A.
A. KonKonsep Dsep Dasasar Tar Teeoriori 1.
1. PePengngerertitian an WWaahahamm
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat atau Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat atau terus-men
meneruerus, s, tapi tapi tidtidak ak sesusesuai ai dendengan gan kenkenyatyataan. aan. WWahaham am adaladalah ah termtermasuasuk k ganganggugguan an isiisi pikiran.
pikiran. Pasien Pasien meyakini meyakini bahwa bahwa dirinya dirinya adalah adalah seperti seperti apa apa yang yang ada ada di di dalam dalam isiisi pikirannya. W
pikirannya. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk wahamaham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita skizofrenia (Yusuf dkk, !"#$. Waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita skizofrenia (Yusuf dkk, !"#$. Waham adalah keya
adalah keyakinan yankinan yang tidak sesuai dengan kenyg tidak sesuai dengan kenyataan, tetapataan, tetapi dipertahai dipertahankan nkan dan tidak dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. %eyakinan ini berasal dari pemikiran klien dapat dirubah secara logis oleh orang lain. %eyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol (&epkes ',!!!$.
yang sudah kehilangan kontrol (&epkes ',!!!$. 2.
2. ReRentntanang Reg Respspon Won Waahahamm
)&)P*+ ))&)P*+ )&)P*+ ))&)P*+ Pikiran logis Pikiran logis Persepsi akurat Persepsi akurat mosi konsisten mosi konsisten Perilaku sesuai Perilaku sesuai /ubungan sosial /ubungan sosial Proses pikir Proses pikir %adang ilusi %adang ilusi mosi01-Perilaku tidak sesuai Perilaku tidak sesuai
enarik diri enarik diri
2angguan proses pikir 2angguan proses pikir
W)/) W)/) /)345)4 /)345)4 %erusakan emosi %erusakan emosi Perilaku tidak sesuai Perilaku tidak sesuai
solasi sosial solasi sosial
3.
3. PenPenyebyebab ab PerPerilailaku ku WWaahahamm a.
a. +a+aktktor or prprededisispoposissisi wi wahahamam "
"$$ 22eenneettiiss $
$ 5e5eururibibioiolologigiss 6$
6$ 5e5eururototraransnsmimitttter er
#
#$$ 77iirruuss 8
8$$ ppsisikkoollooggii b.
b. +aktor presipitasi waham+aktor presipitasi waham "$
"$ Proses Proses pengopengolahan lahan inforinformasi masi yang yang berlebiberlebihanhan $
$ ekanekanisme isme pengpenghantarahantaran n listrik listrik yang yang abnoabnormalrmal 6$
6$ )d)dananya ya gegejaljala pa pememicuicu c.
c. 4.
4. PrProseoses Ts Teerjarjaininya Wya Wahahamam(Yusuf dkk, !"#$(Yusuf dkk, !"#$ a.
a. +a+ase kese kebubututuhahan man manunusisia rena rendadah (h (lack of human need lack of human need $$ d.
d. WWaahaham dm diaiawawali dli denengagan ten terbrbatatasasnynya bea berbrbagagai kai kebebututuhuhan pan pasasieienn baik
baik secara secara fisik fisik maupun maupun psikis. psikis. 4ecara 4ecara fisik, fisik, pasien pasien dengan dengan waham waham dapatdapat terj
terjadi adi padpada a oraorang ng dendengan gan statstatus us sossosial ial dan dan ekoekonomnomi i sansangat gat terterbatabatas.s. 9i
9iasasanyanya a papasiesien n sasangngat at mimiskiskin n dan dan memendnderierita. ta. %e%einingiginanan n ia ia ununtutuk k me
mememenunuhi hi kekebubututuhan han hihidudupnpnyya a memendndororonongngnyya a untuuntuk k memelalakukukakann kompensasi yang salah. /al itu terjadi karena adanya kesenjangan antara kompensasi yang salah. /al itu terjadi karena adanya kesenjangan antara kenyataan (
diri ( self ideal $ yang sangat ingin memiliki berbagai kebutuhan, seperti mobil, rumah, atau telepon genggam.
b. +ase kepercayaan diri rendah (lack of self esteem$
e. %esenjangan antara ideal diri dengan kenyataan serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan pasien mengalami perasaan menderita, malu, dan tidak berharga.
c. +ase pengendalian internal dan eksternal (control internal and external $ f. Pada tahapan ini, pasien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan, dan tidak sesuai dengan kenyataan. 5amun, menghadapi kenyataan bagi pasien adalah sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui, dianggap penting, dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya, sebab kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal. ingkungan sekitar pasien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan pasien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjadi perasaan. ingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan alasan pengakuan pasien tidak merugikan orang lain.
d. +ase dukungan lingkungan (environment support $
g. &ukungan lingkungan sekitar yang mempercayai (keyakinan$ pasien dalam lingkungannya menyebabkan pasien merasa didukung, lama-kelamaan pasien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. :leh karenanya, mulai terjadi kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma (superego$ yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.
e. +ase nyaman (comforting $
h. Pasien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. %eyakinan sering disertai halusinasi pada saat pasien menyendiri dari lingkungannya. 4elanjutnya, pasien lebih sering menyendiri dan menghindari interaksi sosial (isolasi sosial$.
f. +ase peningkatan (improving $
i. )pabila tidak adanya konfrontasi dan berbagai upaya koreksi, keyakinan yang salah pada pasien akan meningkat. ;enis waham sering berkaitan dengan kejadian traumatik masa lalu atau berbagai kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang$. Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. si waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain.
j.
!. Klasi"ikasi Waham a. Waham kebesaran
k. eyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, serta diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. isalnya,
<Saya ini direktur sebuah bank swasta lho ..= atau <Saya punya beberapa perusahaan multinasional =.
l. m.
b. Waham curiga
n. eyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan1mencederai dirinya, serta diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. isalnya, <Saya tahu..kalian semua memasukkan racun ke dalam makanan saya=.
c. Waham agama
o. emiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, serta diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. isalnya, < Kalau saya mau masuk surga saya harus membagikan uang kepada semua orang.=
d. Waham somatik
p. eyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu1terserang penyakit, serta diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. isalnya, <Saya sakit menderita penyakit menular ganas= , setelah pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda
kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia terserang kanker. e. Waham nihilistik
>. eyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia1meninggal, serta diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. isalnya, < Ini kan alam kubur ya, semua yang ada di sini adalah roh-roh=.
r.
#. Tana an gejala $aham ". %ognitif
a. *idak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata. b. ndi?idu sangat percaya pada keyakinannya.
c. 4ulit berpikir realita.
d. *idak mampu mengambil keputusan. . )fektif
a. 4ituasi tidak sesuai dengan kenyataan. b. )fek tumpul.
6. Perilaku dan hubungan sosial a. /ipersensitif
b. /ubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
c. &epresif d. 'agu-ragu
e. engancam secara ?erbal
f. )kti?itas tidak tepat g. 4treotif h. mpulsif i. @uriga #. +isik a. %ebersihan kurang b. uka pucat c. 4ering menguap d. 9erat badan menurun
e. 5afsu makan berkurang dan sulit tidur
f.
g.
h.
i.
j.
%. Penatalaksanaan &eis Waham a$ Psikofarmakologi waham b$ Psokoterapi
c$ @* tipe katatonik
d$ *erapi kelompok, terapi keluarga dan terapi suportif
e$
'. Konsep Asuhan Kepea$atan 1. Pengkajian
f$ *anda dan gejala dari perubahan isi pikir waham, yaitu pasien menyatakan dirinya sebagai seorang besar mempunyai kekuatan, pendidikan, atau kekayaan luar biasa, serta pasien menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau
sekelompok orang.
g$ Pasien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya, menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, rasa curiga yang berlebihan, kecemasan yang meningkat, sulit tidur, tampak apatis, suara memelan, ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa tidak percaya kepada orang lain, dan gelisah.
h$ 9eberapa hal yang harus dikaji antara lain sebagai berikut A a$ 4tatus mental
"$ Pada pemeriksaan status mental, menunjukkan hasil yang sangat normal, kecuali bila ada sistem waham abnormal yang jelas.
$ 4uasana hati (mood $ pasien konsisten dengan isi wahamnya. 6$ Pada waham curiga didapatkannya perilaku pencuriga.
#$ Pada waham kebesaran, ditemukan pembicaraan tentang peningkatan identitas diri dan mempunyai hubungan khusus dengan orang yang terkenal.
8$ )dapun sistem wahamnya, pemeriksa kemungkinan merasakan adanya kualitas depresi ringan.
B$ Pasien dengan waham tidak memiliki halusinasi yang menonjol1menetap kecuali pada pasien dengan waham raba atau cium. Pada beberapa pasien kemungkinan ditemukan halusinasi dengar.
b$ 4ensorium dan kognisi
"$ Pada waham, tidak ditemukan kelainan dalam orientasi, kecuali yang memiliki waham spesifik tentang waktu, tempat, dan situasi.
$ &aya ingat dan proses kognitif pasien dengan utuh (intact $.
6$ Pasien waham hampir seluruh memiliki daya tilik diri (insight $ yang jelek. #$ Pasien dapat dipercaya informasinya, kecuali jika membahayakan dirinya,
keputusan yang terbaik bagi pemeriksa dalam menentukan kondisi pasien adalah dengan menilai perilaku masa lalu, masa sekarang, dan yang direncanakan. i$ j$ k$ 2. Diagnosis l( Pohon &asalah m$ n$ o$
Risiko kerusakan komunikasi verbal Perubahan proses pikir: waham
p$ >$ r(
s$ Diagnosis Kepera$atan
". 'isiko kerusakan komunikasi ?erbal berhubungan dengan waham. . Perubahan proses pikirA waham berhubungan dengan harga diri rendah. t$
3. Ren)ana *nter+ensi
u$ nter?ensi %eperawatan (Purba, !!C$. ?$ 5 o. w$ &iagno sa %eperawatan D$ Perencanaan y$ nter?ensi z$ 'asio nal ac$ *ujuan ad$ %riteria /asil
ag$ ". ah$ 2angg uan proses pikirA Waham ai$ *uj uan 3m um A aj$ %li en dap at ak$ ber ko mu nik asi den gan al$ baik dan terarah. am$ * 3% " A an$ %li en dap at me mbi na ao$ hub ung a>$ %riteria ?aluasiA 6 kspresi wajah bersahabat # )da kontak mata.
8 au berjabat tangan. B au menjawab
salam.
E %lien mau duduk berdampingan. C %lien mau mengutarakan isi perasaannya. ar$ akukan 4P ". as$ 9ina hubungan saling percaya at$ dengan mengguna kan prinsip komunika si teraupetik. • 4apa klien dengan ramah baik ?erbal maupun non ?erbal • Perkenalkan diri dengan sopan • *anyakan nama lengkap dan nama yang
disukai klien. • ;elaskan tujuan pertemuan • ;ujur dan menepati janji • *unjukkan rasa a?$ / ub un ga n sa lin g pe rc ay a m en ja di aw$ dasar int er ak si se la nj ut ny a da la
an sali ng ap$ percaya empati dan menerima klien dengan apa adanya. au$ m aD$ m e m bi na kli en da la m be ri nt er ak si ay$ de ng an ba ik da n be na r, se hi ng ga az$ kli en m au m en gu tar ak an isi ba$ perasa annya.
bb$ bc$ bd$ *3% A be$ %lien dapat mengidentifika sikan kemampuan yang dimiliki. bf$ %riteria ?aluasi A ". %lien dapat mempertahankan akti?itas sehari-hari . %lien dapat mengontrol wahamnya. bg$ akukan 4P • 9eri pujian pada
penampilan dan kemampuan klien yang realistis • &iskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu
dan saat ini. • *anyakan apa yang bisa dilakukan (kaitkan dengan akti?itas sehari-hari dan perawatan diri$ kemudian anjurkan untuk melakukan saat ini.
• ;ika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perawat perlu memperhatikan bahwa klien sangat penting. bh) einf orcement positif dapat meningkatka n kemampuan yang dimiliki oleh klien dan harga diri
klien. bi$ bj$ bk$ bl$ %lien terdorong untuk memilih bm$ akti?it as seperti sebelumnya bn$ tentan g akti?itas yang pernah bo$ dimili ki oleh klien. bp$ &eng an mendengarka n klien akan merasa lebih diperhatikan sehingga klien akan mengungkap kan perasaannya b>$ br$ bs$ *3% 6 A bt$ %lien dapat mengidentifika si bu$ kebutu han yang tidak
b?$ %riteria ?aluasi A ". %ebutuhan klien terpenuhi . %lien dapat melakukan akti?itas secara terarah. • :bser?asi kebutuhan klien sehari-hari • &iskusikan kebutuhan klien yang
tidak terpenuhi selama dirumah maupun di '4. bw$ :bser ?asi dapat mengetahui kebutuhan klien. bD$ &eng an mengetahui
dimiliki. 6. %lien tidak menggunakan1me
mbicarakan wahamnya.
• /ubungkan
kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham • *ingkatkan akti?itas yang dapat memenuhi kebutuhan
klien dan memerlukan waktu
dan tenaga. • )tur situasi
agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya. kebutuhan yang tidak terpenuhi maka dapat by$ diketa hui kebutuhan yang akan diperlukan. bz$ ca$ &eng an melakukan akti?itas klien tidak akan lagi menggunaka n isi cb$ waha mnya. cc$ &eng an situasi tertentu klien akan dapat mengontrol wahamnya. cd$ ce$ cf$ *3% # A cg$ %lien dapat berhubungan dengan realitas. ch$ %riteria ?aluasi A ". %lien dapat berbicara dengan realitas. . %lien mengikuti *erapi )kti?itas %elompok. • 9erbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, realitas orang lain, waktu dan
tempat$. • 4ertakan klien dalam terapi akti?itas kelompokA orientasi realitas. • 9erikan pujian tiap kegiatan positif yang dilakukan oleh klien. ci$ cj$ ck$ einf orcement adalah penting untuk meningkatka n kesadaran cl$ klien akan realitas. cm$ Pujian dapat memoti?asi klien cn$ untuk meningkatka n kegiatan co$ positif nya.
cp$ c>$ cr$ *3 % 8 A cs$ %lien dapat menggunakan obat dengan benar. ct$ %riteria ?aluasiA ". %lien dapat menyebutkan manfaat, efek samping dan dosis
obat. . %lien dapat mendemonstrasik an penggunaan obat dengan benar. 6. %lien dapat memahami akibat berhentinya mengkonsumsi obat tanpa konsultasi. #. %lien dapat menyebutkan prinsip lima benar
dalam penggunaan obat. cu$ c?$ akukan 4P 6 &iskusikan dengan klien dan
keluarga tentang obat, dosis, dan
efek samping obat dan akibat
penghentian. &iskusikan perasaan klien setelah minum obat. 9erikan obat dengan prinsip lima benar dan obser?asi setelah minum obat. cw$ :bat dapat mengontrol waham yang dialami oleh klien dan dapat membantu penyembuha n klien. cD$ cy$ cz$ *3% B A da$ %lien dapat dukungan dari keluarga. db$ %riteria ?aluasi A ". %eluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. . %eluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan tindakan untuk merawat klien dengan waham. • &iskusikan dengan keluarga tentang A 2ejala waham @ara merawat ingkungan keluarga !ollow up dan obat. • )njurkan keluarga melaksanakan dengan bantuan perawat. dc$ Perhat ian keluarga dan pengertian keluarga akan dapat membantu klien dalam mengendalik an wahamnya. dd$ de$ df$ dg$ dh$
di$
j( DA,TAR P-TAKA dk$
dl$
dm$ Yusuf, 'izky +itryasari P%, /anik ndang 5ihayati. !"#. Buku Ajar Kesehatan Keperawatan Jiwa. ;akartaA 4alemba edika
dn$ &epkes '. !!!. Kepera$atan /i$a0 Teori an Tinakan Kepera$atan /i$a. ;akartaA &epkes '
do$ Purba dkk. (!!C$ Asuhan Kepera$atan Paa Klien engan &asalah Psikososial. edanA 343 Press dp$ d>$ dr$ ds$ dt$ du$ d?$ dw$ dD$ dy$ dz$ ea$ eb$ ec$ ed$ ee$ ef$ eg$ eh$ ei$ ej$ ek$ el$ em$ en$ eo$ ep$ e>$ er$ es$ et$ eu$
e+( APRA KA-
e$( A-A K5P5RAWATA PADA PA*5 e6( D57A WAA&
ey( e8( "a( "b( ")( "( "e( 5 ""( ART*A* . '**9 Kep "g( 1!3111:4# "h( "i( "j( "k( PR7RA& PR,5* 5R
"l( 5KA T*77* *&- K55ATA "m( ;*TRA -ADA &AD*R* K-PA7
"n( 2:1# fo)