• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Morfologi Vertikal Wajah Terhadap Tinggi Dentoalveolar Regio Molar dan Lebar Lengkung Gigi pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Hubungan Morfologi Vertikal Wajah Terhadap Tinggi Dentoalveolar Regio Molar dan Lebar Lengkung Gigi pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti FKG USU"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. (A) Proporsi wajah secara frontal, (B) Proporsi wajah secara lateral.32
Gambar 4.  Konveksitas wajah dengan metode fotometri.27
gambar 5.16,27,31,33
Gambar 6. (A) Sefalogram frontal, (B) Sefalogram lateral.33
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan kesimetrisan wajah saat relasi sentrik dengan saat oklusi sentrik yang ditandai dengan asimetri wajah saat oklusi sentrik lebih banyak

seragam tentang apa yang merupakan profil ideal, garis Steiner ( S-line) adalah acuan untuk menentukan keseimbangan wajah pada jaringan lunak secara luas digunakan.

Untuk mengetahui perbedaan dan hubungan pola morfologi vertikal skeletal wajah pada maloklusi Klas I, II dan III dengan ketebalan simfisis mandibula dilakukan uji Kruskal Wallis

Pemeriksaan radiografi extra-oral seperti sefalometri dan panoramik sering digunakan untuk mengevaluasi asimetri skeletal dan jaringan lunak pada wajah karena dengan

mengenai morfologi vertikal skeletal wajah pasien Suku Batak di RSGMP

Hasil yang diperoleh diolah secara statistik dengan program komputer ( software pengolahan data statistik). Analisis Pearson digunakan jika distribusi kedua kelompok data

- Lebar intermolar - Lebar interkaninus Pertumbuhan vertikal Analisis Down Y-axis MP-FH Analisis Jarabak Analisis Steiner MP-SN Angular S:Go/N:Me NSGn Linier. U1 : L1 0

Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan kesimetrisan wajah saat relasi sentrik dengan saat oklusi sentrik yang ditandai dengan asimetri wajah saat oklusi sentrik lebih banyak