• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

RANCANG BANGUN SISTEM MOVING THERMOGUN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG 2021

(2)

DAFTAR ISI

Ringkasan………..……… 3

BAB 1. PENDAHULUAN……… …… 4

1.1 Latar belakang masalah……… 5

1.2 Tujuan khusus………. 5

1.3 Urgensi penelitian………... 5

1.4 Target temuan………. 5

1.5 Kontribusi terhadap ilmu pengetahuan……… 6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………. 6

2.1 Suhu tubuh manusia……… 6

2.2 Thermogun………... 7

2.3 Sensor ultrasonic………. 9

2.4 State of the art……… 10

2.5 Studi pendahuluan dan roadmap penelitian……… 11

BAB 3. METODE PENELITIAN……… 13

3.1 Tempat penelitian……… 13

3.2 Metode yang diusulkan………. 13

3.3 Disain alat yang diusulkan……….. 14

3.4 Bagan penelitian……….. 15

3.5 Luaran yang dihasilkan……… 15

BAB 4. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN……….. 16

4.1 Rencana anggaran biaya……….. 16

4.2 Jadwal penelitian………. 17

REFERENSI ……… 18

(3)

RINGKASAN .

Tindakan pencegahan penularan virus covid 19 saat ini telah banyak dilakukan. Salah satu tindakan pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengetahui suhu tubuh seseorang sebelum memasuki suatu gedung. Pengecekkan suhu biasanya dilakukan di pintu masuk gedung oleh petugas dengan menggunakan alat ukur suhu berbentuk thermogun dengan mendekatkannya pada dahi pengunjung. Permasalahan yang muncul adalah masih digunakannya bantuan tangan manusia untuk menggunakan thermogan tersebut, sehingga kemungkinan terjadinya penularan virus antara petugas dan pengunjung masih besar. Untuk itu perlu dibuat sebuah alat ukur suhu yang tidak memerlukan kontak manusia untuk mengoperasiannya. Alat ukur suhu sepreti ini sudah ada yang sudah menggunakannya di beberapa lokasi, dengan menggunakan kamera termal. Namun penggunaan kamera termal dirasakan masih mahal sehingga belum digunakan secara luas. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pada penelitian ini akan dibuat inovasi baru dengan memadukan teknologi yang sudah ada dan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan kamera termal. Teknologi yang akan dibuat yaitu dengan memodifikasi thermogun agar dapat bergerak menuju dahi manusia secara otomatis tanpa bantuan tangan manusia. Thermogun ini dapat bergerak naik dan turun secara otomatis menyesuaikan dengan tinggi badan manusia.

Alat ini juga akan dapat membunyikan alarm bila ada suhu yang terdetekdi di atas normal.

Luaran dari penelitian ini adalah berupa rancang bangun sistem dengan analisa karakteristiknya dan artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada konferensi internasional dan jurnal nasional.

(4)

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini diseluruh belahan dunia sedang menghadapi sebuah wabah virus yang berbahaya yaitu virus corona (Covid-19), yang mempunyai resiko hingga kematian. Penularan virus ini sangatlah mudah, oleh sebab itu virus tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh belahan dunia. Tindakan pencegahan pun dilakukan untuk memutus rantai penularan. Salah satu tindakan pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengetahui suhu tubuh seseorang, karena indikasi manusia terjangkit virus tersebut adalah suhu tubuhnya yang melebihi batas normal.

Prosedur pengukuran suhu tubuh ini sudah umum dilakukan bila seseorang ingin masuk mengunjungi suatu gedung, misalnya kantor, mal, kafe, dan lain-lain. Pengecekkan suhu biasanya dilakukan di pintu masuk oleh petugas dengan menggunakan alat ukur suhu berbentuk thermogun. Thermogun tersebut biasanya digunakan dengan mendekatkannya pada dahi pengunjung. Permasalahan yang muncul adalah masih digunakannya bantuan tangan manusia untuk menggunakan thermogan tersebut, yang berarti petugas masih harus berdiri berdekatan dengan pengunjung. Sehingga kemungkinan terjadinya penularan virus antara petugas dan pengunjung masih besar. Untuk itu perlu dibuat sebuah alat ukur suhu yang tidak memerlukan operator atau petugas untuk mengoperasiannya.

Alat ukur suhu tubuh yang tidak memerlukan kontak manusia memang sudah digunakan di beberapa lokasi, misalnya dengan menggunakan kamera termal. Namun penggunaan karema termal dirasakan masih mahal sehingga belum digunakan secara luas.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pada penelitian ini akan dibuat inovasi baru dengan memadukan teknologi yang sudah ada dan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan kamera termal. Teknologi yang akan dibuat yaitu dengan memodifikasi thermogun agar dapat bergerak menuju dahi manusia secara otomatis tanpa bantuan tangan manusia. Alat ini menggunakan sensor ultrasonik untuk mengukur tinggi badan pengunjung, dengan berdasarkan tinggi badan tersebut akan mengaktifkan motor untuk menggerakkan thermogun menuju dahi pengunjung. Pemrosesan sinyal akan dilakukan menggunakan mikrokontroller Arduino.

(5)

1.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Merancang alat ukur suhu tubuh manusia yang tidak memerlukan kontak fisik dengan biaya yang lebih murah, yaitu berupa thermogun yang secara otomatis dapat bergerak menuju dahi manusia.

2. Membuat rancang bangun alat dan mengkalibrasikannya dengan peralatan referensi.

3. Mengujicobakan alat, terutama bagian mekanisnya.

4. Menganalisa kinerja alat.

1.3 Urgensi Penelitian

Saat ini pandemik covid 19 sedang terjadi, dan berbagai upaya dilakukan untuk memutus rantai penularannya. Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan agar dapat dihasilkannya alat ukur suhu tubuh yang dapat melakukan pengukuran tanpa melakukan kontak fisik, sehingga dapat mengurangi resiko penularan virus. Manfaat penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat

- Membantu mengurangi terjadinya penulanan virus covid 19 dengan akan tersedianya alat ukur suhu tubuh yang tidak memerlukan adanya kontak dengan petugas.

- Membantu masyarakat merasa lebih nyaman dan aman ketika ingin memasuki suatu gedung, karena tidak takut tertular virus yang diakibatkan adanya kontak dengan petugas pengukur suhu tubuh di pintu masuk.

- Dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan kamera termal, alat yang dihasilkan ini lebih memungkinkan untuk diterapkan secara luas, misalnya pada fasilitas umum.

2. Bagi pemerintah

- Membantu memutus rantai penularan virus covid 19, sehingga angka pertambahan pasien covid 19 dapat ditekan.

3. Bagi peneliti

- Memperkaya inovasi baru di bidang biomedika dan elektronika instrumen

1.4 Target Temuan

Target temuan dari penelitian ini adalah menghasilkan inovasi baru alat ukur suhu tubuh yang memiliki kemampuan sebagai berikut:

(6)

1. Mengukur suhu tubuh tanpa menggunakan petugas.

2. Menampilkan hasil pengukuran di layar lcd.

3. Alat ukur dapat bergerak sendiri secara otomatis menuju dahi manusia untuk melakukan pengukuran.

4. Memonitor hasil pengukuran dengan membunyikan alarm berupa buzzer bila ditemui hasil pengukuran pasien yang tidak normal.

5. Menghasilkan artikel publikasi dari hasil penelitian.

1.5 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini tentunya akan berkontribusi terhadap ilmu pengetajuan, khususnya di bidang biomedika dan elektronika instrumen, karena telah memberikan inovasi dan pengembangan baru bagi alat pengukur suhu tubuh yang sudah ada. Pada penelitan ini, pemodelan yang dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler arduino dan juga mengunakan sensor jarak untuk mengetahui tinggi badan manusia sehingga dapat menggerakan motor steper yang telah terpasang dengan Thermogun untuk dapat mengukur suhu dengan tepat di target sasaran yang telah di tentukan, tanpa bantuan tangan manusia.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Suhu Tubuh Manusia

Suhu tubuh manusia bisa naik dan turun sebesar 0,5 derajat setiap harinya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh kegiatan yang dilakukan. Biasanya suhu tubuh saat pagi hari lebih rendah dari pada malam hari. Suhu tubuh normal manusia sendiri pada umumnya berkisar antara 36,1 – 37,2 derajat Celcius. Untuk orang dewasa, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa 36,5 – 37,5 Celcius adalah normal. Suhu tubuh normal pada setiap orang juga berbeda-beda. Hasil pengukuran suhu tubuh melalui ketiak, mulut, atau rektal, namun kebanyakan hal yang dilakukan untuk mengukur suhu tubuh adalah melalui daerah sekitar wajah atauun kening. Suhu tubuh dapat tergantung dari usia, apa yang dilakukan, di mana mengukur suhu tubuh itu sendiri, dan masih banyak lainnya. Namun begitu terdapat batasan tentang suhu tubuh normal manusia, sebagai berikut:

Suhu tubuh normal bayi : 36,3 – 37,7 derajat Celcius Suhu tubuh nromal anak-anak : 36,1 – 37,7 derajat Celcius Suhu tubuh normal dewasa : 36,5 – 37,5 derajat Celcius

(7)

Banyak hal yang dapat menyebabkan kenaikan dan penurunan suhu tubuh seseorang, di antaranya adalah:

A. Merokok Meningkatkan Suhu Tubuh

Suhu tubuh akan meningkat saat merokok. Suhu paru-paru akan meningkatkan saat menghiup asap, paru-paru tidak dapat mendinginkan panas dari tubuh sehungga suhu tubuh akan meningkat. Suhu tubuh akan normal saat berhenti merokok.

B. Saat Berbohong

Kegelisahan saat berbohong itulah yang menimbulkan rasa panas di area hidung dan sekitar mata.

C. Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang dilakukan juga mempengauhi suhu tubuh. Selain itu, apa yang sedang kita minum juga mempengauhi. Dan juga untuk perempuan, menstruasi juga dapat mempengaruhi suhu tubuh.

Cara menjaga agar suhu tubuh normal ini juga tergantung cuaca. Pada saat musim panas, harus memperbanyak minum air putih, menggunakan baju yang tipis, mandi, atau berenang.

Jika musim dingin, harus menggunakan pakaian hangat agar tidak kedininan sampai mengigil, minum air hangat, dan makan yang banyak saat musim dingin dapat menjaga suhu tubuh normal. Kemudian saat demam, biasanya suhu tubuh akan meningkat, tetapi dengan istirahat yang cukup, suhu tubuh dapat kembali normal [Putri, 2020].

2.2 Thermogun

Thermogun merupakan alat bantu yang mampu mengukur suhu atau temperatur tanpa menyentuh objek. Termometer ini menggunakan radiasi inframerah yang dapat mengukur suhu dengan cepat dan akurat. Lebih dekat alat dengan objek maka semakin akurat hasilnya.

Ukurannnya yang kecil membuat thermogun mudah dibawa kemana-mana. Dalam kondisi pandemi seperti ini apabila kita mau memasuki suatu ruangan yang telah menerapkan protokol kesehatan maka akan ada petugas yang mengarahkan thermogun ke kening seseorag yang akan diukur suhu tubuhnya, dan tampilan suhu akan langsung muncul pada thermogun.

Alat yang berbentuk pistol ini juga digunakan untuk mengetahui tanda seorang diduga terjangkit virus corona atau tidak. Seorang dikatakan demam apabila elewati suhu rata-rata manusia, yakni 37,5 derajat. Dari cara inilah kita bisa mengetahui tanda awal terjangkit virus corona.

(8)

Prinsip Thermogun

Prinsip dasar termometer inframerah ini adalah semua objek memancarkan energi inframerah. Semakin panas suhunya, maka semakin aktif pula molekul dan semakin banyak energi inframerah yang dipancarkan. Untuk mendeteksi sebuah objek, thermogun akan menyerap radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh semua objek yang sedang dibidik. Sinar inframerah tersebut nantinya menembus lensa termometer dan menuju ke sebuah alat pendeteksi suhu bernama thermopile. Lewat thermopile, radiasi diubah menjadi energi panas dan dikonversikan menjadi energi listrik. Energi listrik ini yang nantinya akan diukur oleh termometer dan menampilkan suhu di balik layar thermogun.

Thermogun tidak hanya dapat mengukur suhu tubuh seseorang, melainkan juga mesin, peralatan, dan elemen lainnya [Prasetya, 2020].

Jenis-jenis Thermogun

Thermogun adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh dan meminimalisir penyebaran virus corona. Untuk diketahui, terdapat dua jenis thermogun yang digunakan untuk mengukur suhu yaitu thermogun medis dan thermogun industri.

Thermogun medis, dilengkapi dengan sensor inframerah yang bisa mengukur suhu seseorang dengan cepat tanpa melakukan kontak dekat. Dengan komponen tersebut, thermogun jenis ini tidak membahayakan dan tidak merusak sel otak.Tidak menggunakan sinar laser, radioaktif semacam X-ray, hanya menggunakan infrared. Thermogun bekerja secara pasif dan hanya mengukur permukaan tubuh saja seperti dahi. Tubuh manusialah yang memancarkan radiasi inframerah, kemudian diserap oleh pistol termometer, lalu suhu tubuh diinterpretasikan dalam bentuk nilai numerik yang tampil pada layar.

Sementara itu, thermogun industri dapat mengukur panas yang sangat tinggi dengan menggunakan sinar laser. Thermogun jenis ini, biasanya digunakan untuk keperluan industri dan lingkungan. Bukan diperuntukkan bagi suhu tubuh manusia. Kendati memiliki kesamaan untuk mengukur suhu, namun keduanya memiliki tingkat jangkauan yang berbeda.

Thermogun medis dapat membaca suhu antara 32 hingga 42,5 derajat Celcius, sementara thermogun industri membaca suhu mulai dari -50 hingga +380 derajat Celcius [Rokom, 2020].

(9)

2.3 Sensor Ultrasonik

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Sensor jarak yang akan kita buat tersusun oleh sensor ultrasonik HC-SR04 yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.

Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai yang sudah terdiri dari pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bias digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm – 4m dengan akurasi 3mm. Alat ini memiliki 4 pin, pin VCC, GND, Trigger, dan Echo. Pin VCC untuk listrik positif dan GND untuk ground-nya.

Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda. Gambar 1. di bawah ini merupakan bentuk fisik dari sensor ultrasonik.

Gambar 1. Sensor Ultrasonik HC-SR04

Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Gelombang yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan kecepatan sekitar 340 m/s. Cara kerja sensor ultrasonik dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

(10)

Gambar 2. Cara kerja sensor ultrasonik

Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.

2.4 State of The Art

Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan alat pengukur suhu tubuh non kontak.

Salah satunya telah dipublikasikan pada tahun 2014 dengan menggunakan sensor inframerah yang digunakan untuk mendeteksi panas tubuh [Ring, 2014]. Selanjutnya termometer inframerah dirancang menjadi lebih murah dan portable sehingga lebih mudah digunakan secara luas [Santoso, 2015]. Teknologi selanjutnya yang digunakan adalah dengan dengan menggunakan metode pengolahan citra. Huang, et all, pada tahun 2016 [Huang, 2016]

menggunakan pengolahan citra melalui deteksi wajah dengan menggunakan algoritma jaringan syaraf tiruan. Metode lain yang menarik adalah dengan mendeteksi suhu tubuh melalui pengolahan citra dengan deteksi bola mata [Fitriyah, 2017].

Pengukuran suhu tubuh yang non kontak modern berbasis IOT telah dilakukan oleh Fajrin pada tahun 2019. Pada penelitian tersebut sensor DS18B20 digunakan sebagai sensor suhunya, hasil dari sensor lalu diolah oleh mikrokontroller Atmega, dan hasil pengukuran dapat dikirimkan menggunakan smartphone berbasis android.

Dari penelitian-penelitian tersebut dapat diketahui bahwa metode untuk membangun sistem thermometer non kontak kebanyakan menggunakan sistem pengolahan citra yang menggunakan kamera, sehingga biasanya cukup mahal untuk diterapkan. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini alat ukur suhu yang digunakan adalah thermogun, yaitu alat ukur yang sedang dipakai secara luas. Penelitian ini menggunakan pemroses sinyal

(11)

mikrokontroler arduino untuk menggerakkan motor stepper yang telah terpasang dengan thermogun, sehingga thermogun bisa bergerak naik dan turun menyesuaikan dengan tinggi badan yang diukur menggunakan sensor ping ultrasonik. Namun ada hal yang sama dengan penelitian sebelumnya, yaitu dengan mengaktifkan buzzer tersebut berbunyi dan menyalanya lampu indikasi yang telah di tentukan berdasarkan warna, apabila suhu tubuh manusia yang di ukur melebihi batas yang telah ditentukan.

2.3 Studi pendahuluan dan Roadmap Penelitian Studi pendahuluan

Penelitian yang dilakukan ini adalah bagian dari penelitian tentang sistem instrumentasi kesehatan cerdas yang menjadi bidang penelitian penulis. Penelitian terkait yang sebelumnya pernah dilakukan penulis dan sudah dipublikasikan adalah:

a. Pada penelitian sebelumnya, penulis telah melalukan penelitian tentang sensor pendeteksi gula darah dengan media airmata [Purwiyanti et al, 2010]. Penelitian dilakukan dengan memodelkan dan mensimulasi sensor gula darah berdasarkan pada konsep single electron transistor. Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi gula darah dapat dideteksi walaupun menggunakan divais pada ukuran nanometer.

b. Analisa matematis dari model tersebut juga dilakukan oleh Purwiyanti, dkk (2011) dengan judul “The Mathematical Model of Glucose Detector Using Single Electron Transistor” [Purwiyanti et al, 2011]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi gula dapat merubah arus keluaran single electron detector. Penelitian ini belum dapat dilanjutkan karena sistem single electron transistor sendiri masih merupakan konsep yang masih sangat sulit untuk difabrikasi secara komersial.

c. Pada tahun 2017, dilakukan penelitian untuk membuat rancang bangun alat yang digunakan untuk mendeteksi kondisi jatuh untuk para lansia. Sistem yang dihasilkan dapat mendeteksi terjadinya peristiwa jatuh dan langsung mengirimkan notifikasi kepada pihak keluarga secara otomatis menggunakan sms melalui modul GSM. Hasil penelitian dipublikasikan pada konferensi internasional [Fitriawan et al, 2018].

d. Penelitian tentang sistem pengukuran cerdas untuk aplikasi kesehatan telah dilakukan Purwiyanti, dkk (2018) dengan judul “Multisensors System for Real Time Detection of Length, Weight, and Heartbeat of Premature Baby in The Incubator” [Purwiyanti et

(12)

al, 2018]. Pada penelitian ini jaringan sensor melakukan pengukuran detak jantung secara kontinyu dan real time, dengan sistem monitoring yang dapat dipantau dari jarak jauh.

e. Penelitian tentang alat ukur kadar oksigen dan kadar gula dalam darah non-invasive menggunakan teknologi IOT [Purwiyanti, 2020], yang saat ini sedang tahap submitted pada jurnal internasional.

Hasil penelitian yang diusulkan ini merupakan salah satu parameter yang akan menjadi bagian dari Sistem Instrument Kesehatan Cerdas (Smart Healthy Instruments), yang merupakan arah penelitian penulis.

Road map penelitian

Road map penelitian terbagi menjadi 2 bagian, yaitu roadmap yang berkaitan dengan perkembangan penelitian tentang alat ukur suhu tubuh otomatis itu sendiri dan roadmap tentang perkembangan alat ukur suhu tubuh otomatis sebagai bagian dari penelitian smart healthy instruments yang dikembangkan oleh penulis.

Gambar 3 memperlihatkan roadmap perkembangan penelitian tentang alat ukur suhu yang non kontak. Penelitian yang diusulkan merupakan state of the art dari penelitian yang telah ada.

Gambar 3. Roadmap pengukur suhu tubuh non kontak

Penelitian yang diusulkan adalah bagian dari penelitian tentang Smart Healthy Instrument yang telah dilakukan penulis sejak 10 tahun terakhir. Roadmap penelitian yang diusulkan

(13)

diperlihatkan pada Gambar 4, yang mencakup penelitian yang dilakukan, penelitian yang diusulkan, dan juga rencana pengembangan.

Gambar 4. Roadmap penelitian

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.

3.2 Metode yang diusulkan

Urutan diagram blok pada penelitian ini adalah pada ada saat manusia(objek) berhenti di titik yang telah di tentukan untuk mengukur suhu tubuh, sensor ping ultrasonik akan mendeteksi berapa jarak dengan bagian kepala manusia, kemudian sensor ping tersebut akan memmerikan inputan terhadap mikrokontroler berapa jarak sensor dengan bagian kepala manusia, yang selanjutnya akan di prosses oleh mikrokontroler yang nantinya mikrokontroler akan menggerakkan thermogun melalui motor stepper dengan menyesiaukan target yang

(14)

telah di tuju, berawal dari masukan sensor ping, selanjutnya hasil pengukuran suhu tubuh manusia(objek) akan ditampilkan di LCD, dan ketika suhu tubuh manusia normal maka ada indikasi lampu yang menunjukan bahwa suhu tubuh manusia normal, sebaliknya jika suhu tubuh tinggi melewati batas suhu tubuh normal maka akan ada juga indikasi lampu dan buzzer akan berbunyi, sebagai tanda manusia tersebut dalam keadaan kurang sehat dengan suhu badan yang tinggi. Untuk blok diagram dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Blok diagram

3.3 Disain alat yang diusulkan

Desain atau bentuk alat pada penelitian ini adalah berbentuk seperti gerbang (gate) sebagaimana yang ditunjukan pada Gambar 6 di bawah ini.

Gambar 6. Disain alat yang akan dibuat (a) gerbang (b) peletakkan sistem yang akan dibuat pada gerbang

(15)

Pada penelitian ini, digunakan beberapa instrumen untuk mendukung kerja dari thermogun otomatis, di antaranya sensor ping ultrasonik yang diletakkan tepat pada bagian atas kepala, motor stepper, thermogun, dan lcd yang terletak pada posisi samping kiri atau tepat di depan objek yang akan melakukan pengukuran suhu.

3.4 Bagan penelitian

Rencana alur penelitian yang mencakup penahapan, mulai dari awal, proses, dan luarannya, diperlihatkan melalui bagan penelitian pada Gambar 7.

Gambar 7. Bagan penelitian 3.5 Luaran yang dihasilkan

Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1. Rancang bangun alat

2. Artikel ilmiah pada konferensi internasional terindeks scopus 3. Artikel ilmiah pada jurnal nasional

4. Laporan penelitian.

(16)

BAB 4. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1. Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya diuraikan pada tabel berikut:

No. Komponen Vol. Satuan Harga Satuan

(Rp) Harga (Rp) 1. Pengadaan Alat dan Bahan Penelitian

1 Arduino UNO 2 buah 85.000 170.000

2 Sensor Ultrasonik 2 Buah 50.000 100.000

3 RTC 3231 2 buah 50.000 100.000

4 Motor Stepper nema 17 2 Buah 230.000 460.000

5 Driver Mottor Stepper 2 Buah 40.000 80.000

6 Lead Screw 500mm 2 Buah 150.000 300.000

7 Flexible Coupling 2 Set 55.000 110.000

8 LCD Oled 2 Buah 70.000 140.000

9 Sensor Suhu

MLX90614 2 buah 160.000 320.000

10 ESP 32 Cam 2 Buah 200.000 400.000

11 Kabel Jumper 30 buah 1000 30.000

12 aluminium (gate) 5 batang 310.000 1.550.000

13 Timah solder 2 Rol 50.000 100.000

14 Pasta solder 2 Kaleng 35.000 70.000

15 PCB 2 Buah 50.000 100.000

Sub Total 1 4.030.000 2. Biaya Perjalanan Penelitian

1 Transportasi lokal

pembelian alat 3 keg 500.000 1.500.000

3 Transportasi relawan uji

alat 20 orang 50.000 1.000.000

2 Transportasi local uji

alat 2 Keg 500.000 1.000.000

Sub Total 2 3.500.000 3. ATK dan Bahan Habis Pakai

1 Kertas HVS 2 Rim 50.000 100.000

2 Cartridge printer hitam 2 Buah 300.000 600.000

(17)

3 CD RW dan tempat CD 10 buah 50.000 200.000

4 Map binder 4 buah 50.000 200.000

5 Map Plastik 1 dus 100.000 100.000

6 Cutter 2 buah 50.000 100.000

7 Isi Cutter 1 kotak 50.000 50.000

8 Spidol 1 kotak 100.000 100.000

9 memory disk 2 buah 500.000 1.000.000

10 Marker 1 kotak 170.000 170.000

11 Cartridge printer C 2 buah 300.000 600.000

12 Ballpoint 1 Lusin 250.000 250.000

Sub Total 3 3.470.000 4. Laporan/Diseminasi/Publikasi

1 Laporan penelitian 2 paket 500.000 1.000.000

2 Registrasi konferensi

internasional terindeks 1 Keg 5.000.000 5.000.000 3 Publikasi di Jurnal

nasional 1 Keg 3.000.000 3.000.000

Sub Total 4 9.000.000 Total Anggaran Keseluruhan 20.000.000

4.2. Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dalam jangka waktu selama enam bulan dengan tabel kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Tahun 2021 Indikator Kerja Bulan ke -

1 2 3 4 5 6 Tahap 1

Studi literatur tentang

thermogun dan sistem mekanis yang diperlukan

Gambaran konsep awal sistem terselesaikan

Tahap 2

1. Merancang model sistem Set-up rancangan disain

(18)

2. Menentukan komponen yang dibutuhkan pada setiap sub sistem

sistem alat terselesaikan

Tahap 3

1. Pembuatan sub sistem

Setiap bagian (sub sistem) telah terselesaikan dengan karakteristik yang diketahui 2. Pengujian kinerja dan

karakteristik sub sistem Tahap 4

1. Pengintegrasian sub sistem menjadi sistem utuh

- Sistem keseluruhan telah terealisasi dengan

karakteristik sistem yang telah diketahui

- Draft Publikasi konferensi internasioal

2. Kalibrasi dan Pengujian kinerja sistem di laboratorium Tahap 5

1. Pengujian sistem pada lingkungan sebenarnya

- Hasil analisa kinerja sistem pada lingkungan yang sebenarnya telah didapatkan.

- Draft Publikasi jurnal nasional

- Laporan akhir 2. Menganalisa kinerja dan

karakteristik sistem

3. Pembuatan laporan akhir, naskah publikasi.

REFERENSI

Fajrin, H.R., M. R. Ilahi, B. S. Handoko, dan I. P. Sari. 2019. Body temperature monitoring based on telemedicine. Journal of Physics: Conference Series. Vol. 1381.

Fitriyah, H., A. Rachmadi, G. E. Setyawan. 2017. Automatic Measurement of Human Body Temperature on Thermal Image Using Knowledge-Based Criteria. Journal of Information Technology and Computer Science. Volume 2. Number 2. pp. 90- 97.

Fitriawan, H., M. Susanto, M.F. Santoso, S. Purwiyanti, Y.F Hu, T. Sigwele, M. Ali and J.

Hou. 2018. Fall Detection System for Elderly Using Arduino, Gyroscope and GPS Module. 2018 International Conference on Engineering, Technologies, and Applied Sciences (ICETsAS 2018). Bandar Lampung. Indonesia.

Huang, P.W., T. H. Chang, M. J. Lee, T.-M. Lin, M. L. Chung, and B. F. Wu. 2016. An Embedded Non-Contact Body Temperature Measurement System with Automatic Face Tracking and Neural Network Regression. Proceeding of 2016 International Automatics Control System (CACS).

Prasetya, A. D. 2020. https://environesia.co.id/

Purwiyanti, S., R. Nuryadi, and D. Hartanto. 2011. The Modelling of Glucose Detector Using Single Electron Transistor. Procc. QIR 2011. No.ISBN 114-1284

Purwiyanti, S., R.Nuryadi, and D.Hartanto. 2011. The Mathematical Model of Glucose Detector Using Single Electron Transistor, Procc. IceMATH 2011. No. ISBN: 978-602- 98919-1-1

Purwiyanti, S, A.R. Sulistiyanti, F.X.A Setyawan, B.M. Wibisono, K.S.Atmaja, and H.Fitriawan. 2018. Multisensors System for Real Time Detection of Length, Weight,

(19)

and Heartbeat of Premature Baby in The Incubator. Procc. ICECOS 2018. IEEE Explore.

Putri, F. E. 2020. https://www.tokopedia.com/blog/standar-suhu-tubuh- normal-hlt

Ring, F. 2014. Pioneering progress in infrared imaging in medicine. Quantitative Infrared Thermography Journal, vol. 11, no. 1, pp. 57-65.

Rokom. 2020. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20200722/1834517/tidak- benar-thermo-gun-infrared-merusak-sel otak/#:~:text=Untuk%20diketahui%2C%20 ada%202%20jenis,cepat%20tanpa%20melakukan%20kontak%20dekat.

Santoso, D., and F. D. Setiaji. 2015. Non-contact portable infrared thermometer for rapid influenza screening. International Conference on Automation, Cognitive Science, Optics, Micro Electro-Mechanical System, and Information Technology (ICACOMIT).

IEEE.

Gambar

Gambar 2. Cara kerja sensor ultrasonik
Gambar 3 memperlihatkan roadmap perkembangan penelitian tentang alat ukur  suhu  yang  non  kontak
Gambar 4. Roadmap penelitian
Gambar 6. Disain alat yang akan dibuat (a) gerbang (b) peletakkan sistem yang  akan dibuat pada gerbang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran adalah suatu pola atau perencanaan yang di pilih dan rancang oleh guru dengan mempertimbangkan hal-hal yang mendukung pelaksanaan kegiatan belajar

Proses dalam penelitian ini merupakan beberapa langkah penting yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu mendapatkan model terbaik untuk melakukan

Temuan yang ditargetkan diharapkan menjadi bagian dari peta jalan (road map) penelitian, sehingga temuan yang ditargetkan pada tahap ini adalah sebagai berikut: a) Data

Penelitian tentang Pengaruh Layoff selama Pandemi Covid 19 terhadap Employees Welfare dan Psychological Distress pada UMKM di Lampung perlu dilakukuan mengingat Masa pendemi

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Tahapan diawali mengkaji permasalahan ketahanan keluarga di Provinsi Lampung. Selanjutnya pengambilan data primer dan sekunder

Selain dapat membuar ureter iritasi, batu ginjal juga dapat tersangkut dalam ureter atau uretra (saluran akhir pembuangan urine) sehingga bakteri terakumulasi dan

Sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai imunomodulator ditambahkan ke air minum dengan dosis yang berbeda sesuai dengan bobot badan broiler yaitu air minum tanpa

Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu : Penelitian ini akan menghasilkan sebuah Aplikasi media pembelajaran android berbasis teknologi Augmanted Reality yang dapat diakses