• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TAHAP PERANCANGAN 1. Metode Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III TAHAP PERANCANGAN 1. Metode Pengumpulan Data"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TAHAP PERANCANGAN 1. Metode Pengumpulan Data

1.1 Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka adalah dengan cara membaca dan mencari berbagai refensi yang berkaitan dengan petugas pemakaman COVID. Studi pustaka merupakan langkah awal dalam pengumpulan data. Dalam prosesnya penulis harus mencari berbagai sumber literatur, seperti buku, jurnal, maupun internet

1.2 Observasi

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam film ini adalah dengan melakukan observasi. Observasi merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan, yang disertai pencatatan terhadap setiap aspek dari objek yang ingin diteliti. Objek observasi dalam teknik ini adalah dengan mengamati langsung kegiatan petugas pemakaman COVID yang ada di Salatiga. .

1.3 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses jawab lisan yang berlangsung satu arah, dimana pertanyaan dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara. Dalam pembuatan film dokumenter ini akan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber, antara lain :

1. Petugas pemakaman COVID

2. Kelurga petugas pemakaman COVID

2. Pemilihan Narasumber

Narasumber yang dipilih dalam pembuatan film 1ating1ter ini tentunya orang – orang yang berhubungan dengan tema yang diangkat, yaitu petugas pemakaman COVID. Narasumber utama dalam film ini tentunya adalah petugas pemakamn COVID itu sendiri. Di Salatiga terdapat beberapa petugas pemakaman COVID.

(2)

Kemudian narasumber selanjutnya adalah keluarga petugas pemakaman COVID.

Alasan penulis memilih keluarga sebegai narasumber adalah untuk melihat dan ingin mengetahui tanggapan keluarga mengenai profesi pemakaman COVID

3. Pemilihan Lokasi

Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung hampur dua tahun ini tentunya sudah menyebar ke berbagai daerah. Baik itu di kota – kota besar maupun di kota – kota kecil. Terbukti dengan jumlah kasus meninggal akibat virus ini yang kian hari kian bertambah. Di kota – kota besar dengan jumlah penduduknya yang banyak tentu saja resiko penularan dan korban yang meninggal akibat virus ini juga semakin besar.

Sehingga petugas pemakaman di kota – kota besar harus bekerja ekstra keras dalam mengemban tugas mereka sebagai petugas pemakaman COVID. Tetapi, apakah jumlah korban yang meninggal di kota – kota kecil akibat virus ini juga mengalami peningkatan? Pemilihan Kota Salatiga sebagai lokasi pembuatan film ini adalah untuk mengetahui apakah stigma yang dirasakan oleh petugas pemakaman COVID yang ada di kota – kota lain juga dirasakan oleh petugas pemakaman yang ada di Salatiga 4. Durasi

Berdasarakan pada buku panduan tugas akhir, penulis akan menyajikan film ini dengan durasi berkisar 15-20 menit. Selain itu, penulis memilih durasi 15-20 menit ini dikarenakan standart durasi dari sebuah film dokumenter secara umum adalah 15- 20 menit.

5. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dari film dokumenter ini mengacu pada rumusan masalah yang ada di atas, maka penulis akan merancang sebuah film dokumenter yang mengangkat tentang salah satu profesi, yaitu petugas pemakaman COVID.

Diharapkan dengan adanya film ini dapat memberikan gambaran dan fakta yang ada tentang profesi sebagai petugas pemakaman COVID. Selain itu, semoga film ini dapat mengeduaksi masyarakat agar lebih peduli dan mengahragai terhadap setiap profesi yang ada terutama petugas pemakaman COVID.

6. Pendekatan Perancangan

(3)

Pendekatan perancangan yang penulis lakukan dalam film dokumenter ini adalah dengan cara pendekatan visual. Penulis nantinya akan menampilak beberapa cuplikan berita dan potongan video yang berkenaan dengan petugas pemakaman COVID.

7. Pemilihan Media

Mengenai publikasi, penulis memilih media platform Youtube sebagai media publikasi. Alasan penulis memilih Youtube dikarenakan segmentasi utama dari film dokumenter ini adalah masyarakat umum. Youtube sudah menjadi media berbagi video yang cakupannya sangat luas. Maka dari itu, film dokuemnter ini akan dipublikasikan melalui media platform Youtube.

8. Tahapan Perancangan Produksi

Tahap Perancangan Produksi

No. KEGIATAN WAKTU TARGET

PRA PRODUKSI 1. Proses pengamatan

keseharian dan cara kerja petugas pemakaman COVID.

30 hari Mendapat gambaran

tentang cara kerja petugas pemakaman COVID, mendapatkan gambar apa saja yang akan diambil, mendapat gambaran apa saja stock shot yang akan diambil, menentukan gambaran angel kamera.

2. Melakukan Wawancara dengan petugas pemamakamn COVID, keluarga petugas, tetangga dan juga masyarakat

10 hari Mendapatkan infomasi

yang detail sebagai bahan untuk narasi

3. Melakukan wawancara terhadap masyarakat kota Salatiga tentang tanggapan meraka dengan profesi

2 hari Mengetahui seberapa

besar pengetahuan dan tanggapan warga Salatiga tentang profesi petugas

(4)

petugas pemakaman COVID pemakaman COVID PRODUKSI

4. Proses pengambilan gambar reka adegan tata cara

pemakaman COVID

2 hari

5. Pengambilan gambar tempat narsumber

3 hari

6. Mengambil gambar suasana kota Salatiga, stock shot

2 hari

PASCA PRODUKSI 6. Proses loading gambar ke

komputer

1 hari Menempatkan gambar

untuk melengkapi dan memperjelas alur cerita 7. Proses editing video,

menyelaraskan gambar, proses color correction, rendering dan exporting

15 hari Menyelesaikan semua

project film tersebut dalam bentuk format yang telah ditentukan

9. Sinopsis

Sudah dua tahun dari kasus pertama akibat virus COVID-19 ini berada di dunia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus positif terbanyak.

Banyaknya kasus positif ini juga berbanding lurus dengan kasus kematian yang terjadi akibat virus ini. Di beberapa daerah, kasus kematian yang cukup tinggi membuat para petugas pemakaman COVID harus bekerja ekstra dari biasanya. Tentu saja orang yang menggali kubur untuk jenazah korban COVID ini memliki resiko yang cukup tinggi untuk terpapar virus ini. Para petugas pemakaman COVID ini harus terus bersiap siaga kapanpun saat bunyi sirine ambulance sampai ke lokasi pemakaman.

Bagaimana mereka akan menaggapi hal ini dan sudah siapkah mereka jika pandemi ini kembali mengalami pelonjakan kasus positif?

(5)

10. Story Board

Segmen Gambar Audio Keterangan

Opening

Opening Scene

Berita + Musik

VO + Music

Cuplikan berita

Drone

Babak 1

(6)

Berisap bekerja

Suara asli

+ Musik Long shot

Wawancara petugas pemakaman

COVID 1 (pengenalan

tokoh)

Wawancara Medium Shot

Wawancara petugas pemakaman

COVID 2 (pengenalan

tokoh)

Wawancara Medium Shot

Wawancara keluarga

petugas pemakaman

COVID

Wawancara Medium shot

Wawancara tetangga

sekitar rumah

Wawancara

Medium Shot

(7)

Babak 2

Cuplikan berita (jumlah

kasus menurun) Wawancara

petugas pemakaman

COVID 1

Wawancara Medium shot

Wawancara petugas pemakaman

COVID 2

Wawancara Medium shot

Wawancara keluarga

petugas pemakamn

COVID

Wawancara Medium shot

Wawancara tetangga

sekitar rumah petugas

Wawancara Medium shot

Footage Suara asli Long shot +

(8)

lingkungan rumah

medium shot + moving

Wawancara Petugas pemakaman

COVID

Wawancara medium shot

Babak 3

Timelapse orang lalu

lalang

Musik Long shot + timelapse

Wawancara petugas pemakaman

COVID

Wawancara Medium shot

Wanacara

keluarga Wawancara Medium

shot

(9)

11. Story Line

SEG VISUAL AUDIO/NAR/MUSIC KET

Opening

1. Bumper in 2. Cuplikan

berita

MUSIK : instrumen musik

3. Tempat pemakaman COVID

MUSIK : instrumen musik

TEXT : Inilah Kisah “Penggali Asa”

Ext. tempat pemakamn COVID Drone Babak 1

1. Bersiap bekerja (sedang mengenaka n APD)

MUSIK : instrumen musik, ambience pemakaman Ext. tempat pemakaman COVID Long Shot

2. Wawamcara petugas pemakaman COVID 1

MUSIK : instrumen musik, suara asli Int-Ext.

tempat pemakaman COVID Medium Penutup

tempat pemakaman

COVID

VO + Musik

Drone+

Long Shot

(10)

Shot+Wide Shot 3. Tempat

pemakaman COVID

MUSIK :instrumen music Ext. Tempat

pemakaman COVID wide shoot following + tilt up

5. Wawancara petugas pemakaman COVID 2

MUSIK :instrumen musik Int-Ext.

tempat pemakaman COVID Wide + medium shoot Babak 2

1. Cuplikan berita (jumlah kasus menurun)

MUSIK : instrumen musik Int.

2. Rumah petugas pemakaman COVID 1

MUSIK :instrumen musik Ext. Rumah

Long shot + moving

3. Wawancara petugas pemakaman COVID 2

MUSIK :instrumen musik, Suara asli Int.Rumah medium shoot+Wide shoot 4. Wawancara

Kelurga petugas

MUSIK :instrumen musik, Suara asli Int. Rumah medium shoot

(11)

pemakaman COVID 5. Wawancara

tetangga sekitar rumah petugas

MUSIK :instrumen musik, Suara asli Ext. Rumah medium shoot

6. Footage lingkungan rumah

MUSIK :instrumen musik, Suara asli Int. Rumah Long shot + medium shot + moving

7. Wawancara petugas pemakaman COVID 1&2

MUSIK :instrumen musik, Suara asli Ext. rumah medium shoot

Babak 3

1. Jalanan orang lalu lalang(timel apse)

MUSIK :instrumen musik Ext. Jalanan

Long shot + timelapse

2. Tempat pemakaman COVID

MUSIK : ambience pemakaman Ext. tempat pemakaman COVID Long shot+

Drone 3. Wawancara

petugas pemakaman COVID 1&2

MUSIK :instrumen musik, Suara asli Int. Rumah medium shoot

(12)

4. Wawancara keluarga

MUSIK :instrumen musik, Suara asli Ext. rumah medium shoot Penutup

1. Tempat pemakaman COVID

MUSIK : Instrumen musik TEXT : “

Ext. Tempat pemakaman COVID

Referensi

Dokumen terkait

hanya karena kurangnya informasi tentang komunitas BMX Boyolali, oleh karena. itu penulis merancang solusi dengan membuat film dokumenter

Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian untuk : Apakah penggunaan media film dokumenter yang bertema kepahlawanan dapat peningkatan kualitas

Tujuan penelitian ini ditentukan dengan menetapkan hal-hal yang ingin dicapai pada penelitian ini berdasarkan pada rumusan masalah yang didapat yaitu bagaimana merancang

Berdasarkan dari permasalahan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat seni Lais ini menjadi sebuah proyek tugas akhir berbentuk film dokumenter dengan

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai bentuk-bentuk dari film dokumenter, dalam tugas akhir ini penulis berupaya untuk mengangkat tema animasi dkcumenter Jendral Soedirman

Masalah yang ingin di angkat oleh penulis adalah masalah yang banyak di alami, banyak korban, dan minim pemecahan masalah, penulis melakukan berapa riset pada

Perancangan awal film dokumenter ini didasari dengan pemberitaan media di Indonesia. Penulis berusaha untuk mencari tema atau topik pembahasan yang tidak sering

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu untuk menggambarkan potret perjuangan mahasiswa masa orde baru dalam film “Di Balik 98”