• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Fungsi Perencanaan dan pengendalian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Fungsi Perencanaan dan pengendalian "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN

Suatu Analisis Terhadap Fungsi Administrasi Muh. Zainal

ABSTRAK

Makalah ini mengambil tema tentang planning atau perencanaan sebagai sebuah unsur yang memiliki urgensi penting dalam pelaksanaan kegiatan. Konsep perencanaan ini dianalisis berdasarkan fungsi administrasi. Kajjiannya lebih spesifik pada uraian tentang hakikat perencanaan, urgensi dan fungsi perencanaan, dan proses penyusunan perencanaan. Tulisan ini menegaskan tentang pentingnya proses penyusunan rencana melalui pengumpulan dan pengolahan data, penilaian, perumusan kebijakan, kebutuhan masa depan, pembiayaan , pemantauan targe sasaran, uraian perencanaan, implementasi proyek, evaluasi dan pemantauan serta reviasi dan penyusunan kembali rencana. Tulisan ini juga menyarankan agar dalam rangka mencapai tujuan organisasi sebelum para manager dapat menentukan hubungan-hubungan, menetapkan kualifikasi personalia yang dibutuhkan, bagaimana bawahan diarahkan, dan cara pengawasan yang diterapkan seluruhnya harus direncanakan secara rasional.

Kata Kunci: Perencanaan

PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu kegiatan agar kegiatan tersebut dapat berjalan

secara efektif dan efisien sangat ditentukan oleh adanya suatu perencanaan

yang matang yang didukung oleh organisasi yang tepat. Sebagai suatu

sistem yang harmonis dan dikelola oleh pelaksana yang kompoten dan

berdedikasi. Perencanaan ini pada hakekatnya merupakan salah satu fungsi

dalam managemen yang secara keseluruhan tidak dapat dilepaskan dari

fungsi lainnya. Fungsi perencanaan dalam managemen sangat penting

karena menjadi gambaran awal tentang bentuk aktivitas suatu organisasi.

Perencanaan adalah suatu iktiar untuk menjamin agar setiap usaha

kerjasama yang dilakukan dalam suatu organisasi dapat berlangsung

(2)

dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang

melakukannya. Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan

dan pemutusan selanjutnya, apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana

dan oleh siapa (Handoko, 1998). Dalam membuat suatu perencanaan,

berbagai faktor yang harus diperhitungkan untuk dapat menghasilkan suatu

bentuk perencanaan yang matang. Diantara hal yang perlu dipertimbangkan

adalah kondisi waktu, sarana dan prasarana, atau faktor penghambat dan

pendukung rencana tersebut.

Kebutuhan akan perencanaan ada pada semua tingkatan dan jenis

organisasi. Perencanaan pada tingkatan tertentu akan memberi dampak

pada kesuksesan suatu organisasi. Manager puncak biasanya mencurahkan

sebagian besar waktu perencanaan mereka untuk rencana-rencana jangka

panjang dan strategi-strategi organisasi. Manajer pada tingkatan bawah

merencanakan bagi kelompok kerjanya untuk jangka pendek.

Perencanan adalah merupakan suatu proses yang harus

diimplementasikan setiap saat dalam kondisi dan perubahan yang terjadi

dalam suatu organisasi. Kemampuan menyususn perencanaan yang efektif

akan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian sebuah

perencanaan efektif jika perencanaan tersebut disusun dan dapat

diimplementasikan secara kontinyu serta memiliki fleksibilitas, serta memiliki

kemampuan untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang mungkin

akan mengalami perubahan.

Untuk itu maka dapat diketahui bahwa sesungguhnya perencanaan

terkait erat dengan beberapa fungsi administrasi. Dalam makalah ini akan

(3)

PERENCANAAN SEBAGAI FUNGSI ADMINISTRASI

Hakikat Perencanaan

Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa perencanaan terkait

erat dengan manajemen. Suatu rencana pada dasarnya merupakan suatu

kegiatan yang ditentukan sebelum melakukan berbagai kegiatan guna

mencapai tujuan. Perencanaan juga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk

tindakan yang menyeluruh yang berusaha mengoptimalkan dana, sarana dan

sebagainya dalam suatu sistem (Parnomo, 1982)

Sebagaimana diketahui bahwa suatu kegiatan dimaksudkan untuk

mencapai suatu tujuan atau untuk mencapai suatu target tertentu. Suatu

rencanan kerja tanpa diserrtai dengan tujuan tidak mempunyai arti sama

sekali. Demikian sebaliknya sehingga seseorang tidak dapat menyusun suatu

rencana kerja jika tidak mengetahui atau memlikiki suatu tujuan yang jelas.

Membuat suatu perencanaan adalah merupakan kegiatan yang

paling penting dari setiap rangkaian kegiatan. Oleh karena itu para sarjana

mengemukakan tugas-tugas pada kegiatan kerjasama senantiasa

menantumkan perencanaan sebagai tugas pokok yang pertama. Rencana

sangat diperlukan dalam setiap kegiatan yang akan diselenggarakan

baikdalam skala besar atau kecil. Kesuksesan suatu kegaitan sangat

tergantung dari perencaanaan yang dibuat sebelumya.

Perencanaan akan memberikan efek yang baik pada pelaksaaan

maupun pengawasan. Suatu perencanaan merupakan langkah pertama

dalam usaha mencapai sutatu kegiatan. Perencanaan pada hakekatnya

adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus serta

diorganisasikan untuk memilih yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada

bagi pencapaian tujuan tertentu, (Suparto M, 1982). Dengan demikian

perencanaan adalah merupakan sesuatu yang terorganisair yang memuat

beberapa alternatif yang dapat dilakukan oleh suatu organisassi secara terus

(4)

Perencanaan adalah merupakan keseluruhan pemikiran dan

penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang

akan datang dalam rangka pencapain tujuan yang telah ditentukan (S.P.

Siagian, 1997). Perencanaan diartikan sebagai usaha sadar untuk

memikirkan alternatif yang mungkin dapat dicapai pada masa depan, menguji

alternatif tersebut dan memilih alternatif yang dikehendaki agar dapat

ditentukan pula bagaimna cara mencapainya.

Perencanaan suatu proses yang menetapkan lebih dahulu

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, prosedur dan metode pelaksanaan untuk

mencapai tujuan organisasi atau bagian dari organisasi selama periode

tertentu, (Kamaruddin, 1979). Dengan melihat pengertian-pengertian tersebut

di atas, maka secara umum dapat diambil pengertian perencanaan sebagai

suatu kegiatan dalam organisasi dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan.

Atau dengan kata lain tujuan suatu oragnisasi tidak akan dapat dicapai jika

tidak melakukan perencanaan terlebih dahulu yaitu menetukan strategi dan

langkah serta metode yang akan digunakan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi yang telah durumuskan dan ditetapkan sebelumnya.

Batasan lain tentang perencanaan dikemukakan oleh beberapa pakar

diantaranya Sondang P Siagian, mengemukakan bahwa yang dimaksud

dengan perencanaan adalah merupakan keseluruhan proses pemikiran dan

penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa akan

datang dalam rangka perncapaian tujuan yang telah ditentukan. Sementara

Harol Kootz mengemukakan bahwa perencanaan berhubungan dengan

pemilihan sasaran/tujuan, strategi/kebijakan, program dan prosedure

pencapainnya. Perncanaan adalah suatu pengambilan keputusan, manakala

perencanaan menyangkut masalah pemilihan beberapa alternatif.(James,

(5)

Urgensi dan fungsi Perencanaan

Berdasarkan hakikat dari perencanaan tersebut di atas dapat

diketahui bahwa dalam suatu organisasi salah satu aspek yang harus

dilakukan untuk dapat memiliki beberapa alternatiff untuk mencapai tujuan

organisasi adalah dengan perencanaan. Ada dua alasan yang mendasari

perlunya perencanaan. Menurut Handoko (1984) bahwa perencanaan

tersebut dilakukan untuk mencapai:

1. Protective Benevits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan

terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.

2. Positive Benefits dalam bentuk meningkatnya sukse pencapaian tujuan

organisasi.

Para perencanan tidak dapat mengendalikan waktu di masa yag akan

datang, akan tetapi mereka seharusnya berusaha untuk mengindentifikasi

dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang dengan hasil yang dapat

diperkirakan akan meberikan pengaruh pada masa yang akan datang.

Dalam suatu organisasi seharusnya perencanaan sudah dapat memprediksi

bahwa kegiatan yang dilakukan sekarang akan memberikan dampak positif

terhadap kegiatan atau aktifitas organisasi di masa datang. Demikian pula

sebaliknya, juga dapat memp[rediksi bahwa suatu bentuk aktivitas organisasi

perlu ditiadakan karena akan menghambat aktivitas organisasi di masa yang

akan datang. Salah satu maksud utama dari perencanaan adalah melihat

bahwa program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat

dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan

diwaktu yang akan datang yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang

lebih baik.

Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambbungan

dan kreatif agar managemen tidak hanya akan bereaksi terhadap

lingkungannya, tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha. Secara

(6)

1) Membantu managemen untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan lingkungan

2) Membantu dalam kristalisasi pada masalah-masalah utama

3) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran

operasi secara lebih jelas

4) Membantu penetapan tanggung jawab yang tepat

5) Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi

6) Memudahkan dalam melakukan koordinasi dalam berbagai

bagian organisasi

7) Membuat ujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah

dipahami

8) Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti dan menghemat

waktu usaha dan dana.

Tujuan khusus tersebut di atas menggambarkan bahwa suatu

organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien, menimimalisasi kesalahn

dalam pengambilan keputusan memperjelas tujuan organisasi dan

menentukan strategi serta tujuan orgganisasi tidak akan dapat dicapai jika

tidak dilakukan planning lebih awal.

Proses Penyusunan Perencanaan

Proses penyusunan rencana sangat mempengaruhi apakah rencana

tersebut tepat mendukung jalannya suatu organisasi atau tidak. Beberapa hal

yangharus diperhatikan dalam menysusn suatu perencanaan yaitu (1) Asas

Perencanaan, (2) Sumber Perencanaan, (3) Prosedure Perencanaan, (4)

fungsi Perncanaan dan (5) tingkatan perencanaan.

Pertama Asas Perencanaan; Dasar atau pedoman untuk

penyusunan suatu rencana baik untuk suatu kegiatan kecil maupun untuk

(7)

1. Memberi bantuan bagi tercapaiya tujuan yang sudah ditentukan

sebelumnya

2. Menciptakan suatu cara pelaksanaan kerja yang berdayaguna

3. Merupakan fungsi atau kegiatan pertama dari sluruh tugas dan

pimpinan pelasana kerja

4. emasuki setiap kegiatan pimpinan

5. Memungkinkan adanya beberapa pilihan misalnya bahan, alat,

waktu, orang , jumlah biaya daan sebagainya

6. Merupakan faktor yang membatasi, dalam hal ini keadaaan dan

susana atau fleksibel.

7. emmberi kemungkinan untuk perubahan arah, tetapi tujuan tetap

sama selama belum ada penggantianrencana

8. Mengatasi rencanan lawan atau biasa disebut dengan

perncanaan strategis.

Kedua, Sumber Perencanaan. Untuk menysusun suatu rencana

yang baik diperlukan bahan-bahan dari berbagai sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya anatara lain, kebijakan atau

pengarahan dari suatu badan atau seseorang yang berhak membuatnya

berupa peraturan, pedoman dan undang-undang bagi pelaksanaan. Selain itu

juga hasil pengawasan dan penelitian dan pengalaman pimpinan dapat

menjadi sumber perencanaan yang dpat dijadikan baha pertimbangan

sebelum membua suatu perencanaan. Kebutuhan yang mendatang dan

penting untuk dapat menanggulangi persoalan-persoalan yang sedang dan

mungkin dapat muncul perlu untuk dikaji sebagai bahan atau sumber

perencanaan. Selain itu Penemuan paradigma baru, Prakarsa baik yang

bersumber dari dlam maupun dari luardapat dijasikan sebagai

sumber-sumber perencanaan.

Ketiga; Prosedure Perencanaan. Beberapa prosedure yang harus

(8)

1. Pengumpulan dan pengolahan Data.

Pengumpulan data adalahmerupakan proses awal yang harus

ditempuh dalam membaut perencanaan. Data yan gtelah dikumpulkan

perlu diseleksi untuk kemudian di identifikasi. Data ini harus cukup

dipercayai keabsahannya. Hal ini disebabakan karena biasanya data

yanag dikumpulkan adalahmerupakan datamentah yang masih

membutuhkan proses pengolahan. Sehingga data tersebut

diidentifikasi terlebih dahulu sebagai data utama, data pentingm, data

penunjang dan lain-lain, sehingga perencanaan yang dibuat dapat

menentukan skala prioritas dan alternatif yang akan dipilih.

2. Penilaian

Penilaian disini dimaksudkan adalah merupakan proses penelitian dan

peninjauan kembali segala usaha baik yang telah, sedang dan akan

dilaksanakan. Apakah usaha dan kegiatan itu telah dilaksanakan , jika

telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan perencanaan , apakah

telah memenuhi sasaran, apakah ada kaitan setiap langkah yang

diambil satu dengan yang lainnya. Penilaian mencoba melihat kembali

apakah ada faktor penghambat sehingga timbul kelemahan atau

kekurangan suatu rencana. Kekurangan dan kelemahan ini tentu akan

sangat berpengaruh terhadap sarana dan tujuan yang hendak dicapai

baik kualitas maupun kuantitas.

3. Perumusan Kebijaksanaan

Setiap perencanaan harus menyadari perubahan dan perbaikan

dalam rangkapenyempurnaan dan pencapaian tujuan sesuai dengan

ekbijakan atas dasar peraturan dan ketentuan. Seorang perencana

selalu “kecewa”. Dalam hal ini kebijaksanaan yang diambil, bbukan

berarti mematahkan perencanaan semula tetapi sebagai upaya

pembaharuan, perumusan kebijakan adalah merupakan alat untuk

(9)

perencana bukan membuat keputusan tetapi merupakan staf tekhis

yang berfungsi membantu para pengambil keputusan.

4. Kebutuhan Masa Depan

Penilaian kebutuhan masa depan berdasarkan kebijaksanan yang

telah digariskan dan disahkan. Para perencana harus menjabarkan

kebijaksanaan tersebut sebagai operasional terurai yang meliputi

perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

5. Pembiayaan

Dalam pembiayaan diperlukan pula untuk menyusun suatu

perencanaan baik untuk program maupun untuk suatu proyek tertentu.

Dalam openyusunan pembiayaan ini tidak harus disesuaikan dengan

pembiayaan atau budgeting yang telah dibuat dan disusun pada tahun

atau periode sebelumnya. Demikian pula dalam menghitung

pembiayaan untuk masa depan. Jadi dalam hal penyusunan

pembiayaan dalam melakukan perhitungan memperhatikan keadaan

sebelumnya, maka sekarang dan masa yang akan datang. Pada

prinsipnya dalam meysusn suatu anggaran atau pembiayaan harus

didasarkan pada kebutuhan bukan didasarkan pada kamauan.

6. Pemantauan Target Sasaran

a. Penentuan Target

Penyusunan pembiayaan, merupakan anggaran biaya

berdasarkan permintaan bukan berdasarkan anggaran biaya yang

tersedia. Untuk menetukan target setiap program dan proyek perlu

anggaran biaya yang tersedia. Dengan sendirinya rencana biaya

yang telah disusun perlu ditinjau kembali dan dengan sendiri

disesuaikan dengan anggaran biaya yang ada. Dalam hal ini

pemilihan prioritas sangat diperlukan mana yang segera harus

dilaksanakan, mana yang harus ditunda pelaksanaannya.

(10)

Penetapan Sasaran dapat dilakukan dengan berbagai jalan yang

didasarkan pada kebijakan pemerintah, Pritoritas tujuan, besar

biaya yang tersedia dan sebagainya.

7. Uraian Perencanaan

a. Penyusunan Program

Perencanaan yang bersifat menyeluruh dijabarkan kedalam

kegiatan-kegaitan operasional. Kegiatan-kegiatan tersebut

mempunyai tujuan dan sasaran yang sifatnya suadah terarah dan

khsusu. Setiap kegiatan mempunyai tujuan dan sasaran yang

sifatnya terarah dan khussu yang disebut dengan program. Setiap

program disusun pula kepada kegiatan secara detail.

b. Perumusan Program

Program disusun berupa kelompok kegaitan dan jenis kegiatan

agar memudahkan pekerjaan yang akan dilakukan. Kegiatan yang

dijabarkan secara operasional dari program ini disebut dengan

“proyek”. Perumusan proyek adalahmerupakan betuk penjabaran

dari seluruh kegiatan dan sub kegiatan, satuan harga dan biaya

dari masing-masing kegiatan dan penyelesaian setiap kegiatan

tersebut.

8. Implementasi Proytek

Pelaksanaan proyek baru dapat dikerjakan apabila seluruh

langkah-langkah seperti diuraikan diatas sudah dilakukan. Apabila langkah-langkah

tersebut telah ditempuh maka pengerjaan proyek sudah dapat dimulai.

9. Evaluasi dan Pemantauan

Sementara rencana itu berjalan dilakukan penilaian proyek dan

pemantauan pelaksanaan proyek secara kontinu dan terus menerus

dari tahapan tahapan pelaksanaan. Kegiatan penilaian dan

(11)

laporan triwulan atau dalam betuk lain yang dianggap relevan dengan

proyek yang dilakukan.

10. Revisi dan Penyusunan Kembali Rencana

Dari penilaian berbagai kegiatan dan tahapan perencanaan yang

harus dikerjakan sehingga mendapatkan masukan yang berarti dan

dapat dijadikan pertimbangan dalam penyusunan kembali suatu

perencanaan baru. Dengan demikian jenjang dan tahapan kegiatan

penyeususnan perencanaan harus diulang kembali dari awal. Akan

tetapi meskipun demikian , jika terjadi revisi kegiatan proyekl,

pelaksanaan proyek itu sama sekali tidak boleh dihentikan.

Hubungan Perencanaan dengan Fungsi-Fungsi Administrasi lainnya

Keempat; Fungsi Perencanaan. Dalam banyak hal, perencanaan

adalah fungsi yang paling mendasar dari fungsi-fungsi lainnya. Fungsi

perencanaan dan funsi serta kegiatan-kegaitan managerial lainnya adalah

saling berhubungan, saling bergantung dan berinteraksi.

1. Pengorganisasian dan penyusuan Personalia

Pengorganisasian adalah proses mengarahkan kerjasama sumber

daya manusia sumber daya keungan, phisisk manusia dalam suatu

organisasi. Perncanaan menunjukkan cara dan perkiraaan dan bagaikman

menggunakan sumber daya perusahaan atau organisasi tersebut untuk

mencapai efektifitas yang paling tinggi. Sebagi contoh, penyusunan

personlaia organisasi tidak akan dapat tersusun secara efektif tanpa

perencnaan personalia yang baik.

2. Pengarahan

Fungsi pengarahan selalau berkaitan erat dengan perencanaan.

Perencanaan menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor,

kekuatan sumber daya dan hubungan-hubungan yang diaprhatikan untu

mengarahkan dan memotivasi karyawan. Fungsi pengarahan eliputi

(12)

3. Pengawasan

Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erta.

Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. Bagi

manager hgal ini menunjukkan perencanaan yan gtelah disusun secara

realistis atau praktek managemen buruk akan menyebabakan rencana tidak

dikerjakan seperti diharapkan. Oleh karena itu, pengawasan bertindak

sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Pengawasan

juga menjadi bahagian penting dalam menyusuan suatu rencana baru.

Kelima; Tingkat Perencanaan. Dalam membuat dan menyusun

rencana, maka dapat dibeda-bedakan tingkatan perencanaan sebagai

berikut:

(1) Perencanaan Kebijakan (Policy Planning) merupakan perencanaan

yang menggariskan kebijakan secara umum dan garis-garis besar.

Misalnya GBHN

(2) Perencanaan Kerja (Program Planning) merupakan penkjelasan

terperinci dari perencanaan haluan atau kebijakan berikut cara-cara

pelaksanaannya yang berbentuk program. Pada umumnya

penyelenggaraan perencanaan kerja dilakukan oleh departemen

atau jawatan dinas khusus yang harus melaksanakan kebijakan

yang digariskan dalam perencanaan haluan atau kebijakan

(3) Perncanaan langka/Pelaksanaan (Operation Planning), merupakan

perencanaan cara-cara dan langkah-langkah yan gberdaya guna

dan berhasil guna dalam melaksanakan pekerjaan. Perencanaan

ini menggambarkan dimuka langkah-langkah yang akan

dikerjakan secara terperinci. Rencana dalam bidang operasi ini

terutama mengenai pekerjaan-pekerjaan tekhnis yang banyak

mempergunakan tenaga dan keterampilan kerja secara rutin.

Dari beberapa penjelasan terdahulu dapat diketahui bahwa

(13)

untuk masa yang akan datang yang disusun berdasarkan

pengalaman-pengalaman atau data dan fakta-fakta masa lalu dan masa kini.

KESIMPULAN

Perencanaan adalah merupakan suatu kegiatan dalam suatu

organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Perencanaan tersebut dilakukan untuk mencapai protective

benevits dan positive benefits. Sehingga perencanana dimaksudkan sebagai

alat untuk mengurangi biaya pencapaian dan sebagai alat penentuan skala

prioritas.

Proses penyusunan suatu perencanaan pada umumnya dapat

dilaksanakan melalui pengumpulan dan pengolahan data, penilaian,

perumusan kebijakan, kebutuhan masa depan, pembiayaan , pemantauan

targe sasaran, uraian perencanaan, implementasi proyek, evaluasi dan

pemantauan serta reviasi dan penyusunan kembali rencana.

Rencana harus dibuat untuk mencapai tujuan organisasi sebelum

para manager dapat menentukan hubungan-hubungan. Kualifikasi

personalian yang dibutuhkan, bagaimana bawahan diarahkan, dan

carapengawasan yang diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Atmosudirdjo, Prajudi, 1982, Administrasi dan Managemen Umum, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Hutabarat, James, M. 1984, Ilmu Admiistrasi, Liberty, Yogyakarta.

Kamaruddin, 1979, Ensiklopedia Management, Alumni, Bandung

Parmanto, Ahmadi, 1982, Beberapa pengertian dan Teori Perencanaan, Jakarta

Soekarno, K, 1980, Dasar-Dasar Management, Miswar, Jakarta

Siagian, S.P., 1978, filsafat Administrasi, gunung Agung, Jakarta

(14)

Widjaya, A.W. 1987, Perencanaan Sebagai Fungsi Managemen, Bina Aksara, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

8) Jika teradu/terlapor diduga melakukan lebih dari satu pelanggaran maka hasil pemeriksaan dapat dituangkan dalam satu berita acara pemeriksaan yang sama 9) Salinan

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Elvandari 19

Pada foto Rontgen kepala polos lateral, tampak kepala yang membesar dengan disproporsi kraniofasial, tulang yang menipis dan sutura melebar 5 , yang menjadi alat

Firmware OpenWRT terdiri dari dua versi yaitu White-Russian dan Kamikaze, dan yang akan digunakan pada wireless router ini adalah versi White- Russian 0.9, versi ini dipilih

Pegawai pajak yang dalam melakukan tugasnya terbukti melakukan pemerasan dan pengancaman kepada Wajib Pajak untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dengan

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau hukum- hukum, rumus,