SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBIAYAAN UMRAH DENGAN AKAD QARDH PADA BPRS HARTA INSAN KARIMAH
BEKASI CABANG JAKARTA PUSAT
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Disusun Oleh:
Rahmatika
NIM 1112093000138
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan Umrah Dengan Akad Qardh Pada BPRS Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh : Rahmatika 1112093000138
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan Umrah Dengan Akad Qardh Pada BPRS Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh : Rahmatika 1112093000138
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Zainul Arham, M.SI Yusuf Durrachman, Msc,MT NIP.19740730 200710 1 002 NIP.19710522 200604 1 002
Mengetahui
Ketua Program Studi Sistem Informasi
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan Umrah Dengan Akad Qardh Pada BPRS Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Pada Hari...skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
Penguji I, Penguji II,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Zainul Arham, M.SI Yusuf Durrachman, Msc,MT NIP.19740730 200710 1 002 NIP.19710522 200604 1 002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Prodi Sistem Informasi,
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, Maret 2016
ABSTRAK
Rahmatika-1112093000138, Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan Umrah Dengan Akad Qardh pada BPRS Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat dibawah bimbingan Bapak Zainul Arham, M.SI dan Bapak Yusuf Durrachman, Msc,MT
BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) Harta Insan Karimah Bekasi merupakan lembaga keuangan yang memberikan layanan penghimpunan maupun penyaluran dana berdasarkan prinsip syariah. Salah satu produk dari BPRS HIK Bekasi adalah pembiayaan umrah dimana BPRS bertindak sebagai pemberi pinjaman (muqridh) dan nasabah sebagai peminjam (muqtaridh). Dalam operasional pembiayaan umrah ini BPRS HIK Bekasi mengalami banyak kendala. Diantaranya adalah pengolahan data yang masih dilakukan secara manual, nasabah pun sulit memperoleh informasi secara detail mengenai pembiayaan umrah serta tidak adanya perhitungan atau simulasi pembiayaan dan tidak tersedianya laporan transaksi pembiayaan secara tepat waktu tiap bulannya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah aplikasi sistem informasi pembiayaan umrah dengan akad qardh berbasis web. Sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik dan nasabah pun dapat memperoleh informasi pembiayaan umrah didalam aplikasi ini. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah RAD (Rapid Application Development) dan Tools Unified Modelling Language
(UML). Aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemrogrman PHP dan MySQL. Skripsi ini menjelaskan tahap pengajuan permohonan pembiayaan dan pembayaran angsuran serta simulasi perhitungan pembiayaan. pada tahap
implementation dilakukan pengujian sistem dengan metode black box.
Kata Kunci : Pembiayaan umrah, Qardh, Rapid Application Development (RAD),
Unified Modelling Language (UML), PHP dan MySQL
Bab I-V + xxii Halaman + 256 Halaman+ 77 Daftar Gambar + 47 Daftar Tabel + Pustaka + Lampiran
KATA PENGANTAR
Allhamdulilahi Rabbil ‘Alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis dari awal proses penyusunan hingga titik penyelesaian skripsi ini. Tak lupa penulis hanturkan shalawat serta salam kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarrga dan para pengikutnya yang telah menuntun dan mengantar umat manusia dari gerbang kegelapan sampai gerbang kehidupan yang terang benderang.
Skripsi ini merupakan salah satu komponen penting dalam persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) pada bidang Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis melaksanakan kegiatan penelitian ini pada Divisi Pembiayaan di BPRS Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat, banyak suka duka dan pengalaman berharga yang mungkin tidak ditemukan ketika menjalankan pendidikan di bangku perkuliahan.
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan Umrah Dengan Akad Qardh di BPRS Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat” akhirnya telah penulis selesaikan dengan sebaik-baiknya, walaupun sedikit menemukan kesulitan dalam proses perjuangan tersebut.
1. Bapak Dr.Agus Salim, M.SI selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi dan Ibu Mey selaku Sekertaris Program Studi Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Zainul Arham, M.SI Selaku Dosen Pembimbing pertama dan Bapak Yusuf Durrachman, Msc,MT Selaku Dosen Pembimbing kedua. Terima kasih atas segala ilmu dan bimbingannya selama proses penulisan skripsi ini.
4. Bapak Widodo Selaku Ketua Pembiayaan pada BPRS Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat, terima kasih atas segala informasi yang telah diberikan kepada penulis.
5. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama melakukan pendidikan di perkuliahan.
6. Ayahanda Tercinta, yang menjadi sosok motivasi terbesar bagi penulis. Dan untuk Ibunda Tercinta, sebagai satu-satunya kekuatan terbesar bagi penulis. Terima kasih untuk doa cinta dan pesan yang tak putus-putus tercurahkan demi mencapai kebahagiaan serta kesuksesan penulis.
7. Ageng Wihana, terima kasih telah membantu menyemangati dan memberi dukungan dalam penulisan skripsi ini.
Rifckiyah, Siti Anisah, Selpiana, terima kasih untuk semua perhatian dan bantuan yang telah diberikan.
9. Alm Januar Cahyadi teman seperjuangan yang telah memberikan kenangan yang indah kepada kami selama di perkuliahan.
10. Nigia Lafitri, Ifa Chabibah, Adinda Lingga K, Purnomo Sidiq, Febry Andriawan, Khalid Muzahid, Randi Akbar, Hambali terima kasih untuk dukungannya kepada penulis.
11. Teman-teman CCIT Sistem Informasi 2012 yang senantiasa memberikan semangat serta masukan yang berarti bagi penulis.
12. Semua pihak lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya atas bantuannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dalam penulisan materi maupun dalam susunan bahasanya. Oleh sebab itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah wawasan, serta berguna bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya
Jakarta, Maret 2015
DAFTAR ISI
JUDUL...i
HALAMAN JUDUL...ii
LEMBAR PENGESAHAN...iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN...iv
HALAMAN PERNYATAAN...v
ABSTRAK...vi
KATA PENGANTAR...vii
DAFTAR ISI...x
DAFTAR GAMBAR...xvii
DAFTAR TABEL...xxii
DAFTAR SIMBOL...xxv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang Masalah...1
1.2. Identifikasi Masalah...7
1.3. Perumusan Masalah...7
1.4. Batasan Masalah...8
1.5. Tujuan Penelitian...8
1.7. Metode Penelitian...10
1.8. Sistematika Penulisan...12
BAB II LANDASAN TEORI...14
2.1. Pengertian Rancang Bangun...14
2.2. Konsep Dasar Sistem...14
2.2.1. Pengertian Sistem...14
2.2.2. Karakteristik Sistem...15
2.2.3. Klasifikasi Sistem...17
2.3. Konsep Dasar Informasi...19
2.3.1. Pengertian Informasi...19
2.3.2. Kualitas Informasi...19
2.3.3. Nilai Informasi...20
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi...21
2.4.1. Pengertian Sistem Informasi...21
2.4.2. Komponen Sistem Informasi...21
2.5. Konsep Dasar Analisis Dan Desain Sistem...22
2.5.1. Konsep Analisis Sistem...22
2.5.2. Konsep Desain Sistem...24
2.6.1. Konsep Sistem Untuk Pemodelan Objek...25
2.6.1.1. Objek Dan Kelas...25
2.6.1.2. Link dan Asosiasi...26
2.6.1.3. Generalisasi dan Pewarisan...26
2.6.2. Tools Pengembangan Sistem...27
2.7. Konsep Basis Data...31
2.7.1. Tujuan Database...33
2.7.2. Keuntungan Database...34
2.8. Konsep Dasar Bank Perkreditan/Pembiayaan Syariah (BPRS)...35
2.8.1. Pengertian BPRS...35
2.9. Konsep Dasar Pembiayaan...37
2.9.1. Pengertian Pembiayaan...37
2.9.2. Tujuan Pembiayaan...38
2.9.3. Produk Pembiayaan...40
2.9.4. Unsur Pembiayaan...42
2.9.5. Fungsi Pembiayaan Perbankan Syariah...43
2.9.6. Perbedaan Prinsip Antara Pembiayaan Perbankan Konvensional Dengan Perbankan Syariah...44
2.9.7. Analisis Pembiayaan Dalam Perbankan Syariah...46
2.9.7.1. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Umrah...50
2.10. Konsep Akad Qardh...55
2.10.1. Pengertian Qardh...55
2.10.1. Landasan Hukum...57
2.11. Konsep Umrah...60
2.11.1. Pengertian Umrah...60
2.11.2. Perbedaan Haji Dan Umrah...61
2.11.3. Hukum Umrah...62
2.11.4. Syarat Umrah...63
2.11.5. Rukun Umrah...65
2.11.6. Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Umrah...70
2.12. Konsep Dasar Metodologi Penelitian...71
2.12.1. Metode Pengumpulan Data...71
2.12.1.1. Metode Observasi...72
2.12.1.2. Metode Wawancara...73
2.12.1.3. Studi Pustaka...74
2.12.1.4. Studi Literatur Sejenis...75
2.13. Model RAD (Rapid Application Development)...75
2.13.1. Pengertian Rapid Application Development (RAD)...75
2.14. Database Management System (DBMS)...78
2.16. Jaringan Komputer...81
2.16.1. Klasifikasi Jaringan Komputer...81
2.16.2. Internet...83
2.16.3. Intranet...83
2.17. Tools Pembuatan Aplikasi...84
2.17.1. XAMPP-Web Server...84
2.17.2. PHP...85
2.17.3. MySQL...86
2.17.4. Macromedia Dreamweaver...88
2.17.5. Adobe Photoshop...88
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...89
3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian...89
3.2. Data Dan Perangkat Penelitian...90
3.2.1. Data...90
3.2.2. Perangkat Penelitian...90
3.3. Metode Pengumpulan Data...91
3.3.1. Studi Lapangan...91
3.3.1.1. Observasi...91
3.3.1.2. Wawancara...93
3.3.1.3. Studi Pustaka...94
3.4.1. Perencanaan Persyaratan (Requirements Planning)...99
3.4.2. Desain Workshop RAD (RAD Workshop Design)...99
3.4.3. Implementasi Sistem (System Implementation)...100
3.5. Kerangka Berfikir...101
BAB IV ANALISA SISTEM...103
4.1. Requirement Planning (Rencana Kebutuhan)...103
4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan...103
4.1.2. Visi, Misi dan Moto, Nilai dan Budaya Perusahaan...105
4.1.2.1. Visi, Misi dan Moto BPRS HIK...105
4.1.2.2. Nilai Perusahaan...106
4.1.2.3. Budaya Perusahaan...106
4.1.3. Produk-produk BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi...107
4.1.4. Alur Operasional BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi...110
4.1.5. Struktur Organisasi...111
4.1.5.1. Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan...111
4.1.6. Fase Perencanaan Persyaratan...115
4.1.7. Analisis Sistem Berjalan...116
4.1.8. Analisis Sistem Usulan...118
4.2. Workshop Design(Perancangan)...127
4.2.1. Perancangan Sistem...128
4.2.1.1. UseCase Diagram...128
4.2.1.2. Activity Diagram...164
4.2.1.3. Class Diagram...184
4.2.1.4. Mapping Class Diagram...190
4.2.1.5. Spesifikasi Basis Data...191
4.2.1.6. Sequence Diagram...199
4.2.2. Design Interface...212
4.2.2.1. Perancangan Sistem...212
Gambar 4.43 User Interface pengajuan pembiayaan...219
4.3. Implementation(Pelaksanaan)...237
4.3.1. Blackbox Testing...237
BAB V PENUTUP...250
5.1. Kesimpulan...250
5.2. Saran...251
DAFTAR PUSTAKA...252
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan DPK, Pembiayaan dan Asset BPRS HIK
(Sumber : PT BPRS HIK Tahun 2005-2012 dan Proyeksi 2013)...2
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber : Ladjamudin, 2005)...15
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem...17
Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case (Kendall&Kendall, 2011)...28
Gambar 2.4 Contoh Model Activity Diagram (Kendall&Kendall, 2011)...29
Gambar 2.5 Contoh Model Sequence Diagram (Kendall&Kendall, 2011)...30
Gambar 2.6 Contoh Model Class Diagram (Kendall&Kendall, 2011)...31
Gambar 2.7 Fase-Fase RAD (Sumber : Kendall&Kendall, 2008)...71
Gambar 2.8 Blackbox Testing...74
Gambar 2.9 Jaringan Internet...75
Gambar 2.10 XAMPP Control Panel (Kadir, 2005)...77
Gambar 2.11 MySQL Server (Kadir,2008)...79
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian...93
Gambar 4.1 Logo BPR Syariah HIK (BPR Syariah Harta Insan Karimah, 2014). ...95
Gambar 4.2 Alur Operasional Bank Pembiayaan Syariah...101
Gambar 4.4 Analisis Sistem Berjalan...108
Gambar 4.5 Analisis Sistem Usulan...112
Gambar 4.6 Usecase Diagram...126
Gambar 4.7 Activity Diagram Login (Nasabah, Admin Pembiayaan, CS, AO, Kepala Marketing Pembiayaan, Admin Sistem)...154
Gambar 4.8 Activity Diagram Ubah Password (Nasabah, Admin Pembiayaan, CS, AO, Kepala Marketing Pembiayaan, Admin Sistem)...155
Gambar 4.9 Activity Diagram Permohonan Pembiayaan...157
Gambar 4.10 Activity Diagram Lihat Pesan...158
Gambar 4.11 Activity Diagram Lihat Angsuran...159
Gambar 4.12 Activity Diagram Simulasi...160
Gambar 4.13 Activity Diagram Pesan Online...161
Gambar 4.14 Activity Diagram Kelola Angsuran...162
Gambar 4.15 Activity Diagram Kelola Pesan Online...164
Gambar 4.16 Activity Diagram Managed User...165
Gambar 4.17 Activity Diagram Verifikasi Permohonan Pembiayaan...166
Gambar 4.18 Activity Diagram Realisasi...168
Gambar 4.19 Activity Diagram Konfirmasi Persetujuan Pembiayaan...170
Gambar 4.20 Activity Diagram Survey...171
Gambar 4.22 Activity Diagram Registrasi...173
Gambar 4.23 Class Diagram...178
Gambar 4.24 Mapping Cardinality...181
Gambar 4.25Sequence Diagram Login...193
Gambar 4.26 Sequence Diagram Permohonan Pembiayaan...194
Gambar 4.27 Sequence Diagram Ubah Password...195
Gambar 4.28 Sequence Diagram Lihat Pesan...196
Gambar 4.29 Sequence Diagram Lihat Angsuran...197
Gambar 4.30 Sequence Diagran Kelola Angsuran...198
Gambar 4.31 Sequence Diagram Logout...199
Gambar 4.32 Sequence Diagram Manage User...200
Gambar 4.33 Sequence Diagram Simulasi...201
Gambar 4.34 Sequence Diagram Realisasi...202
Gambar 4.35 Sequence Diagram Survey...203
Gambar 4.36 Sequence Diagram Verifikasi Permohonan Pembiayaan...205
Gambar 4.37 User Interface Halaman Utama...207
Gambar 4.38 User Interface Halaman Layanan...208
Gambar 4.39 User Interface Halaman Produk (Pembiayaan Umrah)...209
Gambar 4.40 User Interface Halaman Simulasi...210
Gambar 4.42 User Interface Halaman Utama Nasabah...212
Gambar 4.43 User Interface Halaman Ubah Password...214
Gambar 4.45 User Interface Halaman Lihat Pesan...215
Gambar 4.46 User Interface Halaman Lihat Angsuran...216
Gambar 4.47 User Interface Halaman Logout...217
Gambar 4.48 User Interface Halaman Utama Admin (Login)...218
Gambar 4.49 User Interface Halaman Admin Ubah Password...219
Gambar 4.50 User Interface Halaman Admin Pembiayaan Kelola Angsuran (Input Data Angsuran)...220
Gambar 4.51 User Interface Halaman Admin Kelola Angsuran (Lihat Data Angsuran)...221
Gambar 4.52 User Interface Halaman Admin Kelola Pesan Online...222
Gambar 4.53 User Interface Halaman Utama Customer Service (Login)...222
Gambar 4.54 User Interface Halaman Customer Service Profil (Ubah Password) ...223
Gambar 4.55 User Interface Halaman Customer Service Rekening (Lihat Data Rekening)...224
Gambar 4.56 User Interface Halaman Customer Service Angsuran (Input Data Angsuran)...225
Gambar 4.57 User Interface Halaman Customer Service Angsuran (Lihat Data Angsuran)...226
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Produk Pembiayaan Perbankan Syariah...40
Tabel 2.2 Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil...44
Tabel 2.3 Perbedaan Haji dan Umrah...56
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis...87
Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan...117
Tabel 4.2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan...118
Tabel 4.3 Identifikasi Actor...120
Tabel 4.4 Requirement Aktor dan Use Case...122 Tabel 4.5 Narrative Usecase Diagram Login...127
Tabel 4.6 Narrative Usecase Diagram Ubah Password...128
Tabel 4.7 Narrative Usecase Diagram Permohonan Pembiayaan...129 Tabel 4.8 Narrative Usecase Diagram Lihat Pesan...131
Tabel 4.9 Narrative Usecase Diagram Lihat Angsuran...132
Tabel 4.10 Narrative Usecase Diagram Simulasi...133
Tabel 4.11 Narrative Usecase Diagram Pesan Online...135 Tabel 4.12 Narrative Usecase Diagram Kelola Angsuran...136
Tabel 4.14 Narrative Usecase Diagram Manage User...140
Tabel 4.15 Narrative Usecase Diagram Verifikasi Permohonan Pembiayaan..142 Tabel 4.16 Narrative Usecase Diagram Registrasi...143
Tabel 4.17 Narrative Usecase Diagram Realisasi...145
Tabel 4.18 Narrative Use Case Diagram Konfirmasi Persetujuan Permohonan Pembiayaan...147 Tabel 4.19 Narrative Use Case Diagram Survey...149
Tabel 4.20 Narrative Usecase Diagram Verifikasi Rekening...151
Tabel 4.21 Narrative Usecase Diagram Logout...153
Tabel 4.22 Daftar Obyek Potensial...174
Tabel 4.23 Analisis Daftar Obyek Potensial...175
Tabel 4.24 Daftar Obyek yang diusulkan...177
Tabel 4.25 Tabel User...182 Tabel 4.26 Tabel Nasabah...183
Tabel 4.27 Tabel Permohonan Pembiayaan...184
Tabel 4.28 Tabel Angsuran...186
Tabel 4.29 Tabel Survey...187
Tabel 4.30 Tabel Realisasi...188
Tabel 4.31 Tabel Rekening...189
Tabel 4.33 Tabel Konfirmasi Persetujuan...191
Tabel 4.34 Tabel Pesan Online...192
Tabel 4.35 Pengujian Halaman Utama ...232
Tabel 4.36 Pengujian Level Nasabah...232
Tabel 4.37 Pengujian Level Customer Service (CS)...234
Tabel 4.38 Pengujian Level Account Officer (AO)...237
Tabel 4.39 Pengujian Level Admin...239
Tabel 4.40 Pengujian Level Kepala Marketing...240
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE CASE DIAGRAM
Usecase Deskripsi
Usecase Fungsionalitas yang disediakan system sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama usecase.
Aktor
Nama Actor
Orang, Proses, atau system lain yang berinteraksi dengan system informasi yang akan dibuat diluar system informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belom tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama actor. Asosiasi / Association Komunikasi antara actor dan usecase
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
Simbol Keterangan
Start Poin, merupakan titik awal suatu activity
End Point, merupakan titik akhir dari activity
Activity
Fork (percabangan), memisahkan beberapa aliran yang melalui activity menjadi beberapa lama.
Join (penggabungan), melakukan sinkronisasi terhadap beberapa aktivitas kembali menjadi satu aliran.
Decision (branch), titik control yang memiliki keluaran yang berbeda berdasarkan ekspresi boolean. Setiap titik keputusan memliki satu masukkan dan banyak keluaran.
Nama Kelas +Atribute1 +Atribute2 +Operation1()
yang bertanggung jawab untuk menjalankan activity atau action. SIMBOL CLASS DIAGRAM
Simbol Deskripsi
Package Package merupakan sebuah
bungkusan dari satu atau lebih kelas.
Operasi Kelas pada struktur sistem.
Antarmuka / Interface
Interface
Asosiasi
1 1..*
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Asosiasi berarah / directed asosiasi Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi spesialisasi (umur khusus).
Kebergantungan / defedency
---Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.
Agregasi Relasi antar kelas dengan makna semua bagian.
(whole-part)
Simbol Deskripsi
Aktor Segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi.
Object Lifeline Objek (Model, view, atau controller) yang terdapat dalam system.
Lifeline Lifeline
Message Pesan yang telah dikirim ke satu objek tertentu untuk melakukan suatu behaviour tertentu.
Message to self Pesan yang dikirimkan dari dan kepada objek itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penyelenggaraan ibadah umrah sejak dahulu hingga sekarang menjadi tanggung jawab Menteri Agama dalam pelaksanaanya, secara terstruktural dan teknis operasional, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008. Dikerjakan oleh Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) memiliki tugas pokok dalam bidang penyelenggaraan haji dan umrah.
Mengingat Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 106 Tahun 2007). PT. BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi yang lebih dikenal dengan nama HIK Bekasi merupakan BPR Syariah terkemuka dikota bekasi, di dirikan pada tanggal 15 mei 2005, melalui akuisisi dan perubahan nama dari BPR Syariah Baituniaga Insani di Bekasi. HIK Bekasi masuk jaringan Grup Harta Insan Karimah (GRUP HIK). Grup HIK diawali berdirinya pada tahun 1992 sebuah grup yang solid, terus berkembang secara konsisten sejak berdiri dan fokus pada usaha mikro syariah.
prudent dan sesuai syariah. Pembiayaan terbesar ada disektor perdagangan, industri, konsumer secara kolektif dan jasa lainnya termasuk pembiayaan umrah. Untuk melayani jasa simpanan masyarakat, Harta Insan Karimah Bekasi memberikan fasilitas tabunganku, simpanan amanah dengan konsep wadiah, dan khusus tabungan haji, qurban dan deposito bank memberikan bagi hasil (akad mudharabah).
Perkembangan Asset BPR Syariah Harta Insan Karimah pada tahun 2005 sampai tahun 2012 & proyeksi 2013 merupakan perkembangan yang sangat luar biasa.
Gambar 1.1 Grafik Perkembangan DPK, Pembiayaan dan Asset BPRS HIK (Sumber : PT BPRS HIK Tahun 2005-2012 dan Proyeksi 2013)
media transaksi web baik untuk administrator maupun nasabah, proses bisnis yang dikembangkan oleh peneliti sebelumnya adalah dengan adanya aplikasi
mobile panduan ibadah haji dan umrah berbasis smartphone android jamaah yang ingin mengetahui informasi dapat menggunakan smartphone berbasis
android calon jamaah bisa mengetahui informasi seputar ibadah haji dan umrah. Adapun perbedaan penelitian yang terdahulu dan penelitian yang penulis kembangkan adalah pada pembiayaan umrah berbasis web dimana nasabah dapat mengetahui informasi secara detail tentang pembiayaan umrah dengan akad qardh. Dan dapat melakukan pengajuan pemohonan pembiayaan umrah.
Menurut (Rhendy Akbar Hilman, 2012) Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Ijarah Multijasa, media transaksi yang digunakan adalah berupa desktop sedangkan penulis menggunakan media transaksi web, proses bisnis yang dilakukan pada sistem ini dimulai dari proses registrasi mitra, proses akad pembiayaan mitra (realisasi pembiayaan), dan proses pembayaran angsuran. Adapun perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang penulis kembangkan pada pembiayaan umrah berbasis
web ini nasabah dapat melakukan proses pengajuan permohonan pembiayaan umrah dengan akad qardh, proses simulasi pembiayaan, proses lihat pesan konfirmasi persetujuan permohonan pembiayaan.
kategori lokasi jaminan, order jaminan, update jaminan masuk dan jaminan keluar, sistem ini tidak sampai pada proses pembayaran angsuran yang dilakukan nasabah dalam pembiayaannya dan tidak sampai pada proses persetujuan permohonan pembiayaan. Adapun perbedaan penelitian yang penulis kembangkan adalah nasabah dapat melihat angsuran didalam sistem pembiayaan umrah ini. Kepala marketing pembiayaan pun dapat melakukan proses persetujuan permohonan pembiayaan didalam sistem.
Menurut (Abdurahman, 2011) Perancangan dan Implementasi Mobile Application Pembelajaran Haji dan Umroh Berbasis Multimedia, Aplikasi yang disajikan hanya sekedar informasi-informasi haji dan umrah. Belum ada pelayanan seperti pendaftaran secara online. Media transaksi yang penulis kembangkan adalah web. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dengan yang penulis kembangkan adalah dimana dapat melakukan proses permohonan pembiayaan umrah dengan akad qardh secara online, proses upload jaminan didalam sistem dan proses lihat angsuran.
tidak terintegrasi dengan baik perusahaan kesulitan dalam mengakses data-data lama yang terkait dengan data pembiayaan umrah dan juga dalam proses pelaporan kepada kepala cabang. Jadi, bagaimana membuat dan merancang sebuah sistem informasi pembiayaan umrah dengan akad qardh yang dapat memberikan informasi mengenai pembiayaan umrah, menginput data nasabah, dan mudah dalam mencari data nasabah serta membuat laporan transaksi pembiayaan umrah secara tepat waktu tiap bulannya.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang dihadapi pada sistem yang telah berjalan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi yang ada pada BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi di dalam website nya masih terbatas mengenai informasi pembiayaan umrah secara detail.
2. Proses pendaftaran pembiayaan umrah masih menggunakan kertas (manual). Media penyimpanan yang masih berupa kertas dapat berakibat boros dan rentan terhadap kerusakan dan kehilangan data. 3. Tidak tersedianya laporan transaksi pembiayaan secara tepat waktu tiap
bulannya.
4. Tidak tersedianya proses simulasi untuk melakukan perhitungan pembiayaan.
1.3. Perumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
Agar penyusunan dan penulisan laporan skripsi ini menjadi terarah, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada BPRS Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat.
2. Ruang lingkup pembuatan hanya pada produk pembiayaan khususnya pembiayaan umrah.
3. Peneliti tidak membahas mengenai keamanan sistem dan jaringan. 4. Peneliti tidak membahas mengenai pengembalian jaminan.
5. Peneliti tidak membahas sampai pada tahap analisis kelayakan atau studi kelayakan.
6. Perancangan hanya sampai pada tahap Implementasi berupa pengujian black box testing.
7. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan model pengembangan
Rapid Application Development (RAD) (Kendall & Kendall, 2008). Tahap RAD dimulai dari tahap Requirements Planning sampai pada tahapan Implementation hanya sampai pada tahap pengujian sistem. 8. Peneliti membuat aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum :
Merancang dan Membangun sebuah sistem informasi pembiayaan umrah dengan akad qardh pada BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat.
Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui proses analisis kebutuhan transaksi pembiayaan umrah dengan akad qardh.
2. Untuk mengetahui klasifikasi data dalam membangun sistem informasi pembiayaan umrah dengan akad qardh.
3. Untuk menentukan solusi yang akan digunakan dalam mengatasi masalah sistem informasi pembiayaan umrah dengan akad qardh. 4. Merancang komponen sistem baik desain proses, desain input/output,
desain database, desain struktur menu, serta desain interface dari sistem informasi pembiayaan umrah dengan akad qardh.
5. Melakukan testing atau uji coba sistem.
a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Menerapkan ilmu yang diperoleh khususnya dibidang sistem informasi bisnis syariah.
c. Memberikan gambaran umum mengenai proses bisnis pada BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi
2. BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat
a. Untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah karena dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh nasabah. b. Sebagai media dalam menjaga dan meningkatkan hubungan kepada
nasabah sehingga tercipta hubungan jangka panjang yang baik antara perusahaan dan nasabah.
3. Bagi Fakultas
a. Sebagai penambah hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan sumber informasi bagi pembaca dan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.7. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Metode Penelitian
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara melakukan studi lapangan antara lain:
1. Observasi
Peneliti menentukan tema bagaimana mekanisme pengolahan datanya. Dan menentukan object menjelaskan analisis kebutuhan sistem serta karakter data yang dibutuhkan dalam membuat sistem agar terarah. Serta subject untuk dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam membuat sistem pembiayaan umrah. Dan tanggal berapa pengamatan dilakukan agar sesuai dan terjadwal.
2. Wawancara
Pada tanggal 16-February-2015, peneliti melakukan dialog langsung dengan pihak kepala marketing pembiayaan mengeni sistem informasi manajemen yang sedang berjalan di BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat. Tempat wawancara dilakukan langsung di kantor BPR Syariah Harta Insan Karimah Bekasi Cabang Jakarta Pusat yang beralamat di Ruko Mardani No. 1A, Jl. Mardani Raya Kav. 1A Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Jakarta Pusat 10520
3. Studi Pustaka
dengan skripsi ini. Selain itu peneliti juga mengunjungi website untuk mendapatkan informasi/ referensi lainnya.
4. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan model pengembangan Rapid Application Development
(pengembangan aplikasi cepat) dan UML sebagai tools yang digunakan (Kendall & Kendall, 2008). Metode yang digunakan untuk model Rapid Application Development dalam penelitian ini antara lain:
1. Perencanaan Persyaratan (Requirements Planning) 2. Desain Workshop RAD (RAD Workshop Design) 3. Implementasi Sistem (System Implementation)
1.8. Sistematika Penulisan
yang berupa kesimpulan dan saran. Sebagaimana terlampir di bawah ini yang terdiri dari :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas secara keseluruhan mengenai penulisan laporan. Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini peneliti menguraikan kerangka konseptual dalam landasan teori tentang pembahasan uraian pemecahan masalah dan pembahasan tentang konsep baru yang merupakan suatu kesimpulan yang dikumpulkan dari teori untuk pemecahan masalah.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang kerangka berpikir penelitian, lokasi dan waktu penelitian, metodologi pengumpulan data, dan metodologi pengembangan sistem.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang dilakukan, berupa Rancang Bangun Sistem Informasi Pembiayaan Umrah dengan Akad Qardh
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diajukan peneliti untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Rancang Bangun
Perancangan merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem kedalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan. Sedangkan pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti/memperbaiki sistem yang telah ada, baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2005)
2.2. Konsep Dasar Sistem
tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Gerald. J, 1999).
2.2.1. Pengertian Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Sistem merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (Ladjamudin,2005).
Proses
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber : Ladjamudin, 2005)
2.2.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen-komponen sistem (components)
2. Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingukan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar (environment)
Apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut. 4. Penghubung Sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara saru subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lain.
5. Masukan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
7. Keluaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi keluaran keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran sistem (goal)
Sebuah sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives) yang akan menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.
2.2.3. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang (Ladjamudin, 2005), diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan manmachine system.
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau sub-sistem lainnya. Karena keterbukaan sistem ini, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
2.3. Konsep Dasar Informasi 2.3.1. Pengertian Informasi
Menurut Whitten at.al (2007) informasi merupakan data yang telah diproses atau diorganisir menjadi bentuk yang berarti. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima.
Menurut Laudon & Laudon (2004), “ informasi adalah data yang sudah diubah menjadi suatu bentuk yang berarti dan bermanfaat bagi manusia”.
2.3.2. Kualitas Informasi
Menurut (Jogiyanto, 1999), Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu :
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat Waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan
2.3.3. Nilai Informasi
Menurut (Ladjamudin, 2005) suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Sedangkan menurut (Jogiyanto, 2005) nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bila suatu informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Ladjamudin, 2005) sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan laporan-laporan yang diperlukan.
2.4.2. Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen yaitu
hardware, software, prosedur, orang, database, jaringan komputer dan komunikasi data (Kadir, 2003) :
1. Perangkat Keras (hardware)
Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat Lunak (software)
Sekumpulan instruktur yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis Data (database)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) di pakai secara bersamaan atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.5. Konsep Dasar Analisis Dan Desain Sistem 2.5.1. Konsep Analisis Sistem
Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka (Whitten, 2004).
Analisis sistem adalah mengenai pemecahan masalah. Ada banyak pendekatan untuk pemecahan masalah. Beberapa pendekatan analisis sistem yang lebih populer, berikut pendekatan-pendekatan tersebut :
a. Analisis Terstruktur (Structure Analysis)
mengidentifikasi persyaratan-persyaratan bisnis untuk sebuah sistem baru atau keduanya.
b. Teknik Informasi (Information Engineering)
Teknik informasi adalah sebuah teknik model driven dan berpusat pada data, namun sensitif pada proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan, menganalisis dan mendesain sistem informasi.
c. Discovery Prototyping
Discovery Prototyping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi persyaratan-persyaratan bisnis pengguna dengan membuat para pengguna bereaksi pada implementasi quick and dirty
(bijaksana dan efektif tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan) persyaratan-persyaratan tersebut
d. Analisis Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis)
Analisis berorientasi objek adalah sebuah teknik model driven yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut objek. Model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan dan interaksi antar objek. (Whitten, 2004).
2.5.2. Konsep Desain Sistem
Terdapat beberapa strategi atau teknik untuk melakukan desain sistem strategi dan teknik yang terbaru saat ini adalah Object Oriented Design
(OOD) yakni teknik perluasan dari strategi analisis berorientasi objek.
2.6. Analisis Dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and Design )
Salah satu klaim pendekatan berorientasi objek dalam pengembangan sistem adalah transisi yang mulus (seamless) dari dunia eksternal menjadi objek-objek software. Pengembangan berorientasi objek memerlukan keterampilan untuk analisis, perancangan, pemrograman dan pengujian berorientasi objek.
Pemahaman pendekatan objek sangat diperlukan dalam pengembangan sistem berorientasi objek. Analisis dan perancangan berorientasi objek merupakan bagian kritis dalam pengembangan sistem berorientasi objek (Hariyanto, 2004).
Pendekatan berorientasi objek mempunyai keunggulan sebagai berikut : Pendekatan objek penuntun penggunaan ulang (reuse)
komponen-komponen program sebelumnya. Penggunaan kembali menuntun pengembangan software yang lebih cepat dan berkualitas lebih tinggi. Software yang dikembangkan dengan berorientasi objek mempermudah
Sistem berorientasi objek lebih mudah diadaptasi dan skala sistem menjadi lebih besar karena sistem-sitem lebih besar dibuat dengan merakit subsistem-subsistem yang dapat dgunakan ulang. (Hariyanto, 2004).
2.6.1. Konsep Sistem Untuk Pemodelan Objek
Pemodelan objek adalah suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. Model objek juga memperlihatkan hubungan objek terhadap objek-objek lain, serta menampilkan atribut serta operasi yang menjadi ciri suatu kelas tertentu untuk kepentingan pengembangan suatu sistem informasi atau software
tertentu. (Nugroho, 2002).
2.6.1.1. Objek Dan Kelas
2.6.1.2. Link dan Asosiasi
Link adalah hubungan fisik atau konseptual antar objek. Link
memperlihatkan hubungan dua (atau lebih) objek. Asosiasi dan link tidak terbatas pada hubungan satu ke satu, tetapi juga bisa diterapkan pada hubungan-hubungan yang lain. Multiplisitas (bahasa indonesia, tidak perlu dicetak miring) menunjukan jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek yang lain.
Agregasi adalah hubungan “bagian-dari” atau bagian keseluruhan. Agregasi merupakan suatu bentuk khusus dari suatu asosiasi (Nugroho, 2002).
2.6.1.3. Generalisasi dan Pewarisan
Generalisasi serta pewarisan adalah suatu cara yang sangat berdaya guna untuk berbagi apa yang dimiliki suatu kelas (atau objek) bagi kelas-kelas (atau objek-objek) yang lain. Generalisasi serta pewarisan memungkinkan yang utama penggunaan komponen-komponen tertentu pada suatu software
aplikasi secara bersamaan. Selain itu, konsep ini juga memungkinkan penulisan kode program yang semakin sedikit. (Nugroho, 2002).
2.6.2. Tools Pengembangan Sistem
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu : identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detail dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang di kembangkan oleh Rumbaugh di dasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship.
Desain sistem pada UML di susun oleh simbol-simbol yang terbentuk menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada desain sistem ini.
Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram diantaranya (Kendall&Kendall, 2011):
1. Use Case Diagram
Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use Case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu (Shalahuddin & Ariani, 2011: 130).
menggambarkan bagaimana sistem mengerjakan (Kendall & Kendall, 2011: 287).
Berdasarkan pengertian diatas maka Use Case Diagram merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara beberapa aktor dengan beberapa Use Case untuk mengetahui fungsi yang ada di dalam suatu sistem yang akan dibangun.
Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu orang.
2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antarunit atau aktor.
Gambar 2.3 Contoh Diagram Model Use Case (Kendall & Kendall, 2011)
2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem (Shalahuddin & Ariani, 2011: 134).
Activity Diagram menunjukkan urutan kegiatan dalam proses, termasuk kegiatan yang berjalan paralel dan sekuensial, serta pengambilan keputusan yang dibuat (Kendall & Kendall, 2011: 290).
Berdasarkan pengertian diatas maka Activity Diagram merupakan diagram yang lebih fokus menggambarkan alur sistem yang sedang dibangun.
Gambar 2.4 Contoh Model Activity Diagram (Kendall&Kendall, 2011)
3. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas (Shalahuddin & Ariani, 2011: 122).
Class Diagram menunjukkan hubungan antar kelas. Kelas di representasikan dengan bentuk segi empat, mengandung nama kelas, atribut, dan metode. Atribut adalah karakteristik dari objek, dan metode (operasi) adalah tentang bagaimana melakukan sesuatu. Metode adalah sebagian kecil dari keseluruhan kode program yang bekerja dengan atribut (Kendall & Kendall, 2011: 297).
Berdasarkan pengertian diatas maka Class Diagram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara kelas, atribut, dan operasi yang dimiliki oleh suatu kelas tersebut.
Gambar 2.5 Contoh Model Class Diagram (Kendall&Kendall, 2011)
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antarobjek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Shalahuddin & Ariani, 2011: 137).
Sequence Diagram dapat mengilustrasikan keberhasilan dari interaksi antara class dan object. Sequence Diagram biasanya digunakan untuk mengilustrasikan penjelasan dari use case model. Diagram ini juga menjelaskan interaksi, hubungan, dan metode dari objek dalam sistem (Kendall & Kendall, 2011: 294).
Berikut contoh sequencediagram:
10. 11.
Gambar 2.6 Contoh Model Sequence Diagram (Kendall&Kendall, 2011)
2.7. Konsep Basis Data
Dalam manajemen database relational terdapat komponen utama dalam konsep database (Whitten, 2004) :
1. Field adalah unit terkecil data yang disimpan dalam database. Unit terkecil data yang disimpan dalam database.
a. Primary Key, yaitu field yang unik dan mengidentifikasi satu record. b. Secondary Key, yaitu field yang mengidentifikasi sebuah record
atau bagian dari beberapa record yang terkait.
c. Foreign Key, yaitu field yang menunjuk beberapa record pada fille
lain.
d. Deskriptive Field yaitu non-key field
2. Record adalah kumpulan field yang diatur dalam format yang
predetermined (telah ditentukan). a. Fixed-length record structures
Akan tetapi, beberapa sistem database akan mengkompresi field-field untuk menghemat ruang penyimpanan disk.
b. Variable-length record structures
Memperbolehkan record-record pada field yang sama memiliki
length yang berbeda. 3. File dan tabel
File adalah kumpulan semua kejadian dari struktur record yang ditentukan. Sedangkan tabel adalah suatu kesatuan unit dari kumpulan
row / record dengan atribut-atribut (column). Dalam konsep database,
urutan atau hirarki database sangatlah penting. 2.7.1. Tujuan Database
Pemanfaatan data memiliki tujuan-tujuan tertentu, sejumlah tujuan tersebut antara lain :
1. Kecepatan dan Kemudahan (speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan / manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.
2. Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Penggunaan ruang penyimpanan didalam basis data dilakukan untuk mengurangi jumlah pengulangan data (redudansi)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan / batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya diterapkan dalam basis data.
4. Ketersediaan (availibility)
Pertumbuhan data sejalan dengan waktu, akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan.
5. Kelengkapan (completeness)
Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan.
6. Keamanan (security)
Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang dibolehkan.
7. Kebersamaan Pemakai
2.7.2. Keuntungan Database
Adapun keuntungan dari database menurut fungsinya (Simarmata dan Paryudi, 2006) :
1. Mampu berbagi data yang sama pada banyak aplikasi dan sistem. 2. Dapat membangun super database yang terdiri dari semua item yang
diperlukan oleh sebuah organisasi.
3. Penyimpanan data dalam format yang fleksibel karena database
didefinisikan secara terpisah.
4. Secara teoritis, database memperbolehkan kita untuk menggunakan data dengan cara tidak seperti yang telah ditentukan oleh pengguna akhir.
5. Data yang independent dari aplikasi akan meningkatkan adaptabilitas dan fleksibilitas.
6. Teknologi database menyediakan skalabilitas superior, dalam arti
database dan sistem yang menggunakannya dapat ditingkatkan atau dikembangkan.
7. Kemampuan untuk sharing data antar aplikasi
8. Redudansi lebih sedikit dan terkontrol
2.8.1. Pengertian BPRS
Bank perkreditan/pembiayaan rakyat syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Sutedi, 2009)
BPRS didirikan sebagai langkah aktif dalam rangka restrukturasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter, dan dalam kebijaksanaan bank dalam penetapan tingkat suku bunga (rate of interest), yang selanjutnya secara luas dikenal sebagai sistem perbankan bagi hasil atau sistem perbankan islam dalam skala/outlet retail banking (rural banking).
Menurut UU perbankan bab III pasal 1 “bank menurut jenisnya terdiri dari bank umum dan bank pembiayaan rakyat. Lebih jauh lagi pasal 13 butir c menyatakan bahwa usaha-usaha BPR meliputi : menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah”.
Fungsi BPRS pada umumnya terbatas hanya pada penghimpunan dana dan penyaluran dana.
a. Penghimpun Dana Masyarakat
kemampuan bank dan bagi hasil yang diberikan dengan kesepakatan antara BPRS dan nasabah.
b. Penyaluran Dana Kepada Masyarakat
BPRS menyalurkan dananya dalam bentuk pembiayaan dan penempatan pada bank syariah lain atau BPRS lainnya. Dari aktivitas penyaluran dana ini BPRS memperoleh pendapatan dalam bentuk
margin keuntungan yang berasal dari pembiayaan dengan akad jual beli atau pendapatan bagi hasil yang diperoleh dari pembiayaan kerja sama usaha.
c. BPRS tidak Melaksanakan Transaksi Lalu Lintas Pembayaran
BPRS tidak diperbolehkan melaksanakan transaksi lalu lintas pembayaran, oleh karena itu BPRS tidak diperbolehkan menawarkan giro wadiah. Hal inilah yang membedakan antara bank umum syariah dan unit usaha syariah dengan BPRS (Ismail,2011)
2.9. Konsep Dasar Pembiayaan 2.9.1. Pengertian Pembiayaan
Dalam penyaluran dana yang terkumpul pada perbankan syariah, istilah pembiayaan (financing) lebih umum digunakan. Penggunaan istilah ‘pembiayaan’ ditujukan untuk mendefinisikan kegiatan perbankan syariah dalam hal penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berupa :
b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa-beli dalam bentuk ijarah muntahia bitamlik.
c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan,
istishna
d. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah serta/atau Unit Usaha Syariah (UUS) dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan/ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil.
Berdasarkan pengertian dan definisi tersebut diatas maka dalam prakteknya pembiayaan adalah :
a. Penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama dikemudian hari.
b. Suatu tindakan atas dasar perjanjian yang dalam perjanjian tersebut terdapat jasa dan balas jasa yang keduanya dipisahkan oleh unsur waktu.
Jadi, Pembiayaan merupakan penyaluran dana yang artinya adalah transaksi penyediaan dana dan atau barang serta fasilitas lainnya kepada nasabah yang tidak bertentangan dengan syariah islam dan standar akuntansi perbankan syariah, serta tidak termasuk jenis penyaluran dana yang dilarang menurut ketentuan Bank Indonesia.
Perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan. Pada bank konvensional diperoleh melalui bunga sedangkan pada bank syariah keuntungan diperoleh melalui imbalan atau bagi hasil.
2.9.2. Tujuan Pembiayaan
Adapun menurut (Syafi’i Antonio) menjelaskan tujuan pembiayaan berdasarkan sifat penggunaannya menyebutkan ada dua hal yaitu sebagai berikut :
2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mencakup kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok baik berupa barang (seperti : pendidikan dan pengobatan). Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan yang secara kuantitatif atau kualitatif lebih tinggi/mewah dari kebutuhan primer seperti : kendaraan, pelayanan kesehatan, pariwisata, hiburan dan sebagiannya.
Disamping itu tujuan pembiayaan beradasarkan fungsinya meliputi : a. Tujuan profatibility, untuk memperoleh hasil dari pembiayaan
berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil usaha yang dikelola bersama dengan nasabah.
b. Tujuan safety, untuk menjamin keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan menjamin dapat mencapai profitability tanpa hambatan yang berarti.
2.9.3. Produk Pembiayaan
Produk-produk pembiayaan yang ditawarkan oleh perbankan syariah indonesia cukup banyak dan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan usaha maupun pribadi. Akad yang digunakan oleh produk-produk pembiayaan ini sebagaian besar menggunakan akad murabahah, diikuti Mudharabah dan
Musyarakah. Akad Salam digunakan untuk pembiayaan pertanian, sedangkan
Produk-produk pembiayaan dan akad yang digunakan perbankan syariah di Indonesia dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Produk Pembiayaan Perbankan Syariah
Produk/Jasa Akad
Modal Kerja Mudharabah, Musyarakah, Murabahah
Renovasi Isthisna
Pinjaman Qardh
Pembiayaan Pendidikan Ijarah
Pinjaman Kebajikan Qardhul Hasan
Gadai Rahn/Qardh
Takeover/Transfer Services Hawalah
Pertanian Salam
2.9.4. Unsur Pembiayaan
Veithzal Rivai dalam bukunya ‘islamic Financial Management’
menjelaskan bahwa unsur pembiayaan mencakup :
1. Adanya dua pihak yaitu pemberi pembiayaan (Shahibul Mal) dan penerima pembiayaan (Mudharib).
2. Adanya kepercayaan pemberi pembiayaan kepada penerima pembiayaan.
3. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan kedua belah pihak.
4. Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari pemberi pembiayaan kepada penerima pembiayaan.
5. Adanya unsur waktu.
6. Adanya unsur resiko dari kedua belah pihak.
maka diperlukan juga unsur adanya jenis pembiayaan dan unsur besarnya imbalan atau bagi hasil.
Unsur adanya kepercayaan yang diberikan Shahibul Mal berdasarkan prestasi dan potensi Mudharib, menggambarkan adanya amanah yang harus dijaga dan dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Sementara resiko dari kedua belah pihak merupakan konsekuensi yang harus diantisipasi dalam bentuk perjanjian yang disepakati dengan persetujuan bersama.
2.9.5. Perbedaan Prinsip Antara Pembiayaan Perbankan Konvensional Dengan Perbankan Syariah
Perbedaan mendasar antara pembiayaan pada perbankan konvensional dan pembiayaan pada perbankan syariah terletak pada bunga dan diharamkannya riba dalam islam. Perbankan konvensional dalam kegiatan usahanya membungakan uang untuk mendapatkan return yang menguntungkan. Sementara perbankan syariah dalam kegiatan usahanya mengharamkan bunga uang namun menggunakan konsep kerjasama bagi hasil, jual beli dan sewa jasa.
Perbedaan yang lebih mendalam antara bunga dan bagi hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Bunga Bagi Hasil
Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang booming
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.
Eksistensi bunga dikecam semua agama termasuk islam.
Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil
2.9.6. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Umrah
di BPRS HIK Bekasi Cabang Jakarta Pusat yang harus dipenuhi oleh calon nasabah yaitu :
1. Plafond pembiayaan umrah yang diajukan antara Rp 20.000.000,-sampai Rp
35.000.000,-2. Calon nasabah diharuskan membuka tabungan haji & umroh (taharoh) di BPRS HIK Bekasi.
3. Saldo tabungan nasabah minimal Rp
50.000.-4. Nasabah diharuskan mempunyai saldo 20% dari jumlah pembiayaan yang ingin diajukan.
5. Tidak pernah memiliki tunggakan di BPRS HIK atau Bank lain manapun.
6. Dapat diangsur sampai dengan 24 bulan
7. Berstatus pegawai negeri sipil , karyawan dan lain-lain
8. Profesional / wirausaha berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun.
9. Biaya administrasi dan asuransi. Persayaratan Identitas dan Jaminan : 1. KTP Suami / Istri, KK, Surat Nikah 2. Slip Gaji