• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

L A R U T A N P E N Y A N G G A

Oleh:

Apri Yosiana Br Ginting NIM 4103331006

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Menggunakan Microsoft Office Power Point Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga”, disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. P. M. Silitonga, M.S, Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si dan Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si,M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Ramlan Silaban,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba M.Si, selaku ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku ketua Prodi Jurusan Kimia dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Herianto Sinaga, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Swasta RK Delimurni Sibolangit dan Ibu Aries Apriwaty Tarigan, S.Pd selaku guru Kimia dan kepada siswa/I SMA Swasta Swasta RK Delimurni Sibolangit kelas XI yang telah banyak membantu dalam pelaksanaa penelitian.

(4)

v

senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun material kepada penulis. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada adek – adekku Ella Amala Br Ginting, Rasbina Br Ginting beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.

Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya personil 9_Icons : Agus Mienda Br Sitepu, Desni Yuni Cibro, Irma Novita Sari, Jusni I.M.Sitorus, Magda Dwi H.S, Margaretha A. Pasaribu, Renata M.Hutagalung, Rosanna F. Situngkir yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia Unimed. Terima kasih juga kepada Panahatan Kristoper Pardede (Nathan) , k’Mindo Pakpahan, k’Tety opusunggu,dan seluruh sahabat Pendidikan Kimex’10 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan motivasi, bantuan, saran- saran serta menjadi keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(5)

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE POWER POINT PADA POKOK BAHASAN

LARUTAN PENYANGGA

Apri Yosiana Br Ginting (NIM 4103331006) ABSTRAK

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Prinsip Belajar 9

2.1.3. Hasil Belajar 9

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 11 2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 11 2.1.4.2. Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif 14 2.1.4.3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16

2.1.5.1. Unsur – Unsur dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 18

2.1.5.2. Langkah – langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 20

2.1.5.3. Keunggulan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipa STAD 21

2.1.5.4. Kelemahan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipa STAD 21

2.1.6. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 22

2.1.6.1. Pengertian Model pembelajaran langsung (DI) 22

2.1.6.2. Sintaks atau Pola Keseluruhan dan alur Kegiatan Pembelajaran 22

2.1.6.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung (DI) 23

2.1.7. Pengertian Media 25

2.1.7.1. Media Sebagai Sumber Belajar 26

2.1.7.2. Prinsip – prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media 26

2.1.7.3. Nilai – nilai Praktis Media Pengajaran 27

(7)

2.1.7.5 Microsoft Power Point 29

2.1.8. Kajian Tentang Materi 30

2.2. Aplikasi/Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunkan Media Komputer 36

2.3. Kerangka Konseptual 37

2.4. Hipotesis Penelitian 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 39 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 39 3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian 40 3.4. Rancangan Penelitian 41 3.5. Prosedur Penelitian 43 3.6. Alat Pengumpul Data 44 3.7. Teknik Analisis Data 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian 50

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 50

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 51

4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 52

4.1.3.1. Uji Normalitas 53

4.1.3.2. Uji Homogenitas 54

4.1.3.3. Uji Hipotesis 54

4.1.3.4. Peningkatan Hasil Belajar 55

4.2.Pembahasan 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan 62

5.2.Saran 62

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 65 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 67 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 82

Lampiran 4. Kunci Jawaban LKS 94

Lampiran 5. Soal Latihan Kelas Eksperimen II 101 Lampiran 6. Kunci Jawaban Latihan 106 Lampiran 7. Kisi – Kisi Instrumen Test 113

Lampiran 8. Instrumen Test 130

Lampiran 9. Jawaban Instrumen Test 140 Lampiran 10. Kisi – Kisi Instrumen Tes Setelah Valid 141 Lampiran 11. Instrumen Test Valid 151 Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen Test Valid 156 Lampiran 13. Media Pembelajaran Microsoft Office Power Point 157 Lampiran 14. Data Validasi Instrumen Penelitian 168 Lampiran 15. Perhitungan Validasi Test 169 Lampiran 16. Data Reabilitas Instrumen Test 172 Lampiran 17. Perhitungan Reabilitas Test 173 Lampiran 18. Daya Pembeda Instrumen Penelitia 177 Lampiran 19. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tets 178 Lampirran 20. Data Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian 180 Lampiran 21. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 181 Lampiran 22. Data Pretest Kelas Eksperimen I 183 Lampiran 23. Data Pretest Kelas Eksperimen II 185 Lampiran 24. Data Postest Kelas Eksperimen I 187 Lampiran 25. Data Postest Kelas Eksperimen II 189

Lampiran 26. Tabulasi Nilai 191

Lampiran 27. Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa 195

Lampiran 28. Uji Normalitas Data 196

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran dituntut untuk menggunakan strategi belajar mengajar dan pendekatan belajar yang sesuai dengan pokok bahasan yang diberikan. Siswa dituntut untuk lebih menguasai materi atau konsep dari pokok bahasan yang diberikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat berhasil dengan maksimal tanpa didukung adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Tujuan umum dalam kegiatan pembelajaran yaitu materi yang diajarkan akan diserap sepenuhnya oleh siswa atau belajar tuntas.

Siswa akan memahami pelajaran bila siswa aktif sendiri membentuk atau menghasilkan pengertian dari hal-hal yang diinderanya. Pada kenyataannya, selama ini guru masih belum maksimal dalam melakukan pengelolaan pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat banyak guru yang mengajar hanya dengan menyampaikan materi kepada siswa, sehingga proses belajar mengajar hanya didominasi oleh guru dan siswa bertindak pasif dalam belajar. Kesulitan yang dialami siswa tidak lain kurangnya konsep dan guru belum sempurna dalam menerapakan pengelolaan kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar kimia siswa di Indonesia dapat dilihat dari nilai rata – rata UN SMA/MA tahun 2012/2013 dibandingkan dengan tahun 2011/2012 turun dari 7,7 menjadi 6,35, (Leandha,Mei, 2012). Jumlah pelajar yang tidak lulus pada tahun 2013, persentasenya mencapai 2,51 %. Sedangkan pada tahun 2012, persentasenya hanya 0,08 %, (Ruslan Burhani,2012). Indeks hasil ujian nasional (UN) tahun 2013 pada jurusan IPA secara nasional, nilai Biologi 63,88, Matematika 56,96, Fisika 59,15 , dan Kimia 64,9 (Hamad,Ibnu, 2013). Dari hasil rata – rata nilai UN dari tahun ketahun dapat disimpulkan tingkat prestasi siswa masih sangat rendah.

(10)

2

pengajaran kimia yang masih dominan menggunakan metode ceramah, siswa hanya dituntut untuk menghapal materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga cepat lupa, minat belajar siswa berkurang karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru.

Menurut hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia SMA Swasta RK Delimurni Sibolangit, hasil yang diperoleh melalui wawancara tersebut, nilai kimia siswa yang dicapai pada umumnya masih rendah. Fakta ini diperoleh dari data penilaian ujian semester untuk kelas XI T.P 2012/2013 dengan nilai antara 60 – 80 dan nilai rata – rata kelas 68, sedangkan KKM kimia disekolah ini adalah 75, meskipun sudah tercapai, namun nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru. Dari hasil nilai kimia yang diperoleh siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat prestasi siswa tergolong masing rendah, karena nilai kimia yang diproleh siswa belum mencapai nilai KKM.

Berdasarkan pengalaman pada saat observasi sewaktu mengikuti PPL dan observasi yang dilaksanakan di sekolah SMA Swasta RK Delimurni Sibolangit, maka perlu diterapkan suatu model pembelajaran kimia yang mendorong siswa aktif dalam belajar. Model pembelajaran kooperatif salah satunya adalah tipe STAD dapat dijadikan model alternatif yang diharapkan dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. Tipe STAD ini menciptakan suasana dimana siswa harus bekerjasama dengan teman kelompoknya untuk meningkatkan perolehan nilai kelompoknya, namun penerapannya masih sangat minim.

Oleh karena itu untuk membantu siswa agar lebih aktif dapat digunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mengacu pada keaktifan siswa secara berkelompok maupun secara individual dalam mengemukakan serta memahami konsep-konsep pelajaran yang diajarkan. Dalam pembelajaran tipe STAD siswa tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri tetapi juga bertanggung jawab atas semua anggota kelompok untuk sama – sama bisa menyelesaikan soal dan memahami konsep kimia yang dipelajari.

(11)

kebutuhan tujuan pembelajaran sehingga dapat mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan karena ada sofware/ program di dalamnya. Dengan menginstal berbagai sofware tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. (Rida,2008). Pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) ini akan lebih menarik jika disajikan dengan media. Salah

satu media yang dapat digunakan ialah Microsoft Office Power Point.

Selain model pembelajaran Kooperatif , juga ada model pembelajaran yang pada umumnya dipakai oleh para guru disaat mengajar yaitu model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Pada model pembelajaran langsung (Direct Instruction) khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa

tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Pembelajaran langsung (Direct Instruction) adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru dan mempunyai

lima langkah yaitu : menyiapkan siswa menerima pelajaran, demonstrasi, pelatihan terbimbing, umpan balik, pelatihan lanjut. (Trianto,2009 : 42)

Penelitian sehubungan dengan model pembejaran kooperatif menggunakan media komputer maupun model pembelajaran Direct Instruction telah banyak dilakukan, diantaranya : Sari, Kartika (2013) menyatakan besar peningkatan hasil belajar yang menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menggunakan media Microsoft Power point adalah 82,26% dan peningkatan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD media Peta Konsep adalah 76,73% pada pokok bahasan Hidrokarbon. Sementara Sianturi, Desma (2010) dalam penelitiannya membandingkan hasil pembelajaran menggunakan Macromedia flash, Power Point dan Peta Konsep pada pokok larutan penyangga,

diperoleh hasil peningkatan hasil belajar kimia siswa menggunakan Macromedia flash sebesar 62%, Power Point sebesar 65%, Peta konsep sebesar 50%.

(12)

4

pada materi larutan elektrolit dan non eleltrolit, prestasi belajar siswa pada tes awal 0 %, meningkat menjadi 29 % pada siklus I dan 71 % pada siklus ke II. Penelitian dengan pembelajaran Direct Instrucsion yang sudah pernah pernah dilakukan diantaranya, Suryaningsih, Ari Eka (2011) dalam penelitiannya pengaruh dalam penggunaan metode Inkuiri Terbimbing dan Direct Instruction terhadap prestasi belajar siswa materi Asam, Basa, dan Garam. Penggunaan metode Inkuiri Terbimbing menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan direct instruction. Hal ini dapat dilihat jumlah rerata dari metode Inkuiri Terbimbing yang lebih tinggi daripada metode direct instruction, baik untuk prestasi kognitif 46,2 > 38,1; afektif 203,8 > 195,9; maupun psikomotor 46,2 > 44,3. Sementara Prasetyo, Hernawan Tri (2009) melakukan penelitian efektivitas metode pembelajaran Direct Instruction yang disertai dengan media komputer lebih efektif dari pada metode konvensional yang disertai LKS pada materi redoks, Hal ini dapat dilihat dari harga t hitung yang diperoleh. Untuk kemampuan kognitif diperoleh t hitung = 3.4936 > t tabel = 1.67; sedangkan untuk kemampuan afektif diperoleh t hitung =2.1041 > t tabel = 1.67.

Salah satu materi kimia yang dipelajari di SMA adalah Larutan Penyangga. Larutan Penyangga merupakan materi kimia yang memerlukan pemahaman konsep yang cenderung membingungkan siswa dan mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa terutama siswa yang berprestasi rata-rata rendah, maka perlu digunakan strategi pembelajaran yang tepat. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pendekatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

(13)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan selama ini tidak membiasakan siswa supaya lebih aktif dalam proses belajar mengajar.

2. Hasil belajar kimia siswa yang rendah.

3. Pembelajaran yang masih didominasi oleh guru, sehingga motivasi belajar siswa masih rendah.

4. Penggunaan media sering hanya mempercepat penyampaian materi tetapi tidak dapat memaksimalkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

5. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD belum optimal dilakukan dalam pembelajaran kimia.

1.3.Batasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, agar penelitian ini terarah dan dapat dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)

2. Media pembelajaran yang digunakan adalah Microsoft Office Power Point 3. Materi pelajaran yang diajarkan yaitu pokok bahasan Larutan Penyangga. 4. Subjek penelitan adalah siswa kelas XI IPA semester II SMA Swasta RK

Delimurni Sibolangit.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah adalah:

(14)

6

menggunakan Microsoft Office Power Point lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran Direct Instruction menggunakan Microsoft Office Power Point pada pokok

bahasan larutan penyangga?.

2. Berapa persen (%) keefektifan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan Microsoft Office Power Point terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Larutan

Penyangga ?.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan Microsoft Office Power Point lebih

baik dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran Direct Instruction menggunakan Microsoft Office Power Point pada pokok bahasan larutan penyangga.

2. Untuk mengetahui berapa besar efektifitas pembelajaran kooperatif tipe

STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan Microsoft

Office Power Point terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan

Larutan Penyangga ?.

1.6.Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan dapat diterapkan sebagai motivasi belajar dalam pembelajaran

(15)

3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dalam pembelajaran kimia.

4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dimasa yang akan datang.

5. Sebagai bahan perbandingan bagi para peneliti lain yang mendalami dan meneliti permasalahan yang sama.

1.7.Defenisi operasional 1. Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan atau usaha seseorang yang mengakibatkan perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang positif. Belajar adalah kunci yang paling utama dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. 2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan atau yang dimaksud dengan hasil belajar ialah suatu kinerja (performance) yang diindikasikan sebagai suatu kemampuan yang telah diperoleh.

3. Model Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok – kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 -5 orang siswa secara heterogen.

4. Microsoft Office PowerPoint

Power Point merupakan salah satu program dalam Microsoft Affice. Power

Point atau Microsoft Office PowerPoint adalah “sebuah program komputer untuk presentasi”.

5. Larutan Penyangga

(16)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Menejemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Daryanto, (2011), Media Pembelajaran, Penerbit PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtra, Bandung.

Dimyati, dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah. S.B. dan Zain.,(2006). Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Hamad,Ibnu (2013), http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/Artikel-UN-Pasca-Konvensi

Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, UNESA.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif,Media Persada, Medan.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Leandha,Mei(2012),http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/24/0835267/Nilai.R atarata.UN.SMA.Turun

Linawati,I. (2009), Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe STAD Dengan Pendekatan Paikem Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Siswa Kelas X Semester II SMA Muhammadiyah 2 Klaten Tahun Pelajaran 2008/2009., Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Prasetyo, H.T. (2009), Efektivitas Metode Pembelajaran Direct Instruction Yang Disertai Dengan Media Komputer Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Reaksi Redoks Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Kartasura Sukoharjo Tahun Pelajaran 2008/2009.,Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Ruslan, Burhani (2012), http://imbalo.wordpress.com/2013/05/24/pengumuman-hasil-un-smasmkma-tahun-2013/

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta

(17)

Medan Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sianturi, D. (2010), Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Macromedia flash, Powerpoint Dan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 3 Pematang Siantar., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitonga, PM, 2011, Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, PM, 2011, Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian Edisi Pertama, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suprijono, A., (2010) Cooperatif learning ; Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suryaningsih, A.E. (2011), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Direct Instruction Dari Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Prestasi Belajar Asam, Basa, Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 2010/2011., Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Syah, M., (2008), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya. Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Daniel Carlos Sinaga : Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Maka Ha terima, yakni ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan menerapkan model Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas

Keterlibatan Siswa dalam Implementasi Pembelajaraan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan kooperatif tipe Teams

Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan salah satu upaya yang baik dilakukan dalam proses pembelajaran

(3) prestasi siswa yang memiliki motivasi tinggi, prestasi belajar kimia siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams