PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH
MATERI PUASA MELALUI METODE
PADA SISWA KELAS VIII
SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat G
PROGRAM STUDI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH
MATERI PUASA MELALUI METODE
MIND MAPPING
PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I
SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Rahil Azni Kurnia
NIM: 111-13-094
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH
MIND MAPPING
una Memperoleh Gelar
v
MOTTO
ﺎَﻣ ُﺮِّﯿَﻐُﯾ ﻻ َﮫَّﻠﻟا َّنِإ ِﮫَّﻠﻟا ِﺮْﻣَأ ْﻦِﻣ ُﮫَﻧﻮُﻈَﻔْﺤَﯾ ِﮫِﻔْﻠَﺧ ْﻦِﻣَو ِﮫْﯾَﺪَﯾ ِﻦْﯿَﺑ ْﻦِﻣ ٌتﺎَﺒِّﻘَﻌُﻣ ُﮫَﻟ
ْﻢُﮭَﻟ ﺎَﻣَو ُﮫَﻟ َّدَﺮَﻣ ﻼَﻓ اًءﻮُﺳ ٍمْﻮَﻘِﺑ ُﮫَّﻠﻟا َداَرَأ اَذِإَو ْﻢِﮭِﺴُﻔْﻧَﺄِﺑ ﺎَﻣ اوُﺮِّﯿَﻐُﯾ ﻰَّﺘَﺣ ٍمْﻮَﻘِﺑ
ْﻦِﻣ ِﮫِﻧوُد ْﻦِﻣ
ٍلاَو
)
ﺪﻋﺮﻟا
:
11
(
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS. Ar-Ra’d: 11)
DO THE BEST! BUT DON’T FEEL THE BEST!
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin atas izin Allah SWT skripsi ini selesai.
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah berjasa besar untuk saya sehingga pada akhirnya satu dari sekian mimpi saya bisa terwujud.
1. Teruntuk Ayahanda Supardi dan Ibunda Asmunah, Jazakallahu Khairan Katsir, you’re my everything in my life! Tanpa kasih sayang dan do’a restu kalian saya bukanlah apa-apa.
2. Saudara terhebatku, Mas Nurdin, Dik Rokhim, Dik Wawan & Dik Nizar, semoga kelak menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat. Aamiin.
3. Bapak Iskandar sekeluarga, Bapak Rahmat H sekeluarga. Terimakasih telah memberikan motivasi dan jalan untuk menimba ilmu.
4. Dosen-dosen Tarbiyah, Terimakasih telah mengalirkan ilmu ke dalam hati, menjadi fasilitator sekaligus uswah yang baik bagi saya dan teman-teman seperjuangan. 5. Keluarga Besar PAI 2013, kalian adalah satu dari sekian sejarah indah dalam hidup
saya. Semoga sukses selalu.
6. Keluarga Besar Immawan dan Immawati IMM Kota Salatiga, terimakasih telah memberikan kenangan yang luar biasa. Semoga langkah kita senatiasa mendapat Ridho-Nya. Aamiin. Fastabiqul Khairat. IMM JAYA!!
7. Asrama IMMawati 1 (Bidah dan bocil-bocil tersayangku Yuni, Umma, Ismi, Widya, Yayah, Wulan, Afifah, Yeni, Lilis, Tasnim) selalu ada jalan untuk kebaikan. You’re the Best!
8. Asma’ Family (Ka’ Arin, Ka’ Ayu, Ka Dian, Bidah, Mb Mar’ah, Ainii) keluarga sekaligus sahabat seperjuangan selama di Salatiga, terimakasih untuk kehangatan, support dan motivasi kalian. Semoga kesuksesan menyertai kita. Aamiin.
9. Teman-teman IMAKA (Ikatan Mahasiswa Karanganyar) always be the best yaah ! 10. Untukmu ___ laki-laki yang sedang berjuang, siapapun & dimanapun kamu.
vii
KATA PENGANTAR
ِﻢﯿِﺣَّﺮﻟا ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟا ِﮫَّﻠﻟا ِﻢْﺴِﺑ
Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada panutan kita, sang revolusioner sejati yakni Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Ibadah Materi Puasa Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan motivasi berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis sampaikan penghargaan dengan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga; 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga; 4. Bapak Drs. H. Sumarno Widjadipa,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah membimbing, memotivasi, memberikan saran dan arahan serta meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;
5. Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dari awal perkuliahan sampai akhir; 6. Pengelola BIDIKMISI IAIN Salatiga yang telah membimbing kami serta
memberikan kesempatan untuk belajar dan menimba ilmu di Kampus tercinta; 7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan karyawan di IAIN Salatiga yang
telah memberikan sumbang ilmu, tenaga dan bantuannya kepada penulis; 8. Bapak H. Yudi Haryono, M.Pd. selaku Kepala SMP Muhammadiyah Salatiga
ix ABSTRAK
Kurnia. Rahil Azni. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Ibadah Materi Puasa Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Ibadah, Puasa dan Metode Mind Mapping
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi/hasil belajar siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga pada pembelajaran PAI/Ibadah. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode yang digunakan guru saat proses pembelajaran serta kurang maksimalnya penggunaan media pembelajaran. Saat menyampaikan pembelajaran guru masih menggunakan metode klasik yaitu ceramah. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar Ibadah materi puasa pada siswa kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa pada penelitian pra siklus yang mencapai KKM sebanyak 5 siswa (15.62%) dengan nilai rata-rata 46. Pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 25 siswa (78.12%) dengan nilai rata-rata 77. Siklus II yang mencapai KKM sebanyak 31 siswa (96.87%) dengan nilai rata-rata 97. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah mencapai KKM individual yaitu 65 dan telah memenuhi standar KKM klasikal yaitu 85%.
x DAFTAR ISI SAMPUL
LEMBAR BERLOGO IAIN
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Penelitian ... 7
E. Kegunaan Penelitian ... 8
F. Definisi Operasional ... 9
G. Metode Penelitian ... 13
H. Sistematika Penulisan ... 21
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 23
xi
3. Keutamaan Bulan Puasa dan Puasa Ramadhan ... 29
4. Syarat Wajib Puasa dan Syarat Sah Puasa ... 31
5. Macam-macam Puasa Wajib ... 31
6. Hal-hal yang Membatalkan Puasa ... 34
7. Orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa ... 34
8. Pengertian Puasa Sunnah ... 35
9. Macam-macam Puasa Sunnah ... 35
10.Hikmah dan Manfaat Puasa ... 38
11.Hari-hari yang diharamkan/dilarang untuk berpuasa ... 40
C. Metode Mind Mapping 1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 40
2. Pengertian Mind Mapping ... 40
3. Kelebihan dan Manfaat Metode Mind Mapping ... 41
4. Kekurangan Metode Mind Mapping ... 42
5. Alat dan Bahan Mind Map ... 43
6. Langkah-langkah Pembuatan Mind Map... 43
7. Penerapan Metode Mind Map di Kelas ... 44
D. Kajian Pustaka ... 45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47
1. Sejarah Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga ... 47
2. Identitas Sekolah ... 48
3. Visi ... 49
4. Misi ... 50
5. Data Guru dan Karyawan ... 50
6. Sarana dan Prasarana ... 51
7. Keadaan Siswa ... 53
8. Karakteristik Siswa ... 53
B. Subjek Penelitian ... 54
C. Pelaksanaan Penelitian ... 55
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 55
xii
b. Pelaksanaan ... 56
c. Pengamatan ... 57
d. Refleksi ... 57
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 59
a. Perencanaan ... 59
b. Pelaksanaan ... 60
c. Pengamatan ... 61
d. Refleksi ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ... 64
B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 66
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah Salatiga ... 50
Tabel 3.2 Tabel Sarana dan Prasarana ... 52
Tabel 3.3 Tabel Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga ... 53
Tabel 3.4 Tabel Karakteristik Siswa ... 53
Tabel 4.1 Tabel Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 64
Tabel 4.2 Tabel Observasi Guru Siklus I ... 66
Tabel 4.3 Tabel Observasi Siswa Siklus I ... 68
Tabel 4.4 Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 69
Tabel 4.5 Tabel Observasi Guru Siklus II ... 71
Tabel 4.6 Tabel Observasi Siswa Siklus II ... 73
Tabel 4.7 Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 74
Tabel 4.8 Tabel Rekapitulasi Prestasi Belajar ... 76
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Soal Pre Test dan Kunci Jawaban
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 5 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 11 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus III
Lampiran 12 Penunjukan Dosen Pembimbing
Lampiran 13 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 15 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 16 Daftar SKK
Lampiran 17 Foto Pelaksanaan Pembelajaran
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ibadah adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mentaati
segala perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan mengamalkan segala yang
diizinkan-Nya. Ibadah ada yang bersifat umum dan juga khusus. Ibadah umum
adalah segala amalan yang diizinkan Allah, sedangkan yang khusus ialah apa yang
telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkat dan cara-caranya yang
tertentu (Abuddin Nata, 2009:82). Ibadah umum ialah segala perkara atau
amalan-amalan yang dianjurkan dan diperbolehkan oleh Allah, yang dilakukan semata-mata
untuk mendapatkan ridho Allah SWT seperti, sedekah, tolong menolong dalam
kebaikan, husnudzon, dan lainnya. Sedangkan ibadah khusus ialah amalan-amalan
yang wajib dilakukan oleh semua umat Islam, seperti yang disebutkan dalam rukun
Islam yakni, sholat, puasa, zakat, haji dan beberapa amalan khusus lainnya.
Seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Az-Zariat ayat 56 berikut:
ِنوُﺪُﺒْﻌَﯿِﻟ ﻻِإ َﺲْﻧﻹاَو َّﻦِﺠْﻟا ُﺖْﻘَﻠَﺧ ﺎَﻣَو
Artinya:”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku”. (QS. Az-Zariyat ayat 56).
Dengan diturunkannya ayat tersebut secara tidak langsung memberi
2
agar senatiasa beribadah kepada-Nya. Hal tersebut juga berlaku bagi
makhluk-makhluk Allah lainnya, termasuk jin.
Islam sendiri merupakan agama yang sangat menganjurkan bahkan
mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
dalil-dalil dari Al-qur’an maupun Al-Hadits yang berisi tentang anjuran dan
keutamaan orang yang menuntut ilmu. Salah satu dalilnya terdapat dalam Al-qur’an
surat Al-Mujadilah ayat 11:
ِﺢَﺴْﻔَﯾ اﻮُﺤَﺴْﻓﺎَﻓ ِﺲِﻟﺎَﺠَﻤْﻟا ﻲِﻓ اﻮُﺤَّﺴَﻔَﺗ ْﻢُﻜَﻟ َﻞﯿِﻗ اَذِإ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﯾِﺬَّﻟا ﺎَﮭُّﯾَأ ﺎَﯾ
اَذِإَو ْﻢُﻜَﻟ ُﮫَّﻠﻟا
ُﮫَّﻠﻟاَو ٍتﺎَﺟَرَد َﻢْﻠِﻌْﻟا اﻮُﺗوُأ َﻦﯾِﺬَّﻟاَو ْﻢُﻜْﻨِﻣ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﯾِﺬَّﻟا ُﮫَّﻠﻟا ِﻊَﻓْﺮَﯾ اوُﺰُﺸْﻧﺎَﻓ اوُﺰُﺸْﻧا َﻞﯿِﻗ
ٌﺮﯿِﺒَﺧ َنﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
”Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberikan kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,
maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang
beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan
Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadilah: 11) (Qur’an
Tajwid, 2006:543).
Menuntut ilmu bisa dilakukan dimana saja dan dengan siapa saja. Dalam surat
al-Mujadilah ayat 11 diatas Allah pun telah menjamin akan mengangkat derajat
3
Materi Ibadah merupakan salah satu pelajaran yang wajib diajarkan dalam
sebuah lembaga pendidikan Islam. Seperti yang diterapkan di SMP Muhammadiyah
Salatiga ini. Selain mengembangkan pendidikan modern, sekolah ini juga
memberikan penguatan pendidikan keislaman pada anak didiknya, berupa pelajaran
Al-Qur’an/Hadits, Aqidah, Ibadah/Mu’amalah, akhlak dan Tarikh,
Kemuhammadiyahan serta Bahasa Arab.
Menurut Rusman (2011:1) Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang
sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai
pengalaman. Dalam buku karangan Maswan & Khoirul Muslimin (2017:217)
Lester. D. Crow and Alice Crow mendefinisikan: Learning is the acuquistion of
habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah upaya untuk memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap.
Diperkuat oleh pemahaman Crow and Crow dalam Educational Psycology
(1984) belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan,
dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha
memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru (Sriyanti, 2013:14).
Menurut Cronbach belajar yang baik harus ditempuh dengan mengalami secara
langsung (Sriyanti, 2013:15).
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
4
intelektual, kebiasaan, sikap, maupun ketrampilan seseorang yang dihasilakan
melalui latihan atau pengalaman.
Menurut Suryabrata (2004), Elliot (2000), dan Woolfolk (1999)
keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam proses belajar di
sekolah, faktor eksternal berarti faktor –faktor yang berada di luar diri siswa.
Misalnya kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di
masyarakat (Sriyanti, 2013:22). Di lingkungan sekolah aspek fisik tersebut bisa
berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung, ruang belajar, model
pembelajaran ataupun teknik (metode) guru dalam mengawal proses belajar
mengajar agar tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan efisien bagi siswa,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dalam proses pembelajaran strategi ataupun metode yang di gunakan oleh
guru sangat mempengaruhi kualitas dan hasil pembelajaran. Oleh karena itu guru
diharapkan bisa selektif dan bijak dalam pemilihan serta penggunaan metode
pengajaran bagi siswanya.
Menurut Rusman (2011:229) Guru dituntut dapat memilih model
pembelajaran yang dapat memacu semangat siswa untuk secara aktif ikut terlibat
dalam pengalaman belajarnya.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMP Muhammadiyah Salatiga guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran masih menggunakan metode klasik
yaitu ceramah dan penugasan. Hal tersebut berpengaruh pada ke aktifan siswa,
5
siswa tidak banyak dilibatkan, tugas siswa hanya mendengarkan dan mencatat
pokok materi saja. Akibatnya sebagian siswa menjadi pasif dan mengalami
kejenuhan belajar. Bentuk kejenuhan siswa bermacam-macam, mulai dari berbuat
gaduh, tidak semangat belajar, tidur saat pembelajaran berlangsung, ngobrol dengan
teman, siswa kurang antusias dengan materi yang disampaikan guru dan lainnya.
Sehingga hal tersebut berdampak pada kualitas pembelajaran serta tidak
tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Melihat permasalahan diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut yakni dengan menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Arikunto (2006) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam
bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011:18). Dalam hal ini peneliti
memberi sumbang saran kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
penyampaian pembelajaran di kelas. Salah satunya dengan memilih model/metode
pembelajaran yang sesuai dan efektif bagi siswa, juga mengoptimalkan penggunaan
media pembelajaran di kelas, selain itu untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar
perlu dimasukkan games/ice breaking di sela-sela pembelajaran, tujuannya untuk
me-refresh otak siswa sehingga bisa fokus kembali.
Penggunaan metode Mind Mapping adalah salah satu saran yang ditawarkan
peneliti. Menurut (Miftahul Huda, 2016:307) Mind map merupakan strategi ideal
6
untuk membrainstorming suatu topik sekaligus menjadi strategi ampuh bagi belajar
siswa.
Kelebihan metode Mind Map ini diantaranya adalah:
1) Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih baik dalam
mengingat;
2) Meningkatkan kecerdasan visual, kreativitas dan ketrampilan observasi;
3) Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi;
4) Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu;
5) Membuat catatan dan ringkasan pelajaran dengan lebih baik;
6) Membantu mendapatkan atau memunculkan ide atau cerita yang brilian;
7) Meningkatkan kecepatan berpikir dan mandiri;
8) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang membuat kita ingin terus
menerus belajar (Olivia, 2008:8).
Dalam penerapan metode Mind mapping tersebut, diharapkan siswa mampu
mengikuti proses pembelajaran dengan antusias sehingga dapat meningkatkan
kepahaman, keaktifan, serta kreatifitas siswa sehingga terwujud pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan problematika diatas peneliti mengangkat judul sebagai berikut:
7 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat peneliti
sampaikan rumusan masalah dalam proposal Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
“Apakah penerapan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar Ibadah
materi puasa pada siswa kelas VIII semester I SMP Muhammadiyah Salatiga tahun
pelajaran 2018/2019 ?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:
Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Ibadah materi Puasa melalui metode
Mind Mapping pada siswa kelas VIII semester I SMP Muhammadiyah Salatiga
tahun pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
Adapun dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis
tindakan sebagai berikut: “Penggunaan metode Mind Mapping dapat
meningkatkan hasil belajar Ibadah materi Puasa pada siswa kelas VIII semester
I SMP Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran 2018/2019”.
8
Indikator keberhasilan yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah
apabila siswa dapat memenuhi kriteria berikut:
a. Nilai siswa kelas VIII memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu sebesar 65;
b. Dan tercapainya ketuntasan Klasikal yang besarnya 85%.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan Islam yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan
dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan pada umumnya.
2. Secara Praktis
a. Manfaat bagi siswa
Adapun manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) ini bagi siswa adalah:
1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ibadah.
2) Meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa dalam menerapkan
strategi belajar dengan mind mapping pada proses pembelajaran.
b. Manfaat bagi guru
Manfaat penelitian ini bagi guru antara lain:
1) Meningkatkan motivasi guru dalam memperbaiki strategi pembelajaran
9
2) Metode Mind Map sebagai salah satu acuan dalam pemilihan ataupun
penggunaan metode pembelajaran yang efektif bagi siswa.
c. Bagi peneliti
Dapat memberikan wawasan dan pengalaman kepada peneliti untuk terjun
ke bidang pendidikan.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kekurang jelasan atau
pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah
yang terdapat dalam judul penelitian (STAIN, 2008:41). Berikut urainnya:
1. Belajar
Menurut Hakim (2005:1) Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan
lain-lain kemampuan. Ngalim Purwanto (1992:84) dalam (Maswan, 2017:217) juga
menyebutkan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.
Diperkuat oleh Slameto (1991:2) bahwa belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
10
Berdasarkan pernyataan-peryataan diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses untuk menghasilkan sebuah perubahan yang lebih
baik, baik dari segi intelektual, kebiasaan, sikap, maupun ketrampilan seseorang
yang dihasilakan melalui latihan atau pengalaman.
Menurut Bahruddin & Esa N.W (2007) ciri –ciri belajar meliputi:
1. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku,
2. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen
3. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya
proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial
4. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman
5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan pengetahuan (Sriyanti,
2013:16).
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang
ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu
(Rusman,2011:1). (Sudjana, 1989:28) Suryabrata (2004), Elliot (2000), dan
Woolfolk (1999) menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi
oleh banyak faktor. Secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh pada
keberhasilan belajar, baik pengaruh yang bersifat positif-mendukung
11
Menurut Miftahul Huda (2016:13) Di lingkungan kelas, kriteria
keberhasilan ditentukan oleh seberapa banyak siswa bisa lulus dari ujian
yang disediakan oleh guru. Namun sekolah dengan paradigma pembelajaran
tidak berfokus pada kuantitas, melainkan kualitas lulusan, agregat
pertumbuhan belajar, dan perkembangan teknologi pembelajaran.
2. Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (1991:22) Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memiliki pengalaman belajarnya.
Dimyati dan Mudjiono (2010:20) juga menyebutkan bahwa hasil belajar
merupakan hasil proses belajar yang terjadi berkat evaluasi guru, dan pada
umumnya meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
3. Puasa
Menurut M. Hasbi Ash-shiddieqy (2000:201) Puasa (shiyam) menurut
lughoh adalah menahan diri. Secara istilah syara’, puasa berarti menahan diri
dari makan, minum, berhubungan badan (jima’) dan seluruh hal yang
membatalkan lainnya dari sejak terbit fajar sampai dengan terbenam matahari
diiringi dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT (Majelis Dikdasmen
DIY, 2015:23).
Dalam catatan sejarahnya, perintah puasa telah diterangkan dalam surat
Al-Baqarah ayat 183, bahwa kewajiban berpuasa telah mensejarah dalam
kehidupan manusia pada masa-masa sebelum Nabi Muhammad diutus.
12
wahyu yang tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 183, turun pada tahun kedua
setelah hijrah (Farkhani, 2013:78-79).
Uraian Al-Qur’an tentang puasa Ramadhan, juga ditemukan dalam surat
Al-Baqarah (2):183, 184, 185, dan 187. Ini berarti bahwa puasa Ramadhan
baru diwajibkan setelah Nabi SAW tiba di Madinah, karena ulama Al-Qur’an
sepakat bahwa surat Al-Baqarah turun di Madinah. Para sejarawan menyatakan
bahwa kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan ditetapkan Allah pada 10
Sya’ban tahun kedua Hijriyah (Quraish Shihab, 2013:691).
4. Metode Mind Mapping
Menurut windura (2008:16) Mind map adalah suatu teknis grafis yang
memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk
keperluan berpikir dan belajar.
Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam
otak dan mengambil informasi ke luar dari otak_mind map adalah cara mencatat
yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita
(Buzan, 2008:4).
Mind map bisa digunakan untuk membantu penulisan essai atau
tugas-tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep. Ia merupakan strategi ideal
untuk melejitkan pemikiran siswa. Mind map bisa digunakan untuk membentuk,
memvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat
keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa
13
metode Mind map, ada beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan antara
lain: 1) mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kunci dari
ceramah tersebut; 2) menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara
berbagai poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan materi pelajaran; 3)
membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang topik
tersebut; 4) merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan
memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas; 5) menyusun gagasan
dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja; 6)
menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-permasalahan yang
terkait dengan topik bahasan; 7) mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes
atau ujian (Miftahul Huda, 2016:307-308).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu
Classroom Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan
tindakan) yang dilakukan di kelas. Menurut Arikunto (2006) Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan (Suyadi, 2011:18). PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat
14
Menurut Agus Wasisto (2017:8-9) Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) antara lain untuk:
a. Meningkatkan mutu proses pembelajaran di sekolah
b. Membantu guru mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam
dan luar kelas
c. Meningkatkan sikap profesional pendidik
d. Menumbuh kembangkan budaya akademik dan budaya mutu di lingkungan
sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.
Penelitian tindakan kelas (PTK) harus dilaksanakan dalam situasi
pembelajaran yang alamiah. Artinya, PTK harus dilakukan tanpa mengubah
situasi dan jadwal pelajaran.
Dalam Arikunto (2010:137) menjelaskan bahwasanya menurut Kemmis
& Mc Taggart langkah melakukan PTK dibagi menjadi empat, meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah gambaran
15
Gambaran Siklus penelitian tindakan kelas
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan
siswa kelas VIII yang berjumlah 32 anak, di SMP Muhammadiyah Salatiga
tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Ibadah
materi puasa dengan menggunakan metode Mind mapping.
Perencanaan
SIKLUS I
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pengamatan
Pelaksanaann Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
16 3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
Mind mapping
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode mind
mapping
3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui ketrampilan
guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode mind mapping
4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode mind
mapping
5) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa
lembar tes
6) Melakukan refleksi/evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan
metode mind mapping.
b. Pelaksanaan (action)
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada
tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan
alamiah dan tidak direkayasa (Suyadi, 2011:62).
Langkah-langkah yang harus dipersiapkan guru dalam
17
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai (Agus, 2017:96).
2) Guru menyampaikan materi kepada siswa dengan memberi himbauan
untuk mencatat inti materi yang telah disampaikan guru.
3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, yang
beranggotakan 2/3 orang.
4) Selanjutnya guru memberikan penugasan kepada kelompok yang telah
terbentuk untuk mendiskusikan materi yang telah mereka dapat dan
menuliskan kembali dalam selembar kertas yakni berupa peta
konsep/mind mapping.
5) Guru menugaskan beberapa kelompok terpilih untuk menyampaikan
hasil diskusinyadi depan kelas.
6) Guru menyampaikan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa
7) Kesimpulan dan penutup.
c. Observasi (Pengamatan)
Peneliti mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses
belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapkan.
Prof. Supardi menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada
tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah
alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
18
cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket,
wawancara, observasi dan lain-lain) (Suyadi, 2011:63).
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan tersebut dilakukan dengan cara
mengamati guru pada saat proses belajar-mengajar berlangsung. Peneliti
mennggunakan lembar observasi serta tes evaluasi untuk menggali data
hasil belajar siswa setelah dilakukannya proses pembelajaran yang
menerapkan metode mind Mapping.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
telah dilakukan. Refleksi atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika
pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif
jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau
diskusi dengan pengamat/kolaborator (Suyadi, 2011:64-65).
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2010:203).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Silabus PAI SMP/MTs kelas VIII
19
c. Buku Pendidikan Ibadah/Mu’amalah untuk SMP/MTs Muhammadiyah.
Majelis DIKDASMEN PWM D.I.Y. 2015
d. Lembar evaluasi/tes mata pelajaran Ibadah materi puasa
e. Lembar observasi siswa
f. Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan metode mind
mapping dalam pembelajaran.
5. Pengumpulan Data
Bagian ini menjelaskan tentang informasi yang menyangkut indikator
yang terdapat dalam tindakan, misalnya hidupnya diskusi siswa, proses
keteraturan diskusi, penggunaan alat peraga, penerapan metode cooperative
learning, hasil belajar siswa dan lainnya (Suyadi, 2011:85). Dalam penelitian
tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah
sebagai berikut:
a. Tes Tertulis
Bentuk tes yang dipakai adalah soal isian dan essay. Siswa harus
mengerjakan soal dengan menyelesaikannya dan menyebutkan beberapa
contoh dari materi pokok.
b. Observasi
Metode ini digunakan untuk mengetahui perhatian dan motivasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran Ibadah. Selain itu untuk memperoleh data
tentang kondisi fisik serta gambaran umum keadaan sekolah SMP
20 c. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa, buku administrasi
kelas, data kelas, kumpulan nilai/leger, dan lain-lain. Juga untuk
memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru dan keadaan
siswa.
6. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Metode ini dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian, dapat berupa
orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya
(https://googleweblight.com.2018). Pada hal ini adalah suatu hasil pengamatan
yang menggambarkan fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan
untuk mengetahui prestasi yang dicapai siswa, serta untuk memperoleh respon
siswa terhadap kegiatan pembelajaran.
Untuk menganalisa tingkat keberhasilan atau prosentase keberhasilan
siswa maka setelah proses pembelajaran pada setiap putaran siklus dilakukan
evaluasi. Kemudian dari hasil evaluasi tersebut baru dilakukan analisa.
Perhitungan analisa ini adalah sebagai berikut:
21
b. Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa. Yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa keseluruhan sehingga diperoleh
nilai rata-rata;
c. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.
Ketuntasan belajar dibagi menjadi dua kategori, yaitu secara individual
dan klasikal. Berdasarkan petunjuk KTSP ketuntasan belajar ideal untuk setiap
indikator adalah 0-100% dengan batas kriteria ideal minimum 85% (muslich,
2007:36).
H. Sistematika Penulisan
Bagian awal meliputi sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan
daftar lampiran.
1. BAB I (Pendahuluan)
Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi
operasional,metode penelitian dan sistematika penulisan. Metode penelitian
berisi beberapa hal meliputi: rancangan penelitian subjek penelitian,
langkah-langkah, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.
22
Landasan Teori berisi kajian teori dan kajian materi penelitian meliputi definisi
hasil belajar, materi-materi puasa, metode Mind Mapping dan Kajian Pustaka
yang berisi hasil penelitian terdahulu.
3. BAB III (Pelaksanaan Penelitian)
Berisi penjelasan tentang deskripsi pelaksanaan siklus 1 meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus II
meliputi, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
4. BAB IV Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang deskripsi penelitian per siklus (data hasil
pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan), Pembahasan
Hasil Penelitian dan rekapitulasi prestasi belajar siswa.
5. BAB V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Definisi Peningkatan
Sugono (2008) mendefinisikan peningkatan sebagai “proses, perbuatan,
cara meningkatkan”. Sejalan dengan pendapat tersebut Alwi (2002) menyatakan
bahwa peningkatan adalah proses perbuatan, cara meningkatkan usaha, dan
sebagainya (Pgsd.Blog: 2016).
Jadi, peningkatan ialah proses perbuatan, usaha/cara yang menghasilkan
sebuah perubahan yang lebih baik (meningkat).
2. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
24
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010:20) hasil belajar merupakan hasil
proses belajar yang terjadi berkat evaluasi guru, dan pada umumnya meliputi
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.
Prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru (KBBI, 2002:895). Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Pada dasarnya hasil belajar ini ditandai oleh adanya perubahan yang
terjadi pada diri siswa. Perubahan tersebut tampak dengan ciri-ciri yang antara
lain:
a. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional)
b. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu)
c. Perubahan yang fungsional
d. Perubahan yang bersifat positif
e. Perubahan yang bersifat aktif
f. Perubahan yang bersifat permanen
g. Perubahan yang bertujuan dan terarah
25
Sedangkan menurut Gagne sebagaimana dikutip Ahmad Sudrajat
perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk: (Muni’ah,
2011:24-25)
a. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik
secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap
suatu benda, definisi, dan sebagainya.
b. Kecakapan intelektual: yaitu ketrampilan individu dalam melakukan
interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol,
misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam ketrampilan
intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination),
memahami konsep kongkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum.
Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
c. Strategi kognitif, kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan
pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran
strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara
berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual
menitikberatkan pada hasil pembelajaran. Sedangkan strategi kognitif lebih
menekankan pada proses pemikiran
d. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk
memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain sikap
adalah keadaaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderunagn
26
terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan
untuk bertindak.
e. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan
yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Belajar merupakan sebuah kegiatan yang hasilnya dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor, baik faktor internal (dalam diri individu) maupun
faktor eksternal (luar diri individu).
Menurut Samino dan Saring Marsudi (2012:64) Faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
1) Faktor yang bersumber dari dalam dirinya sendiri (Internal), yang
meliputi faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis (jasmani) baik
yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini
antaralain: ketahanan fisik, kesehatan fisik (fisik dalam kondisi sehat,
fisik tidak/kurang sehat, sakit), kelelahan fisik (terlalu lama belajar
sehingga fisiknya lelah), kesempurnaan fungsi-fungsi pancaindera
(terutama pengelihatan, pendengaran), cacat anggota fisik (bawaan
maupun karena kecelakaan), pancaindera yang tidak berfungsi
sebagaimana fungsinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh. Faktor
psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:
27
bakat sebagai kemampuan dasar yang dibawa sejak lahir,
kecerdasan/intelegensi, motivasi, ingatan, perasaan, emosi, emosional.
2) Faktor yang bersumber dari luar dirinya (eksternal), terbagi menjadi dua
golongan yaitu: faktor sosial dan non sosial. faktor sosial terdiri atas 3
lingkungan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat (pergaulan). Faktor non sosial seperti, fasilitas belajar
dirumah, fasilitas pembelajaran disekolah, media baik cetak maupun
elektronik, cuaca/iklim dan lain-lain.
3. Definisi Belajar
Menurut Slavin, belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam
perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat (Fathurrohman, 2017:1).
Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia,
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan
(Hakim, 2005:1).
Gulo (2008:8) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang
28
tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat. Sejalan dengan pendapat
Slameto dalam Maswan (2017:217) bahwasanya belajar ialah suatu proses usaha
yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Jadi, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar ialah usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah perubahan, baik dalam
segi intelektual, kepribadian, sikap, atau ketrampilan dirinya melalui sebuah
pengalaman atau latihan.
Noehi Nasution dalam Fathurrohman (2017:11) mengungkapkan bahwa
ciri-ciri belajar dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu
yang belajar, baik aktual maupun potensional,
2. Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatkannya kemampuan baru yang
berlaku dalam waktu yang relatif lama,
3. Perubahan itu terjadi karena usaha.
Jadi ciri-ciri belajar adalah adanya aktifitas atau usaha yang dilakukan
individu sehingga memperoleh sebuah perubahan dalam diri mereka, berupa
kemampuan-kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
B. Materi Puasa
29
Menurut M. Hasbi Ash-shiddieqy (2000:201) Puasa (shiyam) menurut
lughoh adalah menahan diri.
Puasa (Ash-Shiyam) secara bahasa artinya menahan diri (al-Imsaak).
Secara istilah syara’, puasa berarti menahan diri dari makan, minum,
berhubungan badan (jima’) dan seluruh hal yang membatalkan lainnya dari
sejak terbit fajar sampai dengan terbenam matahari diiringi dengan niat
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2. Dasar Hukum dan dalil Puasa
Ibadah puasa telah di syariatkan oleh Allah kepada ummat-ummat
terdahulu sebelum kedatangan nabi Muhammmad SAW. Allah SWT berfirman
dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat: 183 yang berbunyi:
ﺎَﻤَﻛ ُمﺎَﯿِّﺼﻟا ُﻢُﻜْﯿَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﯾِﺬَّﻟا ﺎَﮭُّﯾَأ ﺎَﯾ
ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ ْﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ َﻦﯾِﺬَّﻟا ﻰَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ
َنﻮُﻘَّﺘَﺗ
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa” (QS. Al-Baqarah:183).
Di samping itu, ibadah puasa merupakan salah satu pilar dari rukun Islam yang
30
Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan Sholat, membayar Zakat,
melaksanakan haji ke baitullah dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhori Muslim).
3. Keutamaan Bulan Puasa dan Puasa Ramadhan
Allah SWT telah memberikan keistimewaan lewat ibadah puasa di bulan
Ramadhan. Banyak keutamaan yang di dapat bagi setiap hamba yang
melaksanakannya dengan penuh kesabaran dan niat iklas. Beberapa keutamaan
yang terdapat pada bulan Ramadhan diantaranya:
1) Pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan
setan setan dibelenggu. Berikut sabda Rasulullah SAW:
31
Artinya: “Jika telah tiba bulan romadhon, maka pintu-pintu surga dibuka,
pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu”. (HR. Bukhari
dan Muslim)
2) Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah daripada aroma
kasturi;
3) Para malaikat memohon ampuanan untuk orang-orang yang berpuasa
sampai ia berbuka;
4) Di antara amalan ibadah yang lain, Allah SWT mengkususkan ibadah
puasa disebabkan kemuliaan dan kecintaan Allah kepada amalan ibadah
ini;
5) Orang yang berpuasa memperoleh dua kesenagan, kesenangan ketika
berbuka puasa dan kesenangan ketika kelak bertemu denagn Tuhannya;
6) Puasa dapat menjadi perisai yang akan menjaga dan melindungi orang
yang berpuasa dari perbuatan kesia-siaan dan perbuatan kotor
7) Pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qodar, malam
diturunkannya Al-Qur’an dan malam yang lebih baik dari seribu bulan.
4. Syarat wajib puasa dan syarat sah puasa Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut:
a) Berakal sehat b) Baligh c) Mumayyiz (Mampu membedakan yang baik
dan yang buruk, yang haq dan bathil)
32 1) Islam,
2) Mumayiz,
3) Suci dari haid, dan nifas,
4) Dilaksanakan pada waktu yang dibolehkan.
5. Macam-macam puasa Wajib
a. Puasa Ramadhan
Sejarah mencatat bahwa ibadah puasa telah diperintahkan oleh Allah SWT jauh
sebelum kedatanagn Nabi Muhammad, hanya saja tatacara dan bentuknya
berbeda meski tujuannya tetap sama yakni mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
Khusus umat Muhammad SAW, diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa
satu bulan penuh di bulan Ramadhan, bahkan ibadah puasa ini telah menjadi
bagian dari pilar agama Islam yang lima.
Secara bahasa, Ramadhan artinya pembakaran. Diharapkan pada bulan
ramadhan umat Islam mampu memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk
melebur segala kesalahan dan dosa yang telah terdapat pada bulan ramadhan
tersebut.
33
Puasa kaffarat adalah puasa pengganti atas pelanggaran yang dilakukan oleh
seseorang. Mengenai dasar hukum puasa kaffarat terdapat penjelasan di dalam
Al-Qur’an di antaranya dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 89:
ﺎَﻤِﺑ ْﻢُﻛُﺬِﺧاَﺆُﯾ ْﻦِﻜَﻟَو ْﻢُﻜِﻧﺎَﻤْﯾَأ ﻲِﻓ ِﻮْﻐَّﻠﻟﺎِﺑ ُﮫَّﻠﻟا ُﻢُﻛُﺬِﺧاَﺆُﯾ ﻻ
ُﮫُﺗَرﺎَّﻔَﻜَﻓ َنﺎَﻤْﯾﻷا ُﻢُﺗْﺪَّﻘَﻋ
ُﺮﯾِﺮْﺤَﺗ ْوَأ ْﻢُﮭُﺗَﻮْﺴِﻛ ْوَأ ْﻢُﻜﯿِﻠْھَأ َنﻮُﻤِﻌْﻄُﺗ ﺎَﻣ ِﻂَﺳْوَأ ْﻦِﻣ َﻦﯿِﻛﺎَﺴَﻣ ِةَﺮَﺸَﻋ ُمﺎَﻌْﻃِإ
ُﻈَﻔْﺣاَو ْﻢُﺘْﻔَﻠَﺣ اَذِإ ْﻢُﻜِﻧﺎَﻤْﯾَأ ُةَرﺎَّﻔَﻛ َﻚِﻟَذ ٍمﺎَّﯾَأ ِﺔَﺛﻼَﺛ ُمﺎَﯿِﺼَﻓ ْﺪِﺠَﯾ ْﻢَﻟ ْﻦَﻤَﻓ ٍﺔَﺒَﻗَر
اﻮ
َنوُﺮُﻜْﺸَﺗ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ ِﮫِﺗﺎَﯾآ ْﻢُﻜَﻟ ُﮫَّﻠﻟا ُﻦِّﯿَﺒُﯾ َﻚِﻟَﺬَﻛ ْﻢُﻜَﻧﺎَﻤْﯾَأ
Artinya : “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang
tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan
sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu,
ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa
kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau
memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang
demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah
kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan
jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)” (QS. Al-Maidah: 89).
c. Puasa Nadzar
Puasa nadzar adalah puasa yang dilaksanakan karena suatu janji atas dirinya.
34
lamanya. Maka ketika hasil UN Andi dinyatakan lulus wajib baginya untuk
menjalankan nadzarnya berupa puasa selama tiga hari.
Mengenai nadzar ini Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat
Al-Hajj ayat: 29
ِﻖﯿِﺘَﻌْﻟا ِﺖْﯿَﺒْﻟﺎِﺑ اﻮُﻓَّﻮَّﻄَﯿْﻟَو ْﻢُھَروُﺬُﻧ اﻮُﻓﻮُﯿْﻟَو ْﻢُﮭَﺜَﻔَﺗ اﻮُﻀْﻘَﯿْﻟ َّﻢُﺛ
Artinya :”Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada
badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka
dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu
(Baitullah)”.
6. Hal-hal yang membatalkan Puasa
Ada beberapa hal yang dapat membatalkan ibadah puasa, di antaranya:
(1)Makan dan minum dengan sengaja;
(2)Hubungan suami isteri/ jima’;
(3)Istimna’ (onani atau masturbasi), mengeluarkan mani dengan sengaja;
(4)Muntah dengan sengaja;
(5)Keluarnya darah haid atau nifas.
7. Orang yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa
Islam memberikan keringanan kepada beberapa orang yang
35 1. Anak kecil sampai ia dewasa;
2. Orang gila sampai ia sembuh dari penyakit gilanya;
3. Orang yang dalam perjalanan (musafir), ia diperbolehkan untuk tidak
melaksanakan puasa namunharus mengganti puasanya pada hari atau bulan
lain sesuai jumlah puasa yang ditinggalkan;
4. Orang yang sedang sakit, jika berpuasa dapat memperparah atau
menghambat kesembuhan. Maka ia wajib mengganti puasa yang ia
tinggalkan pada waktu yang lain;
5. Orang tua jompo yang tidak mampu untuk berpuasa, boleh tidak berpuasa
namun harus membayar fidyah sebanyak satu sha’ gandum (0,6 kg Beras)
kepada orang miskin .
6. Wanita hamil atau baru melahirkan, dikhawatirkan dapat membahayakan
keselamatan bayi dan ibu. Mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan
serta wajib membayar fidyah
7. Wanita yang sedang haid atau nifas karena habis melahirkan dilarang
berpuasa dan wajib menggantinya di waktu atau bulan yang lain.
8. Pekerja keras yang tidak kuat puasanya, jika berpuasa dapat mengancam
keselamatannya namun jika tidak bekerja keluarga yang ditanggungnya
tidak dapat makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka boleh
36 8. Pengertian puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang hanya dianjurkan, tidak diwajibkan.
Apabila dikerjakan akan mendapat pahala. Adapun apabila tidak mengerjakan
tidak apa-apa dan tidak berdosa.
9. Macam-macam puasa Sunnah
Berikut macam-macam puasa sunnah dan tata cara pelaksanaannya:
1) Puasa Daud
Yaitu puasa yang dilaksanakan secara selang seling, sehari puasa sehari
tidak, Rasulullah bersabda :
َدُواَد ُم َﺎﯿﺻ ِﷲا َﻰﻟإ ِم َﺎﯿﱢﺼﻟا ﱡﺐﺣ أ
,
ﱡﺐﺣَأ و ﺎًﻣ ْﻮَﯾ ُﺮِﻄْﻔُﯾَو ًﺎًﻣْﻮَﯾ ُمﻮُﺼَﯾ َنَﺎﻛ
ﻟا ِة َﻼّﺼﻟا
ِﷲا ﻰ
Artinya: “Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Nabi Daud,
beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari, dan shalat yang paling disukai
Allah adalah shalatnya Nabi Daud, beliau tidur separuh malam dan
bangun pada sepertiganya dan tidur pada seperenamnya” (HR. Bukhori
dan Muslim).
2) Puasa Senin dan Kamis
Puasa senin dan kamis adalah puasa sunah yang senatiasa dilaksanakan
37
Artinya: “Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda: Amal perbuatan
dilaporkan pada setiap hari senin dan kamis, maka aku senang jjika
amalku dilaporkan ketika aku sedang berpuasa”(H.R. Ahmad dan
at-Tirmidzi).
3) Puasa Putih (Yaum al-Bidh)
Yaitu puasa yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulannya
berdasarkan kalender Islam. sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
ِﷲا ُلْﻮُﺳَر َﺎﻧ َﺮَﻣ َأ
Artinya: “Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berpuasa tiga hari
bidh, yaitu tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya”(HR An-Nasai)
4) Puasa Arofah
Yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda:
38
Artinya: “Rasulullah SAW besabda: puasa Arofah menghapuskan dosa
dua tahun tahun itu dan tahun yang akan datang”(HR. Muslim).
5) Puasa ‘Asyura dan Tasu’a
Disamping puasa Asyura, umat Islam juga disunnahkan untuk
melaksanakan puasa Tasu’a dengan maksud menyelisishi orang yahudi
yang memiliki tradisi berpuasa pada tanggal 10 muharram . Rasulullah
Artinya: “Dan puasa pada hari Asyura (10 muharram) itu menghapuskan
dosa satu tahun yang telah lalu” (HR. Muslim).
6) Puasa Syawwal
Yaitu puasa enam hari di bulan syawwal. Sebagaimana sabda Rasulullah
SAW:
نﺎَﻀﻣَر َم ﺎَﺻ ْﻦَﻣ
,
ِﺮْھ ّﺪﻟا ِمَﺎﯿﺼَﻛ َنَﺎﻛ ٍلا ﱠﻮَﺷ ْﻦِﻣ ﺎﺘﺳ ُﮫﻌﺒْﺗأ ﱠﻢُﺛ
Artinya: “Barangsiapa yang menggerjakan puasa Ramadhan, kemudian
dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan syawwal, maka itu adalah
seperti puasa satu tahun”(HR. Muslim).
39
Ada beberapa karakter baik yang seharusnya dimiliki bagi siapa saja
yang menjalankan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh dan niat ikhlas
karena Allah SWT. Di antaranya yaitu:
a) Menumbuhkan rasa peduli dan perikemanusiaan yang tinggi dalam diri
seorang hamba, karena dengan berpuasa ia dituntut untuk merasakan
penderitaan orang-orang fakir miskin yang kekurangan;
b) Menumbuhkan kesabaran dan kontrol diri yang tinggi;
c) Memunculkan sifat amanah dalam diri, karena puasa adalah ibadah yang
sifatnya tersembunyi yang hanya diketahui oleh hamba dan Allah SWT;
d) Menumbuhkan sifat jujur dan disiplin dalam diri;
e) Meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah
berikan;
f) Meningkatkan persahabatan dan persaudaraan antar sesama manusia.
Selain karakter baik yang tertanam dalam diri, ternyata ilmu pengetahuan
modern menemukan bahwa puasa sangat baik bagi kesehatan tubuh. Seorang
ilmuwan dari Amerika bernama Allan Cott M.D telah melakukan pengamatan
dan penelitian tentang manfaat puasa bagi tubuh, beliau menyimpulkan beberapa
manfaat dari aktifitas puasa, diantaranya yaitu:
a) merasa lebih baik secara fisik dan mental,
b) merasa lebih muda,
c) membersihkan badan,
40 e) lebih mampu mengendalikan seks,
f) membuat badan sehat dengan sendirinya,
g) mengendurkan ketegangangan jiwa memperoleh kemampuan
mengendalikan diri sendiri memperlambat proses penuaan.
11. Hari-hari yang diharamkan/dilarang untuk berpuasa
Meski puasa disyariatkan di dalam ajaran agama Islam, namun ada
waktu-waktu yang dilarang untuk melaksanakan Ibadah puasa, di antaranya:
1) Puasa pada hari Raya Idul Fitri dan idul Adha;
2) Puasa pada hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah;
3) Puasa wishal (puasa terus-menerus -3 hari tidak makan tidak minum);
4) Puasa wanita yang sedang haid dan nifas;
5) Puasa seorang isteri tanpa mendapat izin dari suaminya;
6) Puasa khusus hari jum’at atau sabtu saja;
7) Shaumud dahr (puasa sepanjang masa).
C. Metode Mind Mapping
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pengajaran adalah alat untuk mengoperasionalkan apa yang
direncanakan dalam strategi. Metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam
strategi belajar –mengajar (Gulo, 2008:4).
41
Mind Map adalah suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk
mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan
belajar (Windura, 2008:16).
Mind Map adalah alat berpikir yang mengasyikkan, membantumu
berpikir dua kali lebih baik, dua kali lebih cepat, dua kali lebih jernih, dan
dengan lebih menyenangkan (Buzan, 2007:26). Mind map adalah cara termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar
dari otak_mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara
harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4).
Jadi, Mind Map adalah sebuah teknik belajar yang kreatif dan
menyenangkan, dengan cara “memetakan” apa yang ada di pikiran/otak kita,
metode ini efektif untuk meningkatkan daya ingat dalam otak.
3. Kelebihan dan Manfaat metode Mind Mapping
Dengan belajar membuat peta pikiran (mind mapping), akan banyak
manfaat yang bisa diperoleh siswa, diantaranya:
9) Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih baik
dalam mengingat;
10) Meningkatkan kecerdasan visual, kreativitas dan ketrampilan observasi;
11) Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi;
12) Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu;
13) Membuat catatan dan ringkasan pelajaran dengan lebih baik;
42
15) Meningkatkan kecepatan berpikir dan mandiri;
16) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang membuat kita ingin terus
menerus belajar (Olivia, 2008:8).
Menurut Michael Michalko, dalam buku terlarisnya “Cracking
Creativity”, mind map akan membantu:
a) Mengaktifkan seluruh otak;
b) Membereskan akal dari kekusutan mental;
c) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan;
d) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang
saling terpisah;
e) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian;
f) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita
membandingkannya (Buzan, 2008:6).
Menurut Buzan (2005:6) Mind Map sangat membantu kita dalam banyak
hal, diantaranya untuk:
a) Merencana b) Berkomunikasi c) Menjadi lebih kreatif d) menghemat waktu
e) menyelesaikan masalah f) memusatkan perhatian g) menyusun dan
menjelaskan pikiran-pikiran h) mengingat dengan lebih baik i) belajar lebih
cepat dan efisien j) melihat “gambaran keseluruhan” k) menyelamatkan pohon.
43
Terdapat beberapa kekurangan dalam penerapan metode Mind Mapping
ini. Diantaranya adalah:
1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat;
2. Tidak sepenuhnya murid yang belajar;
3. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan (https://idtesis.com/metode pembelajaran mind mapping).
5. Alat dan Bahan Mind Map
Berikut alat dan bahan yang perlu kita siapkan untuk membuat peta
konsep/Mind Map:
a. Kertas kosong tak bergaris;
b. Pena dan pensil warna;
c. Otak;
d. Imajinasi (Buzan, 2006:14).
6. Langkah-langkah Pembuatan Mind Map
Menurut Buzan (2006:15-16) langkah-langkah/prosedur pembuatan mind
map adalah sebagai berikut:
1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan
mendatar;
2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda;
3) Gunakan warna, karena warna membuat mind map terlihat lebih hidup, dan