• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR UNTUK KETERCAPAIAN KOMPETENSI PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XII SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH ATAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR UNTUK KETERCAPAIAN KOMPETENSI PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XII SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH ATAS."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 1333/UN.40.2.4/PL/2012

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR UNTUK KETERCAPAIAN KOMPETENSI PADA

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XII SEMESTER I

SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA SUKABUMI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Disusun Oleh :

HELMY INDRA GUNAWAN

(0705472)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: bagaimana perkiraan saudara mengenai ketercapaian kompetensi siswa

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGGUNAAN SUMBER

BELAJAR UNTUK KETERCAPAIAN KOMPETENSI PADA PEMBELAJARAN

GEOGRAFI KELAS XII SEMESTER I DI KOTA SUKABUMI” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Bandung, Februari 2013 Yang membuat pernyataan ini,

(3)

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR UNTUK KETERCAPAIAN KOMPETENSI PADA

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XII SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH

ATAS DI KOTA SUKABUMI

Oleh :

Helmy Indra Gunawan

(0705472)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620 304 198704 2 001

Pembimbing II

Dr. Ahmad Yani, M.Si. NIP. 196708121997021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

(4)

Skripsi ini diuji pada tanggal : 31 Januari 2013

Ketua : Dekan FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001 Sekretaris : Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP. 19620304 198704 2 001

Penguji : 1. Prof. Dr. R. Gurniwan Kamil Pasya , M.Si NIP. 19620512 198703 1 002

(5)

PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR UNTUK KETERCAPAIAN

KOMPETENSI PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XII

SEMESTER I SEKOLAH MENENGAH ATAS

Helmy Indra Gunawan 0705472

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya sumber belajar. Proses pembelajaran membutuhkan sumber belajar. Sumber belajar dibutuhkan mata pelajaran geografi karena dengan adanya sumber belajar kompetensi dapat dicapai secara optimal. Pada Standar Kompetensi geografi kelas XII semester I terdapat Standar Kompetensi keterampilan dasar peta dan pemetaan dan pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. Standar Kompetensi tersebut dapat tercapai secara optimal apabila di tunjang dengan ketersediaan dan pemanfaatan sumber belajar. Dengan demikian penelitian ini hendak mengkaji tentang (1) Bagaimanakah penggunaan sumber belajar pada pembelajaran geografi di kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi? (2) Bagaimana ketercapaian kompetensi pada materi pembelajaran kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi? (3) Berapa besar kontribusi penggunaan sumber belajar terhadap ketercapaian kompetensi pada pembelajaran geografi di kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi?

Metode yang digunakan adalah deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui angket, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan presentase (%) dan juga perhitungan statistik menggunanakan chi-square.Populasi dan sampel penelitian ini meliputi seluruh guru yang mengajar georafi kelas XII semester I yang berjumlah 16 orang dan sampel 10% dari jumlah siswa geografi kelas XII di SMA kota Sukabumi.Sampel siswa diambil secara acak diambil dari 10% jumlah siswa kelas XII di setiap sekolah yang berjumlah 133 siswa.

Hasil penelitian menunjukan (1) sebagian besar Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi menggunakan sumber belajar untuk mencapai Standar Kompetensi kelas XII semester I (2) secara kognitif dan afektif kompetensi tercapai secara optimum namun secara psikomotorik kompetensi belum dapat dicapai secara optimum (3) Penggunaan sumber belajar utama yakni peta, komputer dan buku sumber berpengaruh signifikan terhadap ketercapaian kompetensi namun penggunaan sumber bahan ajar hanya memiliki pengaruh lemah tapi pasti terhadap ketercapaian kompetensi.

Dari hasil penelitian ini penggunaan sumber belajar terbukti berpengaruh pada ketercapaian kompetensi, untuk itu diajukan rekomendasi agar sumber belajar yang tersedia dapat digunakan lebih efektif, untuk mencapai kompetensi optimal harus ada koordinasi penggunaan laboratorium komputer untuk kebutuhan pembelajaran geografi, serta guru geografi dituntut agar lebih berperan aktif dalam pengajuan pengadaan sumber belajar

(6)

LEARNING RESOURCE USE FOR COMPETENCE IN LEARNING ACHIEVEMENT GEOGRAPHY FIRST SEMESTER OF XII GRADE

Helmy Indra Gunawan 0705472

ABSTRACT

This study based in the importence of learning resources. Learning process requires a source of learning. Learning resources for geography subject is required, so the competency can be optimally achieved. Based on XII grade competences standart there are two standart, first base maps and mappig skill and second is utilization of remote sensing and geogrhapy information system, that standart can be optimally achieved if supported by availability and use of a learning resources. Therefore this study wanted to examine (1) how the use of learning resources on geographical learning in 12 grade of first semester secondary school Sukabumi (2) how the learning achievement of competences on geographical learning in 12 grade of first semester secondary school Sukabumi (3) how much contribution the use of learning resources on geographical learning in 12 grade of first semester secondary school Sukabumi.

The method used is descriptive, with engineering data collection via questionnaires, observation, and study documentation. The data obtained was analyzed using percentages (%) and statistical calculations menggunanakan chi-square.Populasi and study sample included all teachers who teach the class XII georafi semester, amounting to 16 and 10% of the total sample of students in geography class XII Sukabumi.Sampel city high school students drawn randomly drawn from 10% of class XII students in each school were totaled 133 students.

The results showed (1) the majority of high school Sukabumi use learning resources to achieve Competency Standards semester class XII (2) cognitive and affective competencies achieved at an optimum, but the psychomotor competence can not be achieved in an optimum (3) The use of learning resources the main maps, computers and books have significant resources towards the achievement of competence, but use of other teaching materials have only weak but definite effect on the achievement of competence.

From the results of this study proved to affect the use of learning resources on the achievement of competence, for it made a recommendation that the learning resources available can be used more effectively, to achieve optimal competency requires close coordination between the use of a computer lab for the learning needs of geography, and geography teachers are required to be more active the filing provision of learning resources

(7)

DAFTAR ISI

B. Klasifikasi Sumber Belajar... 11

C. Komponen dan Faktor Sumber Belajar ... 15

1. Komponen Sumber Belajar ... 15

2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Sumber Belajar ... 17

D. Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Geografi ... 18

E. Memilih Sumber Belajar ... 25

F. Memanfaatkan Sumber Belajar ... 28

G. Lingkungan Sebagai Sumber Belajar ... 28

H. Perancangan Sumber Belajar ... 29

I. Belajar dan Pembelajaran ... 29

J. Kriteria Ketuntasan Minimum ... 32

K. Hasil Belajar Dalam Pelajaran Geografi ... 33

1. Pengertian hasil belajar ... 33

(8)

v

3. Klasifikasi hasil belajar ... 35

I. Kompetensi... 41

1. Standar kompetensi kompetensi dasar ... 43

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 51

1. Penggunaan Sumber Belajar Pada Pembelajaran Geografi Kelas XII Semester I ... 80

a. Identitas responden 81

b. Tanggapan guru terhadap materi ajar 92

c. Penggunaan media pembelajaran ... 104

d. Ketersediaan dan penggunaan media sebagai sumber belajar pada pembelajaran geografi kela XII semester I ... 112

2. Kompetensi Yang Dicapai Siswa ... 118

a. Instrumen penilaian prose belajar ... 120

b. Tanggapan Siswa Terhadap Materi Ajar Geografi ... 122

c. Hasil belajar ... 134

3. Analisis Data ... 136

(9)

vi

b. Kontribusi penggunaan sumber belajar terhadap ketercapaian kompetensi padap pembelajaran mempraktikan

keterampilan dasar peta dan pemetaan... 138

c. Kontribusi penggunaan sumber belajar terhadap ketercapaian kompetensi padap pembelajaran sistem informasi geografi dan penginderaan jauh ... 141

d. Kontribusi penggunaan sumber bahan ajar terhadap ketercapaian kompetensi pada pembelajaran geografi kelas XII semester I sekolah menengah atas kota sukbumi ... 145

C. Pembahasan ... 147

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 152

A. Kesimpulan... 152

B. Saran ... 154

DAFTAR PUSTAKA ... 156

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Pelajaran

Geografi tingkat SMA Kelas XII Semester I ... 7

Tabel 2.1 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Kelas X Semester I ... 43

Tabel 2.2 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Kelas X Semester II... 44

Tabel 2.3 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Kelas XI Semester I... 44

Tabel 2.4 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Kelas XI Semester II... 45

Tabel 2.5 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Kelas XII Semester I... 45

Tabel 2.6 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Kelas XII Semester II... 45

Tabel 3.1 Populasi Penelitian... 72

Tabel 3.2 Tabel Sampel... 74

Tabel 3.3 Klasifikasi Nilai reliabilitas... 77

Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi... 82

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Observasi dan Frekuensi yang Diharapkan... 83

Tabel 4.1 Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan Kota Sukabumi... 94

Tabel 4.2 Potensi Sekolah Menengah Atas dan MA Di Kota Sukabumi... 95

Tabel 4.3 Identitas Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas XII Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi... 98

Tabel 4.4 Tanggapan Guru Mata Pelajaran Geografi Terhadap Materi Ajar Kelas XII Semester I... 109

Tabel 4.5 Penggunaan Media Pembelajaran... 121

Tabel 4.6 Ketersediaan dan Penggunaan Media Sebagai Sumber Belajar Pada Standar Kompetensi Mempraktikan Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan di Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi 130 Tabel 4.7 Ketersediaan dan Penggunaan Media Sebagai Sumber Belajar Pada Kompetensi Memanfaatkan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi... 132

(11)

viii

Tabel 4.9 Instrumen Penilaian dan Proses Belajar... 137 Tabel 4.10 Tanggapan Siswa Terhadap Materi Ajar... 139 Tabel 4.11 Interval Nilai Hasil Belajar Sekolah Menengah Atas

Kelas XII Semester I Mata Pelajaran Geografi... 152 Tabel 4.13 Ketersediaan dan Penggunaan Sumber Belajar... 155 Tabel 4.14 Perhitungan Chi Kuadrat Ketersediaan dan

Penggunaan Sumber Belajar... 156 Tabel 4.15 Ketersediaan dan Penggunaan Sumber Belajar... 158 Tabel 4.16 Perhitungan Chi Kuadrat Ketersediaan dan

Penggunaan Sumber Belajar... 160 Tabel 4.17 Ketersediaan dan Penggunaan Sumber Bahan Ajar.. 162 Tabel 4.18 Perhitungan Chi Kuadrat Ketersediaan dan

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Perancangan Sumber Belajar ... 29

Gambar 4.1 Diagram Umur Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas XII Semester I... 99

Gambar 4.2 Diagram Jenis Kelamin Guru Mata Pelajaran Geografi kelas XII Kota Sukabumi... 100

Gambar 4.3 Diagram Pendidikan Terakhir... 101

Gambar 4.4 Diagram Fakultas... 102

Gambar 4.5 Diagram Jurusan... 103

Gambar 4.6 Diagram Lama Mengajar Geografi... 104

Gambar 4.7 Diagram Status Kepegawaian... 105

Gambar 4.8 Diagram Sertifikat Profesional Guru... 106

Gambar 4.9 Diagram Beban Mengajar... 107

Gambar 4.10 Diagram Lama di Sekolah... 108

Gambar 4.11 Diagram Kesulitan Dalam Membahas Standar Kompetensi Mempraktikan Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan... 112

Gambar 4.12 Diagram Kesulitan Materi... 113

Gambar 4.13 Diagram Penyebab Kesulitan Pembahasan Geografi . 114 Gambar 4.14 Diagram Kesulitan Dalam Standar Kompetensi Memahami Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi... 116

Gambar 4.15 Diagram Kesulitan dalam Materi... 117

Gambar 4.16 Diagram Penyebab Kesulitan Pembahasan Materi.. 118

Gambar 4.17 Diagram Praktek Dalam Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan... 122

Gambar 4.18 Diagram Pemanfaatan Praktek Penginderaan Dalam Pembahasan Jauh dan Sistem Materi Informasi Geografi... 124

(13)

x

Kompetensi Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi...

128

Gambar 4.21 Diagram Pemahaman Siswa Terhadap Standar Kompetensi Mempraktikan Keterampila Dasar Peta dan Pemetaan... 141 Gambar 4.22 Diagram Materi yang Tidak Dimengerti Siswa... 142 Gambar 4.23 Diagram Kelancaran Penyampaian Guru Pada Materi

Kerampilan Dasar Peta dan Pemetaan... 143 Gambar 4.24 Diagram Materi yang Dianggap kurang... 145 Gambar 4.25 Diagram Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh dan Sistem Pemahaman Standar Kompetensi

Informasi Geografi... 147 Gambar 4.26 Diagram Materi yang Tidak Dipahami... 148 Gambar 4.27 Penyampaian Materi Pada Penginderaan Jauh dan

Sistem Informasi Geografi... 149 Gambar 4.28 Diagram Penyampaian Yang Dianggap Kurang Oleh

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Komponen dalam proses pembelajaran salah satunya adalah sumber belajar. Sumber belajar merupakan daya yang bisa dimanfaatkan guna memberikan kemudahan kepada siswa dalam kegiatan belajar. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Muchyidin (1984 : 10) :

sumber belajar secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar baik yang langsung atau yang tidak langsung, baik sebagian maupun keseluruhan.

Dengan adanya sumber belajar maka proses pembelajaran akan berlangsung secara terarah teratur dan terencana oleh karena itu sumber belajar merupakan komponen yang sangat penting.

(15)

2

Pengertian yang cukup luas dikemukakan oleh Dale (1954: 85) bahwa: Pengalaman merupakan sumber belajar, yakni sumber belajar itu begitu luasnya, karena pada dasarnya pengalaman itu sendiri cukup luas, yaitu segala sesuatu yang dapat dialami dan dapat dianggap sebagai sumber belajar selama membawa kita pada pengalaman yang menimbulkan belajar.

Hal ini berbeda dengan apa yang dinyatakan dalam Sudjana dan Rivai (1989: 79) bahwa: “sumber belajar itu begitu meliputi segala sesuatu yang dipergunakan untuk kepentingan pembelajaran, yaitu segala sesuatu apa yang ada di sekolah pada masa yang lalu, sekarang dan pada masa yang akan datang”. Dari dua pendapat tersebut dapat dilihat pengertian sumber belajar yang utuh dimana sumber belajar dapat diperoleh dari pengalaman yang menimbulkan belajar dimana pengalaman tersebut didapat dari segala sesuatu media yang dipergunakan untuk kepentingan belajar di sekolah.

Sumber belajar dibutuhkan oleh setiap mata pelajaran tak terkecuali geografi. Berdasarkan struktur keilmuannya, geografi adalah disiplin ilmu yang mengkaji tentang fenomena permukaan bumi atau geosfer. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keruangan kelingkungan dan kewilayahan, dengan teknik identifikasi, inventarisasi, analisis, sintesis, klasifikasi dan evaluasi. Identifikasi, inventarisasi, analisis, sintesis, klasifikasi dan evaluasi ini adalah teknik penyajian dengan bantuan peta, teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi, untuk itu hal ini termuat dalam Standar Kompetensi Kelas XII Semester I.

(16)

3

Pencapaian kompetensi tersebut diperlukan sumber belajar yang sesuai dan tersedia di lingkungan. Sumber belajar terdiri dari beberapa klasifikasi yakni pesan (message) informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta pengertian dan data, manusia (people) atau orang yang menyampaikan atau menyalurkan informasi, bahan (material) sesuatu yang dapat disebut sebagai media/software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat dalam hal ini berupa perangkat lunak pemetaan maupun perangkat lunak, selanjutnya adalah peralatan (device) atau perangkat keras yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang ada dalam perangkat lunak, ini dapat berupa komputer atau laptop yang digunakan dalam proses belajar, klasifikasi berikutnya adalah teknik (metode) prosedur yang disiapkan dalam penyampaian materi, dan yang terakhir adalah lingkungan yakni situasi sekitar dimana pesan disalurkan/ditransmisikan dalam hal ini dapat berupa penggunaan ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, audiotorium dan lainnya.

Secara garis besar, menurut Yunanto (2004:24) sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi 7 yakni lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, media, hasil cetak, realita dan produk pabrik. Sumber belajar tersebut diperlukan dalam pencapaian kompetensi pada pembelajaran geografi.

(17)

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis memfokuskan kajian pada “Penggunaan Sumber Belajar dan Ketercapaian Kompetensi Pada Pembelajaran Geografi di Kelas XII Semester I Pelajaran Menengah Atas Kota Sukabumi”. Adapun permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penggunaan sumber belajar pada pembelajaran geografi di kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi?

2. Bagaimana ketercapaian kompetensi pada materi pembelajaran kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi?

3. Berapa besar kontribusi penggunaan sumber belajar terhadap ketercapaian kompetensi pada pembelajaran geografi di kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi penggunaan sumber belajar dalam pembelajaran geografi di kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas di Kota sukabumi.

(18)

5

3. Menghituung besar konstribusi penggunaan sumber belajar terhadap ketercapaian kompetensi pada materi pembelajaran geografi di kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan kontribusi bagi pihak-pihak yang terkait, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Mengungkapkan kebutuhan sumber belajar bagi proses pencapaian standar kompetensi dalam mata pelajaran Geografi.

b. Mengungkapkan masalah faktual dan aktual tentang ketercapaian peserta didik pada standar kompetensi mata pelajaran geografi di Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai masukan dan pertimbangan bagipara guru mata pelajaran geografi dalam memilih dan menggunakan sumber belajar bagi ketercapaian kompetensi.

b. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi sekolah dalam penyediaan sumber belajar berdasarkan kebutuhan pada setiap mata pelajar.

(19)

6

E. Definisi Operasional

Dalam penelitian yang akan dilakukan, terdapat beberapa pengertian yang perlu dikemukakan untuk menghindari kesalahpahaman antara peneliti dengan pembaca dalam menafsirkan istilah yang digunakan dalam penelitian. 1. Sumber Belajar

Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu dalam mata pelajaran geografi. Dalam penelitian penggunaan sumber belajar dan ketercapaian kompetensi pada pembelajaran geografi di kelas XII semester I Sekolah Menengah Atas, sumber belajar yang dimaksud adalah; Buku sumber sebagai sumber belajar hasil cetak, Peta umum sebagai sumber belajar untuk Standar Kompetensi keterampilan dasar peta dan pemetaan, (device) yakni perangkat keras yang digunakan berupa komputer atau perangkat keras lainnya yang mengakomodasi bahan (materials) yakni perangkat lunak yang digunakan untuk penyampaian materi berupa software pemetaan dalam pembahasan materi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG), sumber belajar yang terakhir adalah lingkungan (setting) yakni tempat dimana pesan/materi itu disampaikan dapat di ruang kelas atau laboratorium dan tempat lainnya.

2. Kompetensi

(20)

7

berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu. Seperti yang di katakan oleh McAshan (1981: 45) bahwa :

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Dalam penelitian penggunaan sumber belajar dan ketercapaian kompetensi pada pembelajaran geografi dikelas XII semester I yang dimaksud dengan kompetensi mata pelajaran geografi kelas XII semester I yang termuat dalam Standar Kompetensi/kompetensi Dasra pelajaran geografi tingkat SMA Kelas XII semester I adalah :

Tabel 1.1

Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Pelajaran Geografi tingkat SMA Kelas XII Semester I

Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

I

1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan

1.1Mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan

1.2 Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan

1.3Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatan peta

1 Memahami

pemanfaatan citra penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.1Menjelaskan pemanfaatan citra penginderaan jauh

2.2Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG)

(21)

8

F. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian (Sugiyono, 2010:64). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. - Hipotesis nol (H0)

Tidak ada kontribusi penggunaan sumber belajar terhadap ketercapaian kompetensi pada pembelajaran geografi di kelas XII semester I Sekolah Menenngah Atas Kota Sukabumi.

- Hipotesis alternatif (H1)

(22)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN.

A. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai dengan permasalahan yang di teliti akan membuahkan hasil penelitian yang dapat di pertanggungjawabkan. Metode merupakan cara ataupun teknik tertentu yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam mencapai tujuan pendidikan sebagaimana yang disampaikan oleh Surakhmad (1994:139)

Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa atau penelitian dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.

Masalah yang diteliti adalah mengenai masalah-masalah aktual dan terjadi pada masa sekarang yang disajikan dalam bentuk hasil penelitian angka angka yang bermakna. Oleh karena itu metode yang sesuai untuk dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan secara kuantitatif yang dibantu oleh studi kepustakaan (bibliografis).

Penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan mengenai ketercapaian Standar Kompetensi kelas XII semester I mata pelajaran geografi di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Sukabumi sehingga dapat terdeskripsikan secara lebih teliti dan mendalam.

(23)

51

pada saat sekarang. Sebagaimana yang disampaikan oleh John W.Best dalam Faisal (1982 : 119) bahwa:

Metode penelitian deskriptif berusaha mendeskripsi dan menginterpretasi apa yang ada, bias mengenai kondisi atau hubungan yang sedang tumbuh proses yang sedang berlangsung akibat atau efek yang terjadi. Atau kecenderungan yang sedang berkembang.

Deskriptif analitik ini diharapkan dapat mengungkap, mengidentifikasi, dan menganalisis Ketercapaian Standar Kompetensi Pada materi Pemetaan Dasar dan Sistem Informasi Geografi Di Kota Sukabumi.

B. Variabel Penelitian

Rafi’i (1986: 8) mendefinisikan “variabel penelitian sebagai ukuran dan sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok atau suatu set yang berbeda dengan yang lainnya”. Variabel itu sendiri terdiri dari dua macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi adanya suatu kejadian, variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.

(24)

52

Gambar 3.1 Variabel penelitian

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sumaatmadja (1988:122)

populasi adalah keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang ada di daerah penelitian, menjadi objek penelitian geografi. Populasi penelitian mencakup kasus (masalah, peristiwa tertentu), individu (manusia baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok), dan gejala baik fisis, sosial, ekonomi, budaya, politik, yang ada pada ruang geografi tertentu.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Sekolah Menengah Atas di Kota Sukabumi untuk populasi wilayah, sedangkan untuk populasi manusia adalah guru mata pelajaran Geografi yang mengajar untuk kelas XII dan siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas XII Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi.

Secara rinci populasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Variabel Bebas (X)

Sumber Belajar

o Peta

o Buku Sumber

o Komputer

Variabel Terikat (Y)

Kompetensi

Kriteria Ketuntasan Minimal

(25)

53

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Guru Mata Pelajaran Geografi

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Sukabumi

2. Sampel

(26)

54

maka diambil seluruhnya, sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (1998 : 107), “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 / 15 % atau 20 / 25 % atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari tiap subjek, karena menyangkut banyak sedikitnya data dan besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti metode ini disebut purposive sampling seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2006:300) menyatakan bahwa, ”purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penarikan sampel secara acak berstrata (stratified area random sampling), sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Sampel wilayah: mengingat jumlah Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi hanya terdapat 16 sekolah dengan posisi yang mudah dijangkau maka sampel wilayah ini menggunakan sampel populasi.

2. Sampel Guru : yang menjadi sampel guru dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran geografi SMA Kota Sukabumi yang mengajar di kelas XII semester I.

(27)

55

sebagai responden tersebut diperoleh dari 10% jumlah populasi sampel tiap sekolah.

Tabel 3.2 Tabel Sampel

No. Sampel Sekolah Kategori Jumlah

Guru

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Sukabumi

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Angket

(28)

56

yang berupa pertanyaan atau pernyataan untuk mendapatkan informasi dari responden, sebagamana dikemukakan oleh Arikunto (1998 : 124) bahwa, “angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribnadiya atau hal-halyang diketahui”.

Jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur, yaitu dengan menyediakan alternative jawaban untuk memudahkan responden. Ada dua jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Angket dengan responden guru mata pelajaran geografi yang mengajar di kelas XII yang digunakan untuk mencari data mengenai kompetensi guru, sumber belajar dan metode pembelajaran geografi kelas XII semester I Sekolah Menegah Atas.

b. Angket dengan responden siswa IPS kelas XII yang digunakan untuk mengetahui kompetensi guru, pemanfaatan sumber belajar, metode pembelajaran, media pembelajaran serta sarana pembelajaran pada Standar Kompetensi mata pelajara geografi kelas XII semester I Sekolah Menegah Atas.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Oleh sebab itu instrumen perlu diadakan uji validitas.

(29)

57

Pengujian butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus kolerasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson

untuk mencari kolerasi antar skor item dengan skor total. Adapun rumus kolerasi prouct moment dengan angka kasar yaitu:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(Sumber: Arikunto,2009: 72)

Keterangan:

rxy = koefesien korelasi antara variabel x dan y, dua variabel yang

dikorelasikan

N = jumlah sampel yang diuji

X = skor tiap butir untuk sampel yang diuji Y = skor total tiap sampel yang diuji

Agar dapat mengetahui valid atau tidaknya suatu butir soal, maka nilai rxy harus dibandingkan dengan rtabel. Jika rxy > rtabel (nilai tabel) maka

soal dinyatakan valid. Nilai rtabel untuk jumlah siswa uji coba 28

dengan taraf signifikan 5% adalah 0,374. b. Mengukur Tingkat Reliabilitas Instrumen

(30)

58

Untuk mencari reabilitas menggunakan metode belah dua atau split-half method (pembelahan ganjil-genap). Rumus yang digunakan yaitu

menggunakan rumus Sperman-Brown sebagai berikut:

(Sumber: Arikunto 2009: 93) Keterangan:

r½½ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan

Sebagai acuan untuk dapat menginterpretasi nilai koefesien nilai reli Selanjutnya menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-Brown, yaitu:

=

Reliabilitas tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3

Setelah mendapatkan hasil dari metode belah dua (pembelahan ganjil-genap) diperoleh data-data untuk disubtitusikan ke dalam rumus product moment:

2. Lembar Observasi

(31)

59

sekoalah yang dijadikan tempat penelitian terutaman untuk mengobservasi ketersedian buku sumber sebagai sumber belajar belajar di setiap Sekolah Menengah Atas Kota Sukabumi.

3. Studi Literatur

Studi ini digunakan sebagai pembanding atau untuk mendukung informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data-data dalam rangka menganalisis masalah yang sedang diteliti. 4. Studi Dokumentasi

Untuk mengetahui nilai yang terkait dengan pembelajaran geografi mengenai materi keterampilan dasar pemetaan, Penginderaan Jauh Dan Sistem informasi Geografi sebagai indikator ketercapaian Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas XII semester I dibutuhkan suatu studi dokumentasi penilaian guru mata pelajaran geografi di kelas XII semester I. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diambil dari pelbagai sumber data seperti dokumen nilai evaluasi siswa dan data penggunaan laboratorium. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang mendukung penelitian. Data-data tersebut didapat dari guru bersangkutan, staff tata usaha dan Data-data dari bagian kurikulum sekolah yang menjadi subjek penelitian.

E. Teknik Analisis Data

(32)

60

a. Memeriksa perolehan data yang terdapat pada instrumen penelitian dengan mengecek kelengkapan jawaban responden;

b. Klasifikasi data, penggolongan data berdasarkan kriteria yang ditentukan; c. Tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat;

d. Menghitung frekuensi jawaban atau data;

e. Menghitung persentase dengan teknik persentase dari setiap data yang diperoleh;

f. Menampilkan data dalam bentuk tabel, dan

g. Mendeskripsikan data yang diperoleh, sesuai dengan pertanyaan dan maksud dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis statistik yakni presentasi data untuk mengolah data yang terkumpul dari hasil penelitian.

a. Teknik persentase

Di mana:

P : Besaran persentase F : Frekuensi jawaban n : Jumlah total responden

Untuk mengetahui jawaban responden, penulis menggunakan angka indeks untuk membandingkan suatu objek atau data, baik yang bersifat faktual ataupun perkembangan. Kriteria tersebut diungkapkan oleh Effendi dan Manning (1987: 263) adalah sebagai berikut:

(33)

61

1% - 24% : sebagian kecil

25% - 49% : kurang dari setengahnya 50% : setengahnya

51% - 74% : lebih dari setengahnya 75% - 99% : sebagian besar

100% : seluruhnya

b. Uji Normalitas dengan Uji-X2 (chi square)

Menguji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui hasil pengukuran yang berupa skor kemampuan yang diperoleh dari pre test dan post test akan berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji normalitas, penulis menggunakan rumus X2 (chi square). X2 digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan frekuensi yang diobservasi (frekuensi yang diperoleh berdasarkan data) dengan frekuensi yang diharapkan . Analisis variansi digunakan untuk melihat perbedaan dua variabel atau lebih dan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel lainnya.

Adapun langkah-langkah pengukuran dengan menggunakan X2 (chi-square), adalah sebagai berikut :

a. Menentukan rentang skor ialah skor terbesar dikurangi skor terkecil, dapat dihitung dengan persamaan dasarnya ditunjukan pada rumus :

R = skor tertinggi – skor terendah (Sudjana, 1989:89)

(34)

62

K = 1 + 3,3 Log n

Keterangan :

K = Banyaknya kelas interval 1 = Bilangan tetap

3,3 = Bilangan tetap Log = Logaritma

N = Jumlah siswa uji coba (Sudjana, 1986:46)

c. Menentukan panjang kelas interval, dapat dihitung dengan persamaan dasarnya ditunjukan pada rumus :

P =

Keterangan :

P = Panjang kelas R = Rentang skor K = Banyaknya kelas

(Sudjana, 1989:46)

d. Memasukan data skor ke dalam tabel distribusi frekuensi, seperti pada contoh tabel 3.8.

Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi

No. Interval ² ²

Keterangan :

(35)

63

= Menyatidakan skor yang diperoleh siswa uji coba (Sudjana, 1989:94)

e. Menghitung rata-rata skor, dengan persamaan dasarnya ditunjukan pada rumus :

̅

= ∑ ∑

Keterangan :

̅ = Data pengamatan (nilai tes)

∑ = Total frekuensi skor yang sesuai untuk tanda = Skor yang diperoleh siswa uji coba

(Sudjana, 1989:66)

f. Menghitung standar deviasi, dengan persamaan dasarnya ditunjukan pada rumus :

=

∑ – ∑

Keterangan :

n = Jumlah siswa uji coba = Standar deviasi sampel

∑ = Total frekuensi skor yang sesuai untuk tanda = Skor yang diperoleh siswa uji coba

1 = Bilangan tetap (Sudjana, 1989:93)

(36)

64

Tabel 3.9

Distribusi Frekuensi Observasi dan Frekuensi yang Diharapkan

Skor Batas

Z = Transformasi normal standar dari batas kelas I = Luas tiap kelas interval

= Chi square

= Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapkan

h. Menghitung X2, dapat dihitung dengan persamaan dasarnya ditunjukan pada rumus :

i. Menentukan derajat kebebasan (dk), dapat dihitung dengan persamaan dasarnya ditunjukan pada rumus :

(37)

65

K = Banyaknya kelas interval 3 = Bilangan tetap

(Sudjana, 1986:270)

j. Menentukan nilai X2tabel dari daftar tabel chi-square dengan tingkat

kepercayaan 95% (α = 0,05).

k. Membandingkan harga X2hitung dengan X2tabel

Untuk menentukan kriteria uji normalitas (X2) menggunakan ketentuan, sebagai berikut:

1) Jika X2hitung < X2tabel, maka data tersebut berdistribusi

normal

2) Jika X2hitung > X2tabel, maka data tersebut tidak berdistribusi

normal

c. Uji Homogenitas dengan Uji-F

Setelah kita mengetahui bahwa kedua sampel berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Untuk mencari nilai homogenitas pada kedua sampel, penulis menggunakan uji-F, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung harga varian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol b. Menghitung varian terbesar (S2b) dan varian terkecil (S2k)

c. Mensubsidikan S2b dan S2k pada persamaan, seperti berikut:

Fhitung =

(38)

66

Fhitung = Nilai yang dicari

= Varian terbesar = Varian terkecil (Sudjana, 1989:66)

d. Menentukan derajat kebebasan dengan persamaan, dk = N-1 e. Menentukan nilai Ftabel pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05).

f. Membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel

Untuk menentukan kriteria uji homogenitas (F) menggunakan ketentuan, sebagai berikut :

1) Jika Fhitung < Ftabel, maka data tersebut homogen

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka data tersebut tidak homogen d. Uji Hipotesis dengan Uji-t

Setelah semua data penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis untuk menjawab hipotesis. Setelah data berdistribusi normal dan homogen, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan uji-t yang dikemukakan oleh Gossett. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut :

a. Melihat harga mean pada kedua kelompok. b. Melihat harga varian pada kedua kelompok. c. Menghitung jumlah subyek pada kedua kelompok.

d. Menghitung thitung, dapat dihitung dengan persamaan dasarnya ditunjukan

(39)

67

t = ̅ ̅ √

Keterangan :

̅ = Rata-rata sampel 1 ̅ = Rata-rata sampel 2

= Varian sampel 1 = Varian sampel 2

= Jumlah siswa uji coba sampel 1 = Jumlah siswa uji coba sampel 2

(Sudjana, 1989:233)

e. Menentukan derajat kebebasan dengan persamaan, dk = N1 + N2–2

g. Menentukan nilai t dari tabel sebagai ttabel pada α = 0,05 h. Membandingkan harga thitung dengan ttabel

Untuk menentukan kriteria uji hipotesis (t) menggunakan ketentuan, sebagai berikut :

1) Bila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berlandaskan hasil penelitian dan pembahasan skripsi mengenai

“Ketersediaan Sumber Belajar Untuk Ketercapaian Standar Kompetensi Mata Pelajaran Geografi Kelas XII Semester I Sekolah Menegah Atas Di Kota Sukabumi” yang dilakukan di Kora Sukabumi, maka sebagai bab akhir penulisan skripsi ini, dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi mengenai hasil penelitian .

A. KESIMPULAN

(41)

152

(42)

153

menunjukan secara kognitif Standar Kompetensi telah dicapai. Secara afektif atau secara perkembangan emosional individu pun telah tercapai, hal ini didapat melalui wawancara dengan guru geografi yang bersangkutan. Namun untuk ranah psikomotorik tidak tercapai secaraoptimal dikarenakan kurangnya praktek dan kurangnya sumber belajar utama untuk keterampilan dasar peta dan pemetaan yakni peta umum serta komputer yang blm di maksimalkan dalam pemaanfaatanya untuk penginderaan jauh dan sistem informasi geografi.

3. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan sumber belajar berkontribusi lemah tapi pasti terhadap ketercapaian kompetensi pada pembelajaran geografi kelas XII semester I pada materi ketereampilan dasar peta dan pemetaan dan materi penginderaan jauh dan Sistem informasi geografi, sedangkan menurut uji hipotesis tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan sumber bahan ajar terhadap ketercapaian ketrcapaian kompetensi kompetensi pada pembelajaran geografi kelas XII semester I.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka rekomendasi yang bisa diajukan bagi pencapaian Standar Kompetensi mata pelajaran geografi di kelas XII pada semester I, sebagai berikut:

(43)

154

2. Untuk mencapai Kompetensi secara optimal, perlu dilakukan koordinasi penggunaan laboratorium komputer, perpustakaan dan fasilitas lain yang bersangkutan dengan mata pelajaran lain agar fasilitas yang tersedia di sekolah dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga membantu proses pembelajaran georafi.

3. Untuk mencapai Kompetensi secara optimal, maka rencana pembelajaran harus dibuat secara jelas disesuaikan dengan materi yang mendukung, dengan pengadaan dan penggunaan media pembelajaran dan kegiatan evaluasi yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 4. Diharapkan guru geografi yang mengajar di kelas XII semester I dapat

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Abin, Syamsudin (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda

Ahmad, Rivai. dan Nana, Sudjana. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup: (Life Skills Education). Bandung: Alfabeta

Ariani, D. Wahyu. (2002). Menejemen Kualitas: Pendekatan Sisi Kualitatif. Depdiknas.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka. Cipta.

Dale, Edgar. (1954). Audio-Visual Method in Teaching. New York. Dryden Press. Depdiknas. (2004). Pedoman Dalam Merancang Sumber Belajar. Jakarta

Faisal, S. (1982). Metodologi Penelitan Pendidikan. Surabaya: Penerbit Usaha

Fajar, Arnie. (2004). Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gumelar, Awan dan Tjep, Dahyat. (2002). Kapita Selekta MBS: Pengelolaan Pendidikan yang Profesional Berwawasan MasaDepan, Relevan dan Lebih Bermutu. Bandung: Gatra Karya Prima.

Hamalik, Omar. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem Oemar Hamalik. Jakarta: Bumi Aksara

Harahap, Poerbahawatja. (1982). Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung Agung

Joni, T. Raka. (1984). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Malang: YP2LPM. Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran dan Mengembangkan Standar.

(45)

156

McAshan. (1981). Competency Based Education and Behavioral Objectives. New Jersey: Education Technology Publicataions

Muchyidin, Ase (1984). Analisis Kebutuhan Sumber Informasi dan Sumber Belajar. Bandung: Geger Sunten

Muhaimin. (2004). Kompetisi Guru. Jakarta: Rineka Cipta.

Oteng, Sutisna. (1993). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa.

Pasya, Gurniwan Kamil. (2006). Geografi Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung : Buana Nusantara

Pelly, Usman. (1994). Teori – Teori Sosial Budaya. Proyek Pembinaan Dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Dan Kebudayaan

Prihandito, Aryono. (1988). Kartografi. Yogyakarta: Mitra Gama Widya

Robbins, S.P. (2001). Psikologi Organisasi, (Terjemahan Edisi ke-8). Jakarta: Prenhallindo.

Robotham, David (1996). Competences: Measuring The Unmeasurable. Management Development Review. Vol. 8 No.6.

Rusyan, Tabrani dan Daryani, Yani. (1990). Penentu Belajar Sukses. Jakarta: Nine Karya

Sagala, H. Syaiful (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran : Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Spancer, Lyle & Spancer, Signe. (1993). Competence At Work, Models For Superior Performance. John Willey and Sons inc

Sudjana (1989). Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito

Suprijono, Agus. (2010). Coorperatif Leraning Teori dan Aplikasi PIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar

(46)

157

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, Nursid. (1998). Metodologi Pengajaran Geografi. Badung: IKIP Bandung.

Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis.

Keruangan. Bandung: Alumni

Surakhmad, Winarno. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar dan Metode Teknik. Bandung : Tarsito

Surya, Muhamad. (2003). Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Suryatna, Rafi'i. (1986). Metode Statistik Analisis. Bandung: PT Bina Cipta

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Kependidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya

Tika, M. Pambudu. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Buana

Winayaputra, Udin. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka

Wirawan. (2002). Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan & UNHAMKA PRESS

Yunanto, Joko. (2004). Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: Grasindo Yutmini, Sri. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS

______,______, (2005). Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Gambar

Tabel 4.9 Instrumen Penilaian dan Proses Belajar..................... 137
Gambar 4.21
Tabel 1.1 Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar Pelajaran Geografi tingkat SMA
Gambar 3.1 Variabel penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi yang dimaksud dengan Pemetaan kebutuhan Guru Geografi Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung Tahun 2013 adalah berupa

Maka dari itu, peneliti tertarik untuk meneliti aktivitas belajar siswa pada pelajaran Geografi, dan mengambil judul “ Pengaruh Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sleman dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar Fisika.. Penelitian ini dilaksanakan

Yuwono Dwi Putranto.. Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Interaksi Sosial Dalam Keluarga Dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri I Pati

Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan pedagogik guru mata pelajaran geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di

Keterampilan guru memanfaatkan media pembelajaran geografi kelas XI IPS di Sekolah Menengah Atas di Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah kurang terampil karena hanya media

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Matematika Wajib Kelas XII Semester Genap yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan