• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No.29/05/33/Th.VIII, 5 Mei 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

; Perekonomian Jawa Tengah yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku

pada triwulan I tahun 2014 mencapai Rp 170.468,8milyar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp 58.132,2milyar.

; PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2014 meningkat sebesar 6,0 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2013 (q-to-q). Pertumbuhan ini terjadi pada sektor pertanian,sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran,sektorpengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, realestat dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.

; Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pertanian sebesar 37,7 persen karena panen raya tanaman pangan mulai terjadi pada triwulan ini.

; PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2014 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2013 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 5,4 persen.

; Di sisi pengeluaran, konsumsi rumahtangga pada triwulan I tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,7 persen dank onsumsi lembaga non profit tumbuh 6,9 persen, sebaliknya konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, komponen ekspor dan komponen impor masing-masing mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar minus 17,3 persen; minus 4,2 persen; minus 0,2 persen dan minus 2,9 persen.

; Dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2013 (y on y), semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan, dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi lembaga non profit sebesar 11,9 persen.

; Sebagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 62,7 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto sebesar 19,9 persen, konsumsi pemerintah 10,1 persen, ekspor neto 2,1 persen serta konsumsi lembaga non profit 1,5 persen.

A. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2014

Kinerja perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2014 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 170.468,8 milyar meningkat dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013 yang sebesar Rp 158.263,9 milyar.

(2)

Selanjutnya jika dilihat atas dasar harga konstan 2000, PDRB triwulan I tahun 2014 sebesar Rp 58.132,2 milyar meningkat dibanding triwulan IV tahun 2013 yang sebesar Rp 54.838,2 milyar. Dengan demikian, perekonomian triwulan I tahun 2014 dibandingkan triwulan IV tahun 2013 mengalami pertumbuhan 6,0 persen.

Tabel 1

Nilai PDRB Triwulan Idan IV Tahun 2013 danTriwulan I Tahun2014 (Milyar Rupiah)

Sektor Ekonomi

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2000 Triw I 2013*) Triw IV 2013*) Triw I

2014**) Triw I 2013*) Triw IV 2013*) Triw I 2014**) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

30 097,6 23 257,8 32 425,6 10 119,8 7 502,7 10 330,5

2. Pertambangan dan Penggalian 1 391,5 1 563,8 1 590,3 603,4 629,2 633,8 3. IndustriPengolahan 47 312,7 54 712,0 55 837,9 17 727,0 18 700,5 18 769,1 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1 537,2 1 777,3 1 747,2 478,6 512,6 504,1 5. Konstruksi 8 700,3 9 991,4 10 102,1 3 228,8 3 498,6 3 455,6 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 30 506,5 33 616,9 34 401,3 12 206,4 12 745,5 12 951,1 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8 705,3 9 826,1 10 091,5 2 994,2 3 054,2 3 146,1 8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 5 408,4 6 171,3 6 380,7 2 154,1 2 346,3 2 395,0 9. Jasa-jasa 15 899,1 17 347,3 17 892,2 5 659,0 5 848,6 5 946,7

PDRB 149 558,7 158 263,9 170 468,8 55 171,2 54 838,2 58 132,2

*) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Selama triwulan I tahun 2014, sebagian besar sektor ekonomi yang membentuk PDRB mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan antara Triwulan I 2014 terhadap Triwulan IV 2013 tertinggi adalah sektor pertanian (37,7 persen), diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi (3,0 persen); sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan (2,1 persen); sektor jasa-jasa (1,7 persen); sector perdagangan, hotel danrestoran (1,6 persen); sektor pertambangan dan penggalian (0,7 persen); sektor industri pengolahan (0,4 persen). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor bangunan (minus 1,2 persen) dan sektor listrik, gas dan air bersih (minus 1,6 persen).

Sektor pertanian pada triwulan I tahun 2014 meningkat 37,7 persen terhadap triwulan IV tahun 2013 disebabkan adanya panen raya pada triwulan ini. Seluruh subsektor pada sektor pertanian mengalami pertumbuhan. Secara lebih rinci, kenaikan ini ditopang oleh subsektor tanaman bahan makanan sebesar 56,4 persen; subsektor kehutanan sebesar 31,9 persen; subsektor perkebunan sebesar 18,6 persen; subsektor perikanan sebesar 0,8 persen dan subsektor peternakan dan hasil-hasilnya sebesar 0,2 persen.

Besarnya sumbangan masing-masing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan selama triwulan I tahun 2014 merupakan sisi lain yang perlu dicermati. Sektor ekonomi yang nilai nominalnya besar tetap akan menjadi penyumbang bagi pertumbuhan. Andil pertumbuhan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.

Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2014 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013 (y-on-y) mengalami pertumbuhan 5,4 persen. Pertumbuhan tersebut didukung seluruh sektor ekonomi. Sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,2 persen diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 7,0 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 6,1 persen; sektor industri pengolahan sebesar 5,9 persen; sektor listrik, gas dan air

(3)

bersih 5,3 persen; sektor pengangkutan dan komunikasidan sektor jasa-jasa masing-masing sebesar 5,1 persen; sektor pertambangan dan penggalian sebesar 5,0 persen dan sektor pertanianmengalami pertumbuhan terendah sebesar 2,1 persen.

Tabel 2

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Menurut Sektor Ekonomi (Persen)

Sektor Ekonomi Triw I 2014**) Terhadap Triw IV 2013*) (Q to Q) Triw I 2014**) Terhadap Triw I 2013*) (Y on Y)

Laju Sumber Laju Sumber

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 37,7 5,2 2,1 0,4

2. Pertambangan dan Penggalian 0,7 0,0 5,0 0,1

3. IndustriPengolahan 0,4 0,1 5,9 1,9

4. Listrik, Gas dan Air Bersih (1,6) -0,0 5,3 0,0

5. Konstruksi (1,2) -0,1 7,0 0,4

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,6 0,4 6,1 1,4

7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,0 0,2 5,1 0,3

8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 2,1 0,1 11,2 0,4

9. Jasa-jasa 1,7 0,2 5,1 0,5

ProdukDomestik Regional Bruto 6,0 6,0 5,4 5,4

*) Angka sementara **) Angka sangat sementara

B. STRUKTUR PDRB JAWA TENGAH MENURUT SEKTOR EKONOMI TRIWULAN I DAN IV TAHUN 2013 DAN TRIWULAN I 2014

Tabel 3

Struktur PDRB Jawa Tengah Menurut Sektor Ekonomi Triwulan I dan IV Tahun 2013 dan Triwulan I 2014 (Persen)

Sektor Ekonomi 2013 Triwulan I 2014**) Triwulan I*) Triwulan IV*)

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 20,1 14,7 19,0

2. Pertambangan dan Penggalian 0,9 1,0 0,9

3. Industri Pengolahan 31,6 34,6 32,8

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,0 1,1 1,0

5. Konstruksi 5,8 6,3 5,9

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,4 21,2 20,2

7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,8 6,2 5,9

8. Keuangan, Real estat dan Jasa Persh. 3,6 3,9 3,7

9. Jasa-jasa 10,6 11,0 10,5

ProdukDomestik Regional Bruto 100,0 100,0 100,0

(4)

Pada triwulan I tahun 2014, sektor industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian Jawa Tengah yaitu sebesar 32,8 persen, diikuti oleh sektor perdagangan sebesar 20,2 persen, dan sektor pertanian sebesar 19,0 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai sumbangan sebesar 72,0 persen dalam PDRB. Dengan demikian peranan enam sektor lainnya terhadap pembentukan PDRB Jawa Tengah sebesar 28 persen.

C. PDRB MENURUT PENGELUARAN

Ditinjau dari sisi pengeluaran atau permintaan, PDRB Jawa Tengah dipengaruhi oleh berbagai komponen permintaan, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga non profit, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, perubahan stok dan ekspor serta impor.

PDRB atas dasar harga berlaku triwulan I tahun 2014 senilai Rp 170.468,8 milyar, sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumahtangga sebesar Rp 106.928,5 milyar. Komponen pengeluaran lainnya meliputi pengeluaran konsumsi lembaga non profit sebesar Rp 2.608,5 milyar, konsumsi pemerintah sebesar Rp 17.166,2 milyar, pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp 33.885,8 milyar, transaksi ekspor sebesar Rp 83.455,2 milyar dan impor Rp 79.937,1 milyar. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (triwulan IV tahun 2013) PDRB atas dasar harga berlaku meningkat sebesar Rp 12.205,0 milyar.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2014 tercatat sebesar 6,0 persen. Pertumbuhan ini hanya didukung oleh dua komponen PDRB Pengeluaran, yaitu konsumsi rumahtangga sebesar 0,7 persen dan konsumsi lembaga non profit sebesar 6,9 persen. Sedangkan komponen yang lain mengalami pertumbuhan negatif, yakni konsumsi pemerintah minus 17,3 persen, pembentukan modal tetap bruto minus 4,2 persen, komponen ekspor minus 0,2 persen dan komponen impor minus 2,9 persen.

Tabel 4

Nilai PDRB Jawa Tengah Menurut Pengeluaran Triwulan I dan IV 2013, Triwulan I 2014

Komponen Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku

(Milyar Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) Triw I2013*) Triw IV2013*) Triw I2014**) Triw I2013*) Triw

IV2013*) Triw I2014**)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Konsumsi Rumah Tangga 94 740,3 104 427,4 106 928,5 34 609,3 36 051,1 36 317,6 2. Konsumsi Lembaga Non Profit 2 174,7 2 409,7 2 608,5 739,1 773,7 827,1 3. Konsumsi Pemerintah 15 005,2 20 366,8 17 166,2 6 033,4 7 646,9 6 325,5 4. PMTB 28 057,9 34 568,2 33 885,8 10 077,7 11 529,2 11 043,4 5. Perubahan Stok 1) 3 630,2 -5 014,3 6 361,7 853,9 -2 394,2 1 581,1 6. Ekspor 68 463,0 80 775,1 83 455,2 28 064,2 30 846,4 30 791,4 7. Dikurangi Impor 62 512,7 79 269,0 79 937,1 25 206,5 29 614,7 28 753,9 PDRB 149 558,7 158 263,9 170 468,8 55 171,2 54 838,2 58 132,2

(5)

Apabila dilihat dari andil atau sumber pertumbuhan masing-masing komponen, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2014 sebagian besar bersumber dari komponen konsumsi rumah tangga sebesar 0,5 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga secara riil meningkat sebesar 0,7 persen pada triwulan I tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013. Demikian juga pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku naik dari Rp 104.427,4 milyar pada triwulan IV tahun 2013 menjadi Rp. 106.928,5 milyar pada triwulan I tahun 2014 atau meningkat sebesar 2,4 persen.

Pengeluaran konsumsi lembaga non profit atas dasar harga konstan tumbuh cukup tinggi mencapai6,9 persen pada triwulan I tahun 2014 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013. Demikian juga pengeluaran konsumsi lembaga non profit atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp 2.409,7 milyar pada triwulan IV tahun 2013 menjadi Rp 2.608,5 milyar pada triwulan I tahun 2014 atau naik sebesar 8,2 persen. Peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi ini antara lain disebabkan meningkatnya kegiatan lembaga non profit seperti partai politik, LSM maupun Ormas menjelang pelaksanaan Pemilu legislatif pada Bulan April dan Pemilu Presiden pada Bulan Juli 2014.

Pengeluaran konsumsi pemerintah pada triwulan I tahun 2014 atas dasar harga konstan mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 17,3 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2013. Pertumbuhan negatif ini lebih disebabkan faktor siklus/pola penyerapan belanja pemerintah yang selalu rendah di awal tahun, sedangkan di akhir tahun (triwulan IV) penyerapan belanja pemerintah adalah yang paling tinggi. Pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku juga mengalami penurunan dari Rp 20.366,8 milyar pada triwulan IV tahun 2013 menjadi Rp 17.166,2 milyar pada triwulan I tahun 2014 atau turun sebesar minus 15,7 persen.

Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada triwulan I tahun 2014 atas dasar harga konstan mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan IV tahun 2013, yaitu sebesar minus 4,2 persen. Pertumbuhan negatif disebabkan masih sangat rendahnya penyerapan belanja modal pemerintah di triwulan I, serta menurunnya kegiatan investasi yang diindikasikan dengan turunnya impor barang modal dari luar negeri yang cukup signifikan dibanding periode sebelumnya. PMTB atas dasar harga berlaku juga mengalami penurunan dari Rp 34.568,2 milyar pada triwulan IV tahun 2013 menjadi Rp 33.885,8 milyar pada triwulan I tahun 2014 atau turun sebesar minus 2,0 persen.

Nilai ekspor atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 80.775,1 milyar pada triwulan IV tahun 2013 menjadi Rp 83.455,2 milyar pada triwulan I tahun 2014, atau meningkat sebesar 3,3 persen. Namun, jika dilihat atas dasar harga konstan mengalami penurunan sebesar minus 0,2 persen. Hal ini mengandung arti bahwa aktivitas ekspor Jawa Tengah mengalami penurunan pada saat terjadi pelemahan nilai rupiah terhadap dolar. Sehingga penurunan di sisi PDRB atas dasar harga konstan tidak tercermin pada sisi PDRB atas dasar berlaku.

Nilai impor atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp 79.269,0 milyar pada triwulan IV tahun 2013 menjadi Rp 79.937,1 milyar pada triwulan I tahun 2014, atau meningkat sebesar 0,8 persen. Sejalan dengan komponen ekspor, nilai impor atas dasar harga konstan 2000 juga mengalami penurunan sebesar minus 2,9 persen. Penurunan impor terutama bersumber dari impor luar negeri yang menurun sebesar 5,6 persen.

(6)

Tabel 5

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Tengah Menurut Pengeluaran

Komponen Pengeluaran Triw I 2014**) Terhadap Triw IV 2013*) (Q to Q) Triw I 2014**) Terhadap Triw I 2014*) (Y on Y)

Laju Sumber Laju Sumber

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Rumah Tangga 0,7 0,5 4,9 3,1

2. Konsumsi Lembaga Non Profit 6,9 0,1 11,9 0,2

3. Konsumsi Pemerintah -17,3 -2,4 4,8 0,5

4. PMTB -4,2 -0,9 9,6 1,8

5. Ekspor -0,2 -0,1 9,7 4,9

6. Dikurangi Impor -2,9 -1,6 14,1 6,4

PDRB 6,0 - 5,4 -

1)Selisih statistik *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan yang sama tahun 2013 (y-on- y) secara umum pada triwulan I tahun 2014 semua komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi terjadi pada komponen impor yang mencapai 14,1 persen, diikuti oleh komponen konsumsi lembaga non profit (11,9 persen), komponen ekspor (9,72 persen) dan komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 9,6 persen. Sedangkan komponen yang lainnya tumbuh di bawah lima persen..

Apabila dilihat dari andil atau sumber pertumbuhan masing-masing komponen, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2014 dibandingkan triwulan I tahun2013 (y-on-y) sebagian besar bersumber dari konsumsi rumah tangga sebesar 3,1 persen dan PMTB sebesar 1,8 persen. Untuk komponen pengeluaran lain mempunyai andil pertumbuhan di bawah 1 persen.

Dilihat dari pola distribusi PDRB pengeluaran, tampak bahwa konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar PDRB Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2014 ini, yaitu sebesar 62,7 persen. Dibanding triwulan IV tahun 2013, konsumsi rumah tangga mengalami penurunan persentase, begitu pula jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (triwulan I tahun 2013), peranannya mengalami penurunan.

Komponen PMTB memberikan sumbangan terbesar kedua dalam PDRB Pengeluaran Jawa Tengah triwulan I tahun 2014. Jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2013, peranannya mengalami penurunan, namun bila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2013 mengalami sedikit peningkatan dari 18,8 persen menjadi 19,9 persen. Komponen terbesar ketiga adalah pengeluaran konsumsi pemerintah, yaitu 10,1 persen pada triwulan I tahun 2014.

(7)

Tabel 6

Struktur PDRB Jawa Tengah Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)

Komponen Pengeluaran 2013 Triwulan I 2014**)

Triwulan I*) Triwulan IV*)

(1) (2) (3) (4)

1. Konsumsi Rumah Tangga 63,3 66,0 62,7

2. Konsumsi Lembaga Non Profit 1,5 1,5 1,5

3. Konsumsi Pemerintah 10,0 12,9 10,1

4. PMTB 18,8 21,8 19,9

5. Perubahan Stok 1) 2,4 -3,2 3,7

6. Ekspor Neto 4,0 1,0 2,1

PDRB 100,0 100,0 100,0

*) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Ekspor neto mengalami peningkatan persentase, yaitu dari 1,0 persen pada triwulan IV tahun 2013 menjadi 2,1 persen pada triwulan I tahun 2014. Sedangkan komponen konsumsi lembaga non profit tetap memberikan sumbangan sebesar 1,5 persen terhadap PDRB Jawa Tengah.

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan kebijaksanaan pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tentang Pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri

Telah dilakukan pengujian pada semikonduktor kapasitor metal oksida(MOS) dengan bahan oksida Strontium Titanat (SrTiO 3 ) yang disintesis menggunakan metode chemical

Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan transmigrasi.

[r]

Di dalam estetika (filsafat keindahan), keindahan adalah sebuah prinsip yang penting yang membuat suatu karya seni yang bersifat indrawi (konkret) dapat

Diabetes mellitus atau yang lebih dikenal dengan kencing manis merupakan penyakit yang timbul karena suatu gangguan dari pankreas, yaitu organ tubuh yang biasa menghasilkan

Hal yang dilakukan peneliti pada siklus II untuk memperbaiki kelemahan pada siklus I adalah meningkatkan pengelolaan waktu selama pembelajaran, mengarahkan tutor

Medium CTBA mempunyai kemam- puan selektivitas terbatas tidak hanya bakteri Corynebacterium yang tumbuh tapi juga beberapa bakteri lainnya masih dapat tumbuh seperti