• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL.(LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL.(LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Pakan Daun Musa paradisiaca dan Pakan Buatan terhadap Lamanya Siklus Hidup Erionota thrax L. (Lepidoptera : Hesperiidae)

ABSTRAK

Kupu-kupu merupakan salah satu jenis serangga yang termasuk ke dalam ordo Lepidoptera.

Salah satu contoh kupu-kupu adalah Erionota thrax. Terdapat keterkaitan hubungan yang sangat

erat antara kupu-kupu dengan tumbuhan untuk makanan larvanya yang dikenal sebagai tanaman

inang. Erionota thrax memilih tanaman inang Musa paradisiaca sebagai tempat untuk

melangsungkan siklus hidupnya. Kerusakan habitat dapat mempengaruhi ketersediaan tanaman

inang dan dapat menurunkan keanekaragaman kupu-kupu. Oleh sebab itu, beberapa tahun

terakhir telah dilakukan pembuatan pakan buatan untuk perbanyakan serangga dalam upaya

konservasi. Jenis pakan yang berbeda dapat mempengaruhi lama waktu siklus hidup suatu

serangga khususnya kupu-kupu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh jenis

pakan daun Musa paradisiaca (pakan alami)dan pakan buatan terhadap lamanya siklus hidup

Erionota thrax melalui rearing teknik. Subjek penelitian adalah 24 larva Erionota thraxyang

dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu 12 larva diberikan pakan alami dan 12 larva lagi

diberi pakan buatan. Data yang didapatkan dianalisis dengan Uji T (p<0,05). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pakan buatan berpengaruh secara signifikan terhadap lamanya waktu siklus

hidup Erionota thrax. Lama waktu siklus hidup yang dibutuhkan kupu-kupu Erionota thrax

dengan pakan buatan memiliki nilai rata-rata selama 43,00 hari yang berarti lebih cepat.

Sedangkan pada pakan alami membutuhkan rata-rata lama waktu siklus hidup 44,81 hari. Hal

tersebut juga sama halnya dengan pertambahan ukuran panjang tubuh larva tiap instar yang

mengkonsumsi pakan buatan memiliki nilai rata-rata yang lebih besar daripada pakan alami.

(2)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

The Influence of Leaf Feed Musa paradisiaca and Artificial Diet on the Lenght Life Cycle Duration of Erionota thrax L. (Lepidoptera: Hesperiidae)

ABSTRACT

Butterfly is kind of insects that is grouped in the order Lepidoptera. One example of the butterflies is

Erionota thrax. There is strong relationship between butterflies and plants for the larva feed which is

known as a host plant. Erionota thrax selects the host plant Musa paradisiaca as a place to live its life

cycle. Habitat destruction could affect the availability of host plants and can reduce the diversity of

butterflies. Therefore, in the last few years the manufacture of artificial diet has been made for the

insects multiplication in case of conservation. Different types of feed could affect life cycle duration

of insects, especially butterflies. This study aims to investigate the influence of feed leaves Musa

paradisiaca (natural feed) and artificial diet on the length of Erionota thraxlife cycle through rearing

technique. Research subjects were 24 larvae Erionota thraxwhich were divided into two treatment

groups where 12 larvae were given natural feed and the rest 12 larvae were given artificial diet. The

data obtained were analyzed by T-test (p <0,05). The results indicated the artificial diet significantly

influenced the duration of Erionota thrax life cycle. The length of time took for life cycle of

butterflies Erionota thrax with artificial diet has an average value over 43,00 days which means faster.

Meanwhile, the natural feed required the average length of time for the life cycle around 44,81 days.

It is also similar with a size growth of body length of each instar larvae that consumesartificial diet

has an average value which is greater than natural feed.

(3)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Adapun yang menjadi

objek penelitian adalah mengenai pemberian dua jenis pakan yang berbeda

terhadaplarva Erionota thrax L. Pakan yang akan diberikan pada larva Erionota

thrax L. yaitu pakan daun Musa paradisiacayang terdapat di samping gedung

Isola Resort sebagai pakan alami dan pakan buatan dengan formulasi tertentu

yang nantinya dilihat pengaruhnya terhadap lama siklus hidup Erionota thrax L.

tersebut pada tiap fasenya.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap

(RAL). Rancangan Acak Lengkap merupakan rancangan sederhana dengan

beberapa perlakuan yang disusun secara random. Desain ini digunakan karena

percobaan dilakukan di laboratorium dan dengan kondisi faktor lingkungan yang

homogen dan dapat dikontrol (Nazir, 2003). Pada penelitian ini, peletakan larva

kupu-kupu Erionota thrax L. pada masing-masing kelompok perlakuan dilakukan

secara acak atau random. Kelompok perlakuan dibagi menjadi dua yaitu

perlakuan pemberian pakan alami berupa daun tanaman inang dari kupu-kupu

Erionota thrax L. (Musa paradisiaca) dan perlakuan dengan pemberian pakan

buatan terhadap larva Erionota thrax L.

Banyaknya pengulangan yang dilakukan (replikasi) menggunakan rumus

Gomez and Gomez (1995), yaitu:

t-(r-1) ≥ 20 Keterangan: t=Jumlah perlakuan 2 (r-1)≥ 20 r=Jumlah replikasi 2r-2 ≥ 20

(4)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penghitungan diatas, maka jumlah pengulangan yang akan

dilakukan untuk setiap perlakuan adalah sebanyak 11 kali. Akan tetapi pada

penelitian ini memanfaatkan seluruh jumlah larva yang berhasil menetas dari

telur Erionota thrax L. untuk jumlah pengulangannya.

Tabel 3.1 Penempatan Larva (Erionota thrax L.) pada Kelompok Perlakuan

Kode Nomor toples pengulangan

A 1 11 7 9 13 18 15 8 19 5 20 24

B 4 14 21 23 6 16 3 22 17 10 2 12

Keterangan:

A : Pemberian pakan alami B : Pemberian pakan buatan

Sebelum ke tahap perlakuan, terlebih dahulu dilakukan pencarian tanaman

inang sekaligus telur atau larva kupu-kupu Erionota thrax L. yang dilakukan

secara aktif pada tanaman inang dari speciesMusa paradisiaca yang ada disekitar

lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Apabila dalam pencarian

berhasil mendapatkan telur maka telur dari kupu-kupu Erionota thrax L. tersebut

dipelihara atau disimpan di dalam laboratorium dan diamati hingga menetas

menjadi larva instar 1 untuk kemudian diberikan perlakuan dengan dua jenis

pakan yang berbeda yaitu pakan alami dan pakan buatan. Larva yang telah

menetas dari telur di letakkan di dalam toples dimana satu toples berisi satu larva.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekitar kampus Universitas Pendidikan

Indonesia untuk mencari dan mengambil telur serta tanaman inangnya sebagai

pakan alami.Kemudian, tempat untuk meletakkan kandang-kandang specimen

berupa toples dan tempat dilakukannya pengamatan dilakukan di dalam

laboratorium Riset Lingkungan Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA B

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.Penelitian ini dilakukan selama empat

(5)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh telur Erionota thrax L. yang

didapatkan atau yang ditemukan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah larva instar 1 daritelur Erionota thrax L. yang nantinya akan diberikan

perlakuan pakan daun Musa paradisiaca (pakan alami) dan pakan buatan.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : Pakan alami Erionota thraxL. yaitu daun Musa

paradisiacayang berada di samping gedung Isola

ResortUniversitas Pendidikan Indonesia dan pakan

buatan untuk larva Erionota thrax L.

2. Variabel Terikat :Lama waktu siklus hidup yang dibutuhkandan

morfologiberupa panjang pada tiap fase siklus

hidup Erionota thraxL.

F. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.2 dan 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.2 Daftar Alat yang Digunakan dalam Penelitian

No Nama Alat Spesifikasi Fungsi

1 Thermohygrometer Thermometer Hygrometer oC Untuk mengukursuhu dan kelembaban udara

2 Kamera Hp Lenovo A859 Sebagai alat

dokumentasi sampel 3 Kain tile Berwarna putih dengan

jaring-jaring tidak terlalu besar

Untuk menutup toples

4 Buku catatan dan alat tulis

Ukuran A5, pensil atau pulpen.

Untuk mencatat hasil semua parameter penelitian yang diukur 5 Tisu Non

Alkohol/Busa/kapas

Tidak berbau atau tidak memiliki aroma buah atau bunga

Untuk membungkus tangkai daun yang sudah terpotong agar tidak mudah menguap dan tetap segar

6 Toples Berwarna bening, ukurannya sedang sampai besar.

Sebagai kandang Specimen

(6)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No Nama Alat Spesifikasi Fungsi

ukuran panjang 30 dan 15 cm panjang tubuh larva instar 1-5

8 Kuas Kuas lukis kecil dengan

ukuran 11” Untuk membantu memindahkan larva

saat mengganti makanannya

9 Erlenmeyer Pyrex ukuran 500 ml Untuk mencampurkan bahan pakan buatan 10 Gelas ukur Pyrex ukuran 500 ml Untuk mengukur

larutan bahan pakan buatan

11 Gelas ukur kecil Pyrex ukuran 10 ml Untuk mengukur larutan bahan pakan buatan

12 Stirrer Alat pemanas listrik Untuk memanaskan

bahan pakan buatan 13 Macnetic stirrer Batu berwarna putih kecil

berbentuk seperti kapsul

Untuk membantu proses pengadukan agar bahan lebih larut

14 Cawan petri Pyrex Untuk wadah platting

pakan buatan 15 Batang pengaduk Bening berbentuk kapsul

panjang

Untuk mengaduk bahan

16 Spatula Kecil dan berbahan dasar besi seperti sendok

Untuk mengambil bahan

17 Timbangan Berenergi listrik dengan satuan gram

Untuk menimbang bahan yang digunakan

18 Pisau Cutter kecil Untuk memotong

19 Plastik tahan panas Berwarna putih bening Untuk menyimpan dan sterilisasi alat bahan 20 Kertas saring Berlubang kecil rapat Untuk menyaring

21 Tali raffia Berwarna merah Untuk mengikat

tutupan kandang 22 Label Berukuran kecil dan besar Untuk memberi tanda 23 Blender Berwarna hijau dan berbahan

kaca

Untuk menghaluskan bahan pakan buatan

24 Autoklaf Berbahan besi Untuk sterilisasi

25 Kandang imago Terbuat dari kayu dan kain jaring penutup

Untuk penyimpanan imago

Tabel 3.3 Daftar Bahan yang Digunakan dalam Penelitian (Nursal, 1994)

No Bahan Jumlah

(7)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

No Bahan Jumlah

3 Larva Erionota thrax L. 24 larva

4 Gula Pasir 10 g

5 Tepung Maizena 10 g

6 Tepung Kedelai 10 g

7 Tepung Kacang Merah 7 g

8 Tepung Beras 5 g

9 Agar 3,5 g

10 Asam Askorbat atau Vit. C 2 g

11 Asam Sorbat 0,5 g

12 Yeast 2,7 g

13 Formalin 5 % 1,2 ml

14 Minyak Jagung 1,2 ml

15 Akuades 250 ml

G. Prosedur Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian

Pada tahap pra penelitian yang merupakan tahap awal dari penelitian

utama mencakup studi literatur, persiapan alat dan bahan, pencarian tanaman

inang sekaligus telur atau larva kupu-kupu Erionota thrax L., dan pembuatan

pakan buatan.

a. Studi literatur

Pada tahap studi literatur, dipelajari tentang kupu-kupu secara umum serta

siklus hidup kupu-kupu secara umumnya, tanaman inang untuk kupu-kupu

khususnya tanaman inang untuk jenis kupu-kupu Erionota thrax L., pakan buatan

untuk serangga khususnya kupu-kupu, tatacara memelihara kupu-kupu di dalam

kandang, dan tata cara rearing teknik.

b. Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian disiapkan dan

apabila terdapat alat dan bahan yang perlu dilakukan sterilisasi maka dilakukan

sterilisasi terlebih dahulu dengan autoklaf.

c. Pencarian tanaman inang sekaligus telur atau larva kupu-kupu Erionota thrax

Pencarian tanaman inang sekaligus telur atau larva kupu-kupu Erionota

(8)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ada disekitar lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia.Telur

Erionota thrax L. yang sudah didapatkan selanjutnya diletakkan atau disimpan di

dalam toples yang berukuran besar dengan diameter 25 cm dan tinggi 26 cm yang

sebelumnya di dalam toples tersebut sudah terdapat wadah toples yang berukuran

lebih kecil lagi dengan diameter 8,5 cm dan tinggi 6,5 cm dengan busa atau kapas

di dalamnya yang sudah diberi air agar daun yang terdapat telur tetap terjaga

kesegarannya. Apabila di dalam toples menggunakan busa maka bagian tangkai

atau pelepah daun ditancapkan di atas busa yang mengambang di air dalam wadah

toples kecil tersebut. Kemudian, apabila menggunakan kapas yang sudah diberi

air maka daun yang terdapat telur cukup diletakkandi atasnya saja. Setiap toples

yang berisi telur jangan lupa untuk memberikan nama atau label hari dan tanggal

peletakan telurpada toples serta toples ditutup dengan kain tile di atasnya dan

dikencangkan atau diikat dengan tali rafia agar terhindar dari segala faktor

pengganggu. Setelah itu, dilanjutkan dengan peletakan toples yang sudah berisi

telur di atas penyangga seperti kursi ataupun rak yang terbuat dari bahan plastik

dimana setiap kaki-kaki penyanggah tersebut diberi air yang tersimpan di dalam

wadah agar meminimalisir dari gangguan predator salah satunya semut.

Gambar 3.1 Wadah penyimpanan telur Erionota thrax L. (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Saat telur sudah menetas dan menjadi larva instar 1 maka larva

dipindahkan atau diletakkan di dalam toples yang berukuran kecil dimana

nantinya satu toples hanya berisi satu larva. Pencatatan dan pengukuran

dilakukan terhadap parameter-parameter penelitian hingga telur atau larva yang

(9)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

d. Pembuatan pakan buatan untuk larva Erionota thrax L.

Selama penantian menetasnya telur Erionota thrax L., dilakukan proses

pembuatan pakan buatan. Pembuatan pakan buatan pada penelitian ini

menggunakan atau mengacu pada resep atau formulasi (Nursal, 1994) yang telah

dimodifikasi. Adapun resep pakan buatan yang digunakan pada penelitian ini

adalah :

Tabel 3.4 Formulasi Pakan Buatan untuk Larva Erionota thrax

No Bahan Jumlah

1 Daun Musa paradisiaca 5 g

2 Gula Pasir 10 g

3 Tepung Maizena 10 g

4 Tepung Kedelai 10 g

5 Tepung Kacang Merah 7 g

6 Tepung Beras 5 g

7 Agar 3,5 g

8 Asam Askorbat atau Vit. C 2 g

9 Asam Sorbat 0,5 g

10 Yeast 2,7 g

11 Formalin 5 % 1,2 ml

12 Minyak Jagung 1,2 ml

13 Akuades 250 ml

Proses pembuatan pakan buatan pada penelitian ini dimulai dari daun

Musa paradisiaca segar yang dicuci bersih dengan air mengalir lalu dikering

anginkan hingga kadar airnya hilang kemudian daun Musa paradisiacayang sudah

kering diblender hingga halus menjadi bubuk. Setelah halus selanjutnya bubuk

daun Musa paradisiaca disaring hingga diperoleh bubuk yang lebih halus lagi.

Setelah itu, seluruh bahan yang berbentuk bubuk atau tepung yang

masing-masingnya sudah ditimbang dicampurkan menjadi satu seperti bubuk daun

tanaman inang Musa paradisiaca (5 g), gula pasir (10 g), tepung maizena (10 g),

tepung kedelai (10 g), tepung kacang merah (7 g), tepung beras (5 g), dan yeast

(2,7 g). Setelah itu memasukkan agar-agar dalam larutan aquades (247,6 ml)

sambil dipanaskan hingga larut dengan suhu 75-85 ˚C. Setelah agar larut,

selanjutnya memasukkan minyak jagung (1,2 ml) dan formalin 5 % (1,2 ml).

Kemudian setelah larut, semua bahan yang berbentuk bubuk atau tepung

(10)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

semua bahan diaduk hingga larut. Setelah semua bahan larut, kemudian larutan bahan didinginkanhingga suhu 50 ˚C, baru kemudian asam askorbat atau vitamin C (2 g) dan asam sorbat (0,5 g) di masukkan dalam campuran bahan. Asam

askorbat atau vitamin C dan asam sorbat terakhir dimasukkan ke dalam campuran

bahan dan menunggu hingga suhu mencapai hangat atau tidak terlalu panas.Hal

ini dikarenakan agar vitamin tidak rusak atau mengalami kerusakan dan

penguapan. Setelah semua bahan sudah tercampur maka selanjutnya adalah

melakukan penuangan pakan buatan ke dalam cawan petri. Setelah itu simpan

pakan buatan yang terdapat pada cawan petri dalam suhu ruangan selama satu

malam dan setelah itu baru masukkan ke dalam lemari pendingin untuk digunakan

sebagai perlakuan pakan nantinya terhadap larva Erionota thrax L.

2. Tahap Penelitian

a. Pemberian perlakuan pakan terhadap larva Erionota thrax L. dan pengamatan

lama waktu siklus hidup tiap fase hingga menjadi imago.

Pada tahap penelitian ini, berisikan pemberian perlakuan terhadap larva

Erionota thrax L. yang telah menetas dari telur yang didapatkan dari tanaman

inang Musa paradisiaca. Setelah telur Erionota thrax L. menetas menjadi larva

instar 1, maka larva instar 1 yang telah menetas dari telur dipindahkan ke dalam

kandang specimen berupa toples yang terbuat dari plastik yang berdiameter 8,5

cm dan tinggi 6,5 cm dengan masing-masing kandang berisi 1 larva dengan jenis

pakannya yaitu daun Musa paradisiaca (pakan alami) dan pakan buatan.

Pemindahan larva harus dilakukan secara hati-hati agar tidak mati saat

dipindahkan atau setelah dipindahkan. Larva instar 1 yang telah menetas dari

telur diberikan perlakuan dengan pakan alami yaitu daun tanaman inang Musa

paradisiaca dan pakan buatan. Setiap pakan buatan yang akan dimasukan ke

dalam kandang specimen harus diiris-iris terlebih dahulu agar mudah di konsumsi

oleh larva. Selama penelitian, kandang specimen harus selalu dibersihkan dari

feses dan sisa-sisa pakan setiap hari dengan kuas halus agar tetap bersih dan

mencegah larva terjangkit penyakit.Setiap perlakuan dilakukan 12 kali

(11)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Seluruh toples yang berisi larva dengan jenis pakannya diberi nama atau

label hari dan tanggal peletakan larvapada toples serta toples ditutup juga dengan

kain tile di atasnya dan dikencangkan dengan penutup toples yang sudah

dilubangi (Gambar 3.2) agar terhindar dari segala faktor pengganggu. Setelah itu,

dilanjutkan dengan peletakan toples yang sudah berisi larva di atas penyangga

seperti kursi ataupun rak yang terbuat dari bahan plastik dimana setiap kaki-kaki

penyanggah diberi air yang tersimpan di dalam wadah agar meminimalisir dari

gangguan predator.

Gambar 3.2 Wadah penyimpanan larvaErionota thrax L. (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Pengamatan dilakukanpada pukul 08.00-12.00 WIB setiap harinya. Saat

larva mendekati akhir instar 5 (pra-pupa) yang ditandai dengan larva mulai malas

bergerak dan mengeluarkan lendir pada mulutnya, maka saat itu larva akan

mencari posisi tempat yang nyaman baginya untuk menjadi pupa. Setelah menjadi

pupa, pupa yang diamati akan menggulungatau menempel pada tanaman

pakannya, atau akan menempel pada bagian dinding toples. Saat larva telah

menjadi pupa maka tidak diperlukan lagi perhatian khusus karena pupa tidak

memerlukan makan.Saat sudah menjadi pupa, maka toples yang berukuran kecil

dan berisi pupa tersebut dibuka penutup kain tilenya untuk kemudian dipindahkan

ke dalam kandang kupu-kupu supaya nantinya kupu-kupu dewasa (imago) dapat

dengan mudah merentangkan sayapnya dan terbang dengan leluasa.

b. Parameter khusus yang diamati

Secara umum parameter yang diamati atau yang dicatat adalah lamanya

siklus hidup, dan morfologi berupa panjang pada tahap larva.Namun, ada

(12)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Telur

Pengamatan telur ini meliputi morfologi dan perubahan-perubahan yang

terjadi pada telur, lamanya hari yang diperlukan sehingga telur dapat berubah

menjadi larva instar 1, dan presentasi keberhasilan telur menetas menjadi larva

dihitung.

2. Larva

Pengamatan larva meliputi morfologi mulai dari warna, bentuk dan

perubahan-perubahan yang terjadi pada larva, ukuran panjang tiap harinya, lama

siklus hidupnya serta bagaimana terjadinya perubahan instar.

3. Pra pupa

Pengamatan pra pupa meliputi tingkah lakunya, proses saat hendak

menjadi pupa, bentuk dan warnanya, dan perubahan ukuran panjangnya.

4. Pupa

Pengamatan pupa dilakukan sampai stadium pupa selesai, meliputi:

morfologi, perubahan-perubahan yang terjadi pada pupa serta waktu dan lamanya

menjadi pupa.

5. Imago atau dewasa

Pengamatan kupu-kupu dewasa (imago) meliputi proses menetasnya pupa,

faktor yang mempengaruhi keberhasilan menetasnya pupa, serta kupu-kupu yang

dihasilkan cacat atau tidak.

H. Analisis Data

Data yang didapatkan dianalisis dan diolah menggunakan program SPSS

20.0. Kemudian untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data maka

dilakukan uji Normalitas Shapiro-Walk dan Kolmogrov-smirnov. Bila hasil

signifikan p > 0.05 maka data terdistribusi normal. Kemudian setelah itu data

dilanjutkan dengan uji Homogenitas. Uji homogenitas yang digunakan adalah

(13)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

terdistribusi normal dan bervarian homogen dianalisis secara statistik parametrik

yaitu dengan Uji T yang dilakukan sebagai uji lanjut untuk mengetahui hipotesis

yang dibuat ditolak atau diterima. Uji T dilakukan untuk mengetahui perbedaan

rata-rata antar kelompok uji, terdapat perbedaan yang bermakna ketika nilai dari

p <0.05.

I. Alur Penelitian

Pembuatan pakan buatan dengan formulasi tertentu

Analisis data siklus hidup kupu-kupu

Erionota thrax L. dengan pakan alami

dan pakan buatan Pengambilan telur Erionota

thrax L.

sebanyak-banyaknya pada tanaman inang Musa paradisiaca

Pemberian pakan alami (daun Musa

paradisiaca) dan pakan buatan terhadap larva

L.

Pembuatan bubuk daun pisang (Musa paradisiaca) Studi pustaka awal dan

penyusunan proposal

Pra-penelitian

Studi literatur

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

disiapkan.

Tahap penelitian

Pencatatan lama siklus hidup

Pencatatan morfologi berupa

panjang pada tahap larva

Pembahasan dan Kesimpulan

Penyusunan laporan hasil penelitian atau skripsi

(14)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. (2002). Potensidan SebaranKupu-kupu di Kawasan Taman

WisataAlamBantimurung.BadanPenelitiandanPengembanganKehutananBa

laiPenelitianKehutanan Makassar, Makasar.

Aciar Project. (1988). Economic Benefit to Papua New Guines and Australia from

the Biological Control of Banana Skipper (Erionota thrax).[Online].Tersedia :http://www.aciar.gov.au[diaksespadatanggal 27Mei 2015]

Borror, D.J., Triplehorn, C.A., dan Johnson, N.F. (1996). PengenalanPelajaranSerangga. Edisi ke-6. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Braby, M. (2004). The Complete Field Guide to Butterflies of Australia. Australia: CSIRO Publishing

Capinera, J.L. (2008). Encyclopedia of

Entomology.[Online].Tersedia:http://www.books.google.co.id

[diaksespadatanggal 29 April 2015]

Carter, D. (1992). Butterflies and Moths.London : A Dorling Kindersley Book.

Carvallo, E.M.I. (2009). PengaruhProvenanSengonterhadapPerkembanganLarva

Boktor (XystrocerafestivaThoms) dalamMakananBuatan (Artificial Diet)SkripsiJurusanSilvikulturFakultasKehutananInstitutPertanian

Bogor.[Online].Tersedia: http://www.repository.ipb.ac.id>bitstream [diaksespadatanggal 01 Juni 2015]

Corbet, A.S. danPendlebury, H.M. (1956).The Butterfly of Malaya Peninsula.Oliver BoydEdinburg. London.

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering

Plants.New York: Columbia University Press.

Davies, H. dan Butler, C.A. (2008).Do butterflies bite?: fascinating answer

toquestion about butterflies and moths. Rutgers University Press, New

Jersey: xvi+224 hlm. [Online].Tersedia:

http://www.download4.burybooks.org [diaksespadatanggal 30 Mei 2015]

DepartemenKehutanan. (1996). PenangkaranKupu-Kupu. [Online] Tersedia: http://www.menhut.go.id[diaksespadatanggal 28 April 2015]

DirektoratGiziDepartemenKesehatan R.I. (1996).

(15)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

[Online].Tersedia:http://www.gizi.depkes.go.id>ped-ops-kadarzi [diaksespadatanggal 30 Mei 2015]

Dwiputra, D. (2014). MinyakJagungAlternatifPenggantiMinyak yangSehat.JurnalAplikasiTeknologiPangan 4 (2).UniversitasDiponegoro.

Semarang. [Online].Tersedia: http://www.journal.ift.or.id>files>42vvi [diaksespadatanggal 30 Mei 2015]

Gomez, K. A. & Gomez, A. H. (1995).Statistical Procedures for

Agricultural.Philippines: Research International Rice Research Institute.

Guppy, C.S., dan Shepard J.H. (2001).Butterfly of British Columbia.The RoyalBritish Columbia Museum, Columbia.

Helmiyetti, Manaf,S., danSinambela, K.H.

(2012).Jenis-jeniskupu-kupu(Butterflies) yang terdapat di Taman

NasionalKerinciSeblatResorKetenongKecamatan Pinang BelapisKabupatenLebongPropinsi

Bengkulu.JurnalIlmiahKonservasiHayatiVol.08 No. 01 April 2012.Bengkulu.[Online].Tersedia

:http://www.repository.unib.ac.id/id/eprint/7838.pdf [diaksespadatanggal 27 Mei 2015]

Kalshoven LGE. (1981). The Pest of Crops in Indonesia.Laan PA van der,penerjemah. Jakarta: IchtiarBaruvanHoeve. Terjemahandari: De Plagen van de Cultuurgewassen in infonesie.

Kartosuwondo, U. (1993). Dasar-dasar Pemanfaatan Brassicaceae Liar untuk

Konversi Parasitoid Diadegma semiclausum H.(Hymenoptera : Ichneumnidae) dalam Mendukung Pengendalian Hama Terpadu Plutella

xylostlla L. (Lepidoptera : Ponomeutidae). Disertasi Pasca. IPB.

Kunte, K. (2006). Butterflies of Peninsular India.Indian Academy of

Sciences.Universitas press. India.

Kurnia, R. (2010).

AktivitasPenghambatanMikrobaolehPengawetSorbat.[Online].Tersedia

:http://www.lordbroken.wordpress.com/2010 [diaksespadatanggal 29 Mei 2015]

Mahdi, C., dan Mubarak, S.A. (2008). UjiKandungan Formalin, BorakdanPewarnaRhodaminpadaProdukPerikanandenganMetode Spot Test. BerkalaIlmiahPerikanan Vol.3, UniversitasBrawijaya. [Online].Tersedia : http//www.eltek.polinema.ac.id>file>Artikel_5.pdf [diaksespadatanggal 01 Juni 2015]

(16)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

JurusanKonservasiSumberdayaHutan, FakultasKehutananInstitutPertanian Bogor. Bogor.

Mau, R.F.L., Jacob, dan Kessing, J.M. 1980). Biological Control of

BananaSkipper, Pelopidas thrax(Linnaeus), (Lepidoptera :Hesperidae) in Hawaii. Proceeding of the Hawaiian Entomological Society.23, (2),

231-238.

Mikula, R. (1997). Garden Butterflies of North America.Willow Creek Press.Canada.

Morton, A.C. (1979). Rearing Butterflies on Artificial Diets. Journal of Research on the Lepidoptera, 18(4):221-227.

Mulyohardjo, M. (1988).Manual AnalisisPatidanProdukPati.PAU PangandanGizi

: UGM Yogyakarta. [Online].Tersedia:

http://www.reposotory.usu.ac.id.pdf [diaksespadatanggal 26 Mei 2015]

Nazir, M. (2003).MetodePenelitian. Jakarta :Salembaempat

Napitupulu, D. S.

(2013).TeknologiPengolahanKueBoluSubstitusiTepungTeriguMenggunaka

nTepungPisangLokalDenganDiperkayaKandunganProteinnyaDenganTep ungKedelai.

[Online].Tersedia:http://repository.usu.ac.id/bitstream//Chapter%20I.pdf [diaksespadatanggal 26April 2015]

Nelson, S.C., Ploetz, R.C. danKepler, A.K. (2006). Musa species (bananas

andplantains),ver. 2.2. In: Elevitch, C.R. (ed.). Species Profiles for Pasific Island Agroforestry.Permanent Agriculture Resources (PAR), Holualoa, Hawaii [Online].Tersedia

:http://www.agroforestry.net/tti/Musa-banana-plantain.pdf [diaksespadatanggal 28 Juni 2015]

Nursal.(1994). PengaruhEkstrakAkar Tuba Derris

ellipticaRoxbterhadapLajuPertumbuhan, LajuKonsumsi, EfisiensiPenggunaanMakanandanLajuKonsumsiOksigen Larva Instar Lima HeliothisarmigeaHubner. Thesis Magister Sains, JurusanBiologi,

InstitutTeknologi Bandung. Bandung.

Peggie, D. (2014). MengenalKupu-kupu. Bogor :PanduAksara Publishing.

Peggie, D. dan Amir, M. (2006). Practical Guide To The Butterflies of

BotanicGarden –PanduanPraktisKupu-Kupu di Kebun Raya Bogor.

(17)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pracaya.(2010). Hama danPenyakitTanaman.Jakarta :PenebarSwadaya.

Preston M.K. dan Preston M.K. (1999).Butterflies of the World.Blandford. NewYork.

RahayudanDevy, D. (2012).Spesieskupu-kupu di

KawasanPesisirPantaiTakisungKecamatanTakisungKabupaten Tanah Laut.Skripsi FKIP Unlam. Banjarmasin.

Salmah, S.I., Abbas, danDahelmi. (2002). Kupu-kupuPapilionidae di TamanNasionalKerinciSeblat.KEHATI DepartemenKehutanan. Jakarta.

Satuhu, S. danSupriyadi, H. (2000).PISANG: Budidaya, pengolahandanprospekpasar. Jakarta: PenebarSwadaya.

Savopoulou, M.S., Stefanos, S.A., dan Panagiotis G.M. (1994). Cold Hardiness of

Diapausing and Non-diapausing Pupae of the European Grapevine Moth, Lobesia Botrana.

Scoble, M.J. (1995). The Lepidoptera: form, Function, and Diversity. OxfordUniversity Press. New York.

Simanjuntak, O.F.M. (2000).

KajianProduksidanTingkahLakuBeberapaJenisKupu-kupu yang Terdapat di Beberapa Daerah di Kabupaten Bogor.Tesis.IPB. Bogor.

Singh, P. (1977). Artificial Diets for Insects, Mites, and Spiders.A Division ofPlenum Publishing Corporation. New York.

Smart, P. (1975). The Illustrated Encyclopedia of The Butterfly World.Salamander Books Ltd. London.

Soekardi, H. (2007). Kupu-kupu di Kampus UNILA. Universitas Lampung Press.Lampung.

Soviani, E. (2012). Identifikasi Parasitoid pada Erionota thrax L. yang Terdapat

dalam Daun Pisang (Musa paradisiaca).FPMIPA:UPI.

Sutrisno, H. danDarmawan. (2010). KajianBiodiversitasSerangga :KupuMalam

Ternate. Bogor : LIPI Press.

Suwirya, K., Priyono, A., danSetiadharma, T. (1999).Pengaruh vitamin C

dalampakanterhadappertumbuhandan stress larva

bandeng(Chanoschanos). JurnalPenelitianPerikan Indonesia, V(1):52-57.

(18)

Estiana Purba, 2015

PENGARUH PAKAN DAUN Musa paradisiacaDAN PAKAN BUATAN TERHADAPLAMANYA SIKLUS HIDUP ErionotathraxL. (LEPIDOPTERA :HESPERIIDAE)

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Wibisono, I. T. (1999).PemberianMakananBuatan (Artificial Diet) untukBokor(XystrocerafestivaThoms).SkripsiJurusanManajemenHutanFak

ultasKehutananInstitutPertanian Bogor.

Wibowo. (1995). Fungal Biotechnology in Agricultural, Food, and Environmental

Applications. [Online]. Tersedia : http://www.books.gogle.co.id>books

[diakss pada tangga; 29 April 2015]

Widarto, H.T. (1996). DaurHidupLalatBuahBactroceracarambolae Drew

danhancockpadaKondisiLaboratorium. SkripsiSarjanaBiologi ITB Bandung.

Widhiono.(2004). DampakModifikasiHutanTerhadapKeragamanHayatiKupu-kupu di GunungSlametJawa Tengah.Biosfera21(3) : 89-94.

Yaumi.(2011).

TepungKacangMerahDalamPembuatanDonatdanDayaTerimanya.Univers

itas Sumatra Utara.

Yoshio, M. dan Ishii, M. (1996). Rearing Larva of the Great Mormon

Butterfly.PapiliomemnonL. (Lepidoptera: Papilionidae) on Artificial Diet.

Japan Journal Entomology. [Online].Tersedia :http://www.64 (1):30-34 [diaksespadatanggal 28 April 2015]

Yudihapsari, E. (2009). Kajian Kadar Protein, Ph, Viskositas Dan

RendemenKecapWhey Dari Berbagai Tingkat PenggunaanTepungKedelai.

Gambar

Tabel 3.2 Daftar Alat yang Digunakan dalam Penelitian
Tabel 3.3 Daftar Bahan yang Digunakan dalam Penelitian (Nursal, 1994)
Gambar 3.1 Wadah penyimpanan telur  Erionota thrax L. (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Tabel 3.4 Formulasi Pakan Buatan untuk Larva Erionota thrax
+3

Referensi

Dokumen terkait

KONSELING KEAGAMAAN BAGI LANJUT USIA

In this cross-sectional investigation of the effects of aging on neuropsychologic function in patients with schizophre- nia, similar patterns of age effects on

[r]

Scully PJ, Coakley G, Kinsella A, Waddington JL (1997b): Psychopathology, executive (frontal) and general cognitive impairment in relation to duration of initially untreated

4x KEMENTERTAN RtsEr, rEKNoLoGt DAN pENDtDtKAN lNccl UNIVERSITAS BMWJAYA,

dalam penelitian ini didapatkan konsentrasi aktivitas 90Sr dalam rumput gajah yaitu 24.8 ± 15.6 mBq/kg, nilai ini terlalu kecil untuk digunakan dalam remidiasi tanah, tetapi

Menurut Nothstine (1991), pesan persuasif yang efektif merupakan fungsi dari (1) analisis sasaran, (2) pesan disampaikan dengan jelas dan menghormati

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan syarat kelulusan dalam menyelesaikan studi di Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri