• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan kuantitatif untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Jadi dia tidak terlalu tertarik pada kedalaman atau analisis data. Peneliti lebih tertarik pada aspek keluasan data, sehingga data atau hasil pencarian dianggap mewakili seluruh populasi (Kriyantono, 2014 : 55). Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Deskripsi kuantitatif memberikan tindakan dan pengamatan tambahan. Setelah menerima set skema klasifikasi ini, peneliti kemudian mengukur besarnya, atau distribusi, sifat- sifat ini di antara anggota kelompok tertentu. Dalam hal ini, teknik statistik seperti distribusi frekuensi, tendensi sentral, dan variabilitas ikut bermain (Silalahi, 2015:114).

Dalam buku Kriyantono (2006 : 69) jenis penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menghasilkan gambaran yang sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta dan karekteristik populasi atau objek tertentu. Peneliti sudah memiliki konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka konseptual.

Selain itu peneliti dalam penelitian kuantitatif harus objektif dan terpisah dari data. Semua harus objektif dengan terlebih dahulu memverifikasi bahwa batasan konseptual dan alat ukur sesuai dengan prinsip reliabilitas dan validitas.

(Kriyantono, 2006 : 55-56).

(2)

21 3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi Menurut Sugiyono dalam buku Statistika Untuk Penelitian (2016:61), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditentukan oleh peneliti yang diteliti dan kemudian dibuat suatu pernyataan. Jadi populasi tidak hanya terdiri dari orang-orang, tetapi juga benda-benda dan benda-benda alam lainnya. Selain itu, populasi bukan hanya sekedar jumlah objek/subyek yang diteliti, tetapi juga mencakup semua sifat/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

Suharsimi Arikunto dalam buku Prosedur Penelitian (2002:173) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Jika ada orang yang ingin meneliti semua unsur yang ada di lapangan penelitian, maka penelitian ini adalah penelitian populasi.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, populasi adalah jumlah subjek yang harus dipelajari oleh seorang peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 10- 12 tahun, baik laki-laki maupun perempuan yang menonton tayangan Film Animasi Shiva di Desa Bojongloa yang berjumlah 72 orang anak.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono dalam buku Statistika Untuk Penelitian (2016 : 62) Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan sifat-sifat yang dimiliki suatu populasi. Apa yang kita pelajari dari sampel, kesimpulannya dapat diterapkan pada populasi umum. Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus benar- benar representatif.

(3)

22 Berdasarkan dari definisi di atas, sampel penelitian adalah anak usia 10-12 tahun, baik laki-laki maupun perempuan yang menonton tayangan Film Animasi Shiva di Desa Bojongloa yang berjumlah 72 orang.

3.2.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2013 : 35) merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah sampling jenuh atau sensus. Pengertian sampling jenuh atau sensus menurut sugiyono (2008: 78), populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus. Jadi dalam penelitian ini dikarenakan jumlah populasi 72 di bawah 100, maka dari itu menggunakan sampling jenuh dengan cara menggunakan populasi menjadi sampel.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang di lakukan penulis dalam usaha memperoleh data yang relevan untuk pemecahan dan penganalisaan permasalahan data tersebut dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu:

3.3.1 Penelitian Pustaka

Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah berbagai literatur dan bahan pustaka lainnya berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.3.2 Metode Angket/Kuesioner

Menurut Sugiyono (2015:142) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menyajikan kepada responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efektif apabila peneliti mengetahui dengan pasti tentang variabel yang diukur dan apa yang diharapkan dari responden. Menurut Kriyantono dalam buku riset komunikasi

(4)

23 kuesioner atau angket sering ditemui dalam berbagai riset kuantitatif. Kuesioner adalah instrumen utama dalam riset survei.

3.3.3 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung atas kondisi lingkungan objek penelitian. Kegiatan-kegiatan dalam observasi ini mulai dari melakukan pemilahan, pengubahan, pencatatan, pengodean, hingga dapat mencapai tujuan penelitian secara empiris, misalnya untuk menguji teori atau hipotesis.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah konstruksi yang sifatnya telah diberi nilai dalam bentuk angka. Variabel sebenarnya adalah konsep yang berbentuk konsep konkrit atau operasional. Variabel adalah konsep tingkat rendah yang acuannya relatif mudah diidentifikasi dan diamati, serta mudah untuk diklasifikasikan, diurutkan, atau diukur (Mayer dalam Kriyantono, 2006 : 20). Variabel yang digunakan pada penelitian ini hanya menggunakan satu variabel, yaitu Terpaan film animasi Shiva dalam Imitasi perilaku anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.

3.5 Operasional Variabel

Sebuah konsep harus dioperasionalkan agar dapat diukur. Hasilnya adalah konstruk dan variabel serta indikator pengukurannya. Penelitian bersifat observasional dan tidak dapat dilakukan tanpa pernyataan atau definisi yang jelas tentang apa yang sedang diamati. Klaim atau kendala adalah hasil konsep operasional yang memungkinkan peneliti mengukur konsep, konstruk, dan variabel yang relevan dan berlaku untuk semua jenis variabel (Kriyantono, 2006: 26). Pada dasarnya, pembuatan konsep operasional seperti definisi konsep berdasarkan

(5)

24 parameter atau indikator. Dengan kata lain, hasil operasionalisasi konsep ini adalah variabel. Ini disebut variabel karena mereka memiliki varians yang terukur dalam nilai. Nilai-nilai ini biasanya disebut sebagai indikator. Skala pengukuran merupakan upaya untuk menilai indikator (Kriyantono, 2006: 26).

Tabel 3.1 Oprasional Variabel

Variabel Indikator Parameter Skala

Terpaan Film

Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan

Kasomalang

Kabupaten Subang.

Frekuensi

 Seberapa sering komunikator media melihat, mendengar dan membaca media.

 Semakin tinggi frekuensinya, semakin banyak pesan yang akan tinggal di benak pendengar dan menarik perhatian mereka.

Likert

Durasi

 Berapa lama media dilihat, didengar, dan dibaca oleh publik.

Likert

Atensi

 Suatu proses mental seseorang dalam menyimak pesan media dengan tidak melakukan kegiatan lain

Likert

(6)

25

 Tentukan minat dan fokus audiens saat mendengarkan isi pesan.

(Sumber: Olahan Peneliti)

(7)

26 3.6 Penskalaan

Dalam penelitian ini untuk pengukuran menggunakan tipe skala ordinal dengan teknik penskalaan likert. Skala ordinal mengurutkan kategori respons dari tingkat "terendah" ke tingkat "tertinggi" menurut atribut dalam urutan bergradasi atau logis berdasarkan tingkat kategori yang dipegangnya (Silalahi, 2009 : 220- 223). Kategori respons pada penelitian ini disesuaikan dengan pertanyaan pada setiap indikator dengan penskalaan likert dan pada setiap pertanyaan diberi skor/angka bersifat monquantitative karena hanya menunjukan posisi atau tingkat dari kategori respons. Berikut adalah kategori respons dan skor/angka pada penelitian ini :

Tabel 3.2 Kategori Respon

Pernyataan Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu-Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

(sumber : Sugiyono, Op.Cit., h.94)

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas harus menunjukkan sejauh mana suatu instrumen (misalnya kuesioner) mengukur apa yang hendak diukur (Kriyantono, 2006: 143). Validitas

(8)

27 mengacu pada sejauh mana ukuran secara akurat mencerminkan isi utama dari konstruk yang diukur. Jika ukuran mewakili konstruk maka instrumen ukuran penelitian adalah valid atau sahih. Oleh karena itu, suatu instrumen pengukuran dikatakan valid atau valid jika mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data tentang ciri-ciri gejala yang diperiksa dengan baik. (Silalahi, 2015 : 472 – 472). Untuk menghitung validitas data dapat menggunakan rumus korelasi product moment (Kriyantono, 2006 : 146-147) :

r = Koefisien korelasi pearson’s product moment

n = Jumlah individu dalam sampel

X = Angka mentah untuk pengukuran 1

Y = Angka mentah untuk pengukuran 2

Untuk menilai apakah nilai tiap item valid, maka peneliti akan membandingkan dengan r tabel dengan cara penghitungan df = n – 2 dan probabilitas 0,05 atau 5%. Jika r tabel > r hitung maka valid.

Dalam menghindari kesalahan perhitungan secara manual, maka untuk menguji nilai validitas kuisoner peneliti menggunakan aplikasi SPSS versi 25 untuk memudahkan dalam pengolahan datanya.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil yang sama atau merespon gejala yang sama, bahkan setelah

(9)

28 digunakan berulang kali. Reliabilitas berarti alat ukur itu stabil (tidak berubah), dapat diandalkan (reliable), dan konstan (konsisten). (Kriyantono, 2006 : 145).

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah dengan rumus Alfa Cronbach’s. Pengujian reliabilitas dengan Alfa Cronbach’s dilakukan untuk jenis data interval/essay (Sugiyono, 2019 : 365). Adapun rumus ∝ Cronbach adalah

Dimana :

Jika nilai ∝ > 0.7 berarti reliabilitas cukup (sufficient reliability), jika ∝ >

0,80 berarti semua item reliabel dan semua item reliabel dan semua tes memiliki reliabilitas tinggi secara konsisten.

Tabel 3.3

Nilai Tingkat Kerendahan Alpa Cronbach’s

Nilai Alpa Cronboach’s Tingkat Keandalan

0,0 – 0.20 Kurang Andal

>0.20 – 0.40 Agak Andal

(10)

29

>0.40 – 0.40 Cukup Andal

>0.60 – 0.60 Andal

>0.80 – 1.00 Sangat Andal

(Sumber: Eisingerich dsn Rubera 2010 : 27)

Untuk menghindari kesalahan perhitungan secara manual, maka untuk menguji nilai validitas kuisoner peneliti menggunakan aplikasi SPSS versi 25 untuk memudahkan dalam pengolahan datanya.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif deskriptif, bagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2019 : 29) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi deskripsi objek penelitian melalui sampel atau data populasi seperti itu, tanpa menganalisis dan menarik kesimpulan yang berlaku untuk umum.

3.8.1 Pengukuran Gejala Pusat (Central Tendency)

Terdapat tiga teknik untuk menjelaskan pengukuran gejala pusat yaitu:

Modus, Median, Mean (Sugiyono, 2019 : 46). Berikut penjelasan dari ketiga teknik tersebut:

a. Modus

Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang popular (mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2019 :47). Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung modus data yang telah disusun ke dalam distribusi frekuensi/data bergolong, yaitu :

(11)

30 Dimana :

Mo = Modus

b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p = panjang kelas interval

b1 = frekuensi di kelas mode (frekuensi di kelas interval yang paling sering dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya)

b2 = Frekuensi kelas modal dikurangi interval kelas terdekat

(Sugiyono, 2019 : 52)

b. Median

Median adalah teknik penjelasan untuk kelompok data berdasarkan rata-rata kelompok data, yang diurutkan dari terendah ke tertinggi atau sebaliknya (Sugiyono, 2012 : 48). Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung median :

Dimana :

Md = Median

b = Batas bawah, dimana median akan terletak

n = Banyak data/ jumlah sampel

(12)

31 p = Panjang kelas interval

F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = Frekuensi kelas median

(Sugiyono, 2019 : 53)

c. Mean

Mean adalah teknik penjelasan kelompok berdasarkan skor rata-rata kelompok. Mean dibentuk dengan menjumlahkan data semua orang dalam kelompok kemudian membaginya dengan jumlah orang dalam kelompok tersebut (Sugiyono, 2012: 49). Rumus berikut digunakan untuk menghitung rata-rata (mean) :

Dimana :

Me = Mean untuk data bergolong Σf1 = Jumlah data/sampel

fix𝑖 = Produk perkalian antara fi pada tiap interval data

(Sugiyono, 2019 : 54)

3.8.2 Distribusi Proposisi

Distribusi proposisi merupakan analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan dalam penyajian data dalam membuat perbandingan sederhana antara frekuensi dihubungkan dengan variabel atau kategori. Berikut rumus perhitungan proposisi :

(13)

32 𝜌 =𝑁𝑎

𝑇𝑎

Dimana :

P = Proposisi

N = Frekuensi dihubungkan dengan tiap-tiap set observasi

a = Subset observasi

Ta = Set observasi dimana subset a adalah anggota

(Silalahi, 2009 : 357-358).

3.8.3 Pengukuran Variansi Kelompok

Sugiyono (2019 : 56) memaparkan untuk menjelaskan keadaan keolompok, didasarkan pada tingkat variasi data yang terjadi pada kelompok data dilakukan dengan melihat rentang data dan standar deviasi atau simpangan baku dari kelompok data yang telah diketahui.

1. Rentang Data

Rentang data (range) dapat diketahui dengan cara mengurangi data terbesar dengan data terkecil yang ada pada kelompok itu (Sugiyono, 2019 : 55).

R= x𝑡− xr

Dimana : R = Rentang

x𝑡 = Data terbesar dari kelompok xr = Data terkecil dari kelompok 2. Varian

Teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok adalah varians, yang merupakan jumlah kuadrat dari semua penyimpangan nilai

(14)

33 individu dari rata-rata kelompok. Akal varian disebut dengan standar deviasi atau simpangan baku (Sugiyono, 2019 : 55-57).

Dimana :

𝑆2 = Varians sampel

𝑆 = Simpangan buku sampel Σn = Episilon (baca jumlah)

x𝑖 = Nilai x ke I sampai ke n

N = Jumlah Individu

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.9.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian Dilakukan Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang. Dengan Respon anak-anak usia 10-12 tahun.

(15)

34 3.9.2 Waktu Penelitian

Tabel 3.4 Rencana Penelitian

No

. Kegiatan

Des Jan-Feb Mar-April Mei-Juni Minggu Ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Usulan

Penelitian

2. Revisi Usulan Penelitian

3. Penyebaran Angket

4. Pengecekan Penulisan dan Pengolahan Data

5. Sidang Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh disiplin kerja, kompensasi, dan stres kerja terhadap kepuasan kerja, hal ini mendukung hipotesis pertama,

Hal tersebut menunjukkan bahwa subtes EAS 4 kecepatan dan ketelitian visual memiliki validitas kriteria yang baik yang ditunjukkan oleh korelasi positif yang sangat

Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari

Untuk membuktikan bahwa implikasi “jika P, maka Q” benar, kita mulai dengan memisalkan bahwa P benar dan kemudian berusaha menunjukkan bahwa Q juga benar. (Jika P salah, maka “P

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dukungan sosial suami dan motivasi ibu hamil adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik

oleh daerah dengan yang melakukan kerjasama, baik dengan daerah lain maupun dengan pihak lain, dan dituangkan dalam naskah tertulis berdasarkan ketentuan perundang-undangan

a) Mencari tingkat return bebas risiko periode Februari 2012-Desember 2014 di www.bi.go.id. b) Mencari rata-rata pertahun tingkat return bebas risiko. c) Mencari rata-rata