• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas tidak sesuai dengan kebudayaan di Indonesia, tidak ketinggalan gaya rambut dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

(2)

menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Fenomena tersebut, menjadikan banyak orang tua ragu untuk menyekolahkan anak di sekolah umum. Tawuran pelajar, merokok pada usia muda, pergaulan, penyalahgunaan teknologi, sampai pada kecurangan ujian nasional yang sudah menjadi rahasia umum.

Anak merupakan harta yang sangat berharga bagi orang tua, oleh karena itu orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Salah satunya dengan memilihkan sekolah yang sesuai dan cocok dengan anak.

(3)

Islam memerintahkan orang tua mendidik anak-anak dan memikul tanggung jawab itu dipundak mereka. Firman Allah ‘azzaa Wajalla:

ة

اجحلاو

س

انلا

اھدوقو

ا

ان

مكيلھأو

مكسفنأ

آوق

اونم

اء

ني لا

اھي

أي

..

wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan…”

(QS. At-Tahrim: 66: 6) (Depag RI, 2007: 561)

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, pemerintah maupun madrasah/sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas manusia maka pendididikan mempunyai peran yang sangat penting untuk menegembangkan pribadi anak.

Pengertian dan definisi pendidikan menurut undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dan orang tualah yang pertama dalam melakukan sesuatu perbuatan untuk mendorong, mendidik anak-anaknya supaya menjadi anak yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa.

Manusia tentu memiliki kekuatan yang mampu membuat dan mendorong tetap hidup, selanjutnya kekutan itu membantu mengarahkan tujuan yang hendak dicapai. Di dalam Islam, kekuatan itu dikenal dengan

(4)

proses psikologi yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorag dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan proses interaksi dari berbagai unsur. Dengan demikian, motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhi; (2) tingkah laku; (3) tujuan; (4) umpan balik (Hellriegel dan Slogun, 1739: 390)

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.

Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik didasarkan pada datangnya penyebab suatu tindakan. Tindakan yang digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari dalam diri individu disebut tindakan yang bermotif intrinsik, sedangkan tindakan yang digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari luar diri individu disebut tindakan yang bermotif ekstrinsik. (Handoko, 1992: 41-42)

(5)

tahun silam, sistem pendidikan berasrama sudah berlangsung, mayoritas berbasis agama. Di Indonesia, pondok pesantren adalah lembaga pendidikan berasrama berbasis Islam yang sudah bercokol sejak negara Indonesia ini belum terbentuk. Pada masa penyebaran Islam di nusantara, para wali membuka padepokan-padepokan untuk menempa ilmu pengetahuan sebagian pengikutnya.

Itulah cikal bakal pondok pesantren sebagai tempat pembinaan manusia menjadi kader-kader unggul. Istilah pondok menurut Zamakhsyari Dhofir (1982: 18), berasal dari kata funduk (dalam bahasa Arab) yang bermakna rumah penginapan. Sedang kata pesantren berasal dari kata santri yang mendapat awalan pe dan akhiran an yang berarti tempat tinggal para santri. Kini jumlah pesantren di Indonesia berdasarkan data Dirjen Lembaga Islam Departemen Agama RI Tahun Ajaran 2003/2004 mencapai 14.656 buah. Tentu bukan perbandingan ideal dengan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 230 juta jiwa. Namun siapa pun harus menilik, sangat banyak produk pesantren yang berperan besar dalam pembangunan bangsa.

(6)

bimbingan dan pengarahan dari Syaikh dan mendapatan mendapatkan ijazah sanad qiroatul Qur an riwayat Hafs bin Ashim dari jalur Syatibi.

Dari data yang didapatkan, setiap tahunnya pertumbuhan jumlah santrinya mengalami peningkatan, terhitung pada tahun 1994 – 1997 jumlah santri 60 santri (putra dan putri) dengan jumlah pengajar dan karyawan 10 orang. Dan tahun 1997 – 2000 jumlah santri 125 anak (putra dan putri) dengan jumlah pengajar dan karyawan 15 orang. tahun 2000 –2010 jumlah santri 1441 dengan jumlah pengajar dan karyawan 140 orang.

Data pertumbuhan jumlah santri

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang Pesantren Islamic Center Bin Baz, sehingga diperoleh data apa yang memotivasi para orang tua menyekolahkan anak mereka ke Pesantren Islamic Center Bin Baz.

(7)

B. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan dalam memahami judul skripsi ini, perlu penulis tegaskan arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut:

1. Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan untuk tujuan tertentu; atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Moeliono, 1988: 593).

Menurut kamus psikologi Reber (2010: 596 ) bahwa motivasi diartikan sebagai kecenderungan organisme untuk melaksanakan suatu sikap atau perilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan dan diarahkan pada tujuan tertentu yang telah di rencanakan

Mc. Donald menyatakan bahwa: “ motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions”. Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1992: 173)

(8)

2. Orang Tua

Orang tua merupakan gabungan dari dua kata, yakni orang dan tua. Orang sendiri berarti manusia, sedangkan tua mengandung makna sudah lama hidup atau lansia (tidak muda lagi). Jadi oang tua adalah ayah ibu kandung; orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya) (Moeliono, 1988: 629).

Yang dimaksud disini adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak, baik orang tua kandung atau wali murid siswa Pesantren Islamic Center Bin Baz.

3. Pesantren Islamic Center Bin Baz

Islamic Centre Bin Baz [ICBB], pondok pesantren di bawah Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy Yogyakarta, yang beralamat di Jln.Wonosari Km.10, Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Dimana ikut berpartisipasi membina dan menyiapkan generasi Islam yang lurus akidahnya, berakhlak mulia, dan senantiasa meneladani jejak Rasulullah dan para As-Salaf Ash-Shalih. Dengan santri Salafiyah Ula (tingkat SD) dan Salafiyah Wustha (SLTP) mengikuti Program Wajar Dikdas 9 Tahun (singkatan: Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun) yang dikelola oleh Departemen Agama bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional. Jenjang setingkat SMU menggunakan Madrasah Aliyah jurusan Agama, dan IPA

(9)

mengamati secara seksama tentang motivasi yang mendorong orang tua menyekolahkan anak-anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

C. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: “Apa motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz Yogyakarta?.”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat penulisan skripsi ini adalah :

1. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan motivasi orang tua sehingga menyekolahkan anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz

2. Manfaat dari penelitian ini adalah a. Secara Teoritis adalah:

Hasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian dan bahan pengembangan ilmu pendidikan. Antara lain sebagai acuan dalam penelitian lingkungan belajar siswa dari latar belakang motivasi orang tua dalam menyekolahkana anak.

b. Secara Praktis adalah:

1) Bagi Pesantren Islamic Center Bin Baz

(10)

2) Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi tentang Pesantren Islamic Center Bin Baz sebagai alternatif dalam memilih sekolah untuk putra-putrinya

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka di sini berisi uraian singkat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang masalah sejenis. Diantaranya sebagaimana dilakukan oleh:

1. Anton Fachroni (UMS, 2008) dalam skripsinya yang berjudul “Motivasi Wali santri menyekolahkan Putera-Puterinya ke Madrasah Diniyah

Awaliyah (MDA) Syarif Makam Haji Thn 2008-2009”. Yang

berkesimpulan bahwa: Motivasi yang datang dari dalam diri wali santri adalah antara lain ialah (a) Harapan wali santri agar kelak anak-anak bisa membaca tulis Al-quran dengan baik dan benar, (b) Dapat mendalami ilmu agama Islam,dan kuat Aqidahnya, (c) Dapat menjadi pribadi yang sholeh dan taat, (d) Memahami norma-norma agama, (e) Karena sekolah Formal tidak mengajarkan Ilmu Agama secara Intens, (f) Harapan agar dengan sekolah di MDA Syarif dapat membantu pelajaran anak-anak di sekolah formal.

2. Skripsi Muhammad Taufik (UMS, 2007) “Motivasi Orang Tua

Menyekolahkan Anaknya Di Sekolah Menenggah Al-Firdaus Kartasura

(11)

adalah motivasi dari dalam diri orang tua murid itu sendiri, Sedang motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dating dari luar, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun daya tarik Sekolah Menengah al-Firdaus Kartasura diantaranya adalah kebutuhan orang tua akan pendidikan agama yang cukup serta kebutuhan orang tua akan pendidikan yang berkualitas, b) Motivasi ekstrensik orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah Menengah Al-Firdaus Kartasura diantaranya: karena kurikulum pembelajaranya, program full day school, program percepatan 5 tahun, letak sekolah serta jumlah siswa dalam tiap kelas. Dan motivasi orang tua yang paling dominan adalah motivasi yang didasarkan pada kurikulum pembelajaran sekolah.

3. Skripsi Asna Fitriani (IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008) “Motivasi

Orang Tua Dalam Menyekolahkan Anaknya Di SDIT Samawi Tajeman

(12)

4. Skripsi Aini Isnata Nur (UMS, 2010) Motivasi Menyekolahkan Anak Ke

Jenjang Pendidikan Yang Lebih Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial

Ekonomi. Yang berkesimpulan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara status sosial ekonomi dengan motivasi menyekolahkan anak kejenjang pendidikan yang lebih tinggi sebesar 28,3%. Status sosial ekonomi pada subjek tergolong sedang. Begitu pula motivasi menyekolahkan anak kejenjang pendidikan yang lebih tinggi pada subjek penelitian tergolong rendah.

Dari hasil penelitian-penelitian diatas, dapat dicermati bahwa judul penelitian yang penulis lakukan yaitu ”Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” tidak sama dengan judul yang telah dilakukan peneliti sebelumnya. Di mana ruang lingkup penelitian ini berkisar dari keunggulan Pesantren Islamic Center Bin Baz yang memotivasi orang tua menyekolahkana anaknya di Pesantrean Islamic Center Bin Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, sehingga penelitian ini memenuhi unsur keaslian.

F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

(13)

bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena-fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).

2. Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini pada prinsipnya dapat dikategorikan dalam dua bentuk yaitu :

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung sebagai informasi yang dicari (Azwar, 2010: 91). Data primer dalam penelitian ini adalah orang tua dari santri Pesantren Islamic Center Bin Baz

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari subjek penelitiannya berupa data dokumentasi atau laporan sebelumnya (Azwar, 2010: 91). Sumber data sekunder pada penelitian ini diambil melalui dokumen sekolah, dokumen guru. 3. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Angket

(14)

memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (Achmadi, 1997: 76). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi orang tua siswa menyekolahkan anaknya di Islamic Center Bin Baz.

Dalam hal ini penulis memandang angket sebagai instrument yang paling praktis untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz. Mengingat jumlah orang tua santri yang banyak dan tempatnya jauh-jauh.

b. Dokumentasi

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan lain sebagainya (Arikunto, 2006: 231)

Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang seluruh komponen yang ada di Pesantren Islamic Center Bin Baz yang meliputi: Gambaran umum Pesantren Islamic Center Bin Baz, sejarah berdirinya, letak geografis, visi, misi dan tujuan, kurikulum, tenaga edukatif karyawan, kondisi siswa, sarana dan fasilitas, kegiatan dan aktifitas di Pesantren Islamic Center Bin Baz, Yogyakarta.

c. Wawancara

(15)

Metode wawancara ini penulis gunakan untuk mendapatkan data dari kepala sekolah, guru dari keberadaan dan perkembangan Pesantren Islamic Center Bin Baz

4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis yang berdasar dan penjelasnya tanpa angka-angka, selain itu penulis juga menggunakan cara pentahapan secara berurutan dan interaksionis, terdiri tiga alur kegiatan bersamaan yaitu: pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Miller dan Huberman, 1992: 16).

Metode berfikir yang penulis gunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah metode induktif dan deduktif. Metode induktif yaitu menganalisa data yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian dari fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus tadi ditarik generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 1991: 42). Metode deduktif yaitu menarik suatu kesimpulan dari pernyataan umum menuju khusus (Hadi, 1989: 36).

G. Sistematika Penulisan Skripsi

(16)

BAB Pertama: Pendahuluan, bab ini meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB Kedua: Teori tentang motivasi, bab ini memuat motivasi yaitu pengertian motivasi, fungsi motivasi, teori motivasi, motivasi intrinsik dan ekstrinsik, tujuan motivasi motivasi jasmaniah dan rohaniyah, faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya motivasi. Dan motivasi memilih lembaga pendidikan (sekolah)

BAB Ketiga: Gambaran umum motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di pesantren Islamic Center Bin Baz Tahun Pelajaran 2011/2012. Pada bab ini memuat tentang gambaran umum Pesantren Islamic Centre Bin Baz (ICBB) yaitu: letak geografis, sejarah singkat berdirinya, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, keunggulan dan kekhususan, keadaan guru dan siswa, aset dan sarana prasarana, program penunjang, kegiatan belajar, kurikulum. Dan data motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz secara intrinsik dan ekstrinsik.

BAB Keempat: Analisis motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz. Pada bab ini memuat tentang analisis secara intrinsik dan ekstrinsik

BAB Kelima: Penutup, pada bab ini membahas tentang kesimpulan, saran-saran, kata penutup

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, hukum islam di Indonesia adalah peraturan-peraturan yang diambil dari wahyu dan dibagi ke dalam lima produk pemikiran hukum yaitu, fiqh, fatwa

Teknik dalam penelitian ini lebih di khususkan pada teknik pembelajaran aktif yang menarik dan menghibur seperti teknik Lempar Bola yang akan di bantu dengan media gambar dimana

Four quality grades (excellent, good, acceptable, and “not acceptable”) of yellowin tuna meat ( Thun- nus albacares ), as judged by a professional appraiser, were compared based on

The purposes of this study were to determine: (1) the effect of the physical aspects to the customer satisfaction in Luwes Loji Wetan Surakarta; (2) the effect of reliability to

Sistem pengawasan menggunakan kamera yang secara otomatis dapat mendeteksi objek benda yang bergerak merupakan alternatif untuk meningkatkan efisien dan efektifitas dimana akan

Diabetes Mellitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia yang ditandai oleh keadaan absolute insulin yang bersifat kronik yang dapat mempengaruhi metabolisme

Teknik cluster analysis tersebut diterapkan pada data hasil pengamatan 26 karakter anatomi daun dari 8 spesies Hoya bertipe daun non sukulen yang diteliti (Lampiran

Peningkatan kerapatan populasi NSK berkorelasi positif dengan peningkatan tingkat keparahan penyakit, yang ditunjukkan pada penurunan tinggi dan berat segar tanaman serta