• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Jakarta triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 518,96 triliun rupiah, sementara menurut harga konstan mencapai 371,81 triliun rupiah.

 Ekonomi Jakarta pada triwulan I-2016 tumbuh 5,62 persen bila dibandingkan dengan triwulan I-2015 (y on y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi sebesar 11,15 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 5,26 persen.

 Ekonomi Jakarta triwulan I-2016 mengalami kontraksi sebesar minus 0,61 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa perusahaan (1,46 persen), dan dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengeluaran konsumsi LNPRT (1,03 persen).

 Struktur perekonomian Jakarta triwulan I-2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,71 persen; industri pengolahan sebesar 13,84 persen; dan konstruksi sebesar 12,83 persen, sementara itu dari sisi pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga (58,53 persen) dan PMTB (40,72 persen).

No.21/05/31/Th.XVIII, 4 Mei 2016

PERTUMBUHAN

EKONOMI

JAKARTA

TRIWULAN

I

TAHUN

2016

EKONOMI

JAKARTA

TRIWULAN

I

TAHUN

2016

TUMBUH

5,62

PERSEN

MENGALAMI KONTRAKSI MINUS 0,61 PERSEN DIBANDINGKAN TRIWULAN IV/2015

A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)

Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I-2016 tumbuh sebesar 5,62 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 lebih cepat bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada triwulan I/2015 yang tumbuh 5,54 persen. Jasa keuangan merupakan lapangan usaha yang mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 11,15 persen, diikuti oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 9,95 persen dan transportasi, pergudangan sebesar 9,71 persen.

5.88 6.24 5.38 6.16 5.54 5.33 6.12 6.48 5.62 4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50 7.00 I II III IV I II III IV I 2014 2015 2016

(2)

Bila dilihat konstribusi setiap lapangan usaha terhadap PDRB, maka struktur perekonomian Jakarta menurut lapangan usaha pada triwulan I-2016 didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu: perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor (16,71 persen); industri pengolahan (13,84 persen), konstruksi (12,83 persen) dan jasa keuangan dan asuransi (10,59 persen). Pada periode yang sama, pertumbuhan lapangan usaha utama selain jasa keuangan dan asuransi adalah sebagai berikut: perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor tumbuh 5,18 persen, kemudian untuk industri pengolahan dan konstruksi masing-masing tumbuh 3,82 persen dan 0,14 persen. Pertumbuhan kedua lapangan usaha ini lebih lambat jika dibandingkan dengan triwulan I-2015 yang masing-masing sebesar 5,06 persen dan 4,10 persen.

Bila dilihat dari besarnya penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan I-2016, lapangan usaha yang mampu menciptakan sumber pertumbuhan tertinggi adalah jasa keuangan dan asuransi. Pada periode tersebut lapangan usaha ini memiliki angka sumber pertumbuhan sebesar 1,17 basis poin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,62 poin. Setelah itu diikuti oleh informasi komunikasi dengan angka sumber pertumbuhan sebesar 0,96 basis poin. Sementara itu perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebagai lapangan usaha dengan kontribusi nilai tambah terbesar terhadap PDRB (16,71 persen) memiliki angka sumber pertumbuhan sebesar 0,84 basis poin. Selanjutnya jasa perusahaan dan industri pengolahan memiliki angka sumber pertumbuhan sebesar 0,55 basis

9.71 9.95 11.15 3.34 7.21 10.59 Transportasi dan Pergudangan Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan

Grafik 2. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha, Triwulan I-2016

Pertumbuhan Distribusi 0.52 0.55 0.58 0.84 0.89 0.96 0.90 1.17 2.64 2.11 5.54 5.62 Trw I-2015 Trw I-2016

Grafik 3. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Lainnya Jasa Keuangan

Informasi dan Komunikasi

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Jasa Perusahaan

(3)

poin dan 0,50 basis poin. Keempat lapangan usaha tersebut secara total memberikan angka sumber pertumbuhan sebesar 4,02 basis poin dari nilai pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta triwulan I-2016 yang sebesar 5,62 persen. Sementara itu sisanya sebesar 1,60 basis poin diberikan oleh 13 lapangan usaha lainnya.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q)

Ekonomi DKI Jakarta triwulan I-2016 mengalami kontraksi sebesar minus 0,61 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan hampir semua lapangan usaha pada triwulan I-2016 mengalami kontraksi dibandingkan triwulan IV-2015. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi cukup besar diantaranya adalah konstruksi sebesar minus 4,79 persen, pengadaan listrik dan gas sebesar minus 3,76 persen, jasa pendidikan sebesar minus 2,46 persen, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar minus 1,92 persen, dan jasa keuangan sebesar minus 1,71 persen.

Sementara itu pada triwulan ini, lima kategori yang mampu tumbuh positif adalah jasa perusahaan (1,46 persen), real estate (1,44 persen), jasa kesehatan dan kegiatan sosial (1,33 persen), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor (0,38 persen), serta pertambangan dan penggalian (0,27 persen).

Pada triwulan I-2016, delapan lapangan usaha mempunyai angka sumber pertumbuhan negatif. Angka sumber pertumbuhan yang mengoreksi pertumbuhan ekonomi paling dalam pada kategori konstruksi yaitu sebesar minus 0,64 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan angka sumber pertumbuhan konstruksi pada triwulan I-2015 yang sebesar minus 0,22 persen. Kontraksi yang dialami oleh ekonomi Jakarta salah satunya dipicu dari terkontraksinya kategori ini. Di sisi lain lapangan usaha jasa keuangan mengoreksi pertumbuhan ekonomi sebesar minus 0,19 persen.

1.24 (2.80) 2.71 1.49 0.52 0.38 1.00 2.08 2.17 4.12 2.09 1.24 0.93 4.30 (0.48) 8.07 5.13 (1.71) Tw IV-14 Tw I-15 Tw II-15 Tw III-15 Tw IV-15 Tw I-16

Grafik 4. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Lapangan Usaha

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan 0.08 0.06 0.04 0.10 0.08 0.11 0.20 0.12 1.26 -0.99 1.67 -0.61 Tw.4-2015 Tw.1-2016

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Lapangan Usaha

Lainnya

Informasi dan Komunikasi Jasa Perusahaan Real Estate

(4)

Empat kategori Lapangan usaha yang memiliki sumber pertumbuhan q to q tertinggi adalah informasi komunikasi, jasa perusahaan, real estate, serta perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan sepeda motor masing masing sebesar 0,12 persen, 0,11 persen, 0,10 persen, dan 0,06 persen.

A.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan I-2015 (y-on-y)

Secara tahunan (yoy), pada triwulan I-2016 tiga komponen mengalami kontraksi dan komponen lainnya mengalami pertumbuhan positif. Kontraksi terjadi pada komponen ekspor luar negeri sebesar minus 5,27 persen, komponen impor luar negeri sebesar minus 4,81 persen, dan komponen net ekspor antar daerah sebesar minus 4,67 persen. Namun karena komponen impor luar negeri adalah pengurang dalam PDRB, maka pertumbuhan negative ini akan mendorong pertumbuhan.

Di sisi lain lima komponen yang mengalami pertumbuhan positif yaitu komponen perubahan inventori sebesar 110,08 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,26 persen, pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 5,21 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 3,31 persen, dan PMTB sebesar 2,83 persen.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta triwulan I-2016, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,09 poin, diikuti PMTB sebesar 1,29 poin, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 0,25 poin, dan komponen lainnya

-40.00 -30.00 -20.00 -10.00 0.00 10.00 20.00

IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-2015 I-2016

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran yoy, Triwulan I-2016

PKRT PKLNPRT

PKP PMTB

Ekspor Luar Negeri Net Ekspor Antar Daerah

0.69 0.99 1.70 1.29 0.14 0.25 3.01 3.09 5.54 5.62 Tw I-2015 Tw I-2016

Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran yoy, Triwulan I-2016

Lainnya PMTB PKP

(5)

sebesar 0,99 poin. Dibandingkan triwulan IV-2015, empat komponen mengalami peningkatan yaitu komponen net ekspor antar daerah, pengeluaran konsumsi rumah tangga, perubahan inventori, pengeluaran konsumsi LNPRT, sedangkan tiga komponen yang mengalami penurunan adalah komponen konsumsi pemerintah, PMTB, ekspor luar negeri, dan impor luar negeri.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (q-to-q)

Ekonomi Jakarta triwulan I-2016 tumbuh negatif sebesar minus 0,61 persen dibandingkan triwulan IV-2015. Terjadinya konstraksi pertumbuhan ekonomi Jakarta dipicu oleh menurunnya pertumbuhan empat komponen PDRB pengeluaran Jakarta. Komponen net ekspor antar daerah mempunyai pertumbuhan paling besar yaitu 81,43 persen, diikuti komponen perubahan inventori sebesar 33,78 persen, komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga sebesar 1,03 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,65 persen, dan komponen impor luar negeri yang merupakan pengurang PDRB sehingga menambah pertumbuhan sebesar 2,13 persen. Tiga komponen PDRB Jakarta yaitu komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, perubahan inventori, ekspor luar negeri, serta PMTB mengalami kontraksi masing-masing sebesar minus 56,61 persen, minus 5,57 persen, dan minus 1,33 persen.

Struktur ekonomi Jakarta pada triwulan I-2016 menurut pengeluaran terbesar adalah komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 58,53 persen, diikuti komponen PMTB (40,72 persen), net ekspor antar daerah (20,17 persen), ekspor luar

0.09 0.41 1.60 2.87 0.07 0.65 0.26 -0.34 2.98 0.81 0.31 1.03 37.16 -55.86 51.27 11.50 34.92 -56.61 2.04 -1.34 2.21 -0.09 2.05 -1.33

IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16

Grafik 8. Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran qoq, Triwulan I-2016 PKRT PKLNPRT PKP PMTB 0.70 0.92 0.01 0.04 -0.41 -0.60 0.02 0.38 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 Lainnya PMTB PKLNPRT PKRT

Grafik 9. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut

Pengeluaran q to q, Triwulan I-2016

(6)

negeri (14,78 persen), pengeluaran konsumsi pemerintah (7,19 persen). Sementara komponen impor luar negeri sebagai pengurang sebesar 43,77 persen.

Pada triwulan I-2016, komponen net ekspor antar daerah dapat menciptakan sumber pertumbuhan paling besar yaitu sebesar 8,91 poin, kemudian komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,38 poin, komponen perubahan inventori sebesar 0,12 poin, dan komponen pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 0,02 poin, serta komponen impor luar negeri sebesar minus 1,02 yang menambah sumber pertumbuhan. Sementara itu, tiga komponen yaitu pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor luar negeri, serta PMTB mempunyai angka sumber pertumbuhan negatif.

(7)

LAMPIRAN.

Tabel 1. PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan (2010) Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016 (Milyar Rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan

Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I -2016 Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I -2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 447,85 485,23 487,47 340,75 347,25 346,52

B Pertambangan dan

Penggalian 1 202,79 1 261,55 1 263,65 739,28 738,54 740,54

C Industri Pengolahan 66 171,41 70 575,00 71 848,17 45 714,23 47 447,01 47 461,23

D Pengadaan Listrik dan Gas 1 426,42 1 608,21 1 552,38 910,48 976,13 939,43

E

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

182,23 192,55 192,66 158,39 164,34 163,57

F Konstruksi 62 789,53 67 643,69 66 561,77 47 634,32 50 099,94 47 700,65

G

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

78 573,99 85 945,59 86 710,27 57 043,44 59 772,42 59 997,39

H Transportasi dan

Pergudangan 15 173,24 17 285,42 17 316,02 10 805,44 11 915,36 11 854,35

I Penyedian Akomodasi dan

Makan Minum 25 557,87 27 114,09 27 361,28 17 609,43 18 520,67 18 580,44

J Informasi dan Komunikasi 33 963,99 36 963,28 37 425,76 33 925,13 36 843,62 37 300,87

K Jasa Keuangan dan

Asuransi 48 396,75 55 580,30 54 952,41 36 936,17 41 765,66 41 053,34 L Real Estate 29 750,49 31 446,83 31 972,72 24 047,02 24 782,76 25 139,38 M,N Jasa Perusahaan 33 657,58 36 917,69 37 894,16 25 800,70 27 343,29 27 741,93 O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

25 636,96 27 605,95 26 756,15 15 309,95 15 822,25 15 518,31

P Jasa Pendidikan 24 648,86 29 462,36 28 749,87 16 886,24 18 216,08 17 768,46

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 7 829,25 8 559,35 8 657,80 5 668,82 5 978,46 6 046,01

R,S,

T,U Jasa Lainnya 16 880,80 18 914,40 19 255,39 12 481,84 13 353,80 13 458,21

(8)

Tabel 2. Laju PertumbuhanPDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (Persen) Lapangan Usaha Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015 Triw I 2016 Terhadap Triw I 2015 Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (1) (2) (3) (4)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -0,21 1,69 0,00

B Pertambangan dan Penggalian 0,27 0,17 0,00

C Industri Pengolahan 0,03 3,82 0,50

D Pengadaan Listrik dan Gas -3,76 3,18 0,01

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang -0,47 3,27 0,00

F Konstruksi -4,79 0,14 0,02

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor 0,38 5,18 0,84

H Transportasi dan Pergudangan -0,51 9,71 0,30

I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 0,32 5,51 0,28

J Informasi dan Komunikasi 1,24 9,95 0,96

K Jasa Keuangan dan Asuransi -1,71 11,15 1,17

L Real Estate 1,44 4,54 0,31

M,N Jasa Perusahaan 1,46 7,52 0,55

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib -1,92 1,36 0,06

P Jasa Pendidikan -2,46 5,22 0,25

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,13 6,65 0,11

R,S,T,

U Jasa Lainnya 0,78 7,82 0,28

(9)

Tabel 3. Struktur PDRB DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha Triwulan I-2015 dan Triwulan I-2016

(Persen)

Lapangan Usaha 2015 2015 Triw

I-2016

Triw I Triw IV

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,09 0,09 0,09 0,09

B Pertambangan dan Penggalian 0,25 0,25 0,24 0,24

C Industri Pengolahan 13,84 14,01 13,64 13,84

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,30 0,30 0,31 0,30

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan

Daur Ulang 0,04 0,04 0,04 0,04

F Konstruksi 13,16 13,29 13,07 12,83

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor 16,65 16,64 16,61 16,71

H Transportasi dan Pergudangan 3,28 3,21 3,34 3,34

I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 5,34 5,41 5,24 5,27

J Informasi dan Komunikasi 7,15 7,19 7,14 7,21

K Jasa Keuangan dan Asuransi 10,35 10,25 10,74 10,59

L Real Estate 6,18 6,30 6,08 6,16

M,N Jasa Perusahaan 7,15 7,13 7,13 7,30

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 5,40 5,43 5,33 5,16

P Jasa Pendidikan 5,53 5,22 5,69 5,54

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,66 1,66 1,65 1,67

R,S,T,U Jasa Lainnya 3,62 3,57 3,65 3,71

(10)

Tabel 4. PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016

(Milyar Rupiah)

Komponen Harga Berlaku

Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I-2016

(1) (2) (3) (4)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 277 647,05 299 181,95 303 739,76

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 8 546,56 9 178,56 9 390,13

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 33 726,05 85 992,43 37 291,78

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 194 064,90 210 659,51 211 336,40

5 Perubahan Inventori 2 198,10 2 064,27 2 924,33

6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri 76 737,80 82 512,02 76 713,87

7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar Negeri 236 490,58 240 257,63 227 130,48

8 Net Ekspor Antar Daerah 115 860,12 68 230,39 104 692,15

PDRB 472 289,99 517 561,49 518 957,94

Tabel 5. PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016

(Milyar Rupiah)

Komponen Harga Konstan

Triw I-2015 Triw IV-2015 Triw I-2016

(1) (2) (3) (4)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 206 741,20 216 212,80 217 521,86

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 6 548,73 6 819,58 6 890,06

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 26 681,76 63 533,82 27 565,79

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 160 840,01 167 622,22 165 394,60

5 Perubahan Inventori 816,19 1 281,68 1 714,62

6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri 56 016,89 56 197,74 53 065,05

7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar Negeri 183 551,53 178 521,57 174 722,67

8 Net Ekspor Antar Daerah 77 918,38 40 941,28 74 281,30

(11)

Tabel 6. Distribusi Persentase PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016

(Persen)

Komponen 2015 2015 2016

Tw I Tw IV Tw I

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 58,38 58,79 57,81 58,53

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,80 1,81 1,77 1,81

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 12,11 7,14 16,61 7,19

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 40,77 41,09 40,70 40,72

5 Perubahan Inventori 0,28 0,47 0,40 0,56

6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri 16,63 16,25 15,94 14,78

7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar Negeri 47,99 50,07 46,42 43,77

8 Net Ekspor Antar Daerah 18,03 24,53 13,18 20,17

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Tabel 7. Laju Pertumbuhan PDRB DKI Jakarta Menurut Pengeluaran Triwulan I-2015 sd Triwulan I-2016

(Persen) Komponen Triw I- 2016 Terhadap Triw IV-2015 Triw I 2016 Terhadap Triw I 2015 Sumber Pertumbuhan Triw I-2016 (1) (2) (3) (4)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 0,65 5,26 3,09

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,03 5,21 0,10

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -56,61 3,31 0,25

4 Pembentukan Modal Tetap Bruto -1,33 2,83 1,29

5 Perubahan Inventori 33,78 110,08 0,26

6 Ekspor Barang dan Jasa Luar Negeri -5,57 -5,27 -0,84

7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa Luar Negeri -2,13 -4,81 -2,51

8 Net Ekspor Antar Daerah 81,43 -4,67 -1,03

(12)
(13)

PENJELASAN TEKNIS

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Konsep Definisi : Nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu

wilayah dalam suatu jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),

Rumusan

-

Pendekatan Produksi

-

Pendekatan Pengeluaran

-

Pendekatan Pendapatan

Kegunaan

a. Indikator untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu daerah;

b. Bahan analisis tingkat kemakmuran masyarakat dan tingkat perubahan barang

dan jasa;

c. Bahan analisis produktivitas secara sektoral

d. Alat kontrol dalam menentukan kebijakan pembangunan,

Interpretasi

Misalnya pada tahun 2005 diketahui PDB Indonesia adalah sebesar 1,750,815,2 milyar

rupiah, yang artinya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia pada tahun

2005 adalah 1,750,825,2 milyar rupiah,

Laju Pertumbuhan PDB / PDRB

Konsep Definisi

Menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian

dalam selang waktu tertentu,

Rumusan

Kegunaan

a. Untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional;

b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk

perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional;

c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan.

(14)

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

Informasi lebih lanjut hubungi:

Syarifuddin Nawie, S.Si, ME

Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik

Telepon : 021-31928493, 31928496 Fax : 021-3152004

e-mail : bps3100@bps.go.id Homepage : http://jakarta.bps.go.id/

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan PDRB y-on-y
Grafik 2. Pertumbuhan dan Distribusi  Beberapa Lapangan Usaha, Triwulan I-2016
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB q to q  Beberapa Lapangan Usaha
Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Pengeluaran yoy, Triwulan I-2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Air pemadam kebakaran yang terkontaminasi harus dibuang sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.. Tindakan

(1) Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Daerah ini adalah penyelenggaraan perumahan oleh pengembang dengan jumlah paling sedikit 5 (lima) kaveling yang

Puji syukur selalu penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Berdasarkan data dari pertanyaan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa responden menjawab pertanyaan ke lima dengan jawaban “sangat membantu” sebanyak 27 responden

Kualitas tapak atau tempat tumbuh adalah totalitas faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tegakan dan menunjukkan kapasitas produksi tanah dalam

Pada sub bab metodelogi penelitian ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilalui untuk melakukan penelitian ini dalam penerapan pengenalan penerima surat formal dengan

Kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwa retribusi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap PAD dan yang akan diteliti adalah retribusi yang diperoleh Dinas Pengelolaan

1) Proses APO08 - (Mengelola Hubungan) berada pada level 3, sedangkan target yang ingin dicapai yaitu level 5 yang artinya implementasi layanan m-banking untuk