• Tidak ada hasil yang ditemukan

13. Rencana Tindak Lanjut

N/A
N/A
JEJA

Academic year: 2022

Membagikan "13. Rencana Tindak Lanjut"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

RENCANA TINDAK LANJUT (SPCKS – RTL)

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019

▸ Baca selengkapnya: rencana tindak lanjut refleksi pembelajaran

(2)
(3)

MODUL PELATIHAN

CALON KEPALA SEKOLAH

RENCANA TINDAK LANJUT (SPCKS - RTL)

Pengarah:

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan

Tim Penyusun:

Suharto Sisar, M.Pd. (08163250246)

Fety Marhayuni, S,Pd., M.Pd. (081226297510)

Reviewer:

Dra. Ni Wayan Suwithi, M.M. (081281547225) Prof. Dr. Udin Saud (08156109654)

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright © 2019

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(4)
(5)

RENCANA TINDAK LANJUT | v

SAMBUTAN

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Gelombang peradaban keempat yang saat ini dikenal dengan era pendidik 4.0 memaksa kita menyesuaikan seluruh kerangka sendi dan perangkat kerja pada setiap segmen kehidupan, termasuk pengelolaan sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat menuntut kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan. Inovasi menjadi kunci paling utama di era industri 4.0 yang menuntut kepala sekolah membentuk peserta didik memiliki kompetensi abad 21 yang mampu berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Peserta didik yang berkualitas merupakan keluaran (output) dari sistem persekolahan yang baik.

Kepala sekolah menjadi aktor utama yang mengelola masukan (input), proses, dan keluaran (output) dengan berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Salah satu kebijakan prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah peningkatan kompetensi kepala sekolah yang mampu berpikir visioner dalam memimpin dan mengelola sekolahnya. Target utamanya adalah membangun tata kelola dan budaya mutu di sekolah yang berdaya saing tinggi.

Kepemimpinan abad 21 bagi kepala sekolah dapat dilakukan dengan beberapa strategi. Pertama, kepala sekolah harus mampu melihat peluang dan potensi yang ada dengan mengidentifikasi masalah di sekolahnya sebagai dasar pengembangan sekolah. Yang terpenting bagi kepala sekolah adalah pelibatan secara aktif pemangku kepentingan (stakeholders) sekolah yaitu guru, tenaga kependidikan, peserta didik dan orangtua serta pihak terkait di luar sekolah untuk menyelesaikan persoalan sekolah. Kedua, kepala sekolah dalam perannya sebagai supervisor harus mampu berperan sebagai pemimpin instruksional dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran abad 21 sesuai dengan konsep pendekatan

(6)

vi | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Ketiga, kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan abad 21 harus mampu mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan di sekolah baik guru, tenaga kependidikan, maupun orangtua untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan yang dinamis sesuai dengan perkembangan industry 4.0. Keempat, kepala sekolah harus memberikan dukungan semangat dan penghargaan kepada guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang telah mencapai hasil atas prestasi, inovasi, dan pencapaian lain yang membanggakan.

Modul ini berisi panduan sekaligus salah satu referensi yang dapat digunakan untuk memandu kepala sekolah dalam pengembangan kompetensi dan profesinya pada pelaksanaan pelatihan penguatan kepala sekolah sebagai salah satu syarat untuk menduduki jabatan kepala sekolah. Saya mengapresiasi upaya semua pihak sehingga modul pelatihan penguatan kepala sekolah ini dapat terselesaikan.

Modul ini terbuka untuk mendapatkan koreksi dan masukan-masukan konstruktif sebagai penyempurnaan di masa yang akan datang.

Saya mengucapkan terima kasih atas segala kontribusi yang telah didedikasikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Semoga modul ini memberikan nilai tambah dan manfaat bagi semua pihak yang terkait dalam pengelolaan pendidikan di tanah air.

Jakarta, April 2019 Direktur Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Supriano, M.Ed.

NIP. 19620816 1991031001

(7)

RENCANA TINDAK LANJUT | vii

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ... v

DAFTAR ISI ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii

PENDAHULUAN ... viii

RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING (OJL) .. 3

PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN (RTK) ... 7

PETUNJUK PENYUSUNAN ... 13

JADWAL RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)... 13

FORMAT LAPORAN... 19

A. BAGIAN AWAL ... 19

B. BAGIAN ISI ... 20

C. BAGIAN AKHIR ... 21

PENULISAN LAPORAN ... 23

A. PENULISAN UMUM (BAGIAN AWAL) ... 23

B. PENULISAN BAGIAN ISI ... 25

C. PENULISAN BAGIAN AKHIR ... 38

D. BAGIAN LAMPIRAN DARI LAPORAN ... 39

(8)

viii | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Format Halaman Sampul/Cover ... 41

Lampiran 2. Contoh Format Halaman Pengesahan ... 42

Lampiran 3. Contoh Format Kata Pengantar ... 43

Lampiran 4. Contoh Format Daftar Isi ... 45

Lampiran 5. Contoh Format Daftar Tabel ... 48

Lampiran 6. Contoh format Daftar Grafik ... 49

Lampiran 7. Contoh Format Daftar Lampiran ... 50

Lampiran 8. Rambu Penulisan Matrik RTK ... 53

Lampiran 9. Contoh Instrumen Monev Keterlaksanaan Program .... 63

Lampiran 10. Contoh Instrumen Peningkatan Kompetensi CKS ... 64

Lampiran 11. Matrik Kajian 9 aspek manajerial ... 69

Lampiran 12. FORMAT KAJIAN RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS) DI SD/SMP/SMK/SMK*) ... 70

Lampiran 13. FORMAT KAJIAN PENGELOLAAN KURIKULUM DI SD/SMP/SMK/SMK*) ... 71

Lampiran 14. FORMAT KAJIAN PENGELOLAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI SD/SMP/SMK/SMK*) . 72 Lampiran 15. FORMAT KAJIAN SARANA DAN PRASARANA DI SD/SMP/SMK/SMK*) ... 73

Lampiran 16. FORMAT KAJIAN PENGELOLAAN PESERTA DIDIK DI SD/SMP/SMK/SMK*) ... 74

Lampiran 17. FORMAT KAJIAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SD/SMP/SMK/SMK*) ... 75

Lampiran 18. FORMAT KAJIAN PENGELOLAAN TENAGA ADMINSTRASI SEKOLAH DI SD/SMP/SMK/SMK*) . 76 Lampiran 19. FORMAT KAJIAN MONITORING DAN EVALUASI SEKOLAH DI SD/SMP/SMK/SMK*) ... 77

(9)

RENCANA TINDAK LANJUT | ix

DAFTAR CONTOH

Contoh 1. Jadwal RTL ... 81

Contoh 2. RTK Diklat Calon Kepala Sekolah 2019 ... 82

Contoh 3. RTK ... 90

Contoh 4. Jadwal RTL Untuk Pemaparan MT ... 91

(10)

x | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

(11)

RENCANA TINDAK LANJUT | 1

PENDAHULUAN

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah merupakan bagian dari Program Penyiapan Calon Kepala Sekolah (PPCKS) yang dilaksanakan setelah kegiatan seleksi akademik selesai. Grand desain PPCKS dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kemdikbud yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyiapkan calon kepala sekolah di Indonesia.

Rangkaian kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah Tugas Akhir (TA) meliputi beberapa tahap yaitu tahap In Service learning 1, On the Job Learning, dan In Service learning 2. Pada tahap On the Job Learning peserta melakukan magang di sekolah dengan maksud untuk belajar kepada Kepala Sekolah yang kemudian hasil magang diwujudkan dalam bentuk Laporan. Hasil laporan tersebut akan dipaparkan pada tahap In Service Learning 2.

Laporan On the Job Learning (OJL) merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta dalam rangka menyelesaikan rangkaian diklat calon kepala sekolah. Panduan ini disusun oleh Tim Penyusun laporan On the Job Learning (OJL) yang diterbitkan dengan tujuan untuk dapat menjadi pedoman dan petunjuk bagi calon Kepala Sekolah dalam menyelesaikan laporan.

(12)

2 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

(13)

RENCANA TINDAK LANJUT | 3

RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING (OJL)

1. On-the Job Learning (OJL) adalah pembelajaran di lapangan dalam situasi pekerjaan yang nyata. Dilakukan di 2 (dua) sekolah, yakni di sekolah sendiri dan di sekolah lain. Pelaksanaan OJL di sekolah sendiri setara dengan 150 JP dan pelaksanaan OJL di sekolah lain setara dengan 50 JP.

2. On-the Job Learning (OJL) menggunakan metode experiential learning.

3. Penugasan peserta diklat sebagai calon kepala sekolah magang di sekolah sendiri dan di sekolah lain ditetapkan dan dikeluarkan oleh Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota melalui surat tugas melaksanakan OJL. Surat tugas harus sudah dikeluarkan oleh Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor wilayah kementerian agama/kantor kementerian agama kabupaten/kota sebelum peserta menyelesaikan diklat In-Service Learning 1 dan dikirimkan ke sekolah sendiri dan ke sekolah lain tempat peserta akan ditugaskan untuk magang.

4. Program OJL terdiri dari: a) Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan, b) Supervisi Guru Junior dan Supervisi Tendik, c) Penyusunan perangkat pembelajaran (RPP yang dilengkapi bahan ajar dan instrumen penilaian), d) Pengkajian 9 aspek manajerial, dan e) Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK dan f) Penyusunan portofolio serta materi presentasi hasil OJL.

5. Sebelum melaksanakan program OJL, ada beberapa hal yang harus Saudara lakukan, antara lain: koordinasi dengan kepada sekolah mentor untuk menyampaikan hasil IN-1, kegiatan OJL, dan waktu pelaksanaan OJL; membangun tim kerja dengan cara mempengaruhi, menggerakkan dan memberdayakan teman sejawat di sekolah sendiri sebagai sarana untuk mempermudah pelaksanaan OJL; menyiapkan bahan/format pelaksanaan OJL

(14)

4 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

misalnya format kajian, instrumen supervisi akademik, instrumen monev RTK, dan sebagainya.

6. Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK) adalah penjabaran rencana pengembangan sekolah secara operasional yang di dalamnya memuat tindakan-tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam menjalankan program/ kegiatan untuk peningkatan kinerja sekolah. RTK disusun sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja sekolah/ madrasah. Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK). Tindakan kepemimpinan yang dilakukan calon kepala sekolah hendaknya mencerminkan nilai-nilai spiritual, kewirausahaan dan kepemimpinan pembelajaran. Pelaksanaan RTK dilakukan minimal 2 siklus. Untuk lebih memahami penyusunan RTK, silahkan baca petunjuk penyusunan RTK dan contoh RTK.

7. Supervisi guru junior dan supervisi tendik dilakukan untuk menerapkan keterampilan konseptual, teknikal dan interpersonal dalam melaksanakan supervisi akademik di sekolah. Kegiatan ini meliputi perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut supervisi.

Supervisi dilakukan minimal pada satu orang guru dan satu orang tendik dengan dua kali pelaksanaan supervisi.

8. Penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan untuk satu kompetensi dasar pada satu mata pelajaran yang diampu atau satu subtema untuk guru SD. Penyusunan perangkat pembelajaran meliputi penyusunan RPP dilengkapi bahan ajar dan instrumen penilaiannya.

9. Pengkajian 9 aspek manajerial dilakukan untuk menyiapkan calon kepala sekolah memahami berbagai kegiatan pengelolaan/manajerial di sekolah, yang mencakup a) Penyusunan Rencana Kerja Sekolah; b) Pengelolaan Kurikulum;

c) Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; d) Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah; e) Pengelolaan Peserta Didik; f) Pengelolaan Keuangan Sekolah; g) Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah; h) Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran; i) Monitoring dan Evaluasi. Pengkajian minimal mencakup aspek kondisi ideal, kondisi nyata yang terjadi di

(15)

RENCANA TINDAK LANJUT | 5 sekolah kemudian menemukan kesenjangan dan mencari alternatif solusi pemecahannya. Pengkajian dilakukan di sekolah sendiri dan di sekolah lain. Aspek/ komponen yang harus dikaji telah tersedia pada format pengkajian yang telah disiapkan. Setelah melakukan pengkajian, setiap matriks kajian harus ditanda-tangani oleh Saudara sendiri (di sebelah kanan bawah) dan oleh kepala sekolah (di sebelah kiri bawah).

10. Upaya peningkatan kompetensi berbasis AKPK di sekolah lain adalah kegiatan calon kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensinya berdasarkan kebutuhan individu dengan belajar dari kepala sekolah mentor. Saudara memilih salah satu dari kompetensi pada AKPK yang paling rendah, kemudian berupaya untuk meningkatkan kompetensi tersebut dengan belajar dari kepala sekolah mentor di sekolah lain. Belajar dapat melalui wawancara, studi dokumentasi, observasi kegiatan yang dilakukan kepala sekolah mentor. Jika Saudara menemui kendala untuk meningkatkan kompetensi yang paling rendah, misalnya karena kepala sekolah mentor ke-2 tidak mahir di bidang tersebut, Saudara dapat memilih kompetensi lainnya yang juga rendah. Jika masih menemui kendala juga, Saudara dapat mempelajari keunggulan sekolah tersebut di bidang apapun (alternatif terakhir).

11. Penyusunan portofolio sebagai laporan hasil OJL dilengkapi bahan presentasi. Presentasi dilakukan melalui penyajian lisan dan menggunakan alat bantu komputer/PC dengan program aplikasi Power Point selama minimal 30 menit per peserta dan dilaksanakan pada saat diklat In- Service Learning 2. Laporan ditulis pada kertas HVS A4 70 gram

a. Cover laporan warna biru kemdikbud (hardcover)

b. Judul Laporan: LAPORAN HASIL ON THE JOB LEARNING 12. Laporan disahkan oleh pejabat Dinas Pendidikan/BKD misalnya

Kabid dan Kasi terkait. Untuk calon kepala sekolah SD dapat juga disahkan oleh Kepala UPTD.

13. Pada akhir kegiatan On-the Job Learning (OJL) kepala sekolah mentor memberikan penilaian sikap kepada peserta diklat yang

(16)

6 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

melaksanakan OJL di sekolahnya. Hasil penilaian disampaikan dalam amplop tertutup dan diserahkan kepada lembaga penyelenggara diklat pada saat diklat In-Service Learning 2.

Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah mentor dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis penilaian. Penilaian pelaksanaan program OJL juga dilakukan oleh Master Trainer.

(17)

RENCANA TINDAK LANJUT | 7

PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN (RTK)

A. Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK) adalah penjabaran rencana pengembangan sekolah secara operasional yang di dalamnya memuat tindakan-tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam menjalankan program/ kegiatan untuk peningkatan kinerja sekolah.

B. Tindakan-tindakan kepemimpinan yang dilakukan calon kepala sekolah hendaknya mencerminkan nilai-nilai spiritual, kewirausahaan dan kepemimpinan pembelajaran. Tujuan penyusunan RTK yaitu 1) peningkatan kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan calon kepala sekolah, dan 2) peningkatan kinerja sekolah.

C. Sebelum menyusun RTK, Saudara harus menentukan standar mana yang akan dikembangkan. Silahkan pilih salah satu dari 4 SNP (Isi, Proses, SKL dan penilaian). Pilihlah standar yang prioritas untuk dikembangkan dengan pertimbangan:

a. Sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah;

b. Program/ kegiatan tersebut memang sangat dibutuhkan sekolah (diketahui dari hasil EDS atau program prioritas sekolah (tahun 1 atau terdekat)); dan

c. Program/ kegiatan tersebut realistis untuk dilaksanakan dengan alokasi waktu 40 jpl dan sumber daya yang ada.

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN RTK A. Identitas diri (nama, unit kerja, kabupaten/kota) B. Judul

1. Judul hendaknya singkat, padat, dan jelas dan berupa kalimat pernyataan

2. Judul memuat dua aspek yaitu :

a. Aspek di sekolah yang akan ditingkatkan;

(18)

8 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

b. aspek tindakan (berupa metode, teknik atau yang sejenisnya) yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja sekolah.

Contoh: Peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis TIK melalui IHT pembuatan power point.

C. Tujuan adalah pernyataan tentang kompetensi yang hendak dicapai (pengetahuan, keterampilan, dan (‘sikap/bila memungkinkan’) setelah calon kepala sekolah/ madrasah melaksanakan tindakannya. Tujuan pada RTK ini terdiri dari dua yaitu tujuan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah (kepribadian, sosial dan kewirausahaan), serta tujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah (perbaikan/ peningkatan salah satu dari 4 SNP (isi, proses, SKL dan penilaian).

Contoh:

Untuk meningkatkan kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan calon kepala sekolah (tujuan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah).

Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran berbasis TIK khususnya power point.

(tujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah-standar proses).

D. Indikator keberhasilan adalah penanda pencapaian kompetensi yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur.

Syarat Perumusan Indikator

1) Dirumuskan dalam kalimat pernyataan

2) Dirumuskan secara operasional (dapat diukur, dapat diobservasi).

Di dalam perumusan indikator keberhasilan, calon kepala sekolah merumuskan dua jenis indikator keberhasilan yaitu indikator keberhasilan yang merupakan penanda pencapaian kompetensi

(19)

RENCANA TINDAK LANJUT | 9 calon kepala sekolah, dan indikator keberhasilan yang merupakan penanda pencapaian peningkatan kinerja sekolah.

Contoh:

Indikator keberhasilan untuk calon kepala sekolah:

Calon Kepala Sekolah memiliki kemampuan dalam mengawal terlaksananya IHT secara baik dengan menunjukkan penerapan nilai spiritual, jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan pembelajaran dalam setiap tindakan yang dilakukan.

Indikator keberhasilan peningkatan kinerja sekolah:

Guru memiliki kemampuan untuk:

✓ mendefinisikan konsep media pembelajaran berbasis TIK

✓ menjelaskan kelebihan media pembelajaran berbasis TIK

✓ menjelaskan cara membuat power ponit

✓ membuat power point

✓ menggunakan power point dalam pembelajaran

E. Program kegiatan adalah nama program tindakan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja sekolah.

Contoh: IHT Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK F. Skenario/Langkah-Langkah Kegiatan adalah uraian tahapan/

langkah pelaksanaan program seperti yang tertulis pada poin. 5.

Langkah-langkah tersebut dapat dikategorikan menjadi: Persiapan, Pelaksanaan, Monitoring & Evaluasi, Refleksi, dan Tindak lanjut.

Langkah-langkah ini harus mencerminkan penerapan nilai-nilai spiritual, kewirausahaan dan kepemimpinan pembelajaran.

(20)

10 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH Contoh:

1. Persiapan

a. Menyusun program perencanaan tindakan: kegiatan yang akan dilakukan, waktu kegiatan, personil yang terlibat, dan sejenisnya.

b. Menyiapkan materi-materi dan panduan yang akan digunakan dalam IHT.

c. Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan teman sejawat yang akan membantu pelaksanaan pelatihan.

d. dan sebagainya.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Mengawal pelaksanaan IHT dengan sepenuh hati.

b. Memfasilitasi brainstorming dan apersepsi pentingnya penggunaan TIK dalam pembelajaran

c. Memfasilitasi pembelajaran membuat power point dengan sabar.

d. Memberikan kesempatan guru untuk menciptakan power point pembelajaran dengan gayanya (kreatifitas, inovasi) e. Memberikan pendampingan kepada guru-guru, jika perlu

memberikan pembimbingan tambahan di luar IHT (layanan, kerja keras, pantang menyerah)

f. Menindaklanjuti IHT dengan cara melakukan observasi ketika guru menggunakan power point dalam pembelajaran (kepemimpinan pembelajaran) dan sebagainya

3. Monitoring & Evaluasi

Monitoring adalah pemantauan rutin terhadap pelaksanaan kegiatan program untuk mengetahui perkembangan dan mengidentifikasi apakah kegiatan dijalankan sesuai perencanaan atau tidak. Jika terjadi pelaksanaan yang tidak sesuai dengan perencanaan, segera diatasi supaya tidak terjadi kesalahan yang lebih fatal. Monitoring umumnya dilakukan ketika proses sedang berlangsung.

Evaluasi adalah penilaian terhadap pencapaian indikator keberhasilan. Evaluasi umumnya dilakukan ketika kegiatan

(21)

RENCANA TINDAK LANJUT | 11 hampir atau telah selesai. Hasil evaluasi digunakan untuk pengambilan keputusan.

Di dalam bagian monev ini, calon kepala sekolah menuliskan apa saja yang dimonev dan bagaimana melakukan monev.

Instrumen monitoring dan evaluasi disusun oleh calon kepala sekolah berdasarkan indikator keberhasilan pada matriks RTK. Instrumen yang telah disusun dibagikan kepada responden, seperti kepala sekolah, guru, tenaga administrasi ataupun sisa.

4. Refleksi

1. Merenungi dan mencermati setiap tahapan yang telah dilakukan.

2. Mencermati hasil monev dari kepala sekolah, guru senior, tenaga administrasi ataupun peserta didik, khususnya hal-hal yang masih kurang.

3. Menganalisis hasil yang telah dan belum dicapai tersebut dengan proses tindakan yang telah dilakukan, kemudian membuat rekomendasi untuk ditindak lanjuti pada siklus kedua.

5. Sumberdaya

Meliputi sumber daya manusia dan sarana prasarana yang diberdayakan untuk mendukung tindakan agar tujuan dapat tercapai.

Contoh:

Sumber daya manusia: pakar supervisi akademik, guru senior, teman sejawat, peserta didik, dan lain sebagainya.

Sarana prasarana: buku, internet, komputer, perangkat supervisi akademik dan lain sebagainya.

6. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan data/ informasi tentang perencanaan, pelaksanaan, dan hasil

(22)

12 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

program/ tindakan sebagai bahan masukan tentang keberhasilan dan ketidakberhasilan program/ tindakan.

Contoh: metode wawancara, studi dokumentasi, observasi, dan lain-lain.

7. Nilai-nilai Kepemimpinan:

Tuliskan nilai-nilai kepemimpinan spiritual, kewirausahaan dan kepemimpinan pembelajaran yang diterapkan pada langkah- langkah pelaksanaan program.

Nilai spiritual, misalnya visioner, yakin, cinta altruistik (saling menghargai, melayani, memaafkan, mementingkan kepentingan orang lain dari diri sendiri, merasa bahagia jika melihat orang lain bahagia, dll).

Nilai kewirausahaan, misalnya pantang menyerah, kerja keras, kreativitas dan inovatif.

Nilai kepemimpinan pembelajaran, misalnya peduli/ fokus pada pembelajaran, terlibat aktif pada pengelolaan kurikulum, pengembangan guru, dan lain-lain

(23)

RENCANA TINDAK LANJUT | 13

PETUNJUK PENYUSUNAN

JADWAL RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

Untuk menyusun jadwal RTL dengan tepat, Saudara harus memahami terlebih dahulu rambu-rambu umum OJL, semua tugas yang akan dilakukan pada saat OJL dan alokasi waktunya. Sesuaikan penugasan tersebut dengan kalender akademik sekolah dan waktu luang Saudara. Kegiatan OJL ini bersifat fleksibel dalam pelaksanaannya dengan harapan tidak mengganggu tugas Saudara di sekolah/ madrasah.

Penyusunan RTL meliputi:

A. Identitas diri

Silahkan ditulis nama dan instansi Saudara.

B. Kegiatan

Jenis kegiatan telah ditentukan dengan rincian sebagai berikut:

1. Sosialisasi hasil Diklat dan membangun tim kerja 2. Pelaksanaan RTK

3. Supervisi guru Junior dan Supervisi Tendik 4. Penyusunan perangkat pembelajaran 5. Pengkajian 9 aspek manajerial:

a. Kajian manajerial di sekolah-sendiri b. Kajian manajerial di sekolah-magang 2 6. Upaya peningkatan AKPK di sekolah magang-2 7. Penyusunan draft laporan/portofolio

8. Finalisasi laporan/portofolio 9. Penyusunan bahan presentasi 10. Pengesahan laporan

11. In-Service Learning 2

(24)

14 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH C. Jadwal

Dari serangkaian kegiatan OJL di atas, Saudara harus menyusun jadwal setiap kegiatan. Pelaksanaan OJL dilakukan selama 200 jpl atau setara 3 (tiga) bulan.

Adapun rincian alokasi waktu untuk tagihan OJL sebagai berikut:

No Kegiatan dan Jenis Tagihan pada OJL

Alokasi waktu (JP) Sekolah

Bertugas

Sekolah

Lain Jumlah 1. Rencana Tindak

Kepemimpinan

40 - 40

2. Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan

20 - 20

3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

40 - 40

4. Kajian Manajerial 4.1 Penyusunan

Rencana Kerja Sekolah

8 4 12

4.2 Pengelolaan Kurikulum

8 4 12

4.3 Pengelolaan

Pendidik dan Tenaga Kependidikan

4 2 6

4.4 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah

4 2 6

4.5 Pengelolaan Peserta Didik

4 2 6

(25)

RENCANA TINDAK LANJUT | 15 No Kegiatan dan Jenis

Tagihan pada OJL

Alokasi waktu (JP) Sekolah

Bertugas

Sekolah

Lain Jumlah 4.6 Pengelolaan

Keuangan Sekolah

4 2 6

4.7 Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah

4 2 6

4.8 Pemanfaatan TIK dalam Peningkatan Kualitas

Pembelajaran

2 1 3

4.9 Monitoring dan Evaluasi

2 1 3

5 Upaya peningkatan kompetensi di sekolah magang berdasarkan hasil AKPK

- 20 20

6 Penyusunan Laporan OJL 10 10 20

Jumlah 150 50 200

Pelaksanaan OJL dilaksanakan secara fleksibel karena tidak dapat ditentukan berapa jam seorang calon kepala sekolah/

madrasah harus melakukan kegiatan OJL setiap harinya.

Saudara disilahkan menyesuaikan pelaksanaan OJL dengan jam mengajar, tugas tambahan, waktu luang dan kalender akademik sekolah. Namun, jika dirata-ratakan untuk 200 jp / 72 hari efektif = 2-3 jp per hari.

D. Keterangan

Kolom keterangan diisi dengan kegiatan pendampingan 1 dan 2 OJL serta In-Service Learning 2 calon kepala sekolah/

(26)

16 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

madrasah. Sementara waktu pendampingan ditulis pada kolom jadwal. Lihat cara penulisan pada tabel di atas.

E. Pengesahan Jadwal

Setelah menyusun jadwal, Saudara harus melakukan hal-hal berikut:

1. menulis tempat dan tanggal disusunnya jadwal

2. Menanda-tangani jadwal berikut nama dan NIP Saudara.

3. Meminta persetujuan MT, kemudian meminta tanda-tangan beliau.

4. Meminta tanda-tangan kepala sekolah mentor di sekolah sendiri berikut cap sekolah.

Saudara telah mengetahui berbagai pertimbangan untuk menyusun jadwal. Selanjutnya silahkan susun jadwal kegiatan untuk setiap tagihan dengan contoh format sebagai berikut:

(27)

RENCANA TINDAK LANJUT | 17 CONTOH JADWAL RTL HASIL DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2019

NAMA :

ASAL SEKOLAH :

NO KEGIATAN JAN FEB MARET Apl (4m) KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Sosialisasi hasil Diklat dan membangun

tim kerja

Pendampingan 1

2 Pelaksanaan RTK

3 Supervisi guru Junior dan Supervisi

Tendik

4 Penyusunan perangkat pembelajaran

19-

21

5 1 Kajian manajerial di sekolah-

sendiri

Pendampingan 2 2 Kajian manajerial di sekolah-

magang 2

6 Upaya peningkatan AKPK di sekolah

magang-2

7 Penyusunan draft laporan/portofolio

19-

21

8 Finalisasi laporan/portofolio

9 Penyusunan bahan presentasi

10

Pengesahan laporan oleh Kadis P dan

K In-2

11 In-Service Learning-2 9-11

Mengetahui

(28)

18 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

Pegajar Diklat Kepala Sekolah Calon Kepala Sekolah

(29)

RENCANA TINDAK LANJUT | 19

FORMAT LAPORAN

Laporan OJL terbagi dalam tiga bagian yaitu: (a) awal; (b) isi; dan (c) akhir.

A.

BAGIAN AWAL

Bagian Awal terdiri atas:

1. Halaman Sampul/cover;

2. Halaman Pengesahan;

3. Kata Pengantar;

4. Daftar Isi;

5. Daftar Tabel (jika diperlukan);

6. Daftar Gambar (jika diperlukan);

7. Daftar Lampiran (jika diperlukan) Keterangan:

1. Halaman Sampul/cover

Halaman sampul sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari laporan. Halaman sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda (ambigu) kepada pembaca yang berupa judul, identitas penulis, nip,unit kerja/institusi. Adapun ketentuan penulisan halaman sampul/cover terdapat pada bagian II.

Contoh Halaman Sampul/cover dapat dilihat pada Lampiran 1.1 2. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan memilikifungsi untuk menjamin keabsahan laporan yang dibuktikan dengan pembubuhan tanda tangan dari Kepala Sekolah Mentor 1 dan Kepala Sekolah Mentor 2 dan diabsahkan oleh pejabat berwenang (Kepala Dinas Pendidikan Propinsi/Kab./Kota setempat, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala UPTD Kecamatan bagi peserta TK/SD).

(30)

20 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

Ketentuan mengenai penulisan halaman pengesahan dapat dilihat pada bagian II.

Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada lampiran 1.2 3. Kata Pengantar

Memuat pengantar singkat laporan, ucapan Terima Kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan.

Ketentuan mengenai penulisan Kata Pengantar dapat dilihat pada bagian II

Contoh Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada Lampiran 1.3 4. Daftar Isi

Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Daftar isi ringkas dan jelas.

Ketentuan yang menyangkut penulisan Daftar Isi dapat dilihat pada bagian II

Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 1.4 5. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran

Daftar tabel, gambar, dan lampiran digunakan untuk memuat nama tabel, gambar, dan lampiran yang termuat dalam laporan. Penulisan nama tabel, gambar, dan lampiran menggunakan huruf kapital di awal kata (title case).

Ketentuan yang menyangkut penulisan Daftar tabel, gambar, dan lampiran dapat dilihat pada bagian II.

B.

BAGIAN ISI

Bagian isi memuat seluruh laporan tugas OJL yang diuraikan dalam sejumlah bab. Pembagian bab dari pendahuluan sampai penutup telah ditentukan. Adapun ketentuan menyangkut bagian Isi dapat dilihat pada bagian II.

(31)

RENCANA TINDAK LANJUT | 21 C.

BAGIAN AKHIR

Bagian akhir terdiri dari:

1. Daftar Referensi (jika ada), 2. Lampiran.

Lampiran-Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang penulisan laporan. Lampiran yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal RTL, jurnal kegiatan OJL, lampiran kegiatan RTK, lampiran kegiatan supervisi guru junior, perangkat pembelajaran, kegiatan kajian 9 aspek manajerial, dan kegiatan peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK yang kurang di sekolah lain. Lampiran berupa tabel, gambar/foto, dan berkas lain yang diperlukan sesuai dengan jenis kegiatan.

Adapun pengelompokan lampiran disesuaikan dengan jenis tugas (kegiatan) yang lebih detail dapat dilihat pada bagian II.

(32)

22 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

(33)

RENCANA TINDAK LANJUT | 23

PENULISAN LAPORAN

A.

PENULISAN UMUM (BAGIAN AWAL)

Susunan penulisan merupakan faktor penting untuk mewujudkan laporan yang rapi dan seragam.

1. Kertas. Spesifikasi kertas yang digunakan: - Jenis : HVS - Warna : Putih polos - Berat : 80/70 gram - Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)

2. Pengetikan. Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut:

a) Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side);

b) Posisi penempatan teks pada tepi kertas: - Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas - Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas - Batas atas : 4 cm dari tepi kertas - Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas;

c) Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman size 12 poin (ukuran sebenarnya) dan diketik rapi (rata kiri kanan – justify).

d) Pengetikan dilakukan dengan spasi 1,5 (Line spacing = 1.5 lines)

e) Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan seragam.

3. Penomoran Halaman

Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor halaman ada dua macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin.

4. Angka Romawi Kecil

a) Digunakan untuk bagian awal laporan

b) Letak: tengah 2,5 cm dari tepi bawah kertas;

5. Angka Latin

a) Digunakan untuk bagian isi laporan dan bagian akhir laporan;

b) Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan kertas

(34)

24 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

c) Khusus untuk halaman pertama setiap bab, penomorannya diletakkan di tengah, 2,5 cm dari tepi bawah kertas.

6. Halaman Sampul/cover

Halaman Sampul/coverlaporan, secara umum, mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a) Halaman Sampul dijilid dengan model hardcover(karton tebal) dilapisi kertas linen warna biru kemdikbud.

b) Semua huruf dicetak dengan tinta hitam dengan spasi tunggal (line spacing = single) dan ukuran sesuai dengan contoh di Lampiran 2.1

Ketentuan penulisan Halaman Sampul/cover :

a) Di ketik simetris di tengah (center). Judul tidak diperkenankan menggunakan singkatan, kecuali nama atau istilah (contoh: TK, SD, SMP, SMA, SMK) dan tidak disusun dalam kalimat tanya serta tidak perlu ditutup dengan tanda baca apa pun.

b) Logo PROVINSI/KAB./KOTA: Logo Provinsi/Kab./Kota dengan diameter 2,5 cm dan dicetak dengan warna hitam) 7. Halaman Pengesahan

Halaman Pengesahan laporan ditulis dengan dengan spasi tunggal (line spacing = single), tipe Times New Roman 12 poin sesuai dengan contoh pada Lampiran 1.2

8. Kata Pengantar

Penulisan Kata Pengantar secara umum, adalah sebagai berikut:

a) Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12, spasi 1,5 (line spacing = 1.5 lines) dan ukuran sesuai dengan contoh pada Lampiran 1.3

b) Judul Kata Pengantar ditulis dengan tipe huruf Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar.

c) Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar, lalu keluarga atau teman.

9. Daftar Isi

Daftar Isi laporan secara umum adalah sebagai berikut:

a) Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 dengan spasi tunggal (line spacing = single).

(35)

RENCANA TINDAK LANJUT | 25 b) Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).

Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 1.3.

10. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran Ketentuan penulisan secara umum adalah sebagai berikut:

a) Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 dalam spasi tunggal (line spacing = single) sesuai dengan contoh pada Lampiran 1.4., 1.5., 1.6.

b) Judul Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran ditulis dengan tipe Times New Roman 12, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).

B.

PENULISAN BAGIAN ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (OJL)

Latar belakang dijabarkan dalam bentuk narasi/deskripsi yang memuat tentang:

1. Kondisi Ideal

2. Peraturan yang terkait dengan penyiapan atau kompetensi kepala sekolah, yaitu Permendiknas nomor 13 tahun 2007, tentang standar kepala sekolah (kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, supervisi, dan kewirausahaan)

3. Alasan dilakukannya OJL.

B. Tujuan (OJL)

Tujuan memuat peningkatan kelima kompetensi kepala sekolah, yaitu:

1) Peningkatan kompetensi kepribadian, sosial, kewirausahaan, manajerial dan supervisi dari Calon Kepala Sekolah;

2) Peningkatan kinerja sekolah di salah satu SNP (isi, proses, SKL dan penilaian).

(36)

26 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH C. Hasil yang diharapkan (OJL)

Hasil yang diharapkan adalah suatu kondisi yang diharapkan terwujud setelah kegiatan OJL dilakukan, misalnya: Saudara memiliki kemampuan untuk:

1. Terintegrasikannya nilai-nilai spiritual dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada pelaksanaan RTK.

2. Terintegrasikannya nilai-nilai kewirausahaan dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada pelaksanaan RTK.

3. Terintegrasikannya nilai-nilai kepemimpinan pembelajaran dengan memprioritaskan kepada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah;

4. Meningkatnya kemampuan guru kelas dalam membuat media pembelajaran (power point)→ isi sesuai judul RTK 5. Tersusunnya perangkat pembelajaran (RPP, Bahan Ajar

dan Evaluasi) sesuai standar;

6. Terkajinya 9 aspek manajerial di sekolah sendiri dan sekolah magang lain;

7. Terlaksananya supervisi guru junior yang meliputi pra observasi, observasi, pasca observasi, dan tindak lanjut.

BAB II KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A. Kondisi sekolah magang pertama (sekolah sendiri)

Deskripsikan profil singkat sekolah magang pertama (sekolah sendiri) dan uraikan pemetaan 8 SNP di sekolah (fokus kepada aspek yang sudah memenuhi SNP dan yang belum memenuhi SNP).

Isi deskripsi meliputi narasi sekolah magang pertama mengenai sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, visi, misi, tujuan sekolah, dan capaian 8 SNP (Standar Nasional Pendidikan).

B. Kondisi sekolah magang kedua (sekolah lain)

Deskripsikan profil singkat sekolah magang kedua (sekolah lain) dan uraikan pemetaan 8 SNP di sekolah (fokus kepada

(37)

RENCANA TINDAK LANJUT | 27 aspek yang sudah memenuhi SNP dan yang belum memenuhi SNP).

Isi deskripsi meliputi narasi sekolah magang kedua mengenai sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, visi, misi, tujuan sekolah, dan capaian 8 SNP (Standar Nasional Pendidikan).

BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan

1. Judul RTK

a. Hendaknya singkat, padat dan jelas berupa kalimat pernyataan

b. Berdasarkan hasil EDS untuk 4 SNP khususnya (standar isi, standar proses, standar penilaian dan standar kompetensi lulusan), maka nilai (rating) yg paling rendah dari empat standar tersebut

c. Memperhatikan indikator pada SNP khususnya pada 4 standar (standar isi, proses, penilaian, dan standar kompetensi lulusan → pilih salah satu sesuai hasil EDS) yang ada untuk menentukan judul

d. Jika sekolah belum memiliki isian EDS, maka dapat menggunakan hasil Akreditasi sekolah dengan memperhatikan empat standard (standar isi, standar proses, standard penilaian dan standard kompetensi lulusan), kemudian dilihat nilainya yang paling rendah untuk menentukan judul.

2. Tujuan

Tindakan-tindakan yg dilakukan CKS hendaknya mencerminkan nilai-nilai dan kompetensi yg hendak dicapai pengetahuan, keterampilan dan sikap/bila memungkinkan setelah calon kepala sekolah melaksanakan tindakannya.

Tujuannya antara lain sebagai berikut:

a. Berkaitan dengan kompetensi diri calon kepala sekolah, yaitu

✓ kompetensi kepribadian,

(38)

28 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

✓ kompetensi kewirausahaan dan

✓ kompetensi sosial

yang akan dicapai melalui kegiatan RTK

b. Berkaitan dengan kinerja sekolah (khususnya untuk empat standar yaitu standar isi, standar proses, standar penilaian dan standar kompetensi lulusan dilihat nilainya paling rendah, sesuai dengan judul RTK untuk ditingkatkan kinerja sekolah (guru) melalui kegiatan.

3. Indikator Keberhasilan

Indikator dirumuskan dalam kalimat pernyataan dan secara operasional (dapat diukur, dapat diobservasi) harus mencantumkan seberapa besar peningkatannya dalam hal:

a. Berkaitan dengan Calon Kepala Sekolah (CKS)

Berdasarkan hasil AKPK (analisis kebutuhan pengembangan keprofesian) calon kepala sekolah untuk menentukan indikator khususnya pada kompetensi kepribadian, kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial, pada aspek yang lemah dan akan ditingkatkan melalui kegiatan RTK

b. Berkaitan dengan kinerja sekolah (kompetensi guru) Berkaitan dengan kinerja sekolah yang menyentuh kompetensi pedagogik atau professional guru yang lemah dan akan ditingkatkan melalui kegiatan. (sesuai dengan judul RTK)

4. Program Kegiatan

adalah nama program tindakan untuk meningkatkan salah satu unsur SNP (Isi, Proses, Kelulusan, dan penilaian) yang akan ditingkatkan. Contoh program kegiatan dapat berupa Workshop, IHT, KKG, MGMP, Tutor sebaya dll.

(39)

RENCANA TINDAK LANJUT | 29 5. Langkah-langkah Kegiatan:

Siklus I 1) Persiapan

Berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh calon kepala sekolah mulai dari:

✓ Berkoordinasi dengan kepala sekolah, guru senior/teman sejawat yang ditugasi membantu pelaksanaan pelatihan

✓ Sosialisasi kepada warga sekolah

✓ Menyusun program perencanaan tindakan (panduan kegiatan) meliputi pendahuluan, pelaksanakan dan penutup

✓ SK kepanitiaan, daftar hadir narasumber, daftar hadir panitia dan daftar hadir peserta.

✓ Membuat undangan untuk narasumber dan peserta

✓ Menentukan narasumber

✓ Menyiapkan materi-materi dan referensi

✓ Menyusun instrumen monitoring kegiatan (mengacu pada langkah-langkah kegiatan)

✓ Menyusun instrumen evaluasi calon kepala sekolah mengacu pada indikator-indikator yang hendak dicapai oleh calon kepala sekolah.

✓ Menyusun instrumen evaluasi Sasaran (Guru) mengacu pada indikator-indikator yang hendak dicapai oleh Sasaran (Guru).

2) Pelaksanaan

✓ Melaksanakan kegiatan yg telah disusun berdasarkan panduan yang telah dibuat.

✓ Calon kepala sekolah Ikut terlibat langsung dalam kegiatan sesuai dengan apa yang akan dicapai atau ditingkatkan berdasarkan indikator yang lemah pada kompetensi kepribadian, kompetensi kewirausahaan dan kompetensi soaial yang ada pada AKPK calon tersebut.

✓ Menyampaikan materi sesuai dengan indikator Sasaran (Guru)

(40)

30 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

✓ Mencatat kejadian-kejadian mulai dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan.

3) Monitoring dan Evaluasi

✓ Melakukan monitoring kegiatan RTK meliputi persiapan, pelaksanaan, monev dan refleksi.

Tuliskan dalam laporan tentang penjelasan hasil monitoring (kualitatif dan kuantitatif) berdasarkan instrumen yang telah diedarkan.

✓ Melakukan evaluasi untuk kompetensi calon kepala sekolah pada dimensi kompetensi kepribadian, kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial calon kepala sekolah dan deskripsikan hasil pelaksanaan evaluasi secara kualitatif dan kuantitatif dari kegiatan evaluasi berdasarkan instrumen yang telah diedarkan sesuai dengan indikator pada kompetensi kepribadian, kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial yang telah disiapkan oleh calon kepala sekolah.

✓ Melakukan evaluasi untuk sasaran (Guru) yang berkaitan dengan kinerja sekolah hubungannya dengan ketercapaian kegiatan RTK. Deskripsikan hasil evaluasi untuk peserta secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan instrumen yang telah diedarkan. Penjelasan hasil evaluasi memunculkan ketercapaian kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi paedagogik dan professional guru.

4) Refleksi

✓ Mencermati hasil monev secara kualitatif dan kuantitatif terhadap pencapaian Indikator program kegiatan RTK.

✓ Memetakan komponen atau indikator yang lemah dan yang kuat berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.

(41)

RENCANA TINDAK LANJUT | 31

✓ Membuat rencana tindak lanjut terhadap komponen atau indikator yang masih lemah untuk dilaksanakan pada kegiatan RTK pada siklus kedua.

Siklus II 1) Persiapan

Berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh calon CKS mulai dari:

✓ Menentukan narasumber

✓ Menyiapkan materi-materi dan referensi yang berkaitan dengan kegiatan RTK yang dilaksanakan

✓ Menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasi (menggunakan butir instrument yang sama dengan siklus 1)

2) Pelaksanaan

✓ Meningkatkan indikator pada kompetensi yang lemah berdasarkan hasil monev siklus pertamapada kompetensi kepribadian, kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial

✓ Melaksanakan kegiatan hasil evaluasi siklus pertama yang skornya lemah pada kinerja sekolah yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik atau profesional guru (sesuai judul RTK) dengan dibantu oleh teman sejawat

✓ Penyampaian materi dengan memberikan penekanan pada indikator yang masih lemah sebagaimana refleksi pada siklus 1

3) Monitoring dan Evaluasi

✓ Melakukan monitoring kegiatan RTK

✓ Melakukan evaluasi calon kepala sekolah pada kompetensi kepribadian, kompetensi kewirausahaan dan kompetensi sosial calon kepala sekolah

(42)

32 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

✓ Melakukan evaluasi Sasaran (Guru) pada kompetensi pedagogik atau profesional peserta sesuai judul

✓ Melakukan analisis hasil monitoring dan evaluasi untuk dideskripsikan dalam laporan

4) Refleksi

✓ Mencermati hasil (kualitatif dan kuantitatif) monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian Indikator program

✓ Mencermati hasil pada setiap komponen- komponen yang skornya lemah

✓ Memberikan tindak lanjut untuk dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas di sekolah

6. Sumber daya

Sumber daya yang mendukung keterlaksanaan kegiatan yg telah direncanakan (bisa berkaitan dengan sumber daya manusia, non manusia, dan keuangan). Adapun hal- hal yang berkait dengan sumber daya adalah sebagai berikut:

1) Sumber daya manusia (SDM), berkaitan langsung dengan kegiatan baik sebagai narasumber, panitia atau yang lainnya

2) Keuangan, berkaitan langsung dengan biaya yang dikeluarkan kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan akhir kegitan.

3) Sumber daya non manusia, berupa alat dan perangkat yang mendukung keterlaksanaan kegiatan RTK

7. Metode Pengumpulan Data

Dapat dilakukan dengan berbagai cara, sehingga diperoleh data yang sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan. Metode (Instrumen) pengumpulan data meliputi: wawancara, studi dokumen, dan observasi.

Rambu penulisan Matrik RTK dapat dilihat dalam lampiran 1.7

Contoh Instrumen Monev dapat dilihat pada lampiran 1.8, 1.9, 1.10

(43)

RENCANA TINDAK LANJUT | 33 B. SUPERVISI GURU DAN TENDIK

Pada bagian ini, calon kepala sekolah menceritakan/menguraikan tentang hal-hal sebagai berikut:

1. Pengantar terkait supervisi guru dan tendik

Deskripsi pengantar bukan merupakan paparan konsep/teori tentang supervisi guru dan tendik.

2. Identitas guru junior

Kriteria guru junior dalam kegiatan supervisi akademik ini adalah sebagai berikut:

a) Guru Junior dilihat dari segi kompetensi dalam mengelola pembelajaran, guru yang sudah berusia dewasa (tua) atau guru yang masih muda)

b) Guru yang dipandang masih perlu bantuan dalam peningkatan kualitas pembelajaran

c) Tendik dapat dipilih dari unsur; tenaga administrasi sekolah, tenaga perpustakaan, ataupun tenaga laboratorium. yang sedang mempunyai permasalahan dalam pekerjaannya.

3. Alasan penunjukan guru junior dan tendik yang akan di supervisi

Deskripsikan tentang penunjukan/pemilihan guru tersebut untuk di supervisi. Alasan tersebut dituliskan secara logis dan detail.

4. Waktu dan proses penyusunan program supervisi

Deskripsikan kapan dan bagaimana proses dalam menyusun program supervisi guru dan tendik (program supervisi dilampirkan)

(44)

34 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH 5. Waktu dan proses pelaksanaan pra-observasi

Deskripsikan kapan dan bagaimana proses pelaksanaan pra observasi, siapa saja pihak yang dilibatkan, seperti apainstrumen yang digunakan, dan tuliskan hasil kegiatan pra- observasi secara detail dan rinci. (foto dan instrumen pra- observasi dilampirkan)

6. Waktu dan proses pelaksanaan observasi

Deskripsikan kapan dan bagaimana proses pelaksanaan observasi, siapa saja pihak yang dilibatkan, seperti apainstrumen yang digunakan, dan tuliskan hasil kegiatan observasi pembelajaran secara detail dan rinci (foto dan instrumen kegiatan observasi dilampirkan)

7. Waktu dan proses pelaksanaan pasca observasi

Deskripsikan kapan dan bagaimana proses pelaksanaan pasca observasi, siapa saja pihak yang dilibatkan, seperti apainstrumen yang digunakan, dan tuliskan hasil kegiatan pasca observasi secara detail dan rinci (foto dan instrumen pasca observasi dilampirkan)

8. Proses perumusan tindak lanjut supervisi (format tindak lanjut supervisi terlampir)

Deskripsikan bagaimana proses dalam merumuskan tindak lanjut supervisi gguru dan tendik (format tindak lanjut supervisi dilampirkan)

9. Tampilkan hasil supervisi pertama

Deskripsikan secara terperinci hasil kegiatan supervisi yang pertama

10. Uraikan cara penggunaan hasil tindak lanjut supervisi untuk perencanaan supervisi kedua

11. Ceritakan/uraikan proses supervisi kedua (pra-observasi, observasi, pasca observasi dan tindak lanjut) dengan tahapan sama dengan pelaksanaan supervisi yang pertama

12. Tampilkan hasil supervisi kedua dengan ditambahkan perbaikan dari pelaksanaan pada supervisi yang pertama.

Laporan kegiatan supervisi guru junior ditulis dalam bentuk narasi (cerita), bukan dibuat dalam format point (a, b, c atau 1,2,3 dst).

(45)

RENCANA TINDAK LANJUT | 35 Adapun format instrumen yang menyertai dalam kegiatan supervisi guru junior dan tendik semuanya diletakkan dalam halaman lampiran.

Adapun contoh format Instrumen Supervisi guru dapat dilihat pada lampiran 1.12. dan supervise tendik dapat dilihat pada modul supervise guru dan tendik.

C. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Penulisan laporan pada tugas pengembangan perangkat pembelajaran setidaknya dapat memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Deskripsi berupa pengantar terkait pentingnya calon kepala sekolah mengembangkan perangkat pembelajaran

2. Deskripsikan tentang apa saja perangkat pembelajaran yang disusun dan dikembangkan (Silabus, RPP, Bahan Ajar, dan perangkat penilaian)

3. Tuliskan Identitas KD atau subtema (bagi peserta dari jenjang SD) apa yang diambil

4. Uraian tentang bagaimana proses menyusun setiap tahapan dalam pengembangan perangkat pembelajaran.

Uraian proses penyusunan meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Tuliskan alasan merumuskan indikator pada RPP b) Alasan merumuskan tujuan pada RPP

c) Gunakan Permendikbud yang terkait dengan penyusunan RPP sebagai salah satu pedoman penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, Bahan ajar dan perangkat penilaiandilampirkan).

Catatan:

- Hindari mengambil KD/subtema yang sama dengan calon KS yang lain agar uraian pada laporan terkait penyusunan perangkat pembelajaran ini tidak sama dengan calon KS lainnya)

(46)

36 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

- Adapun produk dari silabus, RPP, bahan ajar, dan instrument penilaian dilampirkan pada bagian lampiran

D. PENGKAJIAN 9 ASPEK MANAJERIAL

Kegiatan kajian 9 aspek manajerial ini dilakukan di 2 (dua) sekolah yaitu sekolah magang 1 (sekolah sendiri) dan sekolah magang 2 (sekolah lain yang ditunjuk). Oleh karena itu deskripsi laporan kegiatan kajian 9 aspek manajerial harus memuat secara rinci sehingga akan terlihat perbandingan 9 aspek manajerial di 2 (dua) sekolah. Uraian hasil kajian 9 aspek manajerial minimal memuat tentang:

1) Persiapan melakukan kajian

Deskripsikan persiapan apa saja yang Saudara lakukan sebelum memulai kegiatan kajian. Misalnya dokumen apa saja yang diperlukan, membuat daftar pertanyaan untuk wawancara, menyiapkan lembar observasi, melakukan koordinasi dengan kepala sekolah magang 1 dan magang 2, koordinasi dengan pihak terkait, dan seterusnya.

Persiapan pengkajian diceritakan pada setiap aspek kajian (9 aspek manajerial) karena setiap kajian memerlukan persiapan yang berbeda, misalnya dokumen-dokumen yang dibutuhkan akan berbeda.

2) Pelaksanaan kajian

Ceritakan/deskripsikan bagaimana proses melakukan kajian 9 aspek manajerial tentang bagaimana proses memperoleh kondisi ideal dan bagaimana dengan kondisi yang ada saat ini (nyata). Ceritakan pada setiap aspek kajian (ada 9 aspek kajian di sekolah magang 1 dan magang 2.

3) Hasil Kajian

Ceritakan/deskripsikan hasil kajian 9 aspek manajerial tentang bagaimana hasil analisis kesenjangan dengan memperhatikan kondisi ideal dan kondisi saat ini (nyata). Kemudian uraikan

(47)

RENCANA TINDAK LANJUT | 37 alternatif solusi dalam rangka mengatasi kesenjangan yang ada.

(Matriks Kajian dilampirkan dalam halaman lampiran) Catatan:

- Keseluruhan laporan kajian manajerial disajikan dalam bentuk narasi atau cerita yang dituangkan dalam paragraf bukan point (a, b, c atau 1,2,3 dst).

- Matrik kajian 9 aspek manajerial dapat dilihat pada lampiran 1.11

E. PENINGKATAN KOMPETENSI BERDASARKAN HASIL AKPK YANG KURANG/RENDAH DI SEKOLAH MAGANG KEDUA.

Pembuatan laporan untuk kegiatan peningkatan kompetensi berdasarkan hasil AKPK yang kurang/rendah di sekolah magang kedua disusun sebagai berikut:

1) Persiapan

Deskripsikan apa saja yang Saudara persiapkan dalam rangka meningkatkan kompetensi yang masih kurang/rendah di sekolah magang kedua. Kegiatan persiapan dapat berupa menyusun panduan wawancara, instrumen observasi, dan menyiapkan dokumen-dokumen yang terkait dengan kompetensi yang akan ditingkatkan.

2) Pelaksanaan

Deskripsikan proses pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi yang kurang/rendah di sekolah magang kedua. Apa saja yang Saudara lakukan selama berada di sekolah magang kedua dalam rangka meningkatkan kompetensi yang kurang/rendah.

3) Hasil

Deskripsikan hasil apa yang Saudara dapatkan selama melakukan kegiatan peningkatan kompetensi di sekolah

(48)

38 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

magang kedua, peningkatan apa yang telah Saudara dapatkan dan Saudara rasakan selama magang.

Kegiatan peningkatan kompetensi berdasarkan AKPK memiliki alternatif yang bisa dipilih oleh peserta, antara lain:

1. Kegiatan berdasarkan hasil AKPK yang terlemah.

2. Kegiatan berdasarkan hasil AKPK yang lemah.

3. Kegiatan berdasarkan keunggulan sekolah magang

Alternatif nomor 1 adalah alternatif utama, jika alternatif nomor 1 tidak bisa dilaksanakan karena kepala sekolah mentor kedua merasa belum kompeten/tidak mahir pada aspek dari kompetensi tersebut, maka calon kepala sekolah dapat melaksanakan alternatif nomor kedua, dan jika alternatif kedua pun mengalami kendala untuk dillaksanakan, maka calon dapat memilih alternatif nomor tiga (terakhir).

Untuk menentukan/memilih alternatif kedua atau ketiga, Saudara terlebih dahulu harus berkonsultasi dengan pembimbing (Master Trainer).

C.

PENULISAN BAGIAN AKHIR

BAB IV PENUTUP

Bab 4 merupakan bagian akhir laporan yang memuat:

a) Simpulan

Simpulan berisi uraian tentang ketercapaian tujuan OJL yang terdapat pada Bab I, deskripsi dari simpulan harus terlihat jelas ketercapaian seluruh program OJL sesuai dengan Tujuan yang telah ditetapkan pada bab I.

b) Saran-saran

Saran berisi masukan atau kritikan yang konstruktif terhadap program Diklat Penyiapan yang ditujukan kepada Pihak penyelenggara (LPPKS, LPMP/P4TK, atau LP3CKS lainnya), Dinas Pendidikan Kab./Kota, dan Peserta Diklat CKS pada umumnya.

(49)

RENCANA TINDAK LANJUT | 39 D.

BAGIAN LAMPIRAN DARI LAPORAN

Bagian lampiran dari laporan terdiri atas:

A. Lampiran bagian awal

1) Matrik RTL (Rencana Tindak Lanjut) 2) Jurnal harian kegiatan OJL

3) Foto Sekolah Magang 1 dan 2 B. Lampiran Bagian Isi

1) Lampiran RTK (Rencana Tindak Kepemimpinan) a) Matrik RTK

b) Surat undangan untuk Narasumber dan Peserta Kegiatan Workshop/IHT/KKG/ MGMP,dll

c) Daftar hadir Narasumber dan peserta (setiap siklus) d) Buku Panduan Kegiatan

e) SK Panitia kegiatan Workshop/IHT/KKG/ MGMP,dll (jika diperlukan)

f) Program monev (monitoring dan evaluasi)

g) Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan yang telah di isi pada siklus 1 dan siklus 2

h) Instrumen evaluasi tujuan CKS yang telah di isi pada siklus 1 dan siklus 2

i) Instrumen evaluasi tujuan sasaran (guru) yang telah di isi pada siklus 1 dan siklus 2

j) Rekap hasil monitoring dan evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2

k) Materi/handout dari narasumber l) Produk/hasil/output dari kegiatan RTK m) Foto-foto kegiatan RTK

2) Lampiran Supervisi Guru Junior dan Supervisi Tendik a) Program supervisi

b) Instrumen supervisi yang telah di isi (pra observasi, observasi, dan pasca observasi, tindak lanjut

c) Instrument supervise tendik yang telah diisi.

d) Perangkat pembelajaran guru yang di supervisi e) Foto-foto kegiatan supervise guru dan tendik

(50)

40 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH 3) Lampiran Perangkat Pembelajaran

a) Silabus (bagi sekolah yang masih menggunakan Kurikulum 2006)

b) RPP c) Bahan ajar

d) Perangkat penilaian

4) Lampiran Kajian 9 Aspek Manajerial

a) Matrik kajian 9 aspek manajerial (2 sekolah Magang) b) Foto-foto saat melakukan kajian

5) Lampiran Peningkatan Kompetensi Berdasarkan Hasil AKPK yang Lemah di Sekolah Magang Kedua

a) Dokumen hasil magang

b) Hasil wawancara dan observasi c) Fotokopi hasil AKPK CKS

d) Foto-foto kegiatan saat magang di sekolah kedua

(51)

RENCANA TINDAK LANJUT | 41 Lampiran 1. Contoh Format Halaman Sampul/Cover

LAPORAN ON THE JOB LEARNING (OJL)

Disusun sebagai Laporan akhir kegiatan On The Job Learning pada pendidikan dan pelatihan calon Kepala Sekolah

Kabupaten ..., Provinsi ....

Periode: ... s/d ... 201...

Nama : Unit Kerja :

NIP :

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

2019

(52)

42 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH Lampiran 2.

Contoh Format Halaman Pengesahan

PENGESAHAN

Pada hari ……. Tanggal …… tahun …… telah disahkan Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah dengan identitas sebagai berikut:

Nama :

NIP : Unit Kerja :

Kab./Kota/Provinsi, ____________201__

KS Mentor 1 KS Mentor 2

NIP. ………. NIP. ………

Mengetahui,

Kepala Dinas Pendidikan/UPT/Kabid/Kasie Provinsi/Kab./Kota/Kecamatan

___________________________

NIP.

(53)

RENCANA TINDAK LANJUT | 43 Lampiran 3.

Contoh Format Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmatnya sehingga penulis dapat mengikuti program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah/Madrasah serta dapat menyelesaikan kegiatan On The Job Learning (OJL) dengan tidak ada suatu rintangan apapun. Laporan yang penulis susun ini dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan sebagai calon kepala sekolah.

Laporan ini dapat terselesaikan tidak hanya peran dari penulis sendiri, akan tetapi peran dari berbagai pihak yang membantu dan membimbing terselesaikannya laporan ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. ………., selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota

2. ………..,selakuKepala LPPKS/LPMP/P4TK/LP3KPTK lainnya

3. ……….,. selakuMaster Trainer yang telah membimbing, memotivasi, dan memberi nasehat kepada penulis dengan penuh kesabaran.

4. ………., selaku pengawas sekolahyang

telah memberi motivasi dan dukungan kepada penulis.

(54)

44 | SUPLEMEN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

5. ………., selaku kepala sekolah ………

(magang I) yang telah memberikan informasi dan memfasilitasi guna terselesaikannya laporan ini.

6. ……….., selaku Kepala Sekolah ……..

(magang II) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan meningkatkan kompetensi.

7. Rekan guru ………….. (magang I) dan ………….

(magang II) yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga laporan sederhana ini dapat dijadikan pedoman pembelajaran bagi pelaksana dan penyelenggara pendidikan dalam jenjang Sekolah Dasar/Madrasah dan semoga dapat memberikan motivasi kepada calon kepala sekolah yang lainnya.

………….., ……… 201…

Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Kelompok II ULP Kabupaten Muara Enim telah melakukan proses seleksi sederhana melalui sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

Kepada para peserta lelang yang akan menyanggah pengumuman ini yang menyangkut penyimpangan prosedur pelelangan, kami berikan kesempatan untuk menyanggah dalam kurun waktu selama

Hasil pada penelitian ini adalah berupa realisasi program simulasi pencarian rute terpendek dari posisi asal ke posisi yang dituju ( goal ) yang direpresentasikan dalam bentuk

Memperhatikan variabel-variabel pembentuk soal pemecahan masalah, seperti jenis bilangan, jenis dan banyaknya operasi, kata bantu, dan banyak pertanyaan dalam suatu soal,

This comparison reveals that, despite their di€erent chemical compositions, these S-rich kerogens, when observed via microscopy present similar features which are highly

Biji jarak yang dibuang kulitnya dan dilumatkan hingga menjadi serbuk dapat ditempel ke tubuh sebagai obat korengan, sedangkan minyak yang diambil dari bijinya bisa diminum

KETEPATAN PEMBUATAN Pembuatan dokumen sesuai standar dan dikerjakan dengan rapi Pembuatan dokumen sesuai standar Dokumen tidak memenuhi salah satu standar pembuatan

Strategi yang dipilih kurang sesuai dengan konsep yang dijelaskan, sehingga mahasiswa malah kebingungan dan harus menambah pengetahuan sendiri Tidak mampu menjelaskan