pengamatan, dan hasil angket pada setiap akhir siklus dengan membandingkan hasil yang dicapai tiap siklus dan tabulasi sederhana secara kuantitatif. Prosedur analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Analisis Data Nilai Tes Tulis (Hasil Belajar Siswa) a. Format Analisis Nilai Tes Tulis

No Nama

Nomor dan Skor soal

Jml

skor

nilai KKM Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

(27)

1) Nilai siswa, dengan rumus: nilai siswa =

SS

SM

x 100

Ket.

SS

= jumlah skor siswa

SM

= jumlah skor maksimal

2) KKM pada penelitian ini adalah 60 (enam puluh) 3) Ketuntasan, dengan kriteria sebagai berikut:

Tuntas : jika nilai siswa sama atau diatas KKM Tidak Tuntas : jika kurang dari KKM

4) Rata-rata kelas, dengan rumus:

rata-rata kelas =

NSS

S

Ket.

NSS

= jumlah nilai seluruh siswa

S

= jumlah siswa

5) Prosentase ketuntasan siswa secara klasikal, dengan rumus:

Ketuntasan Klasikal =

A

B

x 100%

Ket.

A

= jumlah siswa yang mencapai KKM

B

= jumlah seluruh siswa dalam kelas

(28)

a. Format Analisis Observasi Aktivitas Siswa

mengerjakan tugas dan berpartisipasi selama pembelajaran

berlangsung 3

bertanya kepada guru lebih dari 2 kali 3

minimal 1 kali 2

bekerja sendiri dan tidak dapat berinteraksi dalam kelompok 1 Perhatian

terhadap pelajaran

memperhatikan interaksi dan penjelasan guru dengan seksama 3 memperhatikan interaksi dan penjelasan guru tetapi terlihat

kurang serius 2

hanya sesekali saja memperhatikan dan kurang serius 1 Skor maksimal = 12

(29)

Penelitian ini dinyatakan berhasil, jika mencapai indikator yang sudah ditetapkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Rata-rata kelas sekurang-kurangnya mencapai nilai 65;

2. Adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari tindakan awal sampai tindakan akhir 3. Sekurang-kurangnya ada 85% siswa dalam kelas yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). KKM pada materi “Daur Hidup Makhluk Hidup” adalah 60 (enam puluh).

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.

Arifin, Anwar , . 2003 .Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas . Jakarta : Depag

Basrowi, Suwandi. 2008 . Prosedur Penelitian Tindakan Kelas . Bogor : Ghalia Indonesia.

Depdiknas. 2008 . Kurikulum Kelas 4 SD . Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2008 . Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Gatot Muhsetyo. 2009 . Pembelajaran SAINS SD . Jakarta : Universitas Terbuka. Hamalik, Oemar. 1994. Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Haryanto . 2002 . SAINS untuk SD Kelas 4. Yogyakarta : Penerbit Erlangga.

(30)

Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar IPA. Malang: IKIP Malang.

Isjoni. 2009 . Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik . Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Iskandar . 2009 . Penelitian Tindakan Kelas . Ciputat : Gaung Persada Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.

Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ruseffendi, E.T. 1988 . Pengajaran Modern dan Masa Kini Seri Pertama . Bandung : Tarsito.

Soenarjo. 2008 . SAINS 4 . Jakarta : Pusat Pembukuan, Depdiknas.

Surya, Mohamad . 2005 . Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran . Jakarta : Pustaka Bani Quraisy

Surya, Muhammad. 2007 . Dasar – Dasar Kependidikan di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

(31)

Identifikasi Permasalahan Tes Refleksi Awal

Tes Akhir Siklus I

Sik lu s I

Perencanaan (direvisi)

Perencanaan

Tindakan & observasi

Refleksi

Sik lu s I I

Tindakan & observasi

Refleksi

Laporan Tes Akir Siklus II LAMPIRAN A

DIAGRAM ALUR PROSEDUR TINDAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(32)

LAMPIRAN B

DATA SUBJEK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS MATA PELAJARAN IPA

SDN PASRUJAMBE 06 KELAS : IV

No Nama Siswa Kota Kelahiran L / P

1 Mohammad Era Lumajang L

2 Tutin Sumei Lumajang P

3 Arip Wibowo Lumajang L

4 Dewi Lumajang P

5 Ratnasari Lumajang P

6 Moh. burhanudin Lumajang L

7 Dewi Maimunah Lumajang P

8 Puji Rillo Pambudi Lumajang L

9 Ika Nur Rahayu Lumajang P

10 Andri Sugianto Lumajang L

11 Nita Mayangsari Lumajang P

12 Elvin Fitriyah Lumajang P

(33)

14 Suyadi Lumajang L

LAMPIRAN C

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SIKLUS I

Kelompok Ganjil

No Nama

1 Mohammad Era 2 Tutin Sumei 3 Arip Wibowo

4 Dewi

5 Pramono

Kelompok Genap

No Nama

1 Ratnasari

2 Moh. burhanudin 3 Dewi Maimunah 4 Puji Rillo Pambudi 5 Suyadi

Kelompok Prima

No Nama

(34)

2 Andri Sugianto 3 Nita Mayangsari 4 Elvin Fitriyah

LAMPIRAN D

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SIKLUS II

Kelompok Faktor

No Nama

1 Puji Rillo Pambudi 2 Tutin Sumei 3 Arip Wibowo 4 Dewi Maimunah

5 Pramono

Kelompok Kelipatan

No Nama

1 Elvin Fitriyah 2 Moh. burhanudin 3 Andri Sugianto

4 Dewi

5 Suyadi Kelompok Perkalian

No Nama

(35)

2 Ratnasari

3 Nita Mayangsari 4 Mohammad Era

LAMPIRAN E

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Satuan pendidikan : SDN Pasrujambe 06 Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Alokasi Waktu :3 × 35 menit

I. Standar Kompetensi: 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup II. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di

lingkungan sekitar, misalnya kupu-kupu, kecoa, nyamuk, kucing. III. Indikator :

Kognitif A. Produk

1. Menjelaskan proses daur hidup pada serangga terutama Metamorfosis Sempurna dan tidak sempurna.

2. Menyebutkan beberapa serangga yang mengalami daur hidup secara Metamorfosis Sempurna dan tidak sempurna

(36)

1. Mencari informasi tentang jenis-jenis serangga yang mengalami Metamorfosis Sempurna dan tidak sempurna

2. Menulis hasil dan kesimpulan dari kegiatan

3. Membuat gambar Metamorfosis kupu-kupu beserta keterangannya secara sederhana.

Psikomotor

1) Membuat daftar jenis hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna

2) Membuat gambar Metamorfosis kupu-kupu beserta keterangannya secara sederhana

1. menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif 2. menjadi pendengar yang baik

3. terampil bertanya

IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif

A. Produk

1. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat menjelaskan proses daur hidup pada serangga terutama Metamorfosis Sempurna dan tidak sempurna.

(37)

1. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat mencari informasi tentang jenis-jenis serangga yang mengalami Metamorfosis Sempurna dan tidak sempurna 2. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat menulis hasil dan kesimpulan dari

kegiatan.

3. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat membuat gambar Metamorfosis kupu-kupu beserta keterangannya secara sederhana.

Psikomotor

1) Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat membuat daftar jenis hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak sempurna

2) Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat membuat gambar Metamorfosis kupu-kupu beserta keterangannya secara sederhana

Afektif

1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, tanggung jawab, kreatif, teliti, jujur dan peduli

2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

V. Materi Ajar

Daur Hidup Makhluk Hidup

 Daur Hidup Serangga

Serangga memiliki tahap-tahap pertumbuhan yang berbeda dari makhluk hidup lain. Setiaptahap pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda. Tahap-tahap pertumbuhan itu disebut metamorfosis.

Pada serangga, metamorfosis terdiri atas 2 jenis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 4 tahap pertumbuhan. Tahapan tersebut, yaitu telur, larva, pupa,dan dewasa.

Adapun metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 3

(38)

Telur Larva Pupa Dewasa

 Metamorfosis Sempurna

Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah serangga yang memiliki empat tahap pertumbuhan dalam daur hidupnya. Tahap metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.

Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda sekali bentuknya dengan hewan dewasa. Metamorfosis sempurna antara lain terjadi pada kupu-kupu,

lalat, nyamuk dan lalat

Perhatikan Gambar Berikut

Gambar tersebut merupakan gambar metamorfosis kupu-kupu. Daur hidup kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi larva (ulat). Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras membentuk bahan semacam benang sutera. Akhirnya, benang-benang itu menutup seluruh tubuh ulat. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong (pupa).

 Metamorfosis Tidak sempurna

Metamorfosis tidak sempurna dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda bentuknya dengan hewan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna antara lain terjadi pada kecoak (lipas) dan belalang.

Kupu-kupu dewasa menghasilkan telur

Kupu-kupudewasa

Larva

Telur

Persiapan

(39)

Perhatikan Gambar Berikut !

Gambar tersebut merupakan gambar metamorfosis kecoak. Daur hidup kecoak (lipas) dimulai dari telur. Telur kecoa menetas menjadi lipas muda. Bentuk kecoak mirip dengan kecoak dewasa. Bedanya, kecoak muda tidak bersayap.

Kecoak muda tumbuh dan berubah menjadi kecoak dewasa. Kecoak tidak melalui tahap pupa. Oleh karena itu, perubahan atau metamorfosis tidak sempurna (tidak lengkap). Kecoak dewasa memiliki sayap. Kecoak dapat terbang. Kecoak dewasa bertelur di air kotor. Dari sini, daur hidup kecoak yang baru dimulai lagi.

VI. Metode Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (±15 menit)

(40)

Tidakkah sayapmu .... Merasa lelah ....

b. Guru melakukan apersepsi, dengan melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan daur hidup makhluk hidup.

i. Coba sebutkan makhluk hidup yang ada di sekitarmu !

ii. Apakah kalian tahu, bagaimana cara daur hidup makhluk hidup tersebut ?

c. Guru mengkomunikasikan garis besar indikator produk, proses, psikomotor dan perilaku berkarakter dan keterampilan sosial yang akan dipelajari.

d. Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi daur serangga yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti (±80 menit)

a. Dengan menggunakan media pembelajaran, guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang Daur Hidup Serangga, terutama mengacu pada Materi Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis tidak Sempurna, serta memotivasi siswa agar menjadi pendengar yang baik.

b. Guru menjelaskan langkah kerja model pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw.

c. Guru membimbing siswa untuk berkelompok (lampiran C) dengan 4 siswa setiap kelompok duduk berhadapan. Kelompok didasarkan pada pengetahuan siswa tentang IPA yang di dapat dari hasil tes refleksi awal.

(41)

e. Guru meminta dan membimbing salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas:

f. Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

g. Guru memberikan tes akhir siklus (lampiran I) untuk dikerjakan secara individu. 3. Kegiatan Akhir (±10 menit)

a. Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi.

b. Guru membimbing siswa untuk mengisi lembar angket (lampiran Q) yang sebelumnya telah dibagikan.

c. Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

VIII. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a. KTSP 2006 / Kurikulum SDN Pasrujambe 06 b. Standar Isi Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar c. Buku SAINS IV halaman 219-234.

d. Lembar Kerja Siswa

e. Bagan Metamorfosis Kupu-kupu

IX. Penilaian 1. Tes tertulis

Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Urutan yang benar dalam tahapan metamorfosis sempurna adalah ....

a. telur – larva – pupa – dewasa c. telur – pupa – larva - dewasa b. dewasa - larva - pupa – telur d. telur – larva – dewasa - pupa 2. Berikut hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah ....

(42)

4. Tahapan setelah telur menetas pada metamorfosis tidak sempurna adalah .... a. Nimfa c. pupa

b. Larva d.dewasa

5. Tahapan yang membedakan metamorfosis dengan daur hidup yang lain adalah ...

a. Nimfa c. pupa

b. telur d.dewasa

2. Kinerja/Perbuatan

Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Guru Peneliti

Anik Sulistyowati, S.PdSD. NIP. 19640609 198303 2 001

LAMPIRAN F

Pada gambar tersebut, tahap larva ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1 c. 3

(43)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Satuan pendidikan : SDN Pasrujambe 06 Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/I

Alokasi Waktu : 3 × 35 menit

I. Standar Kompetensi: 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup II. Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di

lingkungan sekitar, misalnya kupu-kupu, kecoa, nyamuk, kucing.

III. Indikator : Kognitif

A. Produk

1. Menjelaskan proses daur hidup terutama katak, unggas dan kucing B. Proses

1. Mencari informasi tentang proses daur hidup terutama katak, unggas dan kucing

2. Menulis hasil dan kesimpulan dari kegiatan

Psikomotor

1) Membuat daftar proses daur hidup terutama katak, unggas dan kucing Afektif

(44)

Berudu terutama katak, unggas dan kucing

B. Proses

1. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat mencari informasi tentang proses daur hidup terutama katak, unggas dan kucing

2. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat menulis hasil dan kesimpulan dari kegiatan.

Psikomotor

1. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat membuat daftar proses daur hidup terutama katak, unggas dan kucing

Afektif

1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, tanggung jawab, kreatif, teliti, jujur dan peduli

2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

V. Materi Ajar

Daur Hidup Makhluk Hidup

 Daur Hidup Katak

Perhatikan Gambar Berikut

(45)

Ayam

Gambar di atas merupakan daur hidup katak. Katak merupakan hewan yang mengalami metamorfosis. Katak mempunyai tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak dewasa. Pada katak muda, setelah menetas, mereka hidup di air. Memiliki ekor tetapi tidak memiliki kaki. Katak muda itu disebut berudu.

Menjelang muda, berudu mulai tumbuh kaki, tetapi masih memiliki ekor serta masih hidup di air. Setelah dewasa kaki katak tumbuh sempurna dan ekorpun menyusut hingga tidak memiliki ekor lagi. Pada saat dewasa, katak lebih sering berada di darat dan kembali lagi ke air untuk bertelur.

 Daur Hidup Unggas

Ayam adalah hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur. Dalam telur ini, anak ayam tumbuh hingga siap keluar dan dapat hidup di alam bebas

Perhatikan gambar pertumbuhan ayam dalam telur berikut

Setelah keluar dari telur (menetas), anak ayam tumbuh menjadi ayam muda, kemudian menjadi ayam dewasa. Setelah dewasa, ayam siap untuk melahirkan telur lagi. Gambar berikut ini menunjukkan daur hidup ayam

 Daur Hidup Kucing

(46)

tersebut dapat bertahan hidup,anak kucing akan tumbuh dewasa dan dapat

menghasilkan keturunan (anak) kembali

.

VI. Metode Pembelajaran 1. Informasi/Ceramah 2. Penugasan

3. Tanya jawab 4. Jigsaw

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (±15 menit)

a. Guru melakukan apersepsi, dengan mengajak siswa bernyanyi. Kucingku telu...

Kabeh lemu-lemu... Sing siji abang... Seng luru klawu ...

Meong....Meong....meong... Tak pakani lontong

Atiku seneng kucingku seneng

Kucing Dewasa melahirkan anak kucing

Anak kucing tumbuh menjadi kucing muda

(47)

b. Guru melakukan apersepsi, dengan melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan daur hidup makhluk hidup.

i. Apakah kalian tahu hewan kucing?

ii. Bagaimana cara daur hidup kucing tersebut ?

c. Guru mengkomunikasikan garis besar indikator produk, proses, psikomotor dan perilaku berkarakter dan keterampilan sosial yang akan dipelajari.

d. Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi Daur Hidup Katak, Ayam dan Kucing yang akan dipelajari.

2. Kegiatan Inti (±80 menit)

a. Dengan menggunakan media pembelajaran, guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang Daur Hidup Makhluk Hidup, terutama mengacu pada Materi Daur Hidup Katak, Ayam dan Kucing, dan memotivasi siswa agar menjadi pendengar yang baik

b. Guru membimbing siswa untuk berkelompok dengan kelompok baruyang telah dibuat sebelumnya (lampiran D).

c. Guru membagi lembar kerja LKS (lampiran H) dan bahan yang dibutuhkan pada semua kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan pengarahan pada kelompok yang memerlukan serta mencatat kejadian atau hal-hal penting pada lembar catatan lapangan.

d. Guru meminta dan membimbing salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas:

e. Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap kelompok.

(48)

a. Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan merangkum materi.

b. Guru membimbing siswa untuk mengisi lembar angket (lampiran Q) yang sebelumnya telah dibagikan.

c. Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya dalam mengikuti proses pembelajaran.

X. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a. KTSP 2006 / Kurikulum SDN Pasrujambe 06 b. Standar Isi Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar c. Buku SAINS IV halaman 219-234.

d. Lembar Kerja Siswa

e. Bagan Metamorfosis Kupu-kupu XI. Penilaian

1. Tes tertulis

A. Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Katak mengalami daur hidup secara ....

a. metamorfosis sempurma c. bertelur dan melahirkan b. metamorfosis tidak sempurna d. melahirkan

2. Ekor katak mengalami penyusutan pada tahap .... a. berudu c. bertelur

b. dewasa d. menetas dari telur

3. Ayam berkembangbiak dengan cara .... a. bertelur c. bertelur dan melahirkan b. melahirkan d. menetas dari telur

4. Berikut ini merupakan tahapan yang benar dari daur hidup kucing adalah .... a. telur – larva – pupa - dewasa c. telur – muda - dewasa

b. telur – bayi – dewasa d. bayi – muda - dewasa

5. Pada tahap pertumbuhan dan perkembangan katak, tahap pertumbuhan yang terjadi di air ialah ....

a. berudu c. bertelur

b. dewasa d. menetas dari telur

(49)

Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Guru Peneliti

Anik Sulistyowati, S.PdSD. NIP. 19640609 198303 2 001 LAMPIRAN G

Metamorfosis

Standar Kompetensi: 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kupu-kupu, kecoa, nyamuk, kucing.

Diskusikan dan beri kesimpulan bersama kelompokmu !

 Amatilah bagan Metamorfosis Kupu-kupu yang disediakan oleh gurumu!

 Carilah informasi tentang jenis-jenis serangga yang mengalami Metamorfosis Sempurna dan tidak sempurna!

 Buatlah daftar jenis-jenis serangga yang mengalami Metamorfosis Sempurna dan tidak sempurna, dengan mengisi tabel berikut ini !

(50)

Lakukan bersama kelompokmu!

 Buatlah gambar Metamorfosis Kupu-kupu secara sederhana, lengkap dengan keterangannya !

 Warnailah gambar tersebut agar terlihat indah !

 Pada tahap manakan pada Metamorfosis kupu-kupu, sering merugikan manusia? Jelaskan!

... Selamat Mengerjakan ... LAMPIRAN H

Daur Hidup Katak, Ayam dan Kucing

Standar Kompetensi: 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup

Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kupu-kupu, kecoa, nyamuk, kucing.

Lakukan bersama kelompokmu!

 Amatilah hewan yang ada di sekitarmu!

 Buatlah daur hidup makhluk hidup tersebut!

 Buatlah kesimpulan dari kegiatan kalian ! N

o Nama Hewan Daur Hidup

(51)

...

... Selamat Mengerjakan ...

LAMPIRAN I

LEMBAR SOAL TES AKHIR SIKLUS Mata Pelajaran : IPA

Kelas : IV ( Empat ) Semester : I / Ganjil

Siklus : I

Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 06

Standar Kompetensi : 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di

lingkungan sekitar, misalnya kupu-kupu, kecoa, nyamuk, kucing.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Urutan yang benar dalam tahapan metamorfosis sempurna adalah ....

a. telur – larva – pupa – dewasa c. telur – pupa – larva - dewasa

b. dewasa - larva - pupa – telur d. telur – larva – dewasa - pupa 2. Berikut hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah ....

a. Kupu-kupu c. kecoak b. Jangkrik d. semut

4. Tahapan setelah telur menetas pada metamorfosis tidak sempurna adalah .... a. Nimfa c. pupa

Pada gambar tersebut, tahap larva ditunjukkan oleh nomor ....

a. 1 c. 3

(52)

5. Tahapan yang membedakan metamorfosis dengan daur hidup yang lain adalah ... a. Nimfa c. pupa

b. telur d.dewasa

... Selamat Mengerjakan ...

LAMPIRAN J

LEMBAR KUNCI SOAL TES AKHIR SIKLUS I

(53)

LAMPIRAN K

LEMBAR SOAL TES AKHIR SIKLUS Mata Pelajaran : IPA

Kelas : IV ( Empat ) Semester : I / Ganjil Siklus : II

Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 06

Standar Kompetensi : 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di

lingkungan sekitar, misalnya kupu-kupu, kecoa, nyamuk, kucing.

Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Katak mengalami daur hidup secara ....

a. metamorfosis sempurma c. bertelur dan melahirkan b. metamorfosis tidak sempurna d. melahirkan

2. Ekor katak mengalami penyusutan pada tahap .... a. berudu c. bertelur

b. dewasa d. menetas dari telur

3. Ayam berkembangbiak dengan cara .... a. bertelur c. bertelur dan melahirkan b. melahirkan d. menetas dari telur

4. Berikut ini merupakan tahapan yang benar dari daur hidup kucing adalah .... a. telur – larva – pupa - dewasa c. telur – muda - dewasa

b. telur – bayi – dewasa d. bayi – muda - dewasa

5. Pada tahap pertumbuhan dan perkembangan katak, tahap pertumbuhan yang terjadi di air ialah ....

a. berudu c. bertelur

b. dewasa d. menetas dari telur

(54)

... Selamat Mengerjakan ...

LAMPIRAN L

LEMBAR KUNCI SOAL TES AKHIR SIKLUS II

(55)

LAMPIRAN M

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU PENELITIAN TINDAKAN KELAS Mata Pelajaran : IPA

Sekolah : SDN Pasrujambe 06 Kelas : IV ( Empat )

Siklus ke : ....

Kegiatan Ya Tidak

A. Pendahuluan

1. Guru melakukan apersepsi 2. Guru memberikan motivasi

3. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai 4. Guru menjelaskan langkah-langkah PBM

B. Kegiatan Inti

1. Guru mengelompokkan siswa

2. Guru mengontrol kesiapan siswa dalam berkelompok 3. Guru menjelaskan materi / memberi contoh

4. Guru mengamati kerja kelompok 5. Guru membantu kelompok 6. Guru memberikan pujian

7. Guru melakukan penilaian proses

8. Guru melakukan pengembangan materi pelajaran C. Penutup

1. Guru membuat rangkuman materi bersama siswa 2. Guru melaksanakan tes

(56)

Kolabolator

LAMPIRAN N

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA PENELITIAN TINDAKAN KELAS Mata Pelajaran : IPA

(57)

LAMPIRAN O

LEMBAR ANALISIS NILAI TES TULIS AKHIR SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Mata Pelajaran : IPA

Sekolah : SDN Pasrujambe 06 Kelas : IV ( Empat )

Siklus ke : ....

Guru Peneliti

(58)

LAMPIRAN P

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Mata Pelajaran : IPA Hari, Tanggal:

Materi Pelajaran : Daur Hidup Makhluk Hidup Waktu :

Kelas : IV ( Empat ) Siklus ke :

(59)

LAMPIRAN Q

LEMBAR ANGKET SISWA

Mata Pelajaran : IPA Hari, Tanggal:

Materi Pelajaran : Daur Hidup Makhluk Hidup Waktu :

Kelas : IV ( Empat ) Siklus ke :

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu !

No Pertanyaan Ya Tidak Ket

1. Menurut anda apakah model belajar ini baru ? 2. Apakah anda sebelumnya pernah

mendapatkan ?

3. Jika pernah, di kelas berapa ?

4. Apakah anda mengalami kesulitan dalam pembelajaran ?

5. Menurut anda apakah model belajar ini menyenangkan ?

6. Jika “Ya” apakah perlu diteruskan ?

Gambar

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Penelitian
DIAGRAM ALUR PROSEDUR TINDAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Gambar   tersebut   merupakan   gambar   metamorfosis   kupu-kupu.   Daur   hidup kupu-kupu   biasanya   berada   pada   permukaan   daun
Gambar tersebut merupakan gambar metamorfosis kecoak. Daur hidup kecoak (lipas) dimulai dari telur
+2

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penerapan pendekatan Discovery Learning guru siswa dapat menggunakan FPB dalam kehidupan sehari – hari.... Materi, Media, Sumber dan Metode Pembelajaran

Melalui penerapan pendekatan Discovery Learning guru siswa dapat menggunakan FPB dalam kehidupan sehari – hari.... Materi, Media, Sumber dan Metode Pembelajaran

Melalui penerapan pendekatan Discovery Learning guru siswa dapat menggunakan FPB dalam kehidupan sehari – hari.... Materi, Media, Sumber dan Metode Pembelajaran

Hewan yang daur hidupnya mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah capung, karena dalam daur hidupnya tidak ada fase.. Di halaman rumah ada anjing, kupu-kupu, capung

3) Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi menentukan hasil perkalian suatu bilangan yang akan dibahas. 4) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

a) Guru menyampaikan/mempresentasikan materi atau memberi tugas kepada anak mempelajari materi bentuk bentuk geometri. d) Guru menyuruh anak harus mencari/mencocokkan

Pembuatan aplikasi media pembelajaran metamorfosis pada hewan ini dapat membantu guru agar lebih mudah menyampaikan materi pelajaran untuk siswa di sekolah, dan memudahkan siswa agar

Media Pembelajaran Guru menyampaikan materi mengenai pembahsan menggunakan media yang telah disiapkan yang berhubungan dengan materi penjelasan dengan menunjukkan gambar atau replika