Losliana Harahap, 2014
Pengembangan instrumen tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi kesetimbangan kimia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Instrumen tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat yang dikembangkan
terdiri atas 37 butir soal. Tiga pilihan jawaban di tingkat pertama dan enam
pilihan alasan di tingkat kedua. Instrumen yang dikembangkan telah
memenuhi kriteria baik dilihat dari segi validitas isi dan reliabilitasnya.
Berdasarkan hasil uji validitas isi dan pengolahan dengan menggunakan
metode CVR, diperoleh 36 butir soal yang memenuhi kriteria validitas
dengan nilai Content Validity Index (CVI) sebesar 0,99. Terdapat satu butir
soal yang tidak valid dari segi validitasnya dengan nilai CVR sebesar 0,6.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan pada 34 siswa SMA kelas
XI, diperoleh 13 butir soal tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat dengan
nilai alpha cronbach keseluruhan soal sebesar 0,723. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa instrumen yang dikembangkan memiliki kriteria
reliabilitas diterima. Artinya, tes diagnostik miskonsepsi yang dikembangkan
dapat diterima dan memiliki keterandalan yang baik. Pemilihan soal
dilakukan agar setiap konsep dari masing-masing soal diwakili oleh satu soal.
Oleh karena itu sebanyak 23 butir soal disisihkan pada uji reliabilitas dan
tidak diikut sertakan pada aplikasi produk.
2. Miskonsepsi siswa yang terungkap pada materi kesetimbangan kimia dengan
menggunakan kunci determinasi miskonsepsi, yaitu: ketika harga Qc<Kc
reaksi akan seimbang jika reaksi ke arah produk terus berlangsung, reaksi
98
Losliana Harahap, 2014
Pengembangan instrumen tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi kesetimbangan kimia
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
reaktan pada fasa gas tidak mempengaruhi kesetimbangan, jumlah produk
bertambah dengan meningkatnya konsentrasi reaktan (35,7%); penambahan
konsentrasi reaktan menggeser kesetimbangan ke arah zat yang ditambahan,
jumlah produk bertambah dengan meningkatnya konsentrasi reaktan (39,3%);
pada reaksi kesetimbangan penambahan katalis mempengaruhi seberapa
cepat katalis tercapai, meningkatkan jumlah produk (39,3%); pada keadaan
setimbang, laju reaksi maju lebih besar dari reaksi balik (3,4%); pada
kesetimbangan homogen, gas-cair merupakan fasa kesetimbangan homogen
(10,7%); kesetimbangan heterogen terdiri lebih dari satu jenis zat (19,6%).
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, terdapat saran-saran yang dikemukakan
sebagai berikut:
1. Instrumen tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat yang telah tervalidasi dapat
digunakan oleh guru sebagai instrumen alternatif dengan melakukan tes ulang
menggunakan kunci determinasi miskonsepsi yang dapat dijadikan sebagai
bahan evaluasi dalam mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi
kesetimbangan kimia, agar miskonsepsi siswa dapat diremediasi sedini
mungkin.
2. Tes diagnostik miskonsepsi ini dapat digunakan untuk penelitian miskonsepsi
pada materi kesetimbangan kimia dengan jumlah sampel yang lebih luas, dan
pengembangan lebih lanjut pada tes diagnostik yang sama atau berbeda