• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 6. 1 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah DesaKelurahan Di Kabupaten Boalemo Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tabel 6. 1 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah DesaKelurahan Di Kabupaten Boalemo Tahun 2013"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 1

BAB

VI

PROFIL KABUPATEN BOALEMO

6.1. Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah

Kabupaten Boalemo terletak antara 00° 23” 55’ Lintang Utara sampai 00° 55” 38’ Lintang Utara, serta antara 122° 01” 12’ Bujur Timur sampai 122° 39” 17’ Bujur

Timur. Boalemo awalnya merupakan nama kerajaan (sekitar abad XVII) yang mempunyai kekuasaan di bagian Barat Gorontalo. Pada zaman Belanda beberapa kali mengalami perubahan (LN Tahun 1925 Nomor 262) dimana resident Gorontalo dibagi dalam 2 wilayah pemerintahan yaitu:

1) Onder Afdeling Gorontalo dengan Onder Distriknya yakni Atinggola, Kwandang,

Sumalata, Batudaa, Tibawa, Gorontalo, Telaga, Tapa, Kabila, Suwawa, dan Bone

Pantai.

2) Onder Afdeling Boalemo dengan Onder Distriknya yakni Paguyaman, Tilamuta, dan

Paguat.

(2)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 2

Memperhatikan aspirasi masyarakat sejak tahun 1964 maka Presiden RI dan DPR RI menetapkan UU No. 50 Tahun 1999 Tanggal 4 Oktober 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Boalemo (LN. RI Tahun 1999 Nomor 178, Tambahan Lembaran Negara RI No. 3899). Pada tanggal 12 Oktober dilakukan pelantikan Penjabat Bupati Ir. H. Iwan Bokings, MM di Jakarta.

Wilayah Kabupaten Boalemo berbatasan langsung dengan 3 kabupaten, di antaranya Kabupaten Gorontalo di sebelah Timur dan Kabupaten Boalemo di sebelah Barat, serta Kabupaten Gorontalo Utara di sebelah Utara. Sedangkan di sebelah Selatan dibatasi oleh Teluk Tomini. Kabupaten Boalemo adalah merupakan pemekaran dari Kabupaten Gorontalo (Gambar 1.1). Pada tahun 2003 Kabupaten Boalemo dimekarkan lagi menjadi 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Boalemo

Secara administrasi terbagi atas 7 wilayah kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Botumoito

Adapun batas-batas administrasi wilayah Kabupaten Boalemo adalah sebagai berikut:

- Sebelah utara : Kabupaten Gorontalo Utara,

- Sebelah timur : Kabupaten Gorontalo,

- Sebelah Selatan : Teluk Tomini

- Sebelah barat : Kabupaten Boalemo

Selengkapnya mengenai kondisi administrasi wilayah Kabupaten Boalemo sampai

(3)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 3 Tabel 6. 1 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan Di Kabupaten

Boalemo Tahun 2013

No Kecamatan Jumlah Desa Luas Wilayah Prosentase

1 Mananggu 9 423,4 17,97

2 Tilamuta 12 311,14 13,21

3 Botumoito 9 531,98 22,57

4 Dulupi 8 326,3 13,85

5 Paguyaman 22 196,6 8,34

6 Paguyaman Pantai 8 124,5 5,28

7 Wonosari 14 442,4 18,78

Kab. Boalemo 82 2.362,58 100,00

Sumber : Kab. Dalam Angka Kab Boalemo Tahun 2014

(4)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 4

(5)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 5 6.2. Gambaran Demografi

6.2.1. Jumlah dan Persebaran Penduduk

Kabupaten Boalemo pada tahun 2013 berpenduduk sebanyak 141.546 jiwa yang tersebar di 7 wilayah kecamatan dengan tingkat kepadatan sebesar 60 jiwa/km2. Wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar pada tahun 20 13 adalah Kecamatan Paguyaman yakni sebanyak 32642 jiwa dengan tingkat kepadatan sebanyak 162 jiwa/km2. Sementara wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan mananggu yakni hanya sebanyak 12.541 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 29 jiwa/km2.

Dalam hal kepadatan penduduk, Kecamatan paguyaman merupakan wilayah yang terpadat penduduknya, hal ini cukup beralasan mengingat wilayah ini memang merupakan wilayah terluas di Kabupaten Boalemo, dan tentunya diikuti dengan tempat pemusatan permukiman penduduk. Selengkapnya mengenai jumlah dan persebaran penduduk di Kabupaten Boalemo pada tahun 2013 seperti terlihat pada tabel 6.2 berikut ini.

Tabel 6. 2 Jumlah dan Persebaran Penduduk Kabupaten Boalemo Tahun 2013

Kecamatan penduduk (jiwa) Kepadatan

Luas (km2) 2013 Jiwa/Km2

(6)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 6

1,17% pertahun dan mendekati angka pertumbuhan penduduk perkotaan nasional yakni sebesar 5,89 % pertahun.

Angka pertumbuhan ini cukup signifikan memberikan harapan terhadap bertambahnya potensi sumberdaya manusia, guna mengelola potensi -potensi sumber daya alam wilayah yang cukup tersedia demi kesejahteraan masyarakat, yang juga berarti akan mempercepat laju perkembangan dan pembangunan daerah secara umum, baik itu kawasan perkotaan (urban) maupun kawasan perdesaan (rural).

Tabel 6. 3 Jumlah Penduduk (Jiwa) Kab. Boalemo, 2009-2013

Tahun Jumlah Penduduk

Sumber: Diolah dari data BPS Kabupaten Boalemo, 2014

6.2.3. Struktur Penduduk

6.3. Menurut Jenis Kelamin

Struktur penduduk Kabupaten Boalemo tahun 2013 hampir sama dengan daerah-daerah lainnya dimana penduduk berjenis kelamin laki-laki masih lebih besar jumlahnya dibanding penduduk perempuan yakni berjumlah 71.924 jiwa, sementara penduduk berjenis kelamin perempuan berjumlah sebanyak 69.623 jiwa. Hal ini tercermin pula dari angka rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100, yaitu 103 %, yang berarti dari setiap 100 orang perempuan terdapat 103 orang laki-laki.

6.4. Menurut Kelompok Umur

(7)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 7

Selengkapnya mengenai struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Boalemo tahun 2013 seperti terlihat pada tabel 6.4 berikut ini.

Tabel 6. 4 Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Boalemo Tahun 2013

Sumber: Kabupaten Boalemo Dalam Angka, Tahun, 2014

6.5. Gambaran Topografi

Kabupaten Boalemo mempunyai topografi yang bervariasi. ada yang datar. bergelombang hingga berbukit. Wilayah Kabupaten Boalemo sebagian besar adalah perbukitan. Oleh karenanya, Kabupaten Boalemo mempunyai banyak gunung dengan ketinggian yang berbeda. Gunung Pontolo di Kecamatan Mananggu merupakan gunung tertinggi dengan ketinggian 970 m di atas permukaan laut.Selain punya banyak gunung, kabupaten ini juga dilalui banyak sungai. Sungai terpanjang adalah Sungai Paguyaman yang terletak di Kecamatan Paguyaman dengan panjang 139,50 km. Sedang sungai terpendek adalah Sungai Tilamuta dengan panjang 13,7 km yang terletak di Kecamatan Tilamuta. Kawasan yang mempunyai kemiringan lahan 0-8% adalah kawasan yang berada dibagian Utara dan Barat wilayah Kabupaten Boalemo. semakin ke Timur kemiringan semakin besar karena kawasan tersebut merupakan perbukitan yang membentang dari Utara ke Selatan. Kondisi fisik wilayah Kabupaten Boalemo secara umum memiliki karakteristik wilayah pesisir. Kota tumbuh pada dataran rendah di

(8)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 8

sepanjang pinggir pantai dengan limitasi perkembangan berupa kondisi topografi wilayah yang berbukit. sedangkan wilayah datar berada pada tempat-tempat yang saat ini merupakan pusat-pusat permukiman. Kondisi geomorfologi/bentang alam merupakan elemen penting dalam penentuan kesesuaian pemanfaatan lahan atau kemampuan daya dukung lahan. Kabupaten Boalemo dikelilingi oleh daerah belakang (hinterland) berupa dataran yang termasuk dalam kelas kelerengan agak curam yaitu berkisar antara 15% sampai dengan 40% dan kelerengan di atas 40% (sangat curam) serta beberapa bagian wilayah dengan kelerengan antara 2% hingga 15% (landai). Kelerengan yang cukup tinggi merupakan limitasi dalam pengembangan pusat -pusat permukiman di Kabupaten Boalemo terutama ke arah Selatan. wilayah-wilayah dengan kelerengan di atas 15 % dimanfaatkan untuk perkebunan dan hutan. Tinggi rata -rata permukaan tanah di kabupaten Boalemo dari permukaan laut adalah 30,14 m. Rincian tinggi rata-rata permukaan tanah per kecamatan dapat dilihat pada Tabel 6.5.

Tabel 6. 5 Elevasi dan Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Boalemo

Kecamatan Ketinggian Luas Wilayah Persentase

(m) (km) (%)

(9)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 9 Tabel 6. 6 Sebaran Kelerengan (Ha) Pada Tiap Kecamatan di Kabupaten Boalemo

Kecamatan 0 - 8 % 8 - 15 % 15 - 25 % 25 - 40 % > 40 % Grand Total

Botumoito 1,678.99 7,152.70 18,466.12 25,856.14 11,548.81 64,702.76 Dulupi 5,068.61 4,510.67 4,209.53 2,872.82 7.07 16,668.71 Mananggu 2,756.61 3,857.41 9,120.82 11,690.66 4,483.04 31,908.53 Paguyaman 13,280.16 2,703.81 4,113.41 7,515.87 1,261.52 28,874.77 Paguyaman pantai 122.73 1,867.07 3,394.60 2,146.54 863.92 8,394.87 Tilamuta 5,292.03 4,653.70 12,090.04 15,965.69 9,770.01 47,771.47 Wonosari 13,541.22 5,052.40 3,661.99 414.35 22,669.95 Grand Total 41,740.35 29,797.77 55,056.50 66,462.07 27,934.37 220,991.07 Sumber : Boalemo Dalam Angka 2013

(10)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 10

(11)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 11

(12)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 12 6.6. Gambaran Geohidrologi

Di Kabupaten Boalemo terdapat 6 (enam) sungai, antara Sungai Tabulo, Nantu, Tilamuta, Tapadaa, Tabongo, dan Paguyaman. Pola aliran sungai -sungai yang ada di Kabupaten Boalemo tersebut pada umumnya memiliki pola radial, dengan sebagian besar merupakan sungai musiman yaitu sungai yang meresapkan air hujan ke dalam tanah, atau disebut juga sungai influent [Asdak, 2002]. Sedangkan sungai pola radial merupakan ciri khas sungai yang mengalir di daerah gunung berapi pada batuan alluvial [Lillesand, 2004], hal ini sesuai dengan kualifikasi prod uk sebaran batuan, bahwa jenis batuan adalah alluvial bekas aktivitas gunung berapi

Tabel 6. 7 Nama dan Panjang Sungai-Sungai di Kabupaten Boalemo No. NAMA SUNGAI PANJANG ALIRAN (km) DAERAH YANG DILALUI

1 Tabulo 16,25 Mananggu

2 Nantu 27,90 Tilamuta

3 Tilamuta 13,70 Tilamuta

4 Tapadaa 14,40 Botumoito

5 Tabongo 15,20 Dulupi

6 Paguyaman 139,50 Paguyaman, Wonosari,

Tilamuta ,Mananggu

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Boalemo, 2013

6.7. Gambaran Geologi

Menurut Peta geologi Lembar Tilamuta (S. Bachri, Sukido, dan N. Ratman, 1993), secara geologis wilayah Boalemo dan sekitarnya terbentuk sejak zaman kuarter yang terjadi selama era holosen dan pristosen dan pada zaman tersier selama era miosen, ologosen dan eosen. Formasi geologis yang terbentuk selama itu adalah:

1. Formasi endapan danau (Qpl) yang terdiri atas batu lempung, batu pasir, dan kerikil

2. Formasi batuan gunung api Pinogu (TQpv) yang dibentuk oleh aglomerat, tufa, lava andesit, dan basalt Penyebaran satuan batuan ini tidak terlalu luas, hanya menempati daerah perbukitan selatan Tilamuta sampai Dulupi , berada pada elevasi 100 – 300 m diatas muka laut. Satuan batuannya terdiri dari, aglomerat, tuf dan lava dan kalkarenit umumnya kompak, sebagaimana yang tersingkap pada bukit sebelah barat sungai Randangan

(13)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 13

sebelah barat sampai kebagian tengah daerah penelitian, berada pada elevasi 100

– 900 m di atas muka laut

4. Formasi Tinombo (Teot) yang dibangun oleh lava andesit, breksi gunung api, batu pasir weke, dan batu lanau. Satuan batuan-batuan dari formasi tinombo (Teot) yang berada di sebagian cekungan Marisa sebelah timur tepatnya daerah penyelidikan, pelamparannya sebagian besar menempati komplek pebukitan dan pegunungan Utilemba, Dapi dan Loba pada elevasi 300 – 1000 m diatas muka laut. Batuan penyusun terdiri dari selang-seling satuan gunung api yang terdiri dari lava basal, lava andesit dan breksi gunung api dengan batu pasir wake, batu lanau, sebagian batuan ini telah mengalami pemalihan tingkat rendah. Litologi satuan ini telah banyak dipengaruhi oleh adanya struktur geologi yang berkembang terutama sesar normal, sesar geser dan intrusi oleh batuan beku granodiorit, didaerah Dulupi pada daerah penyelidikan CAT Marisabagian Timur juga banyak dijumpai urat-urat kwarsa yang mengisi, celah-celah

5. dari batu pasir malihan berarah N 200 E s/d N 270 E. Kondisi batuan didalam daerah penyelidikan relatif kompak dan banyak dijumpai rekahan dan join, berarah N 40

– 50 E, tingkat pelapukannya rendah.

6. Formasi aluvium (Qal) yang dibangun oleh batuan basir, lempung, lanau, lumpur, kerikil dan kerakal

(14)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 14

Wake, Batu Lanau, Konglomerat, Tuf, Aglomerat dan Breksi Gunung Api.

8. Formasi granodiorit Bumbulan (Tpb) yang terdiri atas granodiorit, granit, dasit, dan kuarsa. Merupakan batuan intrusi, dari sistim Pegunungan Dapi, penyebaran sebelah barat sampai kebagian tengah daerah penelitian, berada pada elevasi 100

– 900 m di atas muka laut

9. Formasi Gunung api Pani (Tppv) yang dibangun oleh batuan dasit, andesit, tifa, aglomerat dan breksi gunung api. Terutama untuk satuan batuan gunung api Pani (Tppv), penyebarannya didaerah penyelidikan bagian barat mulai dari punggungan Huidu Oitelomo, Gn. Pani,bagian timurnya Huidu Sepa, Botuliodu dan Hutiamela berada pada elevasi 200 – 900 m diatas muka laut. Batuan Gn. Api Pani, terdiri dari Dasit, Andesit, Tuf, Aglomerat, dari kenampakan dilapangan batuannya untuk lapisan tuf dan aglomerat, sifat fisiknya kompak dan banyak rekahan.

10. Untuk satuan breksi Wobudu (Ppwv), penyebarannya tidak luas, jenis batuan terdiri dari breksi Gn. Api, aglomerat dan tuf

Tabel 6. 8 Formasi Geologi Penyebarannya Di Kabupaten Boalemo Tahun 2013

Alluvium

BOTUMOITO 1.432,85 4.725,15 19.932,80 573,72 5.023,77 378,93 26.321,85 28,95 6.006,31 64.424,32

DULUPI 1.152,25 8.534,98 2.765,73 3.278,90 837,97 16.569,82

MANANGGU 1.481,19 99,69 10.588,37 2.924,15 10.274,87 50,55 6.455,97 31.874,80

PAGUYAMAN 95,90 5.613,31 5.290,32 11.807,94 654,92 3.969,22 1.103,48 28.535,09

PAGUYAMAN PANTAI 3.812,81 2.521,58 543,09 1.212,37 8.089,85

TILAMUTA 1.698,56 17.071,02 497,90 2.686,48 2.475,68 3.659,65 19.016,19 47.482,40

WONOSAIR 363,14 610,03 8.361,85 8.501,69 4.833,24 22.669,95

Grand Total 6.223,88 5.201,75 66.163,32 11.075,53 23.430,00 1.198,01 10.423,60 21.000,76 62.387,60 79,50 12.462,28 219.646,23

(15)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 15

(16)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 16

(17)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 17 6.8. Jenis Tanah

Jenis tanah di Kabupaten Boalemo cukup bervariasi. Jenis tanah ini sangat mempengaruhi jenis tanaman yang dapat tumbuh dan dikembangkan di Kabupaten Boalemo. Dari jenis tanah inipun dapat diketahui kesesuaian pemanfaatan lahan.

Berdasarkan data yang didapat, jenis tanah di Kabupaten Boalemo didominasi oleh jenis tanah Poszolik (108,630.09 ha) yang tersebar di seluruh kecamatan dan terluas di kecamatan Botumoito (32000 ha). Urutan berikutnya adalah jenis tanah Latosol (53,623.27 ha) yang terluas di kecamatan Tilamuta dan Paguyaman (sekitar 17000 ha masing-masing). Jenis tanah lainnya yang terdapat di Kabupaten Boalemo namun dalam luasan yang relatif sempit adalah tanah Lithosol, Alluvial, dan Grumosol. Jenis tanah Grumosol hanya terdapat di Kecamatan Paguyaman dan Wonosari. Untuk lebih jelasnya jenis tanah di Kabupaten Boalemo dapat Gambar.6.6 berikut.

Masing-masing jenis tanah tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda, sebagaimana uraian berikut :

1. Alluvial

a. Bahan induk : alluvial dari aneka macam asal

b. Sifat dan Corak :

 Pemakaian : padi sawah, palawija dan perikanan

2. Grumosol

(18)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 18

b. Sifat dan Corak :

 Warna: kelabu hingga hitam

 Tekstur : liat makin ke bawah makin meningkat

 Keasaman : sedikit asam hingga alkalin

 Zat organik : kadar rendah

 Kejenuhan : basa tinggi

 Permeabilitas : rendah

 Kepekaan erosi : besar

 Pemakaian : padi sawah, jagung, kedelei, tebu, kapas dan hutan jati

3. Latosol

a. Bahan induk : Tuf Vulkan, Bahan Vulkan b. Sifat dan Corak :

 Warna: Merah hingga kuning

 Tekstur : liat tetap dari atas hingga bawah

 Keasaman : masam hingga agak masam

 Zat organik : Kadar rendah hingga agak sedang dilapisan atas menurun ke

 Bawah kejenuhan : basa, rendah hingga sedang

 Permeabilitas : tinggi

 Kepekaan erosi : kecil

 Pemakaian : padi sawah, jagung, umbian, karet, kelapa sawit, coklat,

cengkeh, kopi dan hutan tropika

4. Litosol

a. Bahan induk : Batuan beku, batuan sedimen keras b. Sifat dan Corak :

(19)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 19

(20)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 20

(21)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 21 6.9. Gambaran Klimatologi

Keadaan iklim di Kabupaten Boalemo ditandai dengan keadaan curah hujan dan intensitas hujan, sedangkan kondisi iklim sendiri ditandai dengan keadaan dimana suatu wilayah mempunyai keadaan bulan basah dan bulan kering. Dengan tipe iklim yang ada di Kabupaten Boalemo maka berdasarkan Schmidt dan Ferguson, wilayah ini termasuk iklim dengan Tipe C yaitu iklim sedang yang merupakan daerah tidak kering dan tidak basah. Kabupaten Boalemo dipengaruhi oleh iklim laut dan iklim pegunungan dengan temperatur berkisar antara 220 – 340 C.

Intensitas hujan merupakan nilai perbandingan antara curah hujan dengan hari hujan baik dalam bulanan maupun tahunan. Berdasarkan jumlah hari hujan di masing -masing kecamatan, rata-rata hari hujan dengan intensitas tinggi terjadi pada bulan Januari hingga Juni dan hari hujan dengan intensitas rendah terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober.

(22)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 22 Tabel 6. 9 Kondisi Curah Hujan di Wilayah Kabupaten Boalemo Tahun 2013

Sumber : BMKG Gorontalo 2013

6.10. Kondisi Sosial dan Ekonomi

6.10.1. Perkembangan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk TK sederajat kabupaten boalemo memiliki 92 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 2909 siswa dan memiliki guru sebanyak 315 guru.

Untuk Seokal Dasar (SD) memiliki 131 sekolah, dengan jumlah siswa 18641 siswa, dan memiliki 1169 guru. Kemudian untuk MI memiliki 13 sekolah, 1430 murid dan 141 guru.

Untuk Sekolah Menegah Pertama (SMP) memiliki 52 sekolah, 5690 murid, dan 677 guru. Untuk MTS memiliki 8 sekolah 1231 murid dan 133 guru. Untuk SMA memiliki 7 sekolah, 2806 murid dan 245 guru.

(23)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 23 6.10.2. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin

Pertumbuhan masyarakat miskin di Kabupaten Boalemo dari tahun 2012 sampai 2012 terjadi penurunan sebanyak 1,9%. Walaupun presentase menurun kecil tetapi jumlah penduduk miskin semakin bertambah. Jumlah masyarakat yang berada di bawah garis kemiskimanan sebesar 22% dan ini masih cukup besar.

Tabel 6. 10 Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan di Kab. Boalemo Tahun 2012-2013

Sumber: Kabupaten Boalemo dalam Angka, 2014

6.10.3. Perkembangan PDRB

(24)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 24 Tabel 6. 11 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)

Kab. Boalemo, 2010-2012

(25)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 25 Tabel 6. 13 Laju Pertumbuhan Ekonomi (persen) Kab. Boalemo, 2010-2012

6.10.4. Potensi Ekonomi

A. Potensi Pertanian dan Perkebunan

Sub sektor tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor pertanian. Sub sektor ini mencakup tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang kedelai. Produksi padi pada tahun 2013 sebesar 50.828,16 ton. Produksi terbesar adalah palawija di Kabupaten Boalemo pada tahun 2013 adalah jagung sebesar 202.937,95 ton. Lebih lanjut dapat dilihat pada tabel 6.11.

Komoditi unggulan pertanian di Kabupaten Boalemo adalah jagung dan padi. Untuk jagung sampai tahun 2013 jumlah produksinya mencapai 341.090 ton, mengalami penurunan dari jumlah produksi tahun 2009 sebesar 370.804 ton.

Tabel 6. 14 Luas Tanam, Luas Panen dan Tingkat Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Boalemo 2013

NO. KOMODITI LUAS PANEN (ha) PRODUKSI (Ton) Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)

1 Padi 9,252 50,828 5.49

2 Jagung 35,968 15,533 0.43

3 Kedelai 23 44 1.91

4 Kacang tanah 93 67 0.72

5 Kacang hijau 18 14 0.76

6 Ubi kayu 93 816 8.77

(26)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 26

Tanaman perkebunan yang tersebar di wilayah kabupaten Boalemo terdiri dari tanaman kelapa, tebu dan kakao. Jenis tanaman ini yang paling dominan dikembangkan oleh masyarakat. Dari beberapa jenis tanaman pangan di wilayah Kabupaten Boalemo tanaman kelapa yang memiliki luas tanam yang terbesar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 6. 15 Luas Tanam dan Tingkat Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten

Boalemo Tahun 2013

NO KOMODITI LUAS TANAM (Ha) PRODUKSI (Ton) Rata-Rata Produksi (Kg/Ha)

Sumber : Kabupaten Boalemo Dalam Angka Tahun 2014

B. Potensi Perikanan

(27)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 27 Tabel 6. 16 Jumlah Ternak Di Kabupaten Boalemo Tahun 2013

NO. J E N I S T E R N A K JUMLAH (Ekor)

Sumber : BPS, Boalemo Dalam Angka, Tahun 2010

D. Potensi Kehutanan

Dari berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan mampu mendukung jumlah produksi hutan sebagaimana table 6.17.

Tabel 6. 17 Produksi Hasil Hutan Di Kabupaten Boalemo Tahun 2007-2011

No Uraian Produksi Tahun (Ton)

2007 2008 2009 2010 2011

1 Kayu Bulat 3223 - - 2015.9 47.46

2 Kayu Gergaji 3350.7 2265.165 5577.914 512.9752 73.7777

3 Rotan 258.5 220 220 224.558 134.909

Sumber : Dinas HUTTAMBEN Kab. Boalemo Tahun 2011

E. Potensi Pertambangan

Potensi pertambangan di Kabupaten Boalemo sangat potensial Potensi pertambangan di Kabupaten Boalemo sangat potensial seperti :

(28)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 28

b. Bahan Tambang Golongan B

Berdasarkan hasil penelitian Potensi Tambang Galian B di Kabupaten Boalemo ditemukan 6 (Enam) lokasi prospek mineralisasi emas dengan dua jenis endapan yaitu endapan primer dalam bentuk urat (Vein) yang termasuk epitermal dengan alterasi potasik serta endapan sedimenter (Plaser/letakan). Keenam tersebut meliputi Kecamatan Paguyaman, Dulupi, Tilamuta dan Mananggu yang dikelompokan dalam empat blok.

F. Potensi Pariwisata

Jenis pariwisata yang terdapat di wilayah kabupaten Boalemo terdiri dari wisata pantai, wisata alam dan wisata budaya. Jenis wisata tersebut terdapat di kecamatan Mananggu, kecamatan Tilamuta, kecamatan Butomoito, kecamatan Dulupi, kecamatan Paguyaman dan kecamatan Paguyaman Pantai

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor non migas yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah selain sektor migas. Pariwisata pada perkembangannya dewasa ini menjadi salah satu industri yang diharapkan bersinergi dengan sektor-sektor lain dalam memacu pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah atau daerah. Dengan kedudukan yang strategis tersebut, maka daya tarik wisata harus dirancang dan dikelola secara profesional untuk dapat menarik arus kunjungan wisatawan ke daerah tujuan wisata yang ada.

Pengembangan pariwisata menuntut adanya potensi daerah wisata yang memiliki karakteristik yang khas, disamping ketersediaan infrastruktur serta kestabilan keamanan dalam menarik arus kunjungan wisatawan. Potensi-potensi wisata tersebut dapat berupa keragaman budaya, seni dan pesona alam.

Tabel 6. 18 Obyek Wisata dan Penyebarannya Di Kabupaten Boalemo Tahun 2013

NO. KECAMATAN OBYEK WISATA KETERANGAN

1

(29)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 29

NO. KECAMATAN OBYEK WISATA KETERANGAN

4 BOTUMOITO

Sumber : Dinas Perhubungan Pariwisata Pos&Telekomunikasi Kabupaten Boalemo

G. Potensi Industri, Perdagangan dan Investasi.

Sektor industri kecil dan menengah merupakan urat nadi perekonomian yang senantiasa memperoleh perhatian pemerintah daerah. Salah satu pertimbangannya adalah sektor ini menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Berdasarkan data BPS Boalemo tahun 2013 jumlah industri di Kabupaten Boalemo adalah 215 industri makanan dan minuman serta funiture dan ini menyerap tenaga kerja sebanyak 702 pekerja.

Pada tahun 2012 di Kabupaten Boalemo Tercatat sebanyak 169 perusahaan yang berbadan hukum. Jumlah tersebut didominasi perusahaan perorangan dan CV.

Koperasi yang terdaftar di kabupaten Boalemo pad atahun 2013 berjumlah 121 perusahaan jumlah tersebut meningkat 6,14% dibandingkan pada tahun 2012. Jika dilihat dari persebarannya maka Kecamatan Tilamuta memiliki jumlah koperasi terbanyak yaitu 40 koperasi disusul Kecamatan Paguyaman dengan kope rasi berjumlah 29 koperasi kemuadian Kecamatan Wonosari berjumlah 23 koperasi.

Tabel 6. 19 Jumlah Perusahaan Di Kab. Boalemo Tahun 2009-2013

(30)

Kabupaten Boalemo Hal VI - 30

Tabel 6. 20 Jumlah Koperasi Menurut Jenisnya di Kabupaten Boalemo Tahun 2013

Gambar

Tabel 6. 1 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan Di Kabupaten Boalemo Tahun 2013
Gambar 6. 1 Peta Wilayah Adminitrasi Kabupaten Boalemo
Tabel 6. 2 Jumlah dan Persebaran Penduduk Kabupaten Boalemo Tahun 2013
Tabel 6. 4 Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Boalemo Tahun 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kondisi geografis dan fisiografi wilayah yang merupakan dataran rendah dan pantai serta berada pada bagian hilir daerah aliran sungai yang besar, yaitu

1) Kepadatan penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah tertentu. Data kepadatan penduduk dihitung hingga tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Sebaran penduduk

Kecamatan Pandan yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Tapanuli Tengah. dengan jumlah penduduk 57.229 jiwa, sehingga

Pada tahun 2008 Kecamatan Tenggarong dan Tenggarong Seberang merupakan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi dengan jumlah kepadatan masing-masing adalah sebesar

Untuk dapat mengetahui lebih jelas lagi mengenai jenis hutan yang terdapat di Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada tabel

Berikut ini adalah rincian luas, jumlah kelurahan dan desa tiap kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011... Gambar 4.1 Peta Administrasi Kabupaten

Kabupaten Purworejo berada di antara 109°47’28” BT - 110°8’20” BT dan 7°32’LS - 7°54’ LS, dengan luas wilayah 1.034,82 km 2 yang terdiri dari kurang lebih

Kondisi Geologi suatu wilayah didasarkan pada Pengelompokan batuan menggunakan satuan batuan sebagai dasar penamaan tidak resmi, dengan berpedoman asas-asas Satuan Stratigrafi T