• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU KERJA INOVATIF PERAWAT DI RSU LIRBOYO KEDIRI SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU KERJA INOVATIF PERAWAT DI RSU LIRBOYO KEDIRI SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU KERJA INOVATIF PERAWAT

DI RSU LIRBOYO KEDIRI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Disusun Oleh:

SITI NUR AINI SURURI NPM. 21801081291

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN MALANG

2022

(2)

xi ABSTRAK

Sururi, Siti Nur Aini. 2021. Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Kerja Inovatif Perawat di RSU Lirboyo Kediri.aTugas Akhir. Program Studi ManajemenFFakultasKEkonomiUdan Bisnis UniversitasBIslam Malang. Pembimbing: (1) Nurhidayah,S.E.,M.M (2) Ratna Tri Hardaningtyas,S.E.,M.M

Inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi terlebih lagi di dalam dunia layanan jasa Kesehatan yaitu menumbuhkan dan mengembangkan perilaku kerja inovatif perawat. Setiap rumah sakit salah satunya RSU Lirboyo, memerlukan perilaku kerja inovatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap perilaku kerja inovatif perawat di RSU Lirboyo Kediri. Desain penelitian ini menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan penelitian eksplanatory research yang dilakukan pada bulan Desember 2021. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Uji korelasi Regresi Linear Berganda menghasilkan terdapat pengaruh kepemimpinan dengan perilaku kerja inovatif (p = 0,406; t = 0,839) maka H1 ditolak yang artinya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja inovatif.

Terdapat pengaruh antara budaya organisasi terhadap perilaku kerja inovatif (p = 0,000; t = 13.953) maka H2 diterima yang artinya budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja inovatif.. Kesimpulan dalam penelitian ini kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap perilaku kerja inovatif dan budaya organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku kerja inovatif perawat di RSU Lirboyo Kediri. Disarankan bahwa sebaiknya kesempatan dalam mengemukakan ide-ide lebih ditingkatkan lagi, sehingga perilaku kerja inovatif dapat ditingkatkan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perawat.

Diharapkan pemimpin mengizinkan bawahan untuk menjalankan fungsi dalam batas-batas yang telah dirumuskan atasan.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Perilaku Kerja Inovatif

(3)

xii

Sururi, Siti Nur Aini. 2021. The Influence of Leadership and Organizational Culture on Innovative Work Behavior of Nurses at Lirboyo General Hospital, Kediri.. Final Assignment. Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Islamic University of Malang. Advisors : (1) Nurhidayah,S.E.,M.M (2) Ratna Tri Hardaningtyas,S.E.,M.M

Innovations to support economic growth, especially in the world of health services, are growing and developing innovative work behaviors for nurses. Every hospital, one of which is RSU Lirboyo, requires innovative work behavior.The purpose of this study was to determine the effect of leadership and organizational culture on the innovative work behavior of nurses at Lirboyo General Hospital, Kediri. This research design uses correlation analysis using explanatory research conducted in December 2021. The sample used is a saturated sample. Multiple Linear Regression correlation test resulted that there was an influence between leadership and innovative work behavior (p = 0,406; t = 0,839), then H1 was accepted, which means that leadership has a not significant effect on innovative work behavior. There is an influence between organizational culture and innovative work behavior (p = 0,000; t = 13.953), then H2 is accepted, which means organizational culture has a significant effect on innovative work behavior. The conclusion of this study is that leadership and organizational culture have a significant positive effect on the innovative work behavior of nurses at Lirboyo General Hospital, Kediri. It is suggested that the opportunity to express ideas should be further increased, so that innovative work behavior can be increased in an effort to improve the quality and quantity of nurses.It is expected that the leader allows subordinates to carry out functions within the limits that have been formulated by superiors.

Keyword : Leadership, Organizational Culture, and Innovative Work Behavior

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap negara membutuhkan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mempersiapkan masa depan bangsa yang lebih baik, terlebih lagi di dalam dunia layanan jasa kesehatan. Dalam dunia layanan jasa kesehatan yang kompetitif saat ini, banyak organisasi menghadapi perubahan yang cepat, salah satunya RSU Lirboyo. Oleh karena itu rumah sakit harus fokus pada perilaku kerja inovatif (KI) untuk mendapatkan keunggulan kompetitif (Purwanto et al., 2020), khususnya tenaga perawat.

Perilaku kerja inovatif perawat menjadi hal yang sangat penting bagi efektivitas dan kelangsungan hidup organisasi. Perawat dapat membantu meningkatkan kinerja organisasi dengan menggunakan kemampuan mereka untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif dan menggunakannya sebagai building block untuk meningkatkan layanan dan proses kerja yang lebih

baik. Oleh sebab itu, organisasi selalu berusaha untuk menumbuhkan dan mengembangkan perilaku kerja inovatif perawat demi mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Afsar & Badir, 2017).

Perilaku kerja inovatif yang dimaksud adalah perilaku individu untuk menampilkan, mempromosikan, dan mengimplementasikan ide baru di dalam pekerjaan, kelompok atau organisasi kerjanya. Perilaku inovatif melibatkan penggalian terhadap berbagai kesempatan, pengembangan ide

(5)

ide baru, tindakan mengimplementasikan perubahan, dan menerapkan pengetahuan baru atau proses untuk memperbaiki kinerja (Asbari et al., 2019).

Fenomena yang terjadi pada rumah sakit-rumah sakit yang ada, terutama RSU Lirboyo, memerlukan perilaku kerja inovatif yang bisa meningkatkan kinerja perawat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perawat yang ada di RSU Lirboyo masih banyak yang muda dan pengetahuan yang dimiliki juga lumayan luas. Hasil wawancara dengan 5 perawat, menyebutkan masih adanya perawat yang masih belum bisa melaksanakan perilaku kerja inovatif dikarenakan beberapa hal yaitu salah satunya faktor rendahnya tingkat komunikasi perawat / individual.

Seharusnya setiap perawat harus memiliki tingkat perilaku kerja inovatif yang dapat menciptakan suatu gagasan yang baru dapat meningkatkan hasil kinerja yang baik. Namun pada kenyataannya masih banyak yang masih tidak menerapkan perilaku kerja inovatif tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut terdapat faktor-faktor yang mendorongnya.

Perilaku kerja inovatif perawat sangat diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, beberapa masalah yang sangat kompleks yang kerap terjadi di rumah sakit. Sumber daya manusia dituntut untuk dapat meningkatkan inovasinya dan harus kerja ekstra keras untuk mengatasi semua masalah diatas. Selama ini upaya bagian kepegawaian meningkatan kualitas SDM sudah sering dilakukan dengan meningkatkan person job fit perawat yaitu mengirim perawat untuk diklat teknis bidang- bidang tertentu yang memerlukan keahlian teknis dan diklat manajerial

(6)

3

untuk struktural, semua itu dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keahlian perawat agar menunjang pekerjaannya/ tupoksinya. Selain itu bagian kepegawaian juga melakukan kegiatan-kegiatan outbond, family gathering dan kegiatan lainnya yang dapat membuat pegawai kompak,

solid, mencintai merasa memiliki organisasi (Octarina, 2012). Upaya yang telah dilakukan tersebut, tidak serta merta meningkatkan perilaku kerja inovatif pegawai, hal ini erat kaitannya dengan perilaku berbagi pengetahuan (knowledge sharing behavior) antar pegawai masih sangat rendah, sehingga ilmu yang didapat saat pegawai pulang diklat tidak dapat tersebar kepada pegawai lainnya dan rendahnya interaksi antar pegawai tersebut.

Inovasi kerja yang kompleks membutuhkan berbagai upaya kognitif dan afektif dari perawat untuk menghasilkan ide-ide baru yang menarik dan menerapkannya dalam pekerjaan mereka (Parashakti et al., 2016). Untuk mencapai hal tersebut, maka perawat perlu meluangkan waktu, pikiran dan tenaga mereka melampaui pekerjaan formal dan juga memiliki person-job fit dan person-organization fit (Afsar & Badir, 2017). Hal ini diduga mampu

menghasilkan tingkat perilaku kerja inovatif yang lebih tinggi.

Knowledge sharing behavior atau perilaku berbagi pengetahuan

memang sangat penting untuk proses inovasi kerja. Untuk menampilkan perilaku kerja yang inovatif, perawat perlu saling berinteraksi untuk memperoleh dan menyebarkan pengetahuan mereka. Perawat yang berbagi pengetahuan dalam organisasi, mereka cenderung terlibat dalam perilaku kerja yang inovatif karena adanya kesesuain dengan nilai-nilai organisasi

(7)

sehingga menciptakan hubungan interpersonal dan ikatan sosial yang lebih kuat, dimana perawat dapat mengakses dan memanfaatkan sumber daya yang tertanam dalam organisasi untuk menghasilkan ide-ide baru dan menerapkannya untuk mendorong kinerja yang inovatif (Purwanto et al., 2020)

Keberlangsungan sebuah organisasi bertumpu pada bagaimana pemimpin mendorong adanya perilaku kreatif dan inovatif dari para anggotanya. Kepemimpinan mampu mendorong suatu organisasi untuk menjadi organisasi yang inovatif (Setyowati & Etikariena, 2019). Aspek yang memainkan peranan sangat penting dalam membangun kreativitas dan inovasi di suatu organisasi adalah kepemimpinan (Suherman, 2019). Dalam rangka menumbuhkan perilaku kerja inovatif, individu dalam hal ini perawat didorong untuk menunjukkan kebutuhan yang tinggi akan suatu pencapaian dan kebutuhan yang rendah untuk merasa sama dengan perawat lainnya. Fenomena ini akan terwujud apabila pemimpin dalam organisasi yang memiliki tipe – tipe tertentu kepemimpinan (Afsar & Badir, 2017).

Salah satu tipe kepemimpinan yang mampu mendorong perilaku kerja inovatif pada diri perawat adalah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah salah satu bentuk kepemimpinan dimana pemimpin menggerakkan anggotanya untuk dapat menemukan ketertarikan dalam dirinya sendiri dan mendorong anggotanya untuk mencapai tingkat kedewasaan dan kondisi ideal dalam hal pencapaian, aktualisasi diri dan keberadaan masing-masing anggota, organisasi, dan masyarakat (Choi et al., 2016). Pemimpin harus bisa mendorong anggota untuk melakukan hal-hal yang lebih dari apa yang

(8)

5

diharapkan oleh organisasi dengan cara memberikan motivasi secara intrinsik (Dewi, 2019).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Afsar & Badir, 2017) diketahui bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku kerja inovatif perawat. Sejalan dengan prinsip dasar kepemimpinan transformasional serta penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional memberikan keleluasaan bagi perawat untuk dapat menyampaikan pendapat atau gagasannya. Hal ini tentu saja dapat membuka ruang tersendiri bagi para anggota untuk memberikan inovasi bagi organisasi. Kepemimpinan yang transformasional mendorong para anggotanya untuk mengembangkan ide atau gagasan dan berpikir secara kreatif, maka akan terwujud lingkungan kerja yang sangat mendukung kerativitas dan pendekatan dalam memecahkan masalah yang ditumbuhkan dalam organisasi akan melibatkan keberanian untuk mengambil risiko (Khurosani, 2018). Sehingga diharapkan kepemimpinan transformasional memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku kerja inovatif.

Faktor yang mendorong suatu organisasi tetap dapat bertahan dan menguasai pangsa pasar di bidangnya masing-masing adalah kekuatan inovasi yang selalu dipertahankan dari waktu ke waktu salah satunya adalah budaya organisasi (Setyowati & Etikariena, 2019). Inovasi ini diperoleh dari pemikiran individu-individu yang tergabung dalam sebuah organisasi. Oleh karena itu, perilaku kerja inovatif perawat sangat penting untuk diperhatikan oleh suatu organisasi. Menurut Sudiarsa & Indrawati (2021) mendifinisikan

(9)

budaya organisasi adalah sebuah keyakinan, sikap, dan nilai yang umumnya dimiliki, yang timbul dalam organisasi, dikemukakan dengan lebih sederhana, budaya adalah cara kita melakukan sesuatu disini. Unsur budaya organisasi adalah budaya inovasi yang berorientasi, yang terdiri dari motivasi yang berorientasi kepada inovasi, kompetensi inovatif, perilaku dalam situasi inovatif, serta gaya dan kualitas manajemen yang menentukan iklim untuk inovasi. Budaya organisasi yang berorientasi terhadap inovasi perusahaan dapat didefinisikan sebagai kebutuhan akan jumlah maksimum gagasan inovatif untuk muncul dalam periode tertentu.

Oleh sebab itu penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Kerja Inovatif Perawat di RSU Lirboyo Kediri”ini perlu dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah kepemimpinan mempengaruhi perilaku kerja inovatif perawat di RSU Lirboyo Kediri?

b. Apakah budaya organisasi mempengaruhi perilaku kerja inovatif Perawat di RSU Lirboyo Kediri?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap perilaku kerja inovatif perawat di RSU Lirboyo Kediri

b. Untuk mengetahui apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap perilaku kerja inovatif perawat di RSU Lirboyo Kediri

(10)

7

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Perawat

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh para perawat sebagai acuan untuk meningkatkan ide-ide baru yang bisa diterapkan pada pekerjaannya. Inovasi-inovasi baru yang bisa diterapkan pada kegiatan yang dilakukan di rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat yang maksimal.

b. Bagi RSU Lirboyo

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan Koordinasi antar pemimpin dengan perawat sehingga dapat memiliki keharmonisan sehingga kewujudan untuk bisa membuat perilaku kerja inovatif dapat terlaksana dengan maksimal.

c. Bagi Regulator (Pemerintah RS)

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk para perawat supaya terus mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga dapat memiliki wawasan serta ide-ide yang cemerlang yang dapat diterapkan pada bidangnya.

(11)

77 5.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap perilaku kerja inovatif perawat di RSU Lirboyo Kediri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku kerja inovatif perawat di RSU Lirboyo Kediri.

2. Budaya organisasi berpengaruh secara signifikan positif terhadap perilaku kerja inovatif perawat di RSU Lirboyo Kediri.

5.2 Keterbatasan

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya dapat dilakukan di RSU Lirboyo Kediri dengan jumlah sampel yang terbatas yaitu 53 responden. Dengan keterbatasan tersebut penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan pada lingkup yang lebih luas dan ukuran sampel yang lebih besar, atau dengan melakukan penelitian lebih dari 1 rumah sakit apabila sampelnya terlalu sedikit. Maka hasil penelitian ini hanya bisa digunakan pada RSU Lirboyo Kediri.

2. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel bebas (independen) yaitu kepemimpinan dan budaya organisasi, dan variabel bebas (dependen) yaitu perilaku kerja inovatif.

(12)

78

3. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga data yang didapat dikelola berdasarkan data yang dikumpulkan melalui kuesioner.

5.3 Saran Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitan ini diharapkan dapat dijadikan rumah sakit sebagai pertimbangan dalam mengatasi permasalahan mengenai perilaku kerja inovatif. Adapun saran bagi rumah sakit antara lain :

a. Dari hasil jawaban responden pada variabel perilaku kerja inovatuf dengan pernyataan “Saya memiliki kesempatan untuk mengemukakan ide-ide baru dalam bekerja” memiliki skor terendah, tetapi masih dalam kategori baik. Sebaiknya kesempatan dalam mengemukakan ide-ide lebih ditingkatkan lagi, sehingga perilaku kerja inovatif dapat ditingkatkan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perawat dalam memajukan Rumah Sakit.

b. Dari hasil jawaban responden pada variabel kepemimpinan dengan pernyataan “Pemimpin memiliki pandangan visi-misi dengan baik”

memiliki skor terendah, namun masih dalam kategori baik. Dari hasil tersebut diharapkan Seorang pemimpin dalam sebuah organisasi atau rumah sakit harus bisa menentukan arah yang jelas bagi bawahannya supaya dapat mengoptimalkan perilaku kerja perawat yang lebih berinovasi dan rumah sakit tersebut bisa berhasil mencapai tujuan bersama.

(13)

c. Dari hasil jawaban responden pada variabel budaya organisasi dengan pernyataan “Pimpinan memberikan kebebasan untuk mengambil keputusan” memiliki skor terendah, namun masih tergolong dalam kategori baik. Dari hasil tersebut diharapkan pemimpin mengizinkan bawahan untuk menjalankan fungsi dalam batas-batas yang telah dirumuskan atasan. Pimpinan dapat memberikan kebebasan kepada tim untuk mengambil keputusan selama dalam batas-batas yang telah diatur dan ditetapkan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Agar dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku kerja inovatif, seperti variabel motivasi atau kepuasan kerja b. Dapat menambah item-item pernyataan untuk memperoleh hasil

penelitian yang lebih baik lagi.

c. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti perilaku kerja inovatif menggunakan metodologi yang lain dikarenakan adanya kemungkinan bias terhadap jawaban responden dalam kuesioner.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, D., & Ardana, K. (2016). Pengaruh Iklim Organisasi, Kepemimpinan Transformasional, Self Efficacy Terhadap Perilaku Kerja Inovatif. None, 5(3), 251669.

Afsar, B., & Badir, Y. (2017). Workplace spirituality, perceived organizational support and innovative work behavior. Journal of Workplace Learning, 2, 95–109.

Amanda, E. A., & Wibowo, S. B. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun. 6 No.1.

ANDAYANI, A. A., & Soehari, T. D. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan.

Akademika, 8(02), 129–145. https://doi.org/10.34005/akademika.v8i02.366 Ansory, H. A. F., & Indrasari, M. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Indomedia Pustaka.

Asbari, M., Santoso, P. B., & Purwanto, A. (2019). Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Kerja Inovatif pada Industri 4.0. Jim UPB, 8(1), 7–15. https://doi.org/ttps://doi.org/10.33884/jimupb.v8i1.1562 Choi, S. ., Kim, K., Ullah, S. ., & Kang, S. . (2016). How Transformational

Leadership Facilities Innovative Behaviour of Korean Worker: Examining Mediating And Moderating Processes. Personnel Review, 45(3), 459–479.

Dewi, A. Y. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Dan Kemampuan Berkomunikasi Terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi. Dinamika Pendidikan, 1(2), 10–35. https://doi.org/10.15294/dp.v1i2.475

DJKN. (2018). Mengenal Kepemimpinan dan Model Kepemimpinan (Salemba Empat (ed.)). https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jateng/baca- artikel/12708/Mengenal-Kepemimpinan-dan-Model-Kepemimpinan.html Esha, D., & Dwipayani, W. (2020). Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya

Organisasi Terhadap Perilaku Kerja Inovatif di PT Smart Meter. SinaMu- Prosiding Simposium Nasional Multidisiplin, 2, 279–285.

Fachreza, S., Musnadi, & Majid, M. S. A. (2018). Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dan Dampaknya Pada Kinerja Bank Aceh Syariah Di Kota Banda Aceh.

Universitas Unsiyah.

Fahmi, I. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi. Alfabetha.

Ganyang, M. T. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Konsep dan Realita).

(15)

SPSS. In Universitas Diponegoro. Semarang.

https://doi.org/10.1002/14651858.CD002812

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Henri. (2018). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai.

Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 62–76.

Iman, S. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Social Reward Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan pada kantor Pengadilan Negeri Takalar.

Αγαη, 8(5), 55.

Karlina, E., Martiwi, R., & Suharyadi, D. (2018). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Sekolah. II No.1, 83–90.

Khurosani, A. (2018). Transformational Leadership, Employee Creativity and Organizational Innovation, The Intervening Role of Organizational Learning Culture. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen Tirtayasa 2 (1), 24 No 4.

https://doi.org/https://doi.org/10.1166/asl.2018.11004

Laksono, R. (2019). Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dan Perilaku Inovatif. 1, 105–112.

Maemonah, S. (2016). Analisis Peran Kepemimpinan Dalam Upaya Kebangkitan Kembali Di KSPS BMT Ben Taqwa Purwodadi. Putaka Aufia Media, 17–50.

Mahardika, P. S., & Syarifah, D. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi terhadap Perilaku Kerja Inovatif Karyawan Industri Perhotelan. Buletin Riset Psikologi Dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(1), 387. https://doi.org/10.20473/brpkm.v1i1.24929

Majid, M. N. C. (2019). Pengaruh antara Perilaku Inovatif Dan Selft-Esteem terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Karyawan Wisma Pendawa.

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1812/8/UNIKOM_MUHAMMAD NUR CHAIRUL MAJID_13 BAB II.pdf

Majid, M. N. C., & Wulantika, L. (2019). Perilaku Inovatif dan Harga Diri Terhadap Perilaku Kewarganegaraan Organisasi (OCB) Pada Karyawan Wisma Pendawa Ciumbuleuit Bandung. Ilmu Komputer, 3(2), 58–66.

http://www.tjyybjb.ac.cn/CN/article/downloadArticleFile.do?attachType=P DF&id=9987

Maulana, A. (2019). Impact Factors for Innovative Work Behavior in the Public Sector: The Case of the Dutch Fire Department. In M. T. Of & U. of Twente

(16)

(Eds.), Tesis.

Michael, T. (2017). Sumber Daya Manusia di Era Masyarakat Ekonomi Asean.

Penerbit CV. R.A. De.Rozarie.

Nurdin, F., Ihsan, M., Rahmawati, I., & Lestari, H. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Kerja Inovatif Guru Di SMA Swasta Se-Kecamatan Pamijahan Bogor.

Indonesian Journal of Science, 1(2), 99–105.

http://journal.pusatsains.com/index.php/jsi

Octarina, M. (2012). TEAMWORK PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH X ( Teamwork Among Nurses in RSUD X). TEAMWORK PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH X ( Teamwork Among Nurses in RSUD X).

Parashakti, R. D., Rizki, M., & Saragih, L. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Perilaku Inovatif Karyawan (Studi Kasus di PT. Bank Danamon Indonesia). Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 9(2), 81–

96. https://doi.org/10.20473/jmtt.v9i2.3015

Pasaribu, Mirry Yuniyanti, D. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Struktur Kepemilikan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014.

Jurnal Administrasi Bisnis.Universitas Brawijaya,.

Priansa, D. J. (2018). Manajemen Organisasi Publik (Mengembangkan Organisasi Modern Berorientasi Publik). CV PUSTAKA SETIA.

Purwanto, A., Asbari, M., Prameswari, M., Ramdan, M., & Setiawan, S. (2020).

Dampak Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Perilaku Kerja Inovatif Terhadap Kinerja Pegawai Puskesmas. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(01), 19–27. https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.473

Samsuddin, H. (2018). Kinerja Karyawan: Tinjauan Dari Dimensi Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, dan Komitmen Organisasi. Indomedia Pustaka.

Setyowati, S., & Etikariena, A. (2019). Peran Gaya Pemecahan Masalah dalam Hubungan Kepemimpinan Transformasional dengan Perilaku Kerja Inovatif.

Jurnal Diversita, 5(2), 115–125. https://doi.org/10.31289/diversita.v5i2.2857 Sudiarsa, W., & Indrawati, N. S. (2021). Hubungan Budaya Organisasi Terhadap PRroduktifitas Kerja Karyawan Di Bagian Produksi Pada PT . CIidas Supra Metalindo. 1–15.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

(17)

PT. Alfabet.

Sugiyono. (2018b). Metodologi Penelitian. Journal of Chemical Information and Modeling.

Suherman, U. D. (2019). PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.

Sulistiawan, D., Riadi, S. S., & Maria, S. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi Dan Lingkumgam Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Volume 14.

Sunyoto, D. (2016). Metodologi Penelitian Akuntansi (PT Refika Aditama Anggota Ikapi (ed.)).

Syahyuni, D. (2018). Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Disiplin Kerka Pada Bagian Kepegawaian Negara Jakarta. Jurnal Sekretariat Dan Manajemen, 2 No. 2.

Umar, H. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (11th ed.). PT.

Raja Grafindo Persada.

Wahyudi. (2017). Manajemen Konflik dan Stres dalam Organisasi Pedoman Praktis bagi Pemimpin Visioner (H. Akdon Ed.). Pt.Alfabeta.

Yuswani, W. (2016). Pengaruh Budaya Organisasi dan Stress Terhadap Motivasi Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Kerinci Pertama Motor Jambi. Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta.

Zainal, V. R. (2017). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Bisnis. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Chapter 10 explains how to deal with files and text processing using built-in Python file objects, modules from Python's standard library, and platform-specific extensions for rich

Ternyata laki-laki tua tersebut adalah sang dukun yang telah ditunggu- tunggu kehadirannya oleh Datuk Marsam dan seluruh penduduk Desa Paseban. “Sejuknya malam membungkus hati,

Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (4,106>3,16), sehingga H3 diterima yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara emotional exhaustion dan motivasi

Bila dikemudian hari PELELANGAN UMUM (Pasca Kualifikasi) ini dibatalkan, Penyedia Barang dan Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun kepada Unit

 Terampasnya hak pasangan yang sebenarny/yang sejati karena manusia itu telah diciptakan berpasang pasangan seperti magnet kutub positif dengan magnet kutub negative,maka bila

Hasil penelitian: Analisis multivariate menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian video pendewasaan usia perkawinan terhadap tingkat pengetahuan tentang dampak perkawinan usia dini pada remaja

The objectives of this research are: (1) To describe the parent single parenting pattern in applying the values of the heart worship (Qolbiyah) to the children in Ngepoh