• Tidak ada hasil yang ditemukan

PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PengaruhKompetensi, Independensi, Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Fraud Risk Assessment Aparat Inspektorat terhadap Kualitas Audit dalam mewujudkan Good Governance di Kabupaten Karo"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN

DEMOGRAFI RESPONDEN

I. DATA PRIBADI :

Daftar pertanyaan berikut terdiri dari tipe isian dan tipe pilihan. Pada tipe

isian,mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi jawaban pada tempat jawaban yang

telahdisediakan dengan singkat dan jelas, dan pada tipe pilihan berilah tanda

silang (X)pada huruf yang merupakan pilihan jawaban yang tepat pada pertanyaan

berikut :

1. Nama

:

2. Umur

:

tahun

3. Jenis Kelamin

:

(a) Pria (b) Wanita

4. Masa Kerja

:

tahun

5. Golongan

:

6. Pendidikan terakhir

:

7. Pendidikan dan pelatihan tentang audit yang pernah diikuti:

………….kali

Sebutkan:

(2)

II. DAFTAR KUESIONER :

Silahkan memberikan jawaban anda dengan memberikan

check list

(

)pada

pilihan jawaban yang tersedia :

STS

: Jika pernyataan tersebut SANGAT TIDAK SETUJU dengan diri Anda

TS

: Jika pernyataan tersebut TIDAK SETUJU dengan diri Anda

N

: NETRAL

S

: Jika pernyataan tersebut SETUJU dengan diri Anda

SS

: Jika pernyataan tersebut SANGAT SETUJU dengan diri Anda

Kompetensi

No

Indikator

Pernyataan

STS

1

1.

Penguasaan Standar

Akuntansi

dan Auditing

Di bangku kuliah (pendidikan formal)

saya memperoleh pengetahuan yang

sangat berguna dalam proses audit

2.

Saya memahami dan mampu

melakukanaudit sesuai standar

akuntansi dan auditing yang berlaku

3.

Wawasan tentang

Pemerintahan

Saya memahami hal-hal terkait

pemerintahan (di antaranya struktur

organisasi, fungsi, program, dan

kegiatan pemerintah)

4.

Peningkatan

Keahlian

Seiring bertambahnya masa kerja saya

sebagai auditor, keahlian auditing saya

pun semakin bertambah

(3)

dan auditing dengan membaca

literature atau mengikuti pelatihan di

luar lingkungan Inspektorat

Independensi

No.

Indikator

Pernyataan

STS

1

1.

Gangguan Pribadi

Saya merasa tidak independen.

Auditee meminta temuan yang ada

tidak dicantumkan dalam laporan

audit. Saya sulit menolak permintaan

auditee tersebut karena yang

bersangkutan adalah kenalan baik

yang sewaktu – waktu mungkin saya

butuhkan

2.

Saya membatasi lingkup pertanyaan

pada saat audit karena auditee masih

punya hubungan darah dengan saya

3.

Saya menemukan beberapa kesalahan

pencatatan yang disengaja oleh auditee

akan tetapi tidak semua kesalahan

tersebut saya laporkan kepada atasan

karena saya sudah memperoleh

fasilitas yang cukup baik dari auditee

4.

Saya memberitahu atasan jika saya

memiliki gangguan independensi

5.

Gangguan

Ekstern

(4)

Due Professional Care

No.

Indikator

Pernyataan

STS

1

TS

2

N

3

S

4

SS

5

1.

Sikap

Due

Professional Care

Dalam melakukan pekerjaan,saya

sebagai auditor bekerja penuh

kecermatan dan mempunyai

keterampilan dalam mengaudit laporan

keuangan

2.

Auditor memiliki keteguhan,

kesungguhan serta bersikap energik.

3.

Teknik

Due

Professional Care

Auditor memiliki kemampuan teknik

untuk melaksanakan prosedur audit

dan melakukannya dengan

berhati-hati.

4.

Auditor perlu mewaspadai kecurangan

yang terjadi dalam mengaudit laporan

keuangan.

5.

Auditor mewaspadai kecurangan dan

ketidakefektifan.

6.

Dalam melakukan pekerjaan auditor

(5)

Akuntabilitas

No.

Indikator

Pernyataan

STS

1

TS

2

N

3

S

4

SS

5

1.

Motivasi

Auditor memiliki motivasi yang tinggi

untuk melaksanakan pekerjaan dengan

baik.

2.

Auditor mencurahkan seluruh usaha,

daya pikir dalam melaksanakan

pekerjaan.

3.

Pengabdian pada

Profesi

Auditor sangat yakin bahwa pekerjaan

yang dilakukan akan diperiksa oleh

atasan.

4.

Dalam setiap penugasan audit, auditor

selalu melaksanakan tahap-tahap

auditor secara lengkap.

5.

Kewajiban Sosial

Auditor memberikan respon yang

tepat dan melaporkan keputusan yang

lebih realistis dalam penyusunan audit.

6.

Auditor berusaha mencari bukti untuk

(6)

Fraud Risk Assessment

No.

Indikator

Pernyataan

STS

1

TS

2

N

3

S

4

SS

5

1.

Penilaian Resiko

Auditor akan lebih termotivasi apabila

atasan memberikan penilaian resiko

kecurangan pada suatu instansi yang

akan diaudit.

2.

Sikap/Rasionalisasi Untuk mendeteksi

fraud

(kecurangan)

saya sudah mempelajari gejala-gejala

fraud

dan melacaknya hingga

mendapatkan bukti dalam rangka

pembuktian bahwa

fraud

benar-benar

terjadi atau tidak terjadi.

3.

Saya akan menutupi kecurangan dari

instansi yang saya audit, karena saya

mendapatkan

fee

yang lebih besar

4.

Saya pernah mendapat pelatihan

tentang pentingnya etika dan program

anti

fraud

5.

Inspektorat Daerah pernah

memberikan cara untuk melaporkan

dugaan tentang adanya

fraud

6.

Pengalaman auditor terhadap

(7)

Kualitas Audit

No.

Indikator

Pernyataan

STS

1

TS

2

N

3

S

4

SS

5

1.

Keakuratan

Temuan Audit

Saya menjamin temuan audit saya

akurat. Saya bisa menemukan sekecil

apapun kesalahan / penyimpangan

yangada

2.

Saya tidak pernah melakukan

rekayasa.Temuan apapun saya

laporkan apa adanya

3.

Sikap Skeptis

Saya mempunyai komitmen yang kuat

untuk menyelesaikan audit dalam

waktu yang tepat

4.

Saya menjadikan SPAP sebagai

pedoman dalam melaksanakan

pekerjaan laporan.

5.

Saya selalu berusaha berhati-hati

dalam pengambilan keputusan selama

melakukan audit

(8)

LAMPIRAN 2 :

OUTPUT

SPSS PROFIL RESPONDEN

Frequency Table

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 75 78,9 78,9 78,9

Laki-laki 11 11,6 11,6 90,5

Perempuan 9 9,5 9,5 100,0

Total 95 100,0 100,0

Usia Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 75 78,9 78,9 78,9

<30 1 1,1 1,1 80,0

>50 5 5,3 5,3 85,3

30 – 40 9 9,5 9,5 94,7

40-50 5 5,3 5,3 100,0

Total 95 100,0 100,0

Masa Bekerja Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 75 78,9 78,9 78,9

<5 4 4,2 4,2 83,2

>10 4 4,2 4,2 87,4

5 – 10 12 12,6 12,6 100,0

(9)

Golongan Jabatan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 75 78,9 78,9 78,9

II/D 1 1,1 1,1 80,0

III/A 2 2,1 2,1 82,1

III/B 6 6,3 6,3 88,4

III/C 3 3,2 3,2 91,6

III/D 4 4,2 4,2 95,8

IV/A 2 2,1 2,1 97,9

IV/B 2 2,1 2,1 100,0

Total 95 100,0 100,0

Pendidikan Terakhir Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 75 78,9 78,9 78,9

D3 2 2,1 2,1 81,1

S1 15 15,8 15,8 96,8

S2 2 2,1 2,1 98,9

STM 1 1,1 1,1 100,0

(10)

LAMPIRAN 3.HASIL UJI KUALITAS DATA

1)

OUTPUT

SPSS UJI VALIDITAS

a. Variabel Kompetensi

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 KOMPETENSI

X1.1 Pearson Correlation 1 ,396 ,306 ,336 ,466* ,785**

Sig. (2-tailed) ,084 ,189 ,148 ,038 ,000

N 20 20 20 20 20 20

X1.2 Pearson Correlation ,396 1 ,482* ,549* ,546* ,736**

Sig. (2-tailed) ,084 ,031 ,012 ,013 ,000

N 20 20 20 20 20 20

X1.3 Pearson Correlation ,306 ,482* 1 ,616** ,512* ,734**

Sig. (2-tailed) ,189 ,031 ,004 ,021 ,000

N 20 20 20 20 20 20

X1.4 Pearson Correlation ,336 ,549* ,616** 1 ,480* ,716**

Sig. (2-tailed) ,148 ,012 ,004 ,032 ,000

N 20 20 20 20 20 20

X1.5 Pearson Correlation ,466* ,546* ,512* ,480* 1 ,751**

Sig. (2-tailed) ,038 ,013 ,021 ,032 ,000

N 20 20 20 20 20 20

KOMPETENSI Pearson Correlation ,785** ,736** ,734** ,716** ,751** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(11)

b. Variabel Independensi

Correlation ,350 ,726

** 1 ,000 ,320 ,656**

Pearson

Correlation ,721

**

,705** ,656** ,671** ,676** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,002 ,001 ,001

N 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(12)

c. Variabel

Due Professional Care

Correlations

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6

DUE

PROFESSIONAL

CARE

X3.1 Pearson Correlation 1 ,720** ,653** ,445* ,494* ,154 ,829**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,049 ,027 ,516 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

X3.2 Pearson Correlation ,720** 1 ,735** ,293 ,245 ,315 ,770**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,209 ,299 ,177 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

X3.3 Pearson Correlation ,653** ,735** 1 ,545* ,454* ,378 ,846**

Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,013 ,044 ,100 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

X3.4 Pearson Correlation ,445* ,293 ,545* 1 ,650** ,206 ,698**

Sig. (2-tailed) ,049 ,209 ,013 ,002 ,384 ,001

N 20 20 20 20 20 20 20

X3.5 Pearson Correlation ,494* ,245 ,454* ,650** 1 ,362 ,728**

Sig. (2-tailed) ,027 ,299 ,044 ,002 ,117 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

X3.6 Pearson Correlation ,154 ,315 ,378 ,206 ,362 1 ,511*

Sig. (2-tailed) ,516 ,177 ,100 ,384 ,117 ,021

N 20 20 20 20 20 20 20

DUE

PROFE

SSION

AL

CARE

Pearson Correlation ,829** ,770** ,846** ,698** ,728** ,511* 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,021

N

20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(13)

d. Variabel Akuntabilitas

Correlation 1 ,871

**

,548* ,522* ,442 ,429 ,774**

Sig. (2-tailed) ,000 ,012 ,018 ,051 ,059 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

X4.2 Pearson

Correlation ,871

** 1 ,716** ,638** ,292 ,459* ,817**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,211 ,042 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

X4.3 Pearson

Correlation ,548

*

,716** 1 ,861** ,389 ,594** ,857**

Sig. (2-tailed) ,012 ,000 ,000 ,090 ,006 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

X4.4 Pearson

Correlation ,522

* ,638** ,861** 1 ,686** ,719** ,923**

Correlation ,429 ,459

* ,594** ,719** ,693** 1 ,780**

Sig. (2-tailed) ,059 ,042 ,006 ,000 ,001 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

AKUNTA

BILITAS

Pearson

Correlation ,774

**

,817** ,857** ,923** ,713** ,780** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

(14)

e. Variabel

Fraud Risk Assessment

Correlations

X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 X5.6

FRAUD RISK

ASSESSMENT

X5.1 Pearson

Correlation ,134 ,585

**

Correlation ,473

*

,327 ,366 ,460* 1 ,427 ,728**

Sig. (2-tailed) ,035 ,160 ,113 ,042 ,060 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

X5.6 Pearson

Correlation ,056 ,498

* ,387 ,518* ,427 1 ,720**

Pearson

Correlation ,457

*

,684** ,750** ,692** ,728** ,720** 1

Sig. (2-tailed) ,043 ,001 ,000 ,001 ,000 ,000

N

20 20 20 20 20 20 20

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(15)

f. Variabel Kualitas Audit

Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

KUALITAS

AUDIT

Correlation ,748

** ,511* ,546* 1 ,608** ,404 ,829**

Sig. (2-tailed) ,000 ,021 ,013 ,004 ,077 ,000

N 20 20 20 20 20 20 20

Y5 Pearson

Correlation ,511

*

Pearson

Correlation ,795

**

,714** ,765** ,829** ,762** ,678** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001

N 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(16)

2)

OUTPUT

SPSS UJI RELIABILITAS

a. Variabel Kompetensi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,737 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X1.1 3,55 1,234 20

X1.2 3,70 ,571 20

X1.3 4,15 ,745 20

X1.4 4,30 ,470 20

X1.5 4,15 ,489 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1.1 16,30 3,379 ,457 ,804

X1.2 16,15 5,082 ,609 ,667

X1.3 15,70 4,642 ,554 ,670

X1.4 15,55 5,418 ,611 ,683

(17)

b. Variabel Independensi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,712 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X2.1 3,60 ,995 20

X2.2 2,15 ,875 20

X2.3 2,20 ,696 20

X2.4 3,25 ,851 20

X2.5 3,15 1,040 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X2.1 10,75 5,987 ,497 ,653

X2.2 12,20 6,379 ,510 ,648

X2.3 12,15 7,082 ,495 ,663

X2.4 11,10 6,621 ,469 ,665

(18)

c. Variabel

Due Professional Care

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,822 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X3.1 4,00 ,725 20

X3.2 4,05 ,605 20

X3.3 4,25 ,444 20

X3.4 4,35 ,489 20

X3.5 4,35 ,587 20

X3.6 4,30 ,470 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X3.1 21,30 3,589 ,689 ,773

X3.2 21,25 4,092 ,635 ,783

X3.3 21,05 4,366 ,780 ,764

X3.4 20,95 4,576 ,571 ,798

X3.5 20,95 4,261 ,580 ,795

(19)

d. Variabel Akuntabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,893 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X4.1 4,30 ,657 20

X4.2 4,15 ,745 20

X4.3 4,15 ,745 20

X4.4 3,80 ,951 20

X4.5 4,00 ,725 20

X4.6 4,20 ,523 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X4.1 20,30 9,484 ,682 ,879

X4.2 20,45 8,892 ,726 ,872

X4.3 20,45 8,682 ,783 ,862

X4.4 20,80 7,326 ,862 ,850

X4.5 20,60 9,516 ,588 ,893

(20)

e. Variabel

Fraud Risk Assessment

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,757 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X5.1 4,05 ,686 20

X5.2 3,85 ,745 20

X5.3 3,45 ,887 20

X5.4 3,60 ,883 20

X5.5 4,00 ,649 20

X5.6 3,45 ,759 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X5.1 18,35 8,239 ,258 ,777

X5.2 18,55 7,103 ,521 ,716

X5.3 18,95 6,366 ,575 ,700

X5.4 18,80 6,695 ,493 ,725

X5.5 18,40 7,200 ,605 ,700

(21)

f. Variabel Kualitas Audit

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,834 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Y1 3,95 ,605 20

Y2 3,95 ,605 20

Y3 4,10 ,447 20

Y4 4,15 ,366 20

Y5 4,15 ,366 20

Y6 4,25 ,444 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1 20,60 2,884 ,646 ,803

Y2 20,60 3,095 ,524 ,833

Y3 20,45 3,313 ,653 ,798

Y4 20,40 3,411 ,762 ,787

Y5 20,40 3,516 ,674 ,801

(22)

LAMPIRAN 4 :

OUTPUT

SPSS UJI ASUMSI KLASIK

1) Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 20

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,85839508

Most Extreme Differences Absolute ,109

Positive ,064

Negative -,109

Test Statistic ,109

Asymp. Sig. (2-tailed) ,211

a. Test distribution is Normal.

(23)

2) Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 KOMPETENSI ,450 2,221

INDEPENDENSI ,387 2,587

DUE PROFESSIONAL

CARE ,390 2,564

AKUNTABILITAS ,539 1,854

FRAUD RISK

ASSESSMENT ,436 2,293

(24)

3) Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,188 ,472 -,398 ,693

KOMPETENSI ,420 ,138 ,339 3,040 ,004

INDEPENDENSI -,002 ,040 -,001 -,038 ,970

DUE PROFESSIONAL

CARE ,017 ,037 ,013 ,455 ,652

AKUNTABILITAS ,302 ,087 ,306 3,452 ,001

FRAUD RISK

ASSESSMENT ,378 ,098 ,349 3,864 ,000

(25)

LAMPIRAN 5 :

OUTPUT

SPSS UJI REGRESI (UJI F DAN UJI t)

1) Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,816a ,812 ,798 1,389

a. Predictors: (Constant), FRAUD RISK ASSESSMENT, DUE

PROFESSIONAL CARE, INDEPENDENSI, KOMPETENSI,

AKUNTABILITAS

2) Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6196,497 5 1239,299 672,710 ,000b

Residual 64,479 35 1,842

Total 6260,976 40

a. Dependent Variable: KUALITAS AUDIT

b. Predictors: (Constant), FRAUD RISK ASSESSMENT, INDEPENDENSI, DUE PROFESSIONAL

CARE, AKUNTABILITAS, KOMPETENSI

3) Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,188 ,472 -,398 ,693

KOMPETENSI ,420 ,138 ,339 3,040 ,004

INDEPENDENSI -,002 ,040 -,001 -,038 ,970

DUE PROFESSIONAL

CARE ,017 ,037 ,013 ,455 ,652

AKUNTABILITAS ,302 ,087 ,306 3,452 ,001

FRAUD RISK

Referensi

Dokumen terkait

Kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik PLN sampai dengan akhir tahun 2008 men- capai 25.504 MW dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 25.223 MW, maka kapasitas

Republik Indonesia Nornor 28 Tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional perguruan Tinggi;.. Keputusan Mentori pendidlkan Naslonal Republik

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dari sini juga terjadi pernyimpangan terhadap kesakralan lembaga pernikahan yang mengatur bahwa hubungan suami istri (seks) hanya boleh dilakukan setelah menikah akan

Tata Guna Lahan Tata guna lahan yang tidak dapat dikembangkan sebagai kawasan tambak air tawar adalah kawasan industry, perdagangan dan jasa dan permukiman,

Bagi pendidik: Dalam pelaksanaan ujian praktikum dengan metode OSCA yang dilaksanakan pada mahasiswa semester I dan semester III di DIII kebidanan stikes ‘Aisyiyah yang

mutu pendidikan, melalui penlngkatan muru sraf rtkadermk, baik sebagni dosen maupun pencli ti. Dalam ha1 ini. Oleh karena itu, peningkatan mutu tuna9 akadernik peneliti

Belajar ketangkasan fsik untuk bermain Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak