• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH MATERI PUASA MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH MATERI PUASA MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH

MATERI PUASA MELALUI METODE

PADA SISWA KELAS VIII

SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat G

PROGRAM STUDI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH

MATERI PUASA MELALUI METODE

MIND MAPPING

PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I

SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Rahil Azni Kurnia

NIM: 111-13-094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH

MIND MAPPING

una Memperoleh Gelar

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO

ﺎَﻣ ُﺮِّﯿَﻐُﯾ ﻻ َﮫَّﻠﻟا َّنِإ ِﮫَّﻠﻟا ِﺮْﻣَأ ْﻦِﻣ ُﮫَﻧﻮُﻈَﻔْﺤَﯾ ِﮫِﻔْﻠَﺧ ْﻦِﻣَو ِﮫْﯾَﺪَﯾ ِﻦْﯿَﺑ ْﻦِﻣ ٌتﺎَﺒِّﻘَﻌُﻣ ُﮫَﻟ

ْﻢُﮭَﻟ ﺎَﻣَو ُﮫَﻟ َّدَﺮَﻣ ﻼَﻓ اًءﻮُﺳ ٍمْﻮَﻘِﺑ ُﮫَّﻠﻟا َداَرَأ اَذِإَو ْﻢِﮭِﺴُﻔْﻧَﺄِﺑ ﺎَﻣ اوُﺮِّﯿَﻐُﯾ ﻰَّﺘَﺣ ٍمْﻮَﻘِﺑ

ْﻦِﻣ ِﮫِﻧوُد ْﻦِﻣ

ٍلاَو

)

ﺪﻋﺮﻟا

:

11

(

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS. Ar-Ra’d: 11)

DO THE BEST! BUT DON’T FEEL THE BEST!

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin atas izin Allah SWT skripsi ini selesai.

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah berjasa besar untuk saya sehingga pada akhirnya satu dari sekian mimpi saya bisa terwujud.

1. Teruntuk Ayahanda Supardi dan Ibunda Asmunah, Jazakallahu Khairan Katsir, you’re my everything in my life! Tanpa kasih sayang dan do’a restu kalian saya bukanlah apa-apa.

2. Saudara terhebatku, Mas Nurdin, Dik Rokhim, Dik Wawan & Dik Nizar, semoga kelak menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat. Aamiin.

3. Bapak Iskandar sekeluarga, Bapak Rahmat H sekeluarga. Terimakasih telah memberikan motivasi dan jalan untuk menimba ilmu.

4. Dosen-dosen Tarbiyah, Terimakasih telah mengalirkan ilmu ke dalam hati, menjadi fasilitator sekaligus uswah yang baik bagi saya dan teman-teman seperjuangan. 5. Keluarga Besar PAI 2013, kalian adalah satu dari sekian sejarah indah dalam hidup

saya. Semoga sukses selalu.

6. Keluarga Besar Immawan dan Immawati IMM Kota Salatiga, terimakasih telah memberikan kenangan yang luar biasa. Semoga langkah kita senatiasa mendapat Ridho-Nya. Aamiin. Fastabiqul Khairat. IMM JAYA!!

7. Asrama IMMawati 1 (Bidah dan bocil-bocil tersayangku Yuni, Umma, Ismi, Widya, Yayah, Wulan, Afifah, Yeni, Lilis, Tasnim) selalu ada jalan untuk kebaikan. You’re the Best!

8. Asma’ Family (Ka’ Arin, Ka’ Ayu, Ka Dian, Bidah, Mb Mar’ah, Ainii) keluarga sekaligus sahabat seperjuangan selama di Salatiga, terimakasih untuk kehangatan, support dan motivasi kalian. Semoga kesuksesan menyertai kita. Aamiin.

9. Teman-teman IMAKA (Ikatan Mahasiswa Karanganyar) always be the best yaah ! 10. Untukmu ___ laki-laki yang sedang berjuang, siapapun & dimanapun kamu.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

ِﻢﯿِﺣَّﺮﻟا ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟا ِﮫَّﻠﻟا ِﻢْﺴِﺑ

Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada panutan kita, sang revolusioner sejati yakni Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Ibadah Materi Puasa Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan motivasi berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis sampaikan penghargaan dengan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga; 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga; 4. Bapak Drs. H. Sumarno Widjadipa,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing skripsi

yang telah membimbing, memotivasi, memberikan saran dan arahan serta meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;

5. Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dari awal perkuliahan sampai akhir; 6. Pengelola BIDIKMISI IAIN Salatiga yang telah membimbing kami serta

memberikan kesempatan untuk belajar dan menimba ilmu di Kampus tercinta; 7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan karyawan di IAIN Salatiga yang

telah memberikan sumbang ilmu, tenaga dan bantuannya kepada penulis; 8. Bapak H. Yudi Haryono, M.Pd. selaku Kepala SMP Muhammadiyah Salatiga

(8)
(9)

ix ABSTRAK

Kurnia. Rahil Azni. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Ibadah Materi Puasa Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Ibadah, Puasa dan Metode Mind Mapping

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi/hasil belajar siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga pada pembelajaran PAI/Ibadah. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode yang digunakan guru saat proses pembelajaran serta kurang maksimalnya penggunaan media pembelajaran. Saat menyampaikan pembelajaran guru masih menggunakan metode klasik yaitu ceramah. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar Ibadah materi puasa pada siswa kelas VIII Semester I SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa pada penelitian pra siklus yang mencapai KKM sebanyak 5 siswa (15.62%) dengan nilai rata-rata 46. Pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 25 siswa (78.12%) dengan nilai rata-rata 77. Siklus II yang mencapai KKM sebanyak 31 siswa (96.87%) dengan nilai rata-rata 97. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah mencapai KKM individual yaitu 65 dan telah memenuhi standar KKM klasikal yaitu 85%.

(10)

x DAFTAR ISI SAMPUL

LEMBAR BERLOGO IAIN

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Penelitian ... 7

E. Kegunaan Penelitian ... 8

F. Definisi Operasional ... 9

G. Metode Penelitian ... 13

H. Sistematika Penulisan ... 21

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 23

(11)

xi

3. Keutamaan Bulan Puasa dan Puasa Ramadhan ... 29

4. Syarat Wajib Puasa dan Syarat Sah Puasa ... 31

5. Macam-macam Puasa Wajib ... 31

6. Hal-hal yang Membatalkan Puasa ... 34

7. Orang yang diberi keringanan untuk tidak berpuasa ... 34

8. Pengertian Puasa Sunnah ... 35

9. Macam-macam Puasa Sunnah ... 35

10.Hikmah dan Manfaat Puasa ... 38

11.Hari-hari yang diharamkan/dilarang untuk berpuasa ... 40

C. Metode Mind Mapping 1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 40

2. Pengertian Mind Mapping ... 40

3. Kelebihan dan Manfaat Metode Mind Mapping ... 41

4. Kekurangan Metode Mind Mapping ... 42

5. Alat dan Bahan Mind Map ... 43

6. Langkah-langkah Pembuatan Mind Map... 43

7. Penerapan Metode Mind Map di Kelas ... 44

D. Kajian Pustaka ... 45

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

1. Sejarah Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga ... 47

2. Identitas Sekolah ... 48

3. Visi ... 49

4. Misi ... 50

5. Data Guru dan Karyawan ... 50

6. Sarana dan Prasarana ... 51

7. Keadaan Siswa ... 53

8. Karakteristik Siswa ... 53

B. Subjek Penelitian ... 54

C. Pelaksanaan Penelitian ... 55

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 55

(12)

xii

b. Pelaksanaan ... 56

c. Pengamatan ... 57

d. Refleksi ... 57

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 59

a. Perencanaan ... 59

b. Pelaksanaan ... 60

c. Pengamatan ... 61

d. Refleksi ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ... 64

B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ... 66

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah Salatiga ... 50

Tabel 3.2 Tabel Sarana dan Prasarana ... 52

Tabel 3.3 Tabel Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga ... 53

Tabel 3.4 Tabel Karakteristik Siswa ... 53

Tabel 4.1 Tabel Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 64

Tabel 4.2 Tabel Observasi Guru Siklus I ... 66

Tabel 4.3 Tabel Observasi Siswa Siklus I ... 68

Tabel 4.4 Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 69

Tabel 4.5 Tabel Observasi Guru Siklus II ... 71

Tabel 4.6 Tabel Observasi Siswa Siklus II ... 73

Tabel 4.7 Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 74

Tabel 4.8 Tabel Rekapitulasi Prestasi Belajar ... 76

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Soal Pre Test dan Kunci Jawaban

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I

Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I

Lampiran 5 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II

Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus II

Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 11 Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus III

Lampiran 12 Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 13 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 15 Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 16 Daftar SKK

Lampiran 17 Foto Pelaksanaan Pembelajaran

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mentaati

segala perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan mengamalkan segala yang

diizinkan-Nya. Ibadah ada yang bersifat umum dan juga khusus. Ibadah umum

adalah segala amalan yang diizinkan Allah, sedangkan yang khusus ialah apa yang

telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkat dan cara-caranya yang

tertentu (Abuddin Nata, 2009:82). Ibadah umum ialah segala perkara atau

amalan-amalan yang dianjurkan dan diperbolehkan oleh Allah, yang dilakukan semata-mata

untuk mendapatkan ridho Allah SWT seperti, sedekah, tolong menolong dalam

kebaikan, husnudzon, dan lainnya. Sedangkan ibadah khusus ialah amalan-amalan

yang wajib dilakukan oleh semua umat Islam, seperti yang disebutkan dalam rukun

Islam yakni, sholat, puasa, zakat, haji dan beberapa amalan khusus lainnya.

Seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Az-Zariat ayat 56 berikut:

ِنوُﺪُﺒْﻌَﯿِﻟ ﻻِإ َﺲْﻧﻹاَو َّﻦِﺠْﻟا ُﺖْﻘَﻠَﺧ ﺎَﻣَو

Artinya:”Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka

beribadah kepada-Ku”. (QS. Az-Zariyat ayat 56).

Dengan diturunkannya ayat tersebut secara tidak langsung memberi

(17)

2

agar senatiasa beribadah kepada-Nya. Hal tersebut juga berlaku bagi

makhluk-makhluk Allah lainnya, termasuk jin.

Islam sendiri merupakan agama yang sangat menganjurkan bahkan

mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya

dalil-dalil dari Al-qur’an maupun Al-Hadits yang berisi tentang anjuran dan

keutamaan orang yang menuntut ilmu. Salah satu dalilnya terdapat dalam Al-qur’an

surat Al-Mujadilah ayat 11:

ِﺢَﺴْﻔَﯾ اﻮُﺤَﺴْﻓﺎَﻓ ِﺲِﻟﺎَﺠَﻤْﻟا ﻲِﻓ اﻮُﺤَّﺴَﻔَﺗ ْﻢُﻜَﻟ َﻞﯿِﻗ اَذِإ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﯾِﺬَّﻟا ﺎَﮭُّﯾَأ ﺎَﯾ

اَذِإَو ْﻢُﻜَﻟ ُﮫَّﻠﻟا

ُﮫَّﻠﻟاَو ٍتﺎَﺟَرَد َﻢْﻠِﻌْﻟا اﻮُﺗوُأ َﻦﯾِﺬَّﻟاَو ْﻢُﻜْﻨِﻣ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﯾِﺬَّﻟا ُﮫَّﻠﻟا ِﻊَﻓْﺮَﯾ اوُﺰُﺸْﻧﺎَﻓ اوُﺰُﺸْﻧا َﻞﯿِﻗ

ٌﺮﯿِﺒَﺧ َنﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,

”Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah

akan memberikan kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,

maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang

beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan

Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mujadilah: 11) (Qur’an

Tajwid, 2006:543).

Menuntut ilmu bisa dilakukan dimana saja dan dengan siapa saja. Dalam surat

al-Mujadilah ayat 11 diatas Allah pun telah menjamin akan mengangkat derajat

(18)

3

Materi Ibadah merupakan salah satu pelajaran yang wajib diajarkan dalam

sebuah lembaga pendidikan Islam. Seperti yang diterapkan di SMP Muhammadiyah

Salatiga ini. Selain mengembangkan pendidikan modern, sekolah ini juga

memberikan penguatan pendidikan keislaman pada anak didiknya, berupa pelajaran

Al-Qur’an/Hadits, Aqidah, Ibadah/Mu’amalah, akhlak dan Tarikh,

Kemuhammadiyahan serta Bahasa Arab.

Menurut Rusman (2011:1) Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi

terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang

sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai

pengalaman. Dalam buku karangan Maswan & Khoirul Muslimin (2017:217)

Lester. D. Crow and Alice Crow mendefinisikan: Learning is the acuquistion of

habits, knowledge and attitudes. Belajar adalah upaya untuk memperoleh

kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap-sikap.

Diperkuat oleh pemahaman Crow and Crow dalam Educational Psycology

(1984) belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan,

dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha

memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan situasi baru (Sriyanti, 2013:14).

Menurut Cronbach belajar yang baik harus ditempuh dengan mengalami secara

langsung (Sriyanti, 2013:15).

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

(19)

4

intelektual, kebiasaan, sikap, maupun ketrampilan seseorang yang dihasilakan

melalui latihan atau pengalaman.

Menurut Suryabrata (2004), Elliot (2000), dan Woolfolk (1999)

keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam proses belajar di

sekolah, faktor eksternal berarti faktor –faktor yang berada di luar diri siswa.

Misalnya kondisi fisik yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di

masyarakat (Sriyanti, 2013:22). Di lingkungan sekolah aspek fisik tersebut bisa

berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung, ruang belajar, model

pembelajaran ataupun teknik (metode) guru dalam mengawal proses belajar

mengajar agar tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan efisien bagi siswa,

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dalam proses pembelajaran strategi ataupun metode yang di gunakan oleh

guru sangat mempengaruhi kualitas dan hasil pembelajaran. Oleh karena itu guru

diharapkan bisa selektif dan bijak dalam pemilihan serta penggunaan metode

pengajaran bagi siswanya.

Menurut Rusman (2011:229) Guru dituntut dapat memilih model

pembelajaran yang dapat memacu semangat siswa untuk secara aktif ikut terlibat

dalam pengalaman belajarnya.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMP Muhammadiyah Salatiga guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran masih menggunakan metode klasik

yaitu ceramah dan penugasan. Hal tersebut berpengaruh pada ke aktifan siswa,

(20)

5

siswa tidak banyak dilibatkan, tugas siswa hanya mendengarkan dan mencatat

pokok materi saja. Akibatnya sebagian siswa menjadi pasif dan mengalami

kejenuhan belajar. Bentuk kejenuhan siswa bermacam-macam, mulai dari berbuat

gaduh, tidak semangat belajar, tidur saat pembelajaran berlangsung, ngobrol dengan

teman, siswa kurang antusias dengan materi yang disampaikan guru dan lainnya.

Sehingga hal tersebut berdampak pada kualitas pembelajaran serta tidak

tercapainya hasil belajar yang maksimal.

Melihat permasalahan diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

lebih lanjut yakni dengan menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Arikunto (2006) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam

bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011:18). Dalam hal ini peneliti

memberi sumbang saran kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

penyampaian pembelajaran di kelas. Salah satunya dengan memilih model/metode

pembelajaran yang sesuai dan efektif bagi siswa, juga mengoptimalkan penggunaan

media pembelajaran di kelas, selain itu untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar

perlu dimasukkan games/ice breaking di sela-sela pembelajaran, tujuannya untuk

me-refresh otak siswa sehingga bisa fokus kembali.

Penggunaan metode Mind Mapping adalah salah satu saran yang ditawarkan

peneliti. Menurut (Miftahul Huda, 2016:307) Mind map merupakan strategi ideal

(21)

6

untuk membrainstorming suatu topik sekaligus menjadi strategi ampuh bagi belajar

siswa.

Kelebihan metode Mind Map ini diantaranya adalah:

1) Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih baik dalam

mengingat;

2) Meningkatkan kecerdasan visual, kreativitas dan ketrampilan observasi;

3) Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi;

4) Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu;

5) Membuat catatan dan ringkasan pelajaran dengan lebih baik;

6) Membantu mendapatkan atau memunculkan ide atau cerita yang brilian;

7) Meningkatkan kecepatan berpikir dan mandiri;

8) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang membuat kita ingin terus

menerus belajar (Olivia, 2008:8).

Dalam penerapan metode Mind mapping tersebut, diharapkan siswa mampu

mengikuti proses pembelajaran dengan antusias sehingga dapat meningkatkan

kepahaman, keaktifan, serta kreatifitas siswa sehingga terwujud pembelajaran yang

efektif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan problematika diatas peneliti mengangkat judul sebagai berikut:

(22)

7 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat peneliti

sampaikan rumusan masalah dalam proposal Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

“Apakah penerapan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar Ibadah

materi puasa pada siswa kelas VIII semester I SMP Muhammadiyah Salatiga tahun

pelajaran 2018/2019 ?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Ibadah materi Puasa melalui metode

Mind Mapping pada siswa kelas VIII semester I SMP Muhammadiyah Salatiga

tahun pelajaran 2018/2019.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Adapun dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis

tindakan sebagai berikut: “Penggunaan metode Mind Mapping dapat

meningkatkan hasil belajar Ibadah materi Puasa pada siswa kelas VIII semester

I SMP Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran 2018/2019”.

(23)

8

Indikator keberhasilan yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah

apabila siswa dapat memenuhi kriteria berikut:

a. Nilai siswa kelas VIII memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu sebesar 65;

b. Dan tercapainya ketuntasan Klasikal yang besarnya 85%.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia

pendidikan Islam yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan

dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan pada umumnya.

2. Secara Praktis

a. Manfaat bagi siswa

Adapun manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) ini bagi siswa adalah:

1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ibadah.

2) Meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa dalam menerapkan

strategi belajar dengan mind mapping pada proses pembelajaran.

b. Manfaat bagi guru

Manfaat penelitian ini bagi guru antara lain:

1) Meningkatkan motivasi guru dalam memperbaiki strategi pembelajaran

(24)

9

2) Metode Mind Map sebagai salah satu acuan dalam pemilihan ataupun

penggunaan metode pembelajaran yang efektif bagi siswa.

c. Bagi peneliti

Dapat memberikan wawasan dan pengalaman kepada peneliti untuk terjun

ke bidang pendidikan.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kekurang jelasan atau

pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah

yang terdapat dalam judul penelitian (STAIN, 2008:41). Berikut urainnya:

1. Belajar

Menurut Hakim (2005:1) Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam

kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan

lain-lain kemampuan. Ngalim Purwanto (1992:84) dalam (Maswan, 2017:217) juga

menyebutkan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

Diperkuat oleh Slameto (1991:2) bahwa belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

(25)

10

Berdasarkan pernyataan-peryataan diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses untuk menghasilkan sebuah perubahan yang lebih

baik, baik dari segi intelektual, kebiasaan, sikap, maupun ketrampilan seseorang

yang dihasilakan melalui latihan atau pengalaman.

Menurut Bahruddin & Esa N.W (2007) ciri –ciri belajar meliputi:

1. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku,

2. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen

3. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya

proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial

4. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman

5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan pengetahuan (Sriyanti,

2013:16).

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang

ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.

Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu

(Rusman,2011:1). (Sudjana, 1989:28) Suryabrata (2004), Elliot (2000), dan

Woolfolk (1999) menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi

oleh banyak faktor. Secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh

faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh pada

keberhasilan belajar, baik pengaruh yang bersifat positif-mendukung

(26)

11

Menurut Miftahul Huda (2016:13) Di lingkungan kelas, kriteria

keberhasilan ditentukan oleh seberapa banyak siswa bisa lulus dari ujian

yang disediakan oleh guru. Namun sekolah dengan paradigma pembelajaran

tidak berfokus pada kuantitas, melainkan kualitas lulusan, agregat

pertumbuhan belajar, dan perkembangan teknologi pembelajaran.

2. Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (1991:22) Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memiliki pengalaman belajarnya.

Dimyati dan Mudjiono (2010:20) juga menyebutkan bahwa hasil belajar

merupakan hasil proses belajar yang terjadi berkat evaluasi guru, dan pada

umumnya meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

3. Puasa

Menurut M. Hasbi Ash-shiddieqy (2000:201) Puasa (shiyam) menurut

lughoh adalah menahan diri. Secara istilah syara’, puasa berarti menahan diri

dari makan, minum, berhubungan badan (jima’) dan seluruh hal yang

membatalkan lainnya dari sejak terbit fajar sampai dengan terbenam matahari

diiringi dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT (Majelis Dikdasmen

DIY, 2015:23).

Dalam catatan sejarahnya, perintah puasa telah diterangkan dalam surat

Al-Baqarah ayat 183, bahwa kewajiban berpuasa telah mensejarah dalam

kehidupan manusia pada masa-masa sebelum Nabi Muhammad diutus.

(27)

12

wahyu yang tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 183, turun pada tahun kedua

setelah hijrah (Farkhani, 2013:78-79).

Uraian Al-Qur’an tentang puasa Ramadhan, juga ditemukan dalam surat

Al-Baqarah (2):183, 184, 185, dan 187. Ini berarti bahwa puasa Ramadhan

baru diwajibkan setelah Nabi SAW tiba di Madinah, karena ulama Al-Qur’an

sepakat bahwa surat Al-Baqarah turun di Madinah. Para sejarawan menyatakan

bahwa kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan ditetapkan Allah pada 10

Sya’ban tahun kedua Hijriyah (Quraish Shihab, 2013:691).

4. Metode Mind Mapping

Menurut windura (2008:16) Mind map adalah suatu teknis grafis yang

memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk

keperluan berpikir dan belajar.

Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam

otak dan mengambil informasi ke luar dari otak_mind map adalah cara mencatat

yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita

(Buzan, 2008:4).

Mind map bisa digunakan untuk membantu penulisan essai atau

tugas-tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep. Ia merupakan strategi ideal

untuk melejitkan pemikiran siswa. Mind map bisa digunakan untuk membentuk,

memvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat

keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa

(28)

13

metode Mind map, ada beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan antara

lain: 1) mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kunci dari

ceramah tersebut; 2) menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara

berbagai poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan materi pelajaran; 3)

membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang topik

tersebut; 4) merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan

memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas; 5) menyusun gagasan

dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja; 6)

menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-permasalahan yang

terkait dengan topik bahasan; 7) mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes

atau ujian (Miftahul Huda, 2016:307-308).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Secara harfiah, penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu

Classroom Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan

tindakan) yang dilakukan di kelas. Menurut Arikunto (2006) Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap

kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas

secara bersamaan (Suyadi, 2011:18). PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat

(29)

14

Menurut Agus Wasisto (2017:8-9) Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) antara lain untuk:

a. Meningkatkan mutu proses pembelajaran di sekolah

b. Membantu guru mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam

dan luar kelas

c. Meningkatkan sikap profesional pendidik

d. Menumbuh kembangkan budaya akademik dan budaya mutu di lingkungan

sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu

pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.

Penelitian tindakan kelas (PTK) harus dilaksanakan dalam situasi

pembelajaran yang alamiah. Artinya, PTK harus dilakukan tanpa mengubah

situasi dan jadwal pelajaran.

Dalam Arikunto (2010:137) menjelaskan bahwasanya menurut Kemmis

& Mc Taggart langkah melakukan PTK dibagi menjadi empat, meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah gambaran

(30)

15

Gambaran Siklus penelitian tindakan kelas

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru dan

siswa kelas VIII yang berjumlah 32 anak, di SMP Muhammadiyah Salatiga

tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Ibadah

materi puasa dengan menggunakan metode Mind mapping.

Perencanaan

SIKLUS I

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pengamatan

Pelaksanaann Refleksi

Pelaksanaan

Refleksi

(31)

16 3. Langkah-langkah Penelitian

a. Perencanaan

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode

Mind mapping

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat

proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode mind

mapping

3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui ketrampilan

guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode mind mapping

4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode mind

mapping

5) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa

lembar tes

6) Melakukan refleksi/evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan

metode mind mapping.

b. Pelaksanaan (action)

Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada

tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa pada

tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan

alamiah dan tidak direkayasa (Suyadi, 2011:62).

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan guru dalam

(32)

17

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai (Agus, 2017:96).

2) Guru menyampaikan materi kepada siswa dengan memberi himbauan

untuk mencatat inti materi yang telah disampaikan guru.

3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, yang

beranggotakan 2/3 orang.

4) Selanjutnya guru memberikan penugasan kepada kelompok yang telah

terbentuk untuk mendiskusikan materi yang telah mereka dapat dan

menuliskan kembali dalam selembar kertas yakni berupa peta

konsep/mind mapping.

5) Guru menugaskan beberapa kelompok terpilih untuk menyampaikan

hasil diskusinyadi depan kelas.

6) Guru menyampaikan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa

7) Kesimpulan dan penutup.

c. Observasi (Pengamatan)

Peneliti mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses

belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang

telah disiapkan.

Prof. Supardi menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada

tahap III adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, observasi adalah

alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

(33)

18

cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket,

wawancara, observasi dan lain-lain) (Suyadi, 2011:63).

Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan

yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan tersebut dilakukan dengan cara

mengamati guru pada saat proses belajar-mengajar berlangsung. Peneliti

mennggunakan lembar observasi serta tes evaluasi untuk menggali data

hasil belajar siswa setelah dilakukannya proses pembelajaran yang

menerapkan metode mind Mapping.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

telah dilakukan. Refleksi atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika

pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih efektif

jika antara guru yang melakukan tindakan berhadapan langsung atau

diskusi dengan pengamat/kolaborator (Suyadi, 2011:64-65).

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah (Arikunto, 2010:203).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Silabus PAI SMP/MTs kelas VIII

(34)

19

c. Buku Pendidikan Ibadah/Mu’amalah untuk SMP/MTs Muhammadiyah.

Majelis DIKDASMEN PWM D.I.Y. 2015

d. Lembar evaluasi/tes mata pelajaran Ibadah materi puasa

e. Lembar observasi siswa

f. Lembar observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan metode mind

mapping dalam pembelajaran.

5. Pengumpulan Data

Bagian ini menjelaskan tentang informasi yang menyangkut indikator

yang terdapat dalam tindakan, misalnya hidupnya diskusi siswa, proses

keteraturan diskusi, penggunaan alat peraga, penerapan metode cooperative

learning, hasil belajar siswa dan lainnya (Suyadi, 2011:85). Dalam penelitian

tindakan kelas ini teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah

sebagai berikut:

a. Tes Tertulis

Bentuk tes yang dipakai adalah soal isian dan essay. Siswa harus

mengerjakan soal dengan menyelesaikannya dan menyebutkan beberapa

contoh dari materi pokok.

b. Observasi

Metode ini digunakan untuk mengetahui perhatian dan motivasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran Ibadah. Selain itu untuk memperoleh data

tentang kondisi fisik serta gambaran umum keadaan sekolah SMP

(35)

20 c. Dokumentasi

Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa, buku administrasi

kelas, data kelas, kumpulan nilai/leger, dan lain-lain. Juga untuk

memperoleh data tentang visi, misi, tujuan, keadaan guru dan keadaan

siswa.

6. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Metode ini dapat

diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian, dapat berupa

orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya

(https://googleweblight.com.2018). Pada hal ini adalah suatu hasil pengamatan

yang menggambarkan fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan

untuk mengetahui prestasi yang dicapai siswa, serta untuk memperoleh respon

siswa terhadap kegiatan pembelajaran.

Untuk menganalisa tingkat keberhasilan atau prosentase keberhasilan

siswa maka setelah proses pembelajaran pada setiap putaran siklus dilakukan

evaluasi. Kemudian dari hasil evaluasi tersebut baru dilakukan analisa.

Perhitungan analisa ini adalah sebagai berikut:

(36)

21

b. Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa. Yang

selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa keseluruhan sehingga diperoleh

nilai rata-rata;

c. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.

Ketuntasan belajar dibagi menjadi dua kategori, yaitu secara individual

dan klasikal. Berdasarkan petunjuk KTSP ketuntasan belajar ideal untuk setiap

indikator adalah 0-100% dengan batas kriteria ideal minimum 85% (muslich,

2007:36).

H. Sistematika Penulisan

Bagian awal meliputi sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan

persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan

daftar lampiran.

1. BAB I (Pendahuluan)

Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi

operasional,metode penelitian dan sistematika penulisan. Metode penelitian

berisi beberapa hal meliputi: rancangan penelitian subjek penelitian,

langkah-langkah, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.

(37)

22

Landasan Teori berisi kajian teori dan kajian materi penelitian meliputi definisi

hasil belajar, materi-materi puasa, metode Mind Mapping dan Kajian Pustaka

yang berisi hasil penelitian terdahulu.

3. BAB III (Pelaksanaan Penelitian)

Berisi penjelasan tentang deskripsi pelaksanaan siklus 1 meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus II

meliputi, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

4. BAB IV Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang deskripsi penelitian per siklus (data hasil

pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan), Pembahasan

Hasil Penelitian dan rekapitulasi prestasi belajar siswa.

5. BAB V Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

(38)

23

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Definisi Peningkatan

Sugono (2008) mendefinisikan peningkatan sebagai “proses, perbuatan,

cara meningkatkan”. Sejalan dengan pendapat tersebut Alwi (2002) menyatakan

bahwa peningkatan adalah proses perbuatan, cara meningkatkan usaha, dan

sebagainya (Pgsd.Blog: 2016).

Jadi, peningkatan ialah proses perbuatan, usaha/cara yang menghasilkan

sebuah perubahan yang lebih baik (meningkat).

2. Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

(39)

24

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010:20) hasil belajar merupakan hasil

proses belajar yang terjadi berkat evaluasi guru, dan pada umumnya meliputi

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.

Prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan

oleh guru (KBBI, 2002:895). Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat

memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya

mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.

Pada dasarnya hasil belajar ini ditandai oleh adanya perubahan yang

terjadi pada diri siswa. Perubahan tersebut tampak dengan ciri-ciri yang antara

lain:

a. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional)

b. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu)

c. Perubahan yang fungsional

d. Perubahan yang bersifat positif

e. Perubahan yang bersifat aktif

f. Perubahan yang bersifat permanen

g. Perubahan yang bertujuan dan terarah

(40)

25

Sedangkan menurut Gagne sebagaimana dikutip Ahmad Sudrajat

perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk: (Muni’ah,

2011:24-25)

a. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik

secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap

suatu benda, definisi, dan sebagainya.

b. Kecakapan intelektual: yaitu ketrampilan individu dalam melakukan

interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol,

misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam ketrampilan

intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination),

memahami konsep kongkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum.

Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.

c. Strategi kognitif, kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan

pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran

strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara

berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual

menitikberatkan pada hasil pembelajaran. Sedangkan strategi kognitif lebih

menekankan pada proses pemikiran

d. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk

memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain sikap

adalah keadaaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderunagn

(41)

26

terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan

untuk bertindak.

e. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan

yang dikontrol oleh otot dan fisik.

Belajar merupakan sebuah kegiatan yang hasilnya dipengaruhi oleh

bermacam-macam faktor, baik faktor internal (dalam diri individu) maupun

faktor eksternal (luar diri individu).

Menurut Samino dan Saring Marsudi (2012:64) Faktor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:

1) Faktor yang bersumber dari dalam dirinya sendiri (Internal), yang

meliputi faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis (jasmani) baik

yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini

antaralain: ketahanan fisik, kesehatan fisik (fisik dalam kondisi sehat,

fisik tidak/kurang sehat, sakit), kelelahan fisik (terlalu lama belajar

sehingga fisiknya lelah), kesempurnaan fungsi-fungsi pancaindera

(terutama pengelihatan, pendengaran), cacat anggota fisik (bawaan

maupun karena kecelakaan), pancaindera yang tidak berfungsi

sebagaimana fungsinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh. Faktor

psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:

(42)

27

bakat sebagai kemampuan dasar yang dibawa sejak lahir,

kecerdasan/intelegensi, motivasi, ingatan, perasaan, emosi, emosional.

2) Faktor yang bersumber dari luar dirinya (eksternal), terbagi menjadi dua

golongan yaitu: faktor sosial dan non sosial. faktor sosial terdiri atas 3

lingkungan: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat (pergaulan). Faktor non sosial seperti, fasilitas belajar

dirumah, fasilitas pembelajaran disekolah, media baik cetak maupun

elektronik, cuaca/iklim dan lain-lain.

3. Definisi Belajar

Menurut Slavin, belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam

perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang

diperkuat (Fathurrohman, 2017:1).

Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia,

dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan

(Hakim, 2005:1).

Gulo (2008:8) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang

(43)

28

tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat. Sejalan dengan pendapat

Slameto dalam Maswan (2017:217) bahwasanya belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Jadi, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar ialah usaha yang

dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah perubahan, baik dalam

segi intelektual, kepribadian, sikap, atau ketrampilan dirinya melalui sebuah

pengalaman atau latihan.

Noehi Nasution dalam Fathurrohman (2017:11) mengungkapkan bahwa

ciri-ciri belajar dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu

yang belajar, baik aktual maupun potensional,

2. Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatkannya kemampuan baru yang

berlaku dalam waktu yang relatif lama,

3. Perubahan itu terjadi karena usaha.

Jadi ciri-ciri belajar adalah adanya aktifitas atau usaha yang dilakukan

individu sehingga memperoleh sebuah perubahan dalam diri mereka, berupa

kemampuan-kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.

B. Materi Puasa

(44)

29

Menurut M. Hasbi Ash-shiddieqy (2000:201) Puasa (shiyam) menurut

lughoh adalah menahan diri.

Puasa (Ash-Shiyam) secara bahasa artinya menahan diri (al-Imsaak).

Secara istilah syara’, puasa berarti menahan diri dari makan, minum,

berhubungan badan (jima’) dan seluruh hal yang membatalkan lainnya dari

sejak terbit fajar sampai dengan terbenam matahari diiringi dengan niat

mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Dasar Hukum dan dalil Puasa

Ibadah puasa telah di syariatkan oleh Allah kepada ummat-ummat

terdahulu sebelum kedatangan nabi Muhammmad SAW. Allah SWT berfirman

dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat: 183 yang berbunyi:

ﺎَﻤَﻛ ُمﺎَﯿِّﺼﻟا ُﻢُﻜْﯿَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﯾِﺬَّﻟا ﺎَﮭُّﯾَأ ﺎَﯾ

ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ ْﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ َﻦﯾِﺬَّﻟا ﻰَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ

َنﻮُﻘَّﺘَﺗ

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu

bertakwa” (QS. Al-Baqarah:183).

Di samping itu, ibadah puasa merupakan salah satu pilar dari rukun Islam yang

(45)

30

Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan Sholat, membayar Zakat,

melaksanakan haji ke baitullah dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhori Muslim).

3. Keutamaan Bulan Puasa dan Puasa Ramadhan

Allah SWT telah memberikan keistimewaan lewat ibadah puasa di bulan

Ramadhan. Banyak keutamaan yang di dapat bagi setiap hamba yang

melaksanakannya dengan penuh kesabaran dan niat iklas. Beberapa keutamaan

yang terdapat pada bulan Ramadhan diantaranya:

1) Pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan

setan setan dibelenggu. Berikut sabda Rasulullah SAW:

(46)

31

Artinya: “Jika telah tiba bulan romadhon, maka pintu-pintu surga dibuka,

pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu”. (HR. Bukhari

dan Muslim)

2) Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah daripada aroma

kasturi;

3) Para malaikat memohon ampuanan untuk orang-orang yang berpuasa

sampai ia berbuka;

4) Di antara amalan ibadah yang lain, Allah SWT mengkususkan ibadah

puasa disebabkan kemuliaan dan kecintaan Allah kepada amalan ibadah

ini;

5) Orang yang berpuasa memperoleh dua kesenagan, kesenangan ketika

berbuka puasa dan kesenangan ketika kelak bertemu denagn Tuhannya;

6) Puasa dapat menjadi perisai yang akan menjaga dan melindungi orang

yang berpuasa dari perbuatan kesia-siaan dan perbuatan kotor

7) Pada bulan Ramadhan terdapat malam lailatul qodar, malam

diturunkannya Al-Qur’an dan malam yang lebih baik dari seribu bulan.

4. Syarat wajib puasa dan syarat sah puasa Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut:

a) Berakal sehat b) Baligh c) Mumayyiz (Mampu membedakan yang baik

dan yang buruk, yang haq dan bathil)

(47)

32 1) Islam,

2) Mumayiz,

3) Suci dari haid, dan nifas,

4) Dilaksanakan pada waktu yang dibolehkan.

5. Macam-macam puasa Wajib

a. Puasa Ramadhan

Sejarah mencatat bahwa ibadah puasa telah diperintahkan oleh Allah SWT jauh

sebelum kedatanagn Nabi Muhammad, hanya saja tatacara dan bentuknya

berbeda meski tujuannya tetap sama yakni mendekatkan diri kepada Allah

SWT.

Khusus umat Muhammad SAW, diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa

satu bulan penuh di bulan Ramadhan, bahkan ibadah puasa ini telah menjadi

bagian dari pilar agama Islam yang lima.

Secara bahasa, Ramadhan artinya pembakaran. Diharapkan pada bulan

ramadhan umat Islam mampu memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk

melebur segala kesalahan dan dosa yang telah terdapat pada bulan ramadhan

tersebut.

(48)

33

Puasa kaffarat adalah puasa pengganti atas pelanggaran yang dilakukan oleh

seseorang. Mengenai dasar hukum puasa kaffarat terdapat penjelasan di dalam

Al-Qur’an di antaranya dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 89:

ﺎَﻤِﺑ ْﻢُﻛُﺬِﺧاَﺆُﯾ ْﻦِﻜَﻟَو ْﻢُﻜِﻧﺎَﻤْﯾَأ ﻲِﻓ ِﻮْﻐَّﻠﻟﺎِﺑ ُﮫَّﻠﻟا ُﻢُﻛُﺬِﺧاَﺆُﯾ ﻻ

ُﮫُﺗَرﺎَّﻔَﻜَﻓ َنﺎَﻤْﯾﻷا ُﻢُﺗْﺪَّﻘَﻋ

ُﺮﯾِﺮْﺤَﺗ ْوَأ ْﻢُﮭُﺗَﻮْﺴِﻛ ْوَأ ْﻢُﻜﯿِﻠْھَأ َنﻮُﻤِﻌْﻄُﺗ ﺎَﻣ ِﻂَﺳْوَأ ْﻦِﻣ َﻦﯿِﻛﺎَﺴَﻣ ِةَﺮَﺸَﻋ ُمﺎَﻌْﻃِإ

ُﻈَﻔْﺣاَو ْﻢُﺘْﻔَﻠَﺣ اَذِإ ْﻢُﻜِﻧﺎَﻤْﯾَأ ُةَرﺎَّﻔَﻛ َﻚِﻟَذ ٍمﺎَّﯾَأ ِﺔَﺛﻼَﺛ ُمﺎَﯿِﺼَﻓ ْﺪِﺠَﯾ ْﻢَﻟ ْﻦَﻤَﻓ ٍﺔَﺒَﻗَر

اﻮ

َنوُﺮُﻜْﺸَﺗ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ ِﮫِﺗﺎَﯾآ ْﻢُﻜَﻟ ُﮫَّﻠﻟا ُﻦِّﯿَﺒُﯾ َﻚِﻟَﺬَﻛ ْﻢُﻜَﻧﺎَﻤْﯾَأ

Artinya : “Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang

tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan

sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu,

ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa

kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau

memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang

demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah

kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan

jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu

hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)” (QS. Al-Maidah: 89).

c. Puasa Nadzar

Puasa nadzar adalah puasa yang dilaksanakan karena suatu janji atas dirinya.

(49)

34

lamanya. Maka ketika hasil UN Andi dinyatakan lulus wajib baginya untuk

menjalankan nadzarnya berupa puasa selama tiga hari.

Mengenai nadzar ini Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat

Al-Hajj ayat: 29

ِﻖﯿِﺘَﻌْﻟا ِﺖْﯿَﺒْﻟﺎِﺑ اﻮُﻓَّﻮَّﻄَﯿْﻟَو ْﻢُھَروُﺬُﻧ اﻮُﻓﻮُﯿْﻟَو ْﻢُﮭَﺜَﻔَﺗ اﻮُﻀْﻘَﯿْﻟ َّﻢُﺛ

Artinya :”Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada

badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka

dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu

(Baitullah)”.

6. Hal-hal yang membatalkan Puasa

Ada beberapa hal yang dapat membatalkan ibadah puasa, di antaranya:

(1)Makan dan minum dengan sengaja;

(2)Hubungan suami isteri/ jima’;

(3)Istimna’ (onani atau masturbasi), mengeluarkan mani dengan sengaja;

(4)Muntah dengan sengaja;

(5)Keluarnya darah haid atau nifas.

7. Orang yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa

Islam memberikan keringanan kepada beberapa orang yang

(50)

35 1. Anak kecil sampai ia dewasa;

2. Orang gila sampai ia sembuh dari penyakit gilanya;

3. Orang yang dalam perjalanan (musafir), ia diperbolehkan untuk tidak

melaksanakan puasa namunharus mengganti puasanya pada hari atau bulan

lain sesuai jumlah puasa yang ditinggalkan;

4. Orang yang sedang sakit, jika berpuasa dapat memperparah atau

menghambat kesembuhan. Maka ia wajib mengganti puasa yang ia

tinggalkan pada waktu yang lain;

5. Orang tua jompo yang tidak mampu untuk berpuasa, boleh tidak berpuasa

namun harus membayar fidyah sebanyak satu sha’ gandum (0,6 kg Beras)

kepada orang miskin .

6. Wanita hamil atau baru melahirkan, dikhawatirkan dapat membahayakan

keselamatan bayi dan ibu. Mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan

serta wajib membayar fidyah

7. Wanita yang sedang haid atau nifas karena habis melahirkan dilarang

berpuasa dan wajib menggantinya di waktu atau bulan yang lain.

8. Pekerja keras yang tidak kuat puasanya, jika berpuasa dapat mengancam

keselamatannya namun jika tidak bekerja keluarga yang ditanggungnya

tidak dapat makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka boleh

(51)

36 8. Pengertian puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang hanya dianjurkan, tidak diwajibkan.

Apabila dikerjakan akan mendapat pahala. Adapun apabila tidak mengerjakan

tidak apa-apa dan tidak berdosa.

9. Macam-macam puasa Sunnah

Berikut macam-macam puasa sunnah dan tata cara pelaksanaannya:

1) Puasa Daud

Yaitu puasa yang dilaksanakan secara selang seling, sehari puasa sehari

tidak, Rasulullah bersabda :

َدُواَد ُم َﺎﯿﺻ ِﷲا َﻰﻟإ ِم َﺎﯿﱢﺼﻟا ﱡﺐﺣ أ

,

ﱡﺐﺣَأ و ﺎًﻣ ْﻮَﯾ ُﺮِﻄْﻔُﯾَو ًﺎًﻣْﻮَﯾ ُمﻮُﺼَﯾ َنَﺎﻛ

ﻟا ِة َﻼّﺼﻟا

ِﷲا ﻰ

Artinya: “Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Nabi Daud,

beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari, dan shalat yang paling disukai

Allah adalah shalatnya Nabi Daud, beliau tidur separuh malam dan

bangun pada sepertiganya dan tidur pada seperenamnya” (HR. Bukhori

dan Muslim).

2) Puasa Senin dan Kamis

Puasa senin dan kamis adalah puasa sunah yang senatiasa dilaksanakan

(52)

37

Artinya: “Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda: Amal perbuatan

dilaporkan pada setiap hari senin dan kamis, maka aku senang jjika

amalku dilaporkan ketika aku sedang berpuasa”(H.R. Ahmad dan

at-Tirmidzi).

3) Puasa Putih (Yaum al-Bidh)

Yaitu puasa yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulannya

berdasarkan kalender Islam. sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

ِﷲا ُلْﻮُﺳَر َﺎﻧ َﺮَﻣ َأ

Artinya: “Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berpuasa tiga hari

bidh, yaitu tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya”(HR An-Nasai)

4) Puasa Arofah

Yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda:

(53)

38

Artinya: “Rasulullah SAW besabda: puasa Arofah menghapuskan dosa

dua tahun tahun itu dan tahun yang akan datang”(HR. Muslim).

5) Puasa ‘Asyura dan Tasu’a

Disamping puasa Asyura, umat Islam juga disunnahkan untuk

melaksanakan puasa Tasu’a dengan maksud menyelisishi orang yahudi

yang memiliki tradisi berpuasa pada tanggal 10 muharram . Rasulullah

Artinya: “Dan puasa pada hari Asyura (10 muharram) itu menghapuskan

dosa satu tahun yang telah lalu” (HR. Muslim).

6) Puasa Syawwal

Yaitu puasa enam hari di bulan syawwal. Sebagaimana sabda Rasulullah

SAW:

نﺎَﻀﻣَر َم ﺎَﺻ ْﻦَﻣ

,

ِﺮْھ ّﺪﻟا ِمَﺎﯿﺼَﻛ َنَﺎﻛ ٍلا ﱠﻮَﺷ ْﻦِﻣ ﺎﺘﺳ ُﮫﻌﺒْﺗأ ﱠﻢُﺛ

Artinya: “Barangsiapa yang menggerjakan puasa Ramadhan, kemudian

dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan syawwal, maka itu adalah

seperti puasa satu tahun”(HR. Muslim).

(54)

39

Ada beberapa karakter baik yang seharusnya dimiliki bagi siapa saja

yang menjalankan ibadah puasa dengan sungguh-sungguh dan niat ikhlas

karena Allah SWT. Di antaranya yaitu:

a) Menumbuhkan rasa peduli dan perikemanusiaan yang tinggi dalam diri

seorang hamba, karena dengan berpuasa ia dituntut untuk merasakan

penderitaan orang-orang fakir miskin yang kekurangan;

b) Menumbuhkan kesabaran dan kontrol diri yang tinggi;

c) Memunculkan sifat amanah dalam diri, karena puasa adalah ibadah yang

sifatnya tersembunyi yang hanya diketahui oleh hamba dan Allah SWT;

d) Menumbuhkan sifat jujur dan disiplin dalam diri;

e) Meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah

berikan;

f) Meningkatkan persahabatan dan persaudaraan antar sesama manusia.

Selain karakter baik yang tertanam dalam diri, ternyata ilmu pengetahuan

modern menemukan bahwa puasa sangat baik bagi kesehatan tubuh. Seorang

ilmuwan dari Amerika bernama Allan Cott M.D telah melakukan pengamatan

dan penelitian tentang manfaat puasa bagi tubuh, beliau menyimpulkan beberapa

manfaat dari aktifitas puasa, diantaranya yaitu:

a) merasa lebih baik secara fisik dan mental,

b) merasa lebih muda,

c) membersihkan badan,

(55)

40 e) lebih mampu mengendalikan seks,

f) membuat badan sehat dengan sendirinya,

g) mengendurkan ketegangangan jiwa memperoleh kemampuan

mengendalikan diri sendiri memperlambat proses penuaan.

11. Hari-hari yang diharamkan/dilarang untuk berpuasa

Meski puasa disyariatkan di dalam ajaran agama Islam, namun ada

waktu-waktu yang dilarang untuk melaksanakan Ibadah puasa, di antaranya:

1) Puasa pada hari Raya Idul Fitri dan idul Adha;

2) Puasa pada hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah;

3) Puasa wishal (puasa terus-menerus -3 hari tidak makan tidak minum);

4) Puasa wanita yang sedang haid dan nifas;

5) Puasa seorang isteri tanpa mendapat izin dari suaminya;

6) Puasa khusus hari jum’at atau sabtu saja;

7) Shaumud dahr (puasa sepanjang masa).

C. Metode Mind Mapping

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pengajaran adalah alat untuk mengoperasionalkan apa yang

direncanakan dalam strategi. Metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam

strategi belajar –mengajar (Gulo, 2008:4).

(56)

41

Mind Map adalah suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk

mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan

belajar (Windura, 2008:16).

Mind Map adalah alat berpikir yang mengasyikkan, membantumu

berpikir dua kali lebih baik, dua kali lebih cepat, dua kali lebih jernih, dan

dengan lebih menyenangkan (Buzan, 2007:26). Mind map adalah cara termudah

untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar

dari otak_mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara

harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Buzan, 2008:4).

Jadi, Mind Map adalah sebuah teknik belajar yang kreatif dan

menyenangkan, dengan cara “memetakan” apa yang ada di pikiran/otak kita,

metode ini efektif untuk meningkatkan daya ingat dalam otak.

3. Kelebihan dan Manfaat metode Mind Mapping

Dengan belajar membuat peta pikiran (mind mapping), akan banyak

manfaat yang bisa diperoleh siswa, diantaranya:

9) Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih baik

dalam mengingat;

10) Meningkatkan kecerdasan visual, kreativitas dan ketrampilan observasi;

11) Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi;

12) Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu;

13) Membuat catatan dan ringkasan pelajaran dengan lebih baik;

(57)

42

15) Meningkatkan kecepatan berpikir dan mandiri;

16) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang membuat kita ingin terus

menerus belajar (Olivia, 2008:8).

Menurut Michael Michalko, dalam buku terlarisnya “Cracking

Creativity”, mind map akan membantu:

a) Mengaktifkan seluruh otak;

b) Membereskan akal dari kekusutan mental;

c) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan;

d) Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang

saling terpisah;

e) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian;

f) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita

membandingkannya (Buzan, 2008:6).

Menurut Buzan (2005:6) Mind Map sangat membantu kita dalam banyak

hal, diantaranya untuk:

a) Merencana b) Berkomunikasi c) Menjadi lebih kreatif d) menghemat waktu

e) menyelesaikan masalah f) memusatkan perhatian g) menyusun dan

menjelaskan pikiran-pikiran h) mengingat dengan lebih baik i) belajar lebih

cepat dan efisien j) melihat “gambaran keseluruhan” k) menyelamatkan pohon.

(58)

43

Terdapat beberapa kekurangan dalam penerapan metode Mind Mapping

ini. Diantaranya adalah:

1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat;

2. Tidak sepenuhnya murid yang belajar;

3. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan (https://idtesis.com/metode pembelajaran mind mapping).

5. Alat dan Bahan Mind Map

Berikut alat dan bahan yang perlu kita siapkan untuk membuat peta

konsep/Mind Map:

a. Kertas kosong tak bergaris;

b. Pena dan pensil warna;

c. Otak;

d. Imajinasi (Buzan, 2006:14).

6. Langkah-langkah Pembuatan Mind Map

Menurut Buzan (2006:15-16) langkah-langkah/prosedur pembuatan mind

map adalah sebagai berikut:

1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan

mendatar;

2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral anda;

3) Gunakan warna, karena warna membuat mind map terlihat lebih hidup, dan

Gambar

Tabel 3.2
Tabel Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga
Tabel 3.4 Karakteristik Siswa
Tabel 4.1 Tabel Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan metode Mind Mapping dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar

Keefektifan Model Pembelajaran Mind Mapping dengan Pendekatan PMRI terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP N 3 Semarang Materi Pokok Lingkaran Tahun

Kesimpulan hasil penelitian adalah dengan penerapan strategi pembelajaran Mind Mapping berbasis analitik dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi kubus

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan metode peta pikiran ( mind mapping ) dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita pada siswa kelas VIII B SMP Negeri

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model mind mapping terhadap pemahaman siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VIII D

JudulSkripsi :Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah

pembelajaran quantum learning dengan teknik mind mapping dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi sistem ekskresi kelas VIII SMP Negeri

Masalah utama yang akan dijawab dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Apakah penerapan Model Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar materi