• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urgensi Pidana Mati Terhadap Kejahatan Narkotika Dalam Hukum Pidana Di Indonesia - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Urgensi Pidana Mati Terhadap Kejahatan Narkotika Dalam Hukum Pidana Di Indonesia - UNS Institutional Repository"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

URGENSI PIDANA MATI TERHADAP KEJAHATAN NARKOTIKA DALAM HUKUM PIDANA DI INDONESIA

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta

Oleh

Joko Supriyanto NIM. E0011170

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v ABSTRAK

Joko Supriyanto. E0011170. 2017. URGENSI PIDANA MATI TERHADAP KEJAHATAN NARKOTIKA DALAM HUKUM PIDANA DI INDONESIA. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dalah untuk mengetahui urgensi pidana mati dalam pemberantasan tindak pidana narkotika di Indonesia dan pidana mati ditinjau dari Pancasila dan Hak Asasi Manusia. Jenis penelitian ini yaitu penelitian normatif dan bersifat preskriptif serta menggunakan pendekatan perundang-undangan. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bahan hukum primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan. Berdasarkan metode penelitian di atas, hasil penelitian yang didapatkan yaitu bahwa urgensi pidana mati dalam pemberantasan tindak pidana narkotika di Indonesia, pidana mati masih sangat dibutuhkan di Indonesia karena tindak pidana narkotika di Indonesia bukan lagi merupakan kejahatan biasa, melainkan sudah menjadi kejahatan luar biasa sehingga membutuhkan upaya hukum yang luar biasa pula, selain masih menjadi hukum positif di Indonesia, pidana mati juga merupakan konsekuensi dari perjanjian internasional tentang narkotika yang sudah ditandatangani oleh Indonesia, yaitu Konvensi Tunggal Narkotika 1961 dan Konvensi Menentang Perdagangan Gelap Narkotika dan Psikotropika, 1988. Ancaman pidana mati dibutuhkan di Indonesia selama angka penyalahgunaan narkotika tinggi serta sanksi pidana mati merupakan sanksi yang paling efektif jika dibandingkan dengan pidana penjara maupun denda, eksistensi pidana mati juga dikuatkan oleh adanya uji materi terhadap undang-undang narkotika terdahulu. Pelaksanaan pidana mati ditinjau dari Pancasila dan Hak Asasi Manusia, saat ini pidana mati sudah dilakukan dengan lebih memperhatikan hak-hak terpidana mati.

(6)

vi ABSTRACT

Joko Supriyanto. E0011170. 2017. THE IMPORTANCE OF THE DEATH PENALTY ON THE DRUG TRAFFICKING ON CRIMINAL LAW IN INDONESIA. Faculty of Law Sebelas Maret University, Surakarta.

The aims of this research is to know the importance of the death penalty on the drug trafficking eradication in Indonesia and the death penalty according to Pancasila and Human Rights. This type of research is normative and has prescriptive characteristic and also use statute approach. Law materials used in this research are primary and secondary law materials obtained through library research. Based on the above research methods, the results of this research that the importance of the death penalty on the drug trafficking eradication in Indonesia, death penalty is still needed in Indonesia because drug trafficking in Indonesia are not ordinary crimes anymore, but already become extra ordinary crimes so that need extra ordinary legal effort too, besides still becomes positif law in Indonesia, the death penalty is also consequences of International Agreement about drugs that already signed by Indonesia, there are The Single Convention on Narcotic Drugs, 1961 and Convention Against Illicit Traffic in Narcotic Drugs and Psychotropic Substances, 1988. Threat of the death penalty is needed in Indonesia during drugs abuse rate is hight and the death penalty is most effective sanction when compared with imprisonment and fine, the existence of the death penalty also corroborated by judicial review to the past drugs law. The implementation of the death penalty according to Pancasila and Human Rights, nowadays the death penalty already done with give more attention to the rights of the person who punished with death penalty.

(7)

vii MOTTO

“Jika ada orang yang bisa membawa perubahan, itu akan menjadi seseorang yang bersedia untuk mengorbankan apa yang mereka punya. Seseorang yang

tidak bisa mengorbankan apapun, tidak pernah bisa mengubah apa-apa”

(Armin Arlert)

“Jika kamut idak bergerak untuk mulai membangun mimpimu, maka justru seseorang akan mempekerjakanmu untuk membangun mimpi mereka”

(Tony A. Gaskins Jr)

“Kesulitan itu ibarat seorang bayi. Hanya bisa berkembang dengan cara merawatnya

(Douglas Jerrold)

“Kemajuan merupakan kata yang merdu, tetapi perubahanlah penggeraknya dan perubahan mempunyai banyak musuh”

(Robert F. Kennedy)

“Lebih baik gagal dalam mencoba daripada tidak pernah mencoba sama sekali, kegagalan akan menjadi pelajaran berharga menuju tangga kesuksesan”

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Penulisan Hukum ini dipersembahkan kepada :

1. Allah SWT yang telah mengabulkan do’a dan memberikan kelancaran sehingga skripsi ini dapat selesai sebagaimana mestinya.

2. Orang tua penulis, Bapak Toto Sudijarto dan Ibu Rosidah yang selalu menjadi penyemangat dalam menghadapi setiap cobaan kehidupan dan selalu mendo’akan dan memberikan semangat, dukungan serta kasih sayang yang tiada henti-hentinya.

3. Kakak penulis, Diyah Puspitorini dan Rusmelani yang dengan sabar selalu memberikan nasehat serta dukungan hingga saat ini.

4. Fauzi Nur Fadlilah, yang selalu memberi semangat dan menemani perjuanganku selama ini, baik dalam keadaan suka maupun duka.

5. Sahabat-sahabat penulis yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang senantiasa menemani dan menghabiskan waktu bersama.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul, “URGENSI PIDANA MATI TERHADAP

KEJAHATAN NARKOTIKA DALAM HUKUM PIDANA DI

INDONESIA”. Penulisan hukum (skripsi) ini merupakan tugas akhir yang menjadi syarat wajib untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan penulisan hukum (skripsi) ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta;

2. Ibu Adriana Grahani Firdausy, S.H., M.H. selaku pembimbing akademik 3. Bapak Rehnalemken Ginting, S.H., M.H. selaku pembimbing 1 yang telah

bersedia memberikan bimbingan, nasihat, serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Subekti, S.H., M.H selaku pembimbing 2 yang telah bersedia memberikan bimbingan, nasihat, serta saran dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ilmu, wawasan serta motivasi sehingga dapat memberikan manfaat bagi penulis, terutama dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kedua orang tua penulis, Bapak Toto Sudijarto dan Ibu Rosidah yang selalu menjadi penyemangat dan senantiasa mendo’akan dan memberikan dukungan untuk menggapai cita-cita.

(10)

x

8. Fauzi Nur Fadlilah, yang telah memberi semangat serta selalu menemani perjuangan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku Dwi Dimas, Erwan, Gandhung, Iwa, Nurul Huda, Kartiko, Priaji, Jamal, Puguh, Awan, Bahar, Rivay yang telah memberikan kritik, saran, masukan serta semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 10.Seluruh teman-teman mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta angkatan 2011 yang telah memberikan pengalaman yang berharga serta kenangan yang tak terlupakan selama menempuh pendidikan bersama.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwas kripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi berbagai pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juli 2017 Penulis

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………....... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGESAHAN PENGUJI ………... iii

HALAMAN PERNYATAAN ………... iv

ABSTRAK ……….. v

ABSTRACT ……… vi

HALAMAN MOTTO ……….. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. viii

KATA PENGANTAR ………... ix

DAFTAR ISI ………... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 4

C. Tujuan Penelitian ………... 4

D. Manfaat Penelitian ………. 4

E. Metode Penelitian ……….. 5

F. Sistematika Penulisan Hukum ……….. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KerangkaTeori 1. Tujuan Pidana dan Pemidanaan ……….. 10

(12)

xii

a. Pengertian Narkotika ………. 18 b. Pengertian Kejahatan Luar Biasa ……….. 20 c. Jenis Tindak Pidana di Bidang Narkotika Yang Diancam Pidana Mati ……… 23 3. Eksistensi Pidana Mati Menurut Pancasila ………. 29 4. Tata Cara Pelaksanaan atau Eksekusi Pidana Mati Menurut

Undang-Undang Nomor 2/ PNPS Tahun 1964 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati Yang Dijatuhkan Oleh Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Militer ……….. 34 5. Pengaturan Grasi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22

Tahun 2002 juncto Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Grasi ………... 40 B. Kerangka Pemikiran ……….. 44 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Urgensi Pidana Mati Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Narkotika di Indonesia ……….. 47 B. Pelaksanaan Pidana Mati Ditinjau Dari Pancasila dan Hak

Asasi Manusia ………... 86

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ………... 94

Referensi

Dokumen terkait

signifikan antara kelompok Potensi dengan kelompok farmakologi, fisioterapi, serta farmakologi dan fisioterapi baik pada domain fisik psikologis, relasi sosial maupun

5) Para agen pembangunan di Tana Toa Kajang Kabupaten Bulukumba, berdasarkan ketidakberhasilannya mencapai efek konatif melalui proses komunikasi penunjang

Tempat bongkar muat barang di DAOP III Cirebon, DAOP IV Semarang, DAOP V Purwokerto, DAOP VI Yogyakarta, DAOP VIII Surabaya dan DIVRE I Medan sebagai lahan

• Untuk melihat efek persaingan antar calon terhadap perolehan suara secara lebih sistmatis dapat dilihat dari pilhan pada partai lewat kartu suara yang digunakan dalam

Berminat mengajukan permohonan beasiswa PPA Th. 2016 dengan ketentuan, bahwa saya mengisi keterangan-keterangan tersebut dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terbukti

Lebih lanjut, Permendagri ini menyatakan bahwa ada mixed- approach sebagai pengejawantahan prinsip-prinsip tersebut, “Orientasi Proses Pendekatan Perencanaan Politik (penjabaran

Pernikahan bagi manusia adalah sesuatu yang sangat sakral dan mempunyai tujuan yang sakral pula, dan tidak terlepas dari ketentuan-ketentuan yang ditetapkan

Adapun komponen kebugaran jasmani meliputi : (1) Daya tahan jantung yaitu kemampuan jantung, paru menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang lama, (2) Kekuatan