• Tidak ada hasil yang ditemukan

Scanned by CamScanner

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Scanned by CamScanner"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

~ 1 ~

BAGIAN 1

USIA SENJA

(10)

~ 2 ~

PENDAHULUAN

Salah satu aspek kehidupan yang penting adalah bagaimana seseorang dapat mempunyai umur yang panjang dengan tubuh yang sehat. Istilah awet tua sebenarnya lebih tepat dan lebih baik dibandingkan istilah awet muda karena proses penuaan tidak bisa dihentikan. Tetapi kata tua cenderung memiliki konotasi negatif. Tua berarti usang, tak berguna, renta, dan rapuh. Sedangkan usia senja memiliki makna beda suatu yang indah, titunggu dan alami. Seseorang bisa menjalani proses penuaan dengan tubuh yang sehat dan bahagia.

Selain mempunyai tubuh yang sehat, semua orang juga mendambakan hidup bahagia saat usia senja. Jika tubuh yang sehat lebih cenderung menekankan tentang keadaan fisik seseorang maka bahagia lebih cenderung tentang keadaan pikiran dan perasaan seseorang. Seseorang yang sering berpikiran negatif lebih sering terserang penyakit, sebaliknya seseorang yang sehari-harinya berpikiran positif

(11)

~ 3 ~

maka hidupnya akan lebih bahagia dan ternyata akan memiliki tubuh fisik juga akan tetap sehat. Jadi pikiran seseorang bukanlah suatu konsep abstrak saja melainkan pikiran dapat secara aktif mempengaruhi kondisi fisik tubuh.

Usia senja adalah istilah yang ingin penulis tunjukan sebagai usia diatas 60 tahun. Bila diberi umur panjang kita semua akan menghadapinya. Usia senja yang kita bayangkan sebagai sebuah suasana

sunset (matahari terbenam). Betapa indahnya, sinar

terpancar begitu mengagumkan, indah mempesona, menyejukan, dan membawa suasana tenang. Banyak orang yang menanti saat indah ini. Matahari saat sebelum tenggelam menyempatkan waktunya untuk memberikan seberkas cahaya indah yang mempesona. Begitulah seharusnya lanjut usia mampu menyikapi dengan bijak arti dari penuaan tersebut. Matahari pasti akan tenggelam untuk terbit lagi esok hari. Begitu juga manusia akan mengalami proses lahir, hidup, dan mati. Maknai hidup ini karena pasti akan mati. Pancarkan sinar kasih sayang yang mempesona kepada bumi dan orang-orang yang ada di atas bumi.

(12)

~ 4 ~

Gambar 1. Senja

Apakah anda akan mendapatkannya? Sehat dan bahagia di usia senja? Semua orang pasti akan mengalaminya, menjadi tua, menjadi renta, menjadi rapuh, sakit dan sengsara. Bagaimana mungkin mampu memberikan sinar senja yang indah mempesona. Bagaimana mungkin dapat sehat, apalagi bahagia. Sehat dan bahagia sepertinya adalah hal yang tidak mungkin terjadi pada lanjut usia. Pancaran sinar senja yang mempesona bisa dihasilkan bila lanjut usia sehat bahagia. Sesaat menjelang kematian pasti sebagian besar lanjut usia mengalami sakit kecuali kematian oleh penyebab lain. Sekarang adalah saat untuk terus berusaha tetap sehat. Ada banyak

(13)

~ 5 ~

hal yang harus diketahui, dipahami, dan dilaksanakan untuk tetap sehat. Dalam topik berikutnya disampaikan tips agar tetap sehat di usia senja.

Kesehatan yang sesungguhnya meliputi sehat fisik, rohani, sosial, dan spiritual. Pengertian sehat ternyata tidak hanya kondisi fisik saja. Sehat fisik berarti kondisi tubuh yang sehat tidak menderita penyakit fisik. Sedangkan sehat rohani, sosial, dan spiritual adalah sehat secara psikis atau kejiwaan, memiliki kehidupan sosial yang baik serta kehidupan spiritual yang kuat. Semua komponen ini berhubungan dan lebih penting lagi semua hal tersebut berkaitan pula dengan rasa bahagia. Sehat dan bahagia ternyata sebenarnya sama, berkaitan, dan saling mempengaruhi. Orang yang tidak sehat, pasti tidak bahagia. Begitu juga sebaliknya orang yang hidupnya tidak bahagia akan menimbulkan penyakit fisik. Sehat dapat dikatakan sebagai bentuk objektif, sedangkan bahagia adalah bentuk sebjektif yang dirasakan seseorang. Ada banyak jenis pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengetahui derajat kesehatan seseorang. Tetapi kebahagian dapat

(14)

~ 6 ~

diketahui dengan subjektif dengan menanyakan “apakah anda bahagia dalam hidup ini?”

Bahagia adalah perasaan dan pikiran yang nyaman, tenang, dan menyenangkan. Bahagia memiliki ukuran yang subjektif dan relatif, jadi sangat tergantung dari individu itu sendiri. Apakah hidup mewah berlimpah harta pasti bahagia? Apakah bila berkuasa jabatan tinggi pasti bahagia? Atau sebaliknya, apakah orang miskin yang hidup di desa pasti tidak bahagia? Apakah orang yang menjadi peminta-minta pasti hidupnya tidak bahagia? Anda pasti setuju bahwa bahagia itu memang subjektif dan relatif. Bahagia sangat tergantung dari bagaimana orang tersebut mengelola pikiran dan perasaannya.

Dalam topik berikutnya akan disampaikan bagaimana mengelola pikiran agar kita hidup bahagia. Dalam buku ini akan membahas secara mendalam bagaimana proses penuaan terjadi, apa konsekuensi penyakit dan permasalahan apa saja yang muncul akibat penuaan tersebut dan yang lebih penting bagaimana kita mengatasi hal tersebut. Sehingga lansia dapat hidup sehat bahagia.

(15)

~ 7 ~

PROSES PENUAAN

Proses penuaan tidak sesederhana perubahan pada tubuh fisik yang terlihat tetapi juga terjadi pada tubuh fisik yang tak terlihat dan pikiran (mental). Proses menua (aging) pada seseorang sebenarnya sudah mulai terjadi sejak pembuahan, perkembangan janin, dewasa, dan berlangsung terus sampai saat pada kematian. Dalam pengertian yang lebih luas penuaan adalah proses pertumbuhan, pembelahan sel, perkembangan sel, dan diferensiasi sel. Kemudian terjadi pematangan sel. Akhirnya terjadi penurunan fungsi dan kematian sel yang lazim disebut penuaan. Yang perlu diperhatikan adalah proses penuaan bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan suatu proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Dalam tubuh sebenarnya mengalami proses kematian sel dan regenerasi sel secara dinamis. Pada saat awal terjadi masa pertumbuhan (regenerasi) sel yang dominan. Pada akhirnya terjadi sebaliknya, kematian sel terjadi lebih dominan dibandingkan

(16)

~ 8 ~

kemampuan regenerasinya. Pada saat inilah proses penuaan tersebut terjadi.

Lanjut usia haruslah dilihat dari berbagai aspek. Pada lanjut usia akan terjadi penurunan kemampuan fisik, intelektual, sosial dan ekonomi. Hal pertama yang terjadi adalah penurunan fisik sehingga menurunkan kemampuan atau kapasitas kerja. Produktifitas menurun sehingga menurunkan pendapat atau ekonomi. Saat ini rentan terhadap penyakit dan sudah mulai dihinggapi beberapa penyakit degeneratif yang memerlukan biaya. Kemunduran intelektual sebenarnya terjadi paling akhir. Produktifitas lanjut usia sebaiknya memanfaatkan kemampuan intelektual karena dapat bertahan lama dan kemampuan intelektual menjadi lengkap karena banyaknya pengalaman hidup yang telah dilalui. Hal ini menjadi catatan penting bagi pemegang kebijakan pemberdayaan lanju usia. Tetapi semua faktor diatas saling berinteraksi. Penurunan aktifitas fisik akan mempercepat penurunan intelektual. Begitu juga dengan masalah sosial ekonomi dapat menimbulkan depresi yang mempercepat penurunan intelektual, begitu juga sebaliknya.

(17)

~ 9 ~

Gambar 2. Mozaik faktor yang berperan dalam proses penuaan, saling berinteraksi satu dengan yang lain

Tanda-tanda penuaan biasanya mulai muncul pada rentang usia 40-50 tahun yang ditandai dengan kulit yang mengeriput, rambut yang beruban (memutih), penglihatan dan pendengaran menurun, gerakan yang tidak secepat dan segesit sebelumnya. Proses fisiologis (normal) organ-organ tubuh seperti jantung, paru dan ginjal juga mengalami penurunan. Daya tahan tubuh yang menurun juga berkontribusi terhadap seringnya orang lanjut usia terkena penyakit. Perubahan pada pikiran yang negatif dapat berupa post power syndrome, merasa kurang dihormati dan rasa depresi atau cemas meningkat. Proses penuaan tidak bisa dicegah tapi bisa

(18)

~ 10 ~

diperlambat sehingga bisa mencapai keadaan awet tua atau dengan kata lain sehat bahagia di usia senja. Jika ingin memperlambat penuaan, perlu diketahui dahulu apa sajakah yang dapat mempercepat proses penuaan.

TEORI PENUAAN

Seiring semakin majunya ilmu kedokteran, teori-teori ilmiah mengenai proses penuaan bermunculan. Saat ini sudah ada hampir sebanyak 300 buah teori proses penuaan. Beberapa diantaranya yang terkenal yaitu:

1. Teori Radikal Bebas

Radikal bebas merupakan produk sampingan dari metabolisme tubuh yang menggunakan oksigen. Radikal bebas merupakan zat yang bersifat merusak. Teori radikal bebas diajukan pertama kali sekitar tahun 1941 oleh Harman yang menyebutkan bahwa proses penuaan merupakan proses yang dipengaruhi oleh faktor genetik dimana pembentukan radikal bebas di sel akan menyebabkan kematian sel lebih cepat sehingga terjadi penuaan dini. Pada tahun 1972 teori ini

(19)

~ 11 ~

direvisi dimana radikal bebas tidak hanya dibentuk oleh sel itu sendiri, akan tetapi juga oleh karena faktor lingkungan. Lingkungan berpolusi, penggunaan air yang tercampur bahan kimia, dan perubahan cuaca ekstrem merupakan beberapa faktor terciptanya radikal bebas. Teori ini mengatakan bahwa mitokondria (bagian dari sel) sebagai “aktor utama” terbentuknya radikal bebas yang berhubungan dengan penuaan. Rentang hidup seseorang dikatakan bergantung pada jumlah radikal bebas yang merusak di mitokondria. Hal ini sejalan dengan bukti bahwa semakin tua umur seseorang, semakin banyak ditemukan radikal bebas di dalam sel tubuhnya. 2. Teori Wear and Tear

Teori wear and tear atau sering disebut dengan istilah “pemakaian dan perusakan” menyatakan bahwa tubuh akan mengalami suatu kerusakan sesuai suatu jadwal. Contohnya adalah pakaian yang meski dengan pemeliharaan normal suatu saat akan pasti akan aus. Demikian juga dengan tubuh manusia, yang dipakai sejak lahir, kemudian remaja, dewasa, serta tua, pada akhirnya tubuh akan aus juga. Tubuh manusia

(20)

~ 12 ~

terdapat hati, jantung, paru, otak, ginjal, dan segala organ tubuh tersebut suatu saat akan aus meski digunakan secara normatif dan hati-hati. Lebih lanjut, organ-organ tersebut terdiri atas sel-sel yang akan pada akhirnya akan aus seiring berjalannya waktu.

3. Teori Telomer

Setiap sel diatur oleh suatu DNA, disebut Telomere, yang terdapat di ujung kromosom di dalam inti sel. Sel-sel dalam tubuh manusia memiliki kemampuan untuk membelah. Saat sel mengalami pembelahan, telomer akan mengalami pemendekan. Pemendekan telomer ini berkaitan dengan besar rentang waktu manusia hidup. Setiap seseorang sakit, secara otomatis sel akan memperbaiki diri dan otomatis telomer akan memendek. Sel-sel akan terus membelah sampai telomer tidak lagi dapat memendek dan sel tersebut mengalami kematian. Sel yang mengalami kematian akan membuat organ mengalami penurunan fungsinya. Terdapat suatu enzim yang disebut telomerase yang dapat memperpanjang telomer. Sebagian besar sel mengandung telomerase, tetapi dalam keadaan

(21)

~ 13 ~

tidak aktif sehingga sel dapat tua dan mati. Sedangkan dalam beberapa sel tubuh lain, telomerase aktif misalnya pada sel induk darah (immortal). Contoh lain ialah sel kanker yang tidak bisa tua karena memproduksi telomerase.

Tidak ada satu teori pun yang dianggap paling benar. Bahkan semua teori ini benar adanya serta proses penuaan tesebut merupakan gabungan dari semua teori tersebut. Ada banyak usaha penelitian yang dikembangkan untuk dapat menghambat penuaan tersebut, tetapi sampai saat ini belum berhasil. Jadi tidak ada satu obat yang dapat menghambat penuaan tersebut. Semua usaha yang dilakukan ditujukan untuk menghindari atau mengontrol faktor-faktor proses penuaan tersebut.

FAKTOR PENYEBAB PENUAAN

Secara umum, proses penuaan dapat disebabkan oleh adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari diri seseorang seperti genetik, fisik dan mental. Sementara faktor eksternal merupakan faktor penyebab yang berasal dari luar, seperti

(22)

~ 14 ~

aktivitas, makanan, lingkungan dan sebagainya. Adanya interaksi antara faktor internal dan eksternal ini dapat mempercepat proses penuaan.

Gambar 3. Faktor Internal dan Faktor Eksternal (di luar dalam Proses Penuaan.

Faktor Internal

1. Genetik

Faktor genetik sering disebut dengan faktor keturunan walaupun sebenarnya bukan merupakan hal yang sama. Genetik merujuk pada gen yang ada pada masing-masing DNA seseorang yang mempunyai kecenderungan ke arah penyakit tertentu atau kelemahan tertentu, misalnya asma,

(23)

~ 15 ~

kencing manis, kanker dan berbagai penyakit lainnya. Semua bagian tubuh baik dari yang terbesar (seperti kulit, rambut, mata, bibir) sampai terkecil (sel-sel tubuh) terdapat gen DNA yang berfungsi membentuk protein untuk proses metabolisme, pertumbuhan dan regenerasi sel. Misalnya seberapa seringpun kuku dipotong, kuku akan tetap tumbuh terus atas peran gen DNA. Pergantian darah atau organ yang rusak juga atas peran dari gen DNA. Pada proses penuaan, apabila gen tidak normal maka proses penuaan akan lebih cepat terjadi. Proses pergantian sel-sel yang rusak akan mengalami perlambatan sehingga banyak organ akan terjadi penurunan fungsi normalnya. 2. Keadaan Fisik.

Keadaan fisik seseorang merujuk pada daya tahan tubuh seseorang dan ada tidaknya penyakit fisik yang diderita orang tersebut. Semakin tinggi daya tahan tubuh seseorang maka semakin jarang terkena penyakit, semakin sedikit sel yang rusak sehingga dapat menghambat proses penuaan. Daya tahan tubuh seseorang sangat bergantung pada genetik, gaya hidup, makanan dan juga lingkungan. Genetik yang baik ditunjang dengan

(24)

~ 16 ~

gaya hidup, makanan dan lingkungan yang baik akan menghasilkan daya tahan tubuh yang juga baik dan kuat. Begitupun sebaliknya, genetik yang baik tetapi tidak ditunjang dengan gaya hidup yang baik maka daya tahan tubuh dipastikan menurun. Penyakit fisik jelas lebih mempercepat proses penuaan bahkan juga meningkatkan risiko kematian dini. Semakin banyak penyakit fisik yang diderita semakin cepat proses penuaan. Hindarilah penyakit agar dapat hidup sehat di usia senja. Penyakit fisik juga bergantung pada genetik, gaya hidup, makanan dan lingkungan. Genetik punya peranan kecil untuk terjadinya penyakit fisik, jauh lebih besar peranan gaya hidup, makanan dan lingkungan seperti pada penyakit kencing manis, hipertensi, HIV AIDS, penyakit jantung koroner dan stroke. Penyakit fisik ini juga mempengaruhi keadaan mental.

3. Keadaan Mental

Dalam buku “The Miracle of Endorphin”, dr. Shigeo Haruyama, seorang spesialis bedah saluran pencernaan menyatakan bahwa berpikir positif dan hidup dengan menyenangkan akan

(25)

~ 17 ~

melepaskan hormon endorphin (hormon kebahagiaan) yang akan menyebabkan meningkatkan secara drastis daya tahan tubuh sehingga dapat hidup sehat dan memperlambat proses penuaan.

Sebaliknya jika sering berpikir negatif maka daya tahan tubuh juga berkurang sehingga mudah terkena penyakit dan tentu saja mempercepat proses penuaan. Setiap orang tidak bisa terlepas dari pikiran dan hanya sedikit orang yang bisa mengatur dirinya dengan pikiran positif. Kondisi lingkungan, keadaan ekonomi, tekanan hidup, dan stres membuat orang lebih gampang mengeluarkan pikiran negatif yang bersifat curiga, menuduh, menghujat, menghakimi, dan memvonis. Ketika sedang berpikir negatif, organ tubuh tidak bisa maksimal dalam bekerja dan akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Berpikir negatif juga menyebabkan seseorang tertekan dan kehilangan banyak energi. Dampak yang lebih buruk dari berpikir negatif adalah masuknya berbagai penyakit yang dapat merusak fungsi organ tubuh. Berpikir negatif yang terus-menerus akan meresonansi organ-organ tubuh

(26)

~ 18 ~

tertentu sehingga tidak bisa berfungsi dengan maksimal. Akibat selanjutnya akan dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif, dari yang ringan hingga yang fatal.

Marah adalah sebuah rasa yang manusiawi dan semua orang pasti pernah merasakannya. Hal tersebut secara alamiah akan dialami oleh manusia, namun jika seseorang sering meluapkan rasa marahnya tanpa dikelola atau dikendalikan dengan baik maka akan berpengaruh pada tampilan fisiknya, misalnya saja pengeriputan wajah. Hal itu dapat terjadi karena rasa marah merupakan emosi yang dapat membuat otot-otot wajah menegang dan apabila dilakukan secara terus-menerus maka pengeriputan tidak akan dapat dihindari. Selain itu rasa marah juga dapat memicu keluarnya hormon kortisol yang mengakibatkan produksi kolagen menurun. Seperti yang kita tahu, kolagen merupakan komponen utama yang dapat membuat kulit awet muda. Akibat rasa marah yang berlebih akhirnya penuaan lebih cepat menghampiri. Meluapkan perasaan marah dengan berlebihan dan terus-menerus tanpa kontrol dapat berakibat buruk

(27)

~ 19 ~

pada aspek biologis tubuh seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, dan susah tidur. Tak hanya itu, menurut penelitian medis, rasa marah yang berlebihan akan meningkatkan risiko terserang penyakit jantung dan merusak kerja organ hati.

Rasa takut berlebihan ternyata juga tidak baik untuk kesehatan dan mempercepat proses penuaan. Perasaan takut jika diekspresikan secara berlebihan dapat memicu keluarnya zat epinefrin yang efeknya berlawanan dengan efek horman endorphin. Salah satu yang mudah dilihat adalah pada kulit wajah dimana epinefrin mengakibatkan pembuluh darah menyempit karena kontraksi otot-otot dinding pembuluh darah pada otot-otot yang terdapat di kulit wajah sehingga kulit wajah menjadi pucat hingga kusam.

Sering stres jelas dapat mempercepat proses penuaan. Seseorang yang mengalami penuaan dini akibat stress akan mengalami pemendekan telomer. Pemendekan telomer mengindikasikan penurunan kemampuan leukosit untuk menggandakan diri dan dalam kekebalan tubuh, leukosit berperan penting. Saat seseorang

(28)

~ 20 ~

mengalami stres, telomer dapat memendek dengan cepat dan memicu penuaan dini.

Bahagia merujuk pada pikiran seseorang yang positif dan tenang. Melalui hidup bahagia maka akan pada kehidupan yang lebih sehat. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan mental atau pikiran seseorang sangat menentukan tingkat kesehatan seseorang. Pikiran-mu juga harimau-mu.

Faktor Eksternal

1. Aktivitas

Orang dengan aktivitas fisik yang rendah akan lebih cepat mengalami proses penuaan. Contoh yang bisa kita lihat adalah hasil pemeriksaan kesehatan Christiano Ronaldo, seorang pemain sepakbola professional yang terkenal akan kerja kerasnya dalam melakukan latihan fisik yang regular. Saat dilakukan pemeriksaan kesehatan lengkap, diketahui bahwa kondisi fisiknya sama dengan kondisi fisik seseorang yang berumur 20 tahun padahal usianya saat itu adalah 33 tahun. Tentu saja untuk memperlambat proses penuaan tidak diperlukan latihan seberat Christiano

(29)

~ 21 ~

Ronaldo. Aktivitas fisik yang diperlukan adalah olahraga yang teratur dan kontinyu. Rekomendasi jenis olahraga yang dilakukan berbeda-beda tiap kelompok usia. Pada usia senja, lebih disarankan latihan aerobik seperti jalan kaki, senam atau berenang karena saat latihan aerobik sebagian besar otot bergerak secara konsisten. Disarankan melakukan latihan fisik dengan frekuensi 3 kali seminggu dengan jeda istirahat 48 jam antara sesi latihan. Lama latihan sebaiknya 20-45 menit sekali latihan.

Gambar 4. Olahraga aerobik disarankan untuk memperlambat proses penuaan.

Aktivitas juga termasuk gaya hidup. Contoh gaya hidup lain yang dapat mempercepat proses penuaan adalah merokok dan kurangnya istirahat yang cukup. Studi ilmiah membuktikan bahwa merokok dapat merusak kulit melalui beberapa

(30)

~ 22 ~

mekanisme. Merokok lebih dari 10 batang sehari selama 10 tahun lebih rentan terserang penuaan dini berupa kerutan pada kulit. Studi lain yang dilakukan tahun 2012 mengungkapkan bahwa keriput sudah mulai terlihat melalui mikroskop pada perokok di usia 20 tahun. Hal itu dapat terjadi karena merokok dapat menyebabkan perubahan biokimia pada tubuh yang mempercepat proses penuaan alami. Di tingkat molekuler, rokok menghasilkan tekanan oksidatif, mengacaukan sirkulasi, dan memicu kerusakan DNA. Akibatnya, kerutan meningkat, warna kulit tidak rata, kulit tampak kering, kusam, dan rapuh. Ajaibnya, dengan berhenti merokok gangguan-gangguan tersebut dapat dihindari. Sebuah studi pada tahun 2014 membuktikan bahwa setelah berhenti merokok selama sembilan bulan, tampilan kulit yang lebih muda dan sehat sudah bisa didapatkan.

2. Makanan

Daerah Okinawa di Jepang mempunyai jumlah penduduk lanjut usia yang tertinggi dimana rata-rata usia lanjut usia disana mencapai umur diatas 81 tahun. Ini adalah yang tertinggi di dunia. Salah

(31)

~ 23 ~

satu kuncinya dikarenakan penduduknya gemar mengonsumsi ikan laut dan fermented foods. Bahkan masyarakat Okinawa mempunyai suatu diet khusus dengan moto “Makanlah hanya sampai 80% rasa kenyangmu”. Menurut kepercayaan mereka, perut merupakan sentral kesehatan, bahkan di perut itulah terletak jiwa seseorang. Perut yang sehat dan terlihat langsing menandakan seseorang memiliki kesehatan yang prima. Sebaliknya perut yang gendut atau obesitas akan banyak mendatangkan berbagai penyakit. Obesitas disebabkan oleh salah satunya konsumsi gula berlebihan. Mengonsumsi gula secara berlebihan diyakini menjadi faktor penyebab penuaan dini pada kulit. Hal tersebut bisa terjadi karena gula dapat mempercepat proses glikasi saat kadar gula dalam darah tinggi. Padahal, proses tersebut seharusnya secara alami akan dimulai ketika menginjak pertengahan usia 30 tahun. Saat glikasi berlangsung, molekul gula akan mengikat protein di dalam aliran darah dan membentuk molekul AGEs yang memicu respon inflamasi dan menyebabkan kerusakan jaringan serta penuaan dini. Bagian yang rentan mengalami kerusakan

(32)

~ 24 ~

dalam proses ini adalah kolagen dan elastis sehingga kulit menjadi mudah keriput, kendur, kering, dan kusam.

Gambar 5. Langsing menandakan kesehatan prima, sedangkan obesitas mendatangkan penyakit.

Makanan sebagai faktor penting dalam proses penuaan sesuai dengan kiasan yang berbunyi “Tell

me what you eat and I tell you who you are”.

3. Lingkungan

Satu hal yang kadang terlupakan sebagai faktor yang mempengaruhi proses penuaan yaitu lingkungan. Pengaruh secara langsung dapat dilihat dari keadaan perkotaan dengan polusi berasal dari asap kendaraan jika dibandingkan dengan pedesaan yang secara umum lebih bersih

(33)

~ 25 ~

udaranya karena dipenuhi pepohonan hijau dan sungai yang jernih, sangatlah berbeda. Lingkungan berpolusi, penggunaan air yang tercampur bahan kimia, dan perubahan cuaca ekstrem merupakan beberapa faktor terciptanya radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul ganas yang dapat menggerogoti sel-sel tubuh sehingga dapat terjadi kematian sel lebih cepat dan proses penuaan lebih cepat terjadi. Pengaruh secara tidak langsung dimana lingkungan juga mempengaruhi makanan, aktivitas dan pikiran seseorang. Makanan desa berupa telur, bayam, dan tempe hasilnya lebih sehat dibandingkan makanan perkotaan. Penduduk di kota biasanya lebih cepat mengalami stres pikiran karena pekerjaan dan tuntutan hidup.

Penuaan dini dapat disebabkan juga oleh radiasi sinar matahari terutama pada kulit. Terkena paparan sinar ultraviolet (UV) secara terus-menerus bahkan bertahun-tahun dan tanpa perlindungan, dapat menyebabkan kulit kehilangan kemampuannya untuk memperbaiki diri sendiri. Sebuah studi ilmiah mengemukakan bahwa paparan sinar UV kronis mampu memecah

(34)

~ 26 ~

kolagen dan menghambat proses sintesis kolagen baru. Kolagen mempunyai fungsi penting untuk menjaga fleksibilitas dan struktur kulit. Setelah menginjak usia 20 tahun, kolagen akan mengalami penurunan alami sebesar 1% setiap tahun. Selain menghambat sintesis kolagen baru, sinar UV juga akan merusak elastin. Etastin berfungsi menjaga kekenyalan pada kulit, dampaknya yaitu kulit akan mengendur dan timbul garis-garis halus bahkan kerutan pada kulit. Di lapisan epidermis, sinar UV dapat menyebabkan penurunan kapasitas antioksidan seperti vitamin E dan C yang berimbas pada penurunan sistem pertahanan dalam tubuh. Radiasi sinar matahari adalah faktor eksternal penyumbang signifikan untuk seseorang yang sedang mengalami penuaan dini. Ketika matahari mencapai pada titik kulminasi (titik tertinggi), sekitar pukul 10.00 - 15.00 sebaiknya menghindari terpapar sinarnya secara langsung. Akan lebih baik apabila menggunakan tabir surya pada kulit-kulit yang membutuhkan, seperti wajah, agar kulit terlindungi dari paparan langsung sinar ultraviolet. Selain sinar UV, kelembapan udara juga dapat menyebabkan

(35)

~ 27 ~

kerusakan kulit. Kelembapan udara yang tidak stabil akan menyebabkan penuaan dini. Apalagi untuk individu yang tinggal di daerah tropis, sudah pasti kelembapan udara pun tidak stabil. Salah satu cara agar kelembaban kulit tetap terjaga yaitu dengan menggunakan pelembab yang bisa mempertahankan kadar air dalam kulit. Jangan lupa untuk tetap meyesuaikan pelembab yang digunakan dengan jenis kulit, dan hendaknya memilih bahan pelembab yang mengandung humektan sebagai pengikat air atau asam alfa-hidroksi A-HA.

MENGATASI PENUAAN

Bagaimana cara mengatasi proses penuaan? Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang kenapa kita tidak hambat saja proses penuaan ini. Anggaplah suatu saat ditemukan metode pengobatan yang bisa diberikan sehingga kita tidak bertambah tua, tubuh tetap muda, dan sehat. Jika penuaan bisa dihambat maka semua orang berumur panjang. Buyut, kakek, anak, cucu,cicit masih ada dalam keluarga dengan wajah yang seumuran. Jika ada seseorang yang bertamu ke rumah keluarga tersebut akan kebingungan karena tidak dapat membedakan

(36)

~ 28 ~

mana ayah, kakek atau anak dari temennya. Seorang kakek umur 100 tahun akan menikah dengan gadis 17 tahun. Sulit dibayangkan jika hal itu terjadi. Regenerasi pimpinan akan sulit dilakukan. Kehidupan akan terus dipenuhi dengan persaingan antara generasi. Proses penuaan adalah proses yang alami manusia, kita nikmati sebagai perkembangan yang harus dilalui. Setiap manusia lahir maka dia akan berkembang menjadi dewasa dan menua sebelum akhirnya mati. Proses pertumbuhan dan perkembangan memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan proses penuaan.

WHO lebih memilih konsep healthy aging dibandingkan anti aging. Menua yang sehat, berarti selalu berusaha menjaga kesehatan sampai tua dengan pola hidup yang sehat. Pola hidup sehat disertai pemeriksaan rutin ke dokter atau laboratorium untuk penampisan dini penyakit. Melakukan pengobatan teratur bila menderita penyakit. Bila semua ini dilakukan dengan baik, olahraga teratur, nutrisi yang beragam, seimbang, dan cukup sampai pada waktunya tetap akan mengalami penuaan. Semakin rentan terhadap trauma mudah sakit, sulit sembuh, sehingga mengalami penyakit

(37)

~ 29 ~

kronis. Selanjutnya akan semakin rapuh dan akhirnya sulit dikembalikan. Mustahil membuat lanjut usia tetap sehat sepanjang usia. Konsep healty aging menjadi tidak relevan dan hanya sebagai bentuk usaha saja. Munculah konsep berikutnya yaitu happy

aging. Bagaimana membuat lanjut usia bahagia?

Dalam bab-bab berikutnya akan lebih detail menyampaikan bagaimana cara lanjut usia tetap sehat dan bahagia disisa umurnya.

(38)

~ 30 ~

BAGIAN 2

(39)

~ 31 ~

PENURUNAN FUNGSI

ORGAN

Penurunan fungsi organ akibat proses penuaan sangat berhubungan dengan interaksi faktor eksternal dan internal dari proses penuaan itu sendiri. Penurunan fungsi organ ini bersifat sangat individual. Masing-masing organ dalam tubuh kita akan mengalami penurunan fungsi dalam stadium berbeda. Ada kulitnya terlebih dulu keriput, atau rambutnya terlebih dulu ubanan, atau tulang kropos atau yang lainnya. Dan setiap orang juga akan berbeda kondisinya walaupun umurnya sama. Makanya ada istilah umur biologis dan umur kronologis. Umur kronologis berdasarkan waktu dari tanggal lahir sedangkan umur biologis berdasarkan fungsi organ secara umun. Hal ini tercermin dari orang yang memiliki umur kronologis muda namun memiliki berbagai penurunan fungssi organ akibat pola hidup yang tidak sehat. Sebaliknya ada orang yang berumur

(40)

~ 32 ~

tua tetapi masih memiliki fungsi organ yang baik karena pola hidup sehat.

Secara umum terjadi penurunan fungsi organ 1% setiap tahun sejak berumur 30 tahun. Umur 30 tahun dianggap sebagai batas keseimbangan kematian sel dan regenerasi sel. Setelah umur tersebut kematian sel lebih banyak dibandingkan regenerasi, tetapi harus tetap diingat kondisi masing-masing organ tidaklah sama.

Perubahan yang terjadi tidak hanya perubahan fisik tetapi juga psikologis. Berikut akan diuraikan berbagai perubahan fisik dan psikologis yang terjadi, serta dampaknya terhadap kesehatan.

PERUBAHAN FISIK

Usia senja merupakan masa yang dianggap sebagian besar orang sebagai saat - saat untuk beristirahat, menghabiskan waktu bersama dengan anak dan cucu, maupun untuk menyenangkan diri sendiri. Anggapan ini tidaklah salah, mengingat pada umumnya orang sudah memasuki usia senja akan mengalami penurunan aktivitas dan vitalitas tubuh.

(41)

~ 33 ~

Itu sebabnya, dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun makin menurun.

Penuaan mengakibatkan penurunan aliran darah serebral sekitar 20% yang berdampak pada berkurangnya jumlah dan aktifitas sel saraf otak. Perubahan pada hormon terjadi saat penuaan. Perubahan pada hormon ini memiliki dampak signifikan pada wanita, terjadi penurunan produksi hormon seks dan sekresi renin di ginjal. Selain saat hormon paratiroid yang disekresikan saat proses penuaan akan mempercepat osteoporosis pada lanjut usia. Pada pria hormon testosterone juga mengalami penurunanyang dapat menyebabkan impoten. Impoten atau dikenal juga dengan disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau mempertahankan ereksi.

Pada organ jantung juga mengalami penurunan fungsi saat penuaan. Penurunan fungsi jantung akibat pengerasan dan penebalan dinding arteri atau nadi. Memasuki dekade ketiga kehidupan terjadi penurunan curah jantung sekitar 1% dalam batas normal per tahun pada individu tanpa penyakit jantung. Perubahan ini menyebabkan peningkatan tekanan darah.

(42)

~ 34 ~

Perubahan fisiologi pada sistem pernapasan akibat penuaan mengakibatkan penurunan fungsi paru. Perubahan kondisi ini berupa berkurangnya elastisitas dinding alveolar dan ukuran alveoli lebih kecil. Akibat lain yang terjadi adalah lanjut usia mengalami pengurangan PCO 2 arteri secara bertahap, peningkatan ruang mati, penurunan volume ekspirasi dan tingkat ekspirasi, kerusakan jalur nafas, dan disfungsi mekanisme pertahanan. Kondisi tersebut menyebabkan lanjut usia berisiko tinggi terhadap atelektasis (kolap paru), pneumonia (infeksi paru), dan gagal nafas.

Ginjal juga akan mengalami penurunan fungsi saat usia senja karena berkaitan dengan perubahan anatomi dan fungsional dalam ginjal. Dengan meningkatnya usia sel-sel ginjal yang disebut nefron akan berkurang sampai lebih dari 50%. Selain itu, pada usia senja bisa terjadi penyempitan pembuluh darah arteri ginjal akibat penumpukan lemak sehingga fungsi ginjal tambah menurun. Penurunan fungsi ginjal karena usia jarang akan menyebabkan gagal ginjal stadium akhir, akan tetapi jika dibarengi dengan berbagai penyakit seperti diabetes mellitus, hipertensi, gagal jantung dan batu ginjal maka dapat

(43)

~ 35 ~

menyebabkan terjadinya gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan terapi pengganti ginjal (seperti cuci darah atau transplantasi ginjal). Gejala gagal ginjal stadium akhir yang perlu diwaspadai adalah sesak nafas terutama dengan posisi tidur berbaring, bengkak pada kedua kaki, mual muntah terus menerus, jumlah kencing berkurang dan atau gangguan kesadaran.

Setelah berusia 40 tahun, manusia akan mengalami pemendekan/ pengerutan tinggi tubuh sekitar sebanyak 0,5 cm. Hal ini berlangsung setiap pertambahan usia 10 tahun. Mereka yang telah berusia 80 tahun mengalami penurunan tinggi sebesar 4 x 0,5 cm = 2 cm dibanding saat berusia dua puluh tahun. Perempuan mengalami pemendekan tubuh sekitar 3,15 inci atau lebih pendek dibanding saat masih perawan. Apa penyebabnya ? Mulai usia 35 tahun, tulang-tulang kita mulai kehilangan mineral yang dikandungnya, terutama kalsium. Hal itu terjadi karena kemampuan tubuh untuk membentuk tulang tubuh baru berlangsung jauh lebih lambat bila dibanding pada saat masih muda. Tulang kita mengalami proses pengerutan sedikit demi sedikit. Kemudian tulang mengalami kerapuhan dan mudah

(44)

~ 36 ~

mengalami patah tulang/pinggul yang dikenal dengan istilah osteoporosis.

Perubahan fisik lansia akan mempengaruhi tingkat kemandirian. Kemandirian adalah kebebasan untuk kemampuan bertindak, bergerak atau beraktivitas tanpa bantuan orang lain dan bebas mengatur diri sendiri atau aktivitas seseorang baik individu maupun kelompok dari berbagai kesehatan atau penyakit.

Gambar 6. Kemandirian kapasitas kerja sesuai usia.

Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan mengenai kemandirian kapasitas kerja mulai dari anak- anak sampai lanjut usia, Kurva diatas

(45)

~ 37 ~

menjelaskan kapasitas kerja fisik pada usia lanjut yang menurun ini menunjukkan lansia sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik yang berat karena adanya kemunduran fungsi organ tubuh. Kemunduran yang sering terjadi pada lanjut usia lebih dikenal dengan singkatan 14i, yang terdiri dari

1. imobilitas (ketidakmampuan bergerak aktif) 2. instabilitas (gangguan keseimbangan dan

jatuh)

3. Inkontinensia urin (sulit menahan buang air kecil)

4. Impairments of cognitive (gangguan mental atau intelektual)

5. Impaction (konstipasai)

6. Impairments of hearing, vision, and smell (gangguan pendengaran, penglihatan, dan penciuman)

7. Infection (infeksi) 8. Isolation (depresi)

9. Inanition (kekurangan nutrisi) 10. Impecunity (kemisikinan)

(46)

~ 38 ~

11. Iatrogenesis (penyakit akibat pengaruh obat-obatan)

12. Insomnia (gangguan tidur) 13. Impotence (impoten)

14. Immunodeficiency (penurunan imun)

PERUBAHAN PSIKOLOGIS DAN SOSIAL

Biasanya orang lanjut usia akan mengalami

post power syndrome. Post power syndrome banyak

dialami oleh mereka yang baru saja menjalani masa pensiun yang terjadi pada orang yang memasuki lanjut usia. Secara umum, orang yang mengalami post power syndrome sebenarnya diliputi rasa kecewa, bingung kesepian, ragu-ragu, khawatir, takut, putus asa, ketergantungan dan kekosongan. Selain itu orang lanjut usia juga merasa kurang dihormati, dengan tidak bekerja berdampak pada kurangnya aktivitas, penurunan perekonomian dan stres yang meningkat.

Beberapa hal di atas merupakan perilaku akibat tidak dapat menyesuaikan diri saat memasuki masa pensiun yang terjadi pada penduduk lanjut usia. Bagi individu yang dengan ikhlas menerima memasuki

(47)

~ 39 ~

usia lanjut umumnya perilaku yang diperlihatkan berupa ketenangan, wibawa, sosok panutan, mandiri, berkecukupan secara materi dengan pencapaian yang optimal semasa masih bekerja. Masa lanjut usia tetap diharapkan produktif dalam hal tetap beraktivitas seperti menyalurkan hobi, menjalankan usaha, berolahraga untuk menjaga kesehatan. Selain itu jika bisa dipandang dengan pikiran terbuka, masa lanjut usia merupakan masa di mana banyak waktu luang untuk dihabiskan dengan keluarga. Hal ini diharapkan agar mereka yang sudah memasuki usia senja tetap sehat dan bahagia.

DAMPAK

KESEHATAN

AKIBAT

PENUAAN

Kesehatan seseorang dapat diindikasikan oleh meningkatnya usia harapan hidup, akibatnya jumlah penduduk lanjut usia semakin bertambah banyak bahkan cenderung lebih cepat dan pesat. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Bila usia harapan hidup penduduk meningkat maka jumlah penduduk lansia terus meningkat dari tahun –

(48)

~ 40 ~

tahun. Jumlah penduduk lanjut usia yang tinggi juga menjadi ancaman, karena harus diikuti dengan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan guna menjaga kesehatan lanjut usia serta fasilitas umum yang menunjang aktivitas lanjut usia. Meningkatnya pupulasi lansia membuat pemerintah perlu merumuskan kebijakan dan program yang ditujukan kepada kelompok penduduk lansia sehingga dapat berperan dalam pembangunan dan tidak menjadi beban bagi masyarakat.

Dampak meningkatnya jumlah lanjut usia ini dapat dilihat pada pola penyakit yang semakin bergeser kearah penyakit-penyakit degeneratif disamping masih adanya penyakit-penyakit infeksi. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahap –tahap menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yaitu semakin rentannya tubuh terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem jantung dan pembuluh darah, pernapasan, pencernaan, endokrin dan lainnya. Pola penyakit usia diatas 55 tahun yang tertinggi meliputi penyakit jantung, otot, tuberculosis (TBC) paru, asma, infeksi saluran nafas akut, gigi

(49)

~ 41 ~

mulut, saluran cerna, penyakit saraf, infeksi kulit, malaria dan lain- lain.

(50)

~ 28 ~

PENYAKIT YANG SERING

PADA LANJUT USIA

PENDAHULUAN

Konsep sehat pada lanjut usia berbeda dengan orang dewasa. Faktor yang berperan terjadinya penyakit pada lanjut usia bersifat kompleks. Penyakit yang muncul merupakan interaksi antara faktor fisik, psikis, sosial, ekonomi, spiritual, dan linkungan. Semua faktor tersebut berinteraksi kuat, terkadang sulit diidentifikasi faktor mana saja yang berkontribusi atau faktor mana saja yang bersifat dominan.

Suatu gangguan disebut sebagai penyakit bila memerlukan perhatian serius atau pengobatan baik secara farmakologis (obat) maupun non farmakologis. Bila belum memerlukan pengobatan tertentu sering hanya disebut sebagai penurunan fungsi organ biasa

(51)

~ 29 ~

disebut penuaan. Penyakit pada lanjut usia sering bersifat akut atau mendadak, tetapi sulit dikenali. Penyakit yang muncul menjadi tidak mendapat perhatian dan tidak mendapatkan perawatan atau pengobatan semestinya. Pemburukan mudah terjadi bahkan mengancam nyawa.

Penyakit yang muncul pada lanjut usia adalah kelanjutan dari penurunan fungsi organ. Proses penuaan terjadi pada semua organ sehingga penyakit yang muncul menjadi berbagai macam. Penyakit yang beragam dan penurunan berbagai fungsi organ fungsi organ inilah yang menyebabkan penyakit lanjut usia memiliki gejala dan tanda yang tidak khas (sulit dikenali).

Penyakit-penyakit yang terjadi pada lanjut usia adalah penyakit degeneratif atau kronis, berlangsung lama tidak ada istilah sembuh, hanya bisa dikontrol dengan pengobatan. Pada lanjut usia yang menderita berbagai penyakit mengharuskan mereka mengkonsumsi banyak obat. Kondisi ini kita sebut polifarmasi. Polifarmasi menjadi masalah baru yang harus mendapatkan perhatian. Polifarmasi berpotensi terjadi interaksi obat yang membahayakan lanjut usia.

(52)

~ 30 ~

Interaksi obat yang berbahaya ini terjadi karena efek suatu obat berubah akibat adanya obat lain, makanan, atau minuman. Suatu obat memiliki efek yang diinginkan dan tidak diinginkan saat berinteraksi dengan obat lain atau makanan. Sehingga setiap konsumsi obat perlu diketahui obat tersebut tidak cocok dikonsumsi bersamaan dengan obat atau makanan apa.

Gambar 7. Konsep penyakit pada lanjut usia. Pada lanjut usia penyakit terjadi akibat interaksi berbagai faktor secara kompleks dalam waktu bersamaan yang

(53)

~ 31 ~

Gambar 8. Konsep penyakit pada dewasa terjadi akibat interaksi berbagai faktor yang jelas dapat diketahui sederhana dan mudah

dikenali.

Penanganan penyakit pada lanjut usia tantangan tersendiri. Penatalaksanaan penyakit pada lanjut usia menggunakan metode khusus dinamakan CGA. Comprehensif Geriatric Assessment (CGA) atau Pengkajian Pasien Geriatri Paripurna adalah metode Penanganan yang dilakukan terhadap pasien geriatri (umur diatas 60 tahun) secara holistik (fisik, psikis,

(54)

~ 32 ~

sosial, ekonomi, spiritual, dan lingkungan) dan komprehensif (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) dilakukan oleh tim multidisiplin untuk mengembalikan kemandirian lanjut usia seoptimal mungkin. Tujuan penatalaksanaan pasien lanjut usia tidak lagi kesembuhan karena penyakit yang diderita tidak bisa disembuhkan tetapi kemandirian selalu diupayakan pada lanjut usia.

Tim yang multidisiplin bekerja secara interdisiplin artinya tim yang terdiri dari berbagai profesi bekerja sama, berperan aktif, saling berkontribusi untuk tujuan yang sama yaitu kemandirian pasien. Bukan hanya sekedar bekerja, tanpa saling berinteraksi dengan profesi lain.

Proses penatalaksanaan haruslah melibatkan keluarga. Keluarga adalah pilar penting dalam kesehatan lanjut usia. Keluarga harus dilibatkan dalam perawatan pasien geriatri walaupun sudah ada perawat atau care giver. Tetapi peran keluarga tidak bisa diabaikan. Di Rumah Sakit, disamping diperlukan rapat tim profesi yang merawat diperlukan juga rapat atau pertemuan dengan keluarga pasien (family meeting).

(55)

~ 33 ~

Dalam topik berikutnya akan dibahas beberapa penyakit yang sering timbul pada lanjut usia. Pembahasan akan disampaikan secara sederhana tentang pengenalan penyakit, cara pencegahan, dan penanganan.

DEMENSIA (PIKUN)

Demensia adalah penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia, dimana terjadi penurunan fungsi kognitif (kemampuan berpikir, mengingat, menganalisis, dan membuat keputusan). Gejala-gejala demensia yang perlu diwaspadai adalah adanya gangguan daya ingat, sulit untuk fokus, sulit melakukan kegiatan yang familiar (misalnya bingung cara mengemudi, sulit mengatur keuangan, sulit menyelesaikan tugas sehari-hari), bingung akan waktu dan tempat, serta gangguan visuospasial yaitu kernampuan untuk menempatkan sebuah benda, objek atau gambar dalam sebuah tempat atau ruangan. Gejalanya seperti kesulitan menuangkan air ke gelas, menabrak cermin saat berjalan, tidak dapat menyusun gambar dan kesulitan membaca peta.

(56)

~ 34 ~

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya demensia, yaitu melalui aktifitas fisik, melatih pola pikir, dan asupan makanan.

1. Aktifitas fisik

Setiap aktivitas sehari-hari lanjut usia harap menjaga kepala jangan sampai mengalami benturan keras atau luka berat. Latihan fisik saat pagi hari di luar rumah sangat baik untuk oksigenasi otak. Salah satu aktivitas fisik yang dianjurkan untuk mencegah demensia adalah latihan aerobik berkelanjutan. Manfaat dari latihan aerobik ini adalah meningkatkan aliran darah ke otak. Latihan aerobik ini dapat dilakukan dengan cara jalan cepat, jogging, bersepeda, dan renang. Durasi latihan aerobik dilakukan selama 30 menit setiap hari. Aktivitas olah raga saat pagi hari di luar rumah sangat baik untuk oksigenasi otak.

2. Melatih pola pikir

Beberapa kegiatan rutin yang dapat melatih pola pikir seperti membaca dan menulis, melakukan permainan yang merangsang otak

(57)

~ 35 ~

(misalnya catur), melakukan permainan yang memerlukan daya ingat (misalnya teka teki silang), melakukan hobi dan aktif dalam kegiatan sosial. Selalu berpikir positif dan menghindari stres dapat menjaga otak tetap sehat di usia senja.

3. Nutrisi

Nutrisi yang tepat pada lanjut usia dapat mencegah terjadinya demensia. Vitamin B, antioksidan, dan omega 3 sangat baik untuk mencegah demensia. Vitamin B baik untuk otak dan saraf. Asupan vitamin B didapat dari konsumsi roti, telur, ikan, susu, kacang tanah, kentang, unggas, kacang kedelai, asparagus, brokoli, beras merah, brussels sprout, buncis, hati, kacang polong, dan bayam. Aktioksidan mencegah demensia dengan cara melawan neurodegenerasi dengan membatasi produksi zat beracun dan mengurangi kerusakan oleh radikal bebas. Aktioksidan didapat pada makanan yang mengandung vitamin C dan E, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, minyak tumbuhan (jagung, zaitun dan minyak

(58)

~ 36 ~

kedelai), bibit gandum, blackcurrant, brokoli, kubis brussel, dan jeruk. Omega 3 sangat penting mencegah penurunan kognitif dan demensia. Sumber omega 3 didapat dari salmon, mackerel, herring, sarden, tuna segar, dan ikan todak, telur, dan daging

DEPRESI

Depresi merupakan gangguan emosional, bisa berupa perasaan tertekan, tidak merasa bahagia, sedih, merasa tidak berharga, tidak punya semangat, tidak berarti dan pesimis terhadap hidup. Depresi sering dialami para lansia. Umumnya mereka memiki perasaan yang lebih peka dan cepat tersinggung. Penyebab umum dari depresi saat usia senja antara lain keadaan ekonomi yang belum baik (masih harus bekerja), tidak diperhatikan dan dipedulikan oleh anak dan cucunya, serta diasingkan oleh keluarganya sendiri (dikirim ke pantai jompo). Gejala-gejala depresi yang harus diperhatikan adalah adanya perasaan sedih, kehilangan minat, mudah lelah, rasa bersalah atau tidak berguna, susah tidur, nafsu makan

(59)

~ 37 ~

berkurang dan penurunan berat badan. Gejala depresi berat yang berbahaya adalah adanya pikiran untuk mati atau melukai diri.

Gambar 9. Lansia sangat rentan mengalami demensia, depresi dan cemas.

Bagaimana cara mencegah depresi? Hal yang paling sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan bertemu dan berkumpul dengan komunitas seusia. Kegiatan ini memungkinkan untuk saling bertukar informasi dan saling membangkitkan semangat hidup. Cara lainnya adalah dengan mengisi waktu dengan aktivitas ringan yang dapat menimbulkan perasaan senang dan menghilangkan kebosanan (misalnya mengerjakan hobi, membaca, menulis, atau

(60)

~ 38 ~

berolahraga ringan). Yang terpenting adalah tetap berusaha untuk berpikir positif. Ingat segala sesuatunya memiliki hal yang positif walaupun dalam keadaan duka sekalipun.

INSOMNIA (SUSAH TIDUR)

Susah tidur atau sering disebut dengan insomnia juga merupakan akibat dari penurunan fungsi otak saat usia senja. Insomnia bukan merupakan suatu penyakit melainkan gejala yang sering timbul bersamaan dengan gangguan emosional, misalnya cemas, depresi maupun ketakutan. Seiring pertambahan usia, waktu tidur pun cenderung berkurang. Pada akhirnya lansia akan lebih sering terjaga pada semua stadium tidur. Walaupun perubahan ini normal namun sering membuat para lansia beranggapan bahwa mereka tidak cukup tidur. Sebenarnya para lansia yang mengalami perubahan waktu tidur tidak memerlukan pengobatan karena perubahan tersebut adalah suatu hal yang normal.

Sebuah kekeliruan bila beranggapan tidur dapat menghilangkan rasa cemas. Justru rasa cemas

(61)

~ 39 ~

itu akan membuat sulit tidur. Minimalkan rasa cemas yang menyerang dengan melakukan olah raga ringan dan meditasi ringan. Kenali apa penyebab rasa cemas itu. Cobalah cari cara terbaik untuk mengatasinya. Diskusikan dengan keluarga agar mereka bisa membantu mengatasi penyebab rasa cemas itu. Cara lain untuk mengatasi susah tidur adalah dengan melakukan relaksasi seperti mengatur pernapasan. Tarik napas panjang, hembuskan. Lakukan hingga merasa relaks. Penggunaan aromaterapi juga dapat membantu. Pilihlah aroma yang membuat relaks seperti lavender.

KATARAK (LENSA MATA KERUH)

Saat usia senja dapat terjadi berbagai gangguan penglihatan seperti gangguan adaptasi gelap, lensa mata yang menjadi keruh (disebut katarak senilis) dan presbiopi.

Katarak adalah penyakit lensa mata yang menjadi keruh, terjadi secara perlahan hingga penglihatan terganggu. Gejala-gejala katarak yang harus diperhatikan adalah pandangan mata menjadi

(62)

~ 40 ~

kabur atau buram seperti ada bayangan awan ataupun asap, sulit melihat pada malam hari, sensitif terhadap cahaya, terdapat lingkaran cahaya pada mata saat memandang sinar dan membutuhkan cahaya terang untuk membaca.

Katarak yang sudah menebal dan matang hanya bisa diterapi dengan operasi penggantian lensa. Saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah bisa melakukan operasi katarak. Untuk katarak yang masih dalam tahap gejala, dapat dilakukan berbagai cara untuk mencegah gejala tersebut menjadi lebih parah seperti hindari makanan cepat saji atau makanan yang mengandung lemak jenuh, minum secangkir teh hijau setiap pagi, minum segelas jus wortel setelah makan siang, dan meningkatkan konsumsi sayuran terutama bayam dan rumput laut.

HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)

Hipertensi atau sering disebut tekanan darah tinggi adalah keadaan di mana tekanan darah di pembuluh darah arteri meningkat. Bila seseorang mengalami peningkatan tekanan darah, volume darah

(63)

~ 41 ~

meningkat dan saluran darah lebih sempit. Hal ini menyebabkan jantung harus memompa darah lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Beban jantung dan pembuluh darah menjadi lebih berat. Peluang terjadinya penyumbatan pembuluh darah arteri dan gagal jantung menjadi semakin besar.

Hipertensi dikatakan sebagai silent killer. Tidak banyak orang yang menyadari kapan tekanan darah mereka meningkat. Tidak ada gejala di awal. Kalaupun ada, biasanya ringan dan tidak spesifik seperti pusing, tengkuk terasa pega, sakit kepala. Seseorang usia lanjut (diatas 60 tahun) dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik (ditulis 140/90).

Kenapa lanjut usia banyak menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)? Lanjut usia memiliki beberapa risiko yang meningkatkan terjadi hipertensi pada lanjut usia, yaitu:

1. Penurunan rasa kecap terhadap rasa asin akibat penuaan menyebabnya asupan

(64)

~ 42 ~

garamnya meningkat. Pada saat makan lanjut usia sering menambahkan garan sendiri karena merasakan hidangannya hambar kurang garam. Asupan garam berlebih meningkatkan risiko hipertensi.

2. Kurang olah raga dan aktifitas fisik dapat mengurangi kemampuan kelenturan pembuluh darh sehingga tahanan perifer meningkat. Hal ini meningkatkan tekanan darah.

3. Kurangnya asupan buah-buahan yang berair dapat menurunkan asupan kalium. Beberapa buah-buahan terutama yang berair mengandung banyak kalium. Kalium berperan dalam proses relaksasi atau delatasi pembuluh darah. Bila kalium rendah cenderung terjadi konstruksi pembuluh darah yang meningkatkan pembuluh darah.

4. Penuaan itu sendiri berakibat pada perubahan struktur pembuluh darah yang cenderung menebal dan mengeras disebut sebagai

atherosclerosis. Proses atherosclerosis terjadi

(65)

~ 43 ~

faktor risiko berupa asupan lemak jenuh yang tinggi, adanya penyakit kencing manis, merokok, kegemukan dan kurang aktifitas. Hipertensi yang terjadi akibat atherosclerosis ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik tetapi diastoliknya normal. Kondisi ini disebut hipertensi sistolik terisolasi.

Cara untuk menghindari hipertensi adalah dengan menghindari hal-hal diatas tetapi sering tidak dapat dihindari karena berhubungan dengan proses penuaan itu sendiri. Jika sudah terjadi hipertensi, disarankan tetap mengurangi hal-hal tersebut ditambah dengan rutin kontrol tekanan darahnya ke dokter. Jangan meminum obat sendiri atau menghentikan obat sendiri tanpa pengawasan dari dokter. Ingat hipertensi dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal dan stroke.

(66)

~ 44 ~

PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN

GAGAL JANTUNG

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah koroner pada otot jantung. Penyebabnya adalah plak di dinding arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang merupakan komponen utama sistem peredaran darah. Tugasnya membawa darah yang mengandung oksigen keluar dari jantung. Pembuluh darah ibarat saluran air. Bila banyak kotoran yang menumpuk, aliran air akan mampet dan mengalami penyumbatan. Demikian pula dengan arteri. Bila arteri ini terhalang atau tersumbat oleh plak maka peredaran darah akan terganggu. Otot jantung akan kekurangan oksigen disebut hipoksia.

Bila terjadi sumbatan total dapat mengakibatkan kematian otot jantung yang disebut infark miokard. Bila kejadian ini terjadi mendadak akan timbul serangan jantung. Tetapi bila berlangsung lama dan hilang-timbul maka dalam jangka waktu panjang akan terjadi gagal jantung

(67)

~ 45 ~

Gambar 10. Menyempitnya pembuluh darah di jantung dikarenakan deposit plak. Sumber : satuproteksi.com.

Apa penyebabnya ? salah satunya adalah tingginya asupan makanan siap saji yang cenderung mengandung lemak tinggi. Lemak ini adalah salah satu komponen utama plak pembuluh darah. Penyebab lainnya adalah penyakit kencing manis (diabetes mellitus) dan hipertensi, kurang melakukan aktivitas fisik dan obesitas. Gejala yang perlu diwaspadai adalah nyeri dada. Nyeri dada yang khas untuk penyakit jantung koroner adalah nyeri dada sebelah kiri, terasa berat atau tertindih, berlangsung lama (lebih dari 20 menit), dapat menjalar ke dagu atau lengan kiri dan disertai sesak nafas. Keadaan ini

(68)

~ 46 ~

disebut sindrom koroner akut atau heart attack (serangan jantung). Bila ada gejala seperti ini, secepatnya harus pergi ke rumah sakit terdekat. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit jantung koroner ? Caranya dengan rutin mengecek tekanan darah, kadar kolesterol dan gula darah, tidak merokok, makan dengan pola gizi seimbang (cukup protein, cukup gula, banyak serat serta mengurangi konsumsi lemak), hindari stress dan teratur berolahraga

Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak mampu untuk memompa sejumlah darah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen dan zat-zat makanan. Menurut penelitian, gagal jantung jarang terjadi pada usia di bawah 45 tahun. Jumlah penderita gagal jantung menanjak tajam pada rentang usia 75-84 tahun. Semakin meningkatnya angka harapan hidup, yang berarti usia lansia semakin panjang, sindrom gagal jantung semakin meningkat pula. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang saat usia senja rentan mengalami gagal jantung seperti dinding pembuluh darah akan semakin kaku pada usia lanjut, kelebihan

(69)

~ 47 ~

natrium dalam makanan, adanya penyakit hipertensi dan jantung koroner yang tidak dikontrol rutin, sering konsumsi alkohol dan adanya penyakit gagal ginjal. Gejala yang perlu diwaspadai untuk gagal jantung seperti cepat merasa sesak nafas, lelah dan lemah jika melakukan aktivitas fisik yang sebelumnya biasa dilakukan, terjadinya pembengkakan di kaki dan perut, sesak napas pada malam hari saat sedang berbaring.

Bagaimana cara mencegah gagal jantung? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti melaksanakan pola hidup sehat, berolahraga secara teratur sesuai usia, makan dengan pola gizi seimbang, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala (medical check-up).

OSTEOPOROSIS (TULANG KEROPOS)

Osteoporosis adalah penyakit tulang dengan ciri-ciri penurunan massa tulang, perubahan arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang pada akhirnya menimbukan kerapuhan

(70)

~ 48 ~

tulang dan mudah patah. Perempuan lanjut usia paska menopause dan laki-laki lansia rentan mengalami osteoporosis. Pada perempuan hal ini berhubungan dengan berkurangnya kadar esterogen setelah menopause. Esterogen adalah hormon utama pada wanita yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang. Osteoporosis biasanya timbul pada wanita berusia antara 51-75 tahun tetapi bisa muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala karena pengurangan kepadatan tulang terjadi secara perlahan. Jika kepadatan tulang sudah sangat berkurang baru akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk tulang.

Upaya mencegah osteoporosis dapat dilakukan dengan mengonsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup, melakukan olahraga beban seperti berjalan kaki dan menaiki tangga, hindari rokok dan alcohol dan batasi konsumsi minuman berkafein (misal, lebih dari delapan cangkir kopi atau teh dalam sehari).

(71)

~ 49 ~

Gambar 11. Perbedaan tulang yang normal dengan tulang yang mengalami osteoporosis. Sumber: havenpharmacy.ie.

PNEUMONIA (RADANG PARU)

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyerang paru dan diakibatkan karena infeksi kuman, virus, bakteri, jamur, ataupun parasit. Penyakit pneumonia menyebabkan 5-10% kematian pada lanjut usia. Tingginya risiko lanjut usia menderita pneumonia dan mengalami kematian dikarenakan saat usia senja mengalami penurunan fungsi paru seperti menurunnya kekuatan atau kemampuan paru dan elastisitas paru. Selain itu pada lanjut usia reflek batuk menurun yang menyebabkan mekanisme pembersihan paru dari bakteri atau mikroorganisme yang berbahaya masuk ke paru yang meningkatkan risiko infeksi. Semakin buruk

(72)

~ 50 ~

penurunan fungsi paru pada lanjut usia dapat didorong beberapa faktor seperti nutrisi, cadangan energi, penyakit parkison, dan stroke. Penurunan imunitas pada lanjut usia juga turut meningkatkan risiko infeksi pneumonia.

Gejala pneumonia yang khas terjadi seperti batuk, panas, dan nyeri dada sangat sulit ditemukan pada penderita lanjut usia. Kebanyakan lanjut usia yang menderita pneumonia tidak menunjukan gejala. Gejala yang tidak khas muncul pada penderita pneumonia lanjut usia perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium dan CT Scan. Pencegahan pneumonia pada lanjut usia dapat dilakukan dengan konsumsi makanan yang bernutrisi, vaksinasi pneumonia, dan menjaga kebersihan.

DIABETES MELITUS (KENCING MANIS)

Penyakit kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula di dalam darah. Kencing pasien jadi terasa manis karena kandungan gula tinggi dan dikerumuni semut, sehingga lazim disebut penyakit kencing manis.

(73)

~ 51 ~

Penyakit ini muncul akibat insulin yang diproduksi organ pangkreas tidak mencukupi untuk membawa gula di dalam darah masuk ke dalam sel-sel tubuh. gula menjadi terus berada di dalam darah sampai kadar yang tinggi dan bersifat racun terhadap seluruh sel tubuh. selain itu sel tubuh juga tidak mendapatkan makanan untuk membentuk energi.

Kadar gula darah yang tinggi masuk ke dalam ginjal menyebabkan kencing banyak pekat dan manis. Kencing yang banyak menimbulkan dehidrasi (kekuarangan cairan) sehingga pasien merasa haus dan keingingan untuk minum semakin meningkat. Sel tubuh yang tidak mendapatkan gula, walaupun gula dalam darah tinggi menyebabkan sel tidak mampu menghasilkan energi. Hal ini mengakibatkan pasien lemah, mengantuk, beran badan menurun, dan selalu merasa lapar. Gejala ini akan tetap dirasakan pasien walaupun pasien telah makan, bahkan makanan yang dimakan tidak menambah kekuatan tetapi menambah tinggi kadar gula darah yang menyebabkan semakin bersifat racun dan merusak sel tubuh secara menyeluruh.

(74)

~ 52 ~

Pada lanjut usia kejadian kencing manis semakin tinggi karena kemampuan produksi insulin oleh pangkreas semakin turun. Penurunan ini terjadi seiring dengan proses penuaan. Pola hidup yang tidak sehat mengakibatkan pemakaian insulin tidak efisien sehingga mempermudah munculnya kencing manis. Cara mencegahnya dengan melakukan pola hidup yang sehat. Jangan banyak mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat dan gula, perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, serta olah raga rutin. Hal ini akan menyebabkan pemakaian insulin menjadi lebih efisien sehingga terhindar dari kencing manis.

OSTEROATRITIS (PENGAPURAN SENDI)

Pada sendi sering terjadi osteoartritis pada usia senja. Apakah itu ? osteoarthritis atau disingkat OA adalah penyakit peradangan pada sendi yang menimbulkan rasa nyeri Penyakit ini biasanya mengenai sendi besar dan penyangga tubuh, tetapi dapat juga mengenai sendi kecil. Pada sendi yang lebih kecil seperti jari-jari terjadi pengerasan sehingga jari

(75)

~ 53 ~

menjadi kaku. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia di atas usia 70 tahun baik pada laki-laki maupun perempuan, namun dapat pula terjadi pada usia yang lebih muda. Sebelum usia 45 tahun, OA lebih sering terjadi pada laki-laki. Setelah usia 55 tahun, OA lebih sering terjadi pada perempuan. Dalam keadaan normal, sendi tidak mudah aus karena sendi memiliki derajat gesekan yang rendah. Sendi baru akan mengalami gangguan bila mendapatkan beban dan digunakan secara sangat berlebihan atau mengalami cedera. Lalu mengapa bisa terjadi osteoartritis? Keadaan ini kemungkinan berawal dan adanya kelainan pada kolagen dan proteaglikan yang merupakan komponen pembentuk tulang rawan. Hal ini akan menyebabkan tulang rawan tumbuh terlalu banyak tetapi kemudian menipis dan membentuk retakan-retakan dan mengeras.

Tulang mengalami pertumbuhan berlebihan di pinggiran sendi dan membentuk benjolan. Benjolan inilah yang menyebabkan nyeri dan mempengaruhi fungsi sendi. Seiring pertambahan usia, kandungan air di dalam tulang rawan atau muda meningkat dan susunan proteinnya mengalami degenerasi. Bila

(76)

~ 54 ~

keadaan ini berlanjut maka akan terjadi kehilangan total dari bantalan tulang muda antara tulang dan sendi. Bila tidak ditangani dengan baik maka akan timbul rasa nyeri dan pembengkakan sendi. Upaya untuk mencegah OA adalah menerapkan gaya hidup sehat dengan rutin berolah raga, termasuk peregangan dan penguatan, hindari aktivitas atau olahraga yang terlalu berlebihan dan hindari obesitas.

Gambar 12. Sendi yang mengalami osteroartritis sering menjadi penyebab rasa nyeri pada lansia. Sumber : Australian Institute of

(77)

~ 55 ~

SINDROM PADA LANJUT

USIA

DELIRIUM (KESADARAN TERGANGGU)

Delirium adalah sebuah sindrom dimana lanjut usia mengalami perubahan atau penurunan perhatian, kemampuan berpikir atau kesadaran. Perubahan ini terjadi mendadak dan bersifat fluktuatif (kadang membaik, kadang memburuk). Gangguan ini sering merupakan petanda adanya penyakit serius dan harus segera mendapatkan penanganan.

Gangguan ini terjadi akibat adanya faktor predisposisi yang melatarbelakangi yang sudah ada sebelumnya pada pasien serta adanya faktor pencetus yang muncul belakangan secara tiba-tiba. Faktor-faktor ini berinteraksi secara kompleks. Bila Faktor-faktor predisposisi yang dimiliki banyak dan berat maka akan dibutuhkan sedikit saja pencetus untuk menimbulkan delirium. Begitu juga sebaliknya.

(78)

~ 56 ~

Penanganan delirium membutuhkan layanan komprehensif oleh multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin. Sebuah tim yang bekerja secara interaktif dan solid untuk kepentingan pasien lanjut usia yang sangat rentan terjadi delirium. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan untuk mencegah lanjut usia mengalami delirium adalah:

1. Menjaga pikiran selalu bersyukur, ikhlas, dan positif sehingga terhingga terhindar dari kecemasan dan depresi.

2. Nutrisi yang cukup, beragam, dan seimbang. Penurunan nafsu makan merupakan petanda awal ancaman delirium.

3. Aktifitas fisik dipertahankan dengan selalu berolah raga dan aktifitas fisik sehati-hari secara mandiri.

4. Jaga kecukupan cairan tubuh dengan minum air putih secara teratur dan cukup. Hati-hati jangan menunggu haus baru minum karena kadang lanjut usia tidak memiliki rasa haus walaupun tubuh kekurangan cairan.

(79)

~ 57 ~

5. Selalu menggunakan alat-alat bantu pancara indera dengan optimal sehingga interaksi dengan lingkungan sosial tetap terjaga.

JATUH

Jatuh adalah kejadian yang sering dialami lanjut usia. Banyak yang beranggapan ini adalah hal yang biasa, tetapi ketahuilah bahwa jatuh adalah hal yang serius dan dapat berakibat fatal. Kejadian jatuh dapat menimbulkan komplikasi berat dan fatal. Tetapi konsekuensi minimal yang pasti terjadi adalah kejadian jatuh cenderung terjadi berulang. Jadi dapat berisiko fatal pada kejadian jatuh berikutnya atau setelah mengalami jatuh pasien menjadi takut jatuh. Pasien hanya berbaring ditempat tidur tidak berani berjalan, beraktivitas bahkan duduk pun merasa seperti mau jatuh. Pada pasien ini akan terancam komplikasi akibat imobilitas. Sebuah kondisi bagai buah simalakama, beraktivitas tapi takut jatuh. Tidak beraktivitas akan mengalami imobilitas dengan komplikasi seperti infeksi paru, luka dekubitus, keropos tulang, dan banyak lagi yang lainnya.

Gambar

Gambar 1. Senja
Gambar 2. Mozaik faktor yang berperan dalam proses penuaan, saling  berinteraksi satu dengan yang lain
Gambar 3. Faktor Internal dan Faktor Eksternal (di luar dalam Proses  Penuaan.
Gambar 4.  Olahraga aerobik disarankan untuk memperlambat  proses penuaan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Bagian ini untuk mengukur kinerja Bapak/ Ibu Dalam menjawab pertanyaan bagian ini, Bapak/ Ibu diminta untuk menyesuaikan jawabannya dengan luas kewenangan dan

pembelajaran, pendampingan, maupun guru yang diberi tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah) yang dinilai kemudian direkap dalam format laporan kendali kinerja

Pada hari ini Selasa tanggal Empat Belas bulan Februari tahun dua ribu sebelas (14-02- 2012) bertempat di Kantor Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Panitia Pengadaan

477.235.000,- (Empat ratus tujuh puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh lima ribu Rupiah).

• Instalasi Sistem Informasi tidak hanya untuk software saja, namun termasuk database, software tambahan, plug-in, software aplikasi server, driver, serta berbagai pengaturan

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran harga dengan nomor : NO.

Jobs merupakan salah satu orang yang pertama kali menyadari potensi untuk mengomersialkan antarmuka pengguna grafis (graphical user interface) dan mouse yang dikembangkan