SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syaratmendapatkangelarSarjanaPendidikan
disusun oleh
SeptianaSulistyawati
1102493
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
oleh
Septiana Sulistyawati
sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada bidang studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
©Septiana Sulistyawati 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR Septiana Sulistyawati
1102493
FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia
Septiana_s.ana15@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kekurangan media menyimak dalam
pembelajaran BIPA. Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) adalah ranah
pembelajaran bahasa Indonesia yang cukup baru sehingga perlu adanya pengembangan dalam
beberapa aspek pembelajarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses
penerapan, hambatan, dan hasil uji coba efektivitas penerapan media teka-teki untuk
keterampilan menyimak BUPA, khususnya tingkat dasar. Pemilihan aspek menyimak sebagai
fokus masalah karena dalam pembelajaran bahasa keterampilan menyimak merupakan
kemampuan awal yang diperlukan untuk menguasai sebuah bahasa dan menjadi keterampilan
dasar yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran bahasa. Metode yang digunakan
adalah eksperimen subjek tunggal. dengan desain dengan tahapan baseline-1 (A1), intervensi,
dan baseline-2 (A2). Pada tahap baseline-1 dilakukan sebanyak dua sesi, tahap intervensi
sebanyak tiga sesi, dan tahap baseline-2 dilakukan satu sesi. Penggunaan media teka-teki
yang digunakan bervariasi yaitu teka-teki silang, teka-teki gambar, dan teka-teki kalimat
rumpang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media teka-teki untuk
keterampilan menyimak BIPA tingkat dasar yang diterapkan cukup efektif untuk digunakan
dalam pembelajaran menyimak BIPA. Subjek penelitian menjadi terbiasa melakukan
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Septiana Sulistyawati
1102493
FPBS, Indonesian Education University
Septiana_s.ana15@yahoo.com
Abstract
This research is motivated by the phenomenon of media deficiencies in teaching listening BIPA.
Indonesian for Foreign Speakers (BIPA) is the realm of learning Indonesian fairly new so the need for
development in some aspects of learning. The purpose of this study was to describe the process of
implementation, barriers, and the results of testing the effectiveness of media puzzle for BUPA
listening skills, especially basic level. Selection aspect of listening as a focal point for language
learning listening skills are starting capabilities required to master a language and become a basic skill
that is very influential in the process of language learning. The method used was experimental single
subject. with a baseline design with stage-1 (A1), intervention, and baseline-2 (A2). At baseline
stage-1 performed a total of two sessions, the intervention phase three sessions, and baseline phase-2
conducted one session. The use of media puzzle that is used varies the crossword puzzles, puzzle
images, and puzzle sentence hiatus. The results showed that the application of media puzzle for BIPA
listening skills base rate applied is effective enough to be used in learning to listen BIPA. Research
subjects became accustomed to listening to extensive and intensive.
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UcapanTerimaKasih ... iv A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. IdentifikasiMasalah ... 6
C. BatasanMasalah ... 6
D. RumusanMasalah ... 6
E. TujuanPenelitian ... 7
F. ManfaatPenelitian ... 7
G. StrukturOrganisasiSkripsi ... 8
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Media ... 10
1. Pengertian Media ... 10
2. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 11
3. Fungsi Media Pembelajaran ... 12
4. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 13
5. PrinsipMemilih Media Pembelajaran ... 14
B. HakikatMenyimak... 15
C. Menyimak BIPA Tingkat Dasar ... 18
D. Media Teka-Teki ... 22
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Data Penelitian ... 27
C. TeknikPenelitian ... 27
1. Tes ... 27
2. Non Tes ... 28
a. Observasi ... 28
b. Wawancara ... 28
c. StudiDokumentasi ... 28
d. StudiLiteratur ... 29
e. Angket ... 29
D. TeknikPengolahan Data ... 29
1. Analisis Data Kualitatif... 29
a. Reduksi ... 30
b. Display Data... 30
c. MengambilKesimpulandanVerifikasi ... 30
2. Analisis Data Kuantitatif... 31
E. InstrumenPenelitian ... 31
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. DeskripsiHasilStudiAwal ... 37
1. Observasi... 37
2. Wawancara ... 37
3. StudiDokumentasidanLiteratur ... 38
B. KondisiAwalSubjekPenelitian ... 39
C. HasilPenelitian ... 41
1. HasilBaseline (A) ... 41
a. SesiPertama ... 41
b. SesiKedua ... 43
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. HasilBaseline Kedua (A2) ... 54
D. Pembahasan... 57
1. KelebihandanKekurangan Media Teka-tekiuntukKeterampilanMenyimak BIPA ... 58
a. Kelebihan ... 58
b. Kekurangan ... 58
2. KondisiatauTanggapanPembelajar ... 59
3. HambatandanSolusidalamPenerapan Media Teka-tekiuntukKeterampilanMenyimak BIPA ... 62
a. Hambatan ... 62
b. Solusi... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 64
B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini perkembangan zaman mengakibatkan arus komunikasi berjalan
dengan sangat cepat. Salim (dalam Muslich, 2012, hlm. 17) mengemukakan bahwa
perkembangan zaman yang terjadi akan menimbulkan terjadinya perubahan sosial
yang akan berdampak pada empat bidang kekuatan. Keempat bidang itu adalah
IPTEK, ekonomi, lingkungan hidup, dan politik.Perubahan sosial yang saat ini tengah
memanas ialah di bidang ekonomi dan politik. Hal tersebut karena adanya pasar
terbuka yang membuat perilaku ekonomi terjadi tanpa mengenal batas, begitu pula
dengan kebebasan dalam mengembangkan potensi yang tak hanya terbatas di dalam
negaranya saja tetapi dapat juga dapat ke negera lain.
Bahasa sebagai alat komunikasi secara tidak langsung mengalami dampak
perkembangan zaman yang terjadi akhir-akhir ini. Menurut Tasai & Zaidan (2002,
hlm. 32),bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional,
bahasa negara, dan bahasa resmi di Indonesia. Maryanto (2003, hlm. 1)
mengungkapkan pada zaman ini perkembangan bahasa Indonesia sudah berkembang
dengan pesat. Bahasa Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata oleh negara-negara
lain. Bahkan, di beberapa negara seperti Jepang, Filipina, Thailand, dan Australia,
bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa kedua yang tidak kalah pentingnya dengan
bahasa Inggris. Di beberapa negara seperti Australia, bahasa Indonesia menjadi bahasa
mayoritas kedua setelah bahasa Inggris. Pada tahun 2009, bahasa Indonesia secara
resmi ditempatkan sebagai bahasa asing kedua oleh pemerintah daerah Ho Chi Minh
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indonesia memiliki penutur asli terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950
orang yang tersebar di luar negeri. Bahkan, Ketua DPR RI dalam sidang ASEAN
Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-32 pada tahun 2011 mengusulkan bahasa
Indonesia sebagai salah satu bahasa kerja (working language) dalam sidang-sidang
AIPA.
BIPA adalah program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia bagi
penutur asing. Aspek-aspek bahasa yang dipelajari pembelajar asing demi terjadinya
komunikasi yang baik dalam penggunaan bahasa Indonesia ialah empat keterampilan
berbahasa dan hal-hal yang berkaitan dengan kebahasaan. Tarigan (2008, hlm. 2)
menyebutkan keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi, yaitu:
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut tidak
dapat dipisahkan karena hubungan keempatnya sangatlah erat.
Menurut Tarigan (hlm???) menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran
atau bahasa. Jakub Isman (1978) mengatakan bahwa proses belajar bahasa merupakan
usaha melatih persepsi melalui panca indra yang semakin berkembang untuk
memperluar cakarawala lingkungan guna menambah pengetahuan, kemampuan
berpikir, dan merasa. Dengan demikian, dapat dikatakan peranan keterampilan
menyimak dalam proses belajar bahasa sangatlah besar karena keterampilan menyimak
merupakan kunci utama pembuka gerbang pengetahuan. Melalui keterampilan
menyimak yang bersifat reseptif akan terserap banyak informasi yang sangat
dibutuhkan oleh pembelajaran. Jika pembelajar mampu menyimak dengan efektif
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan temuan survei yang dilakukan oleh Alwasilah (2000, hlm. 127)
para pengajar BIPA di Australia melaporkan sejumlah kesulitan yang dialaminya. Di
antaranya adalah lemahnya keterampilan menyimak.
Dale (dalam Tupan, 2009) mengemukakan, pada umumnya pembelajar hanya 10% mengingat dari apa yang mereka baca, 20% mengingat apa yang mereka dengar, 30% dari apa yang mereka lihat, 50% dari apa yang mereka dengar dan lihat, 70% dari apa yang mereka katakana dan tulis, dan 90% dari apa yang mereka katakana seperti yang mereka lakukan.
Menyadari betapa lemahnya keterampilan menyimak yang terjadi dalam
pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia maka guna memperlancar
pembelajaran bahasa dalam keterampilan menyimak perlu adanya media, metode, dan
bahan ajar yang tepat.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari guru kepada pembelajar sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat siswa terhadap pembelajaran. Kehadiran media dalam proses belajar
mengajar adalah sebagai alat bantu dan sebagai sumber belajar.
Jumlah dan jenis media pembelajaran yang ada pada saat ini sangat banyak dan
bervariasi. Baik berupa media yang sengaja dirancang (by design) maupun yang tidak
dirancang secara khusus namun dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran (by
utilization). Akan tetapi berdasarkan berdasarkan hasil wawancara yang terjadi pada
staf pengajar Balai Bahasa UPI dimana mereka mengalami kesulitan dalam mencari
media menyimak merupakan bukti nyata perlunya pengembangan media pembelajaran
menyimak. Kendala ini terjadi karena dalam proses pembelajaran menyimak hanya
berkutat pada mendengarkan dan atau menonton video/lagu, mendengarkan hasil
rekaman diri sendiri saat berbicara, dan mendengarkan guru saat menerangkan.Pada
saat mendengarkan hasil rekaman diri sendiri saat berbicara pembelajarakan
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan terjadi kesalahan dalam standar pengucapan. Pembelajarakan merasa bila cara
pengucapan dan pemenggalan kata yang dilakukan benar sehingga ketika dikoreksi
oleh pengajar pembelajar akan merasa sulit untuk mengubah cara pengucapannya
karena sudah terbiasa mendengar apa yang dia ucapkan.
Pengajar bahasa Indonesia dituntut untuk bisa menggunakan dan berbicara
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dengan intonasi, artikulasi, dan volume suara
dalam pengucapan yang seharusnya. Namun tidak bisa dipungkiri juga bila pengajar
kadang mengalami kendala dalam berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, selain karena belum adanya standar pelafalan bahasa Indonesia yang
seharusnya, faktor internal dan eksternal dalam diri pengajar juga memengaruhi. Hal
tersebut bisa memengaruhi proses menyimak yang dilakukan oleh pembelajar asing, di
mana pembelajar asing akan merasa bingung oleh pengucapan pengajar yang berbeda
antara satu sama lain. Tentu hal tersebut menghambat berkembangnya keterampilan
menyimak pembelajar bahasa karena fokus pembelajar akan tertuju pada pelafalan
yang seharusnya dan tidak mendengarkan materi pembelajaran. Penggunaan media
menyimak yang berulang kali meskipun materi yang disampaikan dalam pembelajaran
menarik namun lambat laun akan membuat pembelajar BIPA akan jenuh. Kejenuhan
ini bila tidak segera ditangani dalam menyebabkan menurunnya minat mendengarkan
pembelajar BIPA dalam pengajaran.Padahal berdasarkan paparan sebelumnya sudah
dijelaskan bila keterampilan menyimak adalah keterampilan awal yang mendukung
dan mempengaruhi keterampilan lainnya.
Chamdiah dkk. (1987, hlm. 3) menyatakan bahwa pendengar harus mampu
mengingat fakta-fakta sederhana, mampu menghubungkan sedangkaian fakta dari
pesan yang didengarnya. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Tarigan (2008, hlm.
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melainkan memerlukan kegiatan lainnya, yakni memahami (understanding) isi
pembicaraan yang disampaikan oleh si pembicara, lalu menafsirkan (interpreting)
butir-butir pendapat yang disimaknya baik tersurat maupun tersirat, mengevalusi
(evaluating) atau menilai gagasan baik dari segi keunggulan maupun dari segi
kelemahannya, dan menanggapi (responding) gagasan yang diperdengarkan baik
dengan cara menyambut, mencamkan, menyerap, dan atau menerima gagasan tersebut.
Maka dari itu, peneliti berinisiatif mengembangkan sebuah media
pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki. Bila biasanya teka-teki digunakan untuk
media keterampilan menulis atau keterampilan membaca, kali ini peneliti mencoba
untuk menggunakannya sebagai media pembelajaran menyimak. Tujuan penggunaan
media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki antara lain (1) untuk membiasakan
pembelajar asing menyimak sebuah informasi yang didengarnya, (2) memperkenalkan
kosakata nonformal dan formal bahasa Indonesia kepada pembelajar asing dengan cara
baru, dan (3) meningkatkan aspek kognitif pembelajar asing dengan cara
menyenangkan.
Media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki ini bersifat menyimak
reseptif yang akan memaksa dan lambat laun membuat pembelajar BIPA terbiasa
untuk menyimak secara efektif. Mengingat keterbatasan pengetahuan bahasa yang
dikuasai tidak semua pembelajar BIPA dapat dengan mudah berinteraksi dengan
masyarakat Indonesia. Praktik nyata penggunaan bahasa Indonesia secara nonformal
pun bisa memengaruhi, di mana pembelajar BIPA biasanya akan mempelajari bahasa
Indonesia untuk kondisi formal bukan nonformal sehingga ketika pembelajar BIPA
secara langsung berbaur di masyarakat yang belum terbiasa dengan penutur asing
bahasa Indonesia akan terjadi kendala dalam berkomunikasi.Dengan penerapan media
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melatih dan membiasakan diri menyimak informasi yang berisi beberapa kosa kata
formal dan nonformal bahasa Indonesia dalam satu waktu.
Penerapan media pembelajaran menyimak berbentuk teka-teki belum pernah
dilakukan oleh mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra.Oleh karena
itulah, peneliti mencoba melakukan uji coba melalui penelitian yang berjudul
“PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI UNTUK KETERAMPILAN
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi
masalah sebagai berikut ini.
1. meningkatnya jumlah pembelajaran bahasa Indonesia di dunia sehingga perlu
adanya keseriusan dalam pengembangan bahasa Indonesia bagi Penutur Asing
(BIPA),
2. kurang ketersediaan media menyimak sebagai salah satu alat pendukung
tercapainya tujuan pembelajaran pada pembelajaran Bahasa Indonesia bagi
Penutur Asing (BIPA).
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas penulis membatasi masalah
penelitian sebagai berikut ini.
1. proses pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki untuk tingkat
dasar,
2. hasil uji cobaefektivitas pembelajaran menyimak BIPA dengan media teka-teki
untuk tingkat dasar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atasa, rumusan masalah
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. bagaimanakah proses penerapan media teka-tekiuntuk keterampilan menyimak
BIPA tingkat dasar?
2. hambatan apa saja yang dihadapi pembelajar BIPA dalam proses pembelajaran
menyimak menggunakan media teka-teki?
3. bagaimanakahhasil uji cobaefektivitas pembelajaran menyimak BIPA dengan
media teka-teki untuk tingkat dasar?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan,
maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. mendeskripsikan proses penerapan media teka-teki untuk keterampilan
menyimak BIPA dengantingkat dasar,
2. mengetahui bagaimana hambatan yang dihadapi pembelajarBIPA dalam
proses pembelajaran menyimak menggunakan media teka-teki,
3. menggemukakanhasil uji coba efektivitas pembelajaran menyimak BIPA
dengan media teka-teki untuk tingkat dasar.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penelitian dalam penelitian ini meliputi
manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah inovasi media
pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Indonesia khusunya pembelajaran
keterampilan menyimak untuk pembelajar BIPA.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis dari penelitian adalah sebagai berikut:
(1) guru dapat menerapkan mediapembelajaran menyimak berbentuk media
teka-teki dalam pembelajaran BIPA;
(2) pembelajar mendapatkan media pengajaran yang baik dalam pembelajaran
keterampilan menyimak; dan
(3) pembaca mendapatkan pengalaman tentang penerapan media teka-teki
untuk pembelajaran menyimak BIPA tingkat dasar.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Pada penelitian ini terdapat beberapa bab yang akan dikembangkan oleh
penulis, jumlah bab adalah lima bab dengan masing-masing fokus pembahasan
yang berbeda namun masih saling berkaitan satu sama lain.
Bab I merupakan bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi pada penelitian ini.
Bab II adalah penjelasan landasan teori mengenai studi literatur yang
bergunakan dalam penelitian ini.Bab II berisi literatur tentang media (pengertian
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran, dan prinsip memilih media pembelajaran), hakikat menyimak,
menyimak BIPA tingkat dasar, dan media teka-teki.
Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Bab ini akan membahas
metode, prosedur penelitian, populasi, dan sample penelitian (subjek penelitian,
teknik pengambilan sample, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan
teknik analisis data) yang digunakan dalam penelitian.
Bab IV berbicara mengenai temuan dan pembahasan. Bab ini akan
mendeskripsikan analisis dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan rumusan
masalah yang terdapat di bab I. Analisis dan pembahasan yang dipaparkan akan
berdasarkan landasan teori yang berada di bab II.
Bab V merupakan bab terakhir dalam penelitian ini, dalam bab ini berisi
simpulan, implikasi, dan rekomendasi peneliti terhadap hasil penelitian yang sudah
dilakukan.
Kemudian terdapat daftar pustaka yang berisikan daftar-daftar sumber
literatur yang dipakai dalam penelitian ini. Baik berupa buku, artikel, skripsi,
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
eksperimen subjek tunggal.Penelitian subjek tunggal adalah sebuah penelitian yang
bertujuan untuk mengarahkan seseorang/individu kepada perubahan setelah diberi
perlakuan.Menurut Herlina (dalam Endah 2012, hlm. 43) mengatakan bahwa
eksperimen subjek tunggal merupakan suatu desain eksperimen sederhana yang dapat
menggambarkan dan mendeskripsikan perbedaan yang terjadi pada indivisi diseertau
dengan data kualitatif yang disajikan secara sederhana dan terinci.Tujuan penggunaan
metode penilitian eksperimen subjek tunggal adalah untuk menguji media teka-teki
yang sudah dimodifikasi sebagai media menyimak BIPA tingkat dasar.
Desain penelitian eksperimen subjek tunggal yang dipakai dalam penelitian ini
adalah desain A-B-A.Desain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari desain
dasar A-B.Desain A-B-A menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antar variabel
terikat dan variabel bebas yang lebih kuat.Prosedur desain ini disusun atas dasar apa
yang disebut dengan logika baseline (baseline logic). Logika baseline menunjukkan
suatu pengulangan pengukuran perilaku sasaran (target behavior) pada
sekurang-kurangnya dua kondisi, yaitu kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi (B).
Prosedur utama yang ditempuh dalam desain A-B-A meliputi pengukuran
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kondisi intervensi perilaku sasaran secara kontinu dilakukan pengukuran sampai
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pembelajara BIPA tingkat dasar
di Balai Bahasa UPI dan di departemen pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
yang peneliti kenal secara pribadi. Data subjek penelitian sebagai berikut:
1) nama : Panusak Meekaeo
nama Indonesia : Putra
umur : 29 tahun
asal negara : Thailand
bahasa yang dikuasai : Thailand, Inggris, dan Indonesia
tempat belajar bahasa Indonesia: Balai Bahasa UPI
tingkat : Dasar 2
2) nama : Zakir Hussain
nama Indonesia : Hedi
umur : 28 tahun
asal negara : Afghanistan
bahasa yang dikuasai : Persia, Urdo, Hindi, Pashtu, Inggris,
dan Indonesia
tempat belajar bahasa Indonesia: Balai Bahasa UPI
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nama Indonesia : Hanna
umur : 23 Tahun
asal negeri : Korea Selatan
bahasa yang dikuasai : Korea, Inggris, Jepang, dan Indonesia
tempat belajar bahasa Indonesia: Departement Bahasa dan Sastra
Indonesia, UPI.
tingkat : Dasar 2
2. Lokasi Penelitian
Tempat berlangsungnya kegiatan penelitian ini disesuaikan dengan
kesibukan dan aktifitas subjek penelitian. Lokasi penelitian yang dilakukan
kepada Putra dan Hedi adalah di asrama putra UPI, sedangkan kepada Hanna
berada di salah satu gerai makanan cepat saji di Setiabudi.
3. Data Penelitian
Data penelitian yang diperoleh dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan
sekunder.Data primer yang didapat pada penelitian ini berdasarkan hasil tes dan
angket yang diberikan kepada subjek penelitian. Data sekunder pada penelitian ini
berasal dari wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literature.
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbagai alat ukur untuk mengumpulkan data. Pemilihan alat ukur akan disesuaikan
dengan jenis data yang akan dikumpulkan. Pada penelitian ini teknik penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini memerlukan data berupa
ujaran dan perilaku manusia.
1. Tes
Menurut Arikunto (dalam Iskandarwassid dan Sunendar, 2008, hlm.
179) tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data-data atau keterangan-keterangn yang diinginkan tentang
seseorang, dengan cara yang dikatakan tepat dan cepat.
Alasan utama penggunaan tes dalam penelitian adalah agar pembelajar
dapat terkondisi untuk memproduksi data yang diinginkan oleh peneliti.
Kegiatan tes berupa kegiatan uji coba media pembelajaran ;keterampilan
menyimak yang telah dibuat. Tes dilakukan untuk memperoleh data pengenai
validasi dan reliabilitas kisi-kisi dan rekaman media pembelajaran keterampilan
menyimak yang telah dibuat.
2. Non Tes
a. Observasi
Menurut Narbuko, dkk (dalam Sirnayatin, 2013, hlm. 56)
observasi atau pengamatan adalah pengumpulan data yang dilakukan
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Observasi bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu observasi non-sistematis dan observasi
sistematis. Observasi non-sistematis adalah observasi tanpa instrumen
penelitian, sedangkan observasi sistematis adalah observasi dengan
instrumen penelitian.
b. Wawancara
Menurut Sugiyono (dalam Fariqoh, hlm. 40) wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/
kecil.
Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara terpimpin, di
mana nara sumber dapat menjawab berdasarkan pendapat pribadi
namun tetap dalam batasan peneliti.
c. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah sumber data yang bersifat ilmiah
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang berhubungan dengan BIPA tingkat dasar, khususnya media
pembelajaran keterampilan menyimak.
d. Studi Literatur
Studi literatur adalah alat pengumpulan data untuk
mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang
sedang diteliti sebagai pembahasan hasil penelitian. Teknik studi
literature dilakukan dengan cara membaca buku, mempelajari apa yang
dibaca, dan memahami isi buku tersebut. Kegiatan ini ditujukan untuk
mendukung dan menunjang kebenaran data yang diperoleh selama
penelitian.
e. Angket
Menurut Narbuka, dkk (dalam Sirnayanti, 2013, hlm. 58) angket
atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Jadi, kuesioner
adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada
sekelompok orang mengenai suatu masalah sehingga mendapatkan
informasi tentang masalah tersebut.Pada penilitian ini angket dilakukan
setelah tes karena teknik angket ini bertujuan untuk melihat seberapa
berpengaruhinya media pembelajaran menyimak berbasis media
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Teknik Pengolahan Data
Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan dua cara, yaitu:
1. Analisis Data Kualitatif
Pada analisis kualitatif pemerolehan data berasal dari hasil wawancara
atau pengamanatan terhadap data tersebut (observasi) yang kemudian
dideskripsikan dan dirangkum dalam sebuah penjabaran. Pemilihan data yang
diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi mengalami proses
pemilihan mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan kemudian membuat
kesimpulan sehingga data dapat dipahami oleh peneliti maupun orang lain.
Menurut Miles dan Hubermas (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334)
menjelaskan langkah-langkah dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut;
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian,
penyederhanaan, pengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis peneliti di lapangan. Proses tersebut
akan terus berlangsung selama penelitian berlangsung sehingga data yang
diperlukan didapatkan.
Langkah awal dalam menganalisis hasil penelitian ini adalah
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
susunan yang lebih sistematis agar lebih mudah dimengerti dan mudah
dalam proses pengolahan.
b. Display Data
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa diakukan dalam
bentuk uraian singkat yang bersifat menceritakan yang sebenarnya terjadi
dilapangan berdasarkan data yang sebelumnya sudah direduksi.
c. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan yang dilakukan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan dan disertai bukti-bukti yang kuat untuk
mendukung tahap pengumpulan data yang selanjutnya.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa
deskripsi atau uraian atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masing
tidak jelas sehingga menjadi jelas. Kemudian untuk proses verifikasinya
sendiri hasil gambaran atau deskripsi tersebut di uji dengan cara menyebar
luaskan angket untuk membuktikan hasil wawancara yang sebelumnya.
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui proses dan hasil
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
media teka-teki terhadap pembelajaran menyimak dengan menggunakan
penilaian formatif berdasarkan nilai benar yang pembelajar dapatkan.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi (2006, hlm. 134) instrumen penelitian adalah alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data, agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah.
Pada penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini antara lain berupa:
(1) kisi-kisi tes yang sesuai dengan tujuan pembelajaran;
(2) daftar pertanyaan wawancara yang peneliti ajukan kepada narasumber
tentang media keterampilan menyimak;
(3) penilaian atau judgment dari ahli terhadap media yang digunakan
berdasarkan format penilaian yang telah disediakan;
(4) angket setelah pelaksanaan tes yang akan diberikan kepada pembelajar yang
menggunakan media pembelajaran menyimak yang dikembangkan; dan
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kisi-kisi
Kisi-kisi tes berdasarkan ketentuan CEFR yang menjadi acuan dalam
pelaksanaan pembelajaran BIPA saat ini. Pembelajar tingkat dasar dituntut
untuk menguasai keterampilan menyimak:
1. bisa mengerti apa yang dibicarakan dengan tempo lambat, artikulasi
jelas, dan jeda lama
2. bisa mengerti petunjuk sederhana untuk menuju suatu tempat dengan
jalan kaki ataupun menggunakan kendaraan
3. bisa mengerti pertanyaan dan instruksi yang ditujukan kepada saya
dengan cara yang sederhana
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman Wawancara Pengajar BIPA Nama Narasumber :
Pekerjaan :
Hari/Tanggal :
1. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan media?
2. Media apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan ketika
pembelajaran keterampilan menyimak?
3. Kesulitan apa yang sering Bapak/Ibu temukan ketika memilih
media pembelajaran keterampilan menyimak?
4. Bagaimana Bapak/Ibu membedakan media menyimak untuk
pembelajar BIPA tingkat dasar, tingkan menengah, dan tingkat
lanjut?
5. Bagaimana Bapak/Ibu mengelompokkan kosa kata yang
dipelajari pada tingkat dasar pembelajaran BIPA?
6. Menurut Bapak/Ibu media pembelajaran keterampilan
menyimak seperti apa yang sesuai untuk pembelajar BIPA
tingkat dasar?
7. Perlukah adanya media baru untuk pembelajaran menyimak?
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Penilaian Ahli atau Judgment
Format Penilaian
Nama Ahli:……… ………
Pekerjaan: ……….
o Aspek yang diniai Penilaian
1. Ketepatan kosakata 1 2 3 4 5
2. Ketepatan pengucapan 1 2 3 4 5
3. Ketepatan pemberian petunjuk soal 1 2 3 4 5
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nama :
Jenis Kelamin:
Asal Negara :
Umur :
Tingkat :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
1. Apakah Anda penyukai pembelajaran dengan menggunakan media
teka-teki untuk pembelajan menyimak?
a. ya
b. tidak
c. biasa saja
d. tidak tahu
2. Apakah media yang digunakan menarik?
a. ya
b. tidak
c. biasa saja
d. tidak tahu
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. ya
b. tidak
c. biasa saja
d. tidak tahu
4. Apakah media yang digunakan variatif?
a. Ya
b. tidak
c. biasa saja
d. tidak tahu
5. Apakah media yang digunakan membuat Anda lebih tertarik terhadap
materi pelajaran?
d. ya
e. tidak
f. biasa saja
g. tidak tahu
5. Langkah-langkah Penggunaan Media Teka-Teki untuk Keterampilan Menyimak
Prosedur penggunaan media teka-teki untuk keterampilan menyimak
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
agar memperhatikan rekaman yang akan diperdengarkan dan menandai
bagian atau kata yang tidak dimengerti atau dirasa sulit.
(2) setelah subjek penelitian siap untuk menyimak, rekaman soal menyimak
berbentuk teka-teki diperdengarkan satu persatu.
(3) kemudian peneliti kembali memperdengarkan rekaman soal menyimak
dan membahas bagian yang tidak dimengerti oleh subjek penelitian.
(4) terakhir rekaman soal menyimak kembali diperdengarkan namun kali
ini subjek penelitian tidak boleh bertanya dan lembar jawaban harus
segera dijawab.
(5) Setelah selesai menjawab akan dilakukan tahap pembahasan.
6. Instrumen Tes
Pada tahan baseline tes yang dilakukan adalah penugasan mengisi
paragraf rumpang yang sudah disediakan berdasarkan rekaman yang
diperdengarkan.Pada tahap baseline materi yang diberikan selalu berbeda
hal ini bertujuan agar pengetahuan pembelajar BIPA semakin
bertambah.Sesi pertama tema yang dipilih adalah buah-buahan.Pada sesi
kedua tema yang dipilih adalah perlengkapan rumah tangga.Tahap baseline
adalah tahap acuan atau kemampuan awal pembelajar BIPA dalam
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jenis media teka-teki yang berbeda.Sesi pertama bertema buah-buahan
dengan media berbentuk teka-teki gambar pada wacana rumpang, lalusesi
kedua dengan tema transportasi dengan menggunakan media teka-teki
silang, dan sesi ketiga tentang anggota tubuh dengan bentuk media teka-teki
gambar.
Tahap baseline kedua dilakukan untuk mengukur atau mengetahui
perubahan sikap atau perilaku yang terjadi kepada pembelajar BIPA dengan
menggunakan media teka-teki gambar pada wacana rumpang dengan materi
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SIMPULANDAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkanrumusanmasalah yang telahdisusun, hasilanalisis, pembahasan,
danpengolahan data yang
dilakukanpenelitipadababsebelumnya,penelitimenyimpulkanhasilpenelitiansebagaiberikut
:
1. proses penerapan media teka-tekiuntukketerampilanmenyimak BIPA
tingkatdasarberjalandengansedikithambatantetapidapatdiselesaikanolehpeneliti,
2. hambatan yang dialamipenelitiselamapenelitianterjadipadatahapanpemilihankosakata,
reaksipembelajar, danketersediaancontoh yang terbatas,
3. hasilpenerapan yang
dilakukankepadasubjekpenelitianberjalanlancardanmendapatresponpositifdaripemelaj
ar BIPA. Hal inibisadilihatdariangketdanhasiltessetelahpembelajaranmenggunakan
media.
B. Saran
Berdasarkanpembahasandansimpulan yang
penelitijabarkansebelumnyaterdapatbeberapahal yang
menurutpenelitiperludiperhatikanmenyangkutpenelitianiniadalah;
1. tahappenelitian yang dilakukanpadapenelitianmasingkurangyaituhanya 6
sesipertemuanakanlebihbaikdanjelasbilapenelitiandilakukanlebihdari 6 sesi, dan
2. bagipeneliti yang inginmenerapkankembali media ini,
penelitimenyarankanuntukmengembangkan di materipembelajaran BIPA yang
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Alawiah, W. S. (2013). Pengembangan tes keterampilan menulis sebagai
upayapenyiapan alat uji kemahiran berbehasa Indonesia bagi penutur asing. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung.
Annisa, R. I. (2013).Pengembangan alat evaluasi ukbipa membaca
berbasisteknologi informasi untuk mengukur kompetensi membaca belajarBIPA. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
__________. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arono. (2013). Model pembelajaran menyimak aktif integratif melalui
multimediainteraktif sebagai determinan peningkatan keterampilan menyimakkritis mahasiswa. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Chaedar, A.A. (2000). Proseding konfrensi internasional pengajaran
bahasaIndonesiabagi penutur asing (KIP BIPA) III. Bandung:Andira.
Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: RinekaCipta.
Fariqoh, R. (2013). Pengembangan bahan ajar membaca untuk pembelajarbahasa Indonesia bagi penutur asing tingkat dasar (metode penelitian research and development). (Skripsi). Serkolah Sarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Garnita, Y. (2011). Pengembangan model bahan ajar menulis bagi
pembelajarBIPA tingkat lanjut (penelitian dan pengembangan di kelas 4 pusatbahasa UNPAD). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hlm. 15-26.
Kurniawan, K. (2012). Belajar dan pembelajaran bahasa dan sastra
indonesia.Bandung: Bangkit Citra Persada.
Kustandi, C. dan Sutjipto, B. (2013). Media pembelajaran manual dan
digital.Bogor: Ghalia Indonesia.
Liliweri, Alo. (2007). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya.Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
Mayarna, H. (2012). Pengembangan model bahan ajar afiks bagi pemelajar
bipatingkat dasar (studi penelitian dan pengembangan bahan ajar BIPA dipusat bahasa UNPAD). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Maryeni. (2014). Analisis tingkat pemahaman guru sekolah dasar tentangpembelajaran terpadu pada kurikulum 2013 di kota Bandar Lampung. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Lampung, Bandar
Lampung.
Maryanto. (2003). “Tes UKBI dan pengajaran BIPA” dalam Prosiding
KonferensiInternasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing(KIBBIPA) IV. Denpasar: IALF
Mawarni, I. (2014). Pengembangan flip book berbasis android materi
kosakatauntuk BIPA tingkat dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Musclich, M. (2012). Bahasa Indonesia pada era globalisasi: kedudukan,
fungsi,pembinaan, dan pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sampurno, Siti Chamdiah, dkk. (1982). Kemampuan mendengarkan mahasiswaDKIJakarta. Jakarta: Depdikbud.
_______, Siti Chamdiah, dkk. (1983). Kemampuan mendengarkan mahasiswaDKIJakarta. Jakarta: Depdikbud.
Sari, D. D. (2013). Studi kompetensi guru dan siswa dalam penilaian berbasis
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
upayapenyiapan alat uji kemahiran berbahasa Indonesia bagi penutur asing(UKBIPA). (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Setiyadi, A. B. (2006). Metode penelitian untuk pengajaran bahasa
asingpendekatan kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sirnayatin, T. A. (2013). Membangun karakter bangsa melalui pembelajaransejarah. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
________. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, H. G. (2008). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
_______. (1990). Pendidikan bahasa Indonesia. (edisi kesatu). Jakarta: Depdikbud.
_______. (1986). Keterampilan menyimak. Jakarta: Karunika.
Tazai, A. dan Zaidan, A. R. (2002). Pembinaan dan pengembangan
bahasaIndonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Uthami, D. C. (2014). Pengembangan teks anekdot berbasis kearifan
lokalsebagai alternatif bahan ajar SMA kelas x. (Skripsi). Sekolah
Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Wahyu, H. (2013). Meningkatkan kemampuan menulis eksposisi denganmenggunakan media blog (penelitian tindakan kelas terhadap siswakelas x-f SMA negeri 5 Bandung tahun ajaran 2009 / 2010).
Septiana Sulistyawati, 2015
PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI
UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
upayapenyiapan alat uji kemahiran berbahsa Indonesia bagi penutur asing.(Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung.
Zulianingsih, S. (2012). Pemanfaatan media foto berorientasi kehidupan sosial
dalam pembelajaran menulis pargraf deskripsi pada pembelajaran BIPA tingkat dasar. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan