• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung."

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN

DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN

KABUPATEN TEMANGGUNG

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh Mutiara Ekasari NIM. 7450406518

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Amin Pujiati, SE, M.Si Prof. Dr. Rusdarti, M.Si

NIP. 196908212006042001 NIP. 195904211984032001

Menyetujui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr. Hj.Sucihatiningsih DWP, M.Si NIP. 196812091997022001

(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Lesta Karolina Br. S,SE, M.Si NIP. 198007172008012016

Anggota I Anggota II

Amin Pujiati, SE, M.Si Prof. Dr. Rusdarti, M.Si

NIP. 196908212006042001 NIP. 195904211984032001

Menyetujui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Dr. Hj.Sucihatiningsih DWP, M.Si NIP. 196812091997022001

(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Agustus 2011

Mutiara Ekasari

NIM 7450406518

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Dibalik Semua Cobaan Pasti Ada Hikmahnya Keberhasilan Butuh Kerja Keras

PERSEMBAHAN

Untuk Ayahandaku Suyamin dan Ibundaku Muti’ah yang senantiasa selalu mendoakan dalam setiap langkahku

Adikku Eggi Marenda dan Nur Fallah yang selalu ku sayang

EP Pararel A ’06 Almamaterku

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya skripsi ini dengan judul “Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung” ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat akhir untuk menempuh gelar Sarjana Ekonomi (SE) Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Dalam penyelesaian skripsi ini banyak sekali bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu disampaikan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

3. Dr. Hj.Sucihatiningsih DWP, M.Si. Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang

4. Amin Pujiati SE, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam penelitian serta penyusunan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

5. Prof. Dr. Rusdarti, M.Si, Dosen Pembimbing II yang selalu mencurahkan waktu, kesabaran dan perhatiannya dalam memberikan bimbingan.

6. Lesta Karolina Br. S, SE, M.Si, Dosen penguji skripsi yang telah mengoreksi skripsi ini hingga mendekati kebenaran.

7. Bapak dan Ibu dosen jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan ilmunya selama ini.

(7)

8. Teman- teman IESP angkatan 2006 dan sahabat- sahabatku yang selalu memberiku semangat (Lia, Nofi, Mega, Dyaz,Aji, Emen, Adit).

9. M’Phe yang telah menyediakan kamarnya serta menemaniku begadang, Agus “Kenthus” dan Ahsan thanks petanya.

10. Kholis Tohir Afandi sebagai menyemangat saat aku putus asa, I Love U. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

bantuan dan dorongannya dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, waktu dan tenaga yang dimiliki penulis.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca guna perbaikan skripsi ini kedepan

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna dan dapat bermanfaat khususnya bagi diri saya sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

Semarang, Agustus 2011 Penulis,

Mutiara Ekasari NIM 7450406518

(8)

SARI

Mutiara Ekasari.2011.”Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung”. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Amin Pujiati, SE, M.Si, Pembimbing II Prof. Dr. Rusdarti, M.Si.

Kata Kunci : Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian

Pada hakekatnya, perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi pada sebuah keseimbangn awal. Salah satu peran perencanaan adalah sebagai arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai disamping sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan yang dilakukan. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini adalah (1) Apa sajakah komoditas tanaman unggulan yang ada di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Temanggung, (2) Bagaimana perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam upaya peningkatan perekonomian Kabupaten Temanggung.

Subjek dalam penelitian ini adalah komoditas tanaman pertanian di Kecamatan Temanggung. Metode pengumpuln data meliputi dokumentasi. Metode analisis data adalah (1) Location Quotient (LQ), (2) Shift Share, (3) Tipologi Klassen, (4) Skalogram, (5) Overlay.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa komoditas padi terdapat di Kecamatan Kedu, Temanggung, Kledung, Tlogomulyo dan Tembarak. Komoditas Jagung terdapat di Kecamatan Bejen, Tretep, Ngadirejo, Kledung, Tlogomulyo, Tembarak dan Kranggan. Komoditas Ketela Pohon terdapat di Kecamatan Kaloran, Temanggung, Selopampang dan Pringsurat. Komoditas Ketela Rambat terdapat di KecamatanTemanggung. Komoditas Kacang Tanahterdapat di Kecamatan Gemawang, Bulu dan Tembarak. Komoditas Kacang Kedelai terdapat di Kecamatan Kedu. komoditasSayuran terdapat di Kecamatan Bulu, Parakan, Kedu, Ngadirejo dan Gemawang. Komoditas Buah-buahan terdapat di Kecamatan Pringsurat, Kaloran, Temanggung, Kedu, Parakan, Bansari dan Tretep.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneulis menyarankan strategi perencanaan dan kebijakan pembangunan daerah hendaknya mengacu pada potensi dan sektor unggulan dan potensial di masing-masing Kecamatan. Melalui kebijakan sentra kawasan industri pengembangan tiap komoditas pertanian tersebut dapat diarahkan untuk berada suatu usaha yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian.

(9)

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

2.3.2 Pembangunan Sektor Pertanian ... 10

2.3.3 Peranan Sektor Pertanian Dalam Ekonomi ... 11

2.3 Pembangunan Ekonomi ... 13

2.4 Pertumbuhan Ekonomi ... 15

2.5 Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Daerah... ... 16

2.5.1 Teori Basis Ekonomi... ... 17

2.5.2 Teori Pertumbuhan Akumulatif... ... 19

25.3 Teori Lokasi... ... 20

2.6 Penelitian Sebelumnya... ... 21

2.7 Kerangka Berfikir... ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian... 26

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian... 32

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Temanggung... 33

4.1.1.1 Keadaan Geografis ... 33

4.1.2 Komoditas Tanaman Unggulan Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung ... 35

4.1.2.1 Analisis Location Quotient (LQ)... 35

4.1.2.2 Analisis Shift Share ... 37

4.1.2.3 Tipologi Klassen ... 63

4.1.3 Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Kabupaten Temanggung ... 79

4.1.3.1 Overlay ... 67

4.1.3.2 Pemetaan Perencanaan Pengembangan... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

Daftar Pustaka ... 82

Lampiran ... 84

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Berfikir ... 24 Gambar 4.1: Peta Perencanaan Pengembangan Komoditas Pertanian

Kabupaten Temanggung ... ... 77

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : PDRB Kabupaten Temanggung tahun 2005-2009 ... 4

Tabel 3.1 : Matrik Tipologi Klassen ... 30

Tabel 4.1 : Hasil LQ tahun 2009 ... 35

Tabel 4.2 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Parakan ... 37

Tabel 4.3 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kledung ... 37

Tabel 4.4 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Bansari ... 38

Tabel 4.5 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Bulu ... 39

Tabel 4.6 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Temanggung ... 39

Tabel 4.7 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Tlogomulyo ... 40

Tabel 4.8 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Tembarak ... 41

Tabel 4.9 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Selopampang ... 41

Tabel 4.10: Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kranggan ... 42

Tabel 4.11: Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Pringsurat ... 43

Tabel 4.12 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kaloran ... 43

Tabel 4.13 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kandangan ... 44

Tabel 4.14 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Kedu ... 45

Tabel 4.15 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Ngadirejo ... 45

Tabel 4.16 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Jumo ... 46

Tabel 4.17 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Gemawang ... 47

Tabel 4.18 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Candiroto ... 47

Tabel 4.19 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Bejen ... 48

Tabel 4.20 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Tretep ... 49

Tabel 4.21 : Analisis Shift Share Klasik Kecamatan Wonoboyo ... 49

Tabel 4.22 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Parakan ... 50

Tabel 4.23 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kledung ... 51

Tabel 4.24 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bansari ... 52

Tabel 4.25 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bulu ... 52

Tabel 4.26 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Temanggung ... 53

Tabel 4.27 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tlogomulyo ... 54

Tabel 4.28 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tembarak ... 55

Tabel 4.29 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Selopampang ... 56

Tabel 4.30 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kranggan ... 57

Tabel 4.31 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Pringsurat ... 57

Tabel 4.32 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kaloran ... 58

Tabel 4.33 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kandangan ... 59

Tabel 4.34 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Kedu ... 60

Tabel 4.35 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Ngadirejo... 61

Tabel 4.36 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Jumo ... 61

Tabel 4.37 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Gemawang ... 62

Tabel 4.38 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Candiroto... 63

Tabel 4.39 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Bejen ... 64

Tabel 4.40 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Tretep ... 64

Tabel 4.41 : Hasil Analisis Tipologi Klassen Kecamatan Wonoboyo ... 65

(13)

Tabel 4.43 : Overlay Perencanaan Komoditas Jagung... 69

Tabel 4.44 : Overlay Perencanaan Komoditas Ketela Pohon ... 70

Tabel 4.45 : Overlay Perencanaan Komoditas Ketela Rambat ... 71

Tabel 4.46 : Overlay Perencanaan Komoditas Kacang Tanah ... 72

Tabel 4.47 : Overlay Perencanaan Komoditas Kacang Kedelai ... 73

Tabel 4.48 : Overlay Perencanaan Komoditas Sayuran ... 74

Tabel 4.49 : Overlay Perencanaan Komoditas Buah-buahan... 75

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Perhitungan Loqation Quantient Menurut Kecamatan. ... 82

2. Tipologi Klasen Tiap Kecamatan... 84

3. Overlay Perencanaan Komuditas ... 91

4. Analisis Shift – Share Klasik Kecamatan ... 109.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan yang dilaksanakan di Negara Indonesia meliputi pembangunan di segala aspek kehidupan yang pada prinsipnya bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang menuju masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya. Pembangunan tersebut perlu memperhatikan pembangunan daerah, mengingat pembangunan daerah merupakan intregasi dari pembangunan nasional, yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan di daerah yang bersangkutan.

Pembangunan daerah merupakan pembangunan yang memperhatikan pola kehidupan yang sedang berlangsung di masyarakat. Untuk melaksanakan pembangunan daerah perlu diperhatikan kondisi dan karakter kehidupan masyarakat yang nyata-nyata berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Kebutuhan penyelenggaraan pembangunan daerah sesuai dengan kondisi, potensi, serta karakteristik wilayah yang memerlukan keikutsertaan masyarakat dan keterlibatan serta mendorong kemampuan dan tanggung jawab perangkat pemerintah daerah. Daerah mempunyai kekuasaan untuk mengambil prakarsa dan keputusan dalam merencanakan pemanfaatan sumber daya baik yang berasal dari daerahnya sendiri maupun bantuan dari daerah lainnya.

(16)

Indonesia merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan yang penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau bekerja pada sektor pertanian atau produk nasional yang berasal dari pertanian. Pertanian dalam arti luas terdiri dari lima sub sektor, yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.Wilayah pedesaan yang bercirikan pertanian sebagai basis ekonomi sedangkan wilayah perkotaan yang tidak lepas dari aktivitas ekonomi baik yang sifatnya industri, perdagangan maupun jasa mengalami pertentangan luar biasa di dalam pertumbuhan pembangunan. Dengan kemajuan yang dicapai sektor pertanian tanaman pangan, maka pembangunan sektor industri yang di dukung sektor pertanian juga semakin maju (Arsyad, 1999 : 10).

Sektor pertanian harus diposisikan sebagai sektor andalan perekonomian. Berdasarkan kondisi yang dihadapi saat ini sektor pertanian harus menjadi sektor unggulan dalam menyusun strategi pembangunan. Pengembangan sektor pertanian harus diarahkan kepada sistem agribisnis dan agroindustri, karena akan dapat meningkatkan nilai tambah sektor pertanian, prospek pengembangan agribisnis dan agroindustri kedepan sangat baik, hal ini didukung dengan keadaan geografis dan letaknya sangat srategis, hal ini dapat ditnjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari pertanian (Mubyarto,1989 :12).

Di Jawa Tengah, pada triwulan I 2007 ini sektor pertanian mengalami pertumbuhan tahunan yang tinggi yaitu 12,85 persen (yoy) dengan share of growth

(17)

disebabkan oleh peningkatan produksi beberapa komoditas tanaman bahan pangan seperti tanaman jagung dan buah-buahan. Produksi beras pada triwulan ini cenderung lebih rendah dibanding triwulan I 2006, yang disebabkan oleh terjadinya musim hujan setelah kemarau panjang yang disertai kekeringan sehingga tidak hanya menyebabkan kekurangan air di sebagian wilayah Jawa Tengah tetapi juga membuat masa tanam mundur. Sementara itu apabila dilihat dari sumbangan inflasi menurut komoditasnya, beras merupakan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi tahunan terbesar triwulann ini yaitu 1,57. Hal ini menunjukkan laju inflasi tahunan Jawa Tengah sangat dipengaruhi oleh komoditas bahan makanan khususnya beras dan komoditas kelompok makanan. Sementara itu,dukungan pemerintah daerah Jawa Tengah dalam usaha menguatkan kembali sektor pertanian dilakukan melalui dileluarkannya Pergub No. 19 tahun 2006 mengenai Akselerasi Renstra 2003-2008.

(18)

Grafik 1.1

Kontribusi Sektor Pertanian Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2009

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung 2009 (diolah)

Grafik 1.1 menunjukkan bahwa sektor pertanian Kabupaten Temanggung dari tahun 2005-2009 mengalami kenaikan, walaupun tahun 2008 mengalami penurunan, tetapi sektor pertanian masih tinggi dengan pertumbuhan lebih dari 60% setiap tahunnya. Tetapi, nilai PDRB Kabupaten Temanggung masih rendah di bandingkan dengan Kabupaten yang berdekatan.

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting, karena sebagian besar anggota masyarakat di Kabupaten Temanggung menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Perencanaan pembangunan daerah dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaiki sumber daya publik yang tersedia di daerah tersebut. Perencanaan itu dapat dilakukan dengan pengembangan sektor pertanian hal tersebut dilakukan berdasarkan bahwa sektor pertanian sangat berkontribusi besar terhadap nilai PDRB di Kabupaten Temanggung.

620000

2005 2006 2007 2008 2009 Tahun

(19)

Pembangunan bukan saja sebagai pembangunan potensial komoditas saja, tetapi dalam implementasinya pembangunan pertanian harus terkait dengan pembangunan wilayah guna meningkatkan pendapatan wilayah Kabupaten Temanggung. Pendekatan ini didasarkan atas kenyataan bahwa khususnya kepemilikan lahan petani perlu mengoptimalkan sumber daya lahan dengan pelaksanaan diversifikasi usaha dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan lahan.

Pembangunan pertanian Kabupaten Temanggung mempunyai peranan yang kuat dalam rangka memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengelolaan sumber daya pertanian secara terencana dan ramah lingkungan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti

“Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Dalam Upaya Peningkatan

Pertanian Kabupaten Temanggung”

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Komoditas tanaman unggulan apa saja yang ada di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Temanggung?

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis komoditas tanaman unggulan yang terdapat di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Temanggung.

2. Menyusun perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam upaya peningkatan perekonomian Kabupaten Temanggung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini: 1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi pembangunan, khususnya mengenai perencanaan pengembangan sektor pertanian dalam upaya peningkatan perekonomian di Kabupaten Temanggung. 2. Manfaat Praktis

(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Daerah

Dalam penelitian ini pembangunan ekonomi daerah merupakan fungsi dari potensi sumberdaya alam, tenaga kerja dan sumberdaya manusia, investasi modal, prasarana dan sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi, situasi ekonomi dan perdagangan antar wilayah, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah, kewirausahaan, kelembagaan daerah dan lingkungan pembangunan secara luas. Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi di wilayah tersebut (Robinson Tarigan 2005 : 46).

Perhitungan pendapatan wilayah pada awalnya dibuat dalam harga berlaku. Namun agar dapat melihat pertambahan dari kurun waktu ke kurun waktu berikutnya, harus dinyatakan dalam nilai riil, artinya dinyatakan dalam harga konstan. Pendapatan wilayah menggambarkan balas jasa bagi faktor-faktor produksi yang beroperasi di daerah tersebut (tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi), yang berarti secara kasar dapat menggambarkan kemakmuran daerah tersebut. Kemakmuran suatu wilayah selain ditentukan oleh besarnya nilai tambah yang tercipta di wilayah tersebut juga oleh seberapa besar terjadi transfer payment, yaitu bagian pendapatan yang mengalir ke luar wilayah atau mendapat aliran dana dari luar wilayah.

(22)

Adapun beberapa teori dalam pembangunan daerah yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

2.1.1 Teori Basis Ekonomi (Economic Base Theory)

Teori basis ekonomi ini dikemukakan oleh Harry W. Richardson (1973) yang menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah (Arsyad 1999:116). Dalam penjelasan selanjutnya dijelaskan bahwa pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job creation). Asumsi ini memberikan pengertian bahwa suatu daerah akan mempunyai sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat memenangkan persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lain sehingga dapat menghasilkan ekspor (Suyatno 2000:146).

Ada serangkaian teori ekonomi sebagai teori yang berusaha menjalankan perubahan-perubahan regional yang menekankan hubungan antara sektor-sektor yang terdapat dalam perekonomian daerah. Teori yang paling sederhana dan populer adalah teori basis ekonomi (economic base theory). Menurut Glasson (1990:63-64), konsep dasar basis ekonomi membagi perekonomian menjadi dua sektor yaitu:

(23)

2) Sektor-sektor Bukan Basis adalah sektor-sektor yang menjadikan barang-barang yang dibutuhkan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam batas perekonomian masyarakat bersangkutan.

Sektor-sektor tidak mengekspor barang-barang. Ruang lingkup mereka dan daerah pasar terutama adalah bersifat lokal. Secara implisit pembagian perekonomian regional yang dibagi menjadi dua sektor tersebut terdapat hubungan sebab-akibat dimana keduanya kemudian menjadi pijakan dalam membentuk teori basis ekonomi. Bertambahnya kegiatan basis di suatu daerah akan menambah arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan sehingga menambah permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, akibatnya akan menambah volume kegiatan bukan basis. Sebaliknya semakin berkurangnya kegiatan basis akan menurunkan permintaan terhadap produk dari kegiatan bukan basis yang berarti berkurangnya pendapatan yang masuk ke daerah yang bersangkutan. Dengan demikian kegiatan basis mempunyai peran sebagai penggerak utama. seimbang (unbalanced development). Tentu ini menjadi masalah karena pasti akan terjadi kesenjangan antar wilayah.

(24)

melihat strategi kutub pertumbuhan hanya melancarkan proses ekploitasi suatu wilayah terhadap yang lain atau suatu sektor terhadap sektor yang lain.

2.1.2 Teori Pertumbuhan Akumulatif (AccumulativeCausation Theory)

Teori pertumbuhan akumulatif lebih berorientasi pasar dengan membuat kebijakan dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif terhadap wilayah lain. Untuk itu setiap kebijakan harus mampu menarik modal, ketrampilan, dan kepakaran ke wilayah tersebut. Teori ini memberi kesempatan setiap wilayah bersaing dengan wilayah lain tanpa tenggang rasa. Misalnya, kebijakan wilayah tertentu menyebabkan wilayah lain terbelakang bukan masalah. Proses semacam ini adalah alamiah dan tidak perlu dirisaukan.

Model pertumbuhan akumulatif memungkinkan suatu wilayah bertumbuh cepat jika menerapkan kebijakan ekonomi yang tepat. Namun sebaliknya kebijakan yang keliru berakibat pada merosotnya pertumbuhan ekonomi wilayah. Model ini memberi perhatian pada: stok enterpreneur, proses pembelajaran, pendidikan, peningkatan kapasitas kelembagaan, adopsi teknologi, dan perpindahan usaha.

2.1.3 Teori Lokasi

(25)

Biaya yang dimaksud meliputi biaya transpor, biaya tenaga kerja, dan biaya produksi lain. Secara singkat mereka yang bergerak dalam dunia usaha cenderung menempatkan usaha mereka dekat pasar jika biaya transportasi membawa produk akhir ke pasar lebih besar dari biaya transportasi bahan baku ke tempat produksi. Sebaliknya, mereka akan menempatkan usaha dekat sumber bahan baku jika biaya transpor dan biaya bahan baku perunit lebih tinggi daripada biaya transpor produk akhir ke pasar.

Dalam merancang strategi pembangunan wilayah teori lokasi sangat penting dalam memahami keunggulan dan kekurangan sebuah lokasi bagi pengembangan industri tertentu. Teori lokasi memungkinkan para penentu kebijakan mendapatkan alasan mengapa terjadi konsentrasi industri tertentu di wilayah tertentu atau mengapa industri tertentu menyebar di beberapa wilayah. Dengan memahami berbagai faktor penyebab konsentrasi atau faktor penyebab penyebaran industri pemerintah daerah dapat merancang strategi pembangunan dengan lebih baik.

2.2 Pembangunan Ekonomi

(26)

pembangunan itu di diharapkan adanya kenaikan pendapatan riil masyarakat berlangsung untuk jangka panjang.

Pembangunan ekonomi dipandang sebagai proses multidimensional yang mencakup segala aspek dan kebijaksanaan yang komprehensif baik ekonomi maupun non ekonomi. Oleh sebab itu, sasaran pembangunan yang minimal dan pasti ada menurut Todaro (1983:1280) dalam Suryana (2000:6) adalah:

1) Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian atau pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan lingkungan.

2) Mengangkat taraf hidup temasuk menambah dan mempertinggi pendapatan dan penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya manusiawi, yang semata-mata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, akan tetapi untuk meningkatkan kesadaran akan harga diri baik individu maupun nasional.

3) Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap budak dan ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain, tetapi dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan.

(27)

penciptaan lapangan kerja baru dengan upah yang layak, dengan harapan tercapainya tingkat hidup minimal untuk semua rumah tangga yang kemudian sampai batas maksimal.

2.3 Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Simon Kuznet dalam Jhingan (2003:57), pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara (daerah) untuk menyediakan semakin banyak barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (Sukirno,1994:425): a. Tanah dan kekayaan alam lain

Kekayaan alam akan mempermudah usaha untuk membangun perekonomian suatu negara, terutama pada masa-masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi.

b. Jumlah, mutu penduduk dan tenaga kerja

Penduduk yang bertambah akan mendorong maupun menghambat pertumbuhan ekonomi. Akibat buruk dari pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi dapat terjadi ketika jumlah penduduk tidak sebanding dengan faktor-faktor produksi yang tersedia.

c. Barang-barang modal dan tingkat teknologi

(28)

yang telah menjadi bertambah modern memegang peranan yang penting dalam mewujudkan kemajuan ekonomi yang tinggi.

d. Sistem sosial dan sikap masyarakat

Sikap masyarakat akan menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai.

e. Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan

Adam Smith telah menunjukkan bahwa spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar, dan spesialisasi yang terbatas membatasi pertumbuhan ekonomi.

2.4 Perencanaan

Pada hakekatnya, perencanaan merupakan sebuah upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif. Artinya, perubahan yang terjadi pada sebuah keseimbangn awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem sosial yang kemudian akan membawa sistem yang ada menjauhi keseimbangan semula. Salah satu peran perencanaan adalah sebagai arahan bagi proses pembangunan untuk berjalan menuju tujuan yang ingin dicapai disamping sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembangunan yang dilakukan (Tri Widodo, 2006: 2).

(29)

Perencanaan merupakan proses yang berkesinambungan dan mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Berdasarkan definisi di atas berarti ada empat dasar perencanaan yaitu:

a. Merencanakan berarti memilh

b. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya c. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan d. Perencanaan untuk masa depan ( Arsyad, 1999: 112). 2.5 Pertanian

2.5.1 Pengertian Pertanian

Pertanian dalam arti luas, yaitu suatu bidang usaha yang mencakup bidang tanaman, bidang peternakan, dan bidang perikanan. Kelebihan dari definisi tersebut yaitu : pertanian di sini tidak hanya membahas arti pertanian yang sebenarnya, yaitu yang berhubungan dengan tanaman saja, tetapi juga membahas bahwa pertanian juga mencakup tentang hewan-hewan yang juga dibudidayakan. Pertanian dalam arti sempit, yaitu suatu usaha hanya di bidang tanaman. Pertanian di sini hanya mengutamakan budidaya tanaman, tidak dikemukakan faktor-faktor apa saja yang mendukung, terkait atau merupakan pengembangan dari kegiatan budidaya tersebut (Luthfi Fatah, 2006 : 29).

(30)

Menurut Arintadisastra (2001), pertanian adalah satu sistem, yang mentrasfer energi matahari ke dalam bentuk energi yang bermanfaat bagi manusia, baik dalam bentuk serat-seratan maupun dalam bentuk pangan (beras, daging, telur, ikan) atau bahkan pangan lainnya. Pertanian memiliki karakteristik yang spesifik, yaitu : (1) Sumber daya yang dikuasai petani sangat terbatas, (2) Terdapat usahatani skala kecil dan usahatani besar yang komersial yang satu sama lain tidak memiliki kemitraan yang saling menguntungkan, (3) Petani kecil dengan skala kecil terkonsentrasi pada kegiatan budidaya untuk menghasilkan komoditas bahan mentah, sedangkan proses agroindustri dan proses hilir hanya ditangani oleh lembaga ekonomi dengan struktur yang berakar pada pertanian, dan (4) Investasi di sektor budidaya pertanian, merupakan risiko ketidakpastian yang tinggi.

2.5.2 Pembangunan Sektor Pertanian

(31)

membebaskan diri dari perbudakan, ketergantungan, kebodohan dan kesengsaran.

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut. Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang ditunjukkan untuk selalu meningkatkan produksi pertanian yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap petani dengan menambah modal, sill, dan campur tangan manusia. Tujuan pembangunan pertanian antara lain adalah meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, membuka lapangan kerja dan meningkatkan ketahanan pangan. Misi pembangunan pertanian antara lain, melaksanakan pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis , memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal dan meningkatkan aktivitas pedesaan. Peranan pembangunan pertanian dalam pembangunan ekonomi antara lain, menyediakan bahan pangan dan bahan baku industri, menyediakan tenaga potensial sektor nonpertanian, menghasilkan tambahan modal dan sebagai syarat pokok pembangunan pertanian.

2.5.3 Peranan Sekor Pertanian Dalam Ekonomi

(32)

Pada masa awal transformasi ekonomi, pertanian berperan penting melalui beberapa cara. Pertama, sektor pertanian yang tumbuh cepat akan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk di pedesaan yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor non-pertanian. Permintaan yang tumbuh tidak saja terjadi bagi produk-produk untuk konsumsi akhir, tetapi juga produk-produk sektor non-pertanian yang digunakan petani sebagai input usahatani ataupun untuk investasi (Tomich et al, 1995). Kedua, pertumbuhan sektor pertanian akan mendorong pembangunan agroindustri. Agroindustri yang ikut berkembang adalah industri yang mengolah bahan baku primer yang dihasilkan pertanian, seperti industri pangan, tekstil, minuman, obat-obatan, dan juga sekarang industri bahan nabati. Di bagian hulu, agroindustri yang ikut tumbuh adalah industri yang menjadikan input penting bagi pertanian, seperti industri pupuk, obat dan pestisida, maupun industri mesin pertanian. Berkembangnya agroindustri, juga mengakibatkan semakin tumbuhnya infrastruktur, pedesaan dan perkotaan, serta semakin meningkatnya kemampuan manajerial sumber daya manusia. Pengalaman Korea dan Taiwan menunjukkan bahwa sektor pertanian dan agroindustri yang tumbuh kuat dapat menjadi saran penting bagi perkembanganya aktivitas-aktivitas si sektor non-pertanian, seperti industri kimia, mesin, ataupun logam (Otsuka dan Reardon, 1998).

(33)

Keempat, pertumbuhan sektor pertanian yang diikuti oleh naiknya pendapatan penduduk pedesaan akan meningkatkan tabungan. Tabungan tersebut merupakan sumber modal untuk membiayai pembangunan sektor non-pertanian (Mellor, 1973). Kelima, sektor pertanian yang tumbuh cepat dapat menjadi sumber penerimaan devisa. Kontribusi devisa pertanian ini diperoleh melalui peningkatan ekspor dan peningkatan produk pertanian substitusi impor. Devisa dari pertanian ini menjadi sarana strategis bagi industrialisasi di suatu Negara. 2.6 Peneliti Sebelumnya

1) Fafurida (2009) menganalisis tentang “ Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan Di Kabupaten Kulonprogo.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan dalam pengembangan sektor pertanian khususnya tanaman pangan untuk peningkatan perekonomian daerah. Alat analisis yang digunakan adalah shift share, LQ dan analisis indeks pusat. Pengembangan komoditas tanaman pangan yang luar biasa, nilai indeks pusat, dan PDRB per kapita, dapat ditentukan arah pengembangan masing-masing komoditas tanaman pangan, yaitu dengan menentukan wilayah sentra produksi dan sentra produksi pengolahan industri.

(34)

Kalibawang Girimulyo dan Samigaluh, dan industri pengolahannya didirikan pada Sentolo dan Pengasih. sentra produksi ubi jalar adalah Inpanjatan, Pengasih, dan Girimulyo dan industri pengolahannya di Wates. Untuk komoditi kacang tanah, pengolahan industri didirikan di Kecamatan Wates dan Pengasih, dan sentra produksinya di Kecamatan Temon, Lendah, Kokap, Girimulyo dan Samigaluh.

Sentra produksi komoditas tanaman kedelai terletak di Kecamatan Temon, Galur, Lendah, Nanggulan dan Kalibawang dan industri pengolahan adalah di kecamatan Sentolo dan Pengasih. Temon, Sentolo dan Pengasih merupakan sentra produksi untuk tanaman kacang hijau dengan industri pengolahan di Kecamatan Wates.

2) Fachrurrazy (2009) menganalisis tentang “ Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB”.

(35)

Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga alat analisis menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor unggulandengan criteria tergolong ke dalam sektor yangmaju dan tumbuh dengan pesat,sektor basis dan kompetitif, yaitu sektor pertanian. Sub sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan sebagai sub sektor unggulan, yaitu sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektorpeternakan dan hasil-hasilnya, dan sub sektor perikanan.

3) Muhammad Abdul Mukhyl (2007) menganalisis tentang “Analisis Peranan

Subsektor Pertanian Dan Sektor Unggulan Terhadap Pembangunan Kawasan

Ekonomi Propinsi Jawa Barat: Pendekatan IRIO”.

Berdasarkan hasil analisis yaitu tingkat kontribusi margin Propinsi Jawa Barat dan Nasional unggul dalam sektor industri pengolahan,sektor bangunan dan sektor jasa-jasa, sedang sektor pertanian dalam subsektor tanaman perkebunan;subsektor perternakandan hasil-hasilnya; subsektor kehutanan; dan subsektor perikanan.Denganpendekatan LQ mempunyai keunggulan disektor industri pengolahan;sektor listrik, gas,dan air bersih; serta sektor perdagangan, hotel dan restoran, sedang di sektor pertanian hanya subsektor tanaman bahan makanan.

(36)

2.7 Kerangka Berfikir

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pikir Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Temanggung

Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu tolak ukur bagi kemajuan suatu bangsa. Masalah pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan

PerencanaanPengembangan Sektor Pertanian Kabupaten

Menganalisis Kategori Tanaman Unggulan

Location Quotient Shift Share

Klasen Tipologi

Overlay

(37)

ekonomi. Adanya perbedaan laju pertumbuhan ekonomi antardaerah satu dengan daerah lainnya merupakan fenomena yang umum dijumpai, terutama di negara berkembang.

(38)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian.

Objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian dan keseluruhan subyek penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Kabupaten Temanggung. Subjek yang akan diteliti adalah produksi komoditas pertanian di tiap Kecamatan, Kabupaten Temanggung.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah subjek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini meliputi :

1. Pendapatan Sektoral

Pendapatan Sektoral adalah pendapatan yang diperoleh dari masing- masing sektor produksi. Dalam penelitian ini pendapatan yang digunakan yaitu dari sektor pertanian khususnya komoditas pertanian.

2. Sektor-sektor ekonomi

Sektor-sektor ekonomi yaitu sektor pembentuk angka PDRB yang berperan dalam menentukan laju pertumbuhan ekonomi. Dalam penelitian ini sektor ekonomi yang digunakan yaitu komoditas pertanian Kabupaten Temanggung.

(39)

3.3

Metode pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara untuk memperoleh kenyataan yang mengungkapkan data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode dokumentasi, yaitu suatu cara memperoleh data atau

informasi

tentang hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat kembali laporan tertulis yang lalu baik berupa angka maupun keterangan. Untuk kepentingan penelitian ini digunakan data sekunder melalui metode dokumentasi berupa data komoditas pertanian Kabupaten dan Kecamatan Temanggung tahun 2007 dan 2009 (data terbaru).

3.4

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisa kuantitatif melalui

pendekatan basis ekonomi. Metode yang digunakan dalam

menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.4.1 Location Quotient (LQ)

Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi internal yang dimiliki suatu daerah yaitu sektor-sektor mana yang merupakan sektor basis

(40)

Perbandingan relatif ini dapat dinyatakan secara matematika sebagai berikut: Keterangan :

LQ : Nilai Location Quotient

Si : PDRB Sektor i di Kecamatan Temanggung

S : PDRB total di Kecamatan Temanggung

Ni : PDRB Sektor i di Kabupaten Temanggung

N : PDRB total di Kabupaten Temanggung

Apabila

hasil perhitungannya menunjukkan LQ > 1, berarti merupakan

sektor basis dan berpotensi untuk ekspor, sedangkan LQ < 1, berarti bukan sektor

basis (sektor lokal/impor).

Teknik ini memiliki asumsi bahwa semua penduduk di suatu daerah

mempunyai pola permintaan yang sama dengan pola permintaan nasional (regional). Bahwa produktivitas tiap pekerja di setiap sektor industri di daerah adalah sama dengan produktivitas pekerja dalam industri nasional. Setiap industri menghasilkan barang yang homogen pada setiap sektor, dan bahwa perekonomian bangsa yang bersangkutan adalah suatu perekonomian tertutup.

Digunakan analisis LQ karena analisis ini memiliki kelebihan-kelebihan.

Kelebihan analisis LQ antara lain merupakan alat analisis sederhana yang dapat menunjukkan struktur perekonomian suatu daerah dan industri substitusi impor potensial atau produk-produk yang bisa dikembangkan untuk ekspor dan menunjukkan industri-industri potensial (sektoral) untuk dianalisis lebih lanjut. Sedangkan kelemahannya antara lain merupakan indikator kasar yang deskriptif, merupakan

kesimpulan sementara dan tidak memperhatikan struktur ekonomi

(41)

setiap daerah. Ini mengingat bahwa hasil produksi dan produktivitas tenaga kerja di setiap daerah adalah berbeda, juga adanya perbedaan sumber daya yang bisa dikembangkan di setiap daerah.

3.4.2 Analisis Shift Share

Analisis Shift Share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional.

Analisis ini menggunakan 3 informasi dasar yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu :

1) Pertumbuhan ekonomi referensi propinsi atau nasional (national growth effeck), yang menunjukan pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional terhadap perekonomian daerah

2) Pergeseran proporsional (proportional shift), yang menunjukan perubahan relatif kinerja suatu sektor di daerah tertentu terhadap sektor yang sama di referensi propinsi atau nasional. Pengukuran ini memungkinkan kita untuk mengetahui perekonomian daerah terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat ketimbang perekonomian yang dijadikan referensi.

(42)

industri tersebut lebih tinggi daya saingnya daripada industri yang sama pada perekonomian yang dijadikan referensi. Formulasi yang digunakan untuk analisis Shift Share ini adalah sebagai berikut:

a. Dampak riil pertumbuhan ekonomi : Dij : Nij + Mij + Cij atau Dij : Eij * - Eij

b. Pengaruh pertumbuhan ekonomi : Nij : Nij x rn

c. Pergeseran proporsional : Mij : Eij (rin– rn)

d. Pengaruh keunggulan kompetitif : Cij : Eij (rij–rin)

Keterangan :

Eij : kesempatan kerja komoditas pertaniaan di Kecamatan Temanggung

Ein: kesempatan kerja komoditas pertaniaan di Kabupaten Temanggung

rij: laju pertumbuhan komoditas pertaniaan di Kecamatan

Temanggung

rin: laju pertumbuhan komoditas pertaniaan di Kecamatan

Temanggung

rn : laju pertumbuhan ekonomi komoditas pertaniaan di Kecamatan

(43)

3.4.3 Tipologi Klassen

Teknik tipologi Klassen dapat digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan sektoral daerah. Menurut tipologi Klassen, masing-masing sektor ekonomi di daerah dapat diklasifikasikan sebagai sektor yang prima, berkembang, potensial dan terbelakang. Analisis ini mendasarkan penglompokan suatu sektor dengan melihat pertumbuhan dan kontribusi sektor tertentu terhadap total PDRB suatu daerah.

Penentuan kategori suatu sektor didasarkan pada laju pertumbuhan kontribusi sektoralnya dan rerata besar kontribusi sektoralnya terhadap PDRB, dengan tabel matrik tipologi klassen.

Tabel 3.1. Matrik Tipologi Klassen Rerata Kontribusi Sektoral Terhadap PDRB Rerata laju

Pertumbuhan Sektoral

Y Sektor YPDRB Ysektor < YPDRB

r Sektor r PDRB Sektor Prima Sektor Berkembang

r sektor < r PDRB Sektor Potensial Sektor Terbelakang Keterangan :

YSektor = nilai sektor ke i YPDRB = rata-rata PDRB

(44)

3.4.4 Skalogram

Analisis skalogram merupakan analisis yang digunakan untuk menentukan hierarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia. Jenis data yang digunakan dalam analisis ini, meliputi data jumlah sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana komunikasi, dan jenis data penunjang lainnya (seperti: data jarak dari masing-masing wilayah terhadap pusat pelayanan, jenis penggunaan lahan, infrastruktur kesehatan, infrastruktur umum, dan sebagainya). Masing-masing peubah tersebut dilakukan pembobotan dan standarisasi.

(45)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 4.1.1.1 Keadaan Geografis

1. Letak Geografi

Secara Astronomi Kabupaten Temanggung terletak diantara

– Garis Bujur Timur dan – Garis

Lintang Selatan. Jarak yang terjauh dari Barat ke Timur adalah 43,437 km sedangkan Jarak terjauh dari Utara ke Selatan adalah 34,375 km. Jarak dari kota Temanggung ke ibukota Kecamatan:

Parakan : 12 Km, Kledung : 22 Km, Bansari : 18 Km, Bulu : 6 Km, Temanggung : 0 Km, Tlogomulyo : 5 Km, Tembarak : 8 Km, Selopampang : 14 Km, Kranggan : 4 Km, Pringsurat: 16 Km, Kaloran : 15 Km, Kandangan : 8 Km, Kedu: 6 Km, Ngadirjo: 19 Km, Jumo: 24 Km, Gemawang: 20 Km, Candiroto: 28 Km, Bejen: 34 Km, Tretep: 40 Km, Wonoboyo: 33 Km.

Batas- batas wilayah Administrasi Kabupaten Temanggung adalah: Sebelah Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang Sebelah Selatan : Kabupaten Magelang

Sebelah Barat : Kabupaten Wonosobo

Sebelah Timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang

(46)

2. Keadaan Alam

Bentuk Kabupaten Temanggung secara makro merupakan cekungan atau depresi, artinya rendah di bagian tengah, sedangkan sekelilingnya berbentuk pegunungan, bukit atau gunung. Oleh karena itu geologi Kabupaten Temanggung tersusun dari batuan beku, yaitu sedimen dari piroklasik gunung api Sindoro–Sumbing dan sekitarnya. Wilayah Kabupaten Temanggung sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian antara 500-1450m di atas permukaan air laut. Dengan keadaan tanah sekitar 50 persen dataran tinggidan 50 persen dataran rendah.

Kabupaten Temanggung memiliki dua musim yaitu; musim kemarau antara bulan April sampai dengan September dan musim penghujan antara bulan Oktober sampai dengan Maret dengan curah hujan tahunan pada umumnya tinggi. Daerah Kabupaten Temanggung pada umumnya berhawa dingin dengan udara pegunungan berkisar antara 20 C – 30 C. Daerah berhawa sejuk terutama di daerah Kecamatan Tretep, Kecamatan Bulu (lereng Gunung Sumbing), Kecamatan Tembarak, Kecamatan Ngadirejo serta Kecamatan Candiroto.

4.1.2 Komoditas Tanaman Unggulan Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung

(47)

digunakan dalam upaya pengembangan sektor potensial tersebut. Untuk mengetahui potensi sektor pertanian maka digunakan alat analisis LQ yaitu untuk mengetahui sektor ekonomi tersebut termasuk dalam kategori sektor basis atau non basis, untuk mendukungnya digunakan metode Shift Share yaitu untuk mengetahui komponen Diferential Shift, dan menggunakan teknik Tipologi Klassen dapat digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan sektoral daerah.

4.1.2.1 Analisis Location Quotien (LQ)

(48)

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Loqation Qoutient Menurut Kecamatan di Kabupaten Temanggung Tahun 2009

Sektor

Kecamatan Padi Jagung

Ketela

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

(49)

Kecamatan yang memiliki 3 komoditas pertanian unggulan yaitu, Kecamatan Parakan, Bansari, Tembarak, Pringsurat, Kaloran, Ngadirejo, Gemawang, dua Kecamatan yang memiliki 4 komoditas unggulan yaitu, Kecamatan Bulu dan Kecamatan Temanggung. Dan yang memiliki komoditas unggulan terbanyak yaitu Kecamatan Kedu.

Meskipun sektor basis merupakan sektor yang paling potensial untuk dikembangkan dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi tiap Kecamatan di Kabupaten Temanggung, akan tetapi kita tidak boleh melupakan sektor non basis. Karena dengan adanya sektor basis tersebut maka sektor non basis dapat dibantu untuk dikembangkan menjadi sektor basis baru.

4.1.2.2 Analisis Shift Share

(50)

Tabel 4.2

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Parakan Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 576637.8999 -714843.827 -399194.073 -537400 2 Jagung 121846.4016 -149184.278 -189462.124 -216800 3 Ketela Pohon 50241.09815 410695.8606 -224336.959 236600

4 Ketela Rambat 0 0 0 0

5 Kacang Tanah 0 0 0 0

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 624492.1546 -254625.369 771133.2145 1141000 8 Buah-buahan 193490.8336 -134196.165 627105.3312 686400 Total 1566708.388 -842153.778 -256808.388 467746.2221

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

Tabel di atas menunjukkan bahwa komoditas sektor pertanian sayuran dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Parakan, yaitu komoditas padi, jagung dan ketela pohon.

Tabel 4.3

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kledung Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 47071.68308 -58353.6082 52281.92507 41000 2 Jagung 252535.8625 -309195.674 179859.8119 123200

3 Ketela Pohon 0 0 0 0

4 Ketela Rambat 0 0 0 0

5 Kacang Tanah 0 0 0 0

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 2555487.633 -1041953.81 -4504033.82 -2990500 8 Buah-buahan 127872.2031 -88686.1611 134513.958 173700 Total 2982967.381 -1498189.26 -5635467.38 -4150689.26

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

(51)

sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditasyang nilai Cij negatif di Kecamatan Kledung, yaitu komoditas

sayuran.

Tabel 4.4

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bansari Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 198773.1921 -246414.239 -6958.95314 -54600 2 Jagung 149471.1799 -183007.046 21035.86634 -12500 3 Ketela Pohon 6456.215884 52776.33722 57067.44689 116300 4 Ketela Rambat 391.2858112 14815.83038 -16207.1162 -1000

5 Kacang Tanah 0 0 0 0

6 Kacang Kedelai 508.6715545 -1505.33822 -3.33333333 -1000 7 Sayuran 1260605.498 -513989.067 -1435016.43 -688400 8 Buah-buahan 125954.9026 -87356.4115 1035501.509 1074100 Total 1742160.946 -964679.935 -1309260.95 -531779.935

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

(52)

Tabel 4.5

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bulu Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 1018595.224 -1262727.45 -577667.769 -821800 2 Jagung 198851.4492 -243466.442 -69385.0071 -114000 3 Ketela Pohon 221389.512 1809748.582 -768138.094 0 4 Ketela Rambat 18116.53306 685972.9464 -750389.479 -46300 5 Kacang Tanah 3169.41507 -3305.61685 212636.2018 212500 6

Kacang

Kedelai 78.25716223 -231.590496 -46.6666667 -200 7 Sayuran 2009800.44 -819459.74 124359.3 1314700 8 Buah-buahan 1349349.12 -935845.247 -2946603.87 -2533100 Total 4819349.95 -769314.563 -5544549.95 -1494514.56

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

Hasil analisis shift share diketahui bahwa pada tahun 2009 komoditas sektor pertanian kacang tanah dan sayuran adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor

yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Bulu, yaitu komoditas padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang kedelai, buah-buahan.

Tabel 4.6

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Temanggung Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 677863.5393 -840330.763 7867.223581 -154600 2 Jagung 64014.35871 -78376.8397 158062.481 143700 3 Ketela Pohon 79313.63392 648349.3064 499037.0597 0 4 Ketela Rambat 24142.33455 914136.7342 339820.9313 1278100 5 Kacang Tanah 15299.27522 -15956.7431 -35542.5321 -36200

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 457217.4703 -186422.145 -389295.325 -118500 8 Buah-buahan 1115673.233 -773778.614 810105.381 1152000 Total 2433523.845 -332379.065 1057676.155 3158820.935

(53)

Hasil analisis shift share diketahui bahwa komoditas sektor pertanian padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Temanggung, yaitu komoditas kacang tanah dan sayuran.

Tabel 4.7

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tlogomulyo Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 133545.8474 -165553.503 -115792.344 -147800 2 Jagung 397702.8985 -486932.884 -855070.014 -944300 3 Ketela Pohon 185586.8602 1517079.803 -124766.663 0 4 Ketela Rambat 4421.529666 167418.8832 -183140.413 -11300 5 Kacang Tanah 3247.672233 -3387.23702 -8160.43521 -8300

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 769307.0333 -313671.014 -855836.019 -400200 8 Buah-buahan 137615.2198 -95443.4604 146828.2406 189000 Total 1631427.061 619510.587 -1376427.06 874510.587

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

(54)

Tabel 4.8

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tembarak Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 278321.5975 -345028.441 198206.8438 131500 2 Jagung 278165.0832 -340575.155 120110.0717 57700 3 Ketela Pohon 39754.63841 324974.2947 680671.0669 0 4 Ketela Rambat 2465.10061 93339.73137 -102104.832 -6300 5 Kacang Tanah 1369.500339 -1428.35296 378458.8526 378400

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 122981.1304 -50143.3293 -113037.801 -40200 8 Buah-buahan 169935.4278 -117859.24 -74776.1874 -22700 Total 892992.4782 -436720.493 650807.5218 1107079.507

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

Komoditas sektor pertanian padi, jagung, ketela pohon, kacang tanah adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Tembarak, yaitu komoditas ketela rambat, sayuran, buah-buahan.

Tabel 4.9

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Selopampang Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 272687.0818 -338043.471 29956.38889 -35400 2 Jagung 138280.4057 -169305.472 12825.06587 -18200 3 Ketela Pohon 174513.4718 1426560.388 947026.1403 0

4 Ketela Rambat 0 0 0 0

5 Kacang Tanah 1056.47169 -1101.87228 -2654.59941 -2700

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 64836.05891 -26435.7291 91899.6702 130300 8 Buah-buahan 257074.7779 -178295.006 -283979.772 -205200 Total 908448.2678 713378.8387 1508451.732 3130278.839

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

(55)

komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Selopampang, yaitu komoditas kacang tanah dan buah-buahan.

Tabel 4.10

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kranggan Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 292799.1725 -362975.935 94276.76253 24100 2 Jagung 488911.6211 -598605.508 200293.8874 90600 3 Ketela Pohon 245531.8465 2007100.097 -1017731.94 0 4 Ketela Rambat 20112.09069 761533.6813 -833045.772 -51400 5 Kacang Tanah 118168.315 -123246.455 -292721.86 -297800

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 119576.9439 -48755.3338 -93621.6101 -22800 8 Buah-buahan 145440.936 -100871.01 -8969.92596 35600 Total 1430540.926 1534179.536 -417340.926 2547379.536

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

Komoditas sektor pertanian padi dan jagung adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij

negatif di Kecamatan Kranggan, yaitu komoditas ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan.

Tabel 4.11

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Pringsurat Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 256018.3062 -317379.599 -167838.707 -229200 2 Jagung 425914.6055 -521474.266 -150840.339 -246400 3 Ketela Pohon 331419.0821 2709185.311 3298195.607 0

4 Ketela Rambat 0 0 0 0

5 Kacang Tanah 352.1572301 -367.290761 -784.866469 -800

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 18859.9761 -7689.81378 71129.83768 82300 8 Buah-buahan 1453000.731 -1007733.14 550432.4104 995700 Total 2485564.858 854541.1986 4454835.142 7794941.199

(56)

Komoditas sektor pertanian ketela pohon, sayuran dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan

dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Pringsurat, yaitu komoditas padi, jagung, kacang tanah.

Tabel 4.12

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kaloran Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 351922.4586 -436269.619 62347.16052 -22000 2 Jagung 898313.9653 -1099862.77 -312151.199 -513700 3 Ketela Pohon 296672.902 2425152.659 2544774.438 0 4 Ketela Rambat 5164.972707 195568.961 -213933.934 -13200 5 Kacang Tanah 63075.27276 -65785.8563 -158189.416 -160900

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 352744.1588 -143825.044 -813419.115 -604500 8 Buah-buahan 488129.0494 -338543.409 310214.3593 459800 Total 2456022.78 536434.9261 1956077.22 4948534.926

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

(57)

Tabel 4.13

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kandangan Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 354348.4306 -439277.037 -820671.394 -905600 2 Jagung 422823.4475 -517689.566 -455133.882 -550000 3 Ketela Pohon 202764.3073 1657496.845 -1538861.15 0 4 Ketela Rambat 8803.930751 333356.1835 0 0 5 Kacang Tanah 7551.816156 -7876.34632 -18975.4698 -19300 6

Kacang

Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 8217.002035 -3350.3338 39133.33177 44000 8 Buah-buahan 221389.512 -153545.379 -383544.133 -315700 Total 1225898.446 869114.3666 -2673598.45 -578585.633

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

Komoditas sektor pertanian sayuran adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij

negatif di Kecamatan Kledung, yaitu komoditas padi, jagung, ketela pohon, kacang tanah dan buah-buahan.

Tabel 4.14

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Kedu Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 938890.3039 -1163919.23 2417128.921 2192100 2 Jagung 290412.329 -355570.235 -242342.094 -307500 3 Ketela Pohon 222172.0836 1816145.714 -1866017.8 0 4 Ketela Rambat 22381.5484 847465.4975 0 0 5 Kacang Tanah 27663.90685 -28852.7298 -64111.1771 -65300 6 Kacang Kedelai 1604.271826 -4747.60516 143.3333333 -3000 7 Sayuran 1629431.503 -664371.193 4385839.69 5350900 8 Buah-buahan 338775.2553 -234958.624 428883.3686 532700 Total 3471331.202 211191.5991 4343668.798 8026191.599

(58)

Komoditas sektor pertanian padi, kacang kedelai, sayuran,buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif)

dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Kedu, yaitu komoditas jagung, ketela pohon dan kacang tanah.

Tabel 4.15

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Ngadirejo Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 518336.3141 -642568.784 -939167.53 -1063400 2 Jagung 260009.4215 -318346.027 344636.6052 286300

3 Ketela Pohon 0 0 0 0

4 Ketela Rambat 0 0 0 0

5 Kacang Tanah 0 0 0 0

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 111125.1704 -45309.2762 1250384.106 1316200 8 Buah-buahan 3482.443719 -2415.25959 216832.8159 217900 Total 892953.3497 -1008639.35 -135953.35 -251639.347

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

(59)

Tabel 4.16

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Jumo Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 387607.7245 -480507.766 -897699.959 -990600 2 Jagung 162227.0973 -198624.925 192697.8277 156300 3 Ketela Pohon 21285.94813 174001.9845 1379012.067 0 4 Ketela Rambat 4734.558315 179271.5475 0 0 5 Kacang Tanah 26568.30658 -27710.0474 -64958.2591 -66100

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 138984.7201 -56668.5032 -27016.2169 55300 8 Buah-buahan 356735.274 -247414.85 -318120.424 -208800 Total 1098143.629 -657652.56 -589843.629 -149352.56

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

Komoditas sektor pertanian jagung dan ketela pohon adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Jumo, yaitu komoditas padi, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan.

Tabel 4.17

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Gemawang Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 286538.5995 -355214.857 522776.2571 454100 2 Jagung 371056.3347 -454307.806 -81148.5287 -164400 3 Ketela Pohon 338696.9981 2768678.636 -3972975.63 0 4 Ketela Rambat 66205.55925 2506838.5 0 0 5 Kacang Tanah 8177.873453 -8529.30768 58151.43422 57800 6 Kacang Kedelai 156.5143245 -463.180991 -93.3333333 -400 7 Sayuran 158940.2965 -64805.0281 1153964.732 1248100 8 Buah-buahan 256292.2063 -177752.251 -184539.956 -106000 Total 1486064.382 4214444.706 -1031664.38 4668844.706

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

(60)

sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Gemawang, yaitu komoditas

jagung, ketela pohon, kacang kedelai dan buah-buahan. Tabel 4.18

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Candiroto Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 327623.6097 -406146.934 -758776.676 -837300 2 Jagung 107642.7267 -131793.818 -11848.9088 -36000 3 Ketela Pohon 1291.243177 10555.26744 101053.4894 0 4 Ketela Rambat 1604.271826 60744.90454 0 0

5 Kacang Tanah 0 0 0 0

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 12286.37447 -5009.54674 249823.1723 257100 8 Buah-buahan 37876.46652 -26269.3403 198492.8737 210100 Total 488324.6923 -497919.466 -785624.692 -795219.466

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

Komoditas sektor pertanian ketela pohon, sayuran dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Candiroto, yaitu komoditas padi dan jagung.

Tabel 4.19

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Bejen Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 263883.1511 -327129.454 -611153.697 -674400 2 Jagung 372191.0636 -455697.127 445006.063 361500

3 Ketela Pohon 0 0 0 0

4 Ketela Rambat 0 0 0 0

5 Kacang Tanah 0 0 0 0

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 0 0 0 0

8 Buah-buahan 275073.9253 -190778.37 82004.44458 166300 Total 911148.1399 -973604.951 -1027748.14 -1090204.95

(61)

Komoditas sektor pertanian jagung dan buah-buahan adalah sektor pertanian yang kompetitif (angka Cij positif) dibandingkan dengan sektor

yang sama di tingkat Kabupaten Temanggung. Sedangkan komoditas yang nilai Cij negatif di Kecamatan Bejen, yaitu komoditas padi.

Tabel 4.20

Analisis Shift-Share Klasik Kecamatan Tretep Tahun 2009 (Dalam Ton)

No. Komoditas (Nij) (Mij) (Cij) (Dij)

1 Padi 6769.244533 -8391.66601 -15677.5785 -17300 2 Jagung 299059.7455 -366157.815 574998.0697 507900

3 Ketela Pohon 0 0 0 0

4 Ketela Rambat 0 0 0 0

5 Kacang Tanah 1017.343109 -1061.0622 -2556.28091 -2600

6 Kacang Kedelai 0 0 0 0

7 Sayuran 75322.51865 -30711.3932 45188.87455 89800 8 Buah-buahan 209024.8803 -144969.851 32944.97055 97000 Total 591193.7321 -551291.788 83606.26791 123508.2125

Sumber : BPS, Pertanian Kecamatan dan Kabupaten Temanggung (diolah)

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Perencanaan Pengembangan
Tabel 3.1. Matrik Tipologi Klassen
Tabel 4.1
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Subsektor pertanian diperkirakan subsektor pertanian tanaman pangan tetap menjadi sektor basis pada masa sekarang dan masa yang akan datang, subsektor tanaman

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sektor perekonomian dan sub sektor pertanian yang menjadi sektor/sub sektor basis di Kabupaten Demak, untuk

Sub sektor pada sektor pertanian yang menjadi sub sektor basis di Kabupaten Demak selama tahun 2007-2011 yaitu sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji posisi sektor pertanian dan sub sektor pertanian dalam perekonomian di Kabupaten Blora, untuk mengkaji

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji posisi sektor pertanian dan sub sektor pertanian dalam perekonomian di Kabupaten Pacitan, untuk mengkaji kecepatan

Alat dan Mesin Pertanian Pra Panen Sub Sektor Tanaman Pangan. Penyediaan Alsintan Pra Panen Sub Sektor

Sektor Pertanian termasuk unggulan di Kabupaten Parigi Moutong khususnya sub sektor tanaman pangan(padi) dan sub sektor perkebunan (kakao) Untuk mengembangkan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: (1) karakteristik komoditas sub sektor pertanian yang di wilayah JLS Kabupaten Jember menurut