• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif An

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Analisis Kualitatif An"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |1

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

I. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip-prinsip dasar yang

melatarbelakangi prosedur pemisahan anion serta mengidentifikasi jenis anion

yang ada didalam sampel.

II. Tinjauan Pustaka

Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion

(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik.

Pereaksi selektif adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis

kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan

terlihat adanya perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk

endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas (G. Svehla : 1985).

Reaksi identifikasi yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi spesifik

untuk golongan tertentu. Reaksi golongan untuk anion golongan III adalah

AgNO3 yang hasilnya adalah endapan coklat merah bata (Ismail Besari : 1982).

Pada anion, istilah yang perlu dipakai adalah gugus lain yang terikat pada

ion logam, yang dikelompokkan sebagai berikut :

1.Anion sederhana seperti O2, F2, CN

-2.Anion okso diskret seperti NO3- dan SO4

2-3.Anion polimer okso seperti silikat atau fosfat kondensi

Anion kompleks halida seperti anion kompleks berbasa banyak seperti

oksalat misalnya (CO(C2O4)3)3- dan anion oksa dari oksigen (Ismail Besari :1982).

Klorat, Bromat dan iodat merupakan ion yang bipiramidal yang terutama

dijumpai pada garam lokal alkali. Anion okso logam transisi jarang digunakan,

yang paling dikenal adalah kalium permanganat (KMnO4) dan kromat (CrO4) atau

dikenal sebagai pengoksida (Ismail Besari : 1982).

Kimia analisis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analisis kualitatif dan

analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas tentang identifikasi zat-zat.

Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel.

Sedangkan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyaknya satu zat

▸ Baca selengkapnya: laporan praktikum memasak

(2)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |2 Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang berinti 2, 3 atau 4 atom

oksigen yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom deskret. Namun

demikian, mungkin hanya terdiri dari 2 atom oksigen dan menghasilkan ion

dengan jembatan oksigen seperti ion bikarbonat yang terbentuk dari CrO4 yang

diasamkan (Ismail Besari : 1982).

Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode

untuk mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema

yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang

umum ke dalam golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi

anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam

golongan utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium,

garam barium, dan garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi

indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi anion

bukanlah skema yang kaku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu sub

golongan (G. Svehla : 1985).

Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk

senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah

larut dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air,

sehingga apabila zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau

memberi endapan dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak soda,

kemudian dipisahkan dari endapanyang mengganggu tersebut (Anonim : 2011).

Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan

jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu

elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk

dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu

elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh

lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini

disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.

Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion

relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada

dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat

digolongkan sebagai berikut :

1. Golongan sulfat:

SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion

ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa. 2. Golongan halida :

(3)

2-Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |3 Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).

3. Golongan nitrat :

NO3-, NO2-,C2H3O2-.

Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .

Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada

analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji

analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya

gas, dan kelarutannya.

III.Cara Kerja

3.1. Sampel D

(4)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |4 3.3. Sampel C

3.4. Sampel D

Tabung reaksi Tabung reaksi

(5)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |5

IV.Hasil Percobaan dan Pembahasan

4.1. Data Pengamatan

- Identifikasi anion, sampel + reagen sama-sama 5 tetes.

Kation Sampel + Reagent Hasil Reaksi Kimia Keterangan

(6)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |6

- Identifikasi anion berlebih.

Anion Sampel + Reagent Hasil Reaksi Kimia Keterangan

(7)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |7

- Identifikasi Anion setelah dilakukan pemanasan.

Anion Sampel + Reagent Hasil Reaksi Kimia Keterangan

(8)
(9)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |9

4.3. Pembahasan

Pada praktikum analisis anion ini, sampel yang akan di uji termasuk

anion golongan apa adalah, NaCl, KI, Na2S2O4, dan CH3COOH. Pengujian

dilakukan dengan cara meneliti atau mengamati sampel yang telah

ditambahkan reagen akan mengalami pengendapan atau tidak. Selanjutnya

kita akan akan mengamati perbedaan penambahan reagen yang berlebih dan

dilakukan pemanasan pada pengujian reagen yang berlebih. Pengujian ini

dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kecocokan secara teoritis pada

saat pengujian atau praktikum. Adapun reagen yang kami gunakan pada saat

praktikum kemarin adalah AgNO3, KMnO4, CuSO4, KI, BaCl2, H2SO4, FeCl3.

Pada percobaan pertama yaitu sampel pertama NaCl ditambahkan

dengan AgNO3, reaksinya yaitu NaCl + AgNO3→ NaNO3(aq) + AgCl(s)↓

yang menghasilkan endapan putih AgCl(s)dan warna larutannya putih susu,

tapi pada saat berlebih dan pemanasan perbedaan warna larutan terjadi disini

dari yang tadinya berwarna putih berubah menjadi bening. Anion ini

termasuk golongan halida karena ada ion Cl- yang mengendap akibat direaksikan dengan Ag+. Reaksi penguraiannya yaitu :

AgCl → Ag+

+ Cl

-Pada percobaan kedua masih menggunakan sample yang sama tetapi

reagennya berbeda, yaitu NaCl ditambahkan dengan KMnO4. Reaksinya

yaitu NaCl + KMnO4 → NaMnO4(aq) + KCl(aq). Tidak terjadi endapan dan

warna larutannya berwarna ungu pekat, pada saat berlebih maupun

pemanasan juga tidak muncul endapan, sehingga dapat disimpulkan reaksi

antara NaCl dan KMnO4 tidak menghasilkan anion.

Pada percobaan ketiga yaitu KI ditambahkan dengan AgNO3 reaksinya

yaitu KI + AgNO3 → KNO3(aq) + AgI(s) ↓ yang menghasilkan endapan

putih AgI dan warna larutannya juga berwarna putih susu, pada saat keadaan

berlebih dan pemanasan terjadi perubahan warna endapan menjadi putih

kekuningan dan warnanya bening. Apabila hasil reaksi itu diuraikan maka

akan menghasilkan reaksi penguraian seperti berikut: AgI → Ag + + I-. Jika

dilihat dari reaksi penguraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ini

termasuk anion golongan halida dimana terdapat unsur I- yang megendap. Pada Percobaan keempat yaitu KI ditambahkan dengan CuSO4 adapun

reaksinya yaitu 4KI +. 2CuSO4 →2K2SO4(aq) + 2CuI(s) ↓

Yang menghasilkan endapan putih dan larutannya berwarnaorange

kecokelatan, pada saat berlebih endapannya tidak terjadi perubahan tetapi

warna larutannya berubah menjadi kuning kecokelatan, pada saat

(10)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |10 Apabila hasil reaksinya di uraikan maka akan menghasilkan I-. Maka dapat di identifikasi reaksi ini mengandung I- maka reaksi ini masuk ke golongan halida.

Pada percobaan kelima yaitu Na2SO4 ditambahkan dengan KI reaksinya

yaitu Na2SO4 + 2KI → 2NaI(aq) + K2SO4(aq). Tidak terdapat endapan dan

larutannya bewarna bening, pada keadaan berlebihdan pemanasan pun sama

tidak ada yang berubah, maka dapat dikatakan bahwa reaksi ini tidak

mengandung anion atau bukan anion.

Pada percobaan keenam yaitu Na2SO4 ditambahkan dengan BaCl2 reaksinya

yaitu:

Na2SO4 + BaCl2→ 2NaCl(aq) +BaSO4(s)

Tidak terbentuk endapan, begitupun pada saat keadaan berlebih, namun

pada saat dipanaskan muncul endapan hitam. Jika hasil reaksi itu diuraikan

maka akan menghasilkan BaSO4 → Ba2+ + SO42-. Dari identifikasi

membuktikan reaksi ini merukan anion golongan sulfat karena mengandung

SO42- yang diendapkan dengan Ba2+.

Pada percobaan ketujuh yaitu Na2S2O4 ditambahkan dengan AgNO3

yang akan menghasilkan endapan hitam Ag2S2O4(s) adapun reaksinya yaitu

Na2SO4 + 2AgNO3 → 2NaNO3(aq) + Ag2SO4(s) ↓. Pada saatkeadaan berlebih

dan pemanasan tidak terjadi perubahan, ini termasuk anion golongan sulfat

karena mengandung ion SO42- dalam endapannya.

Pada percobaan kedelapan yaitu dengan mereaksikan Na2SO4 dengan

CuSO4 reaksinya yaitu Na2SO4 + 2CuSO4→ 2NaSO4(aq) + Cu2SO4(s) ↓.

Tidak menghasilkan endapan warna larutannya bening, pada saat berlebih

tidak ada yang berubah, namun pada saat pemanasan muncul endapan hitam,

dan warnanya abu-abu. Dan ini termasuk anion golongan sulfat karena

mengandung ion SO42- dalam endapannya.

Pada percobaan ke sembilan kami mereaksikan Na2SO4 denganH2SO4,

reaksinya yaitu:

Na2S2O3(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + SO2(g) + S(s) ↓ + H2O(l)

Tidak terdapat endapan, pada saat keadaan berlebih juga tidak terdapat

endapan, pada saat pemanasan muncul endapan putih sedikit dan warna

larutannya putih. Dan ini termasuk anion golongan halida karena terdapat

(11)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |11 Pada percobaan kesepuluh kami mereaksikan CH3COOH dengan

H2SO4, reaksinya yaitu CH3COOH + H2SO4 → CH3COO(aq) + H3SO4(s) ↓

Tidak terjadi endapan warna larutannya bening, pada keadaan berlebih dan

pemanasanpun tak ada perubahan. Dapat disimpulkan ini bukan termasuk

anion karena tidak terjadi pengendapan.

Pada percobaan kesebelas kami mereaksikan NaCl dengan FeCl3. Tidak

terdapat endapan warna larutannya kuning. Pada keadaan berlebih dan

pemanasan tidak muncul endapan tetapi warna larutannya berubah, ini

bukan termasuk anion karena tidak adanya endapan.

Pada praktikum kemarin ada kesalahan yang kami lakukan yaitu kami

melakukan 10 tetes semua larutan-larutan yang direaksikan baik itu sampel

ataupun reagennya, karena kami salah membaca prosedur kerja. Mungkin

hal ini yang mempengaruhi sedikitnya pengendapan atau malah tidak ada

pengendapan sama sekali.

V. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan :

 Golongan sulfat:

SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion

ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.

Dan dari hasil praktikum yang termasuk golongan ini adalah pada

percobaan ke 6 dan 8, atau tabung reaksi C1b dan C1d.

 Golongan halida :

Cl-, Br-, I, S

2-Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).

Dan dari hasil praktium dapat diketaui yang termasuk golongan ini adalah

pada percobaan pertama, ketiga, keempat dan kesembilan, atau tabung

reaksi A1a, B1a, B1b, C1d.

 Golongan nitrat :

NO3-, NO2-,C2H3O2-.

(12)

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion |12

VI.Daftar Pustaka

Anonim.(2010). Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Universitas

Muslim Indonesia. Makassar.

Besari, Ismail, dkk. (1982), Kimia Organik untuk Universitas,Edisi I, Armico

Bandung, Bandung.

L. Underwood, A., (1993), Analisis Kimia Kualitatif, Edisi IV. Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Svehla, G. (1985). VOGEL: Buku Teks Anlisis Anorganik Kualitatif Makro dan

Semi Mikro, Bagian I, Edisi V, PT. Kalma Media Pustaka, Jakarta.

http://adrywoper.blogspot.com/p/laporan-praktikum-kation-anion.html diakses 28 Desember 2014

Cirebon, 23 Desember 2014

Asisten Praktikan Praktikan

Referensi

Dokumen terkait

Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan.. hidrogen

Dapat dikenakan pada seluruh aspek “pengelolaan diri internal”.. Panduan Laporan Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif 2 Peneliti yang sedang belajar menulis proposal

Laporan praktikum Penyehatan Makanan dan Minuman-A tentang “Analisa Kualitatif untuk Menguji Senyawa Tambahan pada Makanan” yang telah dilaksanakan di

Dalam melakukan praktikum ini juga sering dijumpai perintah-perintah yang tidak dapat dieksekusi, dikarenakan mungkin terdapat sebuah kesalahan penulisan atau kesalahan pada

Ion kompleks adalah senyawa ionik yang terdiri atas kation logam transisi (atom pusat) dan 2 atau lebih anion atau molekul netrala. Ligan adalah anion atau molekul netral terikat

Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada analisis uji anion PO4 3- dengan penambahan AgNO3 yang dipanaskan akan terbentuk endapan kuning, dan Pada

LAPORAN PRAKTIKUM METODE ANALISIS FISIKOKIMIA PERCOBAAN 4.1 ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF SEDIAAN FARMASI DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Disusun oleh: Nama

Laporan ini menyajikan hasil praktikum Geofisika Eksplorasi yang berfokus pada metode