TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENETAPAN TARIF JASA TRANSPORTASI BUS KOTA PATAS AC DI WILAYAH DKI JAKARTA DIKAITKAN DENGAN UU NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT JO PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DKI JAKARTA NO. 4 TAHUN 2009 TENTANG TARIF ANGKUTAN PENUMPANG DENGAN MOBIL
BUS UMUM
ABSTRAK
Berlakunya UU No. 5 Tahun 1999 yang berasaskan demokrasi ekonomi, menghendaki adanya suatu kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam proses produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa. Pelaku usaha harus melakukan kegiatan usahanya dengan aturan yang berlaku dan tidak melakukan kegiatan atau perjanjian yang dilarang dalam UU No. 5 Tahun 1999. Salah satu bentuk perjanjian yang dilarang dalam UU No. 5 Tahun 1999 adalah perjanjian penetapan harga. Contoh kasus perjanjian penetapan harga terjadi pada kasus Bus Patas AC di Wilayah Jakarta. Pelaku usaha dalam bidang transportasi tersebut melakukan perjanjian penetapan harga dengan menaikan tarif bus kota Patas AC di wilayah DKI Jakarta. Tujuan hukum yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pelaksanaan penetapan tarif bus kota Patas AC di wilayah DKI Jakarta dihubungkan dengan Pergub Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2009 jo UU No.5 Tahun 1999 dan upaya yang dapat dilakukan KPPU untuk membuktikan adanya perjanjian penetapan harga yang dilakukan secara diam-diam dihubungkan dengan UU No. 5 Tahun 1999.
Penelitian ini bersifat deksriptif analitis, untuk menggambarkan permasalahan yang ada dan menghubungkan antara kenyataan dengan peraturan yang berlaku secara menyeluruh dalam menganalisis berlakunya Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 4 Tahun 2009 dan UU No. 5 Tahun 1999. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu metode pendekatan yang menekankan pada norma hukum dan menelaah pada kaidah-kaidah hukum yang berlaku di masyarakat.