Kenali Dasarnya Untuk Kinerja Hidup Yang Lebih Baik
Oleh : Ade Sri Mulyani Pendidikan Luar Sekolah FIP UPI
Bandung
Indonesia. Suatu negara dengan jumlah penduduk yang sangat banyak di
dunia. Sekelumit kisah hidup terekam dalam jejak perjalanan di tanah air tercinta.
Kondisi masyarakat yang selalu berubah-ubah dan tidak pernah selesai untuk
diperbincangkan. Jumlah penduduk yang begitu banyak, perlu ditopang oleh
orang-orang yang menjadi wakilnya agar kehidupan seluruh masyarakat dapat
sejahtera. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam UUD 1945 alinea ke 4:
.... dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, ....
Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Pemegang kekuasaan
tertingginya ada pada rakyat. Rakyat adalah unsur terpenting dalam negara,
karena rakyat yang mendirikan dan membentuk suatu negara. Pemilihan umum
yang diselenggarakan secara berkala adalah wujud dari demokrasi. Memilih para
wakil rakyat yang akan duduk di kursi legislatif, eksekutif, ataupun yudikatif,
berjuang untuk cita-cita bangsa Indonesia.
“Memberikan otonomi daerah tidak saja berarti melaksanakan demokrasi, tetapi mendorong berkembangnya auto aktivitiet tercapailah apa yang dimaksud dengan demokrasi, y.i. pemerintahan yang dilaksanakan oleh rakyat, untuk rakyat. Rakyat bisa saja menentukan nasibnya sendiri, melainkan juga dan terutama memperbaiki nasibnya sendiri.” Mohammad Hatta, Proklamator Indonesia1
Otonomi daerah sebagai kerangka penyelenggaraan pemerintahan
mempunyai visi yang dapat dirumuskan dalam tiga ruang lingkup utama yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya: politik, ekonomi, sosial dan
budaya. Pemerintah sebagai penyelenggara negara, pelaksana lembaga
kenegaraan, harus bersumber dari kehendak rakyat. Legislatif yang terdiri dari
2
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Perwakilan Daerah, merupakan lembaga negara yang dianggap mencerminkan
kedaulatan rakyat karena lembaga inilah yang berkuasa membuat dan menetapkan
peraturan bersama. Hal yang paling pertama dibutuhkan dalam kegiatan
bernegara, yaitu mengatur kehidupan bersama.
Menetapkan tujuan memang mudah, namun dalam mengatur dan
menjalankan tujuan tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Perlunya usaha keras dan keyakinan agar tujuan dapat terealisasikan dengan baik.
Perkembangan kehidupan demokrasi Indonesia sudah sangat jauh lebih baik dari
sebelumnya. Sistem politik yang tertata dengan baik, strukturisasi dan pembagian
fungsi dari sistem tersebut sudah dapat menjamin tercapainya tujuan sistem
tersebut. Dalam menjalankan fungsi pengaturan lembaga legislatif ini, setidaknya
terdapat tiga hal yang menurut Prof. Jimly Asshiddiqie harus diatur oleh para
wakil rakyat. Ketiga hal tersebut adalah : (1) pengaturan yang dapat mengurangi
hak dan kebebasan warga negara; (2) pengaturan yang dapat membebani harta
kekayaan warga negara; dan (3) pengaturan mengenai pengeluaran-pengeluaran
oleh penyelenggaran negara.2
Sistem politik Indonesia menganut adanya pembagian tugas, dengan
prinsip dasarnya dalah kekeluargaan.3 Prinsip pembagian tugas dan kekeluargaan
inilah yang perlu kita semua pahami dengan sebaik-baiknya. Kekeluargaan
memang menjadi prinsip yang sangat ideal diterapkan dalam kehidupan negara.
Layaknya sebuah keluarga yang baik, saling terbuka satu sama lain, mencurahkan
segala keinginan dengan pertimbangan bersama sehingga terhindar dari sikap
saling tuduh, saling curiga, saling menyalahkan, dan sebagainya.
Hidup di dunia tidak pernah lepas dari kesalahan. Segalanya pasti ada
kelebihan dan kekurangan. Sama halnya dengan penyelenggara negara.
Seringkali, keegoisan diri menjadi faktor penghambat dalam menjalankan.
2. Rizky Argama, Konstitusi, Kekuasaan Eksekutif, Kekuasaan Legislatif, dan Kekuasaan Yudikatif Pada Kerajaan Inggris, hal 10
tugasnya. Kinerja yang tidak sesuai dengan seharusnya, terlena dengan manis
indah duniawi, lupa akan tujuan diri. Melihat carut-marutnya pemerintahan
Indonesia yang bertengger di Senayan seakan menjadi cambuk bagi masyarakat
Kepercayaan yang diamanahkan kepada wakil rakyat sirna, karena tidak bisa
dipertanggung jawabkan dengan sepenuhnya.
Setiap hari, tumbuh generasi baru yang akan meneruskan tongkat
perjuangan kehidupan baik individu ataupun kelompok. Negara Indonesia dengan
segala permasalahannya, menunggu bibit unggul yang diharapkan dapat
membantu menyelesaikannya dan meraih cita-cita negara. Menempuh berbagai
jenjang pendidikan untuk kehidupan lebih baik. Banyak masyarakat yang
menaruh harapan kepada generasi muda, terutama perguruan tinggi yang
seringkali subjeknya disebut mahasiswa.
Mahasiswa. Sebuah kata yang begitu berpengaruh terhadap peradaban
kehidupan. Disinilah kita dituntut untuk terus aktif, menggapai yang belum
tergapai, mempertahankan yang sudah menjadi milik kita, dan mengabdi untuk
masyarakat. Bangsa ini sebuah bangsa yang besar, dengan jumlah mahasiswa
yang begitu besar pula. Tangan-tangan mahasiswa selalu dinanti untuk kemajuan
bangsa. Segenap ide yang fresh, berkualitas, selalu masyarakat dambakan.
Sesuatu yang besar berawal dari hal yang kecil. Ketika kita menginginkan
bangsa ini selalu sejahtera, sesuai dengan cita-cita bangsa, seringkali kita lupa
dengan hal sederhana yang dapat berpengaruh terhadap roda kehidupan.
Menginginkan pemerintahan yang terkelola dengan baik dan bersih (good and
clean governance) serta masyarakat yang madani (civil society). Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia, kini seakan terlupa. Sekedar mengetahui namun belum
sepenuhnya memahami.
Menghangatkan kembali nilai-nilai Pancasila adalah suatu upaya agar
kehidupan bangsa tidak terus tergerus oleh keadaan yang menglobalisasi.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bersumber pada kepribadian bangsa
4
1. Menjadi manusia yang mempunyai agama sebagai pegangan dan
kitabnya sebagai pedoman hidup sehingga apa yang dilaksanakan
dapat sesuai dengan pegangan. Agama mengajarkan hal-hal yang baik
untuk kelangsungan hidup manusia.
2. Menjadi manusia yang bersikap baik, tidak semena-mena mengikuti
nafsu atau keegoisan diri, namun juga dapat memikirkan orang lain
karena hidup adalah ketika kita dapat bermanfaat untuk sesama.
3. Bersatu menjadi kekuatan yang terpadu, bahu membahu menghadapi
permasalahan negara secara bersama sehingga ringan terasa.
4. Menghadapi permasalahan dengan mendahulukan kepentingan
bersama secara musyawarah dan bijaksana, tidak mendahulukan
kepentingan individu karena hidup tidak hanya seorang diri.
5. Berjiwa sosial, membantu saudara yang masih kekurangan. Indah
apabila kita dapat berbagi terhadap sesama.
Aktualisasi atau penyegaran kembali nilai-nilai Pancasila adalah
keharusan dan tuntunan sejarah, jika menghendaki dasar negara Indonesia itu
tidak ditinggalkan oleh dinamika perjalanan bangsa Indonesia. Dalam tatanan
pemerintahan, aktualisasi Pancasila dapat dilakukan melalui pembuatan
perundang-undangan atau kebijakan negara yang harus senapas dengan nilai-nilai
Pancasila.4
Mahasiswa. Kepercayaan dan harapan rakyat. Menghangatkan kembali
nilai-nilai Pancasila dan menyebarluaskannya agar kehidupan Indonesia dapat
berjalan menuju cita-cita. Mulailah dari diri sendiri lalu lingkungan sekitar.
Karena kalau bukan kita, siapa lagi? Janganlah menjadi beban. Hadapi, hayati dan
nikmati setiap proses kehidupan dimanapun kita berada. Kinerja dapat baik, bila
dasarnya baik pula.
Daftar Pustaka
Argama, R. 2007. Konstitusi, Kekuasaan Eksekutif, Kekuasaan Legislatif, dan
Kekuasaan Yudikatif Pada Kerajaan Inggris. [Online] Tersedia :
http://argama.files.wordpress.com/2007/08/konstitusikekuasaaneksekutifkek
uasaanlegislatifdankekuasaanyudikatif.pdf (diakses pada tanggal 13 Oktober
2014)
Budiardjo, M. dan Ambong, I. 1993. Fungsi Legislatif Dalam Sistem Politik
Indonesia. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sundawa, D. Dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Pendidikan
Kewarganegaraan: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
Kelas VIII Edisi 4. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional