• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN STANDA (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN STANDA (3)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN KURIKULUM SESUAI DENGAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Saskia Zahraini (171011500283)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAN

FAKUKTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan erat dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama diantara seluruh subsistemnya. Apabila salah satu dari variabel kurikulum tidak berfungsi dengan baik maka sistem kurikulum. Berangkat dari bentuk kurikulum tersebut, maka dalam pelaksanaan kurikulum sangat diperlukan suatu pengorganisasian pada seluruh komponennya. Dalam proses pengorganisasian ini akan berhubungan erat dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan. Sedangkan manajemen adalah salah satu displin ilmu yang implikasinya menerapkan proses-proses tersebut. Maka dalam penerapan pelaksanaan kurikulum, seorang yang mengelola lembaga pendidikan harus menguasai ilmu manajemen, baik untuk mengurus pendidikan ataupun kurikulumnya.

B. Ruang Lingkup Kajian

Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Studi ini tidak hanya membahas tentang dasar – dasarnya tetapi juga mempelajari kurikulum secara

keseluruhan yang dilaksanakan dalam pendidikan. Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari secara mendalam, maka ruang likup manajemen kurikulum adalah sebagai berikut : (1) manajemen perencanaan, (2) manajemen pelaksanaan kurikulum, (3) supervisi pelaksanaan kurikulum, (4) pemantauan ndan penilaian kurikulum, (5) perbaikan kurikulum, (6) desentralisasi dan sentralisasai pengembangan kurikulum.

C. Tujuan

(3)

2

II. PEMBAHASAN

A. Hakikat Manajemen kurikulum sesuai dengan standar pendidikan nasional

1. Definisi

Kurilkulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut saylor, Alexander, dan lewis (1974) kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun diluar sekolah.

Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sitemik, dan sistematik dalam pelaksanaanya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) . oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan mempriotaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak

megabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.

Penjabaran kurikulum pendidikan dasar 9 tahun disusun dalam rangka

mencapai tujuann nasional dalam bidang pendidikan dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian.

1

1

(4)

3

2. Fungsi

Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumeber daya kurikulum,

pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melaluui pengelolaan yang terencana dan efektif.

Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk

mencapapi hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu

melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara imtegritas dalam mencapai tujuan kurikulum.

Meningkatkan relevansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan

kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik,

kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.

Meningkatkan efektifitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam

mencapai tujuanpembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses

pembelajaran selalu di pantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran.dengan demikian, ketidaksesuaian antgara desain dengan implementasi dapat dihindarkan

Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan

(5)

4

disesuaikan dengan cirri khas dan kebutuhan pembangunan daerah setempat.2

3. Ruang Lingkup

Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Studi ini tidak hanya membahas tentang dasar – dasarnya tetapi juga mempelajari kurikulum secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam pendidikan. Secara sederhana dan lebih mudah dipelajari secara mendalam, maka ruang likup manajemen kurikulum adalah sebagai berikut : (1) manajemen perencanaan, (2) manajemen pelaksanaan kurikulum, (3) supervisi pelaksanaan kurikulum, (4) pemantauan ndan penilaian kurikulum, (5) perbaikan kurikulum, (6) desentralisasi dan sentralisasai pengembangan kurikulum.

Dari keterangan ini tampak sangat jelas bahwa ruang lingkup manajemen kurikulum itu adalah prinsip dari proses manajemen itu sendiri. Hal ini dikarenakan dalam proses pelaksanaan kurikulum punya titik kesamaan dalam prinsip proses manajemen. Sehingga para ahli dalam pelaksanaan kurikulum mengadakan pendekatan dengan ilmu manajemen. Bahkan kalau dilihat dari

cakupanya yang begitu luas, manajemen kurikulum merupakan salah satu disiplin ilmu yang bercabang pada kurikulum.3

4. Tujuan

Jadi, berdasarkan uraian di atas, manajemen kurikulum bertujuan untuk :

Pencapaian pengajaran dengan menitik beratkan pada peningkatan kualitas interaksi belajar mengajar, mengembangkan sumber daya manusia dengan mengacu pada pendayagunaan seoptimal mungkin, pencapaian visi dan misi pendidika nasional, meningkatkan kualitas belajar mengajar disuatu pendidikan tertentu.

2

Rusman. Manajemen kurikulum. (jakarta: PT RajaGrafindo persada, 2009), h. 5.

3

(6)

5

1.Kurikulum sebagai suatu ide, adalah kurikulum yang dihasilkan melalui

teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.

2.Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, yang di dalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.

3.Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.

4.Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.4

5. Manfaat

 Manajemen sebagai disiplin ilmu erat kaitannya dengan disiplin ilmu

lainnya.

 Para pengembang kurikulum mengikuti pola dan alur piker dan sinkron

dengan pola dan struktur berpikir dalam manajemen

 Implementasi kurikulum sebagai bagaian integral dalam pengembangan kurikulum membutuhkan konsep – konsep, prinsip – prinsip dan prosedur

serta pendekatan dalam manajemen.

 Pengembangan kurikulum tidak lepas bahkan sangat erat kaitannya dengan

kebijakan dibidang pendidikan, yang bersumber dari kebijakan pembangunan nasional, kebijakan daerah, serta berbagai kebijakan sektoral.5

4

Mulyasa. kurikulkum tingkat satuan pendidikan. (bandung : PT Remaja rosdakarya, 2009), h. 22

(7)

6

6. Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum

Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum, yaitu :

a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.

b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi, yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen

kurikulum, perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat. d. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus

mempertimbngkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurukulum tersebut sehingga memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.

e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.6

B. Standar Nasional Pendidikan tentang manajemen kurikulum sesuai

dengan standar nasional pendidikan

Pasal 36

(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

(8)

7

(2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

(3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

f. tuntutan dunia kerja;

g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. agama;

i. dinamika perkembangan global; dan

j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

(4) Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pasal 37

(1) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:

(9)

8

(3) Ketentuan mengenai kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pasal 38

(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh Pemerintah.

(2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

(3) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. (4) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. BAB XI PENDIDIK 7

C. Implikasi Standar Nasinal Pendidikan terhadap Manajemen kurikulum

sesusai dengan standar nasional pendidikan

Manajemen pendidikan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas keterlaksanaan system proses belajar yang meliputi administrasi kurikulum,program ketenangan,program sarana dan prasarana,program pembiyaan dan program hubungan dengan masnyarakat.kelima jenis program tersebut mempunyai implikasi tertentu dalam kerangka peengembangan kurikulum.

Administrasi kurikulum yang mencakup system penyampaian media dan bimbingan diperlukan factor pertimbangan dalam rangka perencanaan,peraksanaan,dan evaluasi kurikulum.administrasi kurikulum dalam arti sempit merupakan kegiatan-kegiatan administrative yang bersifat teknis memberikan dukungan yang cukup besar dalam

7

(10)

9

proses manajemen kurikulum,sebagaimana halnnya dengan administrasi perkantoran bersama dengan berbagai sumber yang memadai.

Program keamanan,meliputi semua unsure ketenagaan dalam proses perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi kurikulum,baik dari lingkungan depertemental/instasional ,maupun dari lingkungan system sekolah,baik dari kelompok ahli dari berbagai bidang,dan lembaga kemasnyarakatan dan orang tua.kebutuhan ketenagaan dalam jumlah dan kualitas kemampuan dirancang dan direncanakan secara seksama.unsur tenaga ahli kurikulum,pejabat instansi,ahli dalam bidang studi,suvervistrator yang berpengalaman sangat dibutuhkan dalam rangka kegiatan dan proses perenanaan kurikulum.administrator sekolah.pada pengawas dan guru-guru harus disiapka sedemikian rupa agar mampu melaksanakan tugas-tugannya dalam kerangka implementasi kurikulum disekolah lembaga pendidikan lainnya.para pakar kurikulum.konsultan dan unsure-unsur terkait harus disiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas monitoring dan evaluasi kurikulum.itu sebabnya program ketenagaan menjadi unsure yang sangat penting dan sekaligus merupakan factor kunci dalam pengembangan kurikulum secara keseluruhan.

Program sarana dan prasarana,berkenan dengan semua fasilitas perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasi

kurikulum.dalam rangka kegiatan perencanaan kurikulum diperlukan fasilitas ruangan pertemuan serta perlengkapan perkantoran yang memenuhi persnyaratan kualitas.dalam rangka implementasi kurikulum dibutuhkan bantuan sekolah,perlengkapan dan peralatan pendididkan/pembelajaran yang layak dan dalam jumlah yang cukup memadai.hal serupa ini bertalian dengan kebutuhan fassilitas perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan evaluasi dan perbaikan kurikulum.jumlah dan jenis fasilitas berkualitas,perlengkapan dan peralatan supaya direncanakan sesuai degan kebutuhan kurikulum untuk masing-masing jenjang dan satuan pendidikan.

(11)

10

fasilitas,perlengkapan dan peralatan,biaya yang berarti,program pembiyaan pendidikan harus mencakup program pembiyaan pengembangan kurikulum secara menyeluruh.

Program hubungan dengan masnyarakat,meliputi pengembangan kurikulum secara pengembangan kurikulum tingkat provinsi pengembangan kurikulum tingkat daerah kabupaten,dan pengembangan kurikulum tingkat sekolah sebagai kurikulum unggulan,pada gilirannya perlu melibatkan masnyarakat pada semua jenjang social.hal ini perlu diprogrampola dan struktur hubungan,kerjasama,kemitraan antara lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga kemasnyarakatan termasuk lembaga bisnis dan industry.bila hubungan itu harmonis dan efektif,maka pihak masnyarakat bersedia memberikan konstribusi dalam proses pengembangan kurikulum,dan memberikan kemudahan untuk mensosialisasik kurikulum kepada masnyarakat8

(12)

11

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mangajar. Sedangkan kurikulum sendiri mempunyai arti yang sempit dan arti yang luas. Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran atau semua pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan kepada siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu.

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

B. Saran

(13)

12

IV. DAFTAR PUSTAKA

http://syamsuddincoy.blogspot.com/2012/02/manjemen-kurikuslum.html

https://www.kompasiana.com/wahyugandhung/kurikulum-2013-dari-sisi-pandang uu-no-20-

th-2003-tentang-sisdiknas_55285d5af17e6103428b45a8

http://asrulmmusa.blogspot.com/2012/06/makalah-manajemenkurikulum-dan.html

Usman, user. (2011). MENJADI GURU PROFESIONAL. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

Mulyasa. (2009). KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIK. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

Rusman. (2009). Manajemen kurikulum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Hamalik, Oemar. (2011) DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA

Sukmadinata, nana syaodih. (2010) PENGEMBANGAN KURIKULUM.

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 5 Daftar Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol 88 Lampiran 6 Uji t Keadaan Awal Siswa 89 Lampiran 7 Uji Homogenitas Keadaan Awal Siswa 92 Lampiran 8 Uji Normalitas

Rasio perputaran total aktiva atau Total Asset Turnover Ratio adalah rasio aktivitas (rasio efisiensi) yang mengukur kemampuan perusahaan dengan membandingkan

Hal ini karena mahasiswa sudah mempunyai kesadaran dalam dirinya sendiri untuk menerapkan alat pelindung diri yaitu sebanyak 31 mahasiswa (66.0%) sering

yang berasal dari Bogor mempunyai kemiripan yang relat if t inggi dengan ikan nila GMT dari Sukabumi dan ikan nila GIFT yang berasal dari Sukamandi sedangkan ikan nila Nirwana

berdasarkan capaian nilai tersebut terlihat bahwa penguasaan materi belum tuntas, karena hanya 48 % yang nilainya di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Metode eksperimen

*) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah). **)

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan Program Studi D3 Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa metode yang digunakan dapat diterapkan pada jenis webcam yang berbeda dan dapat mengantisipasi jika webcam yang