• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skill (Hots) pada mata pelajaran Akuntansi kelas X. Studi kasus kelas X di SMK Negeri 1 Jogonalan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skill (Hots) pada mata pelajaran Akuntansi kelas X. Studi kasus kelas X di SMK Negeri 1 Jogonalan"

Copied!
266
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 1 Jogonalan. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Valentina Prima Kusuma Ningrum NIM: 151334075. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya yang senantiasa menyertai setiap waktu 2. Kedua orang tuaku, Bapak Agustinus Tukidi dan Ibu Elisabeth Sri Hariwanti yang selalu memberikan motivasi, mencurahkan kasih saying, dan dukungan serta kesabaran dalam membimbingku. 3. Adikku Marcellinus Tegar Juan Kurniawan, yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan 4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTO. JANGANLAH TAKUT, SEBAB AKU MENYERTAI ENGKAU, JANGANLAH BIMBANG, SEBAB AKU INI ALLAHMU, AKU AKAN MENEGUHKAN, BAHKAN AKAN MENOLONGMU ENGKAU; AKU AKAN MEMEGANG ENGKAU DENGAN TANGAN KANAN-KU YANG MEMBAWA KEMENANGAN. -YESAYA 41:10-. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 1 Jogonalan Valentina Prima Kusuma Ningrum Universitas Sanata Dharma 2019 Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Jogonalan yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill; (2) menganalisis pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Jogonalan yang mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill; (3) menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Jogonalan telah memuat unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill). Jenis penelitian ini adalah mix methods dengan model sequential eksploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas X Akuntansi 2. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 1 Jogonalan belum memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2) pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 1 Jogonalan belum mampu mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; dan (3) penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri 1 Jogonalan kelas X Akuntansi 2 belum memuat unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.. Kata kunci: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan penilaian pembelajaran (assessment).. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) IN ACCOUNTING SUBJECT A Case Study on The Tenth Class Of SMK Negeri 1 Jogonalan. Valentina Prima Kusuma Ningrum Sanata Dharma University 2019 This study aims toanalyze: (1) the design of learning implementation plans (RPP) made by accounting teachers at SMK Negeri 1 Jogonalan that meet the elements of high-level thinking skills (Higher Order Thinking Skill); (2) the implementation of learning carried out by accounting teacher at SMK Negeri 1 Jogonalan which leads to the element of high-level thinking skills (Higher Order ThinkingSkill); (3) the assessment or evaluation of learning made by accounting teachers at SMK Negeri 1 Jogonalan which contains elements of measurement of high-level thinking skills (Higher Order Thinking Skill) This type of research is mix methods with sequential exploratory models. Subjects in this study were accounting teachers and students of the tenth class of Accounting 2. Data were collected by using interview techniques, observation, documentation, and questionnaires. The results of the study show that: (1) the design of the learning implementation plan (RPP) made by the tenth class of accounting teacher at SMK Negeri 1 Jogonalan has not fulfilled the element of high-level thinking skills; (2) the implementation of learning activities carried out by the tenth class of accounting teacher at SMK Negeri 1 Jogonalan has not been able to implement learning activities that lead to high-level thinking skills; and (3) the assessment or evaluation of learning made by accounting teacher at SMK Negeri 1 Jogonalan in the tenth class of Accounting 2 has not yet contained the element of measuring high-level thinking skills.. Keywords: learning implementation plan (RPP), implementation of learning activities, implementation of assessment (assessment).. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: “Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 1 Jogonalan. Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selama proses penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. 3. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. 4. Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5. Seluruh dosen dan staf karyawan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pelayanan prima selama perkuliahan. 6. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd yang telah berkenan menjadi ahli Bahasa dan ahli materi. 7. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd.yang telah berkenan menjadi ahli materi. 8. Kepala sekolah, guru, dan peserta didik SMK Negeri 1 Jogonalan yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian di sekolah. 9. Orang tua tercinta, Bapak Agustinus Tukidi dan Ibu Elisabeth Sri Hariwanti yang senantiasa mendoakan dan memberikan kasih sayang yang melimpah. 10. Adikku Marcelinus Tegar Juan Kurniawan yang senantiasa memberi dukungan dan semangat. 11. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi angkatan 2015, terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan. 12. Teman seperjuangan payung skripsi, terimakasih atas dinamika dan kerjasamanya selama mengerjakan skripsi. 13. Teman. spesialku,. Ignasius. Kristanto,. S.Pd. yang. senantiasa. memberikan semangat dan dukungan dari awal kuliah sampai selesainya penyusunan skripsi ini.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14. Sahabat baikku Anthonius Mario Panji yang senantiasa membantu dalam mengerjakan skripsi. 15. Untuk sahabatku Regina Hesty Kurnianingtyas, Theresia Suryani Retnowati, Virgilia Melvina, dan Silvina Aloysia Weti yang selalu memberikan semangat dan motivasi selama saya mengerjakan skripsi. 16. Staf PUSD dan teman-teman mitra perpustakaan yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi 17. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yuang telah memberikan bantuan, dukungan, dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.. Yogyakarta, 23 Juli 2019 Penulis. Valentina Prima Kusuma N. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv MOTO ......................................................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xxi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxii BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 B. Batasan Masalah...........................................................................................6 C. Rumusan Masalah ........................................................................................7 D. Tujuan Penelitian .........................................................................................7 E. Manfaat Penelitian .......................................................................................8 BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................10. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Kurikulum ..................................................................................................10 1. Pengertian Kurikulum ..........................................................................10 2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 .........................................11 3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 .............................................13 4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 ........................................14 5. Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK .................................................17 B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.......................................................21 1. Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ..............................21 2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi .......................................................22 3. Kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat Tinggi .....24 C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..........................................................27 1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................27 2. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP ....................................................28 3. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan RPP.......................29 4. Karakteristik RPP yang mengarah pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ......................................................................................32 D. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ..........................................................36 1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ..................................36 2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .......................................41 3. Karakteristik Pembelajaran HOTS .......................................................42 4. Lingkup ................................................................................................47 5. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ..............................................49 6. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa .............................................52. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. E. Pelaksanaan Penilaian ................................................................................61 1. Pengertian Penilaian .............................................................................62 2. Fungsi Penilaian ...................................................................................63 3. Tujuan Penilaian...................................................................................64 4. Penilaian Kurikulum 2013 ...................................................................65 5. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 .............................................65 6. Karakteristik Soal HOTS ......................................................................68 F. Penelitian yang Relevan .............................................................................70 G. Kerangka Berpikir ......................................................................................73 BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................76 A. Metode Penelitian Mixed Methods .............................................................76 B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................76 1. Tempat Penelitian.................................................................................76 2. Waktu Penelitian ..................................................................................77 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................77 1. Subjek Penelitian..................................................................................77 2. Objek Penelitian ...................................................................................77 D. Operasionalisasi Variabel Penelitian..........................................................78 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................78 2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ....................................................84 3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assessment) ...................................89 4. Persepsi Siswa ......................................................................................93 E. Sumber Data Penelitian ..............................................................................95. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Data Primer ..........................................................................................95 2. Data Sekunder ......................................................................................96 F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................96 1. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif...................................................96 2. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif.................................................98 G. Instrumen Penelitian...................................................................................99 1. Instrumen Penelitian Kualitatif ..........................................................100 2. Instrumen Penelitian Kuantitatif ........................................................102 H. Teknik Analisis Data ................................................................................105 1. Teknik Analisis Data Kualitatif .........................................................105 2. Teknik Analisis Data Kuantitatif .......................................................107 I. Langkah-langkah Penelitian .....................................................................110 1. Tahap Persiapan .................................................................................110 2. Tahap Pelaksanaan .............................................................................111 3. Tahap Analisis ....................................................................................112 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ......................................................113 A. Deskripsi Lokasi ......................................................................................113 1. Visi .....................................................................................................114 2. Misi ....................................................................................................114 B. Deskripsi Responden ................................................................................117 1. Guru ...................................................................................................117 2. Siswa ..................................................................................................118 BAB V DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN ..........................................119. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Deskripsi Data ..........................................................................................120 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................................120 2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran.......................................................................128 3. Penilaian Pembelajaran (Assessment) ................................................143 B. Pembahasan .............................................................................................149 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................................149 2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran.......................................................................157 3. Kegiatan Penilaian Pembelajaran (Assessment) .................................161 BAB VI PENUTUP .............................................................................................162 A. Kesimpulan ..............................................................................................162 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................163 C. Saran .........................................................................................................163 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................166 LAMPIRAN .........................................................................................................168. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Strukrur Kurikulum SMK ......................................................................20 Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom ......................................................................23 Tabel 2.3 Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan ...........................33 Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD pengetahuan dan keterampilan...............33 Tabel 2.5 Format Perumusan IPK ..........................................................................34 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen RPP.........................................................................79 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas..........................................85 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen KegiatanPenilaian Pembelajaran............................90 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Persepi Siswa .........................................................93 Tabel 3.5 Tabel Interpretasi nilai r ......................................................................104 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................104 Tabel 3.7 Penilaian Persepsi Siswa ......................................................................110 Tabel 4.1 Ruang Kelas beserta Jumlah Siswa ......................................................115 Tabel 4.2 Daftar Rekapitulasi Siswa tahun 2018/2019 ........................................118 Tabel 5.1 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) RPP..............122 Tabel 5.2 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP ...................................123 Tabel 5.3 Hasil Analisis Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran ....................125 Tabel 5.4 Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X................129 Tabel 5.5 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa .............................................142 Tabel 5.6 Hasil Analisis Soal Latihan Pengetahuan ............................................145 Tabel 5.7 Hasil Analisis Soal Keterampilan ........................................................146 Tabel 5.8 Bentuk Instrumen Observasi Sikap Sosial X Akuntansi ......................147. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Krathwohl .........23 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..............................................................................75 Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Anlisis Kuesioner Persepsi Siswa ...............143. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari Dikpora ...................................................169 Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian dari Kampus ...................................................170 Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ...............................171 Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RPP ........................................................172 Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas .........................178 Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran..........................184 Lampiran 7 Hasil Validasi Bahasa Instrumen Kuesioner Siswa........................189 Lampiran 8 Hasil Validasi Materi Instrumen Kuesioner Siswa.........................192 Lampiran 9 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru ...................................195 Lampiran 10 Hasil Analisis Persepsi Siswa .........................................................198 Lampiran 11 Hasil Analisis Wawancara Guru.....................................................199 Lampiran 12 Hasil Analisis RPP .........................................................................202 Lampiran 13 Hasil Analisis RPP Berbasis HOTS ...............................................207 Lampiran 14 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas..........................209 Lampiran 15 Hasil Analisis Pelaksanaan Pembelajaran berbasis HOTS.............213 Lampiran 16 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran ...........................................215 Lampiran 17 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran berbasis HOTS .................218 Lampiran 18 RPP Jurnal ......................................................................................220 Lampiran 19 Soal Latihan Jurnal .........................................................................240 Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional Taksononomi Bloom ..............242. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan hal yang amat penting dalam suatu negara karena memiliki komponen dalam lingkup pengetahuan, keahlian, dan nilai-nilai akhlak untuk pembentukan jati diri bangsa, sehingga pendidikan mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Kurniawan (2013:51-53) sebuah pendidikan memiliki tiga komponen utama, yaitu pendidik, peserta didik dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas tentu tidak terlepas dari aktivitas berpikir. Oleh karena itu kemampuan berpikir siswa harus dikembangkan oleh guru secara terencana agar bisa mencapai hasil belajar yang lebih optimal. Berpikir merupakan sebuah proses melatih ide-ide atau gagasan secara tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Dalam hal ini sangat jelas bahwa aktivitas berpikir dapat membantu memecahkan masalah-masalah. Guru sebagai ujung tombak pembelajaran dikelas perlu mendesain pembelajaran sedemikian rupa mulai dari membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan penilaian. Semuanya harus diarahkan untuk melatih kemampuan berpikir. 1.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. siswa. Berdasarkan jenjang atau tingkatannya, kemampuan berpikir dapat dibedakan menjadi dua yaitu Higher Order Thingking (HOT) atau berpikir tingkat tinggi dan Lower Order Thingking (LOT) atau berpikir tingkat rendah. Tentunya untuk mencapai tujuan pendidikan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, maka kemampuan berpikir tingkat tinggi perlu dikembangkan dan ditanamkan pada setiap insan terdidik. Berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi dari pada sekedar menghafal fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang persis seperti sesuatu yang disampaikan. Berdasarkan Taksonomi Bloom, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi bagian dan dianggap sebagai dasar dalam berpikir tingkat tinggi. Ketiga aspek tersebut adalah aspek menganalisa (C4), aspek mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta (C6). Tiga aspek lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat (C1), aspek memahami (C2), dan aspek menerapkan (C3), masuk dalam bagian dari keterampilan berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skill (LOTS) Dalam proses pembentukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, guru sebagai pihak yang memiliki peran penting, yaitu harus mampu mengembangkan komponen pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada kemampuan menghafal untuk mencapai nilai yang tinggi. Peran guru dalam menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilakukan melalui. tahap. perencanaan. berupa. desain. Rencana. Pelaksanaan.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran, hingga tahap evaluasi yang berupa pelaksanaan penilaian pembelajaran (assessment). Pada kenyataannya, masih banyak guru-guru ketika membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) jarang dikonsultasikan dengan kepala sekolah maupun teman sejawat dalam hal ini guru yang mengampu mata pelajaran yang sama. Hal ini sangat penting agar antar sesama rekan guru bisa saling memberikan masukan. Hal lainnya adalah masih terdapat guru yang dalam membuat dan menyusun RPP hanya menitikberatkan pada terpenuhinya syarat administratif bukan pada desain KBM yang lebih baik, selanjutnya akan berdampak terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas. Proses belajar menjadi hal yang biasa-biasa saja. Model atau metode yang diterapkan guru sering membuat siswa menjadi pasif dan malas untuk berpikir ke tingkat yang lebih tinggi. Sangat jarang siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri tetapi guru terkadang menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar di kelas. Dalam kegiatan belajar mengajar guru sering memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dalam kelompok dan itu dianggap bahwa siswa sudah terlibat aktif bertukar ide dan gagasan tetapi pada kenyataanya terkesan bahwa diskusi bukanlah wadah untuk saling bertukar pikiran tetapi lebih sering berorientasi pada cepat terselesaikannya sebuah tugas. Dengan melihat situasi ini dapat dikatakan berpikir tingkat tinggi pada siswa masih minim dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Masih banyak lembaga pendidikan yang hanya berorientasi pada pencapaian nilai yang tinggi. Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran, banyakditemukan butir-butir soal yang didominasi oleh soal-soal yang membutuhkan kemampuan menghafal sehingga ketika ada ulangan ataupun ujian yang dilakukan siswa adalah menghafalkan sejumlah materi yang sudah diajarkan oleh guru. Hal ini bila dibiasakan terus menerus maka keterampilan berpikir tingkat tinggi akan sangat sulit untuk dimiliki oleh siswa. Siswa lemah dalam berpikir secara kritis, menganalisis, mengevaluasi dan sulit dalam memecahkan masalah. Penelitian. mengenai. keterampilan. berpikir. tingkat. tinggi. diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bagi dunia pendidikan terutama bagi para pendidik agar tidak hanya berorientasi pada strategi, model, dan metode pembelajaran yang hanya menanamkan kemampuan menghafal. Kebiasaan para pendidik yang hanya berorientasi pada kemampuan menghafal harus diubah dan diarahkan agar mampu menerapkan pembelajaran yang mengarah pada proses kognitif agar mampu mendorong dan meningkatkan kemampuan berpikir pada peserta didik. Namun permasalahan dalam pendidikan di sekolah adalah perubahan kurikulum yang cukup cepat dan guru perlu melakukan penyesuaian terhadap tuntutan kurikulum yang berlaku, baik dalam proses penyusunan RPP, pelaksaan pembelajaran, dan penilaian. Hal ini sejalan dengan hasil observasi dan wawancara dengan guru akuntansi di SMK.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Negeri 1 Jogonalan. Peneliti menemukan bahwa guru masih kesulitan dalam menentukan model dan metode yang digunakan karena terkadang metode atau model pembelajaran yang diterapkan oleh guru hanya efektif untuk sebagian siswa saja. Dari wawancara bersama guru akuntansi yaitu Bapak Wiharta Rahardjo, S.E., M.Si. peneliti juga menemukan bahwa guru sebetulnya sudah paham terkait keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa, namun untuk menerapkannya guru masih kesulitan karena daya serap siswa yang berbeda-beda dan kondisi kelas yang berubah-ubah. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas guru tidak menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi secara keseluruhan. Peneliti juga menemukan bahwa dengan adanya perubahan kurikulum 2013 sebelum dan sesudah revisi membuat guru kesulitan dalam merancang RPP hingga melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dapat mengarahkan keterampilan berpikir tinggkat tinggi bagi siswa. Guru masih menggunakan kurikulum 2013 sebelum revisi yang mana di dalam RPP masih. menggunakan. Informasi,. 5M. Mengasosiasi,. (Mengamati, dan. Menanya,. Mengumpulkan. Mengkomunikasikan).. Guru. belum. mengunakan kurikulum 2013 revisi terbaru di mana guru lebih dituntut untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran 4C (Creativity, Critical Thinking,. Communication,. Collaboration).. Dengan. melakukan. pembelajaran 4C maka akan lebih efektif dalam mengarahkan siswa untuk bisa memiliki keterapilan berpikir tingkat tinggi melalui pembuatan RPP yang sesuai, pelaksanaan, dan penilaian..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas 10 di SMK Negeri 1 Jogonalan.”. B. BATASAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, serta karena keterbatasan waktu, pengetahuan, dan biaya dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan masalah.Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang ingin diteliti serta agar lebih terfokus dan mendalam mengingat banyak masalah yang ada. Dalam penelitian ini, variabel yang ingin diteliti yaitu: keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang tercermin dalam perumusan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran. Selain itu fokus kegiatan pembelajaran juga dibatasi pada tahap kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui desain RPP, pelaksanaan aktivitas pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.. C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 1. Apakah desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru di SMK Negeri 1 Jogonalan sudah memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill)? 2. Apakah pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di SMK Negeri 1 Jogonalan sudah mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill)? 3. Apakah penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru di SMK Negeri 1 Jogonalan sudah mengarah pada unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill)?. D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru di SMK Negeri 1 Jogonalan yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill) 2. Untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di SMK Negeri 1 Jogonalan yang mengarah pada unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill).

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. 3. Untuk menganalisis penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru di SMK Negeri 1 Jogonalan yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill). E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut : 1) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi peneliti khususnya dan bagi para pendidik umumnya dalam merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melakukan kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang tidak hanya menanamkan keterampilan menghafal, melainkan dapat membentuk keterampilan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik. 2) Manfaat praktis: Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi :.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. a. Bagi guru Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperluas kajian dalam merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), melakukan kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang membentuk keterampilan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik. b. Bagi peneliti lain Penelitian ini sebagai bentuk sumbangan terhadap penelitiannya agar dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut. c. Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap dapat memperluas cakupan wawasan penulis dan menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORI. A. Kurikulum 2013 1. Pengertian kurikulum Menurut Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran dan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Dakir (2004:3) kurikulum memuat semua program yang dijalankan untuk menunjang proses pembelajaran. Program yang dituangkan tidak terpancang dari segi administrasi saja tetapi menyangkut keseluruhan yang digunakan untuk proses pembelajaran demi mencapai tujuan pendidikan. Arifin (2011:4) mengemukakan bahwa kurikulum merupakan semua kegiatan yang telah disusun secara ilmiah, baik seluruh kegiatan yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah maupun di luar sekolah yang menjadi tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas maka kurikulum dapat disimpulkan sebagai seperangkat rencana mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta segala sesuatu yang menyangkut keseluruhan yang digunakan untuk proses pembelajaran sebagai pedoman dalam. 10.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. penyelenggaraan kegiatan pembelajaran demi mencapai tujuan pendidikan. 2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum 2013 dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual sebagai berikut (Mulyasa, 2013:64-65): a. Landasan Filosofis Landasan filosofis adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan studi pendidikan. Adapun landasan filosofis dalam kurikulum 2013, yaitu Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan dan Filosofis Pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat b. Landasan Yuridis Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang mengharuskan adanya. pengembangan. kurikulum. baru.. Landasan. yuridis. kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi..

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Lebih lanjut lagi, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 Sektor pendidikan tentang Perubahan Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum. Dalam ketetapan pasal 3 RPJMN menentukan adanya pengembangan pembelajaran yang bukan “teaching to test” yang mengandung makna bahwa ada komponen dokumen kurikulum yang harus diubah yaitu berkenaan dengan standar penilaian. Perubahan dalam salah satu komponen akan mengubah desain dokumen. kurikulum. dan. perubahan. mengandung. makna. pengembangan kurikulum baru. Selanjutnya, Pasal 5 RPJMN secara eksplisit menetapkan adanya penataan kurikulum atau dengan. perkataan. lain. adanya. perubahan. kurikulum.. Pengembangan kurikulum 2013 juga diamanatkan oleh PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan INPRES No.1 Tahun 2010, tentang percepatan pelaksanaan prioritas, pembangunan nasional, penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. c. Landasan Konseptual Landasan konseptual adalah landasan yang identik dengan asumsi, yaitu sebuah gagasan, kepercayaan, prinsip, pernyataan atau pendapat yang sudah dianggap benar yang dijadikan titik tolak.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. dalam rangka berpikir atau bertindak. Adapun landasan konseptual dalam kurikulum 2013 yaitu (1) Relevansi pendidikan (link and match), (2) Kurikulum berbasis kompetensidan karakter, (3) Pembelajaran kontekstual (constextual teaching and learning), (4) Pembelajaran aktif (student active learning), dan (5) Penilaian yang valid, utuh dan menyeluruh 3. Tujuan pengembangan kurikulum 2013 Menurut Mulyasa (2013:65), pengembangan kurikulum 2013 difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemostrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual. Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan kompetensi dan karakter yang akan dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya. Jadi tujuan pengembangan kurikulum 2013 berbasis kompetensi, yaitu penetapan kompetensi yang. akan. dicapai,. pengembangan. strategi. untuk. mencapai. kompetensi, dan evaluasi. Kompetensi yang ingin dicapai merupakan pernyataan tujuan (goal statement) yang hendak diperoleh peserta.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. didik, menggambarkan hasil belajar (learning outcomes) pada aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap (Mulyasa, 2013: 69). Selain itu tujuan pengembangan kurikulum 2013 adalah untuk mendorong peserta didik atau siswa mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, menalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang diperoleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pembelajaran. Menurut Fadlillah (2014:25) tujuan kurikulum 2013, yaitu: (a) Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skill dan soft skill; (b) Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif. (c) Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan administrasi mengajar; (d) Meningkatkan peran serta pemerintahan pusat dan daerah serta warga masyarakat secara seimbang; (e) Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai. 4. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem pendidikan Indonesia, yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum 2006 (KTSP). Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan atau pergantian kurikulum dari masa ke masa disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. dicegah. Setiap kurikulum yang berlaku di Indonesia dari periode sebelum tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006, tentu saja memiliki beberapa perbedaan dalam sistem yang diterapkan. Perbedaan sistem yang terjadi tersebut bisa merupakan kelebihan maupun kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kekurangan dan kelebihan tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip, metode, maupun model pengembangan kurikulum. Kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 yang mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk Pemerintah, maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Hal penting dari perubahan atau penyempurnaan kurikulum tersebut, yaitu keunggulan dan kekurangan. Keunggulan dan kekurangan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut (Kurniasih & Sani, 2014: 40-42) a. Keunggulan Kurikulum 1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah 2) Adanya penilaian dari semua aspek 3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti 4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan 5) Kompetensi. yang. dimaksud. menggambarkan. secara. holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 6) Kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan. seperti. pendidikan. karakter,. metodologi. pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan. 7) Sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. 8) Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi seperti sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara proporsional. 9) Mengharuskan adanya remediasi secara berkala 10) Tidak memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci 11) Sifat pembelajaran sangat kontekstual 12) Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal. 13) Buku, dan kelengkapan dokumen lengkap sehingga memicu. dan. memacu. guru. untuk. membaca. dan. menerapkan budaya literasi. b. Kelemahan Kurikulum 2013 1) Banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum 2013, guru tidak perlu menjelaskan materi kepada peserta didik di kelas 2) Banyak guru yang belum siap dengan kurikulum 2013 karena kurikulum 2013 menuntut guru lebih kreatif.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 3) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan saintifik 4) Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP 5) Banyak guru yang tidak menguasai penilaian auntetik 6) Tugas menganalisis SKL, KI, KD, Buku Siswa dan Buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyak guru yang hanya menjadi plagiat 7) Guru tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan. kurikulum. 2013,. karena. pemerintah. cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama 8) Terlalu banyak materi yang harus dikuasai peserta didik sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang diampunya. 9) Beban belajar peserta didik dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama. 5. Struktur Kurikulum SMK Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimaksudkan untuk memberikan kemampuan bekerja sesuai dengan keahlian tertentu. Menurut Permen No. 22 Tahun 2006, menjelaskan bahwa Sekolah Menengah Kejururan (SMK) memiliki tiga kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok normatif, kelompok.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. adaptif, dan kelompok produktif yang ditempuh dalam periode belajar selama 3 tahun (kelas X, XI, XII). Kelompok normatif merupakan kompetensi yang mengarahkan peserta didik sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kelompok normatif meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif merupakan kompetensi agar peserta dapat beradaptasi dan mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, budaya dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan perkembangan dunia kerja sesuai keahlian. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris,. Matematika,. IPA,. IPS,. Keterampilan. Komputer,. Pengelolaan informasi dan Kewirausahaan. Kelompok produktif merupakan kompetensi agar peserta didik dapat melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai dengan program keahlian. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Keahlian dan Kompetensi Keahlian. SMK mempunyai kekhususan yang terletak pada mata pelajaran produktif. Seperti halnya mata pelajaran lain, standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) pada mata pelajaran produktif perlu dikaji..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, maka struktur kurikulum. dapat. disimpulkan. sebagai. pengorganisasian. kompetensi inti, kompetensi dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Mata pelajaran akuntansi termasuk dalam muatan peminatan kejuruan dalam kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan serta termasuk kelompok produktif. Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut (Sanjaya, 2006:67).

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah) Program/Pendidikan dan Latihan I. Program Normatif. II. Program Adaptif. III. Program Produktif. 1. Pendidikan SosialBudaya dan Kewarganegaraan 2. Pendidikan Agama 3. Olahraga dan Kesehatan 4. Bahasa Indonesia 1. Bahasa Inggris 2. Matematika 3. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi *) 4. Kewirausahaan **) 5. .....**) 1. .........................***) 2. .........................***) 3. ........................***) Jumlah. Alokasi Waktu 216 144 216 144 Sesuai Program Keahlian. Sesuai Program Keahlian. Penjelasan: a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program Keahlian b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata pendidikan dan latihan c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif disesuaikan dengan karakteristik program keahlian. d. Satu unit satuan waktu yang trecantum dalam alokasi waktu adalah 60 menit. e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, XII dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun. g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh daerah/ sekolah seusia dengan kebutuhan dan kesiapan dar=erah/ sekolah sebagai ekstrakurikuler. h. Kegiatan yang mendorong/ mendukung pembiasaan diatur dan dilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. B. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill) 1. Pengertian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Menurut Hatta (2016: 92), keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher. order. thinking. skill). adalah. peningkatan. kemampuan. pemahaman dan penguasaan peserta didik atas materi pembelajaran yang sudah didapat agar dapat berpikir secara kritis (critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu memecahkan masalah (problem solving), dan mampu membuat keputusan (making decision). Menurut Gunawan (2012:171) keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir yang bukan hanya sekedar mengingat dan menghafal, melainkan berpikir pada tingkat yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan penguasaan peserta didik dalam menelaah informasi secara kritis dan kreatif untuk mampu memecahkan masalah dan membuat keputusan. Secara umum, terdapat beberapa aspek yang menunjukkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang yaitu keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, serta memecahkan masalah. Berpikir kritis dan kreatif digunakan dalam upaya memecahkan masalah. Keterampilan untuk memecahkan masalah yang dimiliki oleh seseorang.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. dapat ditunjukkan melalui beberapa indikator, misalnya mampu mengidentifikasi masalah, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bekerja secara teliti dan mampu mengevaluasi keputusan. Keterampilan untuk berpikir tingkat tinggi tidak muncul begitu saja, tetapi harus diperoleh melalui latihan-latihan. Berpikir tingkat tinggi terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang tersimpan dalam memori saling terhubungkan atau menata kembali dan memperluas informasi ini untuk mencapai tujuan atau menemukan jawaban yang mungkin dalam situasi membingungkan. 2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi Berbicara mengenai berpikir tingkat tinggi,Taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi.Benjamin S. Bloom membagi taksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yaitu (1) pengetahuan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3) penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis (synthesis), dan (6) evaluasi (evaluation). Tingkat pemahaman peserta didik dianggap berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1) pengetahuan atau mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6) evaluasi (dalam Sani, 2016:102). Setelah digunakan cukup lama untuk membuat rancangan instruksional dalam dunia pendidikan, Anderson dan Krathwohl (dalam Sani, 2016: 103-104) menelaah kembali Taksonomi Bloom dan melakukan revisi sebagai berikut:.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom Tingkatan. Taksonomi Bloom Anderson dan Krathwohl (1956) (2000) CI Pengetahuan Mengingat C2 Pemahaman Memahami C3 Aplikasi Menerapkan C4 Analisis Menganalisis C5 Sintesis Mengevaluasi C6 Evaluasi Mencipta Catatan: pada Taksonomi Bloom yang direvisi menggunakan kata kerja. Secara hirarkis revisi Taksonomi Bloom dapat digambarkan sebagai berikut:. Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif menurut Anderson dan Krathwohl (Sani, 2016: 104) Revisi taksonomi yang dilakukan oleh Anderson dan Krathwohl mendeskripsikan perbedaan antara proses kognitif dengan dimensi pengetahuan yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan. prosedural,. dan. pengetahuan. metakognitif. (Sani,. 2016:104). Revisi taksonomi tersebut memberikan gambaran bahwa yang termasuk dalam indikator keterampilan berpikir tingkat rendah.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. yaitu mengingat, memahami, dan mengaplikasikan, sedangkan yang termasuk dalam indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Hal tersebut sesuai dengan dimensi proses kognitif yang semakin meningkat dari mengingat sampai mencipta. 3. Kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat Tinggi Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat tiga dimensi kognitif pada Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl yang masuk dalam indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS), yaitu: menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif dalam ranah yang sama yakni keterampilan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan merupakan keterampilan berpikir yang berada pada tingkat rendah atau Lower Order Thinking Skill (LOTS). Masing-masing indikator akan dijelaskan satu persatu sebagai berikut (Sani, 2016:107-108): a. Mengingat Proses. mengingat. adalah. mengambil. pengetahuan. yang. dibutuhkan dari memori jangka panjang. Pada kategori ini, peserta didik hanya dituntut untuk mengingat fakta atau konsep tanpa harus memahami. atau. menerapkannya,. dan. guru. hanya. menguji. kemampuan peserta didik dalam menghafal informasi yang disampaikan atau dibaca oleh peserta didik..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. b. Memahami Memahami merupakan proses mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Pada kategori ini, peserta didik mengetahui makna fakta, konsep, atau prosedur yang dipelajari. Peserta didik dituntut untuk dapat menyatakan dan memberikan contoh tentang fakta, konsep, atau prosedur dengan kalimatnya sendiri. c. Mengaplikasikan Mengaplikasikan. merupakan. kegiatan. menerapkan. atau. menggunakan suatu metode dalam keadaan tertentu. Pada kategori ini, peserta didik dituntut untuk dapat menerapkan ide, konsep, prosedur, metode, atau teori ke dalam situasi baru secara nyata. Guru dapat menguji kemampuan peserta didik dalam kategori ini dengan menugaskan mereka untuk menerapkan ide, konsep, prosedur, metode atau teori untuk menyelesaikan permasalahan yang belum pernah diberikan sebelumnya. d. Menganalisis Menganalisis melibatkan proses pembagian materi dalam beberapa bagian-bagian kecil dan struktur keseluruhannya. Pada kategori ini, peserta didik dituntut untuk dapat menguraikan sebuah situasi. atau. permasalahan. ke. dalam. komponen-komponen. pembentuknya. Guru dapat menguji kemampuan peserta didik dalam kategori ini dengan menugaskan mereka untuk menguraikan.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. informasi. ke. dalam. beberapa. bagian,. menemukan. asumsi,. membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat. Analisis dapat dilakukan untuk mengkaji fakta, konsep, prosedur, atau pengetahuan metakognisi. e. Mengevaluasi Mengevaluasi. merupakan. proses. membuat. keputusan. berdasarkan kriteria dan standar melalui pengecekan dan kritik. Kemampuan untuk mengambil keputusan, menyatakan pendapat, atau memberi penilaian secara kuantitatif atau kualitatif berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Pada kategori ini, peserta didik ditutut untuk dapat menilai sebuah situasi, keadaan, atau pernyataan berdasarkan kriteria tertentu. f. Mencipta Proses mencipta merupakan suatu kegiatan mengembangkan ide, produk, atau metode baru dengan cara menggabungkan unsurunsur untuk membentuk fungsi secara keseluruhan dan menata kembali unsur-unsur menjadi pola atau struktur baru melalui perencanaan, pengembangan, dan produksi. Guru dapat menguji kemampuan peserta didik dalam berkreasi dengan menugaskan mereka untuk membuat sebuah cerita, peralatan, karya seni, eksperimen, dan sebagainya..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar. Proses,. Rencana. Pelaksanaan. Pembelajaran. (RPP). merupakan suatu rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan ataupun lebih. RPP berkembang dari silabus untuk lebih mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mencapai Kompetensi. Dasar.. Menurut. Kunandar. (2007:262),. rencana. pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan ini dapat mencakup persiapan tertulis maupun persiapan mental, termasuk meyakinkan peserta didik untuk mau terlibat secara penuh. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 menyatakan bahwa Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat disimpulkan sebagai rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih yang dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).Dalam praktik pendidikan, rumusan RPP yang baik dan benar pun belum tentu dapat menjamin keberhasilan pencapaian tujuan secara utuh. Oleh karena itu perlu dilakukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan. 2. Prinsip-prinsip Pengembangan RPP Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai berikut (Abdul & Chaerul, 2014:261): a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP yang disusun oleh guru harus memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada pesertadidik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP yang dibuat harus memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. e. Keterkaitan dan Keterpaduan RPP. yang disusun. harus memperhatikan. keterkaitan dan. keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun. dengan. keterpaduan. mengakomodasikan. lintas. mata. pembelajaran. pelajaran,. tematik,. lintas aspek belajar,. dan keragaman budaya. f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. 3. Komponen dan Langkah-langkah Pengembangan RPP Menurut Abdul & Chaerul (2014:262-263), komponen dan langkah-langkah penyusunan RPP adalah sebagai berikut:.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. a. Mencantumkan Identitas Identitas. meliputi:. Sekolah,. Kelas/Semester,. Standar. Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Alokasi Waktu. b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran Terdapat beberapa alasan untuk mencantumkan tujuan pembelajaran di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu: (a) agar mereka dapat melakukan pemilihan materi, metode, media, dan urutan kegiatan, (b) agar mereka memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar sehingga dapat mencapai tujuan, dan (c) membantu mereka dalam menjamin evaluasi yang benar. Guru tidak akan tahu siswanya telah mencapai sebuah tujuan kecuali menuliskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Suatu tujuan pembelajaran harus mengandung unsur Audience (A), Behavior (B), Condition (C), dan Degree (D). Audience merupakan peserta didik yang menjadi subjek tujuan pembelajaran, behavior merupakan kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan audience setelah pembelajaran. Kata kerja ini merupakan jantung dari rumusan tujuan pembelajaran dan harus terukur, condition (C) merupakan situasi pada saat tujuan tersebut diselesaikan, dan degree (D) merupakan standar yang harus dicapai oleh audience sehingga dapat dinyatakan setelah mencapai tujuan..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. c. Mencantumkan MateriPembelajaran Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran Materi dalam RPP merupakan pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam silabus. Materi pembelajaran dalam RPP harus dikembangkan secara terinci jika perlu guru dapat mengembangkannya menjadi Buku Siswa. d. Mencantumkan Model/Metode Pembelajaran Dalam Permendikbud no.65 tahun 2013 tentang Standar Proses, kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. e. Mencantumkan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Untuk mencapai satu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup, dimana masing-masing disertai alokasi yang dibutuhkan. Rangkaian kegiatan tersebut disesuaikan dengan karakteristik model yang dipilih, menggunakan sintaks yang sesuai dengan modelnya. f. Mencantumkan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka penyusunan harus menyebutkan secara jelas mengenai: 1) media,.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. 2) alat/bahan, dan 3) sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya guru memahami secara benar pengertian ketiga aspek tersebut. g. Mencantumkan Penilaian Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen dan instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian. indikator. dan. tujuan. pembelajaran.. Dalam. penyajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matriks horizontal maupun. vertikal.. mencantumkan. Dalam. teknik/jenis,. penilaian bentuk. tersebut. hendaknya. instrumen,. kunci. jawaban/rambu-rambu jawaban. 4. Karakteristik RPP yang Mengarah pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Desain pembelajaran yang dikembangkan perlu memperhatikan langkah-langkah sistematis yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Berikut adalah karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain pembelajaran HOTS (Ariyana, Pudjiastuti, Bestari, dan Zamroni, 2018: 48-50): a. Menentukan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai dengan tuntutan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai Kompetensi Dasar sesuai dengan format sebagai berikut:.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Tabel 2.3 Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan Kompetensi Dasar Pengetahuan <Nomor KD><KD Pengetahuan>. Kompetensi Dasar Keterampilan <Nomor KD><KD Keterampilan>. b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi Dasar, sesuai dengan format dibawah: Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan No Kompetensi Dasar Target KD KD Pengetahuan <KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang diamanatkan oleh KD> KD Keterampilan <KD <Target keterampilan yang diamanatkan Keterampilan> oleh KD>. c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.4. kombinasikan dimensi pengetahuan dengan proses berpikir. d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai berikut: e. Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang menjadi target dan harus dicapai peserta didik f. Menentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK g. Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk IPK agar konsep materi dapat tersampaikan secara efektif. Gradasi IPK diidentifikasi dari Lower Order Thinking Skill (LOTS) menuju Higher Order Thinking Skill (HOTS).

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. h. Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK pengayaan dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah dipenuhi oleh peserta didik Tabel 2.5 Format Perumusan IPK KD. Tingkat Kompetensi KD KD Pengetahuan Dimensi Pengetahuan: Proses Perpikir KD Keterampilan Tingkat Proses Keterampilan:. Proses Pikir dan Keterampilan. Materi dan Sub Materi. Proses Berpikir dan dimensi pengetahuan: <Gradasi dimensi proses berpikir>. Indikator Pencapaian Kompetensi IPK Penunjang: IPK Kunci: IPK Pengayaan:. Langkah Proses Keterampilan: <Gradasi dimensi Keterampilan>. IPK Penunjang: IPK Kunci: IPK Pengayaan:. i. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif, psikomotor atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain itu, tujuan pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar pendidikan. Langkah-langkah. kegiatan. pembelajaran. pembelajaran: 1) Pahami KD yang sudah dianalisis. berdasarkan. model.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. 2) Pahami. IPK. dan. materi. pembelajaran. yang. telah. dikembangkan 3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model pembelajaran, rumuskan kegiatan pendahuluan yang meliputi orientasi, motivasi, dan apersepsi 4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada: a) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) b) Karakteristik peserta didik c) Pendekatan saintifik d) 4C. (Creativity,. Critical. Thinking,. Communication,. Collaboration) e) PPK dan literasi 5). Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik individual maupun kelompok a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran b) Melakukan kegiatan tindak lanjut c) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD bersangkutan. 6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. 7) Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang mengacu pada IPK. D. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Selain pengembangan RPP, faktor lain yang perlu diperhatikan oleh pihak sekolah dalam upaya menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah kompetensi mengajar yang dimiliki oleh guru. Kompetensi mengajar guru akan tercermin melalui kegiatan pembelajaran yang terlaksana. Untuk menumbuhkan keterampilan berfikir tingkat tinggi, guru harus mampu menerapkan pendekatan, strategi, model, maupun metode pembelajaran yang mengacu pada proses kognitif dari masingmasing indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi itu sendiri. Selain itu, guru juga harus mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa serta mampu menggali potensi dan mengarahkan siswa kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi. 1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi guru dengan siswa dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan untuk mencapaitujuan pembelajaran.Menurut Nana Sudjana (1989:6),proses belajar mengajar atau pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi siswa dengan lingkungan belajar yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran, yakni keterampilan yang.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi yang bersifat edukatif antara guru dengan siswa. Kegiatan yang dilaksanakan tersebut bermuara pada satu tujuan yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pandangan lain yang relevan dengan hal tersebut adalah yang dikemukakan oleh Arifin. (2010:210),. bahwa. pelaksanaan. pembelajaran. adalah. pelaksanaan strategi-strategi yang telah dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi, pendekatan, prinsip-prinsip dari metode pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan. pembelajaran. dengan. menggunakan. strategi-strategi,. pendekatan, prinsip dan metode tertentu dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien berdasarkan perencanaan yang telah dibuat oleh guru sebelumnya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan dengan baik dan optimal sehingga tujuan-tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan optimal pula. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup (Abdul, 2014: 229-331).

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. a. Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan utnuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru melakukukan kegiatan: 1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran 2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari 3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai 4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti meliputi proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. 1) Mengamati Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi. kesempatan. peserta. didik. untuk. melakukan. pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. 2) Menanya Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak. 3) Mengumpulkan dan mengasosiasikan Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut, maka akan terkumpul sejumlah informasi.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. 4) Mengkomunikasikan hasil Dalam kegiatan ini, peserta didik akan menuliskan atau menceritakan apa yang sudah ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. c. Kegiatan Penutup Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian, refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan penutup, guru melakukan kegiatan: 1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran 2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram 3) Memberikan. umpan. balik. terhadap. proses. dan. hasil. pembelajaran 4) Merencanakan. kegiatan. tindak. lanjut. dalam. bentuk. pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling, dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik 5) Menyampaikan berikutnya.. rencana. pembelajaran. pada. pertemuan.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. 2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Menurut. Permendikbud. No.103. tahun. 2014,. pelaksanaan. pembelajaran perlu adanya prinsip untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum. Prinsip tersebut yaitu: a.. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;. b.. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;. c.. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;. d.. Pembelajaran berbasis kompetensi;. e.. Pembelajaran terpadu;. f.. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;. g.. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;. h.. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard skills dan soft skills;. i.. Pembelajaran. yang. mengutamakan. pembudayaan. dan. pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; j.. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo), membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (Tut Wuri Handayani);. k.. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. l.. Pemanfaatan. teknologi. informasi. dan. komunikasi. untuk. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan n.. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.. 3. Karakteristik Pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skill) Aktivitas pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) dapat dideskripsikan sebagai berikut (Sani, 2019: 62-70): a. Aktif dalam berpikir Dalam pembelajaran berbasis HOTS, semua siswa harus aktif dalam berpikir. Peran guru dalam proses pembelajaran berbasis HOTS tidak begitu dominan, namun lebih berperan sebagai fasilitator untuk memberi kemudahan bagi siswa dalam berpikir. Guru harus mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang dapat membuat siswa berpikir kreatif, kritis dan menyelesaikan masalah, selain itu guru juga tidak boleh terlalu banyak menjelaskan, namun lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri apa saja yang akan dipelajarinya sehingga siswa dapat menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Beberapa kondisi yang harus diterapkan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung adalah:.

Gambar

Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Krathwohl ......... 23  Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK  Struktur Kurikulum
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom  Tingkatan  Taksonomi Bloom
Tabel 2.3  Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa melakukan Perbaikan Skripsi (apabila dalam Skripsi seorang mahasiswa masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki) sesuai dengan daftar perbaikan (daftar

us I masih ada kekurangan yaitu belum mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa, membangkitkan minat siswa untuk belajar, tidak sesuai dengan alokasi waktu

Konversi karbohidrat dalam pati ubi gadung menjadi LA digunakan suatu katalis yaitu asam sulfat untuk mempercepat reaksi- nya seperti pada penelitian-penelitian yang

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “REAKSI ANTARA METIL SINAMAT DENGAN SENYAWA-SENYAWA NITROFENIL AMINA” belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

Namun pada prinsipnya sama yaitu semakin tinggi suhu maka waktu yang digunakan untuk pengeringan akan semakin cepat sehingga kadar air dalam bahan akan terus berkurang (Aroldo

Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengkaji penggunaan daun lamtoro dalam ransum terhadap konsumsi, kecernaan, dan pertambahan bobot badan sapi Bali jantan lepas

Untuk mengetahui besarnya pengaruh Fee Audit, Rotasi Auditor, dan Peer Review terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung... 1.4