• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN PROGRAM NAMA PROGRAM PELATIHAN TEKNIS ACCOUNT REPRESENTATIVE DASAR (REVISI V)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN PROGRAM NAMA PROGRAM PELATIHAN TEKNIS ACCOUNT REPRESENTATIVE DASAR (REVISI V)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN PROGRAM NAMA PROGRAM

PELATIHAN TEKNIS ACCOUNT REPRESENTATIVE DASAR (REVISI V)

DEKRIPSI PROGRAM

TUJUAN PROGRAM

Peserta memiliki kompetensi dasar sebagai calon Account Representative yaitu kemampuan penguasaan pengetahuan teknis di bidang perpajakan dan kreatif menggali potensi pajak sehingga siap melaksanakan tugas baik sebagai AR Pelayanan maupun sebagai AR Pengawasan dan Penggalian Potensi.

KEBUTUHAN STRATEGIS UNIT PENGGUNA YANG AKAN DICAPAI

Account Representative merupakan salah satu komponen dalam sumber daya manusia di DJP yang memiliki peran signifikan dalam mendukung pencapaian target penerimaan pajak. Tugas Account Representative sangat kompleks, mulai dari memberikan pelayanan, bimbingan, konsultasi serta pengawasan dan penggalian potensi wajib pajak. Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut maka seorang Account Representative hendaknya memiliki kualitas dan kompetensi yang baik. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kompetensi bagi para Account Representative mutlak diperlukan, baik kompetensi yang sifatnya soft competency maupun hard competency melalui pendidikan dan pelatihan.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-274/PJ/2013 tanggal 24 April 2013 tentang Kamus Kompetensi Teknis Rumpun Jabatan Pelayanan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, Account Representative merupakan salah satu pejabat bidang pelayanan di Direktorat Jenderal Pajak yang dipersyaratkan memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis tertentu dalam melaksanakan tugasnya.

Jumlah Account Representative DJP baik sebagai AR Pelayanan maupun sebagai AR Pengawasan dan Penggalian Potensi di setiap KPP ditargetkan agar mencapai lebih dari 5.925 orang di seluruh Indonesia pada tahun 2017 dan akan berkembang di tahun – tahun berikutnya. Untuk memperoleh bukan hanya kuantitas tetapi juga kualitas Account Representative dimaksud, dibutuhkan pelatihan yang akan menutup gap kompetensi calon AR yang dapat berasal dari pelaksana dengan berbagai latar belakang bidang pekerjaan (apakah unit core atau supporting) agar memiliki kompetensi dasar sebagai AR.

Sesuai dengan hasil Rapat/FGD Pembahasan Kurikulum Pelatihan dan AKP Jabatan Account Representative yang terakhir tanggal 6 Mei 2016, maka Pusdiklat Pajak bersama Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Direktorat Jenderal Pajak serta Direktorat KITSDA, menyusun Pelatihan Teknis Account Representative Dasar.

No. Daftar Kompetensi AR

Dasar Alasan

1. Menguasai pengetahuan yang baik tentang perpajakan yang meliputi

✓ Para peserta mampu memahami dan menerapkan KUP, PPh, PPN, PPnBM, PBB dan Bea Meterai melalui argumentasi yang tepat

(2)

KUP, PPh, PPN dan PPnBM serta PBB dan Bea Meterai.

✓ kepada para WP. Penguasaan pasal - pasal aturan tersebut dalam mengembangkan kasus melalui aktivitas simulasi, menjadi alat/indikator penilaian, bahkan jika sampai menghasilkan penerimaan, maka alat ukur tersebut akan menjadi nilai tambah dalam pengukuran pencapaian keberhasilan AR. Penguasaan ketentuan perpajakan terkait meliputi pemindahbukuan, penetapan dan ketetapan, serta ketentuan tentang pembetulan, mampu memahami ketentuan Pajak Penghasilan terkait dengan identifikasi Objek PPh dan Non Objek PPh, Biaya yang dapat dan tidak dapat dikurangkangkan, Pengenaan PPh dengan tarif tertentu dan menguasai pengetahuan tentang penghitungan angsuran PPh Pasal 25, menguasai pemahanan terkait dengan ketentuan Pajak Pertambahan Nilai yang meliputi kemampuan mendeteksi objek dan Non Objek, menguasai ketentuan khusus Objek PPN dan Fasilitas PPN, memahami ketentuan terkait PBB sektor Perkebunan, Pertambangan, Sektor Perhutanan serta pemahaman terkait dengan Bea Meterai.

✓ Pemahaman ini diperlukan agar calon AR yang nantinya akan bekerja sebagai:

❖ AR Pelayanan memiliki persepsi dan pemahaman yang sama terkait ketentuan perpajakannya dalam pelaksanaan permohonan dari WP mulai dari penyelesaian SKB, pemindahbukuan, pembetulan dan tugas pelayanan terkait penetapan dan ketetapan.

❖ AR Pengawasan memiliki ketepatan pemahaman dalam dalam melakukan pengawasan dan penggalian potensi terhadap Wajib Pajak karena ketidaktepatan dalam memahami peraturan perundang-undangan akan merugikan Wajib Pajak yang mengajukan permohonan dan juga akan menyulitkan AR dalam melakukan analisis

(3)

2. Mampu menerapkan SOP

terkait AR Pelayanan ✓ Para peserta dalam melaksanakan pekerjaannya mampu memahami: ❖ SOP utama pekerjaan AR Pelayanan, antara

lain: SOP penerbitan SKB, SOP penerbitan bukti pemindahbukuan, SOP penerbitan produk hukum perpajakan, SOP bimbingan

dan konsultasi serta SOP SPMKP. ❖ SOP utama pekerjaan AR Pengawasan dan

penggalian potensi, antara lain: SOP penyusunan perubahan angsuran, SOP pembetulan pasal 16 secara jabatan, SOP pemutakhiran profil WP, SOP penerbitan SP2DK dan SOP analisis material kewajiban WP.

❖ Pemahaman ini diperlukan agar calon AR yang nantinya akan bekerja sebagai AR tidak lagi mengalami kendala dalam memahami alur pekerjaan dan memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanaan SOP termasuk jangka waktu penyelesaian yang sudah ditentukan baik pelayanan permohonan dari WP maupun pekerjaan yang dilakukan secara jabatan/self assessment karena ketidaktepatan dalam pemahaman terkait alur SOP tersebut akan berdampak memperlambat pelaksanaan pekerjaan yang berujung pada ketidakpuasan WP dan berpotensi timbulnya upaya hukum dari WP. Pengukuran keberhasilan penerapan pemahaman SOP ini akan dilihat dari tingkat ketercapaian SOP (menghasilkan output dan tidak melewati jatuh tempo) dari total rencana SOP yang seharusnya dilakukan.

3. Mampu melakukan Perencanaan Kerja AR

Pengawasan dan

Penggalian Potensi

✓ Para peserta mampu membuat perencanaan kerja ketika pertama ditempatkan di suatu KPP atau membuat perencanaan kerja pada setiap awal tahun pajak. Penekanan ada pada pada keberhasilan AR untuk melalukan mapping atas WP yang menjadi tanggung jawabnya meliputi mapping bentuk badan usaha, mapping proses bisnis dan mapping jenis WP. Setelah AR mengetahui kondisi WP yang akan dikelolanya, maka dalam proses perencanaan kerja, AR dilatih memiliki kemampuan melakukan analisis bisnis dan analisis behaviour WP sehingga

(4)

dihasilkan profil risiko dari masing - masing WP berdasar jenis usahanya.

✓ Kemampuan membuat perencanaan kerja yang akurat tersebut akan membuat efektivitas dan efisiensi AR dalam menyusun langkah untuk penggalian potensi yang tepat dan akurat, mengejar target IKU Pemeriksaan P3, target IKU pembetulan SPT dan target penerimaan pajak yang akan dicapai. Perencanaan kerja yang tidak tepat akan berdampak pada kehilangan momentum kapan akan melakukan pengawasan, kapan akan melakukan penggalian potensi dan bagaimana mengetahui mitigasi risiko atas WP dalam wilayah kerjanya. Pengukuran keberhasilan penerapan perencanaan kerja ini akan dilihat dari tingkat kesesuaian rencana kerja yang ada dengan realisasi nya, tingkat kontribusi penerimaan pajak oleh WP (diperoleh data WP berkontribusi besar), dan tingkat validitas data, sehingga diketahui persentase data yang tidak benar. 4. Mampu mendeteksi Objek

dengan baik (SPT dan Laporan Keuangan)

✓ Para peserta dilatih untuk memiliki kemampuan dalam mendeteksi objek pajak, yang meliputi pemahaman terhadap SPT Masa, SPT tahunan, unsur laporan neraca dan rugi laba serta keterkaitannya dengan SPT yang dilaporkan Wajib Pajak. Peserta juga mampu mengetahui cara mendapatkan data-data tersebut baik berasal dari internal maupun eksternal. Efek dari keberhasilan pendeteksian objek, mengkaitkan hubungan antara SPT dan laporan keuangan serta pemanfaatan data pihak lain adalah memudahkan AR dalam menemukan ketidakpatuhan WP (data SPT yang tidak benar) untuk disajikan sebagai bahan kegiatan visit dan mengoptimalkan dalam penggalian potensi pajak WP yang ditangani.

5. Mampu menganalisis Laporan Keuangan dan SPT berdasarkan teknik metode yang tepat

✓ Pata peserta harus mampu menganalisis SPT dan laporan keuangannya dan menentukan tindak lanjut berikutnya dengan menggunakan metode analisis biaya, analisis penghasilan dan analisis perbandingan akibat ditemukannya ketidakwajaran dalam SPT dan laporan keuangan tersebut.

(5)

✓ Para peserta mampu melakukan analisis terhadap profil risiko WP yang telah selesai dilakukan penggalian potensi (pemeriksaan sebelumnya oleh pemeriksa) sehingga memudahkan analisis berikutnya terhadap karakteristik dan sektor usaha yang sama.

Dengan keberhasilan analisis ini akan membuat: ❖ AR tidak melakukan pekerjaan analisis

berulang - ulang atas WP yang sama, sehingga cukup dilakukan penyempurnaan/updating

profil risiko yang telah dibuat sebelumnya. ❖ AR bekerja lebih efisien dan efektif dalam

mengatasi tuntutan waktu analisis penggalian potensi yang singkat dengan jumlah WP yang

banyak. Pengukuran keberhasilan nya adalah tingkat

kebenaran penetapan pajak dan penggalian potensi dari hasil analisis, minimal peserta dapat melakukan analisis cost per unit (penentuan fixed cost, variable cost sampai diperoleh cost per unit).

6. Mampu Membuat Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/Keterangan (SP2DK)

✓ Para peserta mampu memahami dan membuat formulir-formulir pendukung untuk kepentingan penerbitan SP2DK, mengetahui sumber data SP2DK, melakukan tindak lanjut atas SP2DK, melakukan pengawasan atas dokumentasi SP2DK yang telah diterbitkan, menangani SP2DK jika kembali ke pos (kempos), dan melakukan konseling dengan Wajib Pajak. Kemampuan membuat dan mengelola SP2DK ini menjadi sarana pintu masuk komunikasi dengan Wajib Pajak dalam menyampaikan potensi pajak yang belum dilaporkan. Penanganan yang salah atau tidak sesuai

prosedur terhadap SP2DK dapat menyebabkan: ❖ Banyak SP2DK tidak direspon oleh Wajib

Pajak dan kembali ke pos (kempos). ❖ WP melakukan upaya hukum (pengajuan

gugatan atau keberatan) atas produk yang dihasilkan dari rangkaian proses tindak lanjut SP2DK.

7. Mampu berkomunikasi dengan sesama pegawai DJP dan dengan Wajib Pajak

✓ Para peserta harus mampu melakukan wawancara ketika melakukan visit atau tahap tanggapan atas SP2DK (konseling dengan WP) sesuai SE-39/PJ/2015 tentang Pengawasan

(6)

Wajib Pajak dalam bentuk Permintaan Penjelasan atas Data dan/ Keterangan, dan Kunjungan (Visit). Metode wawancara yang tepat diperlukan untuk dapat mengetahui proses bisnis WP tersebut dan mengetahui alur penanganan suatu transaksi sehingga dapat diketahui profil risiko dari WP tersebut.

✓ Para peserta dilatih untuk mampu berkomunikasi yang baik dengan Wajib Pajak pada saat melakukan persiapan pemeriksaan data konkret, yaitu tahap pemanggilan WP ke kantor dan pemeriksaan lapangan sesuai SE-06/2017 tentang Pemeriksaan Lapangan. Kemampuan komunikasi juga diperlukan AR dengan pegawai pajak di seksi Waskon maupun seksi lain untuk mendukung kegiatan pengawasan dan penggalian potensi WP.

8. Mampu melaksanakan kegiatan yang dapat mencerminkan integritas sedang ditegakkan.

✓ Para peserta dilatih untuk menerapkan dan menjaga integritas pada setiap langkah - langkah teknis kegiatan pengawasan dan penggalian potensi sehingga bisa dijadikan alat monitoring dan bukan hanya diberikan sebagai nasihat dan sosialisasi.

SASARAN (TARGET LEARNERS)

Calon Account Representative yang berasal dari pelaksana di berbagai seksi/subbagian KPP Pratama/Madya /Besar/Khusus maupun bidang/bagian Kanwil DJP.

MODEL PEMBELAJARAN

 TATAP MUKA (TM)

NON TATAP MUKA (NTM)

e-Learning

Bimbingan di tempat Kerja

Pelatihan Jarak Jauh

Magang

Pertukaran PNS dengan Pegawai swasta

……

STANDAR KOMPETENSI

1 Memahami Pengantar Perpajakan Account Representative Dasar dengan baik; 2

(7)

3 4 5 6 7 8 9 10

Mengaplikasikan perencanaan kerja Account Representative Pengawasan dan Penggalian Potensi;

Menerapkan Deteksi Objek Pajak dengan baik;

Menerapkan Teknik dan Metode analisis penghasilan dan biaya dengan baik; Menerapkan Pengenalan Kertas Kerja Account Representative dengan baik; Menerapkan Visit dan Kegiatan Pasca Visit dengan baik;

Menerapkan Praktik Pengawasan dan Penggalian Potensi dengan baik; Menerapkan SP2DK dan Konseling dengan baik;

Menunjukkan sikap dalam Pembentukan Karakter dengan baik. KOMPETENSI DASAR 1. 2. 3. 4.

Memahami Pengantar Perpajakan Account RepresentativeDasar dengan benar; 1.1. Menjelaskan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) AR Dasar

dengan benar;

1.2. Menjelaskan Pajak Penghasilan (PPh) AR Dasar dengan benar;

1.3. Menjelaskan Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan (Potput PPh)AR Dasar dengan benar ;

1.4. Menjelaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) AR Dasar dengan benar; dan 1.5. Menjelaskan Bea Meterai dengan benar .

Mengaplikasikan PengenalanStandard Operating Procedure Account Representative dengan benar ;

2.1 Menerapkan SOP AR Pasca Amnesti Pajak (Tax Amnesty), Manajemen Data dan Informasi, Surat Keterangan Fiskal, dan Pemindahbukuan dengan benar; 2.2 Menerapkan SOP AR Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak

(SPMKP), Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB), dan Surat

Keterangan PP Nomor 23 Tahun 2018 atas Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu denganbenar ;

Mengaplikasikan perencanaan kerja Account RepresentativePengawasan dan Penggalian Potensi dengan benar ;

3.1 Menjelaskan Konsep Kepatuhan dan Pengawasan WP dengan benar ;

3.2 Melaksanakan Inventarisasi Pekerjaan Rutin ARdan pemetaan (mapping)WP dan Potensi WP dengan benar ;

3.3 Melaksanakan Compliance Risk Management (CRM) melalui pengelompokan dan perbandingan jenis usaha dengan SPT dengan benar ;dan

3.4 Melakukan pengenalan proses bisnis WP, cost structure (costper unit)dan analisis revenue dengan benar .

Menerapkan Deteksi Objek Pajak dengan benar; 4.1 Menggali Objek Pajak dalam SPT dengan benar;

4.2 Menggali Objek Pajakdalam Laporan Keuangan dengan benar; 4.3 Menggali Objek Pajakdari Wajib Pajak dengan benar ;

(8)

5. Menerapkan Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya dengan benar ;

5.1 Menerapkan analisis rasio, cost driver, ekualisasi pemotongan pemungutan dan validasi data dengan benar ;

5.2 Mengaplikasikan teknik dan metode analisis melalui aplikasi SIDJP, Approweb, dan Apportal dengan benar ;

5.3 Menerapkan teknik dan metode analisis melalui penggalian informasi dari Instansi, Lembaga, Asosiasi, dan Pihak Ketiga Lainnya (ILAP) maupun media lainnya dengan benar

6. Menerapkan Pengenalan Kertas Kerja Account Representative dengan benar ; 6.1 Menyusun Kertas Kerja Surat Tagihan Pajak (STP) dengan benar ; dan

6.2 Menyusun Kertas Kerja Dinamisasi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dengan benar

7. Menerapkan Visit dan Kegiatan Pascavisit dengan benar ; 7.1 Menyusun Persiapan Visit dengan benar ;

7.2 Melakukan Pelaksanaan Visit dengan benar ; dan 7.3 Melakukan Kegiatan Pascavisit dengan benar .

8. Menerapkan Praktek Pengawasan dan Penggalian Potensi dengan benar ; 8.1 Melakukan Praktik Pelayanan dengan benar ;

8.2 Melakukan Praktik Pengawasan dengan benar ; dan 8.3 Melakukan Praktik Penggalian Potensi dengan benar . 9. Menerapkan SP2DK dan Konseling dengan benar ;

9.1 Melakukan penentuan target Wajib Pajak yang akan diterbitkan SP2DK dan/atau Konseling dengan benar ;

9.2 Menerapkan analisis target Wajib Pajak melalui rekapitulasi data, validasi dan penghitungan potensi dengan benar ;

9.3 Menerapkan tindak lanjut analisis WP dengan benar ; 10. Menunjukkan sikap dalam Pembentukan Karakter dengan baik.

10.1 Membentuk kepribadian disiplin, tanggap, tegas dan cekatan dengan baik; 10.2 Menunjukkan motivasi dan kepribadian dengan baik;

10.3 Membentuk jasmani yang bugar dengan baik.

(9)

LAMA PELATIHAN EFEKTIF DAN DAFTAR MATA PELAJARAN

No. Kegiatan Nama Mata Pelajaran Jam Pelajaran /Urutan Sekuen TM NTM TOTAL

1 Mata Pelajaran

Pokok Pengantar Perpajakan Account Representative Dasar 12 - 12 1 Pengenalan Standard Operating

Procedure Account Representative 6 - 6 2

Perencanaan Kerja Account Representative Pengawasan dan Penggalian Potensi

10 - 10

3

Deteksi Objek Pajak 10 - 10 4

Teknik dan Metode Analisis

Penghasilan dan Biaya 12 - 12 5

Pengenalan Kertas Kerja Account

Representative 8 - 8 6

Visit dan Kegiatan Pascavisit 8 - 8 7 Praktik Pengawasan dan

Penggalian Potensi

15 - 15 8

SP2DK dan Konseling 10 - 10 9

2 Mata Pelajaran

Penunjang Pembentukan Karakter 9 - 9

3 Ceramah Ceramah I Tema: Kebijakan

Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan terkait dengan:

penggalian potensi pajak,

mapping, profiling, benchmarking Wajib Pajak, pengawasan

pembayaran masa; atau

pemanfaatan data dan konseling serta motivasi bahwa menjadi AR itu Asyik

2 - 2

Ceramah 2

Tema: Motivasi Bagi Account Representative

(Sharing knowledge AR terbaik)

2 - 2 4 PKL - - - - 5 Outbound - - - - 6 MFD - - - - 7 Pengarahan Program - - - - 8 Action Learning - - - - TOTAL JP 104

(10)

DILAKSANAKAN DALAM 9 hari JENIS DAN JENJANG PROGRAM

Pelatihan Teknis Lanjutan PERSYARATAN PESERTA Administrasi

Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Sehat Jasmani dan Rohani, Berpangkat minimal golongan II/c dan maksimal golongan III/a,yang ditunjuk dan dipersiapkan sebagai Account

Representative (calon AR);

Kompetensi

Sekurang-kurangnya memiliki kemampuan dasar perpajakan (lebih diutamakan yang telah lulus PTPD/DTSD I/DTSDII/lulusan DI atau DIII Pajak).

Lain-Lain

1) membawa laptop dan membuat resume materi pengantar perpajakan AR Dasar; 2) membawa pakaian olah raga lengkap;

3) menyiapkan materi-materi penunjang pekerjaan AR jika diperlukan. KUALIFIKASI PENGAJAR

Umum

1) Mempunyai kemampuan dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang baik kepada peserta;

2) mempunyai pengalaman mengajar; 3) menguasai materi yang akan diajarkan;

4) memiliki keahlian teknis tertentu khususnya dalam mata pelajaran yang akan diberikan;

5) memiliki pengetahuan tentang proses bisnis DJP; 6) berpenampilan baik dan rapi.

Khusus

1) Menguasai materi/keahlian tertentu khususnya terkait tugas, fungsi, dan proses bisnis pekerjaan Account Representative. Untuk materi pembentukan karakter, instruktur/pengajar dari TNI/POLRI.

2) Diutamakan berasal dari latar belakang Account Representative, telah memiliki pengalaman yang cukup sebagai AR antara lain memberikan materi sosialisasi atau In House Training (IHT) di wilayah kerjanya, banyak menghasilkan penerimaan melalui kegiatan extra effort dan menjadi rujukan bertanya rekan-rekan AR di lingkungan kerjanya;

3) Telah mengikuti Training of Trainer (ToT)/Sertifikat TOT Pengajar DTSS Account Representative Dasar dan/atau Lokakarya Penyamaan Materi untuk standardidasi materi diklat.

(11)

Untuk Mata Pelajaran: Pengantar Perpajakan Account Representative Dasar dilakukan dengan metode Pengajar Team Teaching (1 orang Widyaiswara dan 1 orang DJP). Mata Pelajaran Pokok selain Pengantar Perpajakan Account Representative Dasar dilakukan dengan metode Pengajar dan Asisten (1 orang Widyaiswara dan 1 orang asisten DJP). DJP dimaksud berasal dari Direktorat PKP/CTA untuk lokasi Pusdiklat dan AR Senior/Berpengalaman/Berkinerja Terbaik untuk lokasi di daerah/Balai Diklat.

BENTUK EVALUASI EVALUASI LEVEL 1

- Evaluasi pengajar : ada

- Evaluasi penyelenggaraan : ada -

EVALUASI LEVEL 2

- Ujian Komprehensif Tertulis berupa Studi Kasus, penyelesaian tugas/aktivitas peserta, dan kehadiran peserta.

Penentuan Kelulusan

a) Keputusan kelulusan peserta diklat ditetapkan dalam rapat kelulusan.

b) Hasil kelulusan ditetapkan dengan Pengumuman Hasil Diklat dengan ketentuan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan yang mengatur hal tersebut.

c) Pengumuman Hasil Diklat diumumkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah ujian berakhir dan kepada peserta yang dinyatakan lulus diberikan Surat Keterangan Pendidikan dan Pelatihan (SKPP) yang akan disampaikan langsung kepada Sekretaris Unit Eselon I terkait.

d) Peserta pelatihan yang memenuhi syarat kelulusan akan diberikan sertifikat Lulus Pelatihan Teknis Account Representative Dasar.

Persyaratan Umum Peserta Ujian

1) Peserta ujian adalah peserta pembelajaran yang telah memenuhi tingkat kehadiran minimal untuk mengikuti ujian.

2) Ketentuan tingkat kehadiran minimal peserta pembelajaran untuk mengikuti ujian adalah 80% dari jumlah jamlat setiap mata pelajaran.

3) Peserta yang tidak dapat memenuhi jumlah jamlat yang dipersyaratkan dengan alasan yang sah, dapat mengganti kekurangan jumlah jamlat dengan penyusunan resume atau tugas lain dari pengajar.

4) Alasan yang sah sebagaimana dimaksud dalam angka 3 antara lain:

1) Surat pemberitahuan untuk mengikuti pembelajaran diterima terlambat oleh peserta;

2) Jadwal keberangkatan moda transportasi yang tertunda; 3) Peserta pembelajaran yang bersangkutan menderita sakit; 4) Peserta/istri peserta pembelajaran melahirkan;

5) Keluarga terdekat peserta pembelajaran yang bersangkutan (suami/istri, anak, orang tua, mertua, kakak atau adik) sakit, dirawat di rumah sakit, atau meninggal dunia;

(12)

6) Menjalankan ibadah keagamaan yang menyebabkan peserta pembelajaran tidak dapat mengikuti pembelajaran;

7) Menjadi saksi dalam pengadilan; dan 8) Hal-hal lain yang bersifat kedinasan.

5) Penggantian kekurangan jumlah jamlat dengan penyusunan resume atau tugas lain dari pengajar dipersamakan dengan tingkat kehadiran 80%;

6) Batas akhir penyampaian tugas resume atau tugas lain dari pengajar materi pembelajaran pengganti kekurangan jumlah jamlat paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan ujian pembelajaran.

Peserta yang tidak dapat mengikuti ujian utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan yang sah, berhak mengikuti ujian susulan.

Nilai Batas Kelulusan

Peserta diklat dinyatakan lulus apabila: a) Nilai Akhir (NA) minimal 65,00

b) Nilai Tertimbang ( NT) minimal 65,00

c) Nilai Presentasi (NPR) mata pelajaran pokok minimal 65,00 d) Nilai Presentasi (NPR) mata pelajaran penunjang minimal 60,00 e) Nilai Ujian Komprehensif (NK) minimal 60,00

f) Memenuhi tingkat kehadiran minimal 80% pada setiap mata pelajaran Predikat Kelulusan

a) Predikat kelulusan didasarkan atas Nilai Akhir, yaitu:

Nilai Akhir Nilai

Huruf Predikat

90 sampai 100 A Amat Baik

76 sampai 89,99 B Baik

65 sampai 75,99 C Cukup

Kurang dari 65,00 D Kurang

b) Pemberian rekomendasi kinerja akademik hanya diberikan kepada peserta yang memiliki peringkat terbaik (termasuk 10% dari keseluruhan peserta diklat) dan/atau memiliki predikat Amat Baik. Pembinaan karier selanjutnya atas prestasi dari pegawai tersebut, diserahkan pada unit Eselon I masing–masing.

(13)

Teknis penilaian Nilai Patokan (NP)

Nilai Presentasi (NPR)

No Mata Diklat Jamlat Patokan Nilai Keterangan (menit) Durasi

1. Pengantar Perpajakan Account

Representative Dasar 12 12 Diujikan Komprehensif Tertulis Studi Kasus 225 2. Pengenalan Standard

Operating Procedure Account

Representative 6 6

Diujikan

Komprehensif Tertulis Studi Kasus

3.

Perencanaan Kerja Account Representative Pengawasan dan Penggalian Potensi

10 10 Diujikan Komprehensif Tertulis Studi Kasus

4. Deteksi Objek Pajak 10 10

Diujikan

Komprehensif Tertulis Studi Kasus

5. Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya 12 12 Diujikan Komprehensif Tertulis Studi Kasus

6. Pengenalan Kertas Kerja

Account Representative 8 8

Diujikan

Komprehensif Tertulis Studi Kasus

7. Visit dan Kegiatan Pascavisit 8 8 Diujikan Komprehensif Tertulis Studi Kasus

8. Praktik Pengawasan dan Penggalian Potensi 15 15 Diujikan Komprehensif Tertulis Studi Kasus

9. SP2DK dan Konseling 10 10 Diujikan Komprehensif Tertulis Studi Kasus

10

. Pembentukan Karakter 9 9 Tidak Diujikan -

11

. Ceramah I (Kakanwil setempat/Kepala Pusdiklat) 2 - - - 12

.

Ceramah II (Sharing Session)

dari DJP 2 - - -

(14)

Tabel Perhitungan Nilai Presentasi

Nilai Tertimbang (NT)

Nilai Tertimbang (NT) merupakan hasil pembobotan dari Nilai Presentasi (NPR), yang diperoleh dengan mengalikan tiap-tiap Nilai Presentasi (NPR) dengan Nilai Patokannya (NP). Nilai Tertimbang (NT) dapat dirumuskan sebagai berikut :

NT = (NPR x NP) / 100 Nilai Akhir (NA)

NA = (40% x NT) + (60% x Nilai Ujian Komprehensif) Ketentuan Ujian Susulan

1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pembelajaran yang tidak dapat

mengikuti ujian utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan yang sah.

2) Alasan yang sah adalah alasan yang dapat diterima untuk tidak mengikuti ujian utama,

yaitu

a) Peserta pembelajaran yang bersangkutan menderita sakit;

b) Peserta/istri peserta pembelajaran melahirkan;

c) Keluarga terdekat peserta pembelajaran yang bersangkutan (suami/istri, anak, orang tua, mertua, kakak atau adik) sakit, dirawat di rumah sakit, atau meninggal dunia;

d) Menjalankan ibadah keagamaan yang menyebabkan peserta pembelajaran tidak dapat mengikuti pembelajaran;

e) Menjadi saksi dalam pengadilan; atau

f) Hal-hal lain yang bersifat kedinasan.

3) Ujian susulan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (minggu) setelah ujian utama

dilaksanakan. Jika sampai batas waktu tersebut peserta tidak dapat mengikuti ujian susulan maka peserta pembelajaran dinyatakan tidak lulus pembelajaran.

4) Naskah soal ujian pada ujian susulan tidak sama dengan naskah soal ujian pada ujian

utama.

5) Semua ketentuan ujian utama berlaku untuk ujian susulan.

Ketentuan Mengulang Diklat

1) Tidak memenuhi syarat kehadiran, yaitu 80% dari seluruh kegiatan diklat dan 80% dari

kegiatan Pembentukan Karakter;

2) Nilai Akhir <65;

3) Nilai Tertimbang <65;

4) NPR Mata Pelajaran Pokok <65; 5) NPR Mata Pelajaran Penunjang <60; 6) Nilai Ujian Komprehensif (NK) <60.

Penilaian Bobot

Tolok Ukur Simbol

Nilai Tingkat Kehadiran Peserta P 30 %

(15)

EVALUASI LEVEL 3

Dilaksanakan/tidak dilaksanakan evaluasi pasca kegiatan pembelajaran EVALUASI LEVEL 4

Dilaksanakan/tidak dilaksanakan evaluasi keberhasilan pembelajaran dalam mencapai tujuan organisasi

FASILITAS a. Asrama: Ada

b. Konsumsi: Ada c. Laundry: Ada

d. Bentuk kelas : U-shape atau round table (disesuaikan dengan kondisi ruangan kelas) e. Perlengkapan/peralatan khusus:

1) Kertas Flipchart (100 lembar), laser pointer (1 atau 2), 2) LCD Proyektor (2),

3) Komputer/Laptop (2),

4) Spidol aneka warna ukuran 450, 5) Post-it (3 pack),

6) Tack-it (3 pack),

7) Microphone (minimal 2 per kelas),

8) Speaker active,

9) ATK peserta/Training kit,

10) Peralatan games (bola, sticker bulat untuk poin), 11) Pop Mie dan Air Panas (per peserta)

12) Alat bantu koran

INFORMASI LAIN-LAIN

Di samping Garis – Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan Satuan Acara

Pembelajaran (SAP) Acuan yang sudah disusun, adapun hal-hal terkait aktivitas mengajar yang perlu diperhatikan:

▪ Sebelum memasuk mata diklat Pengantar Perpajakan AR Dasar di hari pertama, peserta dikelompokkan sesuai kelompok mata diklat (9 kelompok), diperkenalkan Mars AR, diberikan penilaian secara kelompok, dan pengajar menyampaikan rule of the game.

▪ Sebelum memulai mata diklat Pengenalan SOP AR di hari kedua, dilakukan simulasi menyajikan Pop Mie.

Pada hari ketiga saat mata diklat Perencanaan Kerja AR, peserta di mapping

berdasarkan seksi masing-masing kemudian menceritakan permasalahan di seksi masing-masing. Asisten pengajar yang berasal dari CTA/AR Senior mendukung melalui penyiapan database penerimaan untuk diolah. Masih di hari ketiga, pada mata diklat Deteksi Objek Pajak, dilakukan presentasi kelompok dengan alat bantu koran.

(16)

▪ Pada hari keempat, lebih spesifik untuk materi Deteksi Objek Pajak membahas objek pajak sektor tertentu (Orang Pribadi, Perdagangan, Bendahara atau sektor lainnya). Mata diklat Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya, pada teori nya ditambah materi cost driver, cost per unit, dan cost structure.

▪ Pada hari kelima dan keenam di mata diklat Kertas Kerja AR, diperkenalkan Aplikasi pendukung seperti Approweb, Coro, DJP Search. Di hari keenam mata diklat Visit dan Pasca Visit, untuk praktik visit dilakukan melalui roleplay

(berperan sebagai AR, WP, konsultan WP, dengan kasus-kasus penolakan visit). Pada mata diklat Praktik Pengawasan Galpot, digunakan kasus data riil eksternal singkat untuk menghitung potensi pajak dan pencarian data melalui

internet/media sosial.

▪ Pada hari ketujuh, mata diklat Praktik Pengawasan Galpot dilakukan presentasi kasus komprehensif dengan teknik penggalian data oleh CTA/AR Senior.

▪ Pada hari kedelapan (hari terakhir pembelajaran), mata diklat SP2DK dan

Konseling, dibantu dengan aplikasi Approweb dan menggunakan metode roleplay untuk materi konseling.

Penugasan Pengganti Ketidakhadiran

Peserta diklat yang tidak memenuhi syarat kehadiran yang dipersyaratkan karena adanya hal-hal di luar kendalinya diberikan penugasan khusus sebagai pengganti ketidakhadirannya.

• Pelajaran di dalam kelas.

Peserta diklat yang tidak memenuhi syarat kehadiran yang dipersyaratkan untuk mata pelajaran yang diberikan di dalam kelas karena adanya hal-hal di luar kendalinya diberikan penugasan berupa menyusun resume materi diklat ataupun penugasan lainnya yang diberikan oleh Widyaiswara sebagai pengganti ketidakhadirannya. Resume disusun minimal sebanyak 2 halaman kertas ukuran A4 dan dikumpulkan paling lambat sebelum pelaksanaan ujian diklat;

• Pelajaran di luar kelas Pembentukan Karakter.

Peserta diklat yang tidak memenuhi syarat kehadiran yang dipersyaratkan untuk mata pelajaran Pembentukan Karakter, karena adanya hal-hal di luar kendalinya diberikan penugasan khusus dari Tim Pelatih. Bentuk penugasan disesuaikan dengan materi yang diajarkan dalam mata pelajaran Pembentukan Karakter seperti, latihan baris berbaris, latihan fisik (lari keliling, push up atau senam). Penugasan khusus ini diberikan pada waktu tersendiri. Penyelenggara wajib melakukan pembinaan secukupnya, bagi peserta yang tidak mematuhi ketentuan Pembetukan Karakter. ▪ Yang termasuk dengan keadaan/hal di luar kendali peserta diklat yaitu: surat

pemberitahuan untuk mengikuti diklat diterima terlambat oleh peserta, jadwal keberangkatan moda transportasi yang tertunda, peserta diklat yang bersangkutan menderita sakit, peserta/istri peserta diklat melahirkan, keluarga terdekat peserta diklat yang bersangkutan (suami/istri, anak, orang tua, mertua, kakak, atau adik) meninggal dunia, dan menjalankan ibadah.

(17)

Jakarta, 20 Desember 2018 Kepala Pusdiklat Pajak,

Hario Damar

(18)

Lembar Pengesahan Kerangka Acuan Program

Pelatihan Teknis Account Representative Dasar (Revisi V) Tim Penyusun :

No Nama Pengelola Program Diklat Instansi Pengelola Program Struktur Tim Diklat

1. Faisal Ahmad Chotib Pusdiklat Pajak Ketua 2. Endriko Pudjisaputro Pusdiklat Pajak Anggota 3. Anang Mury Kurniawan Pusdiklat Pajak Anggota 4. Adriana Dwi Hardjanti Pusdiklat Pajak Anggota

Keterangan

Disusun Oleh Tim Pengelola Program Pelatihan Teknis Account Representative Dasar Tanggal 31 Desember 2012

Revisi I

1 Agustus 2013

Hasil Rapat Evaluasi beberapa Program Diklat dengan Widyaiswara pada tanggal 9 Juli 2013

Revisi II

19 Desember 2014

Hasil Rapat Reviu KAP DTSS AR Dasar dengan Widyaiswara pada tanggal 10 Desember 2014

Revisi III

16 Maret 2015

ND-78/PP.4.4/2015, tanggal 12 Maret 2015, tentang permintaan revisi metode evaluasi KAP DTSS Account Representative Dasar

Revisi IV

20 Mei 2016

Rapat Pengembangan Kurikulum KAP DTSS AR Dasar pada tanggal 1 dan 3 Desember 2015, 17 dan 20 Mei 2016 Revisi V

20 Desember 2018

FGD Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account Representative Dasar dan Account Representative Dasar E-learning tanggal 16 Januari 2019

Jakarta, 20 Desember 2018 Pengelola Program Kepala Pusdiklat Pajak,

Faisal Ahmad Chotib Hario Damar

Referensi

Dokumen terkait

1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti ujian utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan

Peserta yang tidak dapat mengikuti ujian utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan alasan yang sah, berhak mengikuti ujian susulan. Nilai Batas Kelulusan. Peserta

Sesuai dengan PER-6/PP/2021 tentang Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh di Lingkungan Kementerian Keuangan, ketentuan tingkat kehadiran minimal peserta pembelajaran untuk mengikuti

1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta diklat yang tidak dapat mengikuti ujian utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan) dengan

Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti Ujian Komprehensif Tertulis Utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan)

Berdasarkan hasil Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) sesuai Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Nomor S-397/PJ.01/2017 tanggal 27 Februari 2017, khususnya tentang

1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti Ujian Komprehensif Tertulis utama (sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan)

1) Ujian susulan adalah ujian yang diberikan kepada peserta pelatihan yang tidak dapat mengikuti Ujian Komprehensif Tertulis dan Praktik utama (sesuai dengan jadwal yang