• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORTOPEDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ORTOPEDI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ORTOPEDI ORTOPEDI

1. F

1. Fraktur Te

raktur Terbuka

rbuka

Masalah Kesehatan Masalah Kesehatan

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi,

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik yangtulang rawan epifisis baik yang  bersifat total maupun pa

 bersifat total maupun parsial.rsial. Hasil Anamnesis

Hasil Anamnesis

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana

Fraktur terbuka adalah suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan luar melalui Fraktur terbuka adalah suatu fraktur dimana terjadi hubungan dengan lingkungan luar melalui kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri

kulit sehingga terjadi kontaminasi bakteri sehingga timbul komplikasi berupa infeksi.sehingga timbul komplikasi berupa infeksi. (Subjective)

(Subjective) Keluhan : Keluhan :

1.

1.

Adanya patah tulang terbuka setelah terjadinya Adanya patah tulang terbuka setelah terjadinya traumatrauma

2.

2.

 Nyeri Nyeri

3.

3.

Sulit digerakkanSulit digerakkan

4.

4.

DeformitasDeformitas

5.

5.

BengkakBengkak

6.

6.

Perubahan warnaPerubahan warna

7.

7.

angguan sensibilitasangguan sensibilitas

8.

8.

!elemahan otot!elemahan otot Faktor Resiko : (! Faktor Resiko : (! Faktor Predis"osisi : (! Faktor Predis"osisi : (! (Objective) (Objective) Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Fisik : "

".. ##nnssppeekkssi i $$look look %%

Adanya luka terbuka pada kulit yang dapat berupa tusukan tulang yang tajam keluar  Adanya luka terbuka pada kulit yang dapat berupa tusukan tulang yang tajam keluar  menembus kulit atau dari luar oleh karena tertembus, misalnya oleh peluru atau trauma menembus kulit atau dari luar oleh karena tertembus, misalnya oleh peluru atau trauma langsung dengan fraktur yang

langsung dengan fraktur yang terpapar dengan dunia terpapar dengan dunia luar.luar. &

&.. PPaallppaassi $i $ feel  feel %%

--

'obekan kulit yang terpapar dunia luar'obekan kulit yang terpapar dunia luar

--

 Nyeri tekan Nyeri tekan

--

(e(erabanya jaringan tulang yang rabanya jaringan tulang yang menonjol keluarmenonjol keluar

-- Adanya deformitasAdanya deformitas

--

Panjang anggota gerak berkurang dibandingkan sisi yang sehatPanjang anggota gerak berkurang dibandingkan sisi yang sehat

)

).. eerraak k $$movemove%%

--

*mumnya tidak dapat digerakkan*mumnya tidak dapat digerakkan

Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Penunjang : ". Pemeriksaan radiologi,berupa + ". Pemeriksaan radiologi,berupa + a. Foto polos + a. Foto polos +

*mumnya dilakukkan pemeriksaan dalam proyeksi AP dan lateral *mumnya dilakukkan pemeriksaan dalam proyeksi AP dan lateral  b.

 b. Pemeriksaan Pemeriksaan radiologi radiologi lainnya lainnya sesuai sesuai indikasi indikasi dapat dapat dilakukkan dilakukkan pemeriksaan pemeriksaan berikut, berikut, antaraantara lain+ 'adioisotope sanning

(2)

&. Pemeriksaan darah rutin dan golongan darah, untuk menilai kebutuhan penambahan darah, memantau tandatanda infeksi.

(Assesment) #iagnosis klinis :

Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. Klasi$ikasi

Fraktur terbuka dibagi menjadi tiga kelompok + 1. %rade & +

-

Fraktur terbuka dengan luka kulit kurang dari " m dan bersih

-

!erusakan jaringan minimal, frakturnya simple atau obli0ue dan sedikit kominutif .

'. %rade && :

-

Fraktur terbuka dengan luka robek lebih dari " m, tanpa ada kerusakan jaringan lunak,

-

Flap kontusio a1ulsi yang luas serta fraktur kominutif sedang dan kontaminasi sedang .

. %rade &&& :

Fraktur terbuka segmental atau kerusakan jaringan lunak yang luas atau amputasi traumatic,derajad kontaminasi yang berat dan trauma dengan keepatan tinggi . Fraktur grade &&& dibagi menjadi tiga )aitu :

a. Grade &&&a : Fraktur segmental atau sangat kominutif penutupan tulang dengan jaringan lunak ukup adekuat.

b. Grade &&&b : (rauma sangat berat atau kehilangan jaringan lunak yang ukup luas , terkelupasnya daerah periosteum dan tulang tampak terbuka , serta adanya kontaminasi yang ukup berat.

c. Grade &&&* : Fraktur dengan kerusakan pembuluh darah. Penegakan #iagnostik 

#iagnosis +anding : (! Kom"likasi :

". Perdarahan, syok septik sampai kematian

&. Septikemia, toksemia oleh karena infeksi piogenik ). (etanus

2. angren

3. Perdarahan sekunder 4. 5steomielitis kronik 6. Delayed union

7. Nonunion dan malunion 8. !ekakuan sendi

"9. !omplikasi lain oleh karena perawatan yang lama Penatalaksanaan Kom"rehensi$

(Plan)

Penatalaksanaan :

Prinsip penanganan fraktur terbuka

". Semua fraktur terbuka dikelola seara emergensi.

&. :akukan penilaian awal akan adanya edera lain yang dapat menganam jiwa.

). Berikan antibiotika yang sesuai dan adekuat, dalam rungan gawat darurat, kamar operasi, dan setelah operasi.

(3)

2. :akukan debridement dan irigasi luka. *langi debridement &26& jam berikutnya. 3. :akukan stabilisaasi fraktur.

4. :akukan rehabilitasi ektremitas yang mengalami fraktur. Penatalaksanaan

". Pembersihan terhadap luka fraktur, dengan ara irigasi dengan Na-l fisiologis seara mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.

&. ;ksisi jaringan yang mati dan tersangka mati

). Pengobatan fraktur itu sendiri. Fraktur dengan luka yang berat memerlukan suatu traksi skeletal. Fraktur grade ## dan ### sebaiknya difiksasi dengan fiksasi eksterna.

2. Penutupan kulit. Apabila fraktur terbuka diobati dalam waktu periode emas $46 jam mulai dari terjadinya keelakaan%, maka sebaiknya kulit di tutup. Namun hal ini tidak dilakukkan apabila penutupan membuat kulit sangat tegang.

3. Pemberian antibiotika + /erupakan ara efektif menegah terjadinya infeksi pada fraktur terbuka. Antibiotika yang diberikan sebaiknya dengan dosis yang besar. *ntuk fraktur terbuka antibiotika yang dianjurkan adalah golongan cephalosporin, dan dikombinasi dengan golongan aminoglikosida.

4. Penegahan tetanus + Semua penderita dengan fraktur terbuka perlu diberikan penegahan tetanus. Pada penderita yang telah mendapat imunisasi aktif ukup dengan pemberian toksoid tapi bagi yang belum, dapat diberikan &39 unit tetanus imunoglobulin $manusia% Ren*ana Follo, u" : (!

Kriteria Rujukan : (! Sarana "rasarana

". 'efleks hammer

&. Pensil untuk kulit $marker% ). /eteran 2. !apas, 3. <arum keil, 4. Senter saku 6. oniometer Prognosis

$prognosis bergantung dari keepatan dan ketepatan tindakan yang dilakukkan% Re$erensi

". (homas / Shaller, <ason = -alhoun. 5pen Frature. ;mediine./edsape. update &" /ay. &9"&

&. 'asjad -hairuddin. Pengantar #lmu Bedah 5rtopedi. Fraktur (erbuka. ;disi ketiga. P( >arsif ?atampone. <akarta. &996. =al + ))&  ))2.

Rekam Medik

 No. #-P- ## +:64 frature other  No. #-D @ +

(4)

'. Fraktur Tertutu"

Masalah Kesehatan

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik yang  bersifat total maupun parsial.

Fraktur tertutup adalah suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar. itam + bonam

Fungsionam + dubia ad bonam Sanationam + bonam

(Subjective) Keluhan :

1.

Adanya riwayat trauma $terjatuh, keelakaan, dll%

2.

 Nyeri

3.

Sulit digerakkan

4.

Deformitas

5.

Bengkak

6.

Perubahan warna

7.

angguan sensibilitas

8.

!elemahan otot Faktor Resiko : (! Faktor Predis"osisi : (! (Objective) Pemeriksaan Fisik + ". #nspeksi $look%

Adanya deformitas dari jaringan tulang, namun tidak menembus kulit. Anggota tubuh tdak dapat digerakkan.

&. Palpasi $feel%

 (eraba deformitas tulang jika dibandingkan dengan sisi yang sehat.  Nyeri tekan

 Bengkak

 /engukur panjang anggota gerak lalu dibandingkan dengan sisi yang sehat ). erak $mo1e%

 *mumnya tidak dapat digerakkan Hasil Anamnesis

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana Pemeriksaan Penunjang :

". Pemeriksaan radiologi,berupa + a. Foto polos +

*mumnya dilakukkan pemeriksaan dalam proyeksi AP dan lateral

 b. Pemeriksaan radiologi lainnya sesuai indikasi dapat dilakukkan pemeriksaan berikut, antara lain + 'adioisotope sanning tulang, tomografi,artrografi, -(san, dan /'#.

&. Pemeriksaan darah rutin dan golongan darah.

(5)

#iagnosis Klinis :

Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. #iagnosis +anding : (!

Kom"likasi : (! (Plan)

Penatalaksanaan :

/etode pengobatan fraktur pada umumnya dibagi dalam + ". !onser1atif

&. 'eduksi tertutup dengan fiksasi eksterna atau fiksasi perkutaneus dengan !wire. ). 'eduksi terbuka dan fiksasi interna atau fiksasi eksterna tulang

2. ;ksisi fragmen tulang dan penggantian dengan protesis. Penatalaksanaan +

Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan ara !onser1atif dan operatif, tindakan konser1atif antara lain+

a. Proteksi sematamata $ tanpa reduksi atau imobilisasi%, misalnya dengan menggunakan Sling $mitela% pada anggota gerak atas atau tongkat pada anggota gerak bawah.

 b. #mobilisasi dengan bidai eksterna $tanpa reduksi%, imobilisasi ini dapat menggunakan bidai eksterna, plaster of paris $ips%, atau menggunakan bidai dari plastik.

. 'eduksi tertutup, dengan manipulasi dan imobilisasi eksterna, mempergunakan gips. d. 'eduksi tertutup dengan traksi berlanjut diikuti dengan imobilisasi

e. 'eduksi tertutup dengan traksi kontinu.

f. Antibiotik diberikan bila dilakukkan tindakan operatif. Ren*ana Follo, u": (!

Kriteria Rujukan : (! Sarana "rasarana ". 'efleks hammer

&. Pensil untuk kulit $marker% ). /eteran Penegakan #iagnostik Penatalaksanaan Kom"rehensi$ 2. !apas 3. <arum keil 4. Senter saku 6. oniometer Prognosis

$prognosis bergantung kepada keepatan dan ketepatan tindakan yang dilakukkan% Re$erensi

'asjad -hairuddin. Pengantar #lmu Bedah 5rtopedi. Fraktur (ertutup. ;disi ketiga. P( >arsif ?atampone. <akarta. &996. =al + )&6))&.

Rekam Medik

 No. #-P- ## + :64 frature other

No.ICD X :

(6)

Masalah Kesehatan

Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Sering dating  berobat pada saat sudah ada deformitas sendi yang bersifat permanen.

Hasil Anamnesis ( Subjective) !eluhan

 Nyeri sendi 

 =ambatan gerakan sendi   !aku pagi   !repitasi   Pembesaran sendi 

 Perubahan gaya berjalan 

Faktor 'isiko *sia  49 tahun 

 ?anita, usia 39 tahun atau menopouse 

 !egemukanC obesitas 

 Pekerja berat dengen penggunaan satu sendi terus menerus 

Hasil Pemeriksaan Fisik dan "enunjang sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik (anda Patognomonis =ambatan gerak   !repitasi 

 Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris 

 (andatanda peradangan sendi 

 Deformitas sendi yang permanen 

 Perubahan gaya berjalan 

Pemeriksaan Penunjang 'adiografi

Penegakan #iagnosis ( Assessment ! Diagnosis !linis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan radiografi. Diagnosis Banding Artritis out   'hematoid Artritis  !omplikasi Deformitas permanen

Penatalaksanaan kom"rehensi$ ( Plan) Penatalaksanaan

(7)

 Pengelolaan 5A berdasarkan atas distribusinya $sendi mana yang terkena% dan  berat ringannya sendi yang terkena.

 Pengobatan bertujuan untuk menegah progresi1itas dan meringankan gejala yang dikeluhkan.

 /odifikasi gaya hidup, dengan ara+ i. /enurunkan berat badan

ii. /elatih pasien untuk tetap menggunakan sendinya dan melindungi sendi yang sakit

 Pengobatan /edikamentosa iii. Analgesik topikal

i1. 5A#NS $oral%+

". non seleti1e + -5@" $Dilofena, #buprofen, Piroksikam, /efenamat, /etampiron%

&. seleti1e + -5@& $/eloksiam% !riteria rujukan

 Bila ada komplikasi, termasuk komplikasi terapi -5@ "  Bila ada komorbiditas

Sarana Prasarana Pemeriksaan radiologi Prognosis

itam+ Bonam

Fungsionam+ Dubia ad bonam Sanationam+ Dubia ad bonam Re$erensi

Braunwald, Faui, =auser, editor. =arrisons Prinipals of #nternal /ediine. "6th ed. *SA+

/raw =ill, &997. Rekam Medik

 No. #-P- ##+ :8" 5steoarthrosis other  No. #-D @+ /"8.8 5steoarthrosis other 

. Rematoid Artritis

Masalah Kesehatan

Penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sino1itis erosif simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan persendian, sering kali juga melibatkan organ tubuh lainnya. Hasil Anamnesis ( Subjective)

!eluhan

ejala pada awal onset+

ejala prodromal+ lelah $malaise%, anoreksia, seluruh tubuh terasa lemah yang berlangsung  bermingguminggu atau berbulanbulan.

ejala spesifik pada beberapa sendi $poliartrikular% seara simetris, terutama sendi P#P $ proximal interphalangeal %, sendi /-P $metacarpophalangeal %, pergelangan tangan, lutut, dan kaki.

(8)

ejala sino1itis pada sendi yang terkena+ bengkak, nyeri yang diperburuk dengan gerakan sehingga gerakan menjadi terbatas, kekakuan pada pagi hari  " jam.

ejala ekstraartikular+ mata $episkleritis%, saluran nafas atas $nyeri tenggorok, nyeri menelan atau disfonia yang terasa lebih berat pada pagi hari%, kardio1askular $nyeri dada pada perikarditis%, hematologi $anemia%.

Faktor 'isiko

*sia  49 tahun. 

 ?anita, usia 39 tahun atau menopause. 

 !egemukan. 

 Pekerja berat dengen penggunaan satu sendi terus menerus.   Faktor genetik.   =ormon seks.   #nfeksi tubuh. 

Hasil Pemeriksaan Fisik dan "enunjang sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik

 /anifestasi artikular+ Pada lebih dari ) sendi $poliartritis% terutama di sendi tangan, simetris, immobilisasi sendi, pemendekan otot seperti pada 1ertebra ser1ikalis, gambaran deformitas sendi tangan $ swan neck, boutonniere%.

 /anifestasi ekstraartikular+

 !ulit+ terdapat nodul rheumatoid pada daerah yg banyak menerima penekanan, 1askulitis.

 Soft tissue rheumatism, seperti carpal tunnel syndrome atau frozen shoulder.  /ata dapat ditemukan keratokonjungti1itis sia yang merupakan manifestasi

sindrom Sjorgen, episkleritisC skleritis. !onjungti1a tampak anemia akibat  penyakit kronik.

 Sistem respiratorik dapat ditemukan adanya radang sendi krikoaritenoid,  pneumonitis interstitial, efusi pleura, atau fibrosis paru luas.

 Sistem kardio1askuler dapat ditemukan perikarditis konstriktif, disfungsi katup, fenomena embolisasi, gangguan konduksi, aortritis, kardiomiopati%

Pemeriksaan Penunjang :;D

Pemeriksaan di layanan sekunder atau rujukan horiEontal+ Faktor reumatoid $'F% serum.

 A-PA $

 anti-cyclic citrullinated peptide antibody% C anti--P. -'P.

 'adiologi tangan dan kaki. ambaran dini berupa pembengkakan jaringan lunak, diikuti oleh 

osteoporosis juxta-articular dan erosi pada bare area tulang. !eadaan lanjut terlihat penyempitan elah sendi, osteoporosis difus, erosi meluas sampai daerah subkondral.

(9)

Sumber+ http+CCwww.my1istahealth.omCwpontentCuploadsC&9"&C92Crheumatoidarthritisdietand nutritionrontgen.jpg

Analisis airan sendi. 

 Biopsi sino1iumC nodul rheumatoid. 

Penegakan #iagnosis ( Assessment ! Diagnosis !linis

Diagnosis 'A biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis. !riteria Diagnosis

Berdasarkan A-' tahun "876+

 !aku pagi, sekurangnya " jam  Artritis pada sekurangnya ) sendi

 Artritis pada sendi pergelangan tangan, metacarpophalanx $/-P% dan Proximal  nterphalanx $P#P%

 Artritis yang simetris   Nodul rheumatoid

 Faktor reumatoid serum positif. =asil positif dijumpai pada sebagian besar kasus $73%, sedangkan hasil negatif tidak menyingkirkan adanya 'A.

 ambaran radiologik yang spesifik  :;D dan -'P meningkat

 Analisis airan sendi + terdapat gambaran inflamasi ringansedang

*ntuk diagnosis 'A, diperlukan 2 dari 6 kriteria tersebut di atas. !riteria "2 harus minimal diderita selama 4 minggu.

(10)

Sistem

Penilaian

lasi!"asi

#ite#ia

R$

% American

College

of 

Rheumatology/European League Against Rheumatism & 2'1'(

1!riteria tsb. ditujukan untuk klasifikasi pasien baru.

Sebagai tambahan, pasien dengan penyakit erosif tipikal 'A dengan riwayat yang sesuai dengan kriteria &9"9 ini harus diklasifikasikan ke dalam 'A. Pasien dengan penyakit lama, termasuk  yang tidak aktif $dengan atau tanpa pengobatan%, yang berdasarkan data retrospektif yang dimiliki memenuhi kriteria &9"9 ini harus diklasifikasikan ke dalam 'A.

'Diagnosis banding ber1ariasi diantara pasien dengan manifestasi yang berbeda, tetapi boleh

memasukkan kondisi seperti S:;, artritis psoriati, dan gout. <ika diagnosis banding masih belum  jelas, hubungi ahli reumatologi.

?alaupun pasien dengan skor G 4 dari tidak diklasifikasikan ke dalam 'A, status mereka dapat

dinilai ulang dan kriteria ini bisa dipenuhi seara kumulatif seiring waktu.

!eterlibatan sendi merujuk pada sendi yang bengkak atau nyeri pada pemeriksaan, yang

dikonfirmasi oleh bukti penitraan akan adanya sino1itis. Sendi interfalang distal, sendi karpometakarpal #, dan sendi metatarsofalangeal # tidak dimasukkan dalam pemeriksaan. !ategori distribusi sendi diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan jumlah sendi yang terlibat, ditempatkan ke dalam kategori tertinggi berdasarkan pola keterlibatan sendi.

/Sendisendi besar merujuk pada bahu, siku, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki.

0Sendisendi keil merujuk pada sendi metakarpofalangeal, sendi interfalang proksimal, sendi

metatarsophalangeal ##, sendi interfalang ibujari, dan pergelangan tangan.

Dalam kategori ini, minimal " dari sendi yg terlibat harus sendi keilH sendi lainnya dapat berupa

kombinasi dari sendi besar dan sendi keil tambahan, seperti sendi lainnya yang tidak terdaftar  seara spesifik dimanapun $misal temporomandibular, akromiokla1ikular, sternokla1ikular, dll%.

2 Negatif merujuk pada nilai #* yg I batas atas nilai normal $BAN% laboratorium dan assayH

(11)

 positif tinggi merujuk pada nilai #* yg  )K BAN laboratorium dan assay. !etika 'F hanya dapat dinilai sebagai positif atau negatif, hasil positif harus dinilai sebagai positif rendah untuk 'A. A-PA L anti-citrullinated protein antibody.

3 Normal C tidak normal ditentukan oleh standar laboratorium setempat. -'P L !-reactive proteinH

:;D L :aju ;ndap Darah.

14Durasi gejala merujuk pada laporan dari pasien mengenai durasi gejala dan tanda sino1itis

$misal nyeri, bengkak, dan nyeri pada penekanan% dari sendi yang seara klinis terlibat pada saat  pemeriksaan, tanpa memandang status pengobatan.

Diagnosis Banding

". Penyebab arthritis lainnya &. Spondiloartropati seronegatif ). :upus eritematosus sistemik 2. Sindrom Sjogren

!omplikasi

Deformitas sendi $

 boutonnierre, swan neck , de1iasi ulnar%

Sindrom terowongan karpal $(-S% 

 Sindrom Felty $gabungan gejala 'A, splenomegali, leukopenia, dan ulkus pada tungkaiH juga 

sering disertai limfadenopati dan trombositopenia% Penatalaksanaan kom"rehensi$ ( Plan)

Penatalaksanaan

 Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama pada stadium akut dengan menggunakan decker .

 Pemberian obat anti inflamasi nonsteroid, seperti + diklofenak 39"99 mg &KChari, meloksikam 6,3M"3 mgChari, eleoKib &99299 mgCsehari.

 Pemberian golongan steroid, seperti + prednison atau metil prednisolon dosis rendah $sebagai bridging therapy%.

 Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan ortosis. Pemeriksaan Penunjang :anjutan $bila diperlukan%

!riteria rujukan

 (idak membaik dengan pemberian obat anti inflamasi dan steroid dosis rendah.  'A dengan komplikasi.

 'ujukan pembedahan jika terjadi deformitas. Sarana Prasarana

:aboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah. Prognosis

itam+ Bonam

Fungsionam+ Dubia ad bonam Sanationam+ Dubia ad bonam

Prognosis sanga tergantung dari perjalanan penyakit dan penatalaksanaan selanjutnya. Re$erensi

". :ipsky P;. 'heumatoid Arthritis. #n+ Braunwald, Faui, =auser, editor. =arrisons Prinipals of #nternal /ediine. "6th ed. *SA+ /raw =ill, &997H p. &97)8&.

(12)

&. Daud '. Artritis 'eumatoid. Dalam+ Sudoyo A?, Setiyohadi B, Alwi #, Simadibrata /, Setiati S, editor. Buku Ajar #lmu Penyakit Dalam. ;disi 2. <akarta+ Pusat Penerbitan Departemen #lmu Penyakit Dalam F!*#, &994H p. ""728".

). Amerian -ollege of 'heumatology, &9"9.

2. Panduan Pelayanan /edis Departemen PenyakitDalam. <akarta+ 'S*P Nasional Dr. -iptomangunkusumo, &996.

Rekam Medik

 No. #-P- ##+ :77 'heumatoidCseropositi1e arthritis

Referensi

Dokumen terkait

Robekan pada pakaian korban di bagian perut, luka terbuka pada daerah perut, dengan tepi luka tajam dan rata, ukuran panjang luka empat sentimeter dan dalam luka

Fraktur terbuka atau patah tulang terbuka adalah hilangnya kontinuitas tulang disertai kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf, dan pembuluh

Ulkus diabetikum adalah luka terbuka pada permukaan kulit yang disebabkan oleh adanya komplikasi kronik berupa mikroangiopati dan makroangiopati akibat

Luka karena irisan senjata tajam yang menyebabkan luka terbuka dengan pinggir rata, menimbulkan perdarahan banyak, jarang disertai memar di pinggir luka, semua.  jaringan otot,

Luka sobek karena gesekan dengan benda yang tidak terlalu tajam, dengan tindakan pertolongan sbb : • Bersihkan kulit sekitar luka dengan boorwater / betadine • Balut luka dengan kasa

Packs digunakan untuk melindungi tulang yang terbuka atau mencegah kulit dan membrane mukosa tertutup lebih dulu dari dasar luka, tapi packs tidak bersifat sebagai drain Terapi

 VULNUS SCISSUM/INSIVUM - Luka sayat - Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda tajam atau jarum merupakan luka terbuka akibat dari terapi untuk dilakukan tindakan invasif,

Trauma Langsung atau tidak langsung, patologi Fraktur terbuka atau tertutup Fraktur terbuka tulang menembus otot dan kulit Kehilangan integritas tulang Perubahan fragmen tulang