• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA TRIWULAN EMPAT TAHUN Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA TRIWULAN EMPAT TAHUN Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KINERJA

TRIWULAN

EMPAT

TAHUN 2020

-

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Laporan Kinerja Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung Triwulan Empat Tahun 2020 dapat tersusun. PPS Bitung sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap telah memanfaatkan

Balanced Scorecard (BSC) sebagai metode analisa dalam proses manajemen strategik.

BSC menjadi instrumen yang tepat bagi organisasi dan individu-individu yang terdapat didalamnya untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran berbasis kinerja. Mengacu pada Renstra PPS Bitung 2020-2024 dan RKT tahun 2020, PPS Bitung senantiasa mengupayakan seluruh rencana aksi yang ada dilaksanakan secara optimal, efektif dan efisien untuk dapat mecapai target dengan maksimal dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Kinerja (LKJ).

LKJ PPS Bitung Triwulan Empat Tahun 2020 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan prinsip akuntabilitas dan transparasi PPS Bitung kepada publik dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Kami berharap dengan telah disusunnya Laporan Kinerja PPS Bitung Triwulan Empat Tahun 2020 akan dapat diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja lingkup kinerja PPS Bitung di masa yang akan datang. Berkaitan dengan hal tersebut, masukan dan saran perbaikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan kinerja di PPS Bitung.

Bitung, 07 Januari 2021

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN menuju tercapainya pemerintahan yang bersih (clean goverment) dan bertanggung jawab (good goverment) diperlukan pertanggung jawaban dari penyelenggaran negara. Dukungan dana PPS Bitung pada TA. 2020 sebesar Rp. 16.694.678.000,- dan telah direvisi menjadi Rp. 12.070.646.000,- dengan capaian realisasi sebesar Rp.10.900.314.727,- atau 90,30%.

Pengukuran kinerja PPS Bitung triwulan IV tahun 2020 dilakukan pada 15 IKU dari 15 IKU. Hasil pengukuran kinerja PPS Bitung triwulan IV tahun 2020 dengan skor kinerja 107,51 atau turun jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya mendapat skor kinerja 113,57. Nilai Pengukuran Sasaran Strategis (NPSS) didapat dari aplikasi kinerjaku yang disajikan pada dasboard dibawah ini:

Dalam meningkatkan kinerja periode tahun selanjutnya, maka seluruh penangggung jawab IKU dan Tim Pengelola Kinerja senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan IKU. Komitmen dan tanggung jawab bersama antara pimpinan dan seluruh pegawai PPS Bitung dalam mewujudkan kinerja lebih baik periode berikutnya.

(4)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... 1 Ikhtisar Eksekutif ... 3 Daftar Isi ... 2 BAB I PENDAHULUAN ... 6 A. Latar Belakang ... 6

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 8

C. Komposisi Pegawai ... 11

D. Sistematika Laporan ... 12

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 13

A. Visi dan Misi ... 15

B. Tujuan dan Sasaran ... 15

C. Rencana Kinerja PPS Bitung Tahun Anggaran 2019 ... 17

D. Rencana Aksi Penetapan Kinerja ... 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 21

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 21

B. Akuntabilitas Keuangan ... 39

BAB IV PENUTUP ... 41

A. Kesimpulan ... 41

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembangunan perikanan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat nelayan sekaligus menjaga kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya serta meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Prasarana pelabuhan perikanan mempunyai andil yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan pembangunan perikanan tangkap.

Pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung dicanangkan pada tanggal 18 Juli 2001 peletakan batu pertama oleh Presiden RI Abdulrahman Wahid dan pelaksanaaan pembangunan oleh Walikota Bitung pada tanggal 16 September 2002. Pembangunan dimulai pada Tahun 2002 dengan membangun fasilitas dermaga, gedung perkantoran pelabuhan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), jalan kompleks dan kios pesisir diatas lahan seluas 4,6 Ha. Ujicoba operasional pelabuhan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Rochmin Dahuri, pada tanggal 10 September 2004. Pada tanggal 10 Desember 2005 ditetapkan sebagai pelabuhan perikanan Nusantara Bitung melalui SK. Menpan No.B/2712/M.Pan/12/2005 dan diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Pacitan Jawa Timur pada tanggal 29 Desember 2007 dan peningkatan status dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Bitung (PPN) menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (PPS) pada tanggal 6 Oktober 2008 melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.19/MEN/2008.

Guna mencapai tujuan pembangunan perikanan tangkap, PPS Bitung melaksanakan Program Pengelolaan Perikanan Tangkap yang terdiri dari 5 (lima) kegiatan, yaitu :

1. Pengelolaan Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan 2. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan

3. Pengelolaan Perizinan dan Kenelayanan 4. Pengelolaan Sumber Daya Ikan

5. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Tangkap

(6)

Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN menuju tercapainya pemerintahan yang bersih (clean goverment) diperlukan pertanggung jawaban dari penyelenggara negara dalam suatu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditindaklanjuti dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mengatur bahwa segala pelaksanaan pembangunan oleh instansi pemerintah agar dilaporkan secara akuntable sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan meliputi pertanggung jawaban penggunaan anggaran, keberhasilan yang dihasilkan, kegagalan pelaksanaan serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi yang disertai dengan tindak lanjut pelaksanaan.

Laporan Kinerja Triwulan Tiga tahun 2020 adalah salah satu bentuk media pertanggung jawaban kinerja sesuai dengan perjanjian kinerja dan anggaran yang telah dialokasikan terhadap kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan sehingga prinsip pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab (good goverment) bisa diwujudkan.

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

PPS Bitung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20/PERMEN-KP/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan. Tugas yang diemban PPS Bitung adalah melaksanakan pengelolaan dan pelayanan pemanfaatan sumber daya ikan serta keselamatan operasional kapal perikanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut PPS Bitung menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, dan evaluasi pelabuhan perikanan;

b. Pelaksanaan pengaturan keberangkatan, kedatangan, dan keberadaan kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan;

c. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Perikanan;

(7)

e. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar; f. Pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan; g. Pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar;

h. Pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pendayagunaan, dan pengawasan, serta pengendalian sarana dan prasarana;

i. Pelaksanaan fasilitasi penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, serta pengolahan, pemasaran dan distribusi hasil perikanan;

j. Pelayanan jasa. pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha; k. Pelaksanaan pengumpulan data, informasi, dan publikasi;

l. Pelaksanaan bimbingan teknis dan penerbitan Sertifikat Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB);

m. Pelaksanaan inspeksi pembongkaran ikan;

n. Pelaksanaan pengendalian lingkungan di pelabuhan perikanan; dan o. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Struktur Organisasi PPS Bitung terdiri atas 3 (tiga) Eselon III, 6 (enam) Eselon IV dan Kelompok Fungsional dengan tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Bidang Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran

Bidang Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis operasional kepelabuhanan, kapal perikanan, dan kesyahbandaran dengan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pengaturan keberangkatan, kedatangan dan keberadaan kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan;

b. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Perikanan;

c. Pelaksanaan pemeriksaan Log Book;

d. Pelaksanaan pelayanan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar; e. Pelaksanaan penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan; f. Pelaksanaan pengawasan pengisian bahan bakar;

g. Pelaksanaan pengumpulan data, informasi, dan publikasi;

(8)

i. Pelaksanaan inspeksi pembongkaran ikan; dan

j. Pelaksanaan bimbingan teknis operasional pelabuhan, kesyahbandaran, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta pelayanan usaha.

Bidang Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran terdiri dari :

Seksi Operasional Pelabuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pengumpulan data, informasi, publikasi, inspeksi pembongkaran ikan, bimbingan teknis, dan penerbitan Sertifikat CPIB.

Seksi Kesyahbandaran mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pengaturan keberangkatan, kedatangan dan keberadaan kapal perikanan, pelayanan penerbitan Surat Tanda Bukti Lapor, pemeriksaan Log Book, penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, penerbitan Sertifikat Hasil Tangkapan Ikan, pengawasan pengisian bahan bakar, bimbingan teknis, serta kegiatan kesyahbandaran lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Bidang Tata Kelola dan Pelayanan Usaha

Bidang Tata Kelola dan Pelayanan Usaha mempunyai tugas melaksanakan tugas melaksanakan pelayanan, pemeliharaan, pemanfaatan, pengembangan, dan pengendalian sarana dan prasarana, serta fasilitasi di pelabuhan perikanan dengan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan, dan pengendalian, serta pendayagunaan sarana dan prasarana;

b. Pelaksanaan fasilitasi penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, pengolahan, dan pemasaran, serta distribusi hasil perikanan;

c. Pelayanan jasa, pemanfaatan lahan dan fasilitas usaha; dan d. Pelaksanaan bimbingan teknis tata kelola dan pelayanan usaha.

Bidang Tata Kelola dan Pelayanan Usaha terdiri dari:

Seksi Tata Kelola Sarana Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pendayagunaan sarana dan prasarana; bimbingan teknis; serta fasilitasi penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil

(9)

penelitian, pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, pengolahan, dan pemasaran, serta distribusi hasil perikanan.

Seksi Pelayanan Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan jasa, pemanfaatan lahan, dan fasilitas usaha, serta bimbingan teknis pelayanan usaha.

3. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pelaksanaan dan penyusunan rencana dan program, dan anggaran, rumah tangga, hukum, organisasi, ketatalaksanaan, administrasi kepegawaian, keuangan, umum, pengelolaan Barang Milik Negara, pengendalian lingkungan, serta pelayanan masyarakat perikanan dengan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. Pelaksanaan administrasi kepegawaian, keuangan, umum; c. Pengelolaan Barang Milik Negara;

d. Pelaksanaan pengendalian lingkungan;

e. Pelaksanaan pelayanan masyarakat perikanan; f. Pelaksanaan urusan rumah tangga; dan

g. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Pelabuhan Perikanan. Bagian Tata Usaha terdiri dari:

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan.

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, hukum, organisasi, ketatalaksanaan, administrasi kepegawaian, pelaksanaan pengendalian lingkungan (kebersihan, keamanan, ketertiban, keindahan, dan keselama tan kerja), pengelolaan Barang Milik Negara, rumah tangga, pelayanan masyarakat perikanan, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan.

C. Komposisi Pegawai

Jumlah pegawai Negeri Sipil (PNS), dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di PPS Bitung pada Tahun 2020 sebanyak 91 orang terdiri dari 31 PNS, dan 60 PTT dengan rincian 1 PNS di PPP Tumumpa, 1 PNS di PP Cikidang Pangandaran, dan 2 PNS di PP Dagho sehingga penempatan di PPS Bitung 27 PNS dan 60 PTT sebagai berikut :

(10)

Penempatan PNS PTT Jumlah

Kepala Pelabuhan 1 1

Bagian Tata Usaha 7 37 44 Bidang Operasional Pelabuhan dan Kesyahbandaran 11 8 18 Bidang Tata Kelola dan Sarana Prasarana 7 15 22

Jumlah 26 60 86

D. Isu Strategis

Permasalahan di PPS Bitung dalam pengelolaan pelabuhan perikanan berasal dari kelemahan internal dan ancaman yang datang dari eksternal. Kelamahan dan ancaman yang terdapat di PPS Bitung sebagai berikut:

Kelemahan

1. Kondisi sarana dan prasarana belum optimal.

2. Jumlah dan kompetensi SDM pelabuhan masih rendah. 3. Penerapan PSM belum maksimal.

4. Belum optimalnya koordinasi dan komitmen dengan instansi terkait dalam penerapan regulasi.

Ancaman

1. Masih terjadinya praktek IUU Fishing terutama unreported. 2. Belum optimalnya pelaksanaan sistem SLIN.

3. Kompetensi SDM nelayan belum mempunyai daya saing sebagai ABK kapal perikanan.

4. Armada kapal perikanan didominasi skala kecil atau < 30 GT. 5. Belum maksimalnya jaminan keselamatan profesi nelayan.

6. Penanganan ikan diatas kapal belum berorientasi pada jaminan mutu. 7. Terdapatnya dermaga tangkahan disekitar pelabuhan perikanan.

8. Belum optimalnya dukungan perbankan/lembaga keuangan non bank dalam permodalan nelayan.

(11)

E. Sistematika Laporan

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Pada dasarnya laporan kinerja disusun dengan menyajikan informasi tentang :

1. Uraian singkat organisasi

2. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan 3. Pengukuran Kinerja

4. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil program/kegiatandan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.

Laporan Kinerja PPS Bitung Triwulan Empat Tahun 2020 mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.

Laporan Kinerja ini bertujuan menginformasikan capaian kinerja PPS Bitung Triwulan Empat Tahun 2020. Capaian Kinerja (Performance Results) Tahun 2020 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja (Performance Plan) PPS Bitung Triwulan Empat Tahun 2020 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Adapun sistematika penyajian laporan sebagai berikut :

1) Ikhtisar Eksekutif, pada bagian ini berisi ringkasan secara menyeluruh Laporan

Kinerja Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung.

2) Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issue) yang sedang dihadapi oleh organisasi.

3) Bab II Perencanaan Kinerja, pada bab ini diuraikan ringkasan/ ikhtisar perjanjian

kinerja tahunan (PK).

4) Bab III Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini berisi capaian kinerja organisasi pada

tahun 2020 dan realisasi anggaran.

5) Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan kesimpulan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja.

(12)

6) Lampiran. Isi dari pada lampiran merupakan kumpulan dari Penetapan Kinerja,

Pengukuran Kinerja yang telah ditandatangani oleh Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung dan Direktur Jenderal PerikananTangkap.

(13)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA A. Visi dan Misi

Visi PPS Bitung tahun 2020-2024 adalah TerwujudnyaPerikanan Tangkap

yang Maju dan Berkelanjutan serta Masyarakat Perikanan Tangkap yang Mandiri dan Sejahtera”untuk mewujudkan “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong” di PPS Bitung.

PPS Bitung melaksanakan 4 (empat) Misi Presiden, dengan uraian sebagai berikut :

Misi 1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

˗ Penumbuhan Kewirausahaan Masyarakat Perikanan Tangkap

˗ Penguatan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Tangkap Perempuan

Misi 2. Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

˗ Peningkatan Nilai Tambah dari Pemanfaatan Infrastuktur Pelabuhan Perikanan

Misi 4. Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan

˗ Mitigasi Perubahan Iklim terhadap Ekosistem Sumber Daya Perikanan

˗ Penegakan Hukum dan Rehabilitasi Lingkungan Hidup Sumber Daya Perikanan

Misi 8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

˗ Reformasi Birokrasi PPS Bitung

B. Tujuan dan sasaran

Tujuan adalah sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi.

Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi PPS Bitung telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Adapun tujuan yang hendak dicapai selama periode tahun 2020-2025 oleh PPS Bitung adalah sebagai berikut:

1. Menginformasikan operasional PPS Bitung dalam pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan.

(14)

2. Mengevaluasi seluruh kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan di PPS Bitung selama tahun 2020.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran sebagai ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis. Dengan demikian, setiap tujuan yang ditetapkan memiliki indikator yang terukur.

Mengacu pada Balanced Scorecard (BSC) Tahun 2020, terdapat 6 (enam) sasaran program dan 15 indikator kinerja sebagai berikut :

1. Sasaran Program “ Pendapatan nelayan meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung” dengan indikator kinerja Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap (nelayan).

2. Sasaran Program “ Ekonomi sektor perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung” dengan indikator kinerja Nilai PNBP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Rp. Juta).

3. Sasaran Program “ Sumber daya ikan berkelanjutan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung” dengan indikator kinerja Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan (Unit).

4. Sasaran Program “ Tata kelola sumber daya ikan bertanggung jawab di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung” dengan indikator kinerja :

a. Persentase pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di Laut Pedalaman, Teritorial, dan Perairan Kepulauan (%).

b. Jumlah Lembaga Pengelola Perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional (WPP).

5. Sasaran Program “ Produktivitas Perikanan Tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung” dengan indikator kinerja :

a. Jumlah Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (ton). b. Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

(15)

c. Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (nilai). d. Jumlah awak kapal perikanan yang tersertifikasi/terlindungi (orang).

e. Permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (lokasi).

f. Persentase penyampaian informasi perizinan pusat - daerah Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (%).

6. Sasaran Program “ Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung” dengan indikator kinerja :

a. Nilai Capaian Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (nilai).

b. IP ASN Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (indeks).

c. Nilai PM SAKIP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (nilai). d. Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (nilai)

C. Target Kinerja dan Anggaran Tahun 2020

Berdasarkan Rencana Strategis PPS Bitung tahun 2020 - 2024 dan Rencana Kerja Tahunan Tahun 2020 (Perubahan), maka target kinerja dan anggaran tahun 2020 PPS Bitung adalah sebagai berikut (Tabel 2).

Tabel 2. Target Kinerja PPS Bitung Tahun 2020 (Perubahan)

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

1

Pendapatan nelayan meningkat di Pelabuhan Perikanan

Samudera Bitung

1

Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap (nelayan)

25

2

Ekonomi sektor perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

2

Nilai PNBP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Rp. Juta)

1.128

3

Sumber daya ikan

berkelanjutan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

3

Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan

ikan (Unit) 598

4 Tata kelola sumber daya ikan bertanggung jawab di

4 Persentase pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di Laut Pedalaman, Teritorial, dan

(16)

Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Perairan Kepulauan (%)

5

Jumlah Lembaga Pengelola Perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional (WPP) 1 5 Produktivitas Perikanan Tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

6 Jumlah Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (ton)

43.461

7 Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (dokumen)

1 8 Tingkat operasional Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (nilai) 80 9 Jumlah awak kapal perikanan yang

tersertifikasi/terlindungi (orang) 50

10

Permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (lokasi)

1

11 Persentase penyampaian informasi perizinan pusat - daerah Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (%)

100

6 Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung

12

Nilai Capaian Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (nilai)

75,07

13 IP ASN Pelabuhan Perikanan

Samudera Bitung (indeks) 72 14 Nilai PM SAKIP Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (nilai) 85

15 Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan

Samudera Bitung (nilai) 88

Dalam mencapai sasaran strategis, pada tahun 2020 PPS Bitung melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai wujud Program Pengelolaan Perikanan Tangkap dengan anggaran sebesar Rp.16.694.678.000,- dan telah direvisi menjadi Rp. 12.070.646.000,-. Pagu tersebut dilaksanakan untuk melaksanakan 5 (lima) kegiatan, sebagai berikut:

1. Pengelolaan Kapal Perikanan dan Alat penangkap Ikan (Rp. 20.000.000,-) 2. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan (Rp. 1.550.000.000,-)

(17)

3. Pengelolaan Perizinan dan Kenelayanan (Rp. 23.000.000,-) 4. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (Rp. 55.000.000,-)

5. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Tangkap (Rp. 10.422.646.000,-)

D. Rencana Aksi Penetapan Kinerja

Rencana aksi penetapan kinerja merupakan penjabaran lebih lanjut terhadap target-target yang telah disusun dan ditetapkan pada dokumen kinerja. Dokumen rencana aksi digunakan sebagai alat monitor berkala (triwulan) terhadap pencapaian indikator outpur dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk triwulan berikutnya. Rencana aksi hanya untuk menjabarkan IKU pada lampiran 1.

(18)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja PPS Bitung triwulan IV tahun 2020 dilakukan pada 5 IKU dari 15 IKU. Hasil pengukuran kinerja PPS Bitung triwulan IV tahun 2020 dengan skor kinerja 107,51. Capaian IKU PPS Bitung triwulan IV tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Capaian Kinerja Triwulan III

No Indikator Kinerja Satuan Target Target Capaian % (Tahun) Desember Desember

1

Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan

tangkap (nelayan) nelayan 25,00 25,00 25,00 100,00

2

Nilai PNBP Pelabuhan Perikanan Samudera

Bitung (Rp. Juta) Rp. Juta 1.128,00 1.128,00 1.257,00 111,44

3

Jumlah kapal perikanan yang menerapkan

logbook penangkapan ikan (Unit) unit 598,00 598,00 5.515,00 120,00

4

Persentase pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di Laut Pedalaman, Teritorial,

dan Perairan Kepulauan (%) % 100,00 100,00 100,00 100,00

5

Jumlah Lembaga Pengelola Perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia (WPPNRI) yang operasional (WPP) WPP 1,00 1,00 1,00 100,00

6

Jumlah Produksi Perikanan di Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (ton) ton 43.461,00 43.461,00 50.079,00 115,23

7

Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (dokumen) dokumen 1,00 1,00 1,00 100,00

8

Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan

Samudera Bitung (%) % 80,00 80,00 89,00 111,25

9

Jumlah awak kapal perikanan yang

tersertifikasi/terlindungi (orang) orang 50,00 50,00 1.135,00 120,00

10

Permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (lokasi) lokasi 1,00 1,00 1,00 100,00

11

Persentase penyampaian informasi perizinan pusat - daerah Pelabuhan Perikanan Samudera

Bitung (%) % 100,00 100,00 100,00 100,00

12

Nilai Capaian Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera

Bitung (nilai) nilai 75,07 75,07 81,89 109,08

13

IP ASN Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

(19)

14

Nilai PM SAKIP Pelabuhan Perikanan Samudera

Bitung (nilai) nilai 85,00 85,00 86,00 101,18

15

Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan Samudera

Bitung (nilai) nilai 88,00 88,00 91,76 104,27

B. Evaluasi IKU dan Capaian Kinerja PPS Bitung Sasaran Program 1

Pendapatan nelayan meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Pencapaian sasaran program ini diukur melalui 1 (satu) indikator yakni Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap

IKU 1 : Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap (nelayan)

Indikator kinerja ini merupakan Indikator yang merupakan kegiatan pendampingan/pelayanan konsultasi nelayan dalam rangka penyaluran pendanaan usaha nelayan. Indikator dicapai melalui jumlah nelayan yang melakukan konsultasi dalam setahun pada pojok pendanaan nelayan di PPS Bitung. Dari data pada tabel di bawah, terlihat bahwa capaian angka IKU jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap merupakan IKU baru untuk tahun 2020. Dengan target IKU Tahun 2020 sebanyak 25 orang. Realisasi tahun 2020 dibandingkan dengan target tahun 2020 sudah mencapai sebesar 100%. Kegiatan ini memiliki data dukung berupa fasilitasi permodalan perikanan tangkap melalui pojok pendanaan usaha perikanan tangkap. IKU ini merupakan IKU baru di tahun 2020 sehingga tidak dibandingkan dengan capaian triwulan IV tahun 2019.

Tabel 4. Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap (nelayan)

25 25 25 100 100

Sasaran Program 2

Ekonomi sektor perikanan tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Pencapaian sasaran program ini diukur melalui 1 (satu) indikator yakni Nilai PNBP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

(20)

IKU 2 : Nilai PNBP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (RP. Juta)

Perhitungan dari indikator ini diperoleh dari pencapaian Pendapatan Negara Bukan Pajak yang diperoleh dari pas masuk (harian dan langganan), tambat labuh, sewa lahan/bangunan, jasa kebersihan pelabuhan di PPS Bitung. Capaian IK nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung pada triwulan IV dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Rp. Juta)

1.128 1.128 1.257 111,44 111,44

Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat bahwa target PNBP di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung tahun 2020 sebesar Rp. 1.128.000.000,- dimana pada triwulan IV capaiannya sebesar Rp. 1.257 Juta,- atau 111,44% atau melebihi dari target. Tercapainya target triwulan IV dikarenakan terdapatnya denda tambat labuh. Tetapi jika dibandingkan dengan capaian pada Triwulan IV tahun 2019 maka terdapat peningkatan pendapat PNBP yang disebabkan adaanya pembayaran tambat labuh yang melebihi waktu bayar. Menyikapi hal tersebut maka untuk tercapainya target ditahun berikutnya, maka perlu dilakukan identifikasi dan pemetaan sumber PNBP di PPS Bitung yang berpotensi.

Tabel 6. Perbandingan Nilai PNBP di PPS Bitung Triwulan III Tahun 2019-2020

Nama IKU Target Capaian Target Capaian

Triwulan IV 2019 Triwulan IV 2020

Nilai PNBP di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Rp. Juta)

1.580 1.139 1.128 1.257

Pencapaian sasaran program ini diukur melalui 1 (satu) indikator yakni Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan.

Sasaran Program 3

(21)

IKU 3 : Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan (unit)

Perhitungan dari indikator ini diperoleh jumlah Logbook penangkapan ikan secara manual dan e-logbook yang terverifikasi di SILOPI. Capaian IKU jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan pada triwulan IV dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan (unit)

598 598 5.515 Diatas

120% Diatas 120%

Berdasarkan tabel 7, dapat dilihat bahwa target jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan tahun 2020 sebesar 598 unit dimana pada triwulan IV capaiannya sebesar 5.515 unit atau diatas 120%. Berdasarkan target pada triwulan IV sebesar 598 maka capaiannya sebesar diatas 120% atau melebihi dari target. Tercapainya target ini dikarenakan telah optimalnya pelaksanaan pelayanan logbook penangkapan ikan di PPS Bitung. Dan dukungan pelaku usaha perikanan tangkap yang aktif melaporkan hasil logbook penangkapan ikan ke petugas kesyahbandaran serta rajin dalam mengurus perpanjangan ijin penangkapan kapal perikanan. Tidak dapat dibandingkan antara capaian Tahun 2020 terhadap Tahun 2019 dikarenakan indikator kinerja ini merupakan indikator baru untuk tahun 2020.

Tabel 8. Perbandingan Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan Triwulan IV Tahun 2019-2020

Nama IKU Target Capaian Target Capaian

Triwulan IV 2019 Triwulan IV 2020

Jumlah kapal perikanan yang menerapkan logbook penangkapan ikan (unit)

(22)

Pencapaian sasaran program ini diukur melalui 2 (dua) indikator yakni (1) Persentase pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di Laut Pedalaman, Teritorial, dan Perairan Kepulauan dan (2) Jumlah Lembaga Pengelola Perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional.

IKU 4 : Persentase pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di Laut Pedalaman, Teritorial, dan Perairan Kepulauan (%)

Indikator kinerja ini merupakan tingkat Pemenuhan Informasi dalam rangka pelaksanaan pertemuan lembaga pengelolaan WPPNRI. Indikator yang menunjukkan lembaga pengelola WPPNRI 716 yang dilakukan kegiatan operasional dan/atau upaya pengelolaan dan/atau pemantauan dan analisis pengelolaan sumber daya ikan melalui kegiatan pertemuan dalam rangka evaluasi rencana pengelolaan perikanan (RPP).

Tabel 9. Persentase Pelaksanaan Rencana Aksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan di Laut Pedalaman, Teritorial, dan Perairan Kepulauan

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Persentase pelaksanaan rencana aksi pengelolaan sumber daya ikan di Laut Pedalaman, Teritorial, dan Perairan Kepulauan (%)

100 100 100 100 100

Upaya pelaksanaan IKU dengan melakukan aktivasi e logbook perikanan. Aktivasi logbook adalah upaya yang masuk akal dan terukur untuk menjamin WPP 716 bebas dari IUU Fishing. Dalam hal ini PPS Bitung selaku UPT yang berada di lingkup KKP berupaya mendorong pelaku usaha perikanan untuk aktif dalam mengaktivasi e logbook setiap kapal mereka. Bila kapal yang akan berlayar diwajibkan melaporkan e logbook mereka. Jika tidak Surat Persetujuan Berlayar dari syahbandar perikanan tidak akan diterbitkan. Tidak dapat dibandingkan antara capaian Tahun 2020 terhadap Tahun 2019 dikarenakan indikator kinerja ini merupakan indikator baru untuk tahun 2020.

Sasaran Program 4

Tata kelola sumber daya ikan bertanggung jawab di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

(23)

IKU 5 : Jumlah Lembaga Pengelola Perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional (WPP)

Indikator kinerja ini merupakan Indikator yang menunjukkan lembaga pengelola WPPNRI 716 yang dilakukan kegiatan operasional dan/atau upaya pengelolaan dan/atau pemantauan dan analisis pengelolaan sumber daya ikan. Capaian diukur melalui terlaksananya operasionalisasi Lembaga Pengelola Perikanan dan koordinasi lembaga Pengelola Perikanan WPPNRI 716. Indikator ini belum dilakukan pengkuran capaian dan akan diukur dan dilaporkan pada akhir tahun. Upaya yang sudah dilakukan untuk mencapai target pada indikator kinerja ini telah dilakukan pembuatan laporan harian WPP NRI 716 untuk komoditas TCT di PPS Bitung.

Tabel 10. Jumlah lembaga pengelolaa perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional

Nama IKU Target

2020

Triwulan III

% Tahun 2020

Target Capaian %

Jumlah lembaga pengelolaa perikanan Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang

operasional (WPP)

1 1 1 100 100

Upaya yang sudah dilakukan untuk mencapai target pada indikator kinerja ini telah dilakukan pertemuan tanggal 28 September di PPS Bitung. dilanjutkan acara tanggal 27 November 2020 dilakukan via daring dengan penanggung jawab kegiatan Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan. Acara tersebut diselenggarakan untuk melakukan perbaikan dalam 2020 dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan yang mengelola WPP 716 yaitu Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Gorontalo, Provinsi Kalimatan Utara, Provinsi Kalimantan Timur, dan Provinsi Maluku Utara.

Dalam pertemuan disampaikan beberapa isu berkaitan dengan pengelolaan perikanan di WPP 716, yaitu sebagai berikut:

1. Lembaga Pengelolaan Perikanan (LPP) WPP 716 akan dikelola oleh tenaga professional sesuai hasil Rakernis DJPT di Palembang namun dikarenakan pandemi Covid 19 rencana tersebut belum terlaksana;

2. Guna mendukung data yang baik, penggunaan aplikasi one data (satu data) sudah dilaksanakan di PPS Bitung dan validasi dilaksanakan setiap 2 (dua) kali dalam satu

(24)

tahun. Data yang diinput pada aplikasi tersebut merupakan data hasil pertemuan validasi DJPT;

3. PPS Bitung pada tahun 2020 sudah menerbitkan 44 sertifikat CPIB. Surplus 4 sertifikat dari target tahun ini yang berjumlah 40 buah. Namun petugas belum mampu mengakomodir permintaan sertifikat CPIB untuk Pelabuhan-Pelabuhan Binaan PPS Bitung dikarenakan belum adanya dasar hukum untuk melakukan aktivitas tersebut; 4. UPTD PPP Tumumpa meminta untuk diadakan diklat SKPI untuk nelayan setempat

agar dapat menerbitkan sertifikat CPIB.

5. Perlu adanya prosedur untuk memisah hasil tangkapan apabila kapal tersebut mempunyai dua atau lebih WPP pada SIPI-nya

6. Perlu adanya prosedur untuk kapal-kapal yang terlambat melaporkan STBLK (kedatangan) lebih dari sebulan.

7. Sudah dilaksanakan sosialisasi terkait Destructive Fishing, namun aktivitas tersebut masih tetap terjadi WPP 716

Adapun langkah tindak lanjut pertemuan adalah sebagai berikut:

1. Terkait dengan CPIB, PPS Bitung akan berkoordinasi dengan DJPT agar bisa melakukan diklat SKPI untuk Pelabuhan-Pelabuhan Binaan PPS Bitung.

2. Terkait Destructive Fishing, PPS Bitung dengan Pangkalan PSDKP Bitung akan melaksanakan sosialisasi formal bersama di sentra-sentra nelayan di Wilayah Pengelolaan Perikanan 716

Tabel 11. Perbandingan Jumlah lembaga pengelolaa perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) yang operasional Triwulan IV Tahun 2019-2020

Nama IKU Target Capaian Target Capaian

Triwulan IV 2019 Triwulan IV 2020

Jumlah lembaga pengelolaa perikanan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia (WPPNRI) yang

operasional (WPP)

(25)

Pencapaian sasaran program ini diukur melalui 6 (enam) indikator yakni (1) Jumlah Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, (2) Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, (3) Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, (4) Jumlah awak kapal perikanan yang tersertifikasi/terlindungi, (5) Permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, dan (6) Persentase penyampaian informasi perizinan pusat - daerah Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung .

IKU 6 : Jumlah Produksi Perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (ton)

Produksi Perikanan Tangkap di PPS Bitung merupakan produksi yang di daratkan oleh kapal penangkap ikan dan kapal penyangga di wilayah kerja operasional PPS Bitung. Realisasi produksi perikanan tangkap diukur dan dilaporkan secara berkala setiap bulan dan dilakukan validasi setiap triwulan. Capaian IKU jumlah produksi perikanan tangkap di PPS Bitung pada triwulan IV dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 12. Jumlah Produksi Perikanan Tangkap di PPS Bitung

Nama IKU Target

2020 Triwulan IV % Tahun 2020 Target Capaian % Jumlah produksi perikanan tangkap di PPS Bitung (Ton) 43.461 43.461 50.079 115,23 115,23

Pada tahun 2020, jumlah produksi perikanan tangkap di PPS Bitung ditargetkan sebesar 43.461 ton, dimana pada triwulan IV tercapai sebesar 50.079 ton atau 115,23% atau melebihi dari target. Produksi perikanan tangkap berdasarkan jenis ikan meliputi 5 (lima) kelompok yakni kelompok ikan, binatang kulit keras, binatang lunak, binatang air lainnya dan tumbuhan air. Jenis ikan dominan hasil tangkapan di PPS Bitung adalah jenis ikan Cakalang (Skipjack tuna), Layang (Scad), Madidihang (Yellowfin tuna) dan Tongkol krai (Frigate tuna).

Pencapaian jumlah produksi perikanan tangkap di PPS Bitung disebabkan oleh beberapa hal, yakni:

Sasaran Program 5

Produktivitas Perikanan Tangkap meningkat di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

(26)

1. Kondisi aktivitas penangkapan ikan yang tetap stabil dalam kondisi pandemic covid 19.

2. Adanya Kebijakan kapal penyangga melalui Perdirjen Perikanan Tangkap Nomor 1/PER-DJPT/2016 tanggal 26 April 2016 tentang Penangkapan Ikan Dalam Satu Kesatuan Operasi di PPS Bitung.

Tabel 13. Perbandingan Jumlah Produksi Perikanan Tangkap di PPS Bitung Triwulan IV Tahun 2019-2020

Nama IKU Target Capaian Target Capaian

Triwulan IV 2019 Triwulan IV 2020

Jumlah produksi perikanan tangkap di

PPS Bitung (Ton) 43.000 43.773 43.461 50.079

Capaian volume produksi Pada triwulan IV tahun 2020 mengalami kenaikan bila dibandingkan capaian volume produksi pada triwulan IV tahun 2019. Kenaikan ini disebabkan lancarnya aktivitas nelayan sehingga aktivitas pembongkaran ikan meningkat dikarenakan cuaca di laut sedang bersahabat.

IKU 7 : Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (dokumen)

Indikator kinerja ini merupakan Indikator yang menunjukkan dokumen pengembangan fasilitas PPS Bitung pada tahun 2020. Capaian diukur melalui tersedianya dokumen rencana pengembangan fasilitas di PPS Bitung tahun 2020. Indikator ini belum dilakukan pengkuran capaian dan akan diukur dan dilaporkan pada akhir tahun. Upaya yang sudah dilakukan untuk mencapai target pada indikator kinerja ini telah dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan fasilitas dalam menunjang kegiatan operasional pelabuhan perikanan di PPS Bitung. Keberhasilan realisasi IKU ini adalah dengan tercapainya realisasi Perencanaan rehabilitasi gedung pelayanan terpadu dan pembangunan rumah negara golongan 1 tipe D (3 unit) dan namun pengadaan sarana tersebut tidak terlaksana karena terkena pemotongan anggaran.

Tabel 14. Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020 Triwulan IV % Tahun 2020 Target Capaian % Jumlah pengembangan fasilitas Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (dokumen)

(27)

IKU 8 : Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Merupakan presentase kegiatan operasional yang dilaksanakan di pelabuhan

perikanan yang meliputi :

1. Tingkat Pelaksanaan Kesyahbandaran

2. Tingkat Penyediaan Data Perikanan Tangkap 3. Jumlah Inspeksi Pembongkaran Ikan

4. Tingkat Pelayanan Usaha Pengguna Jasa Pelabuhan Perikanan yang terstandarisasi 5. Persentase pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana Pelabuhan Perikanan

Pada indikator ini memuat kegiatan yang terkait di Operasional Pelabuhan. Merupakan indikator nilai rata-rata dari evaluasi kinerja pelabuhan perikanan yang disajikan melalui aplikasi PIPP. Evaluasi kinerja pelabuhan perikanan merupakan penilaian kegiatan operasional pelabuhan perikanan sesuai keputusan Dirjen No. 20/2015 Tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan yang ada pada aplikasi PIPP. Perhitungan dari indikator ini adalah nilai rata-rata dari nilai evaluasi kinerja pelabuhan yang disajikan setiap bulannya pada aplikasi PIPP. Capaian IKU tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung pada triwulan IV dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Tingkat Operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020 Triwulan IV % Tahun 2020 Target Capaian % Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (%) 80 80 83 104 104

Berdasarkan tabel 14, dapat dilihat bahwa target tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung tahun 2020 sebesar 80% dimana pada triwulan IV capaiannya sebesar 83% atau 104% atau melebihi dari target. Tercapainya target triwulan IV dikarenakan tercapainya beberapa indikator yang terdapat pada penilaian evaluasi kinerja PIPP. Bila dibandingkan dengan capaian triwulan IV tahun 2019, maka terdapat kenaikan capaian pada triwulan IV tahun 2020, hal ini dikarenakan telah optimalnya pelaksanaan operasional dan pelayanan jasa di PPS Bitung. Selain itu juga, ketepatan waktu petugas dalam penyampaian data dan informasi ke dalam aplikasi PIPP

(28)

Tabel 16. Perbandingan Tingkat Operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Triwulan IV Tahun 2019-2020

Nama IKU Target Capaian Target Capaian

Triwulan IV 2019 Triwulan IV 2020

Tingkat operasional Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (%)

80 81 80 83

IKU 9 : Jumlah awak kapal perikanan yang tersertifikasi/terlindungi

Indikator kinerja ini merupakan Indikator yang menunjukkan jumlah awak kapal perikanan yang mempunyai PKL. Kegiatan dalam pencapaian indikator kinerja ini berupa pelaksanaan kegiatan desiminasi Pemenuhan Dokumen Perjanjian Kerja Laut,Sertikasi HAM Perikanan dan Asuransi Dalam Rangka Perlindungan Awak Kapal Perikanan. Perjanjian Kerja Laut (PKL) di PPS Bitung fluktuatif tiap bulannya. Dari yang terkecil 18 orang sampai yang terbesar 185 orang. Dengan total di tahun ini sebesar 1.135 orang.

Tabel 17. Jumlah Awak Kapal Perikanan Yang Tersertifikasi/Terlindungi

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Jumlah awak kapal perikanan yang

tersertifikasi/terlindungi Samudera Bitung (orang)

50 50 1.135 Diatas

120

Diatas 120

Keberhasilan pencapaian IKU ini dikarenakan pelaku usaha yang mulai sadar akan kewajiban mereka untuk melindungi awak kapal mereka. Dan pihak syahbandar Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung yang selalu mengingatkan kewajiban tersebut.

IKU 10 : Permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Indikator kinerja ini merupakan Indikator yang menunjukkan pengenalan permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di sentra nelayan Satker Provinsi. Target realisasi IKU permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek oeprasional penangkapan ikan adalah 1 lokasi. Realisasi IKU ini telah tercapai pada tahun 2020. IKU ini merupakan IKU baru untuk tahun 2020. Data dukung tercapainya IKU ini dengan jumlah lokasi yang dilakukan pemantauan permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung.

(29)

Tabel 18. Permesinan Kapal Perikanan Yang Memenuhi Aspek Operasional Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Permesinan kapal perikanan yang memenuhi aspek operasional penangkapan ikan di Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (lokasi)

1 1 1 100 100

IKU 11 : Persentase penyampaian informasi perizinan pusat - daerah Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Indikator kinerja ini merupakan Indikator yang merupakan pelaksanaan kegiatan pelayanan perizinan usaha perikanan dan perizinan perikanan daerah terintegrasi berdasarkan hasil Laporan Verifikasi kapal terhadap perizinan sesuai SIUP/SIPI dan adanya kegiatan Peningkatan Pelayanan Perijinan Kapal. Indikator dicapai melalui kehadiran dalam rangka pelaksanaan Rakor Nasional Perizinan Perikaan Tangkap.

Tabel 19. Persentase Penyampaian Informasi Perizinan Pusat – Daerah Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Persentase Penyampaian informasi perizinan pusat – daerah Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (%)

100 100 100 100 100

Berdasarkan tabel diatas, target IKU Tahun 2020 yakni 100%. Dimana pelaksanaan supervisi dan evaluasi pengelolaan perizinan pusat dan daerah terlaksana keseluruhan. Kegiatan ini memiliki output kegiatan berupa pelaksanaan harmonisasi dan integrasi perizinan pusat dan daerah, Evaluasi perizinan pusat dan daerah serta sosialisasi perizinan pusat-daerah yang dilaksanakan di PPS Bitung. Belum dapat terlaksana dikarenakan wabah pandemi covid-19 yang melarang berkumpul dalam skala besar. Sehingga ada perubahan output kinerja menjadi supervisi dan evaluasi perizinan.

(30)

Pencapaian sasaran program ini diukur melalui 4 (empat) indikator yakni (1) Nilai Capaian Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, (2) IP ASN Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, (3) Tingkat Nilai PM SAKIP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, (4) Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung.

IKU 12 : Nilai Capaian Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nilai kinerja capaian pembangunan Zona Integritas menuju WBK di PPS Bitung diperoleh dari hasil penilaian Tim Penilai Internal KKP terhadap 6 (enam) Area Perubahan Reformasi Birokrasi pada komponen pengungkit dan 3 Area pada komponen hasil, yaitu:

1. Manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi;

2. Tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif,efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance;

3. SDM aparatur; SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten,kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera;

4. Akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;

5. Pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;

6. Pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat Pengukuran dan pelaporan realisasi indikator ini direncanakan pada bulan Desember 2020. Penilaian oleh Tim Penilai Internal KKP yaitu Itjen V dengan menggunakan instrumen yang sudah dirumuskan oleh Tim. Keberhasilan kegiatan ini adalah terlaksananya pemenuhan dokumen ZI WBK di PPS Bitung melalui kegiatan penerapan dan pengumpulan data pembangunan zona integritas menuju WBK di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung.

Sasaran Program 6

Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

(31)

Tabel 20. Nilai Capaian Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Nilai capaian pemangunan Zona Integritas menuju WBK Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (nilai)

75,07 75,07 81,89 109 109

IKU 13 : IP ASN Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018). Nilai Indeks Profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesional ASN KKP yang di ukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

Tabel 21. IP ASN Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

IP ASN Pelabuhan

Perikanan Samudera Bitung (Indeks)

72 72 71,65 99,51 99,51

Target IKU Indeks profesionalitas ASN Tahun 2020 dengan indeks 72. Realisasi tahun 2020 telah tercapai indeks sebesar 71,65 atau 99,51%. Meskipun sebagian besar pegawai di PPS Bitung telah terfasilitasi dalam mengikuti diklat secara online. Namun ternyata belum mencapai target dikarenakan ada pegawai yang belum sama sekali mengikuti diklat online atau belum melaporkan ke sub bagian umum.

IKU 14 : Nilai PM SAKIP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Persentase pemenuhan dokumen AKIP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung terhadap dokumen penilaian AKIP yang dipersyaratkan, antara lain :

1. Perencanaan Kinerja 2. Pengukuran Kinerja

(32)

3. Evaluasi Kinerja 4. Pelaporan Kinerja

Persentase Dokumen yang dipenuhi dibandingkan Dokumen yang dipersyaratkan. Indikator ini diukur dan dilaporkan pada akhir tahun.

Tabel 22. Nilai PM SAKIP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020 Triwulan IV % Tahun 2020 Target Capaian % Nilai PM SAKIP Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (%) 85 85 86 101 101

Telah ditandatanganinya Perjanjian Kinerja yang berisi target indikator kinerja dan dilaksanakannya kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala merupakan poin penting dalam keberhasilan pencapaian IKU tersebut. Dimana capaian kinerja tahunan dituangkan dalam Laporan Kinerja tahunan 2020.

IKU 15 : Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (Nilai)

Nilai kinerja anggaran merupakan amanat dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga. Penilaian Nilai Kinerja anggaran PPS Bitung dinilai dari pelaksanakan anggaran setiap bulan. Nilai kinerja anggaran satker dimonitoring oleh Kementerian Keuangan melalui aplikasi OM SPAN pada modul Monev PA yaitu Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) yang dinilai setiap bulan pada tanggal 12. Adapun aspek implementasi penilaian terdiri atas 12 (dua belas) komponen yakni:

1. Pengelolaan UP 2. Data Kontrak 3. Kesalahan SPM 4. Retur SP2D 5. Hal III DIPA 6. Revisi DIPA

7. Penyelesaian Tagihan 8. Rekon LPJ

9. Renkas 10. Realisasi

(33)

11. Pagu Minus 12. Dispensasi SPM

Merupakan indikator yang menunjukkan suatu nilai capaian kinerja penyerapan anggaran untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya.

Tabel 22. IKPA Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

Nama IKU Target

2020

Triwulan IV

% Tahun 2020

Target Capaian %

Nilai IKPAPelabuhan Perikanan Samudera Bitung (nilai)

88 88 91,76 104 104

Berdasarkan tabel 19, dapat dilihat bahwa target nilai kinerja anggaran lingkup Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung tahun 2020 sebesar 88 dimana pada triwulan IV capaiannya sebesar 91,76 atau 104% atau melebihi dari target.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan capaian kinerja pelaksanaan anggaran PPS Bitung Tahun 2020 adalah dengan menyampaikan data kontrak ke KPPN tepat waktu; ketepatan waktu revolving UP; ketepatan penyampaian LPJ Bendahara Pengeluaran dan Penerimaan, meningkatkan ketelitian dalam penerbitan SPM untuk menghindari retur SP2D, memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan SPM-LS Non Belanja Pegawai.

Tabel 24. Perbandingan Jumlah Kapal Perikanan Yang Menerapkan Logbook Penangkapan Ikan Triwulan IV Tahun 2019-2020

Nama IKU Target Capaian Target Capaian

Triwulan IV 2019 Triwulan IV 2020

Nilai IKPA Pelabuhan Perikanan

Samudera Bitung (nilai) 86 96,46 88 91,76

B. Akuntabilitas Keuangan

Dalam mencapai sasaran strategis, pada tahun 2020 PPS Bitung melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai wujud Program Pengelolaan Perikanan Tangkap dengan anggaran sebesar Rp.16.694.678.000,- dan telah direvisi menjadi Rp. 12.070.646.000,-. Pagu tersebut dilaksanakan untuk melaksanakan 5 (lima) kegiatan, sebagai berikut:

(34)

2. Pengelolaan Pelabuhan Perikanan (Rp. 1.550.000.000,-) 3. Pengelolaan Perizinan dan Kenelayanan (Rp. 23.000.000,-) 4. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (Rp. 55.000.000,-)

5. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Tangkap (Rp. 10.422.646.000,-)

Dari pagu anggaran tersebut diatas, realisasi keuangan triwulan IV Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung sebesar Rp. 10.900.314.727,- atau 90,30% dari jumlah pagu tahun 2020.

Tabel 26. Realisasi Keuangan PPS Bitung s/d Triwulan IV Tahun 2020

NO KODE PAGU REALISASI %

1 2337 20,000,000 17,574,600 87.87%

2337.062Permesinan kapal perikanan yang memenusi aspek

operasional penangkapan ikan 10,000,000 7,698,000 76.98% 2337.063 Perjanjian Kerja Laut (PKL) yang diterapkan 10,000,000 9,876,600 98.77%

2 2338 1,550,000,000 1,509,615,694 97.39%

2338.093Pelabuhan Perikanan Samudera )PPS) yang

diidentifikasi dan/atau ditingkatkan fasilitasnya 50,000,000 49,685,352 99.37% 2338.094Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) yang

meningkat operasionalnya 1,400,000,000 1,360,716,470 97.19%

2338.951 Layanan sarana dan prasarana internal 100,000,000 99,213,872 99.21%

3 2339 23,000,000 20,397,800 88.69%

2339.038 Sistem perizinan pusat - daerah yang terintegrasi 15,000,000 12,827,800 85.52% 2339.046 Nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap 8,000,000 7,570,000 94.63%

4 2341 55,000,000 42,485,020 77.25%

2341.049Kapal perikanan yang menerapkan logbook

penangkapan ikan 25,000,000 20,556,500 82.23%

2341.054Jumlah kelembagaan pengelolaan wilayah

pengelolaan perikanan (WPP) NRI yang operasional 30,000,000 21,928,520 73.10%

5 2342 10,422,646,000 9,310,241,613 89.33%

2342.95 Layanan dukungan managemen eselon I 610,193,000 572,489,106 93.82%

2342. 994 Layanan perkantoran 9,812,453,000 8,737,752,507 89.05%

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT Pengelolaan Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan

Pengelolaan Pelabuhan Perikanan

Pengelolaan Perizinan dan Kenelayanan

Pengelolaan Sumber Daya Ikan

Dukungan Managemen dan Pelaksanakan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

(35)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan evaluasi kinerja di PPS Bitung triwulan IV tahun 2020, dilakukan pada 15 IKU. Hasil pengukuran kinerja PPS Bitung triwulan IV tahun 2020 dengan skor kinerja 107,57.

B. Saran

Saran tindak lanjut dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target indikator ke depan antara lain:

1. Melakukan pengoperasian portal otomatis dalam kegiatan pas masuk. 2. Mensosialisasikan penerapan e logbook melalui petugas kesyahbandaran. 3. Meningkatkan kerjasama antar sektor dalam operasional pelabuhan. 4. Meningkatkan kualitas pengelolaan anggaran di PPS Bitung.

Gambar

Tabel 2. Target Kinerja PPS Bitung Tahun 2020 (Perubahan)
Tabel  3. Capaian Kinerja Triwulan III
Tabel 4. Jumlah nelayan yang terfasilitasi kredit perikanan tangkap
Tabel 6. Perbandingan Nilai PNBP di PPS Bitung Triwulan III Tahun 2019-2020
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada umumnya capaian kinerja BBPK telah mencapai target yang ditetapkan, namun terdapat 1 (satu) indikator yang realisasinya tidak mencapai target, yaitu kegiatan jasa

Pada tahun 2020, pembangunan SKPT di Kota Sabang masih menjadi indikator kinerja Direktorat Pakan dan Obat Ikan dan ditargetkan berada pada tingkat 4. Target ini bersifat

Ada beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target rata- rata tahunan.Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan, ada empat indikator yang masih dibawah target

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja PPS Bungus pada Triwulan I tahun 2020 melalui pencapaian target indikator kinerja yang diinput kedalam Sistem Pengelolaan Kinerja Kementerian

Upaya-upaya yang dilakukan pada indikator ini adalah dengan melakukan pencairan Tunjangan Insentif Guru Non-PNS. Capaian kinerja pada Triwulan IV ini sebesar 100%. Jumlah

Capaian kinerja pada triwulan 1 tahun 2019, BPBAP Takalar telah mampu merealisasikan 5 Indikator dengan rata-rata capaian sangat baik dari target triwulan yang

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET CAPAIAN B03 KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL.. NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET CAPAIAN B03

Capaian kinerja pada triwulan 1 tahun 2019, BPBAP Takalar telah mampu merealisasikan 5 Indikator dengan rata-rata capaian sangat baik dari target triwulan yang