• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembelajaran Laboratorium Dan Pembelajaran Klinik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Pembelajaran Laboratorium Dan Pembelajaran Klinik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Pembelajaran Laboratorium

dan Pembelajaran Klinik

Oleh: Totok Harjanto

Tanggal: 1 November 2011

A. KONSEP PENGALAMAN BELAJAR

PRAKTIKA (LABORTORIUM / SKILLS

LAB)

1. TUJUAN

PENDIDIKAN

KEPERAWATAN

Menghasilkan lulusan sbg perawat

profesional yg mempu melaksanakan

praktek keperawatan ilmiah di

berbagai

tatanan

pelayanan

kesehatan

Sikap & kemampuan profesional

ditumbuhkan & dibina sepanjang

proses pendidikan

2. SIKAP & TINGKAH LAKU :

a. Kepekaan

b. Ketekunan

c. Keuletan

d. Kejujuran

3. Macam ranah (tata nilai) yg perlu

dimiliki oleh peserta didik:

a.

pengetahuan

b. sikap/perilaku

c. keterampilan

4. Perubahan Pola

Pengetahuan

sikap

keterampilan

5. PENGALAMAN BELAJAR PRAKTIKA

Merupakan proses pembelajaran di

laboratorium

dlm

rangka

memperkuat teori/pengetahuan yg

didapat dg pengalaman belajar

lain

Strategi

rancangan

PBP

merupakan

pengintegrasian

antara teori & keterampilan dasar

keperawatan

Pada pembelajaran praktika terjadi

proses aplikasi konsep-konsep dari

teori dalam praktik klinik dan

memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk mendapatkan

kemampuan

baik

sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan

dasar

profesional

sebagai

persiapan

melakukan

pembelajaran klinik

6. TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIKA

Memahami,

menguji

&

menggunakan konsep konsep

utama

mengembangkan keterampilan

teknikal,

intelektual

&

interpersonal

menemukan prinsip prinsip &

mengembangkan wawasan melalui

latihan praktek

mempergunakan keterampilan

penyelesaian masalah

7. Skills Acquisiton

8.

Teori Anderson: Skill Acquisition

Fase Kognitif:

-

Mempelajari secara

Verbal konsep dari Skills

-

Learning: WHAT

Fase Kompilasi:

-

Mempelajari cara

mengerjakan Skills

-

Learning: HOW

Fase Automatisasi:

Pengetahu

an

sikap

keterampil

an

KLASI

K

INOVA

TIF

Pemul

a

Takes so times. Trial & Error Very difficult & Struggli ng phase Needs effort & practice.

(2)

-

Efektif & Efisien

-

Variasi kasus

-

Tanpa Error

9.

KELEBIHAN

PEMBELAJARAN

LABORATORIUM /SKILLS LAB

a. Berlatih trial and error

b. Ketrampilan yang rumit dapat

dilatih secara bertahap

c. Keterampilan yang integratif

(koqnitif, afektif, dan psikomotor)

dapat dicapai

d. Mahasiswa

dapat

saling

periksa/mencoba

e. Tidak tergantung pasien

f. Dapat dilakukan sejak dini

g. Komentar dapat dilakukan secara

langsung

h. Meningkatkan rasa percaya diri

mahasiswa

i.

Mengurangi kendala emosional

pada waktu kontak dengan

pasien

10.Ciri

ciri

Keterampilan

Keperawatan Klinik

a. Dilakukan sejak awal pendidikan

b. Latihan dimulai dengan teori,

dilanjutkan dg latihan yg makin

nyata, dan akhirnya dg situasi

mendekati keadaan sesungguhnya

(dg kasuistik)

c. Jenis latihan disesuaikan &

dipadukan dg topik kegiatan

belajar

d. Latihan dpt dilakukan tahap demi

tahap

e. Keterampilan yg pernah dilakukan

dpt diulang pada tahap berikutnya

11.LATIHAN CARA KETERAMPILAN

a. Memahami petunjuk

b. Melihat audiovisual

c. Mencoba melakukan sendiri

d. Melihat demonstrasi intruktur

e. Melakukan sendiri berkali kali

f. Evaluasi keterampilan

12.Disain Instruksional PBP (KEMP,

1977)

13.Model Pembelajaran Parktika

a. Personalized System of Instruction

b. Audio Tutorial Method

c. Computer Assisted Learning

d. Learning Aids Laboratory (Clinical

workshop)

e. Modular laboratory

f. Integrated Laboratory

g. Project Work

h. Participation in Research

14.Bagaimana peran dosen ?

a. Menyusun

silabus/kurikulum

keterampilan

b. Membuat

buku

petunjuk

keterampilan

c. Mengadakan training of trainer

d. Mengadakan training of observer

(evaluator)

e. Mengatur pelaksanaan pendidikan

f. Menyediakan alat/naracoba/bahan

15.Apa sarana/pasanara yg perlu

disiapkan ?

a.

Ruangà dg setting rumah sakit

b. Perangkat keterampilan sesuai

kompetensi + bahan habis pakai

c. Alat bantu aodio-visual

d. Model (dummies)

e. Perpustakaan

f. Skenario/panduan

g. Naracoba

h. Petugas

i.

B.

STRATEGI PEMBELAJARAN KLINIK

AHL

(3)

K eperaw atan Indonesia saat ini berada pada aw al proses profesionalisasi Proses terw ujudnya K ep eraw atan sbg profesi

Sistem pendidikan tinggi keperaw atan merup. faktor yg sangat

m enentukan keberhasilan tsb m am pu m elaksanakan proses pem belajaran,

pengem bangan & pem anfaatan berbagai sum ber daya pendidikan yg dim iliki (staf &

R S pendidikan), serta kem am p. m engelola & m engem bangkan institusi pendidikan.

1. Pengertian

Pendidikan klinik merupakan bentuk

teaching learning yang fokus dan

melibatkan mahasiswa dan pasien.

Mahasiswa lebih banyak dipaparkan

kepada pasien dan

permasalahannya (masalah

kesehatan/ penyakit)

(Spencer,2003)

Pendidikan klinik merupakan bentuk

teaching learning yang fokus dan

melibatkan mahasiswa dan pasien.

Mahasiswa lebih banyak dipaparkan

kepada pasien dan

permasalahannya (masalah

kesehatan/ penyakit) (Nursalam,

2002)

2.

Proses Transformasi Perilaku

Praktek nyata dlm bidang

keprofesian yg dilaksanakan dg

“benar” & “baik”

“Komunitas profesional” yg

melaksanakan praktek profesional

“Role model” dlm bidang

keprofesian, khususnya pada

pelaksanaan praktek profesional

“lingkungan dan suasana kondusif

untuk transformasi perilaku

Melaksanakan keperawatan dg

benar (scientific) & baik

(ethical)

Menerapkan proses keperawatan

(nursing process)

Menampilkan sikap/tingkah laku

profesional (professional

attitude)

Menerapkan keterampilan

profesional

(profesional skills) :

interpersonal, teknikal &intelektual

3. Pelaksanaan Pengalaman Belajar

Klinik

Belajar aktif, mandiri, dan belajar di masyarakat

4.

Proses Pembelajaran

5.

Metode pengajaran klinik

Expriential

Pemecahan masalah

Konferensi

Observasi

Multimedia

Self directed

Perseptorship dan model lain

yang dipusatkan pda praktik à

Penugasan tertulis Peer review Visite / round studi kasus Field trip

(4)

6.

Bed side teaching

metode bimbingan kepada peserta

didik yang dilakukan disamping

tempat tidur klien meliputi kegiatan

mempelajari kondisi klien dan

asuhan keperawatan yang

dibutuhkan klien

.

Tujuan

Peserta didik mampu

menguasai ketrampilan

procedural

Menumbuhkan sikap

professional

Mempelajari perkembangan

biologis/fisik

Melakukan komunikasi

dengan pengamatan

langsung

Tahapan

Briefing

Expectations

Demonstration

Spesifik feedback

Inclusion of microskills

Debriefing

Education

Pelaksanaan

Adanya kesiapan fisik maupun

psikologis dari pembimbing

klinik peserta didik dan klien

Jumlah peserta didik dibatasi

idealnya 5-6 orang

Diskusi di awal dan akhir

demonstrasi didepan klien

dilakukan seminimal mungkin

Lanjutkan dengan

redemonstrasi

Kaji permasaahan peserta didik

sesegera mungkin terhadap apa

yang dilakukan

Kegiatan yang

didemonstrasikan adalah

sesuatu yang belum pernah

diperoleh peserta didik

sebelumnya,atau apabila

peserta didik menghadapi

kesulitan penerapannya.

7.

Ronde Keperawatan

Kegiatan yang bertujuan untuk

mengatasi masalah keperawatan

pasien yang dilaksanakan oleh

perawat disamping melibatkan

pasien untuk membahas dan

melaksanakan asuhan

keperawatan.

Pada kasus tertentu harus

dilakukan oleh Primary nurse dan

atau Konselor, Kepala Ruangan,

Associate nurse yang perlu juga

melibatkan seluruh anggota tim

kesehatan

(Nursalam, 2002)

(

Karakteristik ronde

keperawatan :

Pasien dilibatkan secara

langsung.

Pasien merupakan fokus

kegiatan.

PA, PP dan konselor melakukan

diskusi.

Konselor memfasilitasi

kreatifitas.

Konselor membantu

mengembangkan kemampuan

PA, PP dalam meningkatkan

kemampuan mengatasi

masalah

Tujuan :

Menyelesaikan masalah pasien

melalui pendekatan berpikir

kritis.

Menumbuhkan cara berfikir

kritis dan sistimatis dalam

pemecahan masalah

keperawatan klien

Memberikan tindakan yang

berorientasi pada masalah

keperawatan klien

Meningkatkan kemampuan

validitas data pasien.

Meningkatkan kemampuan

menentukan diagnosa

keperawatan.

Meningkatkan kemampuan

justifikasi.

Meningkatkan kemampuan

menilai hasil kerja.

Meningkatkan kemampuan

memodifikasi rencana asuhan

keperawatan

Melaksanakan asuhan

keperawatan secara

menyeluruh.

MANFAAT :

Masalah pasien dapat teratasi

Membangun dan membina

sarana dan prasarana untuk

keterlaksanan pengalaman

belajar klinik peserta didik keperawatan

(5)

Kebutuhan pasien dapat

terpenuhi

Terciptanya komunitas

keperawatan yang propesional

Terjalinnya kerjasama antar

tim.

Perawat dapat melaksanakan

model asuhan keperawatan

dengan tepat dan benar.

8.

Pembimbing Klinik

Who am I teaching?

What am I teaching?

How will I teach it?

How will I know if the students

understand?

9.

Sifat yang perlu dimiliki

oleh Pembimbing klinik

(Hays, 2005)

a. Memotivasi mahasiswa untuk

belajar

b. Kemampuan komunikasi

yang efektif

c. Memahami kebutuhan

mahasiswa

d. Sadar akan keahlian sebagai

praktisi dan pembimbing

e. Respek terhadap mahasiswa

f. Adil dan demokratis

g. Bertannggungjawab

h. Original & entertaining

i. Selalu siap & Percaya diri

10.

Kompetensi Pembimbing

Klinik

a. Kemampuan memotivasi

mahasiswa

b. Pengetahuan tentang ilmu klinik

dan prinsip-prinsip

pembelajaran

c. Kemampuan mengobservasi

mahasiswa

d. Mempunyai attitude yang baik

e.

Kemampuan sebagai fasilitator

pembelajaran

f. Mampu sebagai role model

g. Life-long learner

Challis et al. (1998) cit.

Kilminter dan Jolly (2000)

Pembimbing klinik yang efektif harus

mengajarkan pada mahasiswa yang

dibimbingnya beberapa hal ini:

Tanggung jawab pengelolaan pasien

dan terlibat di dalamnya

Kesempatan untuk melakukan

prosedur keterampilan

Kesempatan untuk mereview pasien

Memberi feedback yang langsung dan

konstruktif

Pembimbing klinik yang efektif harus

mempunyai:

empati, dukungan, pengarahan, pengetahuan

yang memadai, perhatian , berminat dalam

hal membimbing, dan fokus pada praktik.

Proctor (1994), Watkins (1990) cit. Kilminter

dan Jolly (2000)

11.

Peran pembimbing Klinik

Motivator

Fasilitator / katalisator

Observer

Role model

Evaluator

12.

Keterlibatan peserta didik

-

Mahasiswa sebagai subyek

utama/ student center

-

Mahasiswa sebagai problem

solver

-

Mahasiswa belajar lebih integral

-

Mahasiswa didampingi langsung

oleh ahli

-

Mahasiswa banyak kesempatan

belajar mandiri

13.

Karakteristik Pembimbing

Klinik yang Efektif dalam

Keperawatan

Reilly, Obermann (2002)

Pengetahuan dan Kompetansi

Klinis

Ketrampilan mengajar

Hubungan dengan peserta didik

Karakteristik Personal

14.

Evaluasi Pembelajaran

Klinik

Mengukur kualitas

pembelajaran

Kehadiran & ketepatan waktu

mhs

Partisipasi dalam kegiatan

pembelajaran

Evaluasi oleh mahasiswa

Membangun dan membina

sarana dan prasarana untuk

keterlaksanan pengalaman

belajar klinik peserta didik keperawatan

(6)

Evaluasi antar mahasiswa

Evaluasi pakar

Self-assessment

Kemajuan siswa

15.

Instrumen evaluasi

o

Kuesioner survey

o

Focus groups

o

Peer observe

o

mencatat/merekam proses

pembelajaran

16.

Penilaian di setting klinik

Penilaian Formatif

: dilakukan

selama proses pembelajaran

berlangsung untuk memberi

feedback pada mahasiswa

Contoh: lembar presensi,

laporan kasus mingguan,

lembar evaluasi perilaku

mahasiswa

Penilaian Sumatif :

dilakukan

di akhir program

Contoh : ujian akhir stase

17.

A Simple Model Of

Competence

18.

The developmentof clinical

skills /competence /performance

19.

20.

SARANA KESEHATAN (Bab

III ps 57 UU No 23 th 1992)

a. Sarana kesehatan berfungsi

untuk melakukan upaya kes

dasar atau upaya kes rujukan

dan atau upaya kesehatan

penunjang

b. Sarana kesehatan dlm

penyelenggaraan kegiatan

sbgmn dimaksud dlm ayat (1)

tetap memperhatikan fungsi

sosial

c. Sarana Kesehatan dpt juga

dipergunakan untuk

kepentingan pendidikan dan

pelatihan serta penelitian dan

pengembangan IPTEK di bid.

Kesehatan

21.

Tugas dan Fungsi Rumah

sakit

Tugas Rumah sakit:

Memberikan yankes paripurna,

pendidikan dan pelatihan,

pengembangan serta penapisan

teknologi bidang kesehatan

Fungsi Rumah sakit

Memelihara dan meningkatkan

kesehatan perorangan

Menyelenggarakan pendidikan

dan pelatihan tenaga

kesehatan

Penelitian dan pengembangan

serta penapisan teknologi

bidang kesehatan

22.

Trilogi sistem pendidikan

profesi keperawatan

23.

Bgmn Menjadi Rumah Sakit

Pendidikan untuk Lahan

Praktek Mahasiswa?

Identifikasi masalah yg terkait

Penyusunan jadwal Praktek

Lahan

Praktek

sarana utama

terlaksananya proses transformasi perilaku peserta didik menjadi perawat professional

Membangun dan membina

sarana dan prasarana untuk

keterlaksanan pengalaman

belajar klinik peserta didik keperawatan

(7)

Menjalin kemitraan

Memenuhi kriteria sbg lahan

praktek

24.

Kriteria Lahan Praktek

Rumah Sakit

(PPSDM-PUSDIKNAKES DEPKES RI)

a. Rumah sakit pendidikan

b. RS tipe A,B,C, atau yg telah

terakreditasi minimal 3 layanan

meliputi: layanan askep, medis,

SDM

c. RS Khusus yg telah

terakreditasi:RS Jiwa, RS Mata,

RS Kusta, RS Bersalin, RS

Jantung dan unit pelayanan

klinik sesuai tuntutan kurikulum

d. Memiliki instruktur klinik sesuai

kualifikasi (rasio 1 : 5)

e. Tersedia tindakan universal

precaution

f. Tersedia fasilitas AVA,

perpustakaan

g. Tersedia sarana hygiene

sanitasi

h. Tersedia berbagai jenis kasus

sesuai dg kompetensi yg akan

dicapai :KDM, KMB,JIWA, ANAK,

MATERNITAS, GADAR/ICU

i.

Memiliki MoU

j.

Tersedia tempat untuk kegiatan

pre & post conference, diskusi,

presentasi,seminar, evaluasi

25.

Kriteria Lahan Praktek

Puskesmas

(PPSDM-PUSDIKNAKES DEPKES RI)

a. Menyelenggarakan program

pokok Puskesmas

b. Tersedia dan atau

memungkinkan dikembangkan

wilayah binaan

c. Memiliki instruktur klinik sesuai

kualifikasi (rasio 1 : 5)

d. Tersedia berbagai jenis kasus

sesuai dg kompetensi yg akan

dicapai: Kep Komunitas,

keluarga, gerontik

e. Memiliki kasus keluarga resiko

tinggi

f. Tersedia sarana hygiene

sanitasi

g. Memiliki MoU

h. Tersedia tempat untuk kegiatan

pre & post conference, diskusi,

presentasi,seminar, evaluasi

i.

Tersedia tindakan universal

precaution

j.

Tersedia fasilitas AVA,perpust

26.

Kriteria yg hrs dipenuhi

lahan praktek pend. Kes.

(keperawatan)

Terdapat pelayanan / asuhan

keperawatan professional dg

bbg kekhususan yg diperlukan,

yg dilaksanakan oleh perawat

profesional

Manajemen rumah sakit

memungkinkan bbg kegiatan

pengembangan pengalaman

belajar klinik, penelitian, dan

pengabdian kpd masyarakat

dilaksanakan

Teknologi / metodologi

keperawatan, termasuk

teknologi maju utk

melaksanakan asuhan

keperawatan dpt diterapkan

Kegiatan penelitian

keperawatan dpt dilaksanakan,

Kegiatan dlm proses penapisan

dan penerapan / adaptasi

teknologi keperawatan dpt

dilaksanakan

Iklim dan lingkungan, terutama

hubungan interpersonal dan

kepemimpinan, memungkinkan

terlaksananya proses

pendidikan, penelitian dan

pengabdian kpd masyarakat,

termasuk pelayanan / asuhan

keperawatan

Lingkungan kerja yg sehat,

aman, dan nyaman

Tersedia cukup staf / staf

profesional dan peralatan

Tersedia bahan / materi yg

cukup utk pelaksanaan

pendidikan, penelitian

keperawatan, dan pelayanan /

asuhan keperawatan, dlm

rangka penerapan teknologi

keperawatan maju dan tepat

guna

Terdapat komunitas profesional

keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

Guru  meminta  peserta  didik  untuk  membaca   sebentar  tentang  peran daerah tempat  tinggal

 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dalam kelompok untuk mengamati, mengidentifikasi dan menanyakan permasalahan dalam lembar kerja peserta didik berkaitan

Guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk membaca buku peserta didik, bahan ajar atau sumber lain dan meminta peserta didik bekerja sama dalam kelompok

Praktik Klinik Sanitasi meliputi aktivitas memberi pelayanan kepada individu secara langsung yang meminta Konsultasi Sanitasi Lingkungan, pembelian sanitizer (anti

a) Kesempatan kontak dengan klien untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam merawat klien. b) Tujuan praktik harus dipenuhi oleh peserta didik maupun pembimbing klinik

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati beberapa permasalahan yang terkait dengan keunikan gerak tari tradisional berdasarkan pola lantai.. Peserta didik

perkembangan teori dan praktik epidemiologi -Memberi contoh aplikasi epidemiologi dalam kesehatan masyarakat Mampu mendiskusikan definisi, perkembangan epidemiologi dan memberi

Penerapan Pembelajaran Discovery Learning 1 Melakukan Stimulasi/Pemberian Rangsangan kepada peserta didik stimulation 2 Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi