• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Strategi Example Non Examples Pada Siswa Kelas IV SD N II Setrorejo Tahun Ajaran 2012/2013 Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PUBLIKASI KARYA ILMIAH Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Strategi Example Non Examples Pada Siswa Kelas IV SD N II Setrorejo Tahun Ajaran 2012/2013 Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STATEGI EXAMPLE NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS

IV SDN II SETROREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SURYANI A510090226

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS IV SD N II SETROREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 PADA

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Suryani, A510090226, Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013, 95 Halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN II Setrorejo yang berjumlah 20 siswa, serta obyek penelitan ini adalah mata pelajaran bahasa indonesia dengan materi menulis karangan deskripsi yang akan diajarkan melalui strategi example non examples. Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Untuk menjamin validitas data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa keterampilan menulis siswa mengalami peningkatan yaitu : 1) keterampilan menulis karangan deskripsi yang meliputi: a) keterampilan menulis isi karangan sebanyak 6 siswa (30%),14 siswa (70%) pada siklus I, 19 siswa (95%) pada siklus II. b) keterampilan mengorganisasikan karangan 7 siswa (35%), 13 siswa (65%) pada siklus I, 18 siswa (90%) pada siklus II. c) keterampilan penggunaan bahasa 8 siswa (40%), 12 siswa (60%) pada siklus I, 17 siswa (85%) pada siklus II. d) keterampilan penggunaan bahasa 6 siswa (30%), 9 siswa (45%) pada siklus I, 15 siswa (75%) pada siklus II. e) keterampilan penggunaan ejaan 5 siswa (25%), 15 siswa (75%) pada siklus I, 18 siswa (90%) pada siklus II. 2) peningkatan hasil belajar yaitu sebelum adanya tindakan kelas hasil belajar siswa yang di atas KKM sebelum tindakan sebanyak 9 siswa (45%), 14 siswa (70%) pada siklus I, dan 18 siswa (90%) pada siklus II. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran bahasa indonesia melalui strategi Example Non Examples dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

(4)

A. PENDAHULUAN

Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dalam masyarakat, bangsa dan negara.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran bahasa Indonesia diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Saat ini keterampilan menulis dan membaca sangat memegang peranan penting dalam kehidupan. Karena pengetahuan apapun tidak terlepas dari menulis dan membaca. Oleh karena itu, keterampilan menulis dan membaca sangat diperlukan. Mengingat pentingnya keterampilan tersebut, maka perlu pembinaan yang serius mulai dari tingkat sekolah dasar.

Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulisan dan konvensi penulisan lainnya. Dibalik kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual dan social seseorang. Menulis dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

(5)

Indonesia, karena tanpa keterampilan menulis maka siswa akan mengalami kesulitan belajar pada masa mendatang atau pada jenjang berikutnya.

Sayangnya, tidak banyak orang yang menyukai tulis-menulis karena mungkin merasa tidak berbakat, serta tidak tahu untuk apa dan bagaimana harus menulis. Keadaan ini tentu saja tidak lepas dari lingkungan dan pengalaman belajar menulis di sekolah.

Berdasarkan paparan di atas, tampaknya pembelajaran menulis di Sekolah Dasar pada umumnya, termasuk Sekolah Dasar Negeri II Setrorejo Kecamatan Baturetno, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Karena mengalami masalah-masalah sebagai berikut:

1. Siswa kurang meminati mata pelajaran bahasa Indonesia

2. Hasil belajar dalam mata pelajaran bahasa Indonesia masih rendah, 25% dari jumlah siswa mendapat nilai ≥70, sesuai KKM. Perlu adanya strategi, metode, media, ataupun model pembelajaran yang dapat menimbulakan minat siswa dalam belajar meningkat sehingga hasil belajar menjadi tinggi.

3. Guru belum menggunakan strategi yang menarik dalam kegiatan pembelajaran.

Melihat rendahnya keterampilan menulis siswa, maka perlu adanya inovasi untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi example non examples dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa. Strategi ini, merupakan strategi pembelajaran menggunakan gambar-gambar. Dengan gambar, siswa akan lebih cepat mengeluarkan ide atau imajinasinya ke dalam tulisan. Dengan uraian di atas, peneliti akan mengadakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV SD N II Setrorejo, dengan judul “ Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Strategi Example Non Examples Pada Siswa Kelas IV SD N II Setrorejo Tahun

(6)

Langkah-langkah strategi example non examples menurut (Agus Suprijono 2012:125) adalah sebagai berikut :

1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.

3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memerhatikan/menganalisis gambar.

4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.

5) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

6) Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. 7) Kesimpulan.

Setiap kegiatan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, karena tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai sekaligus sebagai pengarah aktivitas dan usaha yang dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui

strategi Example Non Examples pada siswa kelas IV di SD Negeri II Setrorejo tahun ajaran 2012/2013.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar melalui penerapan strategi Example Non Examples pada pembelajaran bahasa indonesia siswa kelas IV SD

(7)

B. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action research). Macam PTK dilakukan secara kolaboratif yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti. Dalam PTK kolaborasi validitas penelitian lebih terjamin karena ada posisi sebagai peneliti dan posisi sebagai praktisi.

Hardjodipuro dalam Rubiyanto (2011:97) mendefinisikan bahwa PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, denagn mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap mpraktik tersebut, dan agar mau untuk mnegubahnya.

Karakteristik PTK adalah 1) prosedur penelitian di tempat kejadian, dirancang untuk menanggulangi masalah di temapat kejadian/di kelas. 2) diterapkan secara kontekstual. 3) terarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja guru di kelas. 4) bersifat fleksibel. 5) banyak mengandalkan data dari observasi/pengamatan atas perilaku serta refleksi peneliti. 6) mirip “penelitian experimental” namun tidak secara ketat melakukan pengendalian variabel. 7) bersifat situasional dan spesifik, umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus. (Rochman Natawidjaya dalam Rubiyanto, 2011:99)

(8)

pemecahan masalah dalam PTK meliputi empat fase yaitu 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan (action), 3) pengamatan (observation), 4) refleksi (reflektion).

2. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N II Setrorejo. Yang terletak di Dusun Tekil, Desa Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Suasana kelas yang kondusif untuk belajar serta fasilitas pendukung yang memadai untuk membantu proses belajar mengajar. Peneliti memilih SD N II Setrorejo dengan pertimbangan bahwa sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian denagn judul yang sama dengan judul penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2012/2013.

3. Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data, yaitu: 1. Metode Observasi

Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti. Menurut Margono (dalam Rubiyanto, 2011: 68) mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi langsung. Dengan observasi langsung peneliti dapat mengetahui aktivitas guru dan peserta didik dalam mempersiapkan, memperhatikan, presentasi atau menjawab, dan hasil belajar selama proses pembelajaran berkaitan dengan penggunaan strategi example non examples sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis karangan deskriptif kelas IV SD N II Setrorejo.

(9)

Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006:150). Tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berbentuk obyektif dan essay.

a. Tes Essay (essay test)

Tes ini terdiri dari sejumlah pertanyaan dalam bentuk uraian, yanh harus dijawab dalam bentuk uraian pula atau berupa kalimat-kalimat bebas yang disusun oleh teste.

b. Tes Obyektif (objective test)

Merupakan laat pengukur yang banyak dipergunakan dalam penelitian bidang sosial, karena dalam memberikan nilai berupa angka yang tidak dipengaruhi oleh subyektivitas taster atau penilai.

Dalam penelitian ini tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes tertulis dan lisan dengan materi menanggapai permaslahan aktual pada siswa kelas IV SD N II Setrorejo tahun ajaran 2012/2013. Teknik tes digunakan untuk memperoleh nilai siswa tentang keterampilan menulis pada setiap siklus. 3. Wawancara

(10)

berstruktur dimana jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapat. Keuntungannya ialah informasi lebih padat dan lengkap sekalipun seklaipun kita harus bekerja keras dalam menganalisis sebab jawabannya bisa beraneka ragam. Wawancara ini untuk memperkuat dan memperjelas data yang diperoleh yaitu data tentang penerapan strategi example non examples dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskriptif kelas IV SD N II Setrorejo tahun ajaran 2012/2013. 4. Dokumentasi

(11)

C. PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa mulai dari kondisi pra-siklus, kemudian dilakukan siklus I dan siklus II melalui penerapan strategi Example Non Examples. Keterampilan menulis karangan siswa ini mempengaruhi hasil belajar siswa. berdasarkan penelitian dari setiap siklus, maka keaktifan belajarmmsiswa terus meningkat seara bertahap sehingga memenuhi indikator pencapaian 80%.

Berdasarkan penelitian dari setiap siklus, maka keterampilan menulis karangan siswa terus meningkat seara bertahap sehingga memenuhi indikator pencapaian. Indikator keterampilan menulis karangan siswa antara lain keterampilan menulis isi karangan dengan menarik, keterampilan mengorganisasikan karangan, keterampilan penggunaan tata bahasa, keterampilan penggunaan kosa kata, keterampilan penggunaan ejaan.

Dalam pelaksanaan siklus I dan siklus II guru menerapkan strategi example non examples untuk meningkatkan keterampilan menulis sisswa pada pembelajaran bahasa indonesia kelas IV SDN II Setrorejo. Pada kondisi pra-siklus kondisi keterampilan menulis setiap indikatornya keterampilan menulis isi karangan 45%, keterampilan mengorganisasikan karangan 35%, keterampilan penggunaan tata bahasa 40%, keterampilan penggunaan kosa kata 30%, keterampilan penggunaan ejaan 25%. Dan hasil belajar siswa hanya mencapai 45% yang memenuhi nilai KKM.

(12)

tata bahasa mencapai 60%, keterampilan penggunaan kosa kata mencapai 45%, dan keterampilan penggunaan ejaan mencapai 75%. Dan hasil belajar siswa sudah menapai 70% yang memenuhi KKM.

(13)

D. KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Example Non Examples dapat meningkatkan keterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri II Setrorejo tahun ajaran 2012/2013. Adapaun kesimpulan tersebut yaitu:

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi Awal (pra-siklus)

Pra-siklus dilakukan untuk mengetahui keterampilam menulis siswa sebelum tindakan. Pra siklus dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Mei 2013. Peningkatan keterampilan menulis siswa terlihat setiap indikator yaitu keterampilan menulis isi karangan sebelum tindakan 30%, keterampilan mengorganisasikan karangan sebelum tindakan 35%, keterampilan penggunaan tata bahasa sebelum tindakan 40%, keterampilan penggunaan kosa kata sebelum tindakan 30%, keterampilan penggunaan ejaan sebelum tindakan 25%.

Pembelajaran melalui strategi Example Non Examples dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa yang berdampak pada hasil belajar bahasa indonesia yang meningkat. Hasil belajar bahasa indonesia siswa yaitu sebelum ada tindakan sebesar 45%.

2. Siklus I

(14)

siswa yang tuntas mencapai KKM adalah 14 siswa dengan rata-rata prosebtase 70%.

3. Siklus II

Keterampilan menulis siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Dengan rata-rata keterampilan menulis isi karangan 95%, keterampilan mengorganisasikan karangan 90%, keterampilan penggunaan tata bahasa 85%, keterampilan penggunaan kosa kata 75%, keterampilan penggunaan ejaan 90%, dengan hasil belajar siswa yang tuntas KKM adalah 18 siswa dengan rat-rata prosentase 90%.

Dari peningkatan keterampilan menulis siswa tersebut setelah diterapkannya strategi Example Non Examples, dengan demikian hipotesis yang menyatakan :

1) Penerapan strategi Example Non Examples dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD N II Setrorejo tahun ajaran 2012/2013.

2) Penerapan strategi Example Non Examples dapat meningkatkan hasil belajar bahasa indonesia siswa kelas IV SD N II Setrorejo tahun ajaran 2012/2013.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Cahyani,I dan Iyos Ana R. 2007. Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung : UPI

PRESS.

Rubiyanto, R. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. FKIP UMS.

Sri Kamulyan, M dan Risminawati. Model-Model Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. FKIP UMS.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabete.

Suparno dan Moh.Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Chaerunnisa, Maruto S. 2012. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis

Narasi Melalui Penerapan Strategi Guided Note Taking Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Godang Baru, Sragen. Skripsi Sarjana Pendidikan FKIP UMS.

Dwi Kusumawati D. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Metode Example Non Examples Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Sentono Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2011/ 2012. Skripsi Sarjana Pendidikan FIP UMS.

Siti Zulaikhoh. 2009. Penerapan Metode Field Trip Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Deskripsi Pada Siswa Kelas X-1 SMA N I Ngemplak Kabupaten boyolali Tahun Ajran 2009/2010. Skripsi: UMS. Suharti Ning. 2012. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Paragraf

Deskriptif Melalui Sugesti-Imajinasi Dengan Media Tembang Macapat Pada Siswa Kelas V SD Negeri Karanganyar 2 Sambungmacan Sragen Tahun 2011/2012. Skripsi Sarjana Pendidikan FKIP UMS.

http://batrasiaku.blogspot.com/2009/04/pengertian-menulis.html?=1

http://juprimalino.blogspot.com/2012/02/macam-macam-tulisan-jenis-tulisan.html http://pembelajaranmenulis.blogspot.com/

(16)

http://proskripsi.blogspot.com/2012/05/karakteristik-karangan-deskripsi.html http://www.anneahira.com/karangan-bahasa-indonesia.htm

http://situsku.biz/2013/02/metode-pembelajaran-examples-non-examples.html.com

Referensi

Dokumen terkait

PERBANDINGAN PENGARUH OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BESAR DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA SISWA SMP NEGERI 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Perdiansyah 2014

Masjid Al-Aqsa/ akan diruntuhkan.../ Rakyat Palestina/ kini hidup dalam krisis berkepanjangan/ Yahudinisasi juga makin ditegakkan/ melalui pembangunan pemukiman

PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG.. KABUPATEN

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ferri sulfat dan zeolit dalam proses penurunan kadar besi dan mangan dengan metode elektrokoagulasi.. Dalam penelitian ini, ferri sulfat

Jika keperawanannya sudah terenggut, maka menginjak usia dewasa yang merupakan usia matang dalam pernikahan, khususnya dalam menghadapi calon suaminya, tidak

Pada akhirnya setelah seluruh rangkaian program dan kegiatan telah selesai dilaksanakan, begitu juga dengan kegiatan PPL. Maka pada tanggal 12 September 2015, mahasiswa

Karena sinar terpancarkan pada benda bergerak tadi, maka jarak antara benda dengan sumber sinar tetap pada satu sisi akan bertambah sejumlah berkurangnya jarak pada sisi