• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND

MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II

MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh : Tri Hidayah NIM : 11511035

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND

MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II

MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh : Tri Hidayah NIM : 11511035

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

ُُُريِبَخ َنوُلَمْعَت اَمِب ُاللهَو ٍتاَجَرَد َمْلِعْلا اوُتوُأ َنيِذَّلاَو ْمُكنِم اوُنَماَء َنيِذَّلا ُالله ِعَفْرَي

Artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya

kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta

salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad saw. yang senantiasa dinanti-nantikan

syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.

Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa

Penjajahan dan Pergerakan Nasionalpada siswa kelas V Semester IIMIAsas Islam Kalibening kota

Salatiga tahun 2016/2017” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

akademik sarjana pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku KetuaInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi PGMI

4. Ibu Dr. Muna Erawati, S.Psi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

(9)
(10)

x PUBLIKASI

Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Abstrak : Hidayah, Tri. 2017. Peningkatan hasil belajar mata

pelajaran IPS Materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional Melalui Metode Mind Mapping pada kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Muna Erawati S.P.si, M.Si

Kata kunci : Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS dan metode Mind Mapping,

Pembelajaran IPS umumnya mengasah kemampuan siswa untuk melakukan pembelajaran secara kontektual dengan pengamatan dan pengalaman langsung disertai dengan menghafal materi, oleh sebab itu guru sebagai pengajar haruslah lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. Namun faktanya masih ada guru yang mengajar monoton. Hal itu membuat siswa kebosanan dan banyak yang berbicara sendiri akibatnya hasil belajar IPS rendah. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan Mind Mapping meningkatkan hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan Dan Pergerakan Nasional pada siswa kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening Tahun 2016/2017?

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui tiga siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi pre-test, post test, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPS materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan Dan Pergerakan Nasional pada siswa kelas V semester II tahun 2016/2017. Melalui Mind Mapping adanya peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat kondisi awal dari hasil pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada observasi sebesar 61,2 atau 45% siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 65,6 atau 75%, meningkat lagi pada siklus II menjadi 69 88% dan pada siklus III rata –rata nilai naik menjadi 70,8 atau100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui Mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening Tingkir Kota Salatiga Tahun 2016/2017.

Pengarang : a. Nama : Tri Hidayah

(11)

xi

b. E-mail : munaerawati@gmail.com

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jurusan : PENDIDIKAN GURU MADRASAH

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR LOGO ... ii

HALAMAN SAMPUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN ... v

PERYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii-xiv DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ... 7

E. Kegunaan Penelitian ... 8

F. Definisi Operasional ... 9

G. Metode Penelitian ... 11

1. Rancangan Penelitian ... 11

2. Subjek Penelitian ... 11

3. Langkah- langkah Penelitian... 12

4. Instrumen Penelitian ... 13

5. Pengumpulan Data ... 14

6. Analisis Data ... 15

H. Sistematika Penulisan ... 16

(13)

xiii

A. Hasil Belajar... 18

1. Pengertian Belajar ... 18

2. Ciri – ciri Belajar ... 19

3. Prinsip Belajar ... 19

4. Hasil Belajar... 21

5. Maacam – macam Belajar ... 22

6. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 23

B. Ilmu Pengetahuan Sosial ... 23

1. Pengertian Ilmu pengetahuan Sosial ... 23

2. Ruang Lingkup Ilmu pengetahuan Sosial ... 24

3. Tujuan Pembelajaran IPS ... 25

4. Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan pergerakan Nasioal ... 27

C. Metode Mind Mapping ... 32

1. Pengertian Metode Mind Mapping ... 34

2. Langkah- langkah Metode Mind Mapping ... 36

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Mind Mapping ... 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 40

A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 40

1. Lokasi Penelitian ... 40

2. Visi Misi MI Asas Islam ... 40

3. Data Guru MI Asas Islam ... 41

4. Data Siswa MI Asas Islam ... 43

5. Karakteristik Siswa ... 43

6. Nilai Observasi... 43

7. Pelaksanaan Penelitian ... 44

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Penelitian ... 45

1. Pelaksanaan Siklus I ... 45

2. Pelaksanaan Siklus II ... 49

3. Pelaksanaan Siklus III ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

(14)

xiv

1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 57

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 58

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III ... 89

B. Pembahasan... 60

1. Rekapitulasi Hasil Tes ... 77

2. Hasil Observasi ... 79

BAB V PENUTUP ... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 82

1. Bagi Guru ... 82

2. Bagi Siswa ... 83

3. Bagi sekolah ... 83 DAFTAR PUSTAKA

(15)

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Daftar guru MI Asas Islam Kalibening- tingkir 41

2. Tabel 3.2 Daftar siswaa MI Asas Islam Kalibening - tingkir 42

3. Tabel 3.3 Data keadaan siswa kelas v MI Asas Islam Kalibening 43

4. Tabel 3.4 Daftar data observasi 44

5. Tabel 3.5 Daftra nilai hasil elajar siswa siklus I 48

6. Tabel 3.6 Daftar nilai hasil belajar siswa siklus II 53

7. Tabel 3.7 Daftar nilai hasil belajar siswa siklus III 57

8. Tabel 4.1 Nilai hasil observasi 60

9. Tabel 4.2 Nilai IPS siswa siklus I 64

10. Tabel 4.3 Nilai IPS siswa siklus II 67

11 Tabel 4.4 Nilai IPS siswa siklus III 71

12. Tabel 4.5 Pembahasan hasil penelitian 73

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1

Lampiran 2 Lembar Pengamatan siswa sikulus 1

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 6 Lembar Pegamatan Siswa Siklus III

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8 Lembar konsultasi Skripsi

Lampiran 9 Nota Pembimbing

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 12 Daftar SKK

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan mulia di dunia ini,

tidak ada sesuatupun ciptaan Tuhan yang menyamai manusia, karena kesempurnaan itulah

manusia dikaruniai berbagai potensi yang luar biasa diantaranya adalah diberi akal fikiran. Dengan

akal manusia bisa berfikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud

pengembangan sebagai manusia yang utuh. Dengan akal pula manusia juga dapat membedakan

antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, bahkan dengan akal manusia bisa

mengkaji dan meneliti sebab akibat dari setiap peristiwa pada alam semesta ini. Pada surah Adz

Dzariyat : 56 Allah berfirman

Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.”

Dalam surah tersebut mengandung arti agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta

menyembah kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi,

manusia juga mempunyai fungsi sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya, dalam hal ini

adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam semesta

(18)

2

Kemampuan belajar dan mengolah informasi pada manusia juga merupakan ciri penting yang

membedakan manusia dari makhluk lain, kemampuan belajar ini memberi manfaat bagi individu

dan juga bagi masyarakat untuk menempatkan diri dalam makhluk yang berbudaya, dengan belajar

seseorang juga mampu mengubah perilaku, dan membawa pada perubahan individu-individu

belajar yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Martinis Yamin, 2005: 104)

Gage (1984) mendefiniskan belajar sebagai suatu proses dimana organisma berubah

perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar

terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Dari definisi dua ahli tersebut

mengandung pengertian bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman

yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru (Martinis Yamin, 2005:

99)

Pendidik sebaiknya bisa memahami karakteristik ataupun pemikiran anak dalam proses

pembelajaran. Karena para pendidik yang berkualitas adalah salah satu modal membangun

pemikiran anak didik agar lebih baik. Selain itu para pendidik hendaknya juga mulai memberi

pengajaran kepada anak mulai sejak dini agar dalam proses berfikir anak sudah mulai matang

(Yusep Nurjatmika, 2011)

Pada hakekatnya pembelajaran IPS meliputi kegiatan penyampaian pesan berupa pengetahuan,

ketrampilan, penanaman sikap tertentu kepada peserta didik (smith, 2009:45). Kita juga perlu

memahami bahwa anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk kecil, ia memiliki potensi, tetapi

potensi tersebut hanya dapat berkembang manakala diberi rangsangan, bimbingan, bantuan, dan

perlakuan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, dalam

(19)

3

tingkat pertumbuhan serta perkembangan pada diri setiap anak merupakan faktor penting yang

perlu diperhatikan oleh para pendidik (Conny R. Semiawan, 2008).

Seperti halnya pembelajara IPS yang perlu di berikan di sekolah dasar merupakan pendidikan

nilai (value education) yakni : pendidikan nilai yang baik merupakan norma – norma keluarga dan

masyarakat seperti menghormati hak- hak perorangan kesetaraan etoskerja, dan martabat manusia

sebagai upaya membangun kelas yang demokratis (Rasimin :2012).

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam

merencanakan pembelajaran. tujuan pembelajaran di perkenalkan pertama kali oleh Skinner pada

tahun 1950 yang diterapkan dalam ilmu perilaku (behavior science) dengan tujuan untuk

meningkatkan mutu pembelajaran yang di lakukan dalam proses belajar mengajar. Perubahan

perubahan yang terjadi dalam struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam

program pendidikan termasuk didalamnya adalah pembelajaran ilmu pengetahuan sosial masih

belum tergambar secara jelas kerangka berpikir dan landasanya.

Salah satu pendekatan pembelajaran IPS yang dapat diterapkan adalah pendekatan

keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang

mengarah pada pengembangan kemampuan dasar berupa mental fisik dan sosial untuk

menemukan fakta dan konsep ataupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar

mengajar yang telah mengaktifkan peserta didik sehingga mampu menumbuhkan sejumlah

keterampilan tertentu pada diri peserta didik.Pada petunjuk pelaksanaan prosese balajar mengajar

dijelaskan pula bahwa yang dimaksud dengan keterampilan proses adalah keterampilan peserta

didik untuk mengelola perolehan belajarnya yang didapat melalui proses belajar mengajar yang

memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk mengamati, menggolongkan,

(20)

4

keterampilan fisik dan mental serta pengembangan keterampilan proses telah dimiliki pula oleh

anak meskipun dalam wujud potensi atau kemampuan yang masih rendah, kemampuan yang masih

perlu dituntut untuk diwujudkan.

Menurut Suryo Subroto (1995 : 75), ”Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan

memproseskan pendekatan belajar, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sikap dan

nilai yang dituntut seluruh irama gerak atau tindakan dalam proses balajar-mengajar sejati

menciptakan kondisi cara belajar peserta didik aktif”. Menurut Azhar dalam Ade Sanjaya (1993:

7), ”Keterampilan proses merupakan kemampuan peserta didik untuk mengelola (memperoleh)

yang didapat dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang memberikan kesempatan

seluas-luasnya pada peserta didik untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan,

menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut”. Dengan

demikian, melalui pendekatan keterampilan proses itu diterapkan sentuhan untuk mengaktifkan

anak didik belajar untuk mempelajari sesuatu mewujudkan suatu minat yang akhirnya mengarah

kepada suatu keterlibatan yangdilandasi rasa tanggung jawab didalam menghadapi dan mangatasi

masalah-masalah dalam belajar. Proses belajar mengajar hendaknya selalu mengikutkan peserta

didik secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik antara lain

kemampuan mengamati, menginterpretasikan, meramalkan, mengaplikasikan konsep,

merencanakan dan pelaksanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil penemuannya.

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk membentuk kepribadian manusia yang

seutuhnya dengan jalan membina seluruh potensi yang ada pada diri anak didik baik jasmani

maupun rohani. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) mempunyai tujuan membentuk warga negara yang

baik, yakni sebagai warga negara yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

(21)

5

pengetahuan sosial sebagai program pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai program

pendidikan memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan sehari hari.

Artinya, ketrampilan melakukan sesuatu yng berhubungan dengan kepentingan hidup

bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong menolong, sesama umat manuisa, dan

melakukan tindakan dalam memecahkan persoalan sosial di mayasrakat.

Faktor faktor yang berpengaruh dalam pemilihan metode pembelajaran adalah karakteristik

tujuan kegiatan dan karateristik yang materi diajar. Pada hakekatnya metode adalah penerapan

prinsip prinsip psikologi dan prinsip prinsip pendidikan bagi perkembangan peserta didik (Nana

syaodih. 2000 : 194). Adapun karakteristik tujuan pembelajaran adalah pengembangan kreatifitas,

bahasa, emosi, motorik, nilai, dan sikap melalui pembelajaran. Pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa dapat mempengaruhi aspek psikologis peserta didik seperti kognitif , afektif,

psikomotorik, perhatian, minat, bakat, dan cita-cita. Dampak dari kekuatan psikis mampu

menggerakkan aktivitas atau perbuatan peserta didik dalam belajar.

Dalam penerapan pembelajaran khususnya pada pelajaran IPS, belajar bukan hanya untuk

mendengar cerita, membaca buku, menghafalkan teori, tetapi juga proses penemuan, melakukan

eksplorasi, serta menyajikan pembelajaran yang menarik. Dengan demikian saat proses

pembelajaran siswa harus aktif bertanya, mencari tahu dan melakukan penyelidikan karena tidak

semua pembelajaran itu didapatkan dari guru.

Melihat keadaan yang demikian, maka peneliti bersama-sama dengan guru sepakat mencoba

suatu penelitian untuk mengatasi masalah yang ada dengan mencoba menerapkan metode yang

menyenangkan dan menarik bagi siswa agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran dan

prestasi belajar siswa bisa ditingkatkan. Metode yang digunakan peneliti dan guru yaitu metode

(22)

6

belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan. Dalam konteks pembelajaran Mind Mapping

adalah metode pencatatan kreatif dengan cara mengembangkan alur berpikir siswa dari hal- hal

yang umum ke hal- hal yang detail. Alur berpikir seperti ini memudahkan siswa dalam mengingat

banyak informasi dan mempresentasikan secara akurat dan menyenagkan.Berdasarkan penjelasan

diatas diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya berfokus kepada

guru sebagai sumber materinya dan kurang adanya metode yang lebih variatif, sehingga dalam

pembelajaran yang dilakukan membosankan, maka untuk memperbaiki proses pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPS maka perlu diadakan penelitian

tindakan kelas yang berjudul” PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI

PERJUANGAN PADA MASA PENJAJAHAN DAN PERGERAKAN NASIONAL MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI ASASISLAM KALIBENING KEC. TINGKIR KOTASALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017.

B. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan metode Mind mapping dapat meningkatkan Hasil belajar IPS

materi Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa kelas V

semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran

2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahuipenggunaan metode Mind mappingpada peningkatan Hasil

belajar IPS materi Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional pada siswa

kelas V semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun

(23)

7

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator keberhasilan 1. Hipotesis penelitian

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara atas penelitian yang akan diuji

melalui penelitian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:Melalui

penggunaan Metode Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi

Perjuangan pada masa Penjajahan dan Pergerakan Nasionalpada siswa kelas V MI Asas

Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan metode Mind Mapping dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)

dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dipakai

dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran IPS di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga. Peneliti sangat berharap siswa mampu mencapai indikator yang

telah ditentukan, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Adapun

indikator yang digunakan yaitu indikator individual, dimana setiap siswa diharapkan

dapat mencapai KKM atau sekor minimal 65 dan indikator klasikal siswa dinyatakan

berhasil apabila dalam satu kelas tersebut siswa yang mendapat skor ≥65 mencapai

persentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 80% atau dengan kata lain, 80% dari siswa

yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

kelas.

(24)

8

Penelitian ini akan membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata

pelajaran IPS khususnya pada materi Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan pergerakan

Nasional melalui metode Mind mapping dalam pembelajaran yang disampaikan guru

secara mendalam. Adapun adanya pelaksanaan penelitian ini akan berguna sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis yaitu memperkaya khasanah atau kajian dalam bidang

pengembangan metode pembelajaran IPS. Didapatkannya sebuah pengetahuan baru

tentang pembelajaran IPS melalui metode Mind mapping pada siswa kelas V

semester II MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2016/ 2017. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi

permasalahan yangada dalam proses belajar mengajar IPS sehingga hasil belajar

dapat tercapai sesuai target yang diharapkan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa memperoleh pelajaran IPS yang lebih menarik, menyenangkan, dan

memungkinkan dirinya untuk meningkatkanprestasi belajar mata pelajaran IPS

meningkatkan keaktifan siswa dalam berkelompok serta meningkatkan

keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran.

b. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan pembelajaran

IPS melalui metode yang tepat agar dapat meningkatkan kemampuan siswa

sehingga pembelajaran menjadi efektif dan bermakna. Sebagai acuan dan resensi

(25)

9 c. Bagi sekolah/madrasah

Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan sekolah dalam

meningkatkan prestasi belajar khususnya untuk mata pelajaran IPS dan

meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.

F. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan judul penelitian ini, maka akan kami berikan penjelasan

beberapa istilah dalam penulisan penelitian ini. Istilah-istilah yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

1. Peningkatan Hasil belajar IPS

Berasal dari kata “tingkat” yang mendapat imbuhan pe – an yang menunjukkan arti proses

perbuatan cara peningkatan (usaha kegiatan) dan lain sebagainya (Poerwadarminta, 2005: 1280).

Hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan

perbuatan belajar (Snelbeker, 1974 : 12).

Jadi peningkatan hasil belajar merupakan proses peningkatan kemampuan baru yang

diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

2. Mata pelajaran IPS

Ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu- ilmu sosial yang di sederhanakan untuk

tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. (Ali Amran

Udin, 1967 : 47)

Ilmu – ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbullah paham studi

sosial (social studies), atau di Indonesia disebut ilmu pengetahuan sosial (IPS). Paham

sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah- sekolah di

(26)

10

Jadi IPS dapat di simpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS menjadikan peserta

didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

3. Metode Mind Mapping

Tony Buzzan adalah penemu dari metode mind mapping, Beliau menyatakan

bahwa “your brain is like a sleeping giant”, hal ini disebabkan 99% kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal. Maksud dari metode mind mapping yaitu

metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah

otak ( otak kanan dan otak kiri ). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya

menggunakan gambar atau warna.

Metode pembelajaran Mind Mapping (peta pikiran) adalah metode pencatatan

kreatif dengan cara mengembangkan alur berpikir siswa dari hal- hal yang umum ke hal-

hal yang detail. Alur berpikir yang seperti ini memudahkan siswa dalam mengingat banyak

informasi mempresentasikannya secara akurat dan menyenangkan.

Adapun model pembelajaran mind mapping yang dapat didefinisikan sebagai

berikut : mind mapping merupakan metode yang menggabungkan kerja otak kanan dan kiri

yang masing – masing memiliki kelebihan dan memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda

– beda untuk setiap bagian dari otak.

Adapun yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah untuk memberikan

pemahaman kepada siswa sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa tersebut dalam

memahami materi yang disampaikan.

(27)

11

Metode penelitian dalam PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) merupakan deskripsi

tindakan yang akan dikenakan kepada siswa secara detail dan padat ( sumber : buku ).

Pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian praktis yang

dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah

satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan memperbaiki

dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Dengan kata lain, metode penelitian dalam

PTK memuat langkah- langkah sebagai berikut:

1. Rancangan Penelitian

PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang.

Empat kegiatan yang ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan,

dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 74)

Gambar 1.1 Siklus Penelitian

(28)

12 4. Lokasi, Waku Penelitian, dan Subjek Penelitian

Tempat penelitian di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

Kelas V Semester IIWaktu penelitian dilakukan pada akhir semester II tahun ajaran

2016/2017 (a) Observasi dilaksanakan pada tanggal 09 Februari 2016/2017, (b) Siklus I

dilaksanakan pada tanggal 11 februari 2016/2017, (c) Sikus II dilaksanakan pada tanggal

15 februari 2016/ 2017, (d) Siklus III dilaksanakan pada tanggal 18 februari 2016/2017.

5. Langkah- langkah penelitian

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) terdiri atas

rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang

ada pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat

dijelaskan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto 2006: 74)

a. Perencanaan

1) Menyiapkan RPP dengan menggunakan metode Mind Mapping pada materi

Tokoh- tokoh pergerakan nasional

2) menyiapkan fasilitas dan sarana yang digunakan dalam pembelajaran

3) mempersiapkan instrumen penilaian

(29)

13 b. Pelaksanaan tindakan

Dalam tahap ini peneliti bersama guru melaksanakan satuan perencanaan

tindakan yang telah tertulis di RPP yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu

pendahuluan, inti, dan penutup menggunakan metode Team Quiz.

c. Pengamatan

Pada bagian pengamatan peneliti bersama guru melakukan pengamatan yang

meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan pengamatan ini untuk

mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan

dalam melakukan refleksi.

d. Refleksi

Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan peneliti bersama guru

kelas melakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang

dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi sesuai pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan melalui metode Mind Mapping.

6. Instrumen penilaian

a. Lembar Evaluasi (lembar tes)

Tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mappingdalam mata

pelajaran IPS MateriTokoh- tokoh pergerakan nasional. Dalam tes ini berisi soal-

soal uraian

b. Lembar Observasi

lembar observasi ini digunakan untuk mengamati tingkat pemahaman siswa

(30)

14 c. Pedoman Dokumentasi

Tekhnik ini digunakan untuk menghimpun data tentang prestasi belajar

pengamatan pembelajaran IPS materi tokoh- tokoh pergerakan nasional

menggunakan metode Mind Mapping. Disamping itu obsservasi juga

mendokumentasikan dengan foto-foto aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

7. Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru kelas. Data

penelitian dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam

menguasai materi perjuangan tokoh daerah melawan penjajah. Teknik tes ini

diberikan setelah pembelaran IPS dengan metode Mind Mapping dengan tujuan

untuk mendapatkan data akhir apakah ada peningkatan prestasi belajar antara siklus

satu dan siklus berikutnya.

b. Observasi

Pengamatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Untuk mengetahui prestasi siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian

tindakan kelas. Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah

data foto-foto kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Selain itu juga

(31)

15

Kalibening sebelum diterapkan metode Mind Mappingpada materi Perjuangan

Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional.

8. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes

b. Menentukan kriteria nilai (65-100 tuntas dan 0-65 tidak tuntas)

c. Data keaktifan siswa diambil dari keaktifan siswa, ketika pembelajaran, prestasi

belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus. Nilai per tes untuk

mengetahui seberapa efektif penggunaan metode Mind Mapping dalam

pembelajaran IPS.

Peneliti juga menggunakan analisis deskriptif untuk memperoleh nilai rata- rata tes

formatif maka dapat dirumuskan:

P = 𝐹

𝑁x 100%

Keterangan :

P= Nilai dalam persen

F = frekuensi

N= jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225 226)

H. Sistematika Penulisan

(32)

16

Bagian awal berisi halaman sampul, lembar logo, halaman sampul,lembar

persetujuan pembimbing, lembar persetujuan pengesahan, pernyataan keaslian

tulisan,motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,

dan daftar lampiran

b. Bagian Inti

Bab I berisi Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan,

Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian (Rancangan

Penelitian, Subjek Penelitian, langkah- langkah penelitian, Instrumen penelitian,

Pengumpulan data,dan Analisis data), dan Sistematika Penulisan.

Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencakup Prestasi Belajar, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Metode Mind Mapping

Bab III berisi tentang Pelaksanaan Penelitian yang mencakup (1) Deskripsi Pelaksanaan pra Siklus (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/ Pengumpulan data,

dan Refleksi). (2) Deskripsi Pelaksaan Siklus I (Rencana, Pelaksanaan,

Pengamatan/ Pengumpulan data dan Refleksi), (3)Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

(Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/ Pengumpulan data, dan Refleksi), (4)

Deskripsi pelaksanaan Siklus III (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan /

Pengumpulan data dan Refleksi)

Bab IV berisi tentang pemaparan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang mencakup analisa hasil pra siklus, Analisis Hasil Siklus I, Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis

Hasil Siklus III dan pembahasan.

(33)

17

c. Bagian akhir terdiri dari: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar Riwayat Penulis.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

(34)

18 1. Pengertian Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu

yang dimaksud disini adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan

ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga melalui belajar manusia

mampu mengetahui, memahami, mengerti dan mengamalkan dan memiliki

sesuatu.(Susanto, 2013: 1)

Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.

Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu

pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman.

Dari kutipan tersebut, beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut :

(Daryanto, 2012: 16)

a. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai

sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup.

b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.

c. Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan.

d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi,

emosional, sikap dan sebagainya.

2. Ciri-ciri Belajar

Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin,

(35)

19

a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (Change behavior). Ini berarti bahwa

hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan

tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa

mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya

hasil belajar.

b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent. Perubahan tingkah laku

yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah.

Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses

belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.

d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat

itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

3. Prinsip-prinsip Belajar

Di dalam melaksanaan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan

beberapa prinsip belajar berikut: (Dimyati, 2012: 42)

a. Perhatian dan Motivasi

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai

dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan

membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

b. Keaktifan

Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey

(36)

20

untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya

sekedar membimbing dan mengarahkan.

c. Keterlibatan langsung/berpengalaman

Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam

belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung

tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

d. Pengulangan

Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk melatih daya ingat,

membentuk respon yang benar dan untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan.

e. Tantangan

Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi

selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah hambatan

itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi

maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan

baru.

f. Balikan dan Penguatan

Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang

baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik

bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya

untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan.

(37)

21

Siswa merupakan individual yang unik dan memiliki karakter psikis, kepribadian

dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan

oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut

K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari

seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif

menetap. (Susanto, 2013: 4)

(Sudjana, 2005: 5) menambahkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar

mengajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh

Nawawi dalam Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang

dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

tertentu.

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan

hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau

psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di

sekolah.

5. Macam-macam Hasil Belajar

(38)

22 a. Pemahaman Konsep

Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau

bahan yang di pelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa

mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru

kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca

, yang diilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi

langsung yang ia lakukan.

Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu

pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang

telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu

pengertian.

b. Keterampilan Proses

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada

pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak

kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

c. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode,

pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu

maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan

seseorang.Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada

pengertian pemahaman konsep.

(39)

23

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi

dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses

belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. (Baharuddin, 2008: 19)

1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat

mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi:

a) Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik

individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan

fungsi jasmani/fisiologis.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu sosial dalam bahasa inggris di sebut social science Ilmu pengetahuan sosial

(IPS) dalam bahasa inggris social studies adalah sekelompok disiplin akademis yang

mempelajari aspek –aspek yangberhubungan denan humaniora karena menekankan

peggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif dan

kualitatif.

Ilmu – ilmu sosial telah mengalami perkembangan sehingga timbullah paham studi

sosial (social studies), atau di Indonesia disebut ilmu pengetahuan sosial (IPS). Paham

sosial berkembang dan berpengaruh terhadap program kurikulum pada sekolah- sekolah di

(40)

24

Social studies atau ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah ilmu- ilmu sosal yang di

sederhankan untuk tujuan- tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan

menengah (elemantary and secondary school)

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah suatu kajian terpadu yang merupakan

penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi diorganisasikan dari konsep- konsep

keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi (Puskur, 2001:9).

3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial

Somantri (2001:79) bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan program

pendidikan yang ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan. Sebagai bidang

pengetahuan, ruang lingkup ilmu pengethun sosial adalah berupa kehidupan manusia

dalam bermasyrakat atau manusia sebagai anggota masyarakat (Sardiyo, 2008:15).

Untuk memantapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial perlu di ketahui ciri-

cirinya. Salah satu ciri –ciri utamanya adalah bekerja sama antara disiplin ilmu

pendidikan dengan displin ilmu- ilmu sosial untuk mencapai tujuan endidikan.

Kerjasama disiplin ilmu pendidikan adalah adanya seperangkat kemampuan yang

berguna sebgai berikut : 1) memilih bahan pendidikan dari displin ilmu- ilmu sosial dan

humanities untuk tujuan pendidikan; 2) mengorganisasikan bahan pendidikan secara

ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan; 3) meyajkan (metode) pendidikan secara

ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan dan ; 4) menilai hasil belajar ilmu

pengetahuan sosial.

Ruang lingkup ilmu pengetahuan sosia berkaitan dengan masalah- masalah nyata

dalam kehidupan masyarakat, maka pemantapan ilmu pengetahuan sosialdalam

(41)

25

mata kuliah yang secara langsung telah menggunakan istilah ilmu pengetahuan sosial

maupun pendidikan kewargaan.

Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari baik yang berhubungan dengan

sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi, dan politik, semua yang bersumber

dari masyarakat. oleh sebab itu masyarakat bisa di katakan sebagai laboratorium

demokrasi bagi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai program pendidikan memiliki nilai- nilai

yang harus di kembangkan agar harapan tersebut dapat tercapai. Nilai- nilai yang di

maksud adalah : 1) Nilai Edukatif, 2) Nilai Praktis, 3) Nilai Teoritis, 4) Nilai Filsafat, 5)

Nilai Ketuhanan.

4. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan ilmu pengetahuan sosial sama halnya dengan bidang- bidang yang lain.

Tujuan pembelajaran IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara herarki, tujuan

pendidikan nasional pada dasarnya oprasional tiap jenis dan jenjang pendidikan.

Selanjutnya pencapain tujuan institusional ini, secara praktis di jabarkan dalam tujuan

kurikuler atau tujuan mata pelajaran. Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang

– kurangnya meliputi: a) membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang

berguna dalam kehidupan masyarakat, b) membekali peserta didik dengan kemampuan

dan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan maslah sosial

yang terjadi dalam kehiduan di masyarakat, c) membekali peserta didik

dengankemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan

berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian, d) membekali peserta didik dengan

(42)

26

menjadi bagian dari kehidupannya yang tidak terpisahkan, e) membekali peserta didik

dengan kemampuan mengembangakan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan

perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu dan teknologi.

Dari tujuan- tujuan tesebut terdapat tujuan kunci yakni menjadikan peserta didik

menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab bermakna peserta

didik tahu kewajiban dan tahu haknya. Oleh karena itu guru harus mampu mengarahkan

pembelajaran IPS dalam rangka pencapaian tujuan IPS yakni peserta didik yang

bertanggung jawab.

Tujuan IPS di SD/MI adalah siswa memiliki kemampuan sebagai berikut

(Ahmad, 2013 : 145)

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungan,

melalui pemahaman terhadap nilai- nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasa dan mampu menggunakan metode

yang diadaptasi dari ilmu- ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk

memecahkan masalah- masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model- model dan proses berpikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

d. Menaru perhatian terhadap isu- isu dan masalah- masalah sosial, serta mampu

membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang

(43)

27

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri

sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun

masyarakat.

5. Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan Nasional A. Latar Belakang Timbulnya Pergerakan Nasional

Lahirnya pergerakan nasional disebabkan oleh penderitaan rakyat dan

adanya semangat nasionalisme. Penjajahan menyebabkan rakyat bodoh, miskin,

lemah, dan terbelakang di semua bidang. Tokoh- tokoh bangsa yang dipelopori

oleh para pelajar bertekad memimpin pergerakan nasional. Mereka berjuang di

berbagai bidang seperti bidang politik, ekonomi, dan pendidikan. Dengan satu

tujuan yaitu Indonesia Merdeka.

a) Tokoh- Tokoh Pergerakan Nasional

Ki Hajar Dewantara. Nama kecil Ki Hajar Dewantara adalah R.M.

Suwardi Suryaningrat. Beliau keturunan priyayi yang beruntung dapat

memperoleh pedidikan. Bersama- sama dengan Douwes Dekker (Danudirja

Setiabudi), Ki Hajar Dewantara pernah di buang ke Belanda karena kegiatannya

di Indische Partij yang dapat membahayakan Belanda. Setelah kembali ke

Indonesia, pada tanggal 3 juli 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman

Siswa yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam proses pengajarannya, Ki

Hajar Dewantara menggunsksn prinsip Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo

Mangun Karsa, Tutwuri Handayani.

R.A. Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Beliau putri dari

(44)

28

nasib wanita pada zamannya. Dia melihat wanita diperlakukan tidak adil,

terutama dalam hal pendidikan. Hak untuk sekolah hanya diberikan kepada anak

laki- laki, sedangkan wanita terbelenggu oleh adat.

keprihatinan kartini tentsng ketidak adilan tersebu tertuang dalam surat-

surat yang dia kirim untuk teman- temannya di Belanda. Surat- surat tersebut di

kumpulkan dan di terbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Habis Gelap

Terbitlah Terang. untuk mengatasi keterbelakangan para wanita pada zaannya,

Kartini mendirikan sebuah kelas kecil di rumahnya, wanita- wanita tersebut di

ajari cara dan menulis, menjahit, memasak, serta membuat berbgai kerajinann.

Kartini meninggal tahun 1904 pada usia 25 tahun.

E. E. Douwes Dekker, Ernest Eugine Douwes Dekker adalah seorang

keturunan (Indo) yang melihat ketidak adilan di Indonesia dan diskriminasi

anatara kaum penjajah dan peribumi.

E. E. Douwes Dekker yang kemudian terkenal dengan nama Dr.

Danudirdja Setibudi kemudian mendirikan Indische Partij. Indische partij berdiri

pada tanggal 25 Desember 1912 bersama dengan Dr. Cipto Mangunkusumo dan

Suwardi Suryadiningrat. Karena organisasi bergerak di bidang politik dan

membahayakan pemerintah kolonial Belanda maka Indische Partij kemudian di

larang dan di bubarkan Belanda pada TAHUN 1913. Douwes Dekker di buang

ke Belanda atas pilihanya sendiri. Setelah kembali dari pembuangan, ia bekerja

sebagai guru di Bandung. Pada tahun 1923 ia mendirikan Ksatriyan school yang

(45)

29

Dewi Sartika merupakan salah seorng pahlawan nasional wanita dari Jawa

Barat. Nama lengkapnya Raden Dewi Sartika, lahir pada tahun 1884. Ia

mendirikan sebuah sekolh pada tahun 1904. Sekolah yang di khususkan untuk

para wanita tersebut semula bernama sekolah istri namun kemudian diubah

menjadi keutaman istri. Sekolah tersebut berkembang dan tersebar di berbagai

tempat di Jawa Barat. Pada tahun1912, sekolah keutamaan istri sudah mencapai 9

sekolah (50% dari jumlah seluruh sekolah di Jawa Barat waktu itu). Dewi Sartika

meninggal pada tahun 1947. Dewi Sartika sangat gigih dalam berjuang untuk

meninggikan derajat kaum wanita. Sampai akhir hayatnya pun ia masih sibuk

mengurus sekolah- sekolahnya.

Haji SamanhudiNama kecil adalah Sudarno Nadi, dilahirkan di solo pada

tahun 1886. Beliau belajar agama sambil berdagang batik. Pada tahun 1911,

terjadi persaingan yang tidak sehat antara perdagangan pribumi dan pedagang

Cina. Pedagang pribumi sering mendapat tekanan dari pemerintah Belanda,

sedangkan pedagang Cina mendapat bantuan dari Belanda.

Melihat keadaan yang demikian, Haji Samanhudi menghimpun kekuatan di bidang perdagangan dan agama. Pada tahun 1911, beliau mendirikan serikat Dagang Islam (SDI) di kota Solo. Anggota awalnya hanya terdiri atas pedagang batik Solo saja. Lahinya SDI mendapatkan sambutan yang sangat luas. Dalam waktu yang sagat singkat cabang-cabang SDI muncul di berbagai tempat di luar kota Solo. Pada tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam di rubah menjadi Serikat Islam (SI). Haji Samanhudi diangkat menjadi ketuanya sampai tahun 1914. Sesudah itu, SI di pimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.

(46)

30

pergerakan Nasional tidak pernah surut. Beliau meninggal pada tanggal 28 Desember 1956 di Klaten Jawa Tengah.

Muhammad Husni TamrinDilahirkan di Jakarta tanggal 16 Februari 1894. Setelah tamat dari HBS (setingkat SMP), beiau bekerja pada pemerintahan Belanda. Beliau sangat memperhatikan kemajuan masyarakat Betawi (Jakarta) khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.

Pada tahun 1919, beliau menjadi anggota Dewan kota Batavia (Jakarta). Di Dewan kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi banga Indonesia. Karena kemampuannya, beliau diangkat menjadi wakil wali kota, namun tidak menyurutkan kecamannya terhadap penjajahan Belanda yang menindas bangsa Indonesia.

Tahun 1927, beliau diangkat menjadi anggota Volstraad (DPR) dan membentuk fraksi nasional untuk memperkuat golongan nasional. Sebagai wakil rakyat, beliau bersama Kusumo Utomo mengadakan peninjauan ke Sumatra untuk meninjau nasib buruh perkebunan yang sangat menderita. Kegiatanya di partai Indonesia Raya (parindra) menjadikan beliau di curigai oleh Belanda. Pada tahun 1939,beliau mengajukan mosi agar istilah Nederlands Indie diganti menjadikan istilah Indonesia. Sebagai akibatnya, Belanda mengenakan tahanan rumah pada tanggal 6 januari 1941. Beliau meninggal dunia karena sakit pada tanggal 11 januari 1941 dan dimakamkan di pemakaman karet, Jakarta.

Otto Iskandar dilahirkan di kota Bandung tanggal 31 Maret 1897. Pada masa belanda beliau menamatkan pendidikan di sekolah guru. Kemudian menjadi guru SMA di Purowrejo dan Banjarnegara, aktif didalam organisasi Budi Utomo di Pekalongan dan menjadi wakil ketua Budi Utomo Pekalongan juga menjadi anggota Dewan kota. Di lembaga inilah beliau mengkritik Belanda yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyat. Oleh karena itu, belau berselisih paham bahkan sampai bertengkar hebat dengan residen pekalongan pada waktu itu.

(47)

31

1945, beliau di culik oleh sekelompok penghianat bangsa. Beliau tewas di bunuh di daerah Mauk Banten tanggal 20 Desember 1945, makamnya kemudian di pindahkan Bandung.

B. SUMPAH PEMUDA

Sumpah pemuda adalah salah satu tonggak sejarah yang penting bagi bangsa Indoesia.Sumpah pemuda merupakan suatu pengajuan dari pemuda pemudi bangas Indonesia.Megikrarkan suatu tanah air, satu bangsa da satu bahasa. Sumpah pemuda dibacakan padatanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari kerapatan kongres pemuda- pemudi atau kongres pemuda II Indonesia yang higga kini setiap tahunnnya diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.

Kongres pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indoesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islameiten Bond, Jong Ambon, dsb.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDUA: Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku

(48)

32

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung BahasaPersatuan,BahasaIndonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang

menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

C. MASA PENDUDUKAN JEPANG

Pangkalan angkatan laut Amerika serikat di pearl Harbour [Hawaii] d oleh tentara jepang pada tanggal 8 Desember 1941. Gubernur jenderal Hindia Belanda Tjarda Van Starkenborgh menyatakan perang terhadap jepang. Bala tentara jepang dengan cepat bergerak masduk ke wilayah Asia Tenggara. Untuk menghadapi serangan Jepang tersebut dibentuklah ABDACOM [American British Dutch Australian Command] dipimpin oleh jenderal Sir Archibald Wavell dan bermarkas di Lembang Bandung. Namun kenyataannya,pada tanggal 8 maret 1942 pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Penyerahan ini ditandatangani oleh Letnan Jenderal terpoten sebagai panglima Angkatan perang Hindia Belanda kepada Letna Jenderal H.Imamura sebagai pimpinan angkatan perang jepang. Semenjak,itu Jepang berkuasa di Indonesia.

(49)

benteng-33

benteng pertahanan, lubang-lubang persembunyiaan dan perlindungan serta goa-goa untuk menyimpan perbekalan dan pertahanan Jepang. Selain itu, diterapkan juga sistem kerja paksa dengan nama romusa.

Untuk membantu tentara Jepang dalam perang melawan sekutu,pemuda Indonesia dikerahkan menjadi pembantu prajurit dengan sebutan Heiho Gatot Mangkupraja mengusulkan pembentukan peta (pembela tanah Air) untuk menjaga keadaan Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Usul ini disetujui oleh Jepang. Berduyun-duyunlah para pemuda Indonesia mendaftarkan diri untuk menjadi tentara peta.

Selama di Indonesia, Jepang telah bertindak keterlaluan dan menyebabkan segala aturan yang ada di masyarakat terinjak-injak. Mereka pun telah menyebabkan penderitaan yang sangat berat, baik lahir maupun batin. Oleh karena itu, timbullah perlawanan dari rakyat Indonesia. perlawanan rakyat Indonesia ini dapat di golongkan dalam 3 bagian sebagai berikut;

1) Melalui perjuangan organisai yang di bentuk oleh Jepang, anatara lain ;

a. Perjuangan dari Gerakan 3A yang dipimpin oleh Syamsudin SH, tahun 1943

b. Putera (Perjuangan Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, Dr. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara, Kiai Haji Mas Mansur tahun 1943 c. Perjuangan Peta (Pembela Tanah Air) tanhun 1943

2) Melaui gerakan bawah tanah, yaitu perjuangan yang bertentangan dengan kehendak pemerintah jepang, antara lain ;

a. Perjuangan yang dipimpin oleh Amir Sjarifudin tahun 1943 b. Perjuangan yang dipimpin oleh Sutan Sahrir tahun 1943 c. Perjuangan yang dipimpin Sukarni

d. Perjuangan yang dipimpin Ahmad Subarjo, SH tahun 1943 3) Perjuangan yang dilakukan rakyat, yaitu ;

a. Perjuangan rakyat Aceh yang dipimpin oleh Teungku Abdul Jalil tahun 1942

(50)

34

c. Perjuangan rakyat Sukamanah Kabupaten Tasikmalaya yang dipimpin oleh Haji Zaenal Mustofa tahun 1943

d. Perjuangan rakyat Blitar yang dipimpin oleh Supardi tanggal 14 Februari 1945

D. Metode Mind Mapping (Peta Pikiran)

a) Pengertian Mind Mapping (peta pikiran)

Mind Mapping adalah merupakan alat paling hebat yang membantu otak

berfikir secara teratur (Buzan, 2006 : 4). Mind Mapping merupakan cara paling

mudah untuk memasukan informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil

informasi dari dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam

membuat catatan, sehingga boleh dikatakan Mind Mapping benar- benar

“memetakan” pikiran (Buzan, 2006 : 6).Mind Mapping menggunakan garis

lambang kata- kata serta gambar berdasarkan seperangkap aturan yang sederhana

mendasar alami dan akrab bagi otak. Dengan menggunakan Mind Mapping daftar

infomasi sepanjang dan menjemukan bisa di ubah menjadi diagram yang

berbentuk warna- warni mudah di ingat dan sangat beraturan serta sejalan dengan

cara otak secara alami ( Buzan, 2006 : 7).

Mind Mapping juga di sebut dengan Peta Pikiran. Mind Mapping juga

merupakan metode mencatat secara menyeluruh dengan satu halaman. Mind

Mapping menggunakan pengingat visual dan sensorik dari suatu pola dan ide- ide

yng berkaitan. Peta Pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya menggunakan citra

(51)

35

Teknik Mind Mapping adalah teknik baru untuk mencatat yang bekerja

disesuaikan dengan bekerja dua belah otak (otak kanan dan otak kiri ). Metode ini

mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunkan gambar atau warna. Mind

Mapping dapat diartikan cara mencatat yang kreatif dan efektif, dan secara harfiah

akan memetakan pikiran- pikiran. Mind Mapping juga merupakan peta rute yang

memudahkan ingatan dari kemungkinan menyusun fakta dan pikiran. Tetapi juga

cara kerja alami otak yang dilibatkan sejak awal. Selain itu, Mind Mapping adalah

sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk

perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menakjubkan.

Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual

dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam,memperkuat dam

mempertajam kembali informasi yang telah di pelajari. Mind mapping adalah satu

teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Dengan adanya

keterlibatan kedua belah otak maka akan mempermudahkan seseorang untuk

mengatur dan mengingat segaka bentuk informasi, baik secara tertulis maupun

secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, dan bentuk,sebagainya

memudahkan otak dalam menyerapkan informasi yang diterima.

a) Langkah- langakah metode Mind mapping

Mind mapping mudah dibuat, demikian alami sifatnya, bahan- bahannya

pun untuk membuat peta pikiran atau Mind Mapping juga sangat sedikit,

(Buzan, 2006 : 10) yaitu:

a. Kertas kosong tak bergaris

(52)

36 c. Otak

d. Imajinasi

Untuk meningkatkan kreatifitas memberi penjelasan tuju cara membuat Mind

mapping antara lain :

1. Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas yang diletakkan dalam posisi

memanjang.kenapa begitu ? karena memulai dari tengah- tengah permulaan kertas

akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memancarkan segala

arah dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.

2. Gunakan gambar untuk gagasan sentral. Suatu gambar bernilai seribu kata dan

membuat anda menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah- tengah

akan lebih tampak menarik, dan membantu tetap fokus dan juga

membantumemusatkan pikiran dan membantu otak semakin aktif dan sibuk.

3. Gunakan warna pada seluruh mind mapping. Bagi otak, warna warni tidak kalah

menarik dari gambar. Warna membuat mind mapping tampak jelas dan hidup,

meningkatkan kekuatan dahsyat cara berfikir kreatif dan juga menyenangkan.

4. Hubungkan cabang- cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-

cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua dan seterusnya.

Dengan adanya gambar seperti ini dapat membantu otak bekerja dengan asosiasi.

Jika diri kita menggunakan cabang- cabang akan mudah dalam memahami dan

mengingat.

5. Buatlah cabang- cabang mind mapping dengan melengkung bukan garis lurus.

Karena dapat membuat otak menjadi lebih cepat bosan. Cabang- cabang sebuah

(53)

37

6. Gunakan satu kata kunci perbaris. Karena kunci tunggal akan menjadi kan mind

mapping lebih kuat dan fleksibel. Setiap kata tunggal atau gambar tunggal ,

seperti pengganda yang melahirkn sendiri rangkaian asosiasi dan penghubung

yang khusus. Bila menggunakan kata- kata tunggal setiap kata lebih bebas oleh

karena itu juga lebih mudah tercetus pemikiran dan gagasan- gagasan baru.

7. Gunakan gambar di seluruh mind mapping . karena setiap gambar seperti, gambar

sentral juga bernilai lebih atau seribu kata. Jadi apabila memiliki sepuluh gambar

pada mind mapping sudah senilai dengan sepuluh ribu catatan.

a) Kegunaan Mind Mapping

Kegunaan mind mapping sangat banyak. Mind mapping juga

dapatmembantuorang dalam berbagai cara (Buzan, 2006 : 10).

Mind mapping juga dapat membantu seseorang dalam :

a. Menjadi lebih kreatif

b. Memecahkan masalah

c. Berkonsentrasi

d. Mengatur dan menjernihkan pikiran

e. Lulus ujian dengan baik

f. Mengingat dengan lebih baik

g. Belajar lebih efisien dan cepat

h. Belajar lebih mudah

i. Melihat gambaran keseluruhan

j. Membuar rencana

(54)

38 b) Kelebihan dan kelemahan mind mapping

Kelebihan mind mapping dalam

(http://mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran

-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/ di akses pada tanggal 02 februari 2017 pukul 21.47 WIB) yaitu

sebagai berikut :

1. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas

2. Dapat bekerja sama denga yang lain

3. Catatan lebih padt dan jelas

4. Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan

5. Catatn lebih terfokus ke inti materi

6. Mudah melihat gambaran keseluruhan

7. Membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkn dan

membuat hubungan

8. Memudahkan sekaligus menambah informasi baru

9. Pengkajian ulang bisa lebih cepat

10.Setiap peta bersifat unik.

Kelemahan pembelajaran teknik mind mapping

(

http://mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/ diakses pada tanggal 02 februari 2017 pada pukul 21.47 WIB) yaitu

sebagai berikut :

1. Hanya siswa yang aktif terlibat dalam metode ini

(55)

39

3. Mind mapping milik siswa berbagai macam, jadi guru akan

kewalahan memeriksa mind mapping siswa.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

(56)

40

1. Gambaran Umum Mi Asas Islam kalibening kecamatan Tingkir kota Salatiga

a. Lokasi Penelitian:

Alamat penelitian : Asas Islam kalibening kecamatan Tingkir kota

Salatiga

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi pokok : Perjuangan Pada Masa Penjajahan dan Pergerakan

Nasional

Kelas/semester : V/II

b. Visi dan Misi MI Asas Islam Kalibening-Salatiga

1. Visi

Terwujudnya layanan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan amanat agama, pancasila dan UUD 1945.

2. Misi

a) Menumbuhkan pengkajian agama islam secara keomprehensif melalui pembinaan keimanan, keislaman dan akhlakul karimah

b) Melaksanakan pembelajaranaktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

c) Meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dengan manajemen partisipasif.

c. Keadaan Guru MI Asas Islam Kalibening Salatiga

Tabel: 3.1

(57)

41

2 Zulfa Anturida,S.Pd 19701112 200501

1 002 III/d Guru L S I/94

3 S.Miskiyah. B,

S.Pd.I

19710429 200312

2 001 III/b Guru P SI/08

4 Siti Khairiyah S.Pd.I 19830608 200901

2 009 III/a Guru P S I/08

11 Sulis Setyowati,

S.Pd.I - - Guru P SI/14

12 Syarifatul Umami,

S.Pd.I - - Guru P SI/13

16 Nurul Fadlilah,

S.Pd.I - - Guru P SI/14

17 Tika Laras Wati,

S.Pd - - Guru P SI/15

Gambar

Gambar 1.1 Siklus Penelitian
Tabel 3.5 HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Tabel 3.6 HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS III
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi akhir yang diharapkan adalah melalui penerapan model mind mapping menggunakan media jarum perjuangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek

Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran IPA melalui metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Arah Mata Angin

Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan strategi mind map dan media miniatur dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi

102 PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN IPS MATERI FLORA DAN FAUNA Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 3 Kuningan Tahun

PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V MI MUHAMMADIYAH 03 TAKERHARJO SKRIPSI Oleh: Nita Risma Wahyuni 180404051

Jadi, dapat disimpulkan berdasarkan rumusan masalah di atas bahwa ada pengaruh metode Mind Mapping terhadap perkembangan kognitif siswa pada pembelajaran IPS kelas V di lembaga MI

Guru meminta siswa untuk membuat mind mapping tentang materi usaha ekonomi yang dikelola oleh kelompok 4 Jika guru meminta siswa untuk membuat mind mapping dengan arahan yang benar,