• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN Hibah CP 24 Oktober 2016 Final 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PANDUAN Hibah CP 24 Oktober 2016 Final 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN HIBAH PENYUSUNAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM STUDI

DIREKTORAT PEMBELAJARAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

(2)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 1

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Dasar Hukum ………. 4

1.3 Tujuan dan Sasaran ……… 5

II PELAKSANAAN ……….. 6

2.1 Syarat Penerima Hibah ……….. 6

2.2 Hasil yang Diharapkan ……… 6

2.3 Luaran ……… 7

2.4 Target ………. 7

2.5 Besaran Dana ………. 7

2.6 Komponen Pembiayaan ………. 7

2.7 Seleksi Proposal ………. 7

2.8 Struktur Proposal ………... 7

2.9 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Hibah ……….. 8

2.10 Pengiriman Proposal Hibah ……….... 8

(3)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 2

I.

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pada Pasal 35 ayat 2 dinyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Untuk itu, setiap program studi harus untuk merumuskan sebuah deskripsi atas karakteristik lulusan yang dihasilkan. Hal ini diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

KKNI merupakan pernyataan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang penjenjangan kualifikasinya didasarkan pada tingkat kemampuan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran (learning outcomes). Perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan memiliki kemampuan setara dengan kemampuan (capaian pembelajaran) yang telah dirumuskan dalam jenjang kualifikasi KKNI. Oleh karena itu, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan program studi pada masyarakat, maka setiap program studi wajib untuk menyatakan capaian pembelajarannya.

Mengingat pentingnya capaian pembelajaran dalam mengarahkan sebuah proses pembelajaran dan banyaknya jumlah program studi yang ada serta tahapan proses penyusunan yang terstruktur dan sistematis hingga dapat disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, maka dirasa perlu untuk melakukan percepatan pada beberapa program studi yang dipandang strategis dan prioritas oleh pemerintah untuk bisa dirumuskan. Program studi prioritas merupakan program studi yang relevan dengan beberapa program yang diselenggarakan secara Top Down oleh Ditbelmawa Dikti yaitu program Transfer Kredit (TK) dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

(4)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 3 Disisi lain, untuk penguatan sektor pariwisata di Indonesia, Kementerian Pariwisata telah menetapkan target di tahun 2016 kunjungan wisman sebanyak 12 juta orang, dan wisnus sebanyak 260 juta perjalanan. Untuk mencapai target tersebut, sejumlah strategi telah dipersiapkan, salah satunya adalah menetapkan 10 destinasi pariwisata yang akan menjadi prioritas kunjungan wisatawan di tahun mendatang. Terbagi menjadi dua jenis, yaitu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional danKawasan Ekonomi Khusus Pariwisata, berikut ke-10 destinasi pariwisata yang menjadi prioritas tersebut: 1) Danau Toba, (2) Tanjung Kelayang Belitung, (3) Tanjung Lesung Banten, (4) Kepulauan Seribu dan Kota Tua, (5) Borobudur, (6) Bromo Tengger Semeru, (7) Mandalika Lombok, (8) Labuan Bajo Flores, (9) Wakatobi dan (10) Morotai. Secara keseluruhan Rencana Strategis Kementerian Pariwisata tahun 2015-2019 telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia No. 29 Tahun 2015.

Pada kenyataannya terdapat beberapa program studi terkait tersebut masih belum memiliki capaian pembelajaran yang telah di SK kan oleh Menristekdikti, untuk itu perlu mendapatkan prioritas dan dukungan agar segera dapat tersusun capaian pembelajaran yang disahkan oleh Dikti sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan program studi. Seiring dengan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan beberapa program studi untuk dua bidang prioritas yang strategis yaitu pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan di kedua bidang tersebut harus didukung oleh tenaga-tenaga pengajar yang berkualitas dan memenuhi standar yang berlaku. Agar pemenuhan dapat segera dilakukan, maka pemerintah telah menerbitkan peraturan yang terkait dengan ketentuan tenaga professional untuk bidang pendidikan dan bidang kesehatan yaitu program studi yang menghasilkan guru professional dan tenaga kesehatan. Guru merupakan jabatan professional yang memberikan layanan ahli dan menuntut persyaratan kamampuan yang secara akademik dan pedagogis maupun secara professional dapat diterima oleh semua pemangku kepentingan yang terkait, baik penerima jasa layanan secara langsung maupun pihak pembina guru dalam hal ini pemerintah pusat dan daerah. Jabatan professional harus disiapkan melalui program pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar kompetensi guru. Oleh sebab itu, diperlukan waktu dan keahlian untuk membekali para lulusannya dengan berbagai kompetensi yaitu penguasaan bidang studi, landasan keilmuan dari kegiatan mendidik. Sejalan dengan upaya tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk guru yang belum S1 atau D4 dilarang mengajar mulai Tahun 2016 mendatang sesuai UU nomor 14 tahun 2005.

(5)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 4 untuk bidang wajib IPA dan IPS serta bidang penting lainnya diberikan kekhususan untuk bisa dirumuskan capaian pembelajarannya secara cepat dan tepat.

Senada dengan bidang pendidikan guru, untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Pemerintah kemudian menetapkan bahwa tenaga kesehatan adalah tenaga yang memiliki jenjang pendidikan minimal Diploma III. Hal tersebut dituangkan dalam UU No, 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan pasal 9 yang menyatakan bahwa Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga kecuali tenaga medis. Sementara itu, harus diakui bahwa di lapangan saat ini masih banyak tenaga yang bekerja di unit pelayanan, khususnya didaerah terpencil, tertinggal serta perbatasan dan kepulauan (DTPK), yang memiliki jenjang pendidikan menengah (JPM) dan jenjang pendidikan Diploma I (JPT D1). Mereka belum memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal sesuai profesinya karena berbagai kendala padahal mereka telah memiliki pengalaman bekerja cukup lama, memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan, kursus, dan pendidikan non-formal lainnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka untuk hal demikian juga diperlukan adanya upaya pengakuan dengan tetap memperhatikan ketentuan.

Dalam prosesnya Rekognisi (pengakuan) Pembelajaran Lampau (RPL) memerlukan acuan dalam menentukan apakah seseorang dengan pengalaman tertentu dapat disetarakan atau diakui pada satu level kualifikasi tertentu atau tidak. Untuk itu perlu dirumuskan terlebih dahulu descriptor lulusan dari setiap bidang studi guru maupun tenaga kesehatan sesuai level kualifikasinya yang disebut dengan Capaian Pembelajaran (CP).

Menyikapi hal tersebut di atas, maka diperlukan upaya untuk melakukan percepatan dalam penyusunan Capaian Pembelajaran pada beberapa program studi yang relevan dengan beberapa prioritas yang telah diuraikan di atas. Oleh karena itu, Direktorat Pembelajaran, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan menindak lanjutinya melalui penyelenggaraan hibah penyusunan capaian pembelajaran bagi sejumlah program studi yang memiliki relevansi dengan kondisi yang telah diuraikan di atas, yaitu program studi yang telah menyelenggarakan kredit transfer dan Rekognisi Pembelajaran Lampau pada bidang yang relevan.

1.2.

Dasar Hukum

1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2) Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 4) Undang-Undang No, 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan

5) Peraturan Presiden RI No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi NasionaI Indonesia (KKNI). 6) Permenristekdikti no 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

(6)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 5

1.3.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan

1) Meningkatkan pemenuhan standar minimal kualitas pendidikan tinggi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

2) Meningkatkan jumlah program studi yang memiliki capaian pembelajaran yang akuntabel sebagai dasar penyusunan kurikulum, pelaksanaan credit transfer, joint degree, double degree, dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

3) Menghasilkan contoh baik (good practices) perumusan capaian pembelajaran bagi program studi lainnya.

Sasaran

Sasaran dari pemberian hibah perumusan Capaian Pembelajaran ini adalah program studi yang menjadi prioritas pemerintah untuk program credit transfer dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) berdasarkan jumlah kuota yang telah ditetapkan. Atas pertimbangan kriteria tersebut, maka ditetapkan beberapa program studi yang relevan untuk dirumuskan capaian pembelajarannya melalui hibah penyusunan capaian pembelajaran ini. Adapun program studi yang diundang untuk mengusulkan hibah penyusunan capaian pembelajaran ini adalah sebagai berikut :

A. Program studi untuk penyelenggaraan credit transfer :

1) Agronomi (S1)

13) Pengelolaan Konvensi dan Acara (D4)

14) Pengelolaan Perhotelan (D4)

15) Pengelolaan usaha rekreasi (D4)

16) Destinasi Pariwisata (D4)

17) Ekowisata (D3)

B. Program studi untuk penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) :

1. Pendidikan Luar Biasa (S1/Profesi)

2. PGSD (S1/Profesi)

3. Pendidikan Matematika (S1/Profesi/S2)

(7)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 6

5. Pendidikan Biologi (S1/Profesi/S2)

6. Pendidikan Olahraga (S1/Profesi/S2)

7. Pendidikan Teknik Bangunan (S1/Profesi) 8. Pendidikan Teknik Mesin (S1/Profesi)

9. PKK Tata Boga (S1/Profesi)

10. Pendidikan Akuntansi (S1/Profesi/S2) 11. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1/Profesi/S2) 12. Pendidikan Bahasa Indonesia (S1/Profesi/S2) 13. Pendidikan Sastra Indonesia (S1/Profesi/S2)

14. Pendidikan IPA (S1/Profesi/S2)

15. Pendidikan IPS (S1/Profesi/S2)

16. Pendidikan Geografi (S1/Profesi/S2)

17. Pendidikan Bimbingan dan konseling (S1/Profesi/S2) 18. Pendidikan Guru PAUD (S1/Profesi)

19. Farmasi (D3)

20. Teknologi Laboratorium Medik (D3)

21. Kesehatan Gigi (D3)

1) Konsorsium/asosiasi/forum atau perkumpulan program studi terkait dengan bidang yang telah ditetapkan seperti pada butir 1.3. (sasaran) tersebut di atas dan telah memiliki badan hukum.

2) Jika konsorsium/asosiasi/forum atau perkumpulan program studi yang relevan dengan butir 1.3. belum memiliki badan hukum, maka penanggung jawab sekaligus pengusul dan penerima hibah diberikan pada salah satu Perguruan Tinggi yang ditunjuk oleh perkumpulan program studi berdasarkan berita acara penunjukkan atau jika tidak ada asosiasi maka dapat ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

2.2.

Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan hibah penyusunan Capaian Pembelajaran ini adalah:

(8)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 7 2) Uraian kaitan antara capaian pembelajaran dengan penerapan pada (kerangka) kurikulum yang direncanakan. Dokumen kurikulum ini terdiri dari penetapan profil lulusan, kompetensi lulusan, elemen kompetensi, matriks kompetensi dan bahan kajian, penetapan sks, dan struktur kurikulum.

2.3.

Luaran

Luaran dari kegiatan ini adalah berupa dokumen laporan hasil penyusunan capaian pembelajaran yang sesuai dengan KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi

2.4.

Target

Konsorsium/asosiasi/forum atau perkumpulan program studi sejenis pada bidang prioritas yang telah ditetapkan pada butir 1.3. melalui mekanisme/proses evaluasi dan seleksi.

2.5.

Besaran Dana

Dana hibah penyusunan capaian pembelajaran adalah sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) untuk setiap usulan.

2.6.

Komponen Pembiayaan

Komponen dana hibah ditujukan untuk penyusunan capaian pembelajaran program studi dalam lingkup bidang prioritas yang telah ditetapkan di atas. Pengusul hibah harus memiliki acuan umum dalam menyusun anggaran yang akan diajukan, berikut kelompok pembiayaan yang dapat diajukan :

1) Belanja bahan

2) Honorarium untuk narasumber dari luar konsorsium/asosiasi/forum atau Perguruan Tinggi pengusul

3) Perjalanan dinas 4) Biaya rapat

5) Biaya lain-lain yang bukan belanja modal (penyusunan laporan , dan lain-lain).

Honorarium, biaya perjalanan, dan akomodasi untuk narasumber Standar Biaya Umum (SBU) yang diterbitkan Kementerian Keuangan. Pemanfaatan dana bantuan untuk keperluan rutin seperti honor atau tambahan gaji bagi staf atau karyawan konsorsium/asosiasi/forum atau perguruan tinggi sama sekali tidak diperbolehkan.

2.7. Seleksi Proposal

Seleksi proposal hibah penyusunan capaian pembelajaran lulusan program studi ini dilaksanakan dalam 1 (satu) tahapan. Proposal lengkap memuat deskripsi rinci tentang mekanisme penyusunan capaian pembelajaran lulusan dan draft capaian pembelajaran sebagai baseline dasar penilaian untuk memperoleh hibah.

2.8. Struktur Proposal

Struktur proposal terdiri dari:

Cover (seperti lampiran 1)

(9)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 8 I. Pendahuluan

A. Latar Belakang B. Tujuan dan Sasaran

C. Draft Capaian Pembelajaran (draft awal CP sebagai baseline dan dasar penilaian untuk memperoleh hibah)

II. Rencana Pelaksanaan Penyusunan Capaian Pembelajaran

A. Rencana Kegiatan (apa saja yang akan dilakukan dan capaiannya) B. Metoda (dengan cara apa kegiatan itu dilakukan)

C. Pelaku kegiatan (siapa saja yang akan terlibat dalam kegiatan itu) D. Jadwal Kegiatan

III.Rencana Anggaran Kegiatan (Mengacu pada Standar Biaya Umum Pemerintah) IV. Penutup

2.9. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Hibah

Pelaksanaan kegiatan dimulai November 2016 dengan Jadwal Kegiatan adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Waktu

1. Undangan pemasukan 24 – 30 Oktober 2016

2. Pengiriman Proposal Paling lambat 7 November 2016 (cap pos) 3. Seleksi penentuan pemenang 7 - 10 November 2016

4. Pengumuman pemenang hibah 11 November 2016 5. Sosialisasi dan Tanda tangan kontrak dan

proses pembayaran (100%)

14 November 2016

6. Pelaksanaan penyusunan capaian pembelajaran oleh penerima hibah

14 November – 14 Desember 2016

7. Laporan kemajuan 29 November 2016

8. Presentasi draft laporan kemajuan 1 Desember 2016 9. Pengiriman laporan akhir 23 Desember 2016

*) Biaya transportasi dan akomodasi pada saat sosialisasi dan presentasi laporan kemajuan ditanggung oleh penerima hibah

2.10. Pengiriman Proposal

(10)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 9 Direktorat Pembelajaran

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Gedung D- Lantai 7, Jln. Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta 10270

Softcopy dikirimkan ke email: adminkkni@ristekdikti.go.id dengan subject: Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran.

III. PENUTUP

Hibah ini diharapkan dapat dijadikan momentum untuk penyusunan capaian pembelajaran lulusan yang mengacu pada KKNI dan SNDikti dalam rangka meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan program studi di Indonesia. Capaian pembelajaran ini akan digunakan sebagai acuan penyusunan kurikulum, pelaksanaan credit transfer, joint degree, double degree, dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk itu, peran dan partisipasi aktif dari konsorsium/asosiasi/forum atau perkumpulan program studi sangat diharapkan untuk terwujudnya Capaian Pembelajaran yang berlaku secara nasional. Bila ada hal yang belum jelas dalam panduan ini silahkan menghubungi Subdit Pengakuan Kualifikasi, Direktorat Pembelajaran.

Jakarta, 24 Oktober 2016

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktur Pembelajaran

TTD

(11)
(12)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 11 Lampiran 1.

PROPOSAL

Hibah Penyusunan

Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi

Tahun Anggaran 2016

Logo PT

(Nama Perguruan Tinggi)

DIREKTORAT PEMBELAJARAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

(13)

Panduan Hibah Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Page 12 Lampiran 2.

Format Halaman Pengesahan Proposal

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

1. Konsorsium/Asosiasi/Forum/Perguruan Tinggi : ………..

2. Ketua Tim

- Nama : ……….………..

- NIDN : ……….………..

- Jabatan : ……….………..

- Alamat Kantor : ………..………..

- Handphone : ……….………..

- Email : ……….………..

3. Anggota Tim

- Anggota 1 : ……….……..

- Anggota 2 : ……….…………..

- Anggota dst. : ……….…………..

4. Jangka Pelaksanaan Program : ……… bulan

5. Biaya Yang Diajukan : ………..

...2016 Mengetahui

Pimpinan Konsorsium/Asosiasi/Forum/ Ketua Tim,

Perguruan Tinggi

(Jabatan ...)

( ...) (...)

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan prospectus dalam penerbitan obligasi daerah adalah suatu dokumen yang menjelaskan mengenai profil daerah yang menerbitkan, kinerja keuangan

From the faculty's point of view, the most remarkable effect of the course has been the rapid development of facility in applying and integrating biochemical

Data dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pertambahan tinggi tanaman jagung pada umur 4 dan 6 MST menghasilkan perlakuan pupuk organik padat dan perbandingan

Herawaty (2012: 1) dalam makalahnya yang berjudul “Apa Itu Analisis Kontrastif?” mengatakan bahwa “Analisis Kontrastif ( Contrastive Analysis ) adalah sebuah metode yang

21 RS IMMANUEL BANDUNG KOTA BANDUNG 35 22 RSIA HUMANA PRIMA BDG KOTA BANDUNG 35 23 RS PUSAT AU DR M SALAMUN KOTA BANDUNG 15 24 RSU TK IV SARININGSIH KOTA BANDUNG 15 25 RSU

Para pedagang muslim yang berasal dari Arab, Persia, dan India telah ikut ambil bagian dalam lalu lintas perdagangan yang menghubungkan Asia Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara

Hasil pengukuran isotop per potong sebelum di rangkai rata-rata 15,58 m Ci, pengujian terhadap sambungan tubing sumber radiasi dengan kabel-baja kekuatan minimal sebesar 24

Pelatihan yang telah dilakukan pada tanggal 24-28 Oktober 2011 yang lalu ditujukan bagi Pengelola Hutan Hak untuk bisa memahami konsep dan standar SVLK dan