• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI VIDEO TEASER PROMOSI CANDI CETHO KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI VIDEO TEASER PROMOSI CANDI CETHO KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKSI VIDEO TEASER PROMOSI CANDI CETHO KABUPATEN KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-Syarat guna Memperoleh Derajat Sarjana

Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik Elektro dan Informatika

Universitas Surakarta

Disusun Oleh : Nama : Bayu Mukti

NIM : 201022035

Pembimbing 1 : Ramadhian Agus Triono, S.Kom., M.M. Pembimbing 2 : Jani Kusanti, S.Kom.

Program Studi : Teknik Informatika

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ... ... i

Lembar Pernyataan Penulis ... ii

Lembar Persetujuan ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

Daftar Isi ... v

Abstract ... 1

Abstraksi ... 2

1 Pendahuluan ... 2

1.1 Latar Belakang Masalah ... 2

1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Batasan Masalah ... 3 1.4 TujuanPenelitian ... 3 1.5 Manfaat Penelitian ... 3 1.6 Metodelogi Penelitian ... 3 2 Landasan Teori ... 4

(6)

vi

2.1 Pengertian Multimedia ... 4

2.2 Pengertian Multimedia Linear ... 4

2.3Komponen Multimedia Linear ... 4

2.4Teaser ... 5

2.5 Teknik Pengambilan gambar . ... 5

2.6 Posisi Kamera . ... 5

2.7 Jenis Shot . ... 5

2.8 Tinjauan Pustaka . ... 5

3Analisis dan Perancangan Video Teaser ... 7

3.1 Analisis ... 7

3.2 Sistem Pendukung Multimedia ... 7

3.3 Kerangka Pemikiran ... 8

3.4 Pembuatan Video Teaser ... 8

3.4.1Pra Produksi ... 8

3.4.2 Produksi ... 9

3.4.3 Pasca Produksi ... 9

4. Implementasi ... 9

(7)

vii

5 Penutup ... 10

5.1 Kesimpulan ... 10

5.2 Saran ... 10

(8)

1

PRODUKSI VIDEO TEASER PROMOSI CANDI CETHO KABUPATEN KARANGANYAR

Bayu Mukti, Ramadhian Agus T, S.Kom., M.M., Jani Kusanti, S.Kom. Program Studi Teknik Elektro Dan Informaatika

Email : Bayuplan@gmail.com

ABSTRACT

Based on the SWOT analysis of previous research, the weakness of Cetho, namely the promotion of a less than optimal, whereas Cetho have historical value and cultural strength is high, beautiful scenery, good facilities, tourist sites convenient. There are opportunities that are identified on a high level of tourist interest.

The purpose of this study is to make a product that is Linear Multimedia teaser video as a promotional tool to attract tourists. Through the making of the video teaser is expected to inform the public about the existence Cetho.

In this study the authors used observational research methods, literature, analysis, planning, design, manufacture (recording, editing, rendering), testing, implementation. The teaser video using advanced storylines that are packed in the delivery of information that describes the concept of tranquility. With the AVCHD recording format, video format MPEG4 / H.264 and audio formats Dolby Digital better than HDV or MiniDV format.

Teaser video made in the form of CD / VCD and DVD, so it can be used for presentations anywhere. Cetho are archaeological sites that do not have a product in the form of Linear Multimedia Video Teaser.

Results from the teaser video creation based on the test results to the user is the creative concept of 97% 1 3% is not attractive draw, 2 Votes 0% 100% Good has not been good, 3 93% Good Picture 7% not well, 4 Information 87 % Good 7% not well, 97% 5. Feasibility publication worth 3% is not feasible.

Keywords: Video Teaser Cetho Karanganyar; XVIII-104 pages, 55 Picture

(9)

2

ABSTRAKSI

Berdasarkan analisis SWOT dari peneliti sebelumnya, kelemahan dari Candi Cetho, yaitu promosi yang kurang optimal, padahal Candi Cetho memiliki kekuatan nilai sejarah dan budaya yang tinggi, pemandangan indah, sarana yang baik, lokasi wisata yang nyaman. terdapat peluang yang teridentifikasi mengenai tingkat minat wisatawan yang tinggi.

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat produk Multimedia Linear yaitu video Teaser sebagai sarana promosi yang menarik minat wisatawan. Melalui pembuatan video teaser ini diharapkan dapat memberitahu masyarakat tentang keberadaan Candi Cetho.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian observasi, kepustakaan, analisis, perencanaan, perancangan, pembuatan (recording,

editing, rendering), uji coba, implementasi. Video Teaser ini menggunakan alur

cerita maju yang dikemas dalam konsep penyampaian informasi yang menggambarkan ketenangan. Dengan format recording AVCHD, format video MPEG4/H.264 dan format audio Dolby Digital yang lebih baik dari format HDVatau MiniDV.

Video Teaser dibuat dalam bentuk CD/VCD dan DVD, sehingga dapat digunakan untuk presentasi di manapun. Candi Cetho adalah situs purbakala yang belum memiliki produk Multimedia Linear berupa video Teaser.

Hasil dari pembuatan video Teaser berdasarkan hasil uji coba kepada user adalah 1. Konsep kreatif 97% menarik 3% belum menarik, 2. Suara 100% Baik 0% belum Baik, 3. Gambar 93% Baik 7% belum baik, 4. Informasi 87% Baik 7% belum baik, 5. Kelayakan publikasi 97% layak 3% belum layak.

Kata kunci:Video Teaser Candi Cetho Kabupaten Karanganyar;

1. PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar belakang masalah dari penelitian, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian.

1.1. Latar Belakang Masalah

Pariwisata Candi Cetho Kabupaten Karanganyar memiliki kelemahan dalam promosi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, (Santi, 2010) menyimpulkan kelemahan dari Candi Cetho, yaitu promosi yang kurang optimal, padahal Candi Cetho memiliki kekuatan nilai sejarah dan budaya yang tinggi, pemandangan indah,

sarana yang baik, lokasi wisata yang nyaman. Penelitian tersebut juga menyimpulkan terdapat peluang yang teridentifikasi mengenai tingkat minat wisatawan yang tinggi.

Dalam penelitian (Santi, 2010) terdapat data yang diperoleh dari wawancara terhadap Drs. Nugroho Hari Widiyanto, M.Si. selaku Kepala Bidang Kebudayaan bahwa media promosi Candi Cetho dengan menggunakan website tidak berjalan dengan baik dikarenakan tidak adanya dana berkelanjutan dan sumber daya manusia yang kurang mendukung.

(10)

3 Menurut penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, (Nastiti, 2013) menyimpulkan bahwa promosi menggunakan video lebih efektif karena tidak hanya visual untuk dilihat, namun juga visualisasi bentuk, visualisasi suara, visualisasi gerak, dan visualisasi pengalaman.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti membuat produk promosi kreatif berbasis video dengan judul PRODUKSI VIDEO TEASER

PROMOSI CANDI CETHO

KABUPATEN KARANGANYAR” 1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuat konsep video teaser promosi yang informatif dan dapat menarik minat wisatawan?

2. Bagaimana wisatawan memperoleh informasi dari video teaser promosi?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan Video Teaser Promosi ini adalah : 1. Pembuatan Video Teaser Promosi

hanya akan menampilkan Teaser Candi Cetho dengan fokus.

2. Video Teaser Candi Cetho dibangun dengan menggunakan Software Corel Video Studio X5, Cool Edit Pro 2.1.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan Video Teaser ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan Video Teaser yang dapat Membantu mengoptimalkan promosi Candi Cetho.

2. Sebagai media promosi Candi Cetho yang informatif dan efektif. 1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan peneliti dari hasil penelitian adalah Sebagai media promosi berbasis multimedia linear yang menarik dan informatif. 1.6 Metode Penelitian

1. Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. 2. Studi Kepustakaan

Mencari materi dari beberapa sumber antara lain internet dan buku.

3. Analisis

Membuat konsep Video Teaser sebagai penyelesaian masalah yang berlandaskan data yang telah didapatkan dari metode observasi dan wawancara.

4. Perencanaan

Membuat jadwal pengambilan gambar yang tepat, anggaran biaya, penentuan tipe camcorder, alat yang dibutuhkan serta pemilihan Model dan dubber yang tepat.

5. Perancangan

Membuat Storyboard Sebagai alur cerita dan Script yang meliputi Pemilihan Backsound, Script dubbing, Angle camera, Type of Shot, Gerak kamera, Setting dan

Model.

6. Pembuatan :

a. Recording Video dan Audio Pengambilan gambar di lokasi dan rekaman audio dubbing serta sesi wawancara.

b. Editing

Melakukan proses menyatukan Hasil recording video dan audio menjadi sebuah adegan yang utuh, serta memberikan efek

motion graphic untuk bumper in

dan penegasan informasi dengan text.

c. Rendering

Penentuan hasil akhir editing dalam bentuk Video.

7. Uji coba

Pengujian dilakukan setelah

rendering, bertujuan untuk mengetahui kualitas video meliputi

error file, transisi, komposisi video

dan audio. Agar dapat diperbaiki jika terdapat kesalahan.

(11)

4 8. Implementasi

Hasil dari uji coba Video Teaser, kemudian akan diimplementasikan pada VCD, sehingga dapat digunakan untuk promosi Candi Cetho.

2. LANDASAN TEORI

Dasar teori mengenai multimedia harus dipahami untuk membuat sebuah perencanaan dan perancangan produk multimedia, dengan adanya landasan teori, diharapkan penelitian tidak menyimpang dari bidang penelitian.

2.1 Multimedia

Multimedia berasal dari kata multi dan

media, berasal dari bahasa latin yaitu nouns yang berarti banyak, dan medium yang berarti perantara. Berdasarkan itu multimedia adalah perpaduan berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vector atau

bitmap), grafik, sound, animasi, video,

interaksi, dan lain lain yang telah dikemas menjadi file digital

(komputerisasi). (Munir, 2012).

2.2 Multimedia Linear

Multimedia Linear adalah multimedia yang tidak dilengkapi oleh alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna. (Munir, 2012).

2.3 Komponen Multimedia Linear Salah satu jenis multimedia yaitu multimedia linear memiliki beberapa komponen pembentuk, Meliputi :

1. Animasi

animasi adalah memberikan hidup sebuah objek dengan cara menggerakkannya.(Sibero, 2008).

Animasi adalah tampilan yang menggabungkan antara media teks, grafik dan suara dalam suatu pergerakan. animasi adalah menciptakan gerak pada layer untuk menjelaskan dan mensimulasikan suatu yang sulit dilakukan dengan video. (Munir, 2012).

2. Video.

Video merupakan rangkaian

frame (bingkai) gambar yang

diputar dengan cepat. (Wahana

Komputer, 2008).

Video, atau film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar secara cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dalam suatu gerakan. (Firdaus, 2010).

Video sebagai media digital yang menunjukkan susunan, atau urutan gambar-gambar bergerak dan dapat memberikan ilusi/fantasi sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang menarik, langsung dan efektif. (Munir, 2012).

3. Audio

Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk

digital seperti suara, musik, narasi

dan sebagainya yang bisa didengar untuk keperluan suara latar, penyampaian pesan. (Munir, 2012). Audio didefinisikan sebagai sembarang bunyi seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa didengar oleh indera telinga yang meningkatkan daya tumpuan dan daya tarikan dalam sesuatu sajian. (Purnama, 2013).

4. Grafik dan Gambar

Gambar merupakan

penyampaian informasi dalam bentuk visual yaitu dalam bentuk garis (line drawing), bulatan, kotak, bayangan, warna yang disajikan lebih menarik dan efektif. (Munir, 2012).

Elemen gambar digunakan untuk media deskriptif, presentasi, atau penyajian multimedia karena lebih menarik perhatian dan mengurangi kebosanan.(Munir, 2012).

Grafik didefinisikan sebagai garis, bulatan, kotak, bayangan, warna dan, atau sajian menjadi lebih menarik dan efektif (Purnama,

2013).

5. Teks

Teks adalah suatu kombinasi huruf yang membentuk kata, atau kalimat yang menjelaskan suatu maksud, atau materi pembelajaran

(12)

5 yang dapat dipahami oleh orang yang membacanya. (Munir, 2012). 6. Sinopsis, Storyboard, Skenario,

Script

Sinopsis adalah ringkasan cerita dari suatu projek untuk mengetahui dan mengerti isi cerita dengan cepat. (Purnama, 2013).

Storyboard merupakan

deskripsi dari setiap scene yang menggambarkan secara jelas komponen multimedia serta perilakunya. (Munir, 2012).

Skenario merupakan unsur paling penting dalam sebuah produksi film (televisi maupun video) karena merupakan fondasi, atau rancangan awal suatu film. (Taufika, 2013).

Script terdiri dari rincian naskah

siap produksi berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta bagian-bagian kegiatan. (Wulandari, 2013).

2.4 Teaser

Adegan atau gambar atau grafis pembuka acara, dapat juga didefinisikan opening acara televisi yang biasanya berdurasi 30 hingga 60 detik, cuplikan singkat berita yang akan ditayangkan setelah jeda iklan komersial. Berguna untuk menarik perhatian yang menonton (Latief dan

Utud, 2013)

2.5 Teknik Pengambilan gambar

Peneliti menggunakan beberapa teknik pengambilan gambar yang terdiri dari teknik Gerak Kamera (Camera Moving), Teknik Posisi Kamera (Camera Angle), Jenis Shot (Type of Shot). Hal ini harus diperhatikan, karena Teknik diatas memiliki makna dan nilai pesan yang akan disampaikan (Al-Firdaus, 2013).

2.6 Posisi Kamera

Camera angle adalah teknik

pengambilan gambar dari sudut pandang tertentu untuk mengekspose adegan (Al-Firdaus, 2013).

2.7 Jenis Shot

Digunakan untuk menghasilkan gambar yang benar dan sesuai dengan makna dibalik shot

(Al-Firdaus, 2013).

2.8 Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2014) mahasiswa Universitas Surakarta dengan judul Pembuatan Video Teaser Smart Preschool Kepunton Solo dengan tujuan promosi, penyampaian informasi yang terdapat dalam video promosi tersebut menggunakan narasi yang padat dan animasi untuk menyampaikan beberapa informasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno (2013) mahasiswa Universitas Surakarta dengan judul “Pembuatan Video Teaser Sekolah Menengah atas Negeri 1 Tangen”. peneliti melakukan observasi ke objek penelitian, kepustakaan dari buku pengunjung, serta wawancara. Video Teaser Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tangen tujuan untuk sarana promosi dan penyampaian informasi. Proses pembuatan Video Teaser Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tangen menggunakan 2 perangkat keras rekam Panasonic MD 10000 dan Sony Handycam MiniDV, spesifikasi personal komputer maksimal untuk editing video menggunakan prosesor Intel Dualcore 3.6 Ghz. Dengan Personal Computer tersebut, peneliti melakukan instalasi

software Ulied Studio Video 11, Sony

Vegas 7.0, Cool Edit Pro 2.0, KMPlayer. Dengan durasi video 08.06 Menit, menampilkan visi dan misi, infrastruktur & fasilitas, prestasi, proses belajar mengajar dan sambutan kepala sekolah serta siswa. Teknik pengambilan gambar yang dilakukan saat menampilkan sesi visi dan misi, infrastruktur dan fasilitas, prestasi dan proses belajar mengajar fokus ke gerak kamera (Moving

Camera) yaitu dengan teknik panning

dan zoom. Sedangkan saat

menampilkan sesi Sambutan kepala sekolah berfokus ke 1 jenis Sudut Pandang Kamera (camera angle) dan 1 Ukuran Framing (Type of Shoot)

(13)

6 yaitu medium Shoot, yaitu pengambilan gambar yang menampilkan suatu objek dari ujung kepala hingga pinggang. Teknik pengambilan gambar saat sesi penyampaian kesan dan pesan siswa menggunakan 1 Ukuran Framing (type

of shoot), yaitu Group Shoot, Camera angle normal dan tidak menggunakan

gerak kamera (Moving Camera). Penelitian yang dilakukan oleh Permana (2012) mahasiswa STIMIK AMIKOM Yogyakarta dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Video Promosi Wisata Alam dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro daerah Banjar Asri Kabupaten Kulon Progo”. Memaparkan beberapa konsep video promosi yaitu konsep skenario, konsep dokumentasi dan konsep wawancara.

Berdasarkan tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian berkaitan dengan pemanfaatan multimedia sebagai media promosi, terdapat beberapa kelemahan dalam menyampaikan informasi dan promosi berbasis multimedia dengan produk Video Teaser yaitu penellitian yang dilakukan oleh Sutrisno (2013) mahasiswa Universitas Surakarta dengan judul “Pembuatan Video Teaser Sekolah Menengah atas Negeri 1 Tangen”. kamera yang digunakan adalah kamera Profesional dan Konsumer dengan media simpan

MiniDV sehingga pada saat

mengambilan data dari kamera ke komputer, harus melalui proses

capturing yang membaca frame per frame sehingga memerlukan waktu

yang lama. Pada penelitian ini peneliti menggunakan kamera DSLR 600D yang unggul dalam kompresi video dan distribusi data tanpa proses capturing.

Spesifikasi maksimal Perangkat komputer untuk Multimedia menggunakan Prosesor Intel Dualcore 3.6 Ghz yang tidak ditunjang perangkat Komputer multimedia yang seimbang, seperti RAM (Random

Access Memory) dan VGA (Video Graphics Adapter) yang berkapasitas

kecil dan tidak seimbang dengan prosesor spesifikasi besar. Hal ini akan membuat proses editing video akan terganggu. Komputer akan menjadi lambat dikarenakan lebih dari 3 Software Multimedia yang di-instal bersama, banyak file video dan audio yang ditampung di-hardisk serta

editing video rentan dengan kesalahan

seperti delay dalam berbagai pengoperasian yang berimbas pada ketepatan dan kecepatan meletakkan

file di-track pada software editing.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan prosesor intel core i5 2.5 GHz dengan perangkat keras pendukung RAM (Random Access

Memory) berkapasitas 4 GB, VGA NVIDIA GFORCE GT 630M 2GB.

Sehingga tidak akan mengganggu proses editing video.

Dilihat dari teknik pengambilan gambar, Peneliti sebelumnya kurang menerapkan teknik pengambilan gambar seperti posisi kamera (Camera

angle), ukuran framing (Type Of Shoot) dan gerak kamera (Moving Camera). Peneliti sebelumnya hanya

menggunakan moving camera panning yaitu gerakan kamera secara

horisontal (Posisi kamera tetap ditempat) dari kiri ke kanan ataupun sebaliknya. (Firdaus, 2010) dan

Zooming yaitu gerakan lensa kamera

mendekati dan menjauhi objek secara optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar, ataupun sebaliknya. (Firdaus, 2010). Hal ini membuat penyampaian informasi

Visual menjadi tidak menarik dan

membosankan. Dalam penelitian ini peneliti akan mengoptimalkan camera angle, Type Of Shoot dan Moving

Camera sehingga penyampaian

informasi visual menjadi menarik, kemudian dari segi penyajian atau konsep dari Video.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Permana (2012) mahasiswa STIMIK AMIKOM Yogyakarta dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Video

(14)

7 Promosi Wisata Alam dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro daerah Banjar Asri Kabupaten Kulon Progo”. Terdapat beberapa celah yang bisa dikembangkan dari konsep video promosi pariwisata tersebut, yaitu ditiadakan sesi wawancara untuk menghapus kesan pemilihan opini positif Karena wawancara yang dilakukan dengan perekaman akan masuk ke editing dan dapat dipilah berdasarkan opini positif. Konsep wawancara dikawatirkan akan membelah fokus pembahasan keunggulan produk (tempat pariwisata).

Berbeda dengan peneliti sebelumnya yang menggunakan konsep produk video Teaser sebagai media promosi, penelitian yang dilakukan peneliti kali ini menggunakan konsep video Teaser yang bersifat menggoda dan menyampaikan pesan yang berkenaan dengan afeksi (Perasaan) yang berdurasi lebih singkat untuk menyampaikan keutuhan pesan. Memberikan pesan dengan menyentuh perasaan secara hedonis dengan target menghasilkan video promosi dengan efek buzz advertizing. 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

VIDEO TEASER

Berisikan analisis dan perancangan Video Teaser meliputi Proses Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi.

3.1 Analisis

Setelah data mengenai Candi Cetho Kabupaten Karanganyar terkumpul melalui Studi Kepustakaan, Maka ditemukan penelitian oleh (Santi, 2010) dengan hasil analisis SWOT ( Strenght, Weakness, Oportunity, Treat ) yaitu, Candi Cetho Kabupaten Karanganyar adalah Candi Hindu yang memiliki potensi wisata yang besar. Berada di kaki gunung Lawu di ketinggian 1.400 meter, membuat udara di Candi Cetho Sejuk dan suasana sangat tenang. Peninggalan seperti Prasasti serta relief-relief yang dijaga baik menjadi nilai lebih dari wisata Candi Cetho.

Perencanaan strategis dalam pengembangan objek wisata Candi Cetho di identifikasi melalui faktor internal dan eksternal diperoleh kekuatan (memiliki nilai sejarah dan budaya, upacara adat yang masih terjaga kelestariannya, pemandangan alam yang indah, lokasi objek wisata yang nyaman, tersedianya sarana atau fasilitas), kelemahan (keterbatasan SDM yang profesional, keterbatasan dana, promosi yang kurang optimal), peluang (minat wisatawan yang tinggi, adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait), ancaman (bencana alam dan wisatawan yang kurang bertanggung jawab).

diketahui bahwa Candi Cetho sempat memiliki website pribadi untuk mengoptimalkan promosi, tetapi website tersebut mulai tidak efisien dan ditutup karena tidak adanya sumber daya manusia profesional untuk menjadi tenaga ahli pengoperasian situs resmi Candi Cetho jika terjadi masalah atau kerusakan website tersebut. Tentu tenaga ahli harus mendapatkan gaji secara berkala, kemudian perangkat keras dan perangkat lunak untuk pengelolaan website dan domain serta hosting harus memiliki anggaran biaya setiap bulannya.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka candi cetho memerlukan media promosi yang tidak mengeluarkan banyak biaya, perawatan dan membutuhkan Staf sumber daya manusia ahli.

Maka promosi yang tepat dan mampu menggoda minat wisatawan adalah Video Teaser. Dengan menggunakan media periklanan interaktif alternatif dengan meng-upload Video Teaser ke Media sosial Facebook, media iklan online dan juga Youtube maka wisatawan dapat memperoleh informasi mengenai Candi Cetho.

3.2 Sistem Pendukung Multimedia Untuk membuat sebuah Video Teaser, dibutuhkan beberapa sistem, atau alat pendukung yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras.

(15)

8 a. Corel Studio Video X5.

b. Cool Edit Pro 2.1. 2. Perangkat Keras (Hardware)

a. Laptop AsusTec Core i5, 4GB Ram, 2GB Graphic Card. b. Camera Canon 600D

c. Lensa Fix 50mm, Kid 18 – 55 mm dan Wide 10 – 22mm. d. Mixer Tum 6 Channel. e. Tripod.

f. Slider Came. g. Microphone. 3.3 Kerangka Pemikiran

3.4 Pembuatan Video Teaser

Dalam Proses Pembuatan Video Teaser, peneliti melaksanakan berbagai tahap seperti tahap Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi.

3.4.1 Pra Produksi

Pada tahap pra produksi, peneliti melakukan langkah perijinan dan pengambilan data untuk bahan penelitian pembuatan Video Teaser. Setelah semua terpenuhi, maka peneliti memulai tahap menciptakan ide Video Teaser dan melengkapi berkas. Ide dibuat dalam bentuk Storyboard dan Script dari data yang telah diambil sebelumnya, lalu menentukan Team Work, Jadwal Pelaksanaan dan Anggaran Biaya.

1) Struktur Kerja Video Teaser.

(16)

9 3.4.2 Produksi

Pengambilan gambar, atau yang lebih dikenal dengan nama

Shoting dapat dilakukan setelah

segala sesuatu yang diperlukan siap, Proses dalam tahap pembuatan Video Teaser adalah sebagai berikut:

(1) Shoting Tahap 1, yaitu mengambil gambar Gunung Lawu di Matesih Kabupaten Karanganyar dari pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.

(2) Shoting Tahap 2, yaitu mengambil gambar Matahari di Palur Kulon Kabupaten Sukoharjo pukul 16.30 WIB sampai jam 17.30 WIB.

(3) Shoting Tahap 3, yaitu mengambil gambar Candi Cetho dari pukul 08.00 WIB hingga 17.30 WIB

Gambar 3.1 Proses shooting

3.4.3 Pasca Produksi

pasca produksi yang berarti melakukan Dubbing, editing, Burning. hasil gambar yang telah

diambil. 1) Dubbing

Dalam penelitian ini, dubbing menggunakan Bahasa Inggris dan Teks bahasa indonesia. 2) Editing Video audio.

editing video, atau menyusun

per babak sesuai dengan

Storyboard, peneliti

menggunakan program aplikasi Corel Studio Video X5 untuk

editing Video.

3) Burning

Nero Vision 10 yang peneliti gunakan untuk burning video.

4. Implementasi

Berisi tentang bukti dari hasil perancangan, Hasil Uji Coba dan Alat Keluaran.

4.1 Tampilan Video Teaser

Berisi tentang bukti dari hasil perancangan Video Teaser sesuai dengan storyboard.

Gambar 3.1 Tampilan Awal.

(17)

10 Gambar 3.1 Tampilan Akhir.

5. PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran untuk peneliti selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui berbagai tahap dan uji coba, maka Kesimpilan penelitian dalam pembuatan Video Teaser Candi Cetho adalah :

1. Berdasarkan hasil uji coba dengan Kuesioner dari 30 Responden, maka telah diketahui 91 persen Responden Menyatakan Video Teaser menarik dan layak dipublikasikan.

2. Masyarakat mendapatkan Video Teaser Candi Cetho melalui promosi melalui media televisi dan diberikan dalam bentuk keping VCD/DVD. Promosi juga dilakukan dengan mengunggah ke situs jejaring sosial ( Facebook, Youtube dan portal iklan gratis ).

5.2 Saran

Ada beberapa alat penunjang yang tidak bisa peneliti gunakan. Peneliti tidak menggunakan Jimmy Jimp

karena tidak mempunyai cukup dana, dan pilihan tempat penyewaan alat yang percaya dan setuju. Hal ini berkaitan dengan jaminan dari penyewa, maka saran untuk peneliti berikutnya adalah :

1. Mengoptimalkan gerak kamera dengan menggunakan alat seperti

jimmy jimp untuk mendapatkan

makna tertentu dari sebuah shot.

DAFTAR PUSTAKA

Al – Firdaus. Buku Lengkap Tuntunan

Menjadi Kameraman Profesional,

Buku Biru, 2010

Indrajit. Electronic Goverment strategi

pembangunan dan pengembangan sistem pelayanan publik berbasis teknologi digital, Andi Yogjakarta,

2002

Munir. Multimedia Konsep & Aplikasi

dalam pendidikan, Alfabeta, 2012

Purnama, Bambang Eka. Konsep Dasar

Multimedia, Graha Ilmu

Yogyakarta.2013

Sibero. Membuat film Animasi Sederhana

dengan 3DS Max, MediaKom, 2008

Wahana Komputer. Video Editing dengan

Pinnacle Studio Version 11, Andi

Yogjakarta, 2008

Latief, Yusman dan Utut, Yusiatie. Kamus Pintar Broadcasting, Graha Ilmu Yogjakarta, 2013

Santoso, Ensadi J. Bikin Video dengan kamera DSLR rasa Holywood Bujet Kaki Lima, 2013.

Shimp, Terence A. Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi Ke 5 jilid 1, 2003

Permana, Yasa Sidiq, Perancangan dan

Pembuatan Video Promosi Wisata Alam dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro daerah Banjar Asri Kabupaten Kulon Progo STIMIK AMIKOM Yogyakarta – Juni 2012

Santi, Ulva Nila, Perencanaan Strategis

Pengembangan Objek Wisata

Candi Cetho oleh Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten

Karanganyar Universitas Sebelas Maret Surakarta - 2010

Nastiti,Tyas Ajeng, Perancangan Video

Promosi berupa TVC Sebagai Media Promosi Kota Surabaya dengan Mengangkat Sparkling Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember - 2013

(18)

11 Sutrisno, Wahyudi Joko, Ramadhian

Agus Triyono, Pembuatan Video

Company Profile Sekolah

Menengah Atas Negeri Satu Tangen Sragen FTI UNSA - Maret

2013

Taufika, Adin, Pembuatan Video

Company Profile Berbasis

Multimedia Di Hotel Taman Sari

Karanganyar Kabupaten

Karanganyar FTI UNSA-Vol 2 No 1 – Maret 2013 ISSN: 2302-1136 - seruniid.unsa.ac.id

Wulandari, Siwi Eka Titi, Gesang Kristianto Nugroho, Pembuatan

Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mojogedang Karanganyar, Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA-Vol 2 No 1 – Maret 2013- seruniid.unsa.ac.id,

ISSN : 2302-1136

Santoso, Budi, Pembuatan Video Profil

Smart Preschool Kepunton Solo –

2014 - IJNS – Indonesian Journal

on Networking and Security

Nurohim, Galih setiawan, Pembuatan

Teaser animasi 3D Arjuna dan kerisnya menggunakan Autodeks Maya 2011 – 2013

Imanuel, Victor, Pembuatan Teaser animasi 3D The monocerus of Tara dengan

Shader Subsurface Scattering – 2013

Gambar

Gambar  merupakan
Gambar 3.1 Proses shooting

Referensi

Dokumen terkait

Metode Fuzzy Time Series Cheng untuk Peramalan Data IHSG Bulan Januari 2011- September 2016 dengan Penentuan Interval Menggunakan Distribusi Frekuensi.. Pada metode

pendekatan yang dapat ditempuh dalam upaya menekan biaya pakan antara lain dengan menelaah kebutuhan nutrisi ikan Nila dan mengevaluasi berbagai pakan yang cocok

pelayanan maupun tanggungjawabnya; (4) Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan; Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan merupakan prioritas yang utama

Pendapat dua pakar yang berbeda-beda dapat diartikan secara umum bahwa pola makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang dalam memilih,

Penelitian ini akan mengkaji mengenai besarnya gaya yang dibutuhkan selama pembajakan menggunakan bajak lorong dengan tingkat kedalaman pembajakan yang berbeda-beda

Berdasarkan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ahli waris

Syukur dan terimakasih penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk merasakan dan mengikuti

grafik ini pula, pada penggunaan wedge, jarak antara kurva semakin menurun seiring dengan menurunnya persen dosis dimulai dari kurva 90% dan perbedaan kedalaman